Anda di halaman 1dari 10

ABSTRAK

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH


DALAM MELAKUKAN INOVASI MANAJEMEN PENDIDIKAN
DI MAN KANDANGAN KAB. KEDIRI

Oleh : M. Zainuddin
NIM : 01110131
Fakultas : Tarbiyah
Jurusan : Pendidikan Islam
Dosen Pembimbing : Marno, M.Ag

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pendidikan merupakan salah


satu kewajiban yang harus ditempuh oleh personal maupun sosial yang tidak bisa
ditawar lagi. Karena pada dasarnya pendidikan adalah merupakan proses sosial
yang bertujuan untuk mengembangkan potensi hidup manusia guna menghadapi
tuntutan zaman dimasa yang akan datang, seiring dengan perkembangan dan
perubahan zaman yang semakin lama semakin bergeser.
Manajemen pendidikan adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana
menata sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara
produktif dan bagaimana menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang turut
serta didalam mencapai tujuan yang disepakati.
Dalam kaitannya dengan pengembangan pendidikan, kepala sekolah
mempunyai peran dan tugas yang sangat penting. Hal ini dikarenakan kepala
sekolah sebagai seorang pemimpin merupakan salah satu faktor yang mendorong
bagi kemajuan dunia pendidikan. Artinya kepala sekolah dituntut harus
mempunyai kemampuan untuk melaksanakan inovasi pendidikan yang sekiranya
sudah tidak relevan lagi dengan keadaan saat ini demi tercapainya pembangunan
bangsa dan negara.
Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian di
MAN Kandangan Kab. Kediri dengan judul: Kepemimpinan Kepala Sekolah
dalam Melakukan Inovasi Manajemen Pendidikan di MAN Kandangan Kab.
Kediri dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dalam melakukan inovasi
manajemen pendidikan di MAN Kandangan Kab. Kediri
2. Untuk mengetahui proses kepemimpinan kepala sekolah dalam melakukan
inovasi manajemen pendidikan di MAN Kandangan Kab. Kediri
3. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat kepemimpinan
kepala sekolah dalam melakukan inovasi manajemen pendidikan di MAN
Kandangan Kab. Kediri
Metode yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini diawali dengan
penentuan subyek penelitian, kemudian pengumpulan data menggunakan metode
interview, observasi dan dokumenter, serta analisis data yang digunakan adalah
diskriptif kualitatif. Karena data yang diperoleh tidak berbentuk angka-angka,
akan tetapi merupakan uraian yang didapatkan dari hasil interview, observasi dan
dokumenter.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan bahwa
(1)Tentang kepemimpinan kepala sekolah MAN Kandangan Kab. Kediri sebagai
seorang pemimpin yang terbuka dan dinamis mau menerima masukan dari
bawahannya dalam pengambilan keputusan. Beliau juga mempunyai tanggung
jawab yang sangat penting, memiliki kemampuan-kemampuan dan ketrampilan,
diantaranya adalah: mempunyai kemampuan dalam mengorganisasi baik kepada
staf maupun pada karyawan lainnya, mempunyai kemampuan untuk
membangkitkan dan memupuk kepercayaan pada diri sendiri maupun pada guru
yang lain, mempunyai kemampuan untuk mendorong serta membimbing para
guru dan staf lainnya, serta mempunyai kemampuan dalam membentuk kerjasama
antar sesama tenaga pendidik dan dengan instansi-instansi terkait. (2) proses
inovasi manajemen pendidikan di MAN Kandangan Kab. Kediri meliputi inovasi
dibidang kurikulum yaitu perubahan kurikulum 1994 ke kurikulum berbasis
kompetensi dan sistem full day masuk mulai pukul 06.45-15.05, sarana dan
prasarana yaitu penambahan bangunan gedung sekolah dan penambahan 5 unit
komputer, buku-buku perpustakaan , manajemen keuangan, strategi belajar
mengajar, pengelolaan siswa, dan pengelolaan tenaga pendidik. (3)Tentang
faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat kepemimpinan kepala
sekolah dalam melakukan inovasi Manajemen pendidikan di MAN Kandangan
Kab. Kediri adalah: faktor pendukungnya: adanya kegigihan usaha dari para
tenaga pendidik di MAN Kandangan Kab. Kediri dalam menciptakan madrasah
yang berkualitas yang mampu menjawab tantangan dimasa datang, faktor internal
dan eksternal dimana faktor internal meliputi kepala sekolah, guru, siswa,
sedangkan faktor eksternalnya meliputi orang tua dan lingkungan yang kondusif,
faktor sistem pendidikan, adanya perencanaan jangka pendek dan jangka panjang.
Perencanaan jangka pendek misalnya: perbaikan kurikulum, sedangkan
perencanaan jangka panjang misalnya: pembangunan dan penambahan gedung
sekolah, dan sebagainya. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu minimnya dana
yang tersedia serta terbatasnya sarana dan prasarana. Namun hal ini dapat ditutupi
dengan adanya pengadaan dana melalui sumbangan wajib dari wali murid, serta
permintaan subsidi dari pemerintah
Sedangkan hal-hal yang harus diperhatikan bagi kepala sekolah dalam
menjalankan tugasnya hendaknya kepala sekolah benar-benar mampu dan
menguasai baik secara teoritis maupun prakteknya, dalam memberikan bimbingan
terhadap semua bawahannya hendaknya disertai contoh nyata sehingga dapat
lebih memacu motivasi, hendaknya inovasi di MAN kandangan direncanakan jauh
sebelumnya.sedangkan bagi para guru apabila terdapat permasalahan dalam
proses belajar mengajar hendaknya mencari solusi bersama tenaga pengajar
lainnya, hendaknya bias lebih mempertinggi kemampuan dalam rangka
mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan kemungkinan yang bakal
terjadi, Bagi waka kurikulum MAN Kandangan, sebelum melaksanakan
program-program pendidikan hendaknya mencari kejelasan dan arah tujuan
program-program tersebut

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 5
D. Konstribusi Penelitian 5
E. Sistematika Pembahasan 6
F. Kajian Pustaka 8
1. Penelitian Terdahulu 8
2. Kajian Teori 12
a. Perpajakan 12
1. Pengertian Pajak 12
2. Pengertian Pajak menurut Islam 13
3. Fungsi Pajak 17
4. Syarat-Syarat pemungutan Pajak 17
5. Teori-Teori yang Mendukung Pemungutan Pajak 20
6. Pengelompokan Pajak 21
7. Asas Pemungutan Pajak. 24
8. Tarif Pajak 24
9. Sistem Pemungutan Pajak 25
10. Dasar Hukum Penagihan Pajak 27
11. Kendala dalam Pemungutan Pajak 28
b. Pajak Daerah 30
1. Pengertian Pajak Daerah 30
2. Jenis-Jenis Pajak Daerah 31
3. Tarif Pajak Daerah 31
c. Pajak Reklame 32
1. Pengertian Pajak Reklame 32
2. Objek dan Subjek Pajak Reklame 32
3. Masa Pajak dan Tahun Pajak Reklame 34
4. Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Reklame 34
5. Sanksi Pajak Reklame 35
6. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Reklame 36
d. Otonomi Daerah (OTODA) 36
1. Pengertian Otonomi Daerah 36
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Otonomi
Daerah
37
G. METODE PENELITIAN 39
1. Jenis Penelitian 39
2. Lokasi Penelitian 40
3. Fokus Penelitian 40
a. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Reklame

40

a. Upaya yang Dilakukan dalam Rangka Meningkatkan Penerimaan


Pajak Reklame

40
4. Sumber Data 41
a. Data Primer

41
b. Data Sekunder

41
5. Teknik Pengumpulan Data 41
a. Observasi

41
b. wawancara

42
c. Dokumentasi
42
6. Instrumen Penelitian 42
7. Analisis Data 43
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan pada saat ini sangat diperhatikan dan digalakkan oleh

pemerintah, karena pendidikan merupakan suatu alat atau sarana untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa, baik pendidikan agama maupun pendidikan

umum sehingga pemerintah menegaskan dalam suatu peraturan

perundang-undangan tentang berhaknya rakyat mendapat pengajaran dan

penyelengaraan pendidikan sebagaimana tertera dalam pembukaan UUD 1945

yang tertuang dalam Bab XIII ayat 1 dan 2 bahwa:

1. Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran

2. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem

pendidikan nasional yang diatur oleh undang-undang (UUD 1945).

Didalam menyelenggarakan pendidikan, pemerintah juga menyediakan

fasilitas yang cukup memadai yaitu pengadaan kesempatan belajar yang hal

ini secara berangsur-angsur diharapkan untuk dapat meningkatkan mutu

pendidikan sesuai dengan landasan pancasila yang bertujuan sebagai berikut:

“Membentuk manusia yang berpancasila, dan membentuk manusia


Indonesia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan
dan keterampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung
jawab, dapat menyuburkan sifat berdemokrasi dan penuh tenggang
rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi
pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesamanya,
sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam UUD 1945 (Umar H.
Malik, 2002:9).”

Jadi usaha peningkatan pendidikan itu bila hanya dititikberatkan pada


kuantitas saja sedangkan kualitasnya tidak diperhatikan maka hasil dari

pendidikan itu sendiri kurang berfaedah.

Madrasah itu sendiri, dalam khasanah kehidupan manusia Indonesia

merupakan fenomena budaya yang telah berusia satu abad lebih. Bahkan suatu

hal yang berlebihan jika dikatakan madrasah telah menjadi salah satu wujud

entitas budaya indonesia yang dengan sendirinya menjalani prose sosialisasi

yang relatif intensif. Indikasinya adalah bahwa kenyataan wujud entitas

budaya ini telah diakui dan diterima kehadirannya secara berangsur-angsur

namun pasti. Ia telah memasuki arus utama pembangunan bangsa menjelang

akhir abad ke 20-an.

Madrasah merupakan tempat atau wahana anak mengenyam proses

pembelajaran. Maksudnya adalah dimadrasah itulah anak mulai menjalani

proses pembelajaran. Dimana dimadrasah itulah anak mulai mengalami

proses belajar secara terarah, terpimpin dan terkendali. Dengan demikian

secara teknis madrasah menggambarkan proses pembelajaran secara formal

yang berbeda dengan sekolah. Hanya dalam lingkup kultural, madrasah

memiliki konotasi yang lebih spesifik. Dilembaga ini anak memperoleh

pembelajaran tentang seluk beluk agama. Sehingga dalam pemakaiannya kata

madrasah lebih dikenal sebagai sekolah agama.

Madrasah dalam perjalanannya mengalami transisi yang cukup

panjang dengan realita yang ada, yaitu pendidikan kolonial belanda yang

mendiskriditkan pendidikan Islam (madrasah) kemudian timbul istilah ilmu


umum dan ilmu agama. Realitas itu kemudian memunculkan pemikiran dari

kaum modernis Islam bahwa madrasah harus dapat menyesuaikan dengan

perkembangan yang ada, dan memasukkan ilmu umum didalamnya. Hal itu

dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa terhadap ilmu umum (Busra

Lamburi, 1986:33)

Sasaran pendidikan adalah selalu berupaya memperbaiki dan meningkatkan

kemampuan manusia sebagai manusia. Anggapan ini sesuai dengan asumsi

bahwa bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia, sehingga sistem

pendidikan manapun menjadikan manusia lebih buruk bukanlah pendidikan.

(Imam Barnadib, 1993:141).

BAGI YANG MENGINGIKAN SKRIPSI INI SECARA LENGKAP


DENGAN FORMAD WORD SEBAGAI REFRENSI SILAKAN HUBUNGI

Hp: 085646047087
email : cair.udin@gmail.com
kode : EF-02

mekanisme mendapatkan dengan krim judul dan kode yang anda inginkan
serta alamat email anda, kemudian deposit ke rekening kami BRI
625001004341538 atas nama akhmad khoirudin, skripsi akan segera kami
krim melalui email anda

DAFTAR PUSTAKA
Abuddin Nata, ​Manajemen Pendidikan,​ Prenada Media, Jakarta. 2003

Ahmad Rohani H.M dan H. Abu Ahmadi, ​Pedoman Penyelenggaraan


Administrasi Pendidikan di Sekolah​, Bumi Aksara, Jakarta. 1991

A. Sehartian Piet, ​Dimensi –Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah,


Mataram Muda, Malang. 1987

Busra Lamhari, Dirawat dan Indra Fachrudi, Soekarto. ​Pengantar Kepemimpinan


Pendidikan​, Usaha Nasional 1986

C. Wijaya dkk., ​Upaya pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran​,


Remaja Karya, CV. Bandung. 1988

Cece Wijaya dkk., Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan Dan Pengajaran,​


Remaja Rosda Karya, Bandung. 1991

Dede Rosyada, ​Paradigma Pendidikan Demokratis,​ Prenada Media. 2004

​ l Qur’an dan Terjemahnya,​ Yayasan Penyelenggara terjemah Al


Depag RI, A
Quran, Jakarat. 1971

Dirawat, Soekarto Indrafachrudi dan Busra Lamberi, ​Pengantar kepemimpinan


pendidikan,​ Usaha Nasional, Surabaya. 1983

Hasbullah, ​Dasar-dasar Ilmu Pendidikan,​ PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta


2001
Handiyat Soetopo dan Wasty Soemanto, ​Kepemimpinan dan Supervisi
Pendidikan​, Bina Aksara, Jakarta. 1988

J. Maleong, Lexy., ​Metodologi Penelitian Kualitatif​, Remaja Rosdha Karya,


Bandung 1991

Mulyasa E., ​Manajemen Berbasis Sekolah,​ Remaja Rosda Karya, Bandung. 2001

Mulyasa E., ​Kurikulum Berbasis Kompetensi,​ Remaja Rosda Karya, Bandung.


2003

Mulyasa E., ​Menjadi Kepala Sekolah Profesional,​ Cetakan Pertama, PT. Remaja
Rosda Karya, Bandung. 2003

Ngalim Purwanto, ​Administrasi dan supervisi pendidikan,​ Remaja Rosda Karya,


Bandung. 1995
Ngalim Purwanto dkk., ​Administrasi Pendidikan,​ Cetakan IX, Mutiara, Jakarta.
1989
Ngalim Purwanto, ​Administrasi Dan Supervisi Pendidikan,​ Remaja
Rosdhakarya, Bandung. 1990

Noor Syam, ​Pengantar Dasar-dasar kependidikan,​ Usaha Nasional, Surabaya.


1981

Sardi Martin, ​Mencari Identitas Pendidikan,​ Alumni Bandung. 1981

Soemanto Wasty, ​Petunjuk Untuk Pembinaan Pendidikan,​ Usaha Nasional,


Surabaya. 1980

Soetopo Hendiyat dan Soemanto, Wasty, ​Kepemimpinan dalam pendidikan,


Usaha Nasional Surabaya. 1988

Soekarto Indrafachrudi, ​Mengantar Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Baik​,


Ghalia Indonesia, Jakarta. 1993

Soerya Pranoto, ​Syarif, Kapita Selekta Pondok Pesantren, PT. Paryu Berkah,
Jakarta. 1976

Tilaar, ​Beberapa agenda reformasi Pendidikan Nasional Dalam Perspektif


Abad 21,​ Indonesia Tera, Magelang. 1999

Tadjab, ​Perbandingan Agama Islam, Karya Abditama​, Surabaya. 1994


Vebrianto, ​Kapita Selekta Pendidkan,​ Jilid 2, Andi Offset, Yogyakarta. 1989
Wahjosumidjo, ​Kepemimpinan Kepala Sekolah,​ Cetakan III, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta. 2002

Wijaya, Cece. ​Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan dan Pengajaran​,


Remaja Karya, Bandung 1998

Winarno Surachmad, ​Metode Pengajaran Nasional,​ Jemmars, Bandung. 1986


Zahara Idris dan Lisma Jamal, ​Pengantar Pendidikan2,​ PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia Jakarta. 1992

Anda mungkin juga menyukai