Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENDAHULUAN VERTIGO

A. Definisi Vertigo
Vertigo adalah salah satu bentuk gangguan keseimbangan dalam telinga bagian
dalam sehingga menyebabkan penderita merasa pusing dalam artian keadaan atau
ruang disekelilingnya menjadi serasa berputar2 ataupun melayang. Vertigo
menunjukkan ketidakseimbangan dalam tonus vestibular. hal ini dapat terjadi akibat
hilangnya masukan perifer yang disebabkan oleh kerusakan pada labirin dan saraf
vestibular atau juga dapat disebabkan oleh kerusakan unilateral dari sel inti
vestibular atau aktivitas vestibulo.
Vertigo adalah sensasi berputar atau pusing yang merupakan suatu gejala,
penderitamerasakan benda-benda disekitarnya bergerak gerak memutar atau bergerak
naik turunkarena gangguan pada sistem keseimbangan. Pasien Vertigo akan
mengeluh jika posisi kepala berubah pada suatu keadaan tertentu. Pasien akan merasa
berputar atau merasa sekelilingnya berputar jika akan ke tempat tidur, berguling dari
satu sisi ke sisi lainnya, bangkit dari tempat tidur di pagi hari, mencapai sesuatu yang
tinggi atau jika kepala digerakkan ke belakang.

B. Tanda dan Gejala


1. Sakit kepada berputar
2. Hilang Keseimbangan
3. Pandangan Berputar -putar
4. Terasa seperti akan pingsan
5. Sakit kepala seperti berputar
6. Berkeringat
7. Mual muntah
8. Telinga berdenging
9. Anggota tubuh terasa lemas
10. Kesulitan berjalan
11. Gelisah

C. Pathway

Infeksi Telinga Stoke


Tumor Otak
Bagian Dalam

Sistem Keseimbangan
Tubuh Terganggu

Sensasi seperti bergerak


dan berputar – putar

Pusing, Sakit Gangguan di Keterbatasan Ketidakcocokan


Kepala SSP dan SST kognitif tidak informasi yang
mengenal informasi disampaikan ke
otak oleh saraf
Peristaltik Spasme saraf / aferen
meningkat peningkatan Ansietas
intrakranial Proses pengolahan
informasi
Mual Muntah Cemas terganggiu
Nyeri, Sakit Gelisah
Kepala
Transmisi presepsi
Anoreksia reseptor proprioception
Penurunan terganggu
pendengaran sekunder
karena adanya
sumbatan serumen Kegagalan
pada liang telinga koordinasi otak
Perubahan Gangguan Rasa Ketidakteraturan
Nutrisi kurang Nyaman: Nyeri kerja otot
dari kebutuhan Akut

Intoleransi
Resiko Sulit mencari Aktivitas
Defisit posisi nyaman Hilang
saat tidur Keseim
bangan

Pandan
gan
berputar

Pingsan
Gangguan Pola
Tidur Lemas

Berkeringat

Telinga Berdenging

D. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Audiologik
a. Audiogram merupakan pemeriksaan menilai pendengaran. Pemeriksaan ini dilakukan untuk
upaya memisahkan vertigo otologik dari sumber vertigo lain.

b. Brainstem Auditory Evoked Potensial (BAEP). Test nurofisiologi ini dipergunakan bila
diduga adanya carebello pontine tumor, terutama neuroma akus tikus atau multiple sklerosi

2. Tes Vestibular
a. ENG merupakan prosedur beruntun yang dapat mengidentifikasi vestibular asimetris (seperti
yang disebabkan oleh neuritis vestibular) dan membuktikan nistagmus spontan dan posisi
(seperti yang disebabkan oleh BPPV).
b. VEMP merupakan tes vestibular dasar, tes ini memberikan keseimbangan yang baik untuk
keperluan diagnostic dan toleransi pasien.

c. Posturografi adalah sebuah pemeriksaan yang sangat berguna untuk malingering dan juga
mempunyai kegunaan melihat perkembangan orang- orang yang menjalani pengobatan.

3. Pemeriksaan Laboratorium Darah


Pemeriksaan Laboratorium dilakukan bila ada gejala spesifik kompleks dan tidak ada
pemeriksaan rutin untuk pasien denga keluhan pusing.

4. Pemeriksaan Radiologi
a. MRI kepala, mengevaluasi kesatuan struktural batang otak, serebelum, periventrikuler
substansia putih, dan kompleks nervus VIII. MRI tidak secara rutin dibutuhkan untuk
evaluasi vertigo tanpa penemuan neurologis yang lain berkaitan.

b. CT Scan tulang temporal memberikan resolusi tinggi dari struktur telinga daripada MRI
dan juga lebih baik untuk evaluasi lesi yang melibatkan tulang.

5. Pemeriksaan Lainnya
EEG digunakan untuk diagnosis kejang. Hasilnya sangat rendah untuk pasien dengan keluhan
pusing.

E. Penatalaksanaan Medis
Beberapa terapi yang dapat diberikan adalah terapi dengan obat-obatan seperti
:
a) Anti kolinergik
Sulfas Atropin : 0,4 mg/im
Scopolamin : 0,6 mg IV bisa diulang tiap 3 jam
b) Simpatomimetika
Epidame 1,5 mg IV bisa diulang tiap 30 menit
c) Menghambat aktivitas nukleus vestibuler
Golongan antihistamin
Golongan ini, yang menghambat aktivitas nukleus vestibularis adalah :
Diphenhidramin: 1,5 mg/im/oral bisa diulang tiap 2 jam
Dimenhidrinat: 50-100 mg/ 6 jam.
Jika terapi di atas tidak dapat mengatasi kelainan yang diderita dianjurkan untuk
terapi bedah. Terapi menurut (Cermin Dunia Kedokteran No. 144, 2004: 48) Terdiri
dari :
a) Terapi kausal
b) Terapi simtomatik
c) Terapi rehabilitatif

F. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses
keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data.
1. Identitas pasien mencakup (nama, No.RM, umur, Jenis kelamin,
Pekerjaan, Agama, status, tanggal MRS, tanggal pengkajian).
2. Keluhan utama dan riwayat keluhan utama (PQRST)
Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu
oleh klien pada saat perawat mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat
keluhan utamaseharusnya mengandung unsur PQRST
(Paliatif/Provokatif, Quality, Regio, Skala, dan Time)
A. Riwayat Kesehatan
B. Riwayat Kesehatan Dahulu
C. Riwayat Kesehatan Sekarang
D. Riwayat Kesehatan Keluarga

c Nyeri Akut

Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor

Mengeluh nyeri Tekanan darah meningkat

Tampak meringis Pola napas berubah

Bersikap protektif (mis. Waspada, posisi Nafsu makan berubah


menghindari nyeri)
b Gangguan Pola Tidur

Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor

Mengeluh sulit tidur Mengeluh kemampuan beraktivitas


menurun
Mengeluh sering terjaga

Mengeluh tidak puas tidur

Mengeluh pola tidur berubah

Mengeluh istirahat tidak cukup

c Intoleransi Aktivitas

Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor

Mengeluh lelah Dispnea saat/setelah aktivitas

Frekuensi jantung meningkat > 20% dari Merasa tidak nyaman setelah
kondisi istirahat beraktivitas

Merasa lemah

Tekanan darah berubah >20% dari


kondisi istirahat

Gambaran EKG menunjukkan


aritmia saat/setelah aktivitas

Gambaran EKG menunjukkan


iskemia

Sianosis

a Ansietas

Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor

Merasa bingung Mengeluh pusing

Anoreksia

Merasa khawatir dengan akibat dari Palpitasi


kondisi yang dihadapi Merasa tidak berdaya

Sulit berkonsentrasi Frekuensi napas meningkat

Frekuensi nadi meningkat

Tampak gelisah Tekanan darah meningkat

Diaforesis

Tampak tegang Tremor

Muka tampak pucat

Suara bergetar

Sulit tidur Kontak mata buruk

Sering berkemih

Berorientasi pada masa lalu

G. Daftar Masalah Keperawatan


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik

2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

4. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi

5. Resiko Defisit Nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis

H. Intervensi Keperawatan
N Diagnos Tujuan Intervensi Rasional
o is
1 Nyeri Setelah diberikan SIKI LABEL: SIKI LABEL:
Akut asuhan keperawatan Manajemen Nyeri Manajemen Nyeri
selama ... x ... a. Observasi a. Observasi

diharapkan tingkat 1. Identifikasi 1. Untuk


nyeri menurun lokasi, mengetahui
dengan kriteria karakteristik, lokasi,
hasil: durasi, durasi,
SLKI LABEL: frekuensi, frekuensi,
Tingkat Nyeri kualitas, kualitas,
1. Kemampuan intensitas intensitas
menuntaska nyeri nyeri
n aktivitas 2. Indentifikasi 2. Mengetahui
meningkat skala nyeri rentang skala
2. Keluhan 3. Identifikasi nyeri pasien
nyeri respon nyeri 3. Mengetahui
menurun non verbal respon rasa
3. Meringis 4. Identifikasi nyeri pasien
menurun faktor yang secara
4. Sikap memperberat objektif
protektif dan 4. Mengetahui
menurun memperingan faktor
5. Gelisah nyeri penyebab
menurun 5. Identifikasi nyeri
6. Kesulitan pengetahuan 5. Mengetahui
tidur dan kemampuan
menurun keyakinan pasien
7. Menarik diri tentang nyeri mengenai
menurun 6. Identifikasi nyeri
8. Berfokus budaya 6. Mengetahui
pada diri terhadap latar
sendiri respon nyeri belakang
menurun 7. Identifikasi respon nyeri
9. Diaforesis pengaruh 7. Mengetahui
menurun nyeri kualitas dampak
10. Perasaan hidup nyeri
depresi 8. Monitor terhadap
( tertekan ) keberhasilan pasien
menurun terapi 8. Mengetahui
11. Perasaan komplemente tindakan
takut r yang sudah pendukung
mengalami diberikan dalam
cedera 9. Monitor efek mengurangi
menurun samping rasa nyeri
12. Anoreksia penggunaan 9. Mengetahui
menurun analgetik dampak
13. Perineum samping
terasa terasa b. Terapeutik penggunaan
tertekan 1. Berikan teknik analgetik
menurun non terhadap
14. Uterus farmakologis nyeri
teraba untuk
membulat mengurangi b. Terapeutik

menurun rasa nyeri 1. Memberikan


15. Ketegangan ( mis. TENS, tindakan
otot hipnosis, pendukung
menurun akupresure, dalam
16. Pupil Terapi musik, meredakan
dilatasi biofeadback, nyeri
menurun terapi pijat, 2. Menjaga
17. Muntah aromaterapi, dan merawat
menurun teknik keadaan
18. Mual imajinasi lingkungan
menurun terbimbing, pasien
19. Frekuensi kompres 3. Memberikan
nadi hangat/dingin, kenyamanan
membaik terapi terhadap
20. Pola nafas bermain) pasien
membaik 2. Kontrol 4. Mengindenti
21. Tekanan lingkungan fikasi
darah yang kemampuan
membaik memperberat jenis nyeri
22. Proses rasa nyeri dalam
berfikir (mis. Suhu proses
membaik ruangan, meredakan
23. Fokus cahaya, nyeri
membaik kebisingan) c. Edukasi

24. Fungsi 3. Berikan 1. Memberikan


berkemih fasilitasi tindakan
membaik istirahat tidur dalam
25. Perilaku 4. Pertimbangka meredakan
membaik n jenis dan nyeri
26. Nafsu sumber nyeri 2. Mengetahui
makan dalam penyebab,
membaik pemilihan lama dan
27. Pola fikir strategi pemicu
membaik respon nyeri
c. Edukasi 3. Mengajarka
1. Jelaskan n pasien
strategi cara
meredakan mengetahui
nyeri respon nyeri
2. Jelaskan secara
penyebab, mandiri
periode, 4. Membantu
pemicu nyeri pasien
3. Anjurkan mengurangi
memonitor rasa nyeri
nyeri secara 5. Memberikan
mandiri tindakan
4. Anjurkan pendukung
menggunakan atau latihan
analgetik dalam
secara tepat meredakan
5. Anjurkan rasa nyeri
teknik d. Kolaborasi

nonfarmakolo 1. Melakuakan
gis untuk kolaborasi
mengurangi dengan
rasa nyeri apoteker
(teknik napas dalam
dalam) pemberian
obat
d. Kolaborasi analgetik
1. Kolaborasi
pemberian
analgetik,
jika perlu

Ganggu Setelah diberikan SIKI LABEL: SIKI LABEL:


an Pola asuhan keperawatan Dukungan Tidur Dukungan tidur
Tidur ..x... jam a. Observasi a. Observasi

diharapkan pola 1. Identifikasi 1. Untuk


tidur meningkat pola aktivitas mengetahui
dengan kriteria dan tidur pola aktivitas
hasil: 2. Identifikasi dan tidur pasien
faktor 2. Mengetahui
SLKI LABEL: faktor
pengganggu
Pola Tidur pengganggu
tidur (fisik
1. keluhan sulit dan/atau tidur pasien

tidur psikologis 3. Mengetahui

menurun 3. Identifikasi makanan dan

2. keluhan makanan dan minuman yang

sering minuman mengganggu

terjaga yang tidur pasien

menurun mengganggu 4. Untuk

3. keluhan tidur (mis. mengetahui

tidak puas kopi, teh, obat tidur yang

tidur alkohol, dikonsumsi

menurun makan pasien


mendekati b. Terapeutik
4. keluhan pola
waktu tidur, 1. Agar pasien
tidur
minum dapat tidur
berubah
banyak air dengan
menurun
sebelum tidur) nyaman
5. keluhan
4. Identifikasi 2. Agar saat
istirahat
obat tidur malam hari
tidak cukup
yang dapat tidur
menurun
dikonsumsi tepat waktu
6. kemampuan
3. Untuk
beraktivitas
mengurangi
meningkat
a. Terapeutik stres yang
1. Modifikasi menggangg
lingkungan pasien u tidur
(mis. pasien
pencahayaan, 4. Agar pasien
kebisingan, suhu, dapat tidur
matras, dan dengan
tempat tidur) jadwal yang
2. Batasi waktu tidur telah
siang, jika perlu ditentukan
3. Fasilitasi 5. Agar pasien
menghilangkan lebih merasa
stres sebelum nyaman
tidur sebelum
4. Tetapkan jadwal tidur
tidur rutin 6. Agar tidak
5. Lakukan prosedur menggangg
untuk u tidur
meningkatkan pasien
kenyamanan (mis. c. Edukasi

pijat, pengaturan 1. Agar pasien


posisi, terapi mengetahui
akupresure pentingnya
6. Sesuaikan jadwal tidur cukup
pemberian obat selama sakit
dan/atau tindakan 2. Agar pasien
untuk menunjang terbiasa tidur
siklus tidur- tepat waktu
terjaga 3. Agar pasien
b. Edukasi dapat tidur
1. Jelaskan lelap
pentingnya 4. Agar pasien
tidur cukup dapat tidur
selama sakit tanpa adanya
2. Anjurkan suatu
untuk penekanan
menepati akibat obat
kebiasaan tidur tersebut
waktu tidur 5. Agar pasien
3. Anjurkan dapat merubah
menghindari pola hidup
makanan/minu yang
man yang menyebabkan
mengganggu gangguan pola
tidur tidur
4. Anjurkan
6. Agar pasien
penggunaan
tidur dapat melakukan
obat
tidak teknik relaksasi
yang
secara mandiri
mengandung
untuk mengurangi
supresor
terhadap tidur rasa cemas atau
nyeri
REM
5. Ajarkan
faktor-faktor
berkontribusi
terhadap
gangguan pola
tidur (mis.
psikologis,
gaya hidup,
sering berubah
shift bekerja)
6. Ajarkan relaksasi
otot autogenik atau
cara nonfarmakologi
lainnya
Intolera Setelah diberikan SIKI LABEL: SIKI LABEL:
nsi asuhan keperawatan Manajemen Energi Manajemen
Aktivit selama ... x ... a. Observasi Energi
as diharapkan toleransi 1. Identifikasi a. Observasi
aaktivitas gangguan 1. Untuk
meningkat dengan fungsi tubuh mengetahui
kriteria hasil: yang gangguan
SLKI LABEL : mengakibatka fungsi tubuh
Toleransi Aktivitas n kelelahan yang
2. Monitor mengakibat
1. Kemudahan
kelelahan fisik kan
melakukan
dan emosional kelelahan
aktivitas
3. Monitor pola 2. Untuk
sehari - hari
dan jam tidur memantau
meningkat
4. Monitor lokasi tingkat
2. Kecepatan dan kelelahan
jalan ketidaknyama fisik dan
meningkat nan selama emosional

3. Jarak berjalan melakukan klien


meningkat aktivitas 3. Untuk
b. Terapeutik memantau
4. Kekuatan 1. Sediakan pola
tubuh bagian
lingkungan istirahat
atas
meningkat nyaman dan klien
rendah 4. Untuk
5. Kekuatan
stimulus (mis. memantau
tubuh bagian
Cahaya, suara, lokasi dan
baeah
kunjungan) ketidaknya
meningkat
2. Lakukan manan
6. Toleransi latihan pasien
menaiki rentang gerak selama
tangga pasif dan atau melakukan
meningkat
aktif aktivitas

7. Keluhan lelah 3. Berikan b. Terapeutik

menurun aktivitas 1. Agar klien


distraksi yang merasa
8. Dispnea saat
menenangkan nyaman
aktivitas
4. Fasilitasi 2. Untuk
menurun
duduk di sisi meningkatk
9. Dispnea tempat tidur, an rentang
setelah jika dapat gerak klien
beraktivitas berpindah atau 3. Untuk
menurun berjalan memberikan
c. Edukasi rasa nyaman
10. Aritmia saat
1. Anjurkan tirah dan tenang
beraktivitas
baring pada klien
menurun
2. Anjurkan 4. Memberikan
11. Aritmia melakukan rasa aman
setelah aktivitas pada klien
beraktivitas secara saat akan
menurun bertahap melakukan

12. Sianosis 3. Anjurkan aktivitas


menurun menghubungi c. Edukasi
13. Perasaan perawat jika 1. Agar klien
lemah tanda dan dapat
menurun gejala memenuhi
kelelahan kebutuhan
14. Frekuensi
tidak istirahatnya
nadi
berkurang 2. Untuk
membaik
4. Ajarkan melatih pola
15. Warna kulit strategi aktivitas
membaik koping untuk klien

16. Tekanan mengurangi 3. Agar klien

darah kelelahan mendapatka

membaik n
penanganan
17. Saturasi d. Kolaborasi
lebih lanjut
oksigen 1. Kolaborasikan
4. Agar klien
membaik dengan ahli
dapat
gizi tentang
18. Frekuensi mengetahui
cara
nafas cara
meningkatkan
membaik mengurangi
asupan
kelelahan
19. EKG Iskemia makanan.
d. Kolaborasi
menurun
1. Untuk
mengetahui
cara atkan
asupan
makanan
pada klien

Ansieta Setelah diberikan SIKI LABEL: SIKI LABEL:


Terapi Relaksasi
s asuhan keperawatan Terapi Relaksasi
selama ... x ... a. Observasi
diharapkan tingkat a. Observasi
ansietas menuru 1. Untuk
1. Identifikasi
dengan kriteria mengetahui
penurunan kondisi
hasil: umum
tingkat energi,
SLKI LABEL: Tingkat pasien serta
ketidakmampu gejala lain
Ansietas yang
an
menggangg
1. Verbalisasi berkonsentrasi u
kebingungan kemampuan
, atau gejala
kognitif
menurun lain yang 2. Untuk
2. Verbalisasi mengetahui
mengganggu
khawatir
teknik
kemampuan relaksasi
dengan yang efektif
kognitif
kondisi yang digunakan
3. Untuk
dihadapi 2. Identifikasi memudahka
menurun teknik n proses
3. Perilaku relaksasi
relaksasi yang pada pasien
gelisah 4. Untuk
pernah efektif
menurun mengetahui
digunakan kemampuan
4. Tegang
pasien
menurun 3. Identifikasi dalam
5. Keluhan kesediaan, relaksasi
5. Untuk
pusing kemampuan, mengetahui
menurun dan respon
pasien
6. Anoreksia
penggunaan terhadap
menurun
teknik proses
7. Palpitasi relaksasi
sebelumnya
menurun
8. Diaforesis 4. Periksa b. Terapeutik
1. Agar pasien
menurun ketegangan nyaman
9. Tremor otot, frekuensi dengan
luingkungan
menurun
nadi, tekanan nya
10. Pucat darah dan 2. Agar pasien
mengetahui
menurun suhu sebelum
prosedur
11. Konsentrasi dan sesudah relaksasi
membaik 3. Agar pasien
latihan
merasa lebih
12. Pola tidur
nyaman dan
membaik 5. Monitor rilek
13. Frekuensi respons 4. Agar pasien
lebih rileks
nafas terhadap 5. Untuk
membaik terapi mengurangi
rasa cemas
14. Frekuensi rrelaksai pada pasien
nadi membaik
15. Tekanan b. Terapeutik
c. Edukasi
darah
1. Ciptakan 1. Agar pasien
membaik lingkungan mengetahui
tenang dan tujuan,
16. Kontak mata manfaat dan
tanpa
membaik gangguan jenis
dengan relaksasi
17. Pola berkemih
pencahayaan yang
membaik
dan suhu digunakan
18. Orientasi ruang nyaman 2. Untuk
jika memudahka
membaik n proses
memungkinka
n relaksasi
2. Berikan pada pasien
informasi 3. Agar pasien
tertulis menjadi
tentang rilek
persiapan dan 4. Agar pasien
prosedur lebih rileks
teknik 5. Agar pasien
relaksasi terbiasa
3. Gunakan melakukan
pakaian relaksasi
longgar dan rasa
4. Gunakan nada cemas dapat
suara lembut berkurang
dengan irama 6. Agar pasien
lambat mengetahui
teknik
berirama relaksasi
5. Gunakan yang benar
relaksasi
sebagai
strategi
penunjang
dengan
analgetik atau
tindakan
medis lain,
jika sesuai

c. Edukasi

1. Jelaskan
tujuan,
manfaat,
batasan, dan
jenis relaksasi
yang tersedia
(mis. Musik,
meditasi,napas
dalam,relaksas
i otot progresif
2. Jelaskan
secara rinci
intervensi
relaksasi yang
dipilih
3. Anjurkan
mengambil
posisi nyaman
4. Anjurkan
rileks dan
merasakan
sensasi
relaksasi
5. Anjurkan
sering
mengulangi
atau melatih
teknik yang
dipilih
6. Demonstrasik
an dan latih
teknik
relaksasi

Resiko Setelah diberikan SIKI LABEL: SIKI LABEL:


Defisit asuhan keperawatan Manajemen Nutrisi Manajemen
Nutrisi selama ... x ... a. Observasi Nutrisi
diharapkan status
1. Identifikasi a. Observasi
nutrisi membaik
status nutrisi 1. Untuk
dengan kriteria
2. Identifikasi mengetahui
hasil:
alergi dan status nutrisi
SLKI LABEL: Status
intoleransi klien.
Nutrisi
makanan. 2. Untuk
1. Porsi makan
3. Identifikasi mengetahui
yang
makanan yang apakah klien
dihabiskan
disukai. memiliki
meningkat
4. Identifikasi alergi
2. Kekuatan kebutuhan terhadap
otot kalori dan makanan.
mengunyah jenis nutrien. 3. Untuk
meningkat 5. Monitor mengetahui
asupan makan makanan
3. Kekuatan
6. Monitor berat yang disukai
otot
badan klien.
menelan
7. Monitor hasil 4. Untuk
meningkat
pemeriksaan mengetahui
4. Serum laboratorium berapa
albumin b. Terapeutik kebutuhan
meningkat kalori dan
1. Lakukan oral
apa jenis
5. Verbalisasi hygiene nutrien yang
keinginan sebelum makan, dibutuhkan.
untuk jika perlu 5. Untuk
meningkatka 2. Fasilitasi mengetahui
menentukan
n nutrisi asupan
pedoman diet
meningkat nutrisi yang
3. Sajikan
masuk.
6. Pengetahuan makanan
6. Untuk
tentang secara
memantau
pilihan menarik dan
berat badan
makanan suhu yang
klien.
yangs sehat sesuai.
7. Untuk
meningkat 4. Berikan
memantau
makanan
7. Pengetahuan status nutrisi
tinggi serat.
tentang klien
5. Berikan
pilihan b. Terapeutik
makanan
minuman 1. Untuk.
tinggi kalori
yang sehat mencegah
dan tinggi
meningkat klien
protein.
tersedak
8. Pengetahuan 6. Berikan
makanan
tentang suplemen
sebelumny
standar dan makanan, jika
asupan perlu. 2. Untuk
nutrisi yang 7. Hentikan memberika
tepat pemberian n klien
meningkat makan melalu kesempatan
selang dalam
9. Penyiapan
nasogatrikjika melakukan
dan
asupan oral dietnya
penyimpana dapat
n makanan ditoleransi 3. Meningkatk
yang aman c. Edukasi an keinginan
pasien untuk
10. Sikap 1. Anjurkan posisi
makan.
terhadap duduk, jika
mampu
makanan / 4. Untuk
2. Ajarkan diet
minuman mencegah
yang
sesuai terjadinya
diprogramkan.
dengan konstipasi
tujuan
5. Untuk
kesehatan
d. Kolaborasi menambah
11. Perasaan energi.
1. Kolaborasi
cepat
pemberian 6. Untuk
kenyang
medikasi memaksimal
menurun
sebelum makan kan asupan
12. Nyeri 2. Kolaborasi nutrisi klien.
abdomen dengan ahli
7. Untuk
menurun gizi untuk
memberikan
menentukan
13. Sariawan kesempatan
jumlah kalori
menurun klien makan
dan jenis
melalui oral
14. Rambut nutrien yang
rontoh dibutuhkan. c. Edukasi
menurun 1. Untuk
memberikan
15. Diare
kenyamanan
menurun
pada pasien
16. Berat badan
2. Agar klien
membaik
dapat
17. Indeks masa mengetahui
tubuh ( IMT makanan
) membaik apa saja
yang boleh
18. Frukuensi
dikonsums
makan
membaik d. Kolaborasi
1. Untul
19. Nafsu
mencegah
makan
terjadi
membaik
kesalahan
20. Bising usus saat klien
membaik makan
2. Untuk
21. Tebal
menentukan
lipatan kulit
jumlah dan
trisep
jenis
membaik
makanan
yang sesuai
dengan
kebutuhan
klien.

Anda mungkin juga menyukai