Anda di halaman 1dari 48

Materi Kuliah Gizi dan Dietetik

Prodi Keperawatan POLTEKKES


KEMENKES JKT III
Februari 2020
(Dietisien-Nutrisionis
Instalasi Gizi RSCM)
Tatalaksana Diet

Prosedur manajemen asuhan gizi pada


pasien baik pra-pasca bedah
Mengapa
perlu tatalaksana diet/gizi?

Karena pasien bedah termasuk


kelompok rawan (vulnerable)

Sumber : akred JCI dan SNARS


Bedah & Risiko Malnutrisi

Pasien BEDAH
 Risiko Status Gizi Turun

Akibat dari:
Asupan tidak adekuat (pre dan post op)
Komplikasi
Stress metabolik post op
post-op
Komplikasi
Risiko Tinggi
Pre Op
Gizi kurang

Konsensus (ESPEN 2017) :


Pasien Gizi kurang
 kondisi post-op akan lebih baik jika mendapat terapi
gizi 7-14 hari pada pre-op
Masalah gizi Pre -Op

Asupan PRE-OP
kurang  Mortalitas Tinggi

ESPEN Guideline : Clinical Nutrition in Surgery


A. Weimann et al. / Clinical Nutrition 36 (2017) 623e650624
Dampak Jika Asupan Zat Gizi
tidak adekuat

HIPERMETABOLIK
• Hipoalbuminemia
Luka • Anemia
• Malnutrisi

ESPEN Guideline : Clinical Nutrition in Surgery


A. Weimann et al. / Clinical Nutrition 36 (2017) 623e650624
Medical and Nutritional
Management
TIM (Dokter, Perawat, Dietisien dll)

Medical
Nutrition Management
Management

• Menangani • Minimalisir katabolisme


• Memenuhi kebutuhan energi,
Penyebab protein, vitamin, dan mineral
hipermetabolik • Memberikan dan mempertahankan
• Stabilisasi keseimbangan cairan dan elektrolit
Hemodinamik • Farmakonutrien jika perlu
• Terapi fisik
• Olahraga
Bagaimana cara mengetahui
masalah gizi?

Monitoring
Asesmen Evaluasi

Skrining gizi
Gizi

ESPEN Guideline : Clinical Nutrition in Surgery


A. Weimann et al. / Clinical Nutrition 36 (2017) 623e650624
Skrining
Berisiko Tidak
Malnutrisi ? Berisiko
Malnutrisi ?
Malnutrition Screening Tool (MST)

Ferguson M, Bauer J, Banks M, Capra S. 1999. Development of a valid and reliable


malnutrition screening tool for adult acute hospital patients. Nutrition. 15: 458–464.
Skrining Gizi : perawat
Asesmen Gizi (oleh Dietisien)
Antropometri • BB , TB, IMT, atau Lila dan Tinggi Lutut

Biokimia • DPL, Alb, Elektrolit, GDS, dsb

• nyeri, nafsu makan, frek BAB, balans


Klinis cairan, diuresis

• asupan zat gizi, pantangan,


Riw.Gizi pengetahuan dsb

Riwayat Personal • penyakit, sosek, dsb


Bagaimana dengan asesmen
keperawatan ?

Klinis/Fisik ?

Lab ?

Daya terima makanan ?

laporan operasi ? Bedah?

Apakah ada masalah terkait gizi?

Apakah BB turun ? Timbang BB pra dan post op


Enhanced Recovery After Surgery/
ERAS (2017)
 Puasa pre operasi dari tengah malam tidak diperlukan
untuk kebanyakan pasien.

 Pasien bedah yg tidak memiliki resiko spesifik aspirasi dapat


mengonsumsi cair penuh sampai 6 jam dan cair jernih 2 jam
sebelum di anastesi (A).

 Preoperative carbohydrate loading (malam sebelum dan 2


jam sebelum operasi) direkomendasikan untuk pasien
bedah mayor (B).

 Asupan minuman berkarbohidrat 800 ml pada malam dan


400 ml sebelum operasi tidak meningkatkan resiko aspirasi.
Carbohidrat loading
(diet cair jernih) pre -op
Bermanfaat :
 Menurunkan 20% lama rawat
 Menurunkan hingga 50% resistensi insulin
 Mengurangi kehilangan 50% lean body mass (massa
non lemak)

 Mengurangi ketidaknyamanan pasien :


 Haus
 lapar
 cemas
 fatigue
DIET PRA BEDAH
Pemberian Diet pra Bedah tergantung pd :

1. Keadaan umum pasien : status gizi, gula darah,


tekanan darah, dll.

2. Macam pembedahan :

 Bedah minor
 Bedah mayor
DIET PRA BEDAH
3. Sifat operasi : segera/cito
berencana.

4. Macam penyakit :
a. penyakit utama (penyakit saluran
cerna, jantung, ginjal, dll)
b. penyakit penyerta (diabetes melitus,
hipertensi, jantung)
TUJUAN DIET
Mengusahakan
agar status gizi
dlm keadaan optimal,
shg tersedia cadangan
untuk mengatasi stres metabolik
dan penyembuhan luka.
SYARAT DIET

Energi, sesuai kebutuhan :


• Status Gizi kurang : 35-40 kkal/kg BB/hari
• Status gizi lebih : 20-25 kkal/kgBB/hari
• Gizi Baik : 25-35 kkal/kgBB/hari
• Pasien dengan peny tertentu  Energi diberikan
sesuai kondisi penyakit

PERSAGI dan AsDI. 2020. Penuntun Diet


Kebutuhan Protein

• Status Gizi kurang: 1,5-2,0 g/kg BB/ hari


• Status Gizi baik : 0,8-1,5 g/kgBB/hari
• Pasien dg peny tertentu diberikan sesuai
pedoman tatalaksana gizi penyakit tersebut.

PERSAGI dan AsDI. 2020. Penuntun Diet


Kebutuhan
• Lemak cukup, 20-25 % dari total
energi
• KH cukup, kecuali kondisi penyakit
tertentu.
• Vitamin dan mineral cukup,
terutama vitamin A, B, C, dan K
• Cairan cukup: 1500-3000 mL/24 jam
atau 30-35 mL/kgBB/hari, jika
kondisi pasien normal (tidak ada
masalah ginjal, atau retensi cairan
atau penyakit dengan pembatasan
cairan )
PERSAGI dan AsDI. 2020. Penuntun Diet
INDIKASI PEMBERIAN DIET
Pre -op cito: tidak diberikan diet tertentu

Pre-op berencana /elektif:


 Bedah minor:
diet biasa atau sesuai penyakit diberikan 6 jam
sebelum pembedahan dan diet cair jernih
sampai 2 jam pre op.

PERSAGI dan AsDI. 2020. Penuntun Diet


pra bedah mayor :
ERAS Guidelines (2015):
Tidak dianjurkan puasa terlampau lama ataupun persiapan
kolon, namun dianjurkan:
- Sebelum 6 jam pre – op : diet biasa/padat
- 6 jam pre – op : Diet Cair Jernih (mengandung KH)
- 2 jam pre – op : puasa

Bedah saluran cerna : jika atas indikasi medis diperlukan


diet rendah sisa 2 hari pre-op, dg tahapan :
H-2 dan H-1 Pre-Op : diet cair/enteral Rendah Sisa.
6 jam pre – op : diet cair jernih
2 jam pre – op : puasa

Scott MJ, Baldini G, Fearon KC, et al. Enhanced Recovery After Surgery (ERAS) for gastrointestinal
surgery, part 1: pathophysiological considerations. Acta Anaesthesiol Scand. 2015;59:1212-31
Diet
Rendah Sisa
• Makanan rendah serat dan hanya sedikit
meninggalkan sisa/residu (bagian makanan yg tidak
diserap) sehingga dapat membatasi volume feses dan
tidak merangsang saluran cerna.

PERSAGI dan AsDI. 2020. Penuntun Diet.


Lanjutan…….. Diet Rendah Sisa

• Contoh bahan makanan:


– Bentuk Lunak : bubur nasi, roti, daging ayam, telur, daging
ikan, daging sapi giling, tempe, tahu, pepaya,
– Bentuk Saring : bubur sumsum, bubur havermouth,
biskuit, telur ayam, sari tomat, sari jeruk, margarin,
– Bentuk Makanan Cair Full : susu dan modifikasi makanan
cair/enteral
– Bentuk Makanan Cair Jernih Rendah Sisa : maltodextrin,
gula pasir, sirup, tepung maizena, sari jeruk manis, kaldu

PERSAGI dan AsDI. 2020. Penuntun Diet.


DIET PASCA BEDAH
TUJUAN :
Mengusahakan agar status gizi kembali normal
untuk mempercepat penyembuhan dan
meningkatkan daya tahan tubuh dg cara :

1. Memberikan keb. dasar (cairan, energi &


protein
2. Mengganti kehilangan protein, glikogen, Fe
dan zat gizi lain.
3. Memperbaiki ketidak seimbangan elektrolit &
cairan
SYARAT DIET
Memberikan makanan bertahap :

Cair Jernih (segera post-op, sesuai daya terima)


atau Cair Penuh 20-50 mL/jam
Saring  Lunak (transisi, post-op H+1)
Biasa (Post Op H+2, atau sesuai daya terima)

Scott MJ, Baldini G, Fearon KC, et al. Enhanced Recovery After Surgery (ERAS) for gastrointestinal
surgery, part 1: pathophysiological considerations. Acta Anaesthesiol Scand. 2015;59:1212-31
Kratzing C. Pre-operative nutrition and carbohydrate loading. Proceedings of the Nutrition Society.
2011;70:311-315.
Kebutuhan Gizi Post Op (ESPEN, 2017)

• Energi : 25- 30 kkal/KgBB


• Protein 1,5 g/KgBB Ideal

ESPEN Guideline : Clinical Nutrition in Surgery


A. Weimann et al. / Clinical Nutrition 36 (2017) 623e650624
KEBUTUHAN
VITAMIN, MINERAL,ELEKTROLIT
• Tidak ada pedoman khusus
• Katabolisme  kehilangan K, Mg, P, Zn & S
• Gastrointestinal loss, sepsis & gangguan
keseimb. asam basa  kebutuhan mineral &
elektrolit.
• Penyembuhan luka & anabolisme
meningkatkan kebutuhan vitamin C, Zink, K,
Phosphor & Mg.
• Peningkatan kebut. Energi  tingkatkan kebut
vitamin: thiamin, niacin, riboflavin & piridoksin
Contoh Bahan Makanan:

Cair Jernih:
teh, sirup, kaldu jernih,
air gula, sari buah
Contoh Bahan Makanan:
Cair Penuh:
makanan cair dengan susu,
makanan blender
Contoh Bahan Makanan:
Makanan Saring:
Bubur sum-sum :
tepung beras,
maizena,
telur ayam,

Bubur saring
bubur nasi disaring
daging sapi cincang,
kacang hijau,
tahu, pepaya,
santan, gula pasir,
gula merah, susu
Contoh Bahan Makanan:

Makanan lunak
(tekstur mudah dikunyah,
ditelan dan dicerna
dibandingkan makanan biasa)

+
Contoh Bahan Makanan:
Makanan biasa
(makanan sehari-hari dengan
bentuk, tekstur dan aroma
yg normal) Tanya
Dietisien
Adakah masalah
Adakah masalah saluran cerna?
Absorbsi zat gizi

Zat gizi Makro


Zat gizi Mikro
EN
Tanya Route
Dietisien
Pemberian
EN

Bolus Feeding
via NGT
Pembedahan Saluran Cerna Bawah
(Mayor)

• Jejunostomi
• Ileostomi Tanya
• Kolonostomi Dietisien
Continuous / intermitten feeding via jejunum
(jejunostomi)

Tanya
Dietisien
ILEOSTOMI

Pembedahan dgn
memotong ileum dan
membentuk lubang
stoma pd dinding perut.
KOLOSTOMI
Pembentukan lubang (stoma) pd
dinding perut dg menjahit
dinding kolon pd dinding perut
sehingga feses bukan melalui
anus melainkan langsung dari
kolon keluar melalui stoma.
Tergantung Lokasi Stoma
Diet enteral nutrisi
tidak bisa diberikan jika :
Obstruksi usus atau ileus,
severe shock,
intestinal ischemia.
High output fistula
Severe intestinal haemorrhage
(ESPEN, 2017)
Terima kasih

Tanya
Dietisien

Anda mungkin juga menyukai