• Duwi Sindi Pratita • Ainun Nisa • Rizki • Fendi Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah gangguan neurologik mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui system suplai arteri ota. Stroke Non Hemoragik Stroke Hemoragik Trombosis Embolisme serebral Isiansia Hemorargik Hipertensi merupakan faktor resiko utama. Penyakit kardiovaskuler (Embolisme serebral mungkin berasal dari jantung). Kadar hematokrit normal tinggi(yang berhubungan dengan infark cerebral). Kontrasepsi oral, peningkatan oleh hipertensi yang menyertai usia di atas 35 tahun dan kadar esterogen yang tinggi. Penurunan tekanan darah yang berlebihan atau dalam jangka panjang dapat menyebabkan iskhemia serebral umum. Penyalahgunaan obat tertentu. pada remaja dan dewasa muda. Konsultan individu yang muda untuk mengontrol lemak darah, tekanan darah, merokok kretek dan obesitas. Mungkin terdapat hubungan antara konsumsi alkohol dengan stroke. Kehilangan motorik. Kehilangan komunikasi. Gangguan persepsi. Kerusakan fungsi kognitif, perestesia (terjadi pada sisi yang berlawanan). Disfungsi kandung kemih CT Scan Angiografi cerebral Fungsi lumbal Magnetik Resonance imaging (MRI) Ultrasonografi dopler Elektroencefalogram (EEG Sinar X tengkorak Farmakoterapi Pembedahan endarterektomi Menurut Mensjoer (2000), pengkajian fisik yang ditemukan pada stroke: Umum : malaise Kulit : pucat, mudah lecet dan rapuh Kepala dan leher : lidah kering dan berselaput, vector uremik Mata : fundus hipertensif, mata merah Kardiovaskuler : hipertensi, berlebihan cairan, gagal jantung Pernafasan : edema paru, efusi pleura Gastrointestinal : anoreksia, nausea, gastritis, ulkus peptikum Perkemihan : nokturia, polyuria, haus, proteinuria Reproduksi : penurunan libido, impotensi amenore Saraf : letargi, malaise, tremor, kejang, koma Sendi : gout, klasifikasi ekstra tulang Tulang : hiperparati roidisme, defisiensi vitamin D Hematologi : anemia, difiensi imun, mudah perdarah Perubahan pada tingkat kesadaran atau responivitas yang dibuktikan dengan gerakan, menolak terhadap perubahan posisi dan respon terhadap stimulasi, berorientasi terhadap waktu, tempat dan orang. Ada atau tidaknya gerakan volunteer atau involunter ekstremitas, tonus otot, postur tubuh, dan posisi kepala. Kekakuan atau flaksiditas leher. Pembukaan mata, ukuran pupil komparatif, dan reaksi pupil terhadap cahaya dan posisi ocular Warna wajah dan ekstremitas, suhu dan kelembapan kulit. Kualitas dan frekuensi nadi, pernapasan, gas darah arteri sesuai ndikasi, suhu tubuh dan tekanan arteri. Kemampuan untuk bicara. Volume cairan yang diminum dan volume urin yang dikeluarkan setiap 24 jam. Perfusi jaringan serebral tidak efektif b.d vasospasme serebral. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kerusakan menelan. Kerusakan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuskuler. Resiko kerusakan integritas kulit b.d imobilitas fisik. Lanjut Format pengkajian