Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH KEWIRAUSAAN

Mata Kuliah : Kewirausahaan dan Entrepreneurship

Dosen Pembimbing : Silvia Sari S.P.M.SI

Disusun oleh kelompok 2:

Marlinda Retdhawati

(181011202075)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG

2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah
ini disusun agar pembaca dapat lebih memahami tentang kewirausahaan. Makalah ini
disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat
dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Pamulang 09 April 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................................1
1.2 TUJUAN DAN MANFAAT..........................................................................................2
1.3.  MANFAAT BUSINESS PLAN...................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI.......................................................................................................3
2.1 BARANG KONSUMSI.................................................................................................3
2.2 STRATEGI PEMASARAN...........................................................................................4
2.3 BADAN USAHA...........................................................................................................5
2.4 MERENCANAKAN STRATEGI MARKETING........................................................8
2.5 MARKETING MIX......................................................................................................8
2.6 PESAING.....................................................................................................................10
2.7 ASPEK STUDY KELAYAKAN BISNIS...................................................................11
1. Aspek hukum dalam studi kelayakan bisnis...............................................................11
2. Aspek ekonomi dan budaya dalam studi kelayakan bisnis.........................................11
3. Aspek pasar dan pemasaran dalam studi kelayakan bisnis.........................................11
4. Aspek teknis dan teknologi dalam studi kelayakan bisnis..........................................12
5. Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis........................................................12
6. Aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis...........................................................13
BAB III.................................................................................................................................14
PEMBAHASAN MATER....................................................................................................14
3.15 BARANG KONSUMSI.............................................................................................14
3.16 STRATEGI PEMASARAN.......................................................................................14
3.17 BADAN USAHA.......................................................................................................15

ii
3.18 MERENCANAKAN STRATEGI MARKETING....................................................15
3.19 MARKETING MIX...................................................................................................16
3.20 PESAING...................................................................................................................18
3.21 STUDY KELAYAKAN BISNIS...............................................................................19
1. Aspek Hukum.........................................................................................................19
2. Aspek Teknis / Teknologi......................................................................................19
BAB IV..................................................................................................................................21
PENUTUP............................................................................................................................21
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................21
4.2 Saran............................................................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam suatu kegiatan usaha, banyak sekali macam-macam aneka makanan mulai dari
aneka olahan ikan seperti nugget, baso dan otak otak, terdapat pula kebutuhan untuk
rumah tangga seperti aneka sambal, kerupuk dan minuman. Makanan-makanan
tersebut banyak sekali tersedia dipasaran dengan harga dan rasa yang beragam.
Umumnya kualitas makanan tergantung dengan harga makanan tersebut. Aneka
makanan ini seringkali menjadi favorit masyarakat baik itu sebagai camilan ataupun
sebagai pendamping makanan pokok.

Dalam hal ini, kami melihat peluang yang bagus untuk memulai usaha makanan
terutama aneka olahan nugget, baso dan otak otak, terdapat pula kebutuhan untuk
rumah tangga seperti aneka sambal, kerupuk dan minuman.

Makanan ini sudah dikenal oleh masyarakat sebagai makanan yang sederhana namun
lezat dan mengenyangkan, seringkali menjadi makanan favorit untuk camilan
ataupunSaat ini usaha yang kami jalankan adalah mencoba menawarkan produk
aneka olahan nugget, baso dan otak otak, terdapat pula kebutuhan untuk rumah
tangga seperti aneka sambal, kerupuk dan minuman pendamping makanan pokok
yang kualitasnya terjamin, enak dan higienis tetapi dengan harga yang terjangkau di
lingkungan sekitar Universitas Pamulang dan secara online.Dalam rangka pemenuhan
persyaratan nilai tugas mata kuliah KEWIRAUSAHAAN di mana mahasiswa harus
mampu mengelola dan mengembangkan suatu usaha yang mandiri dan kompetitif di

1
dunia kewirausahaan. Disini kami bermaksud mengaktualisasikan antara teori dan
praktek dalam bentuk kegiatan usaha penjualan atau kewirausahaan.

Setiap usaha selalu ingin berkompetisi dengan usaha lain untuk memperoleh
keuntungan. Berkaitan dengan hal “PROPOSAL WIRAUSAHA” sebagai penyedia
kebutuhan sehari-hari mampu berkompetisi memenuhi kebutuhan masyarakat.

1.2 TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan dari praktik kegiatan ini yaitu :

1. Untuk memenuhi nilai mata kuliah Kewirausahaan


2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terjun langsung dalam
berwirausaha.

Manfaat dari praktik kegiatan usaha ini yaitu :

1. Menambah pengalaman dalam bidang kewirausahaan.


2. Menjadikan mahasiswa lebih mandiri dalam mencari penghasilan.
3. Berguna untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam berwirausaha.

1.3.  MANFAAT BUSINESS PLAN

1. Menyiapkan lapangan kerja yang produktif dan dapat mengembangkan


kreatifitas Mahasiswa.
2. Menyiapkan kemampuan dalam memilih usaha yang sesuai di masyarakat.
3. Menyiapkan tenaga kerja yang profesional yang dibutuhkan oleh perusahaan.
4. Memberikan pembekalan kepada mahasiswa untuk dapat berwirausaha.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 BARANG KONSUMSI

1. Convenience Goods

yaitu barang yang dibeli untuk kesenangan .konsumen yang memerlukan barang
tsb, tidak mau membeli ketempat yang jauh. Convenience goods ini dibeli oleh
konsumen karena alsan menyenangi barang tsb dan sudah menggunakannya secara
rutin seperti rokok, permen, dan odol. barang tsb juga dibeli karena dorongan seketika
(impulse) tanpa direncanakan lebih dulu.

2. Shopping Goods

orang yang pergi membeli barang ini dikatakan dia pergi shopping orang yang
pergi snopping mau menghabiskan waktu selama satu jam dalam perjalanan atau
sama dengan 4km. jika seorang wirausaha menjual shopping goods makai a harus
paham tentang fashion,style,dan fad. Fashion adalah barang yang dibeli karena daya
tariknya. Style berarti gaya yang terdapat pada seseorang dan fad ialah mode yang
muncul sebentar kemudian hilang. Wirausaha yang menjual barang barang sejenis ini
harus berhati0hati menjaga cepatnya penurunan permintaan sehingga barang0barang
tidak laku.

3. SpecialtycGoods,

merupakan barang barang mewah yang khusu dijual untuk kelas kelas masyarakat
tertentu.

4. intense goods
barang-barang dimana konsumen hanya mau barang itu saja. Barang itu sudah
melekat di konsumen.

5. Bulk Goods

barang-barang yang memakan tempat yang luas untuk menyimpannya seperti


bahan bahan bangunan,kayu,semen,dan pasir.

2.2 STRATEGI PEMASARAN

 Market segmentation

Disini pengusaha harus menetapkan strategi arah sasaran dari


pemasarannya. Apakah sasaran pemasarannya ditujukan keseluruh lapisan
masyarakat konsumen,atau hanya menetapkan segmen pasar.

Dalam masa spesialisasi sekarang ini,orang sukar untuk mengarahkan


pemasarannya kesemua jenis konsumen. Taktik untuk menguasai semua kelompok
konsumen,malah dapat berakibat sebaliknya,akasn mematikan usaha tersebut,karena
tidak tercapai omzet penjualan yang memadai

Alasan kenapa harus diadakan market segmentation ini dinyatakan oleh


Philip Kotler yaitu: artinya sebuah perusahaan melaksanakan market segmentation
karena adanya perbedaan keinginan,daya beli,lokasi,sikap dan kebiasaan pembeli.

Ada berbagai cara untuk menyusun segmen pasar,antara lain:

1. Berdasarkan geografis,dalam hal ini pasar dapat di pilah-pilah berdasarkan


kebangsaan,propinsi,kota,dan sebagainya.produsen bias masuk kedalam
semua pasar atau di bagi-bagi menurut kemauan produsen.untuk mencapai
sasaran geograpis tersebut maka di susunlah iklan,promosi,dan usaha
penjualan lainnya yang mengarah kepada lokasi tertentu.
2. Berdasarkan demografis
Dalam hal ini pasar di bagi atas varabel-variabel jenis kelamin,umur,jumlah
anggota keluarga,pendapatan,jabatan,Pendidikan,agama,suku dan sebagainya.
Factor demografis ini sangat banyak di gunakan dalam menyusun segmentasi
pasar.lagi pula unsur demografis ini lebih mudah di ukur jumlahnya.
James F. Engel, warshow dan Kinnear menyatakan: the most useful
dimensions of demographic classificasion are :
1. age,
2. Income,
3. geographic locassion,
4. lifecycle,
5. sosial class,
6. Occupation,
7. home ownership,
8. education

3. Berdasarkan psikografis
Dalam hal ini pasar di pilah-pilah berdasarkan kelompok-kelompok kelas
social,gaya hidup,dan kepribadian.kelas social akan membuat konsumen yang
kuat dan yang lemah. Demikian pula gaya hidup membuat konsumen berbeda
dalam mengkonsusmsi barang. Segmentasi yang menyangkut kepribadian
misalnya di lakukan oleh produk kosmetik,rokok,asuransi dan minuman.
Jadi istilah psikografis memusatkan perhatian terhadap gejala kegiatan
(prilaku),minat dan opini konsumen,ini terkenal dengan AIO.
2.3 BADAN USAHA
Dalam manajemen dan organisasi bentuk badan usaha haruslah sesuai dengan
kebutuhan. Yang dimaksud bentuk badan usaha adalah bentuk hukum badan usaha
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pada Bentuk hukum badan usaha ini,
ditentukan sebatas mana tanggung jawab para pemilik atau pengurusnya terhadap
persoalan perusahaan. Melalui bentuk hukum yang dipilih dan disepakati maka
persoalan kepemilikan modal, nama para pendiri dapat diketahui dengan jelas dan
pasti. Sehingga persoalan pertengkaran antar keluarga yang mungkin terjadi dapat
dihindari karena sudah ada ketentuan hukum jang jelas. Sesuai dengan ketentuan
pemerintah, bentuk yuridis perusahaan adalah sebagai berikut:

 Perusahaan perseorangan

Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu
orang. Dalam hal ini pengelola perusahaan memperoleh semua keuntungan
perusahaan, namun disisi lain yang bersangkutan juga menanggung semua resiko
yang timbul dalam kegiatan perusahaan. Perusahaan perseorangan umumnya belum/
tidak memiliki ijin resmi, sehingga dikenal dengan sebutan sektor informal.

 Firma/Fa

Firma didirikan oleh beberapa orang dengan menggunakan nama bersama atau satu
nama digunakan bersama. Dalam firma semua anggota bertanggung jawab
sepenuhnya, baik sendiri-sendiri maupun bersama terhadap hutang-hutang
perusahaan kepada pihak lain. Apabila usahanya mengalami kerugian maka kerugian
tersebut akan ditanggung bersama, bahkan sampai kepada kekayaan pribadi.

 Perseroan Komanditer (CV)

Perseroan komanditer dapat dianggap sebagai perluasan bentuk badan usaha


perseorangan dan Firma. Perseroan komanditer adalah suatu persekutuan yang
didirikan oleh beberapa orang (sekutu) yang menyerahkan dan mempercayakan
uangnya untuk dikelola dalam persekutuan. Dalam hal ini para anggota persekutuan
menyerahkan uangnya sebagai modal perseroan tidak perlu sama jumlahnya hanya
sebagai tanda keikutsertaan di dalam persekutuan.

Sekutu pada perseroan dapat dikelompokkan menjadi sekutu komplementer dan


sekutu komanditer. Sekutu komplementer adalah orang yang bersedia memimpin
pengeturan perusahaan dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya,
sedangkan sekutu komanditer adalah sekutu yang mempercayakan uangnya dan
bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan
tersebut.

 Perseroan Terbatas

Perseroan terbatas adalah suatu badan usaha yang mempunyai kekayaan, hak,
serta kewajiban yang terpisah dari kekayaan, hak serta kewajiban dari para pendiri
maupun pemilik. Berbeda dengan bentuk badan usaha lainnya, perseroan terbatas
mempunyai kelangsungan hidup yang panjang, karena perseroan ini akan tetap
berjalan meskipun pendirinya atau pemiliknya meninggal dunia. Tanda keikutsertaan
seseorang sebagai pemilik adalah saham yang dimilikinya. Artinya makin besar
saham yang dimiliki seseorang makin besar pula andil dan kedudukan sebagai
pemilik perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.

Selanjutnya tanggung jawab seorang pemegang saham terhadap pihak ketiga


terbatas pada modal sahamnya. Dengan kata lain tanggung jawab pemilik terhadap
kewajiban-kewajiban finansial perusahaan ditentukan oleh besarnya modal yang
diikutsertakan pada perseroan.

Pada perseroan terbatas, kekayaan pibadi milik para pemegang saham maupun
milik para pimpinan perusahaan tidak dipertanggungkan sebagai jaminan terhadap
hutang-hutang perusahaan. Sesuai dengan namanya, sebagai perseroan terbatas
keterlibatan dan tanggung jawab para pemilik terhadap hutang piutang perusahaan
pada saham yang dimiliki terbatas.

2.4 MERENCANAKAN STRATEGI MARKETING

1. Teliti situasi marketing saat ini

Situasi marketing saat ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu,
tingkat persaingan, serta analisa kekuatan dan kelemahan. Dalam pengalaman masa
lalu, mungkin saja terjadi terjadi masa-masa penurunan penjualan, penurunan harga,
pengurangan pegawai,dsb. Kemudian keadaan pesaing, apa yang mereka lakukan,
gerakan-gerakan, iklan mereka, dsb. Selanjutnya Analisa lingkungan internal,
kelemahan yang dimiliki, sumber keuangan, kemampuan produksi,jaringan distribus,
promosi. dsb.

2. Analisa lingkungan eksternal

Lingkungan eksternal yang mempengaruhi bisnis adalah kondisi ekonomi


makro, tingkat bunga, inflasi, pengangguran, pendapatan perkapita,. Lingkungan
alam, berkurangnya pasokan bahan baku, keadaan musim, banjir, hujan, social and
cultural trends, adakalanya muncul budaya yang tidak menyukai produk, atau perlu
promosi lebih gencar untuk mendidik konsumen akan faedah produk.

Teknologi tidak kalah pentingnys, tiba-tiba muncul perubahan tekhnologi


yang berpengaruh terhadap hasil produksi. Sector percetakan sangat dipengaruhi oleh
perubahan teknologi ini, yang menyebabkan perusahaan yang terlambat
menyesuaikanbdengan teknologi baru akan bangkrut.
2.5 MARKETING MIX

Para pengusaha yang kreatif, akan selalu menciptakan kombinasi yang terbaik
dari elemen 7 P yang ,menjadi komponen marketing mix. Mereka harus menciptakan
dari masing-masing elemen P yang mana yang paling baik, dan paling banyak
digunakan dalam strategi pemasarannya.

Elemen 7 P ini terdiri dari atas 4 P tradisional dan 3 P lagi sebagai tambahan
untuk pemasaran jasa. Empat P tradisional berlaku untuk pemasaran barang,
rinciannya adalah sebagai berikut.

 P1 = Product (produk)

Produk adalah merupakan titik sentral dari kegiatang marketing. Semua


kegiatan marketing lainnya digunakan untuk menunjang pemasaran produk. Satu hal
yang perlu diingat ialah bagaimanapun hebatnya usaha promosi distribusi dan harga
yang baik jika tidak diikuti oleh produk yang bermutu dan disenangi oleh konsumen
maka kegiatan marketing ini tidak akan berhasil.

 P2 = Price (harga)

Maslaah kebijkasanaan harga turut menetukkan keberhasilan pemasaran


produk. Kebijkasanaan harga dapat dilakukan pada setiap level Lembaga yaitu
kebijaksanaan harga oleh produsen, grosir dan retailer.

 P3 = Place (Saluran distribusi)

Perantara ini adalah sangat penting karena dalam segala hal mereka
berhubungan dengan konsumen. Distributor ini harus dipilih hatai-hati sebab
dalam dunia bisnis banyak kemungkinan ketidaka jujuran.

 P4 = Promotion (promosi)
termasuk didalam kombinasi promosi seperti ini adalah kegiatan-kegiatan
advertising, personal selling, promosi penjulan, publicity, yang kesamaanya
oleh perusahaan digunkan untuk meningkatkan penjualan.

 P5 = People (orang / manusia)

Adalah unsur orang / manusia yang melayani terutama dalam perusahaan


yang menjual jasa, dan karyawan yang melayani konsumen. Karyawan ini
perlu diberi pengarahan, dan pelatihan, agar dapat konsumen sebaik-baiknya

 P6 = Physical evidence (bukti fisik)

Artinya bukti fisik yang dimiliki oleh perusahaan jasa, misalnya untuk
penjualan jasa transportasi, konsumen akan memperhatikan kondisi mobil
untuk jasa hotel konsumen akan melihat tampilan hotel, kamar, dan berbagai
fasilitas yang terdapat didalamnya.

 P7 = Process (proses)

Yaitu bagaimana proses dilakukan sampai jasa yang diminta oleh konumen
diterima secara memuaskan. Apakah cukup puas menerima jasa, cepat
layanannya, bersih, rapih, akurat, tepat waktu dan sebagainya.

2.6 PESAING
Pesaing adalah mereka yang mengejar sasaran pasar yang sama. Perusahaan harus
terus membandingkan produk, harga, distribusi, promosi dengna pesaingnya. Ada
empat tingkat perssaingan perusahaan dengan melihat hal-hal sebagai berikut.

1. Persaingan merk
Pesaing adalah perusahaan lain yang menawarkan produk atau jasa sejenis
kepada pelanggan dan harga relatif sama. Misalnya Aqua dengan Ades, Aqua
dengan Zam.
2. Persaingan industri Pesaing adalah semua perusahaan yang membuat jenis
produk yang sama. Misalnya Aqua dengan semua produsen air minum dalam
kemaan (AMDK).
3. Persaingan bentuk Pesaing adalah semua produk manufaktur perusahaan yang
memberikan jasa yang sama. Misalnya Aqua dengan semua produk minuman
alam kemasan dan minuman ringan seperti cocacola, teh, sari buah, dan
sebagainya.
4. Persaingan umum Pesaing adalah semua perusahaan yang bersaing untuk
mendapat konsumen yang sama. Misalnya Perusahaan yang memproduksi
barang konsumsi, peralatan dapur dan lain-lain.

2.7 ASPEK STUDY KELAYAKAN BISNIS

Dalam studi kelayakan bisnis, terdapat beberapa aspek yang dapat diteliti.
Aspek-aspek dalam studi kelayakan bisnis tersebut bersifat fleksibel sehingga
dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Aspek-aspek dasar
yang biasanya diteliti dalam studi kelayakan bisnis antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Aspek hukum dalam studi kelayakan bisnis
Aspek hukum dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada semua hal
terkait legalitas rencana bisnis yang hendak dilakukan oleh perusahaan.
Ketentuan-ketentuan hukum tersebut meliputi:
a. Izin lokasi
b. Akte pendirian perusahaan dari notaris
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
d. Surat tanda daftar perusahaan
e. Surat izin tempat usaha dari Pemerintah Daerah setempat
f. Surat tanda rekanan dari Pemerintah Daerah setempat
g. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
2. Aspek ekonomi dan budaya dalam studi kelayakan bisnis
Aspek ekonomi dan budaya dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada
dampak suatu badan usaha untuk masyarakat sekitar.
a. Dari segi budaya, penelitian dalam studi kelayakan bisnis akan menjawab
bagaimana dampak keberadaan sebuah bisnis terhadap adat istiadat di wilayah
setempat
b. Dari segi ekonomi, penelitian dalam studi kelayakan bisnis akan menjawab
apakah sebuah bisnis mampu menaikkan atau justru menurunkan rata-rata
pendapatan per kapita di wilayah setempat.
3. Aspek pasar dan pemasaran dalam studi kelayakan bisnis
Aspek pasar dan pemasaran dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada
pertanyaan apakah ada peluang pasar untuk produk yang akan dihasilkan oleh
sebuah perusahaan. Aspek tersebut dapat dilihat melalui hal-hal berikut:
a. Potensi pasar, dinilai berdasarkan bentuk pasar/ konsumen yang dipilih
b. Jumlah konsumen potensial. Jumlah ini diketahui melalui proses mengukur
dan meramal permintaan dan penawaran berdasarkan produk sejenis yang
telah ada saat ini.
c. Daya beli masyarakat dengan memperhitungkan perkembangan atau
pertumbuhan penduduk
d. Segmentasi, target dan posisi produk di pasar
e. Situasi persaingan di lingkungan industri
f. Sikap, perilaku, dan kepuasan konsumen terhadap produk sejenis saat ini
g. Manajemen pemasaran, terdiri atas analisis persaingan dan bauran
pemasaran
4. Aspek teknis dan teknologi dalam studi kelayakan bisnis
Aspek teknis dan teknologi dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada
hal-hal teknis dan teknologi yang akan dipakai pada perusahaan tersebut.
Aspek-aspek tersebut antara lain terdiri dari:
a. Pemilihan strategi produksi
b. Pemilihan dan perencanaan produk yang akan diproduksi
c. Rencana kualitas
d. Pemilihan teknologi
e. Perencanaan kapasitas produksi
f. Perencanaan letak pabrik
g. Perencanaan tata letak (layout)
h. Perencanaan jumlah produksi
i. Manajemen persediaan
j. Pengawasan kualitas produk
5. Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis

Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada


pembangunan dan pengembangan operasional perusahaan. Aspek manajemen
memiliki cakupan yang sangat luas, mulai dari manajemen sumber daya
manusia hingga manajemen finansial perusahaan. Semua hal yang terkait
dengan bagaimana operasional perusahaan dapat dijalankan termasuk pada
aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis.
6. Aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis
Aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada besaran
modal dan sumber dana yang akan digunakan dalam membangun sebuah
usaha serta kapan dan bagaimana modal tersebut dapat dikembalikan. Jika
diuraikan, maka aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis terbagi
menjadi:
a. Kebutuhan dana dan sumbernya
b. Aliran kas (cash flow)
c. Biaya modal (cost of capital)
  - Biaya utang
     - Biaya modal sendiri
d. Perihal kepekaan
e. Pemilihan investasi
     - Pilihan leasing atau beli
     - Urutan prioritas proyek bisnis

No Tanggal pembelian Nomor Struk Pembelian

1 11-Apr-19 00018816/KSR/UTM/ Rp 154,120

2 27 Juni 2019 00034601/KSR/UTM/ Rp 251,040

    Jumlah Rp 405,160

BAB III

PEMBAHASAN MATER

3.15 BARANG KONSUMSI


Pembahasan Saya :
Saya mengambil jenis barang konsumsi convenience goods,karena saya
menyediakan produk yang dibutuhkan oleh konsumen seperti makanan dan lain-lain.
karena kebutuhan pokok manusia dan sebagai seorang wirausaha kami berusaha
menyediakannya dan juga dapat membantu memenuhi kebutuhan konsumen.

3.16 STRATEGI PEMASARAN


Pembahasan Saya :

1. Berdasarkan geografis
Secara geografis atau lokasi tempat saya memasarkan produk berada sekitar
kampus dan lingkungan tempat tinggal kami yaitu di Tangerang selatan,
Bogor, dan Depok.
2. Berdasarkan demografis :
a. Umur (age),umur rata-rata konsumen yang membeli produk saya
sekitar berumur 18 tahun ke atas untuk mahasiswa atau pelajar dan 25
tahun ke atas untuk para karyawan atau ibu -ibu rumah tangga.
b. Income ( perndapatan ),pendapatan yang kami dapatkan tidak menentu
-+ Rp. 200.000;
c. Geographic location ( lokasi geografis ) geografis atau lokasi tempat
saya memasarkan produk berada sekitar kampus dan lingkungan
tempat tinggal saya yaitu di Tangerang selatan, Bogor, dan Depok.
d. Lifecycle (siklus hidup),siklus hidup terhadap produk yang saya jual.
Dalam siklus ini ada 4 tahapan yaitu, introduce (perkenalan), growth
(pertumbuhan), maturity (kedewasaan) dan decline (penurunan). Dan
pada saat ini siklus produk saya masih dalam tahap growth
(pertumbuhan).
e. Social class (kelas sosial), dalam pemillihan pelanggan saya tidak
memilih dengan kelas social yang biasanya saya memilih menjual
produk saya ke masyarakat menengah kebawah.
f. Occupation (pendudukan), bisa meningkatkan pendapatan penduduk
yang memicu pada peningkatkan konsumsi, dan bisa meningkatkan
sumber daya manusia.
g. Home ownership (kepemilikan rumah), untuk saat ini saya belum bisa
membeli/memiliki toko.
h. Education (Pendidikan), dalam hal ini saya sedang melakukan
kegiatan kewirausahaan dalam bentuk tugas lapangan Pendidikan
kewirausahaan.

3.17 BADAN USAHA

Pembahasan Saya :
Saya memilih firma karena dalam bentuk bisnis itu semua anggota memiliki
tanggung jawab yang sama serta modal yang dimiliki sama untuk membeli
produk-produk yang akan dijual kembali berasal dari semua anggota. Dan
karena Firma juga bertanggung jawab bersama maka dalam pengambilan
keputusan juga dilakukan dengan pertimbangan bersama.

3.18 MERENCANAKAN STRATEGI MARKETING


Pembahasan Saya :

1. Situasi internal
a. Kekuatan : Beberapa dari anggota kelompok berpengalaman dalam
berwirausaha. Mempromosikan produk kepada pelanggan dengan cara
promosi dimedia sosial, dan menggunakan etika bisnis yang baik.
b. Kelemahan : Kurangnya promosi yang dilakukan. sehingga belum meluas.
Sering terjadi kesalahan saat mempromosikan.
2. Situasi eksternal
a. Peluang : Produk frozen food yang digemari oleh kalangan masyarakat.
Mempermudah kalangan masyarakat untuk membeli produk yang kita
pasarkan tanpa harus pergi ke super market atau pasar.
b. Ancaman : Konsumen dapat beralih ke produk yang dimiliki pesaing.
Barang yang di produksi sudah banyak.

3.19 MARKETING MIX

Pembahasan Saya :

 P1 = Product

Produk yang akan saya jual yaitu produk-produk dari KOPIN MART, seperti, frozen
food (pangsit ikan ocean’s king, otak-otak ikan, bakso daging sapi nidia, ikanoke kaki
naga ikan, ocean’s king bakso ikan), kuaci rebo original dan milk, shampoo, cimory
,sambel cabe /saus ,keurpuk bawang,handbody lation,shampo, dan masih banyak
produk kopin mart lainya.

 P2 = Price

Harga perproduk yang saya jual berkisar antara Rp.5000 hingga Rp.30.000 dan saya
mengambil keuntungan dari tiap produk kurang lebih 5 %.

 P3 = Place

Saya memperediksikan keadaan pembeli atau pelanggan yang akan membeli produk
kami berasal dari kalangan ibu rumah tangga, teman teman ,sodara dan lingkungan
kampusuniversitas pamulang .

 P4 = Promotion
Saya menggunakan elemen promosi:
1. Advertising, karena saya memasarkan produk saya melalui berbagai media
sosial seperti whatsapp, grup chat, Instag
2.
3. ram, facebook.
4. Personal selling, karena saya selain sebagai penjual saya pun melakukan
promosi dari rumah ke rumah dari orang perorangan dan keluarga terdekat.
 P5 = People
 KETUA
1. Bertanggung jawab atas barang-barang usaha
2. Bertanggung jawab atas kelengkapan usaha
3. Bertanggung jawab atas kelancaran usaha
4. Bertanggung jawab atas harga, kualitas, kuantitas, dan kontinuitas produk
 WAKIL KETUA
1. Mewakili Ketua apabila berhalangan untuk setiap aktifitas dalam organisasi.

2. Merumuskan segala kebijakan di Seluruh Bidang dalam pengurusan

3. Mengawasi seluruh penyelenggaraan program kegiatan di seluruh bidang


dalam pengurusan.

 MARKETING
1. Sebagai bagian yang memperkenalkan suatu produk kepada maasyarakat.
2. Bertugas dalam menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan masyarakat.
3. Bertugas untuk menyerap informasi dan menyampaikan kepada kelompok
tentang segala sesuatu yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan
penjualan produk.
4. Bertugas untuk Memenuhi Kebutuhan dan Keinginan Konsumen.
5. Merencanakan produk dan menetapkan harga pada produk
6. Melakukan kegiatan promosi dan melayani konsumen.
 KEUANGAN
1. Mengambil keputusan penting dalam investasi dan berbagai pembiayaan serta
semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut.
2. Mengambil keputusan penting dalam berbagai pembiayaan serta semua hal
yang terkait dengan keputusan tersebut.
3. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran kelompok, serta
mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan
dana secara efektif dan efisien.

 P6 = Physical Evidence

Bentuk fisik dari produk saya sebagian besar menggunaskan kemasan plastik dengan
tampilan yang menarik,gambar,sesuai dengan isi produk tersebut contohnya kuaci
rebo ,kemasannya menggunakan gambar yang sesuai dengan Namanya yaitu kuaci
dari biji bunga matahari sebagai bahan dasarnya.begitupun produk-produk yang
lainnya gambar yang disajikan pun sesuai dengan isi.

 P7 = Process

Saya memilih proses untuk terjadinya kewirausahaan adalah dengan arbitase. Karena
saya langsung membeli produk dari copin mart dan langsung menjualnya kembali
produknya kepada konsumen.

3.20 PESAING
Pembahasan Saya :

Karena saya menggunakan wirausaha arbitase yang menjual produk dari kopin
mart seperti seperti, frozen food (pangsit ikan ocean’s king, otak-otak ikan, bakso
daging sapi nidia, ikanoke kaki naga ikan, ocean’s king bakso ikan), kuaci rebo
original dan milk, shampoo, cimory ,sambel cabe /saus ,keurpuk
bawang,handbody lation,shampo, dan masih banyak produk kopin mart
lainya.sehingga pesaing yang kami hadapai adalah mahasiswa kampus
uninversitas pamulang yang sedang praktikum kewirausahaan yang menggunakan
profil wiarausaha arbiatse.selain itu pesaing yang saya alami yaitu warung sekitar
tempat saya tinggal yang mernjual produk yang sama saya jual.

3.21 STUDY KELAYAKAN BISNIS


Secara umum prioritas aspek-aspek yang perlu dilakukan dalam studi kelayakan
adalah :

1. Aspek Hukum

Dalam tugas kewirusahaan ini tidak ada aspek hukum yang mengaturnya. Akan tetapi
saya memiliki perjanjian tidak tertulis berupa hal apa saja yang tidak boleh dilakukan
seperti penanaman modal usaha.

2. Aspek Teknis / Teknologi


 Lokasi usaha
Lokasi pertokoan ‘KOPINMART’ berada di Jalan Kencana No. 1 Pamulang,
Tangerang Selatan.
 Penentuan layout/tata letak

Pertokoan “KOPINMART” memiliki keamanan yang baik akan tetapi lokasi toko
tersebut saya rasa tidak terlalu strategis, karena walaupun posisi nya berada di tengah-
tengah Universitas Pamulang dan SMK Sasmita Jaya. Namun, karena akses jalan
yang terlalu jauh dari jalan raya membuat “KOPIN MART” sulit dilihat orang
pengunjung yang lain selain masyarakat sekitar dan rekan mahasiswa/i.

 Teknologi yang digunakan


Untuk teknologi yang digunakan “KOPINMART” sudah cukup baik karena terdapat
CCTV dan menggunakan komputer dan alat print struk yang bagus. Dan didalam
KOPINMART sendiri terkadang suka diperdengarkan lagu-lagu melalui speaker.

 Volume produksi
Stock terbatas, ada beberapa dari barang yang didistribusikan cukup laku dan
banyak dicari pelanggan namun dengan keterbatasan yang ada sehingga banyak
pelanggan yang enggan untuk memesan lagi.

 Bahan baku dan bahan penolong

Saya tidak menggunakan bahan baku karena saya memilih kewirausahaan Arbitrase,
yaitu wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan
(pengetahuan) dan pemafaatan (pembukuan). Misalnya, bila tidak terjadi ekuilibrium
dalam penawaran dan permintaan pasar, maka ia akan membeli dengan murah dan
menjualnya dengan mahal. Kegiatan kewirausahaan arbitrase tidak perlu melibatkan
pembuatan barang dan tidak perlu menyerap dana pribadi wirausaha. Kegiatannya
melibatkan spekulasi dalam mememfaatan perbedaan harga jual dan harga beli.
Dengan kata lain hanya menjual saja tidak memproduksi.

 Tenaga kerja
KOPINMART memikili jumlah tenaga kerja yang banyak dan sangat ramah dan
mereka sangat membantu setiap pembeli yang datang.

 Aspek Ekonomi

Dalam aspek ekonomi kewirausahaan sangat membantu dalam perputaran roda


ekonomi. Sesuai hadits Nabi Muhammad SAW, bahwa “Sembilan dari sepuluh pintu
rizki ada dalam perdagangan”.

 Laporan Keuangan
LAPORAN HASIL KEWIRAUSAHAAN

No Tanggal pembelian Nomor Struk Pembelian

1 11-Apr-19 00018816/KSR/UTM/ Rp 154,120

2 27 Juni 2019 00034601/KSR/UTM/ Rp 251,040

    Jumlah Rp 405,160

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan Praktik Kewiraushaan ini adalah sebagai mahasiswa di
Universitas Pamulang Mahasiswa sangat memerlukan proses pembelajaran seperti
ini. Dengan adanya Praktek Niaga berbisnis ini sangat diperlukan untuk memahami
praktek diluar tidak hanya terpaku pada Teori saja. Dan bisa terjun langsung dan
berinteraksi dengan masyarakat ataupun mahasiswa universitas pamulang dengan
menjual dan mempromosikan produk kepada masyarakat.

4.2 Saran
Semoga dalam perkuliahan Kewirausahaan selanjutnya kegiatan praktik lapangan
seperti ini tetap bisa dilaksanakan dan lebih ditingkatkan lagi. Karena kegiatan seperti
ini sangatlah bermanfaat agar mahasiswa memiliki bekal pengalaman ketika ingin
terjun ke dunia usaha. Untuk KOPIN MART semoga kedepannya lebih baik lagi,
harus update barang apa saja yang sudah ada di KOPIN, agar mahasiswa tahu barang
apa saja yang datang.

Anda mungkin juga menyukai