Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pandemi Covid-19 telah berdampak pada seluruh sektor kehidupan

manusia termasuk dalam sektor Kesehatan, berbagai ganguan psikologis telah

dilaporkan dan dipublikasi selama pandemi Covid- 19 salah satunya adalah

stress, tidak hanya masyrakat yang merasakan strees melainkan tenaga

kesehatan dan orang yang bekerja di bidang medis (Handayani, 2020). Salah

satu adalah perawat, perawat memiliki tugas kontak langsung dengan pasien

selama 24 jam sehingga beresiko tinggi mengalami masalah stress ringan

hingga berat karena tekanan yang meningkat serta ketakutan khususnya

peningkatan resiko tertular virus, terinfeksi dan memumingkinkan menulari

keluarga maupuan orang yang dicintai (Lai Ma, Wang, Cai, Hu,Wei, Wu, Du,

Chen, Li, Tan, Kang, Yao, Huang, Wang, Wang, Liu, Hu, 2020). Penelitian

sebelum nya melaporkan pandemi Covid-19 mengakibatkan beban psikologis

seperti kecemasan, stress, depresi, serangan panik, atau gejala psikotik

(Xiang, Li, Zhang, Cheung, and Chee, 2020).

Data Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO),

sekitar 450 juta orang di Dunia mengalami stress. Pada tahun 2015 di Negara

Amerika diketahui bahwa stress patologis mencapai angka 77% yang mana

didominasi oleh stress kerja. Sebesar 440.000 kasus yang terjadi di Inggris

pada tahun 2014/2015 diakibatkan oleh stress kerja, depresi dan ansietas

(Tantra dan Larasati, 2015). American National Association for Occupational

menempatkan kejadian stres kerja pada perawat di urutan paling atas pada
empat puluh pertama kasus stres kerja (Erdius & Fatwasari. 2017). Penelitian

(Zhu.,et al, 2020) 1509 patisipan mengalami stress terdiri dari teknisi medis :

136, Dokter 243, dan perawat 1130. Tingginya angka stres kerja pada perawat

juga terlihat di Indonesia. Hasil survei yang dilakukan oleh PPNI menunjukan

sekitar 50,9% perawat yang bekerja di empat provinsi di Indonesia

mengalami stres kerja yaitu sering pusing, lelah, kurang istirahat karena

beban kerja tinggi dan menyita waktu. (Saguh, 2019). Hasil studi

pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan agustus setelah melakukan

observasi pada perawat UGD RSUD Jombang, terdapat 33 orang perawat

semuanya terlihat mengalami perubahan fisiologis ketika melakukan

pekerjaan pada masa pandemi Covid-19, ditandai dengan rasa letih/lelah,

kehabisan tenaga, pusing, perubahan psikologis terlihat perawat nampak

cema, sulit tidur, begitu juga sikap perawat mudah marah dan gampang putus

asa terhadap keadaan. Hasil wawancara perawat mengatakan capek dan lelah

saat melakukan tugas nya ketika dimasa pandemi harus mengunakan APD

lengkap sehingga mengakibatkan tidak nyaman ketika melakukan asuhan

keperawatan, sebagian besar perawat merasa stress dengan keadaan pandemi

ini menimbulkan efek stres kerja yang dapat menurunkan kinerja perawat.

Stres kerja perawat selama pandemi Covid -19 dapat disebabkan

perhatian media dan publik terus menyoroti, medapatkan jam kerja yang

panjang dan melelahkan, masif dan mungkin belum pernah dilalui

sebelumnya (Brooks.,et al, 2020). tim medis mengalami stress karena pola

kerja yang tinggi dan beban kerja semakin berat. (Elbay.,et al, 2020)

Khawatir akan tertular sangat beralasan, selain keurangnya alat perlindungan


diri (APD) yang berstandar, penggunaan APD yang tidak nyaman serta

kurang berhati-hati dapat menjadi jalan masuknya virus (Atmojo.,et al, 2020)

Stigma yang diterima oleh tim kesehatan dari masyrakat menjadikan seakan-

akan tim kesehatan pemebawa virus yang bisa memicu beban tersendiri

bahkan mengakibatkan tim kesehatan menjadi stres psikologis (Tsamakis,

2020). Stress yang dialami perawat dan tim kesehatan lainnya dapat

mengganggu saat melakukan pekerjaan nya mulai dari kurang kosentrasi,

cemas sehingga mengakibatkan kinerja perawat maupun tim kesehatan

menurun dan akan kehilangan kemampuan dalam mengendalikan perilaku

serta kemampuan mengambil keputusan (Kang.,et al, 2020). Akibat terburuk

dari stress adalah tidak adnya kinerja dalam bekerja, mudah sakit, menjadi

putus asa, tidak kuat bekerja atau menolak bekerja (Elvinawati, 2019).

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti berupaya untuk meneliti

“Hubungan Stres Kerja dengan Kinerja Perawat pada Masa Pandemi Covid-

19 di UGD RSUD Jombang”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

pernyataan masalah pada penelitian ini adalah: Adakah Hubungan Stres Kerja

dengan Kinerja Perawat pada Masa Pandemi Covid-19 di UGD RSUD

Jombang?.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Stres Kerja

dengan Kinerja Perawat pada Masa Pandemi Covid-19 di UGD RSUD

Jombang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi Stres Kerja perawat pada Masa Pandemi Covid-19 di

UGD RSUD Jombang.

2. Mengidentifikasi Kinerja perawat pada Masa Pandemi Covid-19 di

UGD RSUD Jombang.

3. Menganalisis Hubungan Stres Kerja dengan Kinerja Perawat pada

Masa Pandemi Covid-19 di UGD RSUD Jombang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Memberikan informasi dan pengetahuan baru tentang adanya

Hubungan antara Stres kerja dengan kinerja perawat pada Masa Pandemi

Covid-19 di UGD RSUD Jombang.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan sumber kepustakaan

keperawatan tentang Stres kerja dengan kinerja perawat pada Masa

Pandemi Covid-19 di UGD RSUD Jombang.

b. Bagi Responden

Sebagai masukan yang dapat digunakan untuk bahan masukan

lebih lanjut bagi Rumah Sakit dalam menentukan keputusan dibidang

pengelolaan sumber daya manusia untuk mengurangi tingkat stres


kerja terurama perawat, serta dapat dijadikan bahan evaluasi guna

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSUD Jombang.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai acuhan pnelitian selanjutnya tentang Stres kerja dengan

kinerja perawat pada Masa Pandemi Covid-19.


DAFTAR PUSTAKA

Atmojo, J., Arradini, D., Ernawati, E., Widiyanto, A., & Darmayanti, A. (2020).
Cardiopulmonary Resuscitation in the Covid-19 Pandemic Era. Jurnal
Keperawatan, 12(3), 355-362. https://doi.org/https://doi.org/10.32583/
keperawatan.v12i3.781.

Brooks, S K, Webster, RK, Smith, L E. Woodland, L, Wessely, S, Greenberg,


N, and Rubin, GJ (2020) „The psychological impact of quarantine and how
to reduce it: rapid review of the evidence‟, The Lancet. doi:
10.1016/S0140-6736(20)30460-8.
Elvinawati. Ilma. Arum,P.(2019). Hubungan Beban Kerja Perawat dengan Stess
Kerja pada perawat pelaksan di Ruang rawat Inap RSUD Dr. Moewardi
Surakarta. Jurnal UMS Surakarta.
Erdius & Fatwasari. (2017). Tentang Stres Kerja Pada Perawat Rumah Sakit Di
Muara Enim: Analisis Beban Kerja Fisik Dan Mental (online)
https://journal.ugm.ac.id/bkm/article/download/25551/20540.
Handayani, Rina Tri. Saras, Kuntari, Aquartuti .Tri Darmayanti. Aris, Widiyanto.
Joko Tri Atmojo. (2019).Faktor penyebab stres pada tenaga kesehatan dan
masyarakat saat pandemi covid-19. Jurnal Keperawatan Vol 8.hal 353-360.
Kang, L. Li, Y, Hu, S, Chen, M, Yang, C, Yang, B X, Wang, Y, Hu, J, Lai, J,
Ma, X Chen, J, Guan, L, Wang, G, Ma, H, Liu, Z (2020) „The mental health
of medical workers in Wuhan, China dealing with the 2019 novel
coronavirus‟, The Lancet Psychiatry. doi: 10.1016/S2215-0366(20)30047-
X.
Lai, J. Ma, S, Wang, Y, Cai, Z, Hu, J, Wei, N, Wu, J, Du, H, Chen, T, Li, R, Tan,
H, Kang, L, Yao, L, Huang, M, Wang, H, Wang, G, Liu, Z, Hu, S (2020)
„Factors Associated With Mental Health Outcomes Among Health Care
Workers Exposed to Coronavirus Disease 2019‟, JAMA network open. doi:
10.1001/ jamanetworkopen.2020.3976.

Seguh, F. F., Paul, A.K, Kawatu, T. (2019) Hubungan Shift Kerja dan Stres Kerja
Dengan Kinerja Perawat di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Manado.
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 7, Nomor 2.

Xiang, Y. T. Li, Zhang, Qinge Cheung, and Chee H (2020) „Timely mental
health care for the 2019 novel coronavirus outbreak is urgently needed‟,
The Lancet Psychiatry. doi: 10.1016/S2215- 0366(20)30046-8.

Anda mungkin juga menyukai