Anda di halaman 1dari 6

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan kasus virus corona di Indonesia kini terus bertambah setiap harinya. Bahkan dalam
beberapa hari terakhir tepatnya sampai tanggal 20 April telah terkonfirmasi 6.575,dengan
sembuh 686 dan meninggal 582 orang. Virus ini menyebar dengan cepat, sehingga
pemerintah menghimbau para masyarakat untuk tetap berada dirumah dan menjaga jarak
untuk memutus rantai penyebaran virus ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun
mengkhawatirkan kesehatan mental semua orang selama masa isolasi diri di dalam rumah.
Pemberitahuan terkait adanya dua penderita virus corona di Indonesia membuat
masyarakat panik dan cemas, bahkan membuat mereka melakukan hal yang berlebihan.
Banyak informasi tidak valid yang beredar di media sosial, hal ini bisa membuat sebagian
orang merasa stres. Bahkan, bukan tak mungkin ada yang mengalami serangan panik,
akibat situasi pandemi virus Corona COVID-19 yang genting. Membaca berita tentang
seseorang yang didiagnosa positif corona atau pasien corona yang meninggal dunia
dilakukan terus-menerus dalam waktu lama diduga dapat memengaruhi kondisi mental.
Rasa takut, stres, dan cemas yang menjadi satu bisa menimbulkan reaksi psikosomatik,
sehingga membuat kita merasa memiliki gejala virus corona, walaupun kenyataannya
kondisi tubuh sehat-sehat saja.

Langkah terbaik untuk menjaga kesehatan jiwa adalah melakukan kegiatan yang membuat
tubuh dan pikiran nyaman. Hal ini penting, terutama bagi yang sedang melakukan isolasi
mandiri. Contoh kegiatannya seperti menonton film, membaca buku, mendengarkan
musik, dan mengakses konten positif di media sosial. Sebaiknya kita menghindari melihat
konten yang berhubungan dengan pandemi corona supaya tidak menjadi semakin stres.
Beberapa orang mungkin terbiasa bersantai sambil minum alkohol dan merokok. Demi
kesehatan jangka Panjang dimohon untuk tidak melakukan itu. Ganti dengan konsumsi
makanan sehat dan seimbang serta minum air putih. Tingkatkan durasi tidur dan lakukan
olahraga saat sudah bangun. Gerakan olah tubuhnya di dalam rumah bisa sangat sederhana,
seperti peregangan otot, atur pernapasan, atau bermeditasi.
Penanganannya bisa juga kita lakukan dengan mengonsumsi jamua jamuan dari
rempah rempah dan juga dari ekstrak tanaman tanaman obat yang banyak ditemukan
di Indonesia contohnya tanaman sambiloto. Sambiloto (Andrographis paniculata)
merupakan salah satu tanaman berkhasiat yang diketahui berasal dari India. Herbal
ini juga populer dengan sebutan sambilata, ampadu tanah, ki pait, atau pepaitan .
Daun sambiloto juga dipercaya mampu menangkal virus corona, selain kandungan
kurkumin yang ada pada empon-empon. Bahkan Tropical Disease Center (TDC)
Unair Kampus C Surabaya telah mengemasnya dalam tablet.

Daun sambiloto sendiri diperkaya mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.


Pasalnya, ekstrak yang terkandung dalam daun sambiloto bersifat imunostimulan.
Yakni meningkatkan kinerja organ-organ yang berhubungan dengan sistem imun.

Bukan daunnya sambiloto, melainkan saripati. Sebab saripati sambiloto ini mempunyai
manfaat yang mampu mengobati malaria dan virus corona.
"Ini juga bagian dari empon-empon yang kita konsumsi setiap hari, kalau kita olah saripati
juga memiliki efek bagus. Bukan hanya ketahanan tubuh, tapi juga untuk virus. Artinya
proses itu ada dan punya bobot ilmiah yang sangat tinggi dan mendapatkan pengakuan
secara ilmiah," jelas Rektor Unair M. Nasih di TDC Unair Kampus C Surabaya, Selasa
(3/3/2020). Nasrodin memastikan bahwa saripati sambiloto selain berfungsi sebagai obat
anti virus malaria, juga bisa difungsikan sebagai obat penangkal sementara virus corona.
Akan tetapi, saripati sambiloto bukan sebagai obat corona.
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana metode pelaksanaan produksi dari saripati daun sambiloto?.


2. Bagaimana metode pemasaran yang akan digunakan untuk mengembangkan produk
saripati daun sambiloto?
3. Bagaimana penetapan harga yang sesuai dan terjangkau untuk semua kalangan?

1.2 Tujuan Kegiatan


Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan saripati daun sambiloto adalah
menciptakan peluang usaha dengan memanfaatkan rempah-rempah sebagai bahan
dasar pembuatan saripati daun sambiloto yang mempunyai berbagai macam khasiat.

1.3 Luaran yang diharapkan


Target luaran yang diharapkan dari usaha saripati daun sambiloto ini yaitu diharapkan dapat
memenuhi keinginan masyarakat yang ingin menikmati menikmati aroma yang
menenangkan khas Indonesia yaitu rempah-rempah. Selain itu dengan usaha ini diharapkan
bisa difungsikan sebagai obat penangkal sementara virus corona. Daun sambiloto
sendiri diperkaya mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pasalnya, ekstrak
yang terkandung dalam daun sambiloto bersifat imunostimulan. Yakni meningkatkan
kinerja organ-organ yang berhubungan dengan sistem imun.

1.4 Kegunaan Program


Adapun kegunaan dari program kewirausahaan ini adalah :
1. Menjaga kelestarian rempah-rempah yang banyak khasiatnya di Indonesia
2. Menciptakan lapangan pekerjaan baru terutama bagi mahasiswa
3. Melatih mahasiswa dalam membaca peluang bisnis
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Kondisi Umum Lingkungan


Tanaman berdaun hijau dengan rasa pahit namun banyak khasiatnya, itulah sambiloto.
Nama Latin dari sambiloto adalah Androgaphis paniculata Ness yang banyak ditemukan
di negara-negara Asia Tenggara. Manfaat sambiloto sejak dulu dianggap berkhasiat untuk
mengatasi berbagai penyakit. Masuk dalam family Acanthaceae, daun sambiloto sejak dulu
banyak digunakan sebagai obat. Manfaat sambiloto dikenal sangat baik untuk mengatasi
berbagai penyakit, termasuk untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Kandungan utamanya
adalah andrographolide yang membuatnya kerap dijadikan obat.Tak hanya itu, daunnya
juga mengandung saponin, flavonoid, alkaloid, dan tanin. Selain itu, sambiloto juga
memiliki zat seperti adalah lakton, paniculin, kalmegin, dan hablur kuning. Semuanya
membuat sambiloto terasa pahit namun kaya khasiat.Manfaat dari daun sambiloto dapat
kita rasakan dengan meminum saripatinya.Manfaat lain dari daun sambiloto diantaranya
mengatasi gangguan system pencernaan, mengatasi flu, menjaga fungsi hati, mengobati
gangguan saluran pernapasan, mencegah diabetes, menurunkan kolestrol,mencegah
penyakit jantung, dan pada saat pandemic covid-19 ini sambiloto juga bisa dijadikan untuk
meningkatkan system kekebalan tubuh karena antioksidan yang ada di dalamnya dapat
mencegah perkembangan berbagai virus, bakteri dan mikroorganisme yang dapat
menginfeksi tubuh.

2.2 Analisa Pasar


• Profil konsumen
Konsumen produk ini merupakan masyarakat umum dari berbagai kalangan baik yang usia
produktif maupun remaja dan anak-anak
• Potensi dan segmentasi pasar
Melihat peluang pasar saat ini, belum ada suatu usaha yang menyediakan sari pati daun
sambiloto. Disini kami ingin menyediakan saripati sambiloto yang praktis dengan kemasan
botol sehingga para konsumen bisa berhemat dengan membeli satu botol saripati daun
sambiloto yang tahan lama dan bisa langsung dikonsumsi dimana saja, sehingga produk
kami ini memiliki peluang pasar yang cukup baik.
• Pesaing dan peluang pasar
Secara umum, para konsumen yang menginginkan saripati daun sambiloto maka harus
membelinya secara langsung ke tempat penjual saripati daun sambiloto, kami juga
menyediakan jasa penjualan bagi konsumen secara online. Melihat belum banyaknya
produk olahan dari daun sambiloto oleh karena itu kami optimis, produk yang kami
tawarkan dapat bersaing di pasaran karena belum banyak pesaing yang memasarkan
saripati daun sambiloto ini menjadi lebih praktis dan mudah didapat saat diperlukan.

• Strategi pemasaran
Strategi pasar yang kami gunakan yaitu metode marketing mix, dimana terdiri dari 4P yaitu
Product : Produk saripati daun sambiloto
Place : Tempat penjualan yang stategis yaitu kios dan supermarket dan juga secara
online
Price : Harga jual produk ini yaitu Rp 50.000,00 per botol.
Promotion : Promosi akan kami lakukan dengan menyebarkan informasi melalui media
sosial, media cetak, dan melalui orang terdekat.

2.3 Analisis Keuangan


• Biaya tetap
Biaya tetap pada usaha ini merupakan bagi hasil antara tim PKM-K dengan
pihak Swalayan per bulannya yaitu dengan perbandingan 80% : 20%, dengan analisis
sebagai berikut :
1 bulan = 100 botol
Harga per kemasan = Rp 50.000,00
Pendapatan per bulan = jumlah produksi * harga perkemasan
= 100 * Rp 50.000,00 = Rp 5.000.000,00
Bagi hasil 80% : 20%
20
× 5.000.000 = 𝑅𝑝. 1.000.000
100
Sedangkan sisanya yaitu sebesar Rp 4.000.000,00 menjadi pendapatan tim PKM-K.
Karena produk saripati daun sambiloto dititip pada 5 swalayan memperoleh pendapatan
sebesar Rp 80.000,00 per bulan.

1. Biaya variabel per unit


Daun sambiloto : Rp 10.000,00
Bahan lain : Rp 15.000,00
Botol : Rp 5.000,00
Total biaya variabel per unit : Rp 30.000,00
2.4 Analisa Kelayakan Usaha
• Break Event Point (BEP)
Titik impas yang menunjukkan kapan total keuntungan sebuah usaha setara
dengan modal yang telah dikeluarkan. Analisis Kelayakan Usaha
BEP (unit) = Fixed Cost / (harga jual per kemasan – variabel cost)
= 5.000.000 / (50.000 –30.000) = 250 botol

BEP (rupiah) = BEP (unit) x harga jual per kemasan

= 250x 50.000
= Rp. 12.500.000,-
Jadi usaha ini akan mengalami titik tidak rugi dan untung pada saat
memproduksi barang sebanyak 250 botol.

2.5 Benefit Cost Ratio (B/C)


Total Pengeluaran = biaya produksi/pcs x jumlah produksi

= Rp 30.000,00 x 100 botol


= Rp 3.000.000,00
B/C produk = hasil penjualan / total pengeluaran
= Rp 5.000.000,00 / Rp 3.000.000,00
= 1,66
Karena B/C diatas 1, maka usaha ini layak untuk dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai