Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan

karunia-Nya,  kami diberikan kesehatan dan kesabaran sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul Pemasangan Nasogastric Tube  tepat waktu.

Dalam penulisan dan penyusunan tugas ini tentunya terdapat kekurangan serta keterbatasan

kemampuan, sehingga mendapatkan hasil penulisan yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena hal ini, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para

pembaca, sehingga dapat menutuipi kekurangan dan kelemahan kami untuk akhirnya

menjadikan sempurnanya penulisan tugas ini.

Dalam kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada teman –

teman saya yang sudah banyak membantu dan terima kasih kepada ayahanda dan Ibunda yang

telah memberikan segala kasih sayangnya serta do’a yang selalu mengiringi, selalu memberikan

semangat membesarkan hati kami.

Akhirnya kami berharap tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Dengan segala

kerendahan hati kami berharap agar pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun

bagi kemajuan pengetahuan kami, karena kami sadar bahwa makalah ini masih terdapat banyak

kelemahan dan kekurangan. Akhir kata, tiada suatu hal yang sempurna, semoga makalah ini bisa

memberikan manfaat dalam menambah pengetahuan bagi kami dan pembaca.


                                                                                                            Jombang, 8 Februari 2013

                                                                                                                        Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................

1.1  Rumusan Masalah......................................................................................

1.2  Tujuan Penulisan........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................

2.1 Pengertian Nasogastric Tube (NGT) ............................................................


2.2 Tujuan dan Manfaat NGT...........................................................................

2.3 Indikasi Pemasangan NGT..........................................................................

2.4 Hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan NGT...................................

2.5 Pemasangan Nasogastric Tube (NGT)..........................................................

            2.5.1 Persiapan Alat.............................................................................

            2.5.2 Prosedur pelaksanaan..................................................................

            2.5.3 Hal-hal yang perlu dilakukan setelah pemasangan NGT...................

            2.5.4 Hal yang diharapkan setelah pemasangan NGT..............................

2.6 Pemberian Makanan melalui NGT...............................................................

            2.6.1 Persiapan Alat.............................................................................

            2.6.2 Prosedur pelaksanaan..................................................................        

2.7 Pelepasan NGT.........................................................................................

            2.7.1 Persiapan Alat.............................................................................

            2.7.2 Prosedur pelaksanaan..................................................................

BAB III PENUTUP............................................................................................

Kesimpulan.....................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam kehidupan manusia, kita tentu tidak mengharapkan sebuah penyakit menyerang kita. Kita

sebagai manusia selalu berusaha untuk menjaga kesehatan agar dapat terus hidup dengan sehat

dan melakukan aktifitas normal dan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Namun, terkadang

kita juga tidak menyadari bahwa kegiatan atau makanan yang kita konsumsi menjadi salah satu

penyebab tubuh kita menjadi lemah dan kemudian sakit.

Dalam beberapa hal terkadang manusia yang sedang sakit tidak dapat menelan makanan secara

oral. Hal ini menyebabkan tubuh mereka semakin lemah. Karena itu, ketika seseorang sedang

dalam keadaan seperti ini, petugas kesehatan biasanya memasang sebuah selang yang disebut

Nasogastric Tube (NGT). NGT ini sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan

kepada seseorang yang tidak mampu untuk mengkomsumsi makanan,cairan dan obat-obatan

secara oral agar tubuh mereka tetap mendapat asupan nutrisi dari makanan dan obat sehingga

dapat kembali sehat.

1.2 Rumusan Masalah

1.      Apakah pengertian NGT ?


2.      Apa saja tujuan dan manfaat NGT ?

3.      Apa indikasi dalam pemasangan NGT ?

4.      Apa saja hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan NGT ?

5.      Bagaimana cara pemasangan Nasogastric Tube (NGT) ?

6.      Bagaimana cara pemberian makanan cair atau obat menggunakan NGT ?

7.      Bagaimana cara pelepasan NGT ?

1.3  Tujuan Pembahasan

1.      Untuk mengetahui apa itu NGT

2.      Agar memahami tujuan dan manfaat NGT

3.      Untuk memahami indikasi dalam pemasangan NGT

4.      Agar memahami yang harus diperhatikan dalam pemasangan NGT

5.      Agar memahami bagaimana cara pemasangan Nasogastric Tube (NGT)

6.      Agar memahami cara untuk memberikan makanan cair atau obat melalui NGT

7.      Agar memahami bagaimana cara pelepasan NGT

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN NASOGASTRIC TUBE (NGT)

NGT  adalah kependekan dari Nasogastric tube. Singkatan untuk Nasogastrik adalah NG.

Selangnya disebut selang Nasogastrik. Nasogastrik: Menunjuk kepada jalan dari hidung sampai

ke lambung.

NGT adalah alat yang digunakan untuk memasukkan nutsrisi cair dengan selang plastic yang

dipasang melalui hidung sampai lambung. "Nasogastric" terdiri dari dua kata, dari bahasa Latin

dan dari bahasa Yunani, Naso adalah suatu kata yang berhubungan dengan hidung dan berasal

dari Latin “nasus”untuk hidung atau moncong hidung. Gastik berasal dari bahasa Yunani

“gaster” yang artinya the paunch ( perut gendut ) atau yang berhubungan dengan perut. Istilah

“nasogastric” bukanlah istilah kuno melainkan sudah disebut pada tahun 1942.

A.      Macam-macam NGT :

·         selang NGT dari karet

·         Selang NGT dari bahan plastic

·         selang NGT dari bahan silicon

B.      Ukuran NGT :

·         Nomor 14-20 untuk ukuran dewasa

·         nomor 8-16 untuk anak-anak

·         nomor 5-7 untuk bayi


Pemasangan Selang Nasogastrik yaitu proses medis untuk memasukkan sebuah selang

plastik (selang nasogastrik, NG tube) melalui melalui hidung (melewati nasopharynx dan

esophagus) menuju ke lambung atau melewatI tenggorokan dan terus sampai ke dalam

lambung.

Selang Nasogastrik sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada

seseorang yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan, dan obat-obatan secara

oral. Makanan yang di masukkan max 200 cc, jadi jika spuitnya 50 cc maka bisa dilakukan 4 kali .

Nasogastric Tubes (NGT) sering digunakan untuk menghisap isi lambung, juga digunakan untuk

memasukkan obat-obatan dan makanan. NGT ini digunakan hanya dalam waktu yang singkat.

(Metheny&Titler,2001).

Bagi anak-anak,kebutuhan akan NGT disebabkan oleh beberapa kondisi seperti anomali anatomi

jalan makanan; oesophagus atau alat eliminasi, kelemahan reflek menelan, distress pernafasan

atau tidak sadarkan diri. Keselamatan adalah selalu menjadi perhatian,dimana kerjasama

perawat pasien dan keluarga sangat dibutuhkan dan pada sebagian anak terkadang agak sedikit

dipaksakan.

Sebagai perawat profesional,harus berhati-hati dalam melaksanakan tindakan serta

memperhatikan keunikan variasi di dalam melaksanakan tindakan secara aman dan

nyaman. (Walley&Wong,2000).
2.2 TUJUAN DAN MANFAAT NGT

·         Tujuan pemasangan NGT pada pasien adalah sebagai berikut:

1.      Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang mengalami kesulitan

menelan

2.      Mencegah terjadinya Atropi Esophagus/Lambung pada pasien tidak sadar

3.      Untuk melakukan Kumbang Lambung pada pasien keracunan

4.      Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah atau pendarahan

pada lambung

5.      Mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam

lambung(cairan,udara,darah,racun)

6.      Untuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa subtansi isi lambung.

7.      Persiapan sebelum operasi dengan general anaesthesia.

8.      Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang melaksanakan

operasi Pneumonectomy untuk mencegah muntah dan kemungkinan aspirasi isi lambung

sewaktu-waktu.

9.      Memungkinkan dukungan nutrisi melalui saluran gastrointestinal

10.  Mencegah Regurgitasi dan Aspirasi Isi Lambung


2.3 INDIKASI PEMASANGAN NGT

·         Indikasi pasien yang di pasang NGT adalah diantaranya sebagai berikut:

1.      Pasien tidak sadar

2.      pasien karena kesulitan menelan

3.      pasien yang keracunan

4.      pasien yang muntah darah

5.      Pasien Pra atau Post operasi esophagus atau mulut

6.      Pasien dengan Distensi Abdomen karena gas,darah dan cairan

7.      Pasien yang membutuhkan nutrisi melalui NGT

8.       Pasien yang memerlukan NGT untuk diagnosa atau analisa isi lambung

2.4 HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PEMASANGAN NGT

Nasogastric tube tidak dianjurkan atau digunakan dengan berlebihan kepada beberapa pasien

predisposisi yang bisa mengakibatkan bahaya sewaktu memasang NGT,seperti:

1.      Pada pasien yang memiliki tumor di rongga hidung atau esophagus

2.      Klien yang mengalami Cidera Serebrospinal


3.      Klien dengan Sustained Head Trauma, Maxillofacial Injury, atau Anterior Fossa Skull

Fracture. Memasukan NGT begitu saja melalui hidung maka potensial akan melewati Criboform

Plate, ini akan menimbulkan Penetrasi Intracranial.

4.      Klien dengan riwayat Esophageal Stricture, Esophageal Varices, Alkali Ingestion juga

beresiko untuk Esophageal Penetration.

5.      Klien dengan Koma juga potensial mual dan aspirasi sewaktu memasukan NGT, pada

tindakan ini diperlukan tindakan proteksi seperti airway dipasang terlebih dahulu sebelum NGT

6.      Pasien dengan Gastric Bypass Surgery yang mana pasien ini mempunyai kantong lambung

yang kecil untuk membatasi asupan makanan

Konstruksi Bypass adalah dari kantong lambung yang kecil ke duodenum dan bagian bagian usus

kecil yang menyebabkan Malabsorpsi (mengurangi kemampuan untuk menyerap kalori dan

nutrisi

PERHATIAN !

·         Riwayat masalah sinus atau nasal ( infeksi, sumbatan, polip dll )

·         Selang NGT Maksimal Dipasang 3 X 24 Jam Jika Sudah Mencapai Waktu Harus Dilepas Dan

Di Pasang NGT Yang Baru.

·         Kesadaran dan Riwayat MCI

·         Refleks Vagal

·         Perdarahan karena prosedur yang agresif

·         Selang NGT masuk ke Trakea


·         Diharapkan pasien telah menerima penjelasan yang cukup tentang prosedur dan tujuan

tindakan.

·         Pasien yang telah mengetahui dengan jelas segala sesuatu tentang tindakan yang akan

dilakukan pasien atau keluarga diharuskan menandatangani informed consent

·         Pada saat memasukkan selang NGT perhatikan keadaan umum penderita

·         Pastikan selang NGT tidak masuk kedalam saluran pernfasan

·         Jika terjadi Sianosis,NGT harus segera dicabut

·         Masukkan makanan cair dengan cermat dan jangan terlalu cepat

·         Usahakan makanan yang ada di corong masih tersisa kemudian tuangkan lagi,demikian

seterusnya untuk mencegah udara masuk kedalam selang NGT

·         Jika pada pasien yang mengalami gangguan psikis,tangan harus diikat untuk mencegah

NGT tercabut

·         Lakukan Prawatan Mulut Sesering Mungkin Selama NGT Terpasang

·         Berikan krim/gliserin pada bibir untuk mempertahankan kelembaban.

JANGAN MEMASUKAN SELANG SECARA PAKSA JIKA ADA TAHANAN

·         Jika klien batuk, bersin, hentikan dahulu lalu diulangi lagi, anjurkan klien menarik nafas

dalam
·         Jika tetap ada tahanan, tarik selang perlahan-lahan dan masukan ke hidung yang lain

secara perlahan-lahan

·         Jika klien terlihat akan muntah, tarik tube dan inspeksi tenggorokan lalu lanjutkan

memasukan selang secara bertahap

PENGKAJIAN

Pengkajian pada pasien yang akan dilakukan pemasangan NGT meliputi:

1.      Biodata Klien :

d Nama                                  d Jenis Kelamin                     d Usia                                                

d Pekerjaan                                d Tingkat Pendidikan            d Diagnosa Medis

d Tanggal Admission

2.      Riwayat kesehatan :

d Riwayat Masa lalu klien

d Riwayat kesehatan keluarga dan Riwayat kesehatan klien saat ini

d Kondisi kesehatan saat ini

Pemeriksaan fisik:

1.      Kesadaran Umum : Allert/letargic, (regular/irregular),Pulse rate,Blood pressure


2.      Tanda-tanda Vital : Respiration(regular/irregular),Respiration rate,Pulse rate,Blood

pressure

3.      Head to too :

a.      Apakah terdapat trauma di bagian kepala; nasophageal trauma,skull fracture,maxilo

fracture,cervical fracture,disphagia,atresia oesophagus,naso-oro-pharyngeal burn

b.      Apakah terdapat paresthesia, hemipharesis

c.       Apakah terdapat alat bantu pernafasan : pemasangan mask oksigen,nasal

canula,endotracheal tube,guedel/mayo,ventilator,distensi abnominal,

muntah(cairan,darah;warna,konsistensi)

PENGKAJIAN SECARA UMUM

Pengkajian harus berfokus pada:

1.      Instruksi dokter tentang tipe slang dan penggunaan slang

2.      Ukuran slang yang digunakan sebelumnya, jika ada

3.      Riwayat masalah sinus atau nasal

4.      Distensi abdomen, nyeri atau mual


2.5 PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE (NGT)

            2.5.1 Persiapan Alat

Persiapan alat yang harus dilakukan dalam teknik pemasangan NGT:

1.      Selang NGT ukuran dewasa, anak –anak dan juga bayi sesuai kebutuhan pasien

2.      Handscun bersih

3.      Handuk kecil (sebagai pengalas dada Pasien)

4.      Perlak

5.      Bengkok

6.      Jelli atau lubricant

7.      spuit 50 cc – 100 cc

8.      Stetoskop

9.      Tongue spatel

10.  Plaster

11.  Pen light

12.  Gunting

13.  Klem

14.  Baskom berisi air

15.  Tissue
16.  Makanan/diet dalam bentuk cair,serta obat obatan

17.  bak instumen steril

            2.5.2 Prosedur pelaksanaan

1.      Mendekatkan alat ke samping klien

2.      Meminta izin dan Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya pada Klien dan

keluarga

3.      Setelah minta izin bawa peralatan di sebelah kanan pasien. Secara etika perawat, saat

memasang NGT berda di sebelah kanan pasien. Namun, sebagai petugas kesehatan anda bisa

memilih berdiri disisi kanan tempat tidur pasien bila anda bertangan dominan kanan atau sisi kiri

bila anda bertangan dominan kiri.

4.      Membantu klien pada posisi fowler/semi fowler

5.      Mencuci tangan

6.      Bersihkan daerah hidung denga menggunakan tissue

7.      Memasang handuk di atas dada klien

8.      Buka kemasan steril NGT dan taruh dalam bak instumen steril

9.      Memakai Handscone

10.  Mengukur panjang selang yang akan dimasukan dengan cara menempatkan ujung

selang dari hidung klien ke ujung telinga atas, lalu lanjutkan sampai processus xipoideus

11.  Beri tanda pada selang yang telah diukur dengan plester


12.  Beri jeli pada NGT sepanjang 10-20 cm dari ujung tersebut.

13.  Minta klien untuk rileks dan bernafas normal

14.    Pada saat anda memasukkan slang lebih dalam ke hidung, minta pasien menahan kepala

dan leher lurus dan membuka mulut. Masukan slang sampai batas yang ditandai. setelah sampai

batas plester cek apakah selang sudah benar-benar masuk dengan pen light jika ternyata masih

di mulut tarik kembali selang dan pasang lagi.Tetapi jika  slang terlihat dan pasien bisa

merasakan slang dalam faring, instruksikan pasien untuk menekuk kepala ke depan dan

menelan.

15.  Jangan memasukan selang secara paksa jika ada tahanan

a)      Jika klien batuk, bersin, hentikan dahulu lalu diulangi lagi, anjurkan klien menarik nafas

dalam

b)      Jika tetap ada tahanan, tarik selang perlahan-lahan dan masukan ke hidung yang lain secaa

perlahan-lahan

c)      Jika klien terlihat akan muntah, tarik tube dan inspeksi tenggorokan lalu lanjutkan

memasukan selang secara bertahap

16)  a. Pemeriksaan Pertama :

·         Letakkan dan Periksa dengan meletakkan stetoskop di epigastrium atau lambung lalu

suntikan angin yang telah disisi dalam Spuit dengan tekanan yang kuat atau cepat. Apabila

sudah dilambung, maka akan terdengar suara di stetoskop.

·         Periksa dengan menarik Spuit apabila yang tertarik cairan berwarna kuning

berarti NGT sudah mencapai lambung.


  b. Pemeriksaan Kedua :

·         Dengan menggunakan baskom berisi air, lalu masukkan ujung NGT ke dalam air,

apabila keluar gelembung maka NGT masuk ke paru-paru bukannya lambung, sebaliknya jika

msuk ke lambung maka di air tidak terjadi apa-apa.

17)  Pasang spuit/corong pada pangkal pipa apabila sudah yakin pipa masuk ke lambung

18)  Untuk mengamankan slang: gunting bagian tengah plester sepanjang 2 inchi, sisakan 1 inci

tetap utuh, tempelkan 1 inchi plester pada lubang hidung, lilitkan salah satu ujung, kemudian

yang lain, satu sisi plester lilitan mengitari slang.

19)  Bantu klien dengan posisi yang nyaman

20)  Merapikan dan membereskan alat

21)  Melepas sarung tangan

22)  Mencuci tangan

23)  Mengevaluasi respon klien

24)  Melakukan dokumentasi tindakan dan hasil

2.5.3        Hal-hal yang perlu dilakukan setelah pemasangan NGT

1.      Setelah selesai rapikan peralatan dan permisi pada pasien atau keluarga

2.      Cuci tangan
3.      Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan

a.      Selang NGT maksimal dipasang 3 x 24 jam jika sudah mencapai waktu harus dilepas dan di

pasang NGT yang baru.

b.      Langkah –langkah pemberian makanan cair lewat NGT

4.      Dokumentasi : Catat hal-hal berikut pada lembar dokumentasi:

a.      Tanggal dan waktu insersi slang

b.      Warna dan jumlah drainase

c.       Ukuran dan tipe slang

d.      Toleransi klien terhadap prosedur          

2.5.4 Hal yang diharapkan setelah pemasangan NGT

1.      Klien tidak mempunyai keluhan mual atau muntah.

2.      Klien berkurang rasa nyeri dari distensi abdomen

3.      Distensi abdomen berkurang

4.      Kebutuhan Nutrisi terpenuhi

5.      Tidak terjadi aspirasi

2.6 PEMBERIAN MAKANAN MELALUI NGT

2.6.1        Persiapan Alat
1.      Spuit 50 cc – 100 cc

2.      Makanan atau obat dalam bentuk cair

3.      Handuk

4.      Bengkok

5.      Selang NGT

            2.6.2 Prosedur pelaksanaan

1.    Siapakan spuit besar ukuran 50 cc

2.    Siapakan makanan cairnnya ( susu, jus)

3.    Pasang handuk di dada pasien dan siapkan bengkok

4.    Masukkan ujung spuit pada selang NGT dan tetap jaga NGT supaya tidak kemasukan udara

dengan mengklem.

5.    Masukkan makanan cair pada spuit dan lepaskan klem, posisi spuit harus diatas supaya

makanan cairnya bisa mengalir masuk ke lambung.

6.    Jangan mendorong makanan dengan spuit karena bisa menambah tekanan lambung,

biarkan makanan mengalir mengikuti gaya gravitasi

7.    Makanan yang di masukkan max 200 cc, jadi jika spuitnya 50 cc maka bisa dilakukan 4 kali .

8.    Apabila akan memasukkan makanan untuk yang kedua, jangan lupa mencuci dulu spuit. Jika

sudah selesai aliri selang NGT dengan air supaya sisa-sisa makanan tidak mengendap di selang

karena bisa mengundang bakteri.


9.    Jika sudah rapikan peralatan

2.7 PELEPASAN NGT

Selang NGT maksimal dipasang 3 x 24 jam jika sudah mencapai waktu harus dilepas dan di

pasang NGT yang baru. Selang NGT yang terpasang terlalu lama dapat menimbulkan erosi

hidung, sinusitis, esofagitis dan ulserasi lambung. Karena itu, berdasarkan pertimbangan

pencegahan komplikasi serta kondisi pasien yang memungkinkan,selang NGT perlu dilepas tepat

sesuai dengan pemulihan fungsi saluran pencernaan.

            2.7.1 Persiapan Alat :

1. spuit 10 cc

2. Handuk

3. Salin normal

            2.7.2 Prosedur pelaksanaan

1.     Mencuci tangan

2.     Menjelaskan prosedur dan pelepasan NGT

3.     Pasang handuk di atas dada pasien

4.     Memutar selang,masukkan 10 cc salin normal dan memasang klem pada selang
5.     Memberitahukan klien untuk menarik nafas dalam dan menghembuskan nafas dengan

perlahan

6.     Cabut selang dengan perlahan dan bungkus selang dengan handuk

7.     Memberi klien alat untuk perawatan mulut dan pelumas untuk hidung yang kering

8.     Merapikan peralatan dan klien

9.     Mencatat waktu pelepasan dan reaksi klien

10.  Mengobservasi tanda dan gejala gangguan saluran pencernaan


BAB III

PENUTUP

·         Kesimpulan

1.      NGT adalah Kepanjangan dari Nasogastric Tube

2.      Fungsi NGT yang paling umum adalah sebagai alat penyalur makanan atau obat dalam

bentuk cair dengan memasukkan slang dari hidung hingga memasuki lambung

3.      Sebelum pemasangan NGT harus meminta izin pada keluarga atau pasien secara langsung

serta memperhatikan keadaan umum pasien dan riwayat kesehatannya untuk meminimalisir

terjadinya hal yang tidak diinginkan

4.      Harus melakukan dengan hati-hati

·         Saran

1.      Selalu meminta izin sebelum melakukan tindakan medis ( pemasangan NGT )

2.      Harus memantau keadaan pasien terlebih dahulu dan memeriksa riwayat penyakit pasien

untuk mencegah hal yang tidak diinginkan

3.      Lakukan tindakan medis dengan hati-hati dan sopan


CATATAN

Regurgitasi : aliran kembali seperti makanan dalam lambung kembali ke kerongkongan

Distensi abdominal merupakan proses peningkatan tekanan abdominal yang menghasilkan

peningkatan tekanan dalam perut dan menekan dinding perut. Distensi dapat terjadi ringan

ataupun berat tergantung dari tekanan yang dihasilakan. Distensi abdominal dapat terjadi local

atau menyeluruh dan dapat secara bertahap atau secara tiba-tiba. Distensi abdominal akut

mungkin merupakan tanda dari peritonitis atau tanda akut obtruksi pada perut. Jika cairan atau

gas tidak dapat keluar secara bebas distensi abdominal dapat terjadi. Dalam ruangan peritoneal,

distensi dapat menyebabkan pendarahan akut, akumulasi dari cariran asites atau udara dari

perforasi dari organ dalam perut.

- April 21, 2016 

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Bayi Baru Lahir, Manajemen Bayi Sakit Dan Rujukan Bayi Resiko Tinggi
A.    Bayi Baru Lahir (BBL) Bayi baru lahir (BBL) dibagi menjadi 1.        BBL resiko rendah, ciri-

cirinya : a.        Cukup bulan ...

Contoh Soal Masa Nifas dan Jawaban

Soal Masa Nifas dan Jawaban 1.       Di bawah ini adalah gejala klimakterium, kecuali . . . a.       

Hiperminorhea b.       Hipomi...

Makalah Nasogastric Tube (NGT) ( DONT RE UPLOAD)

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat rahmat dan karunia-Nya,  kami diberikan kes...

Contoh Soal Menopouse dan Jawaban

 Soal Menopouse dan Jawaban 1. Dibawah ini ciri-ciri dari menopause,  kecuali a.        Hot

Flushet b.       Kekeringan  vagina c. ...

Cari Blog Ini

Top of Form

Telusuri

Bottom of Form

Halaman

Beranda

Little side about me..


Chiyapuri

Jombang, Jombang/Jawa Timur, Indonesia

Annyeonghasseo, Welcome to My Blackpearl World. Semoga Hal yang di post bermanfaat ya..

Lihat profil lengkapku

My Little Post, Check it..

►  2019 (1)

►  2018 (11)

▼  2016 (44)

▼  April (44)

Do'a Pada Saat Hamil

Standar Pelayanan Kebidanan

Masa Klimakterium & Manapouse

Makalah Ideologi

Makalah Aborsi & Tranplantasi menurut Agama

KTI Tingkat Pengetahuan MAsyarakat tentang Manfaat...


Konsep Dasar Pemberian Obat

Konsep Dasar Dokumentasi

Makalah Infeksi Traktus Urinarius BUMIL

Gizi Bumil

Gangguan Psikologis Nifas

Contoh Soal Mutu Kebidanan

Contoh Soal Menopouse dan Jawaban

Contoh Soal Masa Nifas dan Jawaban

Makalah Nasogastric Tube (NGT) ( DONT RE UPLOAD)

Teknik Pemasangan Infus

Konsep Dasar Mutu Pelayanan Kesehatan dan Kebidana...

Makalah Distosia Janin - DONT RE UPLOAD

LP + ASKEB KONSTIPASI - DONT RE UPLOAD

ASKEB NIFAS dg PERDARAHAN SISA PLASENTA ( DONT RE ...

ASKEB BBL dg ASFIKSIA

Aborsi Menurut Agama

GCS

ASKEB Nifas dg Mastitis ( DONT RE UPLOAD )


PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih Tua

PPT Gizi Bayi

PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehid...

PPT Gizi Balita

PPT Hernia Diafragmatika

PPT Kematian Bayi Mendadak, Infeksi Bayi

PPT Omfakokel

PPT Perdarahan Tali Pusat

PPT Perubahan Fisiologi BBL

PPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hari

PPT SOAP Bumil Postmatur

PPT Teori Kebidanan

Omfalokel / Omfalokokel

Laporan Penyuluhan Persalinan - DONT RE UPLOAD

Persiapan Menyusui Bagi Calon Ibu

KB Dalam Pandangan Islam ( DONT RE UPLOAD. TAKE CR...

ASKEB Ibu Hamil Posterm ( DONT RE-UPLOAD )

JURNAL ASKEB Riwayat Antepartum Bleeding (DONT RE ...


JURNAL ASKEB dg Usia Terlalu Tua (DONT RE UPLOAD)

LAPORAN TUGAS AKHIR KEBIDANAN - ASKEB dg Usia Terl...

►  2014 (16)

Laporkan Penyalahgunaan

My Translate

Follower..

Diberdayakan oleh 

Terjemahan

Tema PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai