A. Definisi Vertigo
Vertigo adalah salah satu bentuk gangguan keseimbangan dalam telinga bagian
dalam sehingga menyebabkan penderita merasa pusing dalam artian keadaan atau
ruang disekelilingnya menjadi serasa berputar2 ataupun melayang. Vertigo
menunjukkan ketidakseimbangan dalam tonus vestibular. hal ini dapat terjadi akibat
hilangnya masukan perifer yang disebabkan oleh kerusakan pada labirin dan saraf
vestibular atau juga dapat disebabkan oleh kerusakan unilateral dari sel inti
vestibular atau aktivitas vestibulo.
Vertigo adalah sensasi berputar atau pusing yang merupakan suatu gejala,
penderitamerasakan benda-benda disekitarnya bergerak gerak memutar atau bergerak
naik turunkarena gangguan pada sistem keseimbangan. Pasien Vertigo akan
mengeluh jika posisi kepala berubah pada suatu keadaan tertentu. Pasien akan merasa
berputar atau merasa sekelilingnya berputar jika akan ke tempat tidur, berguling dari
satu sisi ke sisi lainnya, bangkit dari tempat tidur di pagi hari, mencapai sesuatu yang
tinggi atau jika kepala digerakkan ke belakang.
C. Pathway
Sistem Keseimbangan
Tubuh Terganggu
Intoleransi
Resiko Sulit mencari Aktivitas
Defisit posisi nyaman Hilang
saat tidur Keseim
bangan
Pandan
gan
berputar
Pingsan
Gangguan Pola
Tidur Lemas
Berkeringat
Telinga Berdenging
D. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Audiologik
a. Audiogram merupakan pemeriksaan menilai pendengaran. Pemeriksaan ini dilakukan untuk
upaya memisahkan vertigo otologik dari sumber vertigo lain.
b. Brainstem Auditory Evoked Potensial (BAEP). Test nurofisiologi ini dipergunakan bila
diduga adanya carebello pontine tumor, terutama neuroma akus tikus atau multiple sklerosi
2. Tes Vestibular
a. ENG merupakan prosedur beruntun yang dapat mengidentifikasi vestibular asimetris (seperti
yang disebabkan oleh neuritis vestibular) dan membuktikan nistagmus spontan dan posisi
(seperti yang disebabkan oleh BPPV).
b. VEMP merupakan tes vestibular dasar, tes ini memberikan keseimbangan yang baik untuk
keperluan diagnostic dan toleransi pasien.
c. Posturografi adalah sebuah pemeriksaan yang sangat berguna untuk malingering dan juga
mempunyai kegunaan melihat perkembangan orang- orang yang menjalani pengobatan.
4. Pemeriksaan Radiologi
a. MRI kepala, mengevaluasi kesatuan struktural batang otak, serebelum, periventrikuler
substansia putih, dan kompleks nervus VIII. MRI tidak secara rutin dibutuhkan untuk
evaluasi vertigo tanpa penemuan neurologis yang lain berkaitan.
b. CT Scan tulang temporal memberikan resolusi tinggi dari struktur telinga daripada MRI
dan juga lebih baik untuk evaluasi lesi yang melibatkan tulang.
5. Pemeriksaan Lainnya
EEG digunakan untuk diagnosis kejang. Hasilnya sangat rendah untuk pasien dengan keluhan
pusing.
E. Penatalaksanaan Medis
Beberapa terapi yang dapat diberikan adalah terapi dengan obat-obatan seperti
:
a) Anti kolinergik
Sulfas Atropin : 0,4 mg/im
Scopolamin : 0,6 mg IV bisa diulang tiap 3 jam
b) Simpatomimetika
Epidame 1,5 mg IV bisa diulang tiap 30 menit
c) Menghambat aktivitas nukleus vestibuler
Golongan antihistamin
Golongan ini, yang menghambat aktivitas nukleus vestibularis adalah :
Diphenhidramin: 1,5 mg/im/oral bisa diulang tiap 2 jam
Dimenhidrinat: 50-100 mg/ 6 jam.
Jika terapi di atas tidak dapat mengatasi kelainan yang diderita dianjurkan untuk
terapi bedah. Terapi menurut (Cermin Dunia Kedokteran No. 144, 2004: 48) Terdiri
dari :
a) Terapi kausal
b) Terapi simtomatik
c) Terapi rehabilitatif
F. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses
keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data.
1. Identitas pasien mencakup (nama, No.RM, umur, Jenis kelamin,
Pekerjaan, Agama, status, tanggal MRS, tanggal pengkajian).
2. Keluhan utama dan riwayat keluhan utama (PQRST)
Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu
oleh klien pada saat perawat mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat
keluhan utamaseharusnya mengandung unsur PQRST
(Paliatif/Provokatif, Quality, Regio, Skala, dan Time)
A. Riwayat Kesehatan
B. Riwayat Kesehatan Dahulu
C. Riwayat Kesehatan Sekarang
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
c Nyeri Akut
c Intoleransi Aktivitas
Frekuensi jantung meningkat > 20% dari Merasa tidak nyaman setelah
kondisi istirahat beraktivitas
Merasa lemah
Sianosis
a Ansietas
Anoreksia
Diaforesis
Suara bergetar
Sering berkemih
H. Intervensi Keperawatan
N Diagnos Tujuan Intervensi Rasional
o is
1 Nyeri Setelah diberikan SIKI LABEL: SIKI LABEL:
Akut asuhan keperawatan Manajemen Nyeri Manajemen Nyeri
selama ... x ... a. Observasi a. Observasi
nonfarmakolo 1. Melakuakan
gis untuk kolaborasi
mengurangi dengan
rasa nyeri apoteker
(teknik napas dalam
dalam) pemberian
obat
d. Kolaborasi analgetik
1. Kolaborasi
pemberian
analgetik,
jika perlu
membaik n
penanganan
17. Saturasi d. Kolaborasi
lebih lanjut
oksigen 1. Kolaborasikan
4. Agar klien
membaik dengan ahli
dapat
gizi tentang
18. Frekuensi mengetahui
cara
nafas cara
meningkatkan
membaik mengurangi
asupan
kelelahan
19. EKG Iskemia makanan.
d. Kolaborasi
menurun
1. Untuk
mengetahui
cara atkan
asupan
makanan
pada klien
c. Edukasi
1. Jelaskan
tujuan,
manfaat,
batasan, dan
jenis relaksasi
yang tersedia
(mis. Musik,
meditasi,napas
dalam,relaksas
i otot progresif
2. Jelaskan
secara rinci
intervensi
relaksasi yang
dipilih
3. Anjurkan
mengambil
posisi nyaman
4. Anjurkan
rileks dan
merasakan
sensasi
relaksasi
5. Anjurkan
sering
mengulangi
atau melatih
teknik yang
dipilih
6. Demonstrasik
an dan latih
teknik
relaksasi