Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU Keprawatan Jiwa

NAMA : Wahyu nawangwulan

NIM : 19130

Pokok Bahasan : Ansietas

Soal :

1. Apa yang anda ketahui tentang ansietas ?


Jawab :
berasal dari bahasa Latin, angere, yang berarti tercekik atau tercekat. Gangguan anxietas
adalah keadaan tegang yang berlebihan atau tidak pada tempatnya yang ditandai oleh
perasaan khawatir, cemas, tidak menentu atau takut, reaksi singkat alami terhadap kejadian
yang membuat stres, namun kecemasan bisa berlanjut menjadi kondisi kesehatan mental jika
individu tersebut tidak berdaya dan tidak mampu berhenti mengkhawatirkan situasi atau
kejadian sepele, yang berakibat pada terganggunya aktivitas pada kehidupan sehari-hari.
2. Jelaskan bedanya ansietas dengan cemas !
Jawab :
Cemas adalah emosi yang seringkali muncul ketika seseorang mengalami stres. Mengalami
stres sesekali memang hal yang wajar dan umumnya pernah dialami hampir semua orang.
Namun, ketika tingkat kecemasan yang dialami semakin tidak proporsional, maka
keadaannya bisa berubah menjadi gangguan kesehatan yang disebut gangguan kecemasan.

Perbedaan antara ansietas dan cemas adalah :


Ketakutan dan cemas adalah dua hal yang berhubungan. Selain itu, berhubungan pula
dengan kondisi psikis tertentu, biasanya dikaitkan dengan gangguan kecemasan, seperti
fobia spesifik, gangguan kecemasan sosial, dan gangguan panik. Jika takut atau cemas sudah
mengganggu produktivitas keseharianmu, jangan ragu untuk mengkonsultasikannya pada
profesional di sekitarmu.

3. Apakah anda pernah mengalami ansietas ? (Jelaskan berdasarkan 5W1H:


Jawab :

What (apa):

when,

where,

who,

why

and How)

4. Apakah perbedaan ansietas ringan, sedang dan berat ? (tanda gejala, score, dan penanganan

Jawab :

1. Anxietas ringan

Ansietas ringan adalah :

perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda dan membutuhkan perhatian khusus. Stimulasi
sensori meningkat dan membantu individu memfokuskan perhatian untuk belajar, bertindak,
menyelesaikan masalah, merasakan, dan melindungidirinya sendiri. Anxietas ringan
berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupansehari-hari. Pada tingkat ini lahan
persepsi melebar dan individu akan berhati-hati dan waspada.

a. Respon Fisiologis

 Sesekali nafas pendek


 Nadi dan tekanan darah naik
 Gejala ringan pada lambung
 Muka berkerut dan bibir bergetar
 Ketegangan otot ringan
 Rileks atau sedikit gelisah

b. Respon Kognitif
 Mampu menerima rangsang yang kompleks
 Konsentrasi pada masalah
 Menyelesaikan masalah secara efektif Perasaan gagal sediki
 Waspada dan memperhatikan banyak hal
 Terlihat tenang dan percaya diri
 Tingkat pembelajaran optimal

c. Respon Perilaku dan Emosi

 Tidak dapat duduk tenang


 Tremor halus pada tanganSuara kadang-kadang meninggiSedikit tidak sabarAktivitas
menyendiri

2. Anxietas Sedang

Ansietas sedang merupakan perasaan yang mengganggu bahwa ada sesuatu yang benar-benar
berbeda, individu menjadi gugup atau agitasi. Misalnya, seorang wanita mengunjungi
ibunyauntuk pertama kali dalam beberapa bulan dan merasa bahwa ada sesuatu yang sangat
berbeda. Ibunya mengatakan bahwa berat badannya turun banyak tanpa ia
berupayamenurunkannya. Pada tingkat ini lahan persepsi terhadap lingkungan menurun,
individu lebihmemfokuskan pada hal yang penting saat itu dan mengesampingkan hal yang lain.

a. Respon fisiologis

 Ketegangan otot sedang


 Tanda-tanda vital meningkat
 Pupil dilatasi, mulai berkeringat
 Sering mondar-mandir, memukulkan tangan
 Suara berubah: suara bergetar, nada suara tinggi
 Kewaspadaan dan ketegangan meningkat
 Sering berkemih, sakit kepala, pola tidur berubah, nyari punggung

b. Respon kognitif

 Lapang persepsi menurun


 Tidak perhatian secara selekti
 fFokus terhadap stimulus meningkat
 Rentang perhatian menurun
 Penyelesaian masalah menurun
 Pembelajaran berlangsung dengan memfokuskan

c. Respon prilaku dan emosi

 Tidak nyaman
 Mudah tersinggung
 Kepercayaan diri goyah
 Tidak sadargembira

3. Ansietas berat

Ansietas berat dialami ketika individu yakin bahwa ada sesuatu yang berbeda dan ada ancaman;
ia memperlihatkan respon takut dan distres. Ketika individu mencapai tingkattertinggi ansietas,
panik berat, semua pemikiran rasional berhenti dan individu tersebutmengalami respon fight,
flight atau freeze-yakni, kebutuhan untuk pergi secepatnya, tetapditempat dan berjuang, atau
menjadi beku atau tidak dapat melakukan sesuatu.

a. Respon fisiologis

 Ketegangan otot berat


 Hiperventilasi
 Kontak mata buruk
 Pengeluaran keringat meningkatBicara cepat, nada suara tinggi
 Tindakan tanpa tujuan dan serampangan
 Rahang menegang, menggetakkan gigi
 Kebutuhan ruang gerak meningkatMondar-mandir, berteriak
 Meremas tangan, genetar

b. Respon kognitif

 Lapang persepsi terbatas


 Proses berfikir terpecah-pecahSulit berfikir
 Penyelesaian masalah buruk
 Tidak mampu mempertimbangkan informasi
 Hanya memerhatikan ancamanPreokupasi dengan pikiran sendiri
 Egosentris

c. Respon prilaku dan emosi

 Sangat cemas
 Agitasi Takut
 Bingung

Penanganannya ansietas adalah :

Tahap pencegahaan danterapi memerlukan suatu metode pendekatan yang bersifat "olistik, yaitu
mencangkup fisik (somatik), psikologik atau psikiatrik, psikososial dan psikoreligius.
Selengkpanya seperti .

1.Upaya meningkatkan kekebalan terhadap stress, dengan cara

 .Makan makanan yang berigiji dan seimbang


 . Tidur yang cukupc.olahraga yang teratur
 .Tidak merokok dan tidak minum minuman keras

2.Terapi pssikofarmak therapi

Psikofarmaka yang sering dipakai adalah obat anti cemas(anxiolytic), yaitu seperti diazepam,

clobabam, bromajepam, lorajepam, buspironeHCl, meprobamate dan alprazolam.

3.Terapi Somatik

Gejala atau keluhan fisik (somatik) sering dijumpai sebagai gejala ikutanatau akibat dari
kecemasan yang berkerpanjangan. untuk menghilangkan keluhan-keluhan somatik (fisik) itu
dapat diberikan obatobatan yang ditujukan pada organ tubuh yang bersangkutan

4 Psikoterapi

Psikoterapi diberikan tergantung dari kebutuhan individu, antara laina


1) .Psikoterapi Suportif
2) .Psikoterapi Re-dukatif
3) .Psikoterapi Re -Konstruktif
4) .Psikoterapi kognitif
5) .Psikoterapi Psikodinamik
6) Psikoterapi keluarga

5 . Terap Psikoreligius

Untuk meningkatkan keimanan seseorang yang era thubungannya dengan kekebalan dan daya
tahan dalam menghadapi berbagai problemkehidupan yang merupakan stressor psikososial

5.Buat SP ansietas !

Jawab :

SP 1 Ansietas

Pasien : membantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya,


menjelaskan situasi, penyebab ansietas, menyadari perilaku ansietas, Mengajarkan pasien
teknik relaksasi nafas dalam untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri : pengalihan
situasi.

Fase Orientasi:

Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, Selamat pagi pak! Saya perawat yang bertugas pada pagi ini, nama saya
ima. Saya adalah mahasiswa dari Unversitas Respati Yogyakarta. Nama bapak siapa?”
“bapak senangnya dipanggil apa?”

Evaluasi/validasi:

“Bagaimana perasaan bapak hari ini? semalam tidurnya nyenyak?”

Kontrak ::
Topik:

“Bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang tentang kecemasan dan latihan cara
mengontrol cemas dengan latihan relaksasi pak”

Waktu

“Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 15
menit saja”

Tempat

“Dimana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah, Bagaimana jika diruangan ini
saja kita berbincang-bincang”

Tujuan

“Agar ibu dapat mengetahui kecemasan yang ibu rasakan serta cara mengatasinya”

Fase Kerja

“Sekarang coba ibu ceritakan apa yang bapak rasakan saat ini”
“Coba bapak ceritakan pada saya”
Ouw jadi bapak merasa takut jika ketakutan bapak terhadap botol diketahui oleh murid-
murid bapak. Jika boleh saya tahu, bagaimana cara bapak mengatasi ketakutan tersebut”
“Saya mengerti bagaimana perasaan bapak. Setiap orang akan memiliki perasaan yang sama
jika diposisi bapak. Tapi saya sangat kagum sama bapak Karena bapak mampu menahan
semua cobaan ini. Bapak adalah orang yang luar biasa. Yang perlu bapak ketahui adalah
bapak saat ini berada pada tingkat kecemasan yang sedang. Untuk itu, bapak perlu
melakukan terapi disaat bapak merasakan perasaan cemas yang berat. Terapi ini akan
membantu menurunkan tingkat kecemasan bapak. Bagaimana kalau sekarang kita coba
mengatasi kecemasan bapak dengan latihan relaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini
merupakan salah satu cara untuk mengurangi kecemasan yang bapak rasakan”
“Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, bapak perhatikan saya, lalu
bapak bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya pak. bapak silakan duduk
dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, bapak tarik nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu
tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu bapak hembuskan udara melalui mulut dengan
meniup udara perlahan-lahan. Sekarang coba ibu praktikkan”
“Bagus sekali, bapak sudah mampu melakukannya. bapak bisa melakukan latihan ini selama
5 sampai 10 kali sampai bapak merasa relaks atau santai. Selain cara tersebut untuk
mengatasi kecemasan bapak, bapak bisa melakukan dengan metode pengalihan yaitu dengan
bapak melepas kecemasan dengan tertawa, berolahraga, menulis kecemasan bapak disebuah
kertas,bersantai seperti jalan-jalan atau bapak juga bisa mengatasinya dengan mendengarkan
musik.

Fase Terminasi

Evaluasi

· Subyektif

“Bagaimana perasaan bapak setelah kita ngobrol tentang masalah yang bapak rasakan dan

latihan relaksasi?”

· Obyektif

“Coba bapak ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari.”

Rencana Tindak Lanjut (RTL)

“Jam berapa bapak akan berlatih lagi melakukan cara ini?”

“Mari, kita masukkan dalam jadwal harian bapak. Jadi, setiap bapak merasa cemas, bapak

bisa langsung praktikkan cara ini”

Kontrak yang akan datan

Topik

“Cara yang kita praktikkan tadi baru mengurangi sedikit kecemasan yang bapak rasakan,
bagamana jika kita latihan kembali besok pak? Jangan lupa bapak mencoba teknik yang lain
untuk mengurangi kecemasan bapak ya”
·Waktu

“Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, dengan jam yang sama seperti hari ini.
Berapa lama bapak punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya besok? Bagaimana
kalau 20 menit saja”

· Tempat

“Dimana bapak akan latihan dengan saya besok? Ya sudah, bagaimana kalau besok kita
melakukannya disini saja”

Anda mungkin juga menyukai