Disusun oleh :
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan judul “ Penggunaan EYD dan Tata Bahasa
dalam tulisan ilmiah ”. Selain itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai
pihak yang sudah membantu sampai makalah ini dapat terselesaikan.
Akhir kata,kami sangat memahami apabila makalah ini tentu jauh dari kata sempurna,
maka dari itu kami butuh kritik dan sarannya yang bertujuan untuk memperbaiki karya-karya
kami selanjutnya di waktu yang akan datang.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Jika kita berkaca pada zaman itu, upaya Presiden Soekarno tentang Pancasila,
diliputi oleh paradigma yang esensinya ialah menegakan stabilitas negara guna
mendukung rehabilitasi dan pembangunan ekonomi Indonesia. Istilah yang terkenal
pada saat itu ialah stabilitas politik yang dinamis diikuti dengan trilogi pembangunan.
Presiden Soekarno melakukan rekontruksi serta pemahaman yang menyeluruh
terhadap Pancasila sebagai dasar Negara dalam politik bernegara memalui P4
(Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Hal ini tentu didasari atas
pengalaman era sebelumnya dan situasi baru yang dihadapi bangsa Indonesia.
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana keadaan pancasila pada masa Orde Baru?
2. Apakah pancasila masih diterapkan pada masa Orde Baru?
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila adalah Dasar Negara yang ada di Indonesia, yang pertama kali
mengusulkan pancasila sebagai dasar negara adalah seorang proklamator yang
bernama Ir. Soekarno yang merupakan Presiden Republik Indonesia pertama kali.
Oleh sebab itu pancasila bisa dikatakan sebagai sumber dari segala sumber bagi
bangsa Indonesia, maka banyak kajian yang didapat dari kandungan pada setiap sila
yang ada pada pancasila. Pancasila merupakan suatu ideologi dasar bagi negara
Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: panca berarti lima dan sila
berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan pedoman dan rumusan kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila adalah ideologi
yang bisa bertahan dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi pada bangsa
Indonesia.
Dengan demikian hal ini bisa menjadi ciri khas dari semua kegiatan ataupun
aktivitas dari sejarah bangsa yang sudah berhasil melewati masa dimana bangsa
Indonesia mengalami banyak kesulitan dari jaman dijajah oleh Spanyol, Belanda Dan
Japang sampai dengan Indonesia merdeka pada tahun 1945.
6
Orde baru muncul dengan tekad untuk melaksanakan Pancasila dan UUD
1945 secara murni dan konsekuen. Semangat tersebut muncul berdasarkan
pengalaman sejarah dari pemerintahan sebelumnya yang telah menyimpang dari
Pancasila serta UUD 1945 demi kepentingan kekuasaan. Akan tetapi, yang terjadi
sebenarnya adalah tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi pada masa orde lama,
yaitu Pancasila tetap pada posisinya sebagai alat pembenar rezim otoritarian baru di
bawah Soeharto. Seperti rezim otoriter pada umumnya lainnya, ideologi sangat
diperlukan orde baru sebagai alat untuk membenarkan dan memperkuat
otoritarianisme negara. Sehingga Pancasila oleh rezim orde baru kemudian ditafsirkan
sedemikian rupa sehingga membenarkan dan memperkuat otoritarianisme negara.
Maka dari itu Pancasila perlu disosialisasikan sebagai doktrin komprehensif dalam
diri masyarakat Indonesia guna memberikan legitimasi atas segala tindakan
pemerintah yang berkuasa. dalam diri masyarakat Indonesia. Adapun dalam
pelaksanaannya upaya indroktinisasi tersebut dilakukan melalui berbagai cara, mulai
dari pengkultusan Pancasila sampai dengan Penataran P4.
7
kekuasaan, tetapi juga memonopoli kebenaran. Sikap politik masyarakat yang kritis
dan berbeda pendapat dengan negara dalam prakteknya diperlakukan sebagai pelaku
tindak kriminal atau subversif.
Pada orde baru, pemerintah ingin melaksanakan Pancasila dan juga UUD 1945
secara murni serta konsekuen sebagai kritik kepada orde lama yang menyimpang dari
pancasila dengan melaksanakan program P4 (Pedoman Pengahayatan dan Pengamalan
Pancasila)/Ekaprasetia Pancakarsa. Terlaksananya berdasarkan “supersemar” dan
TAP MPRS no. XXXVII/MPRS/1968 periode ini merupakan demokrasi pancasila,
sebab semua bentuk penyelenggaraan negara berlangsung atas dasar nilai-nilai
pancasila.
8
Adanya rasa tanggung jawab dalam melaksankan hasil keputusan musyawarah
Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur
Keputusan dapat dipertanggungjawabkan kepada tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
nilai kebenaran dan keadilan
Akan tetapi cara melakukan pendidikan semacam itu, terutama bagi generasi
muda, berakibat fatal. Pancasila yang berisi nilai-nilai luhur, setelah dikemas dalam
penataran P4, ternyata justru mematikan hati nurani generasi muda terhadap makna
dari nilai luhur Pancasila tersebut. Hal itu terutama disebabkan oleh karena
pendidikan yang doktriner tidak disertai dengan keteladanan yang benar. Setiap hari
para pemimpin berpidato dengan selalu mengucapkan kata-kata Pancasila dan
UUD1945, tetapi dalam kenyataannya masyarakat tahu bahwa kelakuan mereka jauh
dari apa yang mereka katakan. Perilaku itu justru semakin membuat persepsi yang
buruk bagi para pemimpin serta meredupnya Pancasila sebagai landasan hidup
bernegara, karena masyarakat menilai bahwa aturan dan norma hanya untuk orang
lain (rakyat) tetapi bukan atau tidak berlaku bagi para pemimpin. Atau dengan kata
lain Pancasila hanya digunakan sebagai slogan yang menunjukkan kesetiaan semu
terhadap pemerintah yang sedang berkuasa.
Orde baru berhasil mempertahankan Pancasila sebagai dasar dan juga ideologi
negara serta berhasil mengatasi paham komunis di Indonesia. Namun implementasi
serta aplikasinya sangat mengecewakan. Beberapa tahun kemudian banyak kebijakan
yang dikeluarkan tidak sesuai jiwa Pancasila. Karena ditafsirkan sesuai kepentingan
pemerintah dan juga tertutup bagi tafsiran lain.
9
krisis moneter sebabkan oleh keuangan negara yang tidak stabil dan juga banyaknya
hutang ke negara asing.
1. Pancasila dijadikan sebagai alat untuk menguasai rakyat sehingga pemerintah Orde
Baru dapat melegitimasi kelanggengan masa jabatannya.
2. Pancasila sebagai sumber nilai dibuat seakan kabur (blurred) oleh banyaknya
praktik penyimpangan dan segala bentuk kebijakan yang belindung di balik fungsi
pokok Pancasila. Jadi siapapun yang menentang kebijakan tersebut dianggap telah
menentang Pancasila.
3. Penyimpangan terhadap asas kekeluagaan yang terkandung di dalam kelima sila
Pancasila, yakni Soeharto hanya mempercayakan orang-orang terdekatnya untuk
menguasai perusahaan besar negara dan pengelolaan sumber daya alam di
Indonesia hingga menjadi ajang praktik-praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(KKN).
4. Soeharto memimpin negara dalam bentuk keotoritarian padahal Indonesia adalah
negara demokrasi yang mengutamakan rakyat, dari, untuk dan oleh rakyat.
5. Fungsi Pancasila digunakan sebagai alat meleburkan heterogenitas sehingga
membuat kelompok-kelompok minoritas tersingkir. Kemudian timbulah masalah
SARA oleh kelompok etnis Tionghoa yang berada di Indonesia.
6. Seluruh bentuk organisasi, sekolah-sekolah ataupun lembaga-lembaga pendidikan
lainnya harus menerapkan Pancasila. Padahal hal itu hanya bagian dari agenda
tersembunyi untuk melanggengkan pemerintahan Orde Baru pada masa itu.
Pancasila hanya sebagai indoktrinasi masal.
7. Penyimpangan Pancasila lainnya adalah stabilisasi Soeharto yang melarang adanya
kritikan-kritikan untuk menjatuhkan pemerintah. Kritikan tersebut dianggap
menggangu ketidakstabilan negara sehingga Soeharto sering melakukan kekuatan
militer bagi siapapun yang berani mengkritik pemerintah.
8. Berbeda dengan ciri-ciri demokrasi orde lama, dalam masa orde baru,
diterapkannya demokrasi sentralistik yaitu demokrasi yang berpusat pada
pemerintah, lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif dipegang kendalinya oleh
Presiden.
10
Sebab adanya penyimpangan-penyimpangan terhadap Pancasila tersebut, timbulah
masalah-masalah yang berakibat dari penyimpangan itu, diantaranya adalah :
https://guruppkn.com/bentuk-penyimpangan-pancasila-pada-masa-orde-baru
http://blog.unnes.ac.id/yuliawati/2017/11/30/pelaksanaan-pancasila-pada-masa-orde-baru/
https://www.gurupendidikan.co.id/pelaksanaan-pancasila-pada-masa-orde-baru-serta/
11
12