NIM : 19130
Soal :
What (apa):
when,
where,
who,
why
and How)
4. Apakah perbedaan ansietas ringan, sedang dan berat ? (tanda gejala, score, dan penanganan
Jawab :
1. Anxietas ringan
perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda dan membutuhkan perhatian khusus. Stimulasi
sensori meningkat dan membantu individu memfokuskan perhatian untuk belajar, bertindak,
menyelesaikan masalah, merasakan, dan melindungidirinya sendiri. Anxietas ringan
berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupansehari-hari. Pada tingkat ini lahan
persepsi melebar dan individu akan berhati-hati dan waspada.
a. Respon Fisiologis
b. Respon Kognitif
Mampu menerima rangsang yang kompleks
Konsentrasi pada masalah
Menyelesaikan masalah secara efektif Perasaan gagal sediki
Waspada dan memperhatikan banyak hal
Terlihat tenang dan percaya diri
Tingkat pembelajaran optimal
2. Anxietas Sedang
Ansietas sedang merupakan perasaan yang mengganggu bahwa ada sesuatu yang benar-benar
berbeda, individu menjadi gugup atau agitasi. Misalnya, seorang wanita mengunjungi
ibunyauntuk pertama kali dalam beberapa bulan dan merasa bahwa ada sesuatu yang sangat
berbeda. Ibunya mengatakan bahwa berat badannya turun banyak tanpa ia
berupayamenurunkannya. Pada tingkat ini lahan persepsi terhadap lingkungan menurun,
individu lebihmemfokuskan pada hal yang penting saat itu dan mengesampingkan hal yang lain.
a. Respon fisiologis
b. Respon kognitif
Tidak nyaman
Mudah tersinggung
Kepercayaan diri goyah
Tidak sadargembira
3. Ansietas berat
Ansietas berat dialami ketika individu yakin bahwa ada sesuatu yang berbeda dan ada ancaman;
ia memperlihatkan respon takut dan distres. Ketika individu mencapai tingkattertinggi ansietas,
panik berat, semua pemikiran rasional berhenti dan individu tersebutmengalami respon fight,
flight atau freeze-yakni, kebutuhan untuk pergi secepatnya, tetapditempat dan berjuang, atau
menjadi beku atau tidak dapat melakukan sesuatu.
a. Respon fisiologis
b. Respon kognitif
Sangat cemas
Agitasi Takut
Bingung
Tahap pencegahaan danterapi memerlukan suatu metode pendekatan yang bersifat "olistik, yaitu
mencangkup fisik (somatik), psikologik atau psikiatrik, psikososial dan psikoreligius.
Selengkpanya seperti .
Psikofarmaka yang sering dipakai adalah obat anti cemas(anxiolytic), yaitu seperti diazepam,
3.Terapi Somatik
Gejala atau keluhan fisik (somatik) sering dijumpai sebagai gejala ikutanatau akibat dari
kecemasan yang berkerpanjangan. untuk menghilangkan keluhan-keluhan somatik (fisik) itu
dapat diberikan obatobatan yang ditujukan pada organ tubuh yang bersangkutan
4 Psikoterapi
5 . Terap Psikoreligius
Untuk meningkatkan keimanan seseorang yang era thubungannya dengan kekebalan dan daya
tahan dalam menghadapi berbagai problemkehidupan yang merupakan stressor psikososial
5.Buat SP ansietas !
Jawab :
SP 1 Ansietas
Fase Orientasi:
Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, Selamat pagi pak! Saya perawat yang bertugas pada pagi ini, nama saya
ima. Saya adalah mahasiswa dari Unversitas Respati Yogyakarta. Nama bapak siapa?”
“bapak senangnya dipanggil apa?”
Evaluasi/validasi:
Kontrak ::
Topik:
“Bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang tentang kecemasan dan latihan cara
mengontrol cemas dengan latihan relaksasi pak”
Waktu
“Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 15
menit saja”
Tempat
“Dimana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah, Bagaimana jika diruangan ini
saja kita berbincang-bincang”
Tujuan
“Agar ibu dapat mengetahui kecemasan yang ibu rasakan serta cara mengatasinya”
Fase Kerja
“Sekarang coba ibu ceritakan apa yang bapak rasakan saat ini”
“Coba bapak ceritakan pada saya”
Ouw jadi bapak merasa takut jika ketakutan bapak terhadap botol diketahui oleh murid-
murid bapak. Jika boleh saya tahu, bagaimana cara bapak mengatasi ketakutan tersebut”
“Saya mengerti bagaimana perasaan bapak. Setiap orang akan memiliki perasaan yang sama
jika diposisi bapak. Tapi saya sangat kagum sama bapak Karena bapak mampu menahan
semua cobaan ini. Bapak adalah orang yang luar biasa. Yang perlu bapak ketahui adalah
bapak saat ini berada pada tingkat kecemasan yang sedang. Untuk itu, bapak perlu
melakukan terapi disaat bapak merasakan perasaan cemas yang berat. Terapi ini akan
membantu menurunkan tingkat kecemasan bapak. Bagaimana kalau sekarang kita coba
mengatasi kecemasan bapak dengan latihan relaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini
merupakan salah satu cara untuk mengurangi kecemasan yang bapak rasakan”
“Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, bapak perhatikan saya, lalu
bapak bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya pak. bapak silakan duduk
dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, bapak tarik nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu
tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu bapak hembuskan udara melalui mulut dengan
meniup udara perlahan-lahan. Sekarang coba ibu praktikkan”
“Bagus sekali, bapak sudah mampu melakukannya. bapak bisa melakukan latihan ini selama
5 sampai 10 kali sampai bapak merasa relaks atau santai. Selain cara tersebut untuk
mengatasi kecemasan bapak, bapak bisa melakukan dengan metode pengalihan yaitu dengan
bapak melepas kecemasan dengan tertawa, berolahraga, menulis kecemasan bapak disebuah
kertas,bersantai seperti jalan-jalan atau bapak juga bisa mengatasinya dengan mendengarkan
musik.
Fase Terminasi
Evaluasi
· Subyektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita ngobrol tentang masalah yang bapak rasakan dan
latihan relaksasi?”
· Obyektif
“Mari, kita masukkan dalam jadwal harian bapak. Jadi, setiap bapak merasa cemas, bapak
Topik
“Cara yang kita praktikkan tadi baru mengurangi sedikit kecemasan yang bapak rasakan,
bagamana jika kita latihan kembali besok pak? Jangan lupa bapak mencoba teknik yang lain
untuk mengurangi kecemasan bapak ya”
·Waktu
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, dengan jam yang sama seperti hari ini.
Berapa lama bapak punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya besok? Bagaimana
kalau 20 menit saja”
· Tempat
“Dimana bapak akan latihan dengan saya besok? Ya sudah, bagaimana kalau besok kita
melakukannya disini saja”