.............................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................
.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
.................................................................................................................................3
C. Tujuan Pembahasan.................................................................................................
.................................................................................................................................3
D. Manfaat Pembahasan...............................................................................................
.................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tes.........................................................................................................
.................................................................................................................................4
B. Pengertian Pegukuran..............................................................................................
.................................................................................................................................4
C. Pengertian Evaluasi.................................................................................................
.................................................................................................................................5
D. Etika Tes..................................................................................................................
.................................................................................................................................8
E. Pengertian Renang...................................................................................................
.................................................................................................................................9
F. Pengertian Kardiovaskuler......................................................................................
.................................................................................................................................10
.................................................................................................................................11
.................................................................................................................................21
I. Penilaian..................................................................................................................
.................................................................................................................................25
A. KESIMPULAN.......................................................................................................
.................................................................................................................................27
B. SARAN....................................................................................................................
.................................................................................................................................28
.............................................................................................................................................29
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang ada,sangat kompleks sekali masalah demi masalah yang muncul. Dengan
segenap kemampuan yang dimiliki manusia, manusia akan selalu berusaha untuk
terhadap apa yang terjadi pada dirinya sendiri, lebih-lebih pada masalah fisik, yaitu
tentang kesegaran jasmani. Banyak dari mereka yang sibuk, akan lupa terhadap
kesegaran jasmani yang prima seseorang perlu melakukan latihan fisik yang
benar.
mengembangkan prestasi. Selain itu para guru atu pelatih akan membutuhkan
1
2
sesuatu yang dinamakan demngan evaluasi. Yang bertujuan untuk mengoreksi dan
latihan. Sebagai pelatih dan guru olahraga, yang bertanggung jawab atas prestasi
mengukur dan menilai status kondisi fisik tersebut. Dan statrus kondisi fisik
Cara evaluasi yang tepat yang harus dilakukan yaitu dengan cara tes dan
pengukuran terhadap atlet ataupun siswa. Tes dan pengukuran dapat dilakukan
dengan beberapa cara dan tahap yang mempunyai manfaat dan tujuan dilakukannya
tes tersebut. Dan tes tersebut dibagi menjadi bebrapa komponen kondisi fisik serta
Dengan melakukan tes dan pengukuran ini kita dapat mengambil beberapa
manfaat, diantaranya kita dapat mengevaluasi tahap latihan yang telah dilakukan,
dengan hal itu kita dapat mengetahui seberapa perkembangan kondisi fisik
seseorang, selain kita bisa mengembangkan prestasi atlet, kita juga bisa menjadikan
ini sebagai bahan perbaikan dalam pemebelajaran atau pelatihan. Kita juga dapat
termotivasi oleh hasil yang diambil dalam tes dan pengukuran ini, atau bahkan kita
B. Rumusan masalah.
1. Apa pengertian tes dan pengukuran olahraga?
2. Apa pengertian evaluasi?
3. Apa pengertian penilaian?
4. Apa pengertian etika?
C. Tujuan pembahasan
1. Untuk menjelaskan pengertian tes dan pengukuran olahraga
2. Untuk menjelaskan pengertian evaluasi
3. Untuk menjelaskan pengertian penilaian
4. Untuk menjelaskan pengertian etika
D. Manfaat pembahasan
1. Agar kita tahu tentang pengertian tes dan pengukuran olahraga
2. Agar kita tahu tentang pengertian evaluasi
3. Agar kita tahu tentang pengertian penilaian
4. Agar kita tahu tentang pengertian etika
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TES
Tes dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan atau tugas atau seperangkat
tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait (sifat) atau
atribut pendidikan atau psikologik yang setiap butir pertanyaan atau tugas
d. Tipe respon yang bagaimana yang harus dikerjakan oleh subyek (tes unjuk
f. Hakekat dari kelompok yang akan diperbandingkan (tes buatan guru ata)u tes
baku
B. PENGERTIAN PENGUKURAN
4
5
pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki
oleh orang, hal, atau obyek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas.
C. PENGERTIAN EVALUASI
program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak
Evaluasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses penilaian untuk mengambil
Secara garis besar evaluasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu evaluasi
formatif dan evaluasi sumatif (istilah ini pertama kali digunakan oleh Scriven
D. PENGERTIAN PENILAIAN
semua metode yang biasa dipakai untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa
dengan cara menilai unjuk kerja individu peserta didik atau kelompok.
6
Penilaian untuk memperoleh berbagai ragam informasi tentang sejauh mana hasil
didik. Proses penilaian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang sebaik
apa hasil atau prestasi belajar peserta didik. Penilaian menyeluruh dan
penilaian eksternal merupakan penilaian yang dilakukan oleh pihak luar yang
institusi / lembaga baik didalam maupun diluar negeri. Penelitian yang dilakukan
hasil belajar peserta didik. Metode dan tehnik penilaian sebagai bagian dari
penilaian internal (internal assessment) untuk mengetahui proses dan hasil belajar
peserta didik terhadap penguasaan kompetensi yang diajarkan oleh guru. Hal ini
peserta didik. Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru
selain untuk memantau proses, kemajuan dan perkembangan hasil belajar peserta
didik sesuai dengan potensi yang dimiliki, juga sekaligus sebagai umpan balik
7
pembelajaran. Ada empat macam istilah yang berkaitan dengan konsep penilaian
dan sering kali digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar dari peserta
merupakan suatu kegiatan atau proses yang bersifat hirarkis. Artinya kegiatan
dilakukan secara berurutan dan berjenjang yaitu dimulai dari proses pengukuran
dapat menggunakan tes dan non tes. Tes adalah seperangkat pertanyaan yang
memiliki jawaban benar atau salah. Sedangkan non tes adalah pertanyaan
maupun pernyataan yang tidak memiliki jawaban benar atau salah. Instrumen
non tes bias berbentuk kuesioner atau inventori. Kuesioner sejumlah pertanyaan
merupakan instrument yang berisi tentang laporan diri dari keadaan peserta didik,
8
misalnya potensi peserta didik. Pengukuran dalam kegiatan belajar bisa bersifat
kualitatif hasilnya berupa pernyataan yaitu berupa pernyataan sangat baik, baik,
E. ETIKA TES
a. Tes senantiasa akan mencampuri rahasia pribadi peserta tes. Setiap tes
masyarakat yang sangat melindungi akan hak dan rahasia pribadi,masalah ini
b. Tes selalu menimbulkan rasa cemas peserta tes.memang sampai bats tertentu
rasa cemas itu dibutuhkan untuk dapat mencapai prestasi terbaik, tetapi tes
acapkali menimbulkan rasa cemas yang tidak perlu, yang justru dapat
c. Tes acapkali justru menghukum peserta didik yang kreatif.karena tes itu
selalu menuntut jawaban yang sudah ditentukan pola dan isinya, maka tentu
saja hal itu tidak memberi ruang gerak yang cukup bagi anak yang kreatif.
9
d. Tes selalu terikat pad kebudayaan tertentu. Tidak ada tes hasil belajar
yang bebas budaya. Karena itu kemampuan peserta tes untuk memberi
e. Tes hanya mengukur hasil belajar yang sederhana dan yang remeh.
Hampir tidak pernah ada tes hasil belajar yang mampu mengungkapkan
tingkah laku peserta didik secara menyeluruh, yang justru menjadi tujuan
F. Pengertian Renang
air yang dapat dilakukan oleh manusia dan hewan. Umumnya hewan berenang
renang sebagai sarana olahraga, rekreasi, ataupun mencari ikan, mutiara atau
hewan air lainnya. Manusia dan hewan dapat berenang di sungai, danau, laut dan
kolam renang. Berenang dapat dilakukan oleh siapa saja dari berbagai usia dan
kalangan masyarakat.
renang. Berenang merupakan olahraga yang sangat baik bagi kesehatan tubuh
karena hampir semua otot dan persendian bergerak ketika berenang. Olahraga
renang dapat dilakukan oleh siapa saja baik putra maupun putri.
10
F. Pengertian Kardiovaskular
darah untuk menyampaikan sejumlah oksigen dan zat-zat gizi kepada sel-sel
untuk memenuhi kebutuhan aktivitas fisik yang berlangsung dalam waktu yang
lama ( Junusul Hairy, 2007: 10.4 ). Djoko Pekik Irianto ( 2004: 4 ) menyatakan
dengan oksigen ) memang berbeda tapi istilah ini berkaitan satu sama lain.
jantung untuk memompa darah yang kaya akan oksigen ke bagian tubuh
jasmani.
kesegaran jasmani.Faktor kesehatan dan gizi yang menyertai takaran latihan untuk
interaksi dari berbagai macam faktor dan beberapa komponen tubuh lainnya yang
jasmani: makan, istirahat, dan olahraga. Berikut adalah penjelasan dari faktor-faktor
a. Makan
makananyang cukup, baik kuantitas atau kualitas, yakni harus memenuhi syarat
makanan sehat berimbang, cukup energi dan nutrisi meliputi, karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, mineral, dan air. Kebutuhan energi untuk bekerja sehari-hari
diperoleh dari makanan sumber energi dan proporsi karbohidrat 60% lemak 25%
dan protein 15%. Untuk memperoleh kebugaran yang prima selain memperhatikan
makan sehat berimbang juga dituntut untuk meninggalkan kebiasaan yang tidak
sehat seperti merokok, minum alkohol, dan makanan berlebihan dan tidak teratur.
12
b. Istirahat
Tubuh manusia tersusun atas sistem organ, organ, jaringan serta sel yang
mempunyai kemampuan kerja terbatas. Seseorang tidak akan mampu bekerja terus
menerus tanpa berhenti sepanjang hari tanpa berhenti. Untuk itu istirahat sangat
c. Olahraga
Olahraga merupakan salah satu faktor yang paling penting untuk meningkatkan
kesegaran jasmani, dengan mempunyai kesegaran jasmani yang baik maka akan
menerus, makanan yang bergizi baik, istirahat, tidur, santai dan pemeliharaan
2) Masalah gizi, seperti kurang protein, kalori, gizi rendah, dan gizi yang tidak
memadai.
3) Masalah latihan fisik, seperti usia mulai latihan, frekuensi latihan perminggu,
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
perbaikan badan dan fungsi badan seseorang, antara lain waktu istirahat denyut
jantung dan tekanan darah akan lebih rendah, aliran darah pada pembuluh
koroner akan baik, denyut jantung yang dicapai waktu latihan akan menurun,
kadar lemak dalam darah akan menjadi rendah, kemampuan mengambil oksigen
dan mengeluarkan karbindioksida akan naik, kadar asam laktat akan lebih
rendah, serabut dan masa otot akan membesar yang akan memberikan kekuatan
Keberhasilan pada latihan agar sesuai dengan tujuan latihan harus benar –
benar secara cermat menerapkan suatu latihan dengan memperhatikan faktor usia
a.Intensitas latihan
Besarnya intensitas bergantung pada jenis dan tujuan latihan. Menurut Djoko
14
Pekik (2000:19) secara umum intensitas latihan kesegaran adalah 60% sampai
90% detak jantung maksimal dan secara khusus besarnya intensitas latihan
b. Lama latihan
Latihan yang berat diharapkan dapat memberikan pengaruh yang baik pada
jantung dan peredaran darah. Agar ada pengaruh yang baik pada jantung dan
peredaran darah sebaiknya orang berlatih sampai mencapai target zone dan ada
pada target zone paling sedikit 20-45 menit. Makin lama berada pada target zone
makin baik, hal ini dikarenakan kalau kurang dari 20 menit berarti kurang
takaran latihannya.
c.Frekuensi latihan
Frekuensi latihan paling sedikit adalah tiga kali dalam seminggu. Latihan dua
kali per minggu hasilnya hanyalah sedikit lebih baik daripada tidak berlatih sama
sekali, tetapi latihan 6-7 kali seminggu untuk olahraga dan kesehatan tidak
dianjurkan.
Untuk dapat lebih aktif, manusia dituntut untuk lebih meningkatkan kebugaran
disimpulkan bahwa semakin berat aktivitas fisik seseorang semakin baik pula
Menurut Rusli Lautan ( 2002: 8 ) terdapat dua aspek kesegaran jasmani yaitu
Fitness).
2. Kekuatan otot
4. Kelentukan
5. Komposisi tubuh
a.Koordinasi
b. Keseimbangan
c.Kecepatan
d. Kelincahan
e.Power
16
kepada dua komponen, yaitu Kebugaran Organik ( Organic Fitness) dan Kebugaran
kebugaran jasmani secara keseluruhan dan interaksi keduanya itu yang menentukan
tingkat kebugaran jasmani yang kita miliki. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Daya tahan yang dimaksud adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan yang
berat secara kontinyu yang melibatkan otot-otot besar dalam waktu yang lama
(Junusul Hairy, 2007: 1.19). Sedangkan menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 4)
darah untuk berfungsi secara optimal pada keadaan istirahat dan kerja dalam
keterampilan jelek, tetapi dalam kenyataannya mereka tetap hidup sehat dan
18
kesehatan memiliki empat dasar komponen dasar meliputi: daya tahan paru-jantung,
(melibatkan jantung, paru, peredaran darah itu sendiri), kekuatan dan daya tahan
jasmani paling tidak harus didukung oleh empat komponen yaitu daya tahan
rmerupakan faktor yang paling penting yang harus ditingkatkan agar kebugaran
jasmani kita selalu dalam kondisi yang lebih baik (Junusul Hairy, 2007: 10.6).
(Depdikbud Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi, 1997: 5). Ini menunujukkan
bahwa daya tahan kardiovaskular merupakan indikator yang cukup tepat untuk
kekuatan dan kelentukan dalam tingkatan yang tinggi, tetapi orang akan selalu
19
tekhnik yang dapat dilakukan sesuai dengan fasilitas yang tersedia. Bagi orang-
orang yang sehat akan mampu melakukan setiap bentuk tes yang ada, akan tetapi
sebelum melakukan salah satu tes tersebut harus membaca dulu petunjuk
a.Tes daya tahan jantung dan paru-paru (kerdioresparasi) untuk menilai kapasitas
aerobik. Yang banyak digunakan adalah tes aerobikyang berbentuk tes lari atau
jalan cepat.. di lingkungan ABRI, tes aerobik lari 12 menit, sedangkan untuk
PNS di lingkungan Depdikbud dan beberapa instansi lain menggunakan tes lari
b. Tes naik turun bangku (Harvard Step Tes), juga cara Kasch, dan cara Rhyming.
Tes master (Master Step Tes) biasanya dipergunakan di rumah sakit untuk
c.Tes Performance
1. US Navy Performance Tes, tesnya berupa rangkaian terdiri dari 5 butir tes.
2. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, rangkaian tes ini disusun oleh Depdikbud
yang terdiri dari 5 butir tes, berlaku untuk beberapa kelompok umur dan
Adapun 5 butir tes tersebut meliputi: lari jarak pendek, gantung angkat tubuh
(laki-laki) atau gantung siku tekuk ( perempuan), baring duduk (sit-up), loncat
Dari beberapa bentuk tes di atas dapat terlihat dengan jelas bahwa tolok ukur
TKJI masih tolok ukur negara lain dan modifikasinya belum banyak. Itupun
belum memasyarakat karena kurang efisien yang mungkin disebabkan tes ini
memerlukan peralatan dan lapangna yang memadai sehingga tes tersebut dapat
yang tinggi, namun kedua tes ini memerlukan alat yang mahal dan prosedur yang
21
sangat rumit sehingga tidak praktis digunakan. Tes lain yang digunakan adalah
Lari Multi Tahap atau Multistage Fitness Test, dan Harvard Step Test.
b. Step Test
c.Astrand-Ryhming Test
Dari beberapa bentuk tes untuk mengukur daya tahan kardiovaskular yang
sudah dipaparkan di atas, peneliti memilih bentuk tes lari (Bleep Test), yang
merupakan salah satu rangkaian dari TKJI, karena pelaksanaan tes lari lebih
lapangan dan dapat dilaksanakan secara massal sehingga dapat berjalan lebih
efektif.
Meskipun berenang merupakan olahraga yang ramah terhadap sendi dan otot,
namun olahraga ini bersifat intens bagi aktivitas jantung dan pembuluh darah, serta
sistem pernapasan. Sehingga tidak jarang kasus serangan jantung maupun sesak napas
22
(termasuk serangan asma) terjadi saat pasien sedang berenang. Oleh karena itu, pada
jaman dulu berenang tidak dianjurkan bagi penderita penyakit jantung dan paru.
bermanfaat untuk menunjang kebugaran jantung dan pembuluh darah, serta aman dan
kaidah yang benar dan diawali dengan konsultasi ke dokter. Beban air yang harus
pembuluh darah tubuh. Hal ini akan berdampak pada peningkatan jumlah aliran darah
balik yang masuk ke dalam jantung, dan berarti peningkatan pula pada volume darah
yang harus dipompakan oleh jantung dalam setiap menitnya (curah jantung). Adanya
efek pengerutan pada pembuluh darah kulit selama berenang (water induced skin
jantung ini ditentukan oleh 2 hal yaitu detak jantung per menit dan besarnya volume
darah yang dipompakan jantung. Peningkatan curah jantung saat berenang mencapai
30-60%, tergantung pada intensitas dan lamanya. Semua jenis olahraga umumnya
disebabkan oleh adanya penambahan aliran darah balik ketimbang peningkatan detak
jantung yang mencolok seperti halnya pada saat berlari. Hal ini tentunya lebih ramah
bagi jantung, karena detak jantung yang tinggi akan menyebabkan kebutuhan
Suhu air turut menentukan perubahan fisiologi saat berenang. Berenang di air
hangat (suhu >32°) berkaitan dengan peningkatan detak jantung dan penumpukan
23
kadar asam laktat yang lebih tinggi. Asam laktat merupakan produk sisa metabolisme,
Berenang di air dingin (suhu <20°) akan berdampak pada peningkatan lebih
pada aliran balik ke jantung dan tekanan darah dikarenakan pengerutan pembuluh
darah kulit, serta kadar katekolamin yang tinggi di dalam darah. Katekolamin
merupakan hormon pemacu saraf dan darah, umumnya sebagai respon terhadap
adanya stres biokimiawi Berenang di air bersuhu sedang (suhu ruangan sekitar 25 °C)
adalah pilihan terbaik bagi untuk menunjang fisiologi tubuh. Siklus menarik-menahan
napas saat berenang tidak berkaitan dengan peningkatan detak jantung maupun kadar
ini secara rutin akan menimbulkan respon adaptasi yang positif bagi jantung dan
pembuluh darah, serta paru. Efek jangka panjang ini meliputi peningkatan
kontraktilitas atau daya pompa jantung, penurunan detak jantung dan tekanan darah,
penurunan kadar katekolamin di dalam darah, dan efisiensi fungsi paru dalam
pernapasan.
Optimalisasi pompa jantung dan fungsi paru akan mendukung performa tubuh
dalam beraktivitas sehari-hari sehingga lebih berdaya tahan dan tidak lekas capai atau
lesu. Penurunan detak jantung maupun tekanan darah selama waktu istirahat
menunjukkan efisiensi kerja jantung serta sistem kerja tubuh yang lebih rileks. Semua
efek adaptasi ini akan menurunkan angka kematian maupun kesakitan yang
disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah pada jangka panjang. Efek
24
positif ini didapatkan apabila aktivitas berenang dengan intensitas sedang dilakukan
secara rutin 3-4 kali dalam seminggu, dengan masing-masing berdurasi 30-60 menit
(optimal 150 menit per minggu). Berenang dengan jarak tempuh jauh atau durasi
lebih lama tergolong sebagai olahraga dengan intensitas berat, sehingga harus
dilakukan dengan perhatian khusus bagi mereka yang berusia >50 tahun (terutama
yang tidak rutin berenang) atau yang memiliki riwayat penyakit jantung.
besar, yaitu sekitar 500-650 kalori per jam, tergantung dari berat badan, gender,
tingkat metabolisme perorangan, seberapa efisien gerakan, serta intensitas dan durasi
berenang. Besarnya energi yang dibutuhkan saat berenang sekitar 4 kali lipat lebih
besar jika dibandingkan dengan lari ringan menempuh jarak yang serupa. Terdapat 2
jenis energi yang dibutuhkan saat berenang yaitu energi untuk gerakan maju dan
teknik berenang, sehingga konsumsi kalorinya akan semakin kecil pada perenang
profesional dibandingkan pemula. Selain itu konsumsi kalori yang lebih tinggi juga
diperlukan pada saat berenang dengan gaya bebas dan kupu-kupu dibandingkan pada
gaya lainnya. Konsumsi kalori untuk gerakan mengapung berbanding terbalik dengan
jumlah massa lemak tubuh. Pada perenang wanita atau gemuk, kebutuhan kalori
sekitar 20-30% lebih rendah dikarenakan massa lemak yang tinggi pada populasi ini.
Dengan demikian, berenang rutin merupakan pilihan olahraga yang baik untuk
menurunkan berat badan pada penderita kegemukan. Penurunan berat badan telah
25
terbukti cara yang ampuh mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh
berenang bagi anak-anak yang gemuk adalah cara yang efektif dan menyenangkan
dehidrasi. Sebaiknya makan dalam jumlah yang cukup pula (300-500 kalori)
yaitu 3-5 kali/ minggu dengan total 150 menit/minggu. Pola berenang dengan
4. Pilihlah lokasi berenang yang nyaman, dengan air yang bersih dan suhunya
H. PENILAIAN
26
Keterangan :
15 = Waktu 15 menit
Atlet Pria
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tes dan pengukuran dapat dilakukan dengan beberapa cara dan tahap yang
mempunyai manfaat dan tujuan dilakukannya tes tersebut. Tes dibagi menjadi
beberapa komponen kondisi fisik serta beberapa jenis tes yan sudah
dikelompokan. Dengan melakukan tes dan pengukuran kita dapat mengambil
beberapa manfaat, diantaranya kita dapat mengevaluasi tahap latihan yang telah
dilakukan, dengan hal itu kita dapat mengetahui seberapa perkembangan kondisi
fisik seseorang, selain kita bisa mengembangkan prestasi atlet, kita juga bisa
menjadikan ini sebagai bahan perbaikan dalam pemebelajaran atau pelatihan.
Menurut Depdikbud Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi (1997: 5) daya
tahan kardiovaskular adalah kesanggupan sistem jantung, paru dan pembuluh darah
untuk berfungsi secara optimal pada keadaan istirahat dan kerja dalam mengambil
oksigen dan menyalurkan ke jaringan yang aktif sehingga dapat dipergunakan pada
proses metabolisme tubuh.
Berenang sangat bermanfaat untuk menunjang kebugaran jantung dan
pembuluh darah, serta aman dan direkomendasikan bagi penderita penyakit jantung
stabil, selama dilakukan dengan kaidah yang benar dan diawali dengan konsultasi
ke dokter. Beban air yang harus dihadapi saat berenang akan menyebabkan gaya
kompresi terhadap kapasitas pembuluh darah tubuh. Hal ini akan berdampak pada
peningkatan jumlah aliran darah balik yang masuk ke dalam jantung, dan berarti
peningkatan pula pada volume darah yang harus dipompakan oleh jantung dalam
setiap menitnya (curah jantung).
Mengukur Daya Tahan kardiovaskuler seseorang digunakan Cardio-
Respiratory V02 max untuk mengetahui kondisi ketahanan atlet tersebut dalam
olahraga renang.
27
29
B. SARAN
1. Perlu diperhatiakan pada saat tes dan pengukuran kardiovaskuler sampel harus
dalam kodisi yang sehat.
30
DAFTAR PUSTAKA