Anda di halaman 1dari 2

a. Hasil penelitian yang mendukung hubungan senam dengan kadar glukosa darah.

Senam berhubungan dengan kadar glukosa darah ditunjang oleh beberapa hasil

penelitian. Kriska (2007) menyimpulkan beberapa hasil penelitiannya yaitu “Di antara

individu yang tidak diabetes, individu yang lebih aktif memiliki kadar glukosa darah

dan insulin yang lebih rendah daripada mereka yang tidak aktif”. Pada penelitian

lainnya Kriska (2007) menyimpulkan individu dengan DM tipe 2 dilaporkan memiliki

aktifitas fisik yang sedikit sepanjang hidupnya daripada individu tanpa DM.

Penelitian Allen dkk dalam Ilyas (2007) menyimpulkan olah raga aerobik yang teratur

pada DM tipe 2 yang dikombinasikan dengan penurunan berat badan akan mengurangi

kebutuhan insulin sampai 100%. Hal ini diperkuat oleh American council on exercise

(2001) yang menyatakan setiap penurunan berat badan 5 Kg maka seseorang akan

mengalami peningkatan sensitivitas insulin sebesar 20%.

Penelitian yang dilakukan di USA selama delapan tahun pada 87.353 perawat wanita

yang melakukan olahraga ditemukan penurunan risiko penyakit DM tipe 2 sebesar

33%. Penelitian lain pada 21.217 dokter selama lima tahun menemukan kasus DM tipe

2 lebih tinggi pada kelompok yang melakukan olahraga kurang dari satu kali

perminggu dibandingkan pada kelompok yang melakukan olahraga lima kali perminggu

(Ilyas dalam Soegondo, 2007).

Penelitian sebelumnya yang dilakukan Raflesiah, dkk (2005) tentang pengaruh senam

diabetes terhadap glukosa darah mendapatkan kesimpulan yang berbeda yaitu senam

diabetes tidak menunjukkan hubungan yang bermakna terhadap kadar glukosa darah

pasien DM tipe 2. Penelitian dilaksanakan dengan quasi eksperimen satu kali senam

diabetes per minggu yang dilaksanakan selama 3 minggu.

Anda mungkin juga menyukai