Dosen Pengampu :
Muammar Rinaldi, S.Pd., M.Si
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
AKUNTANSI C 2019
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena berkat dan
anugerah Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya penulis dapat
menyelesaikan tugas Critical Book Report ini tepat pada waktunya.
Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari dosen pengampu kami Bapak―Muammar Rinaldi, S.Pd., M.Si‖ dalam mata kuliah
―Pengantar Ekonomi Makro‖.
Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis berharap, dengan adanya tugas ini
dapat memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun
pembaca.
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan waktu yang dimiliki. Maka dari itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar menjadi panduan dalam penyusunan
makalah kami berikutnya.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sebuah buku sudah pastinya memiliki kelebihan ataupun kekurangan. Seperti halnya pada
buku Pengantar Ekonomi Makro dan E-Book Macroeconomics adanya perbandingan kedua
buku ini tentunya sangat bermanfaat, guna lebih dapat memperoleh kajian yang memiliki
kualitas penulisannya. Selain menonjolkan sisi kelebihan dan kekurangannya, makalah ini
juga sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro.
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Review untuk mempermudah pembaca
dalam memilih buku referensi, terkhusus pada pokok pembahasan pengantar ekonomi makro.
1. Untuk memenuhi tugas Critical Book Review dari Mata Kuliah Pengantar Ekonomi
Makro
1. Agar para pembaca dapat lebih mengetahui lebih mendalam tentang ilmu makro
ekonomi dari 2 buku tersebut.
2. Agar pembaca dapat mengetahui perbedaan isi dari 2 buku makro ekonomi.
1
BAB II
ISI BUKU
a. Buku Utama
b. Buku Pembanding
6. Harga Buku :-
7. ISBN : 978-1-4641-8289-1
8. Edisi :9
2
2.2 RINGKASAN BUKU UTAMA
BAB 1
Kemunduran ekonomi yag berlangsung secara terus menerus secara dunia dan
terbitnya buku John Maynard Keynes tahun 1936 ―The General Theory of Employment,
Interest, and Money‖ merupakan landasan permulaan ekonomi makro.
BAB 2
Permintaan agregat mewakili total kuantitas output yang ingin dibeli tingkat harga
tertentu (cateris parebus). Komponen-komponen pengeluarannya adalah : Konsumsi (C)
3
tergantung besarnya pendapatan disposiable, Investasi (I) tergantung besarnya output
sekarang, tingkat suku bunga dan pajak, pengeluaran pemerintah (G) untuk barang dan jasa
dan ekspor netto yang tergantung pada output, harga luar dan dalam negreri serta kurs valuta
asing.Kurva permintaan agregat berbeda dengan kurva permintaan dalam analisa mikro
ekonomi.
a. Output potensial yaitu tenaga kerja, sumber daya alam, dan teknologi
b. Biaya-biaya input upah, harga bahan baku, harga minyak dan lain-lain.
Konsumsi rumah tangga adalah pengeluaran untuk pembelian barang-barang dan jasa
akhir guna mendapatkan kepuasan atau memenuhi kebutuhannya. Tabungan adalah bagian
dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Fungsi konsumsi menghubungkan
tingkat konsumsi dengan tingkat pendapatan disposable. Fungsi tabungan menghubungkan
jumlah tabungan dengan pendapatan disposable.
4
RUMUS :
I = MPC + MPS
MPS = I – MPC
MPC = I – MPS
BAB 3
PENDAPATAN NASIONAL
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah mengukur pengeluaran total dari suatu
perekonomian terhadap berbagai barang dan jasa yang baru diproduksi pada suatu saat atau
tahun tertentu, serta pendapatan total yang diterima dari adanya seluruh produksi barang dan
jasa tersebut. Lebih ringkasnya GDP (PDB) adalah nilai pasar dari semua barang jadi dan
jasa yang diproduksi di suatu negara dalam kurun waktu tertentu.
Gdp (PDB) dapat dipilah menjadi empat komponen utama pengeluaran, yaitu : konsumsi (C),
investasi (I), pengeluaran pemerintah (G) dan ekspor netto (X – M) => GDP = C + I + G + (X
– M).
Konsumsi mencakup semua pengeluaran rumah tangga atas berbagai barang dan jasa
(kecuali perumahan baru)
Investasi mencakup seluruh pengeluaran untuk alat-alat produksi investasi atau
persediaan dagang serta struktur usaha, termasuk didalamnya pembelian rumah baru
oleh rumah tangga.
Pengeluaran pemerintah adalah menghimpun semua pengeluaran barang dan jasa
yang dilakukan pemerintah dalam semua tingkatan (pusat, provinsi, kota, kabupaten,
kecamatan, dll)
Ekspor netto adalah nilai pembelian oleh pihak asing atas berbagai barang dan jasa
yang diproduksi di dalam negeri (ekspor) dikurangi dengan pembelian penduduk
setempat atas berbagai barang dan jasa yang diproduksi di luar negeri (impor).
GDP (PDB) nominal menggunakan harga yang tengah berlaku untuk menilai produksi
barang dan jasa dari suatu perekonomian. GDP riil menghitung nilai produksi barang dan jasa
berdasarkan harga dasar (harga satuan) atau harga yang berlaku pada tahun dasar.
MPS = I – MPC
Investasi merupakan fungsi dari tingkat suku bunga dimana I = f(i). Hubungan antara suku
bunga dengan investasi adalah negatif. Kalau tingkat suku bunga tinggi maka investasi
rendah, demikian sebaliknya.
BAB 5
KESEIMBANGAN PENDAPATANNASIONAL
Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor perusahaan
dan rumah tangga. Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai jika Y = AE. Sehingga
syarat keseimbangan pada perekonomian dua sektor adalah Y = C + I. Pada setiap
pendapatan nasional berlaku persamaan Y = C + S. Sehingga berlaku persamaan Y = C + I
a. Pendekatan keseimbangan Y = C + I
b. Suntikan = bocoran : I = S
Angka pengganda pada perekonomian dua sektor adalah investasi.
6
Pendekatan perhitungan pendapatan nasional keseimbangan dengan dua cara, yaitu :
a. Pendekatan keseimbangan Y = C + I
b. Suntikan = bocoran : I = S
Dimana Yd = Y + Tr – Tx
BAB 6
BAB 7
Uang sebagai perantara dalam kegiatan perdagangan perlu diterima masyarakat. Oleh
karenanya benda yang digunakan sebagai uang perlu mempunyai sifat khusus. Syarat benda
uang adalah nilainya tetap, mudah dibawa-bawa, tahan lama, jumlahnya terbatas dan
kualitasnya harus seragam. Pada awalnya benda uang itu adalah benda-benda penting yang
digunakan oleh masyarakat primitif. Perkembangan berikutnya emas, perak dijadikan benda
uang. Masa sekarang penggunaan uang adalah uang kertas dan uang giral.
7
b) Sebagai penentuan nilai barang
c) Pembayaran tertunda
d) Penyimpan kekayaan
Institusi yang paling penting dalam suatu sistem keuangan adalah bank sentral dan bank-bank
umum. Bank sentral adalah bank yang didirikan pemerintah dan diberi tanggung jawab untuk
mengawasi kegiatan berbagai institusi keuangan dan pasaran keuangan.
Keseluruhan jumlah uang yang ada dalam perekonomian yang dinamakan penawaran uang
dapat didefinisikan secara sempit dan dinamakan M1 dan secara luas dinamakan M2.
M1 terdiri dari uang kartal dan tabungan, sedangkan M2 terdiri dari M1 ditambah deposito
berjangka dan tabungan dalam bank umum. Tabungan dan deposito berjangka dinamakan
juga sebagai uang kuasi atau uang hampir tunai.
BAB 8
Inflasi adalah gejala ekonomi yang menunjukkan kenaikan harga secara umum dan
terus-menerus. Inflasi tarikan permintaan (demandfullinflation) terjadi karena apabila terlalu
banyak permintaan atas barang yang terlalu sedikit yang menyebabkan kurva permintaan
agregat tergeser naik ke kanan. Akibatnya adalah tingkat upah dan harga naik dipasar.
Inflasi desakan biaya (costpushinfaltion) merupakan gejala baru dalam sistem perekonomian
industri modern. Kejadian ini terjadi bila biaya-biaya produksi naik walaupun dalam periode
pengangguran tinggi dan kapasitas menganggur. Jadi secara grafis inflasi desakan biaya
terjadi bila kurva penawaran agregat naik. Tingkat pengangguran sama dengan jumlah tenaga
8
kerja dibagi dengan jumlah angkatan kerja. Tingkat pengangguran secara umum
mengaburkan perbedaan tingkat pengangguran kelompok. Tingkat yang paling rendah adalah
pada kelompok orang dewasa. Pengangguran perlu diatasi untuk menyediakan lapangan
pekerjaan, meningkatkan tarif hidup masyarakat dan memperbaiki distribusi pendapatan.
BAB 9
Melaksanakan perdagangan luar negeri akan memberikan kesempatan pada berbagai negara
untuk berkembang lebih cepat. Melalui spesialisasi dan perdagangan kemakmuran
masyarakat berbagai negara dapat ditingkatkan.
Valuta asing (Valas) adalah mata uang asing sebagai alat pembayaran yang digunakanuntuk
membiayai transaksi keuangan internasional yang mempunyai catatan kurs resmi pada bank
sentral.
9
2.4. RINGKASAN BUKU PEMBANDING
BAB 1
Ekonomi makro adalah ilmu yang mempelajari ekonomi secara keseluruhan, termasuk
pertumbuhan pendapatan, perubahan harga, dan tingkat pengangguran. Makroekonomi
berupaya menjelaskan peristiwa ekonomi dan merancang kebijakan untuk meningkatkan
kinerja ekonomi. Untuk memahami ekonomi, para ekonom menggunakan model — teori
yang menyederhanakan realitas untuk mengungkapkan bagaimana variabel eksogen
memengaruhi variabel endogen. Seni dalam ilmu ekonomi terletak pada penilaian apakah
suatu model menangkap hubungan ekonomi penting untuk masalah yang dihadapi. Karena
tidak ada model tunggal yang dapat menjawab semua pertanyaan, ahli makroekonomi
menggunakan model yang berbeda untuk melihat masalah yang berbeda.
Fitur utama dari model ekonomi makro adalah apakah diasumsikan harga fleksibel atau
lengket. Menurut sebagian besar ahli ekonomi makro, model dengan harga fleksibel
menggambarkan ekonomi dalam jangka panjang, sedangkan model dengan harga kaku
menawarkan deskripsi ekonomi yang lebih baik dalam jangka pendek. Mikroekonomi adalah
studi tentang bagaimana perusahaan dan individu membuat keputusan dan bagaimana para
pembuat keputusan ini berinteraksi. Karena peristiwa ekonomi makro muncul dari banyak
interaksi ekonomi mikro, semua model ekonomi makro harus konsisten dengan yayasan
mikroekonomi, bahkan jika yayasan tersebut hanya implisit.
BAB 2
10
PDB adalah jumlah dari empat kategori pengeluaran: konsumsi, investasi, pembelian
pemerintah, dan ekspor neto. Hubungan ini disebut identitas akun pendapatan nasional.
Indeks harga konsumen (CPI) mengukur harga sekeranjang barang dan jasa yang dibeli oleh
konsumen pada umumnya dibandingkan dengan keranjang yang sama pada tahun dasar.
Seperti deflator PDB dan deflator pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), CPI mengukur
keseluruhan tingkat harga, tetapi tidak seperti deflator, CPI tidak memungkinkan keranjang
barang dan jasa berubah seiring waktu karena konsumen merespons perubahan harga relatif .
Tingkat partisipasi angkatan kerja menunjukkan sebagian kecil orang dewasa yang bekerja
atau ingin bekerja. Tingkat pengangguran menunjukkan sebagian kecil dari mereka yang
berada dalam angkatan kerja yang tidak memiliki pekerjaan.
BAB 3
Faktor-faktor produksi dan teknologi produksi menentukan output barang dan jasa
perekonomian. Peningkatan salah satu faktor produksi atau kemajuan teknologi
meningkatkan output. Perusahaan yang kompetitif dan memaksimalkan laba mempekerjakan
tenaga kerja sampai produk marginal tenaga kerja sama dengan upah riil. Demikian pula,
perusahaan-perusahaan ini menyewakan modal sampai produk modal marjinal sama dengan
harga sewa riil. Oleh karena itu, setiap faktor produksi dibayar produk marjinalnya. Jika
fungsi produksi memiliki skala pengembalian konstan, maka menurut teorema Euler, semua
output digunakan untuk mengkompensasi input.
11
BAB 4
Uang adalah stok aset yang digunakan untuk transaksi. Ini berfungsi sebagai
penyimpan nilai, unit akun, dan alat tukar. Berbagai jenis aset digunakan sebagai uang:
sistem uang komoditas menggunakan aset dengan nilai intrinsik, sedangkan sistem uang fiat
menggunakan aset yang fungsinya hanya berfungsi sebagai uang. Dalam ekonomi modern,
bank sentral seperti Federal Reserve bertanggung jawab untuk mengendalikan pasokan uang.
Sistem perbankan cadangan fraksional menciptakan uang karena setiap dolar cadangan
menghasilkan banyak dolar giro.
Untuk memulai bank, pemilik harus menyumbangkan sebagian dari sumber daya
keuangan mereka sendiri, yang menjadi modal bank. Namun, karena bank memiliki leverage
tinggi, penurunan kecil dalam nilai aset mereka berpotensi berdampak besar pada nilai modal
bank. Regulator bank mewajibkan bank memiliki modal yang cukup untuk memastikan
bahwa deposan dapat dilunasi. Pasokan uang tergantung pada basis moneter, rasio cadangan-
deposito, dan rasio mata uang-deposito. Peningkatan basis moneter mengarah ke peningkatan
proporsional dalam jumlah uang beredar. Penurunan rasio cadangan-setoran atau dalam rasio
mata uang-setoran meningkatkan pengganda uang dan dengan demikian jumlah uang beredar.
Federal Reserve mempengaruhi jumlah uang beredar baik dengan mengubah basis moneter
atau dengan mengubah rasio cadangan dan dengan demikian pengganda uang. Ini dapat
mengubah basis moneter melalui operasi pasar terbuka atau dengan memberikan pinjaman
kepada bank. Ini dapat mempengaruhi rasio cadangan dengan mengubah persyaratan
cadangan atau dengan mengubah tingkat bunga yang dibayarkan bank untuk cadangan yang
mereka miliki.
BAB 5
12
seigniorage kecil secara kuantitatif di sebagian besar perekonomian, ia sering menjadi sumber
utama pendapatan pemerintah di negara-negara yang mengalami hiperinflasi. Suku bunga riil
adalah suku bunga nominal (suku bunga seperti biasanya dilaporkan) dikoreksi untuk efek
inflasi. Tingkat bunga riil ex post didasarkan pada inflasi aktual, sedangkan tingkat bunga riil
ex ante didasarkan pada inflasi yang diharapkan. Efek Fisher mengatakan bahwa tingkat
bunga nominal bergerak satu-ke-satu dengan inflasi yang diharapkan. Tingkat bunga nominal
adalah biaya peluang memegang uang. Dengan demikian, orang mungkin mengharapkan
permintaan uang tergantung pada tingkat bunga nominal. Jika ya,
Biaya inflasi yang diharapkan termasuk biaya shoeleather, biaya menu, biaya
variabilitas harga relatif, distorsi pajak, dan ketidaknyamanan membuat koreksi inflasi. Selain
itu, inflasi yang tidak terduga menyebabkan redistribusi kekayaan yang sewenang-wenang
antara debitor dan kreditor. Salah satu manfaat yang mungkin dari inflasi adalah
meningkatkan fungsi pasar tenaga kerja dengan memungkinkan upah riil untuk mencapai
tingkat keseimbangan tanpa memotong upah nominal. Selama hiperinflasi, sebagian besar
biaya inflasi menjadi parah. Hiperinflasi biasanya dimulai ketika pemerintah membiayai
defisit anggaran besar dengan mencetak uang. Mereka berakhir ketika reformasi fiskal
menghilangkan kebutuhan untuk seigniorage. Menurut teori ekonomi klasik, uang netral:
jumlah uang beredar tidak mempengaruhi variabel nyata. Karena itu, teori klasik
memungkinkan kita untuk mempelajari bagaimana variabel nyata ditentukan tanpa referensi
pada jumlah uang beredar. Keseimbangan dalam pasar uang kemudian menentukan tingkat
harga dan, sebagai akibatnya, semua variabel nominal lainnya. Pemisahan teoritis variabel
nyata dan nominal ini disebut dikotomi klasik.
BAB 6
Ekonomi Terbuka
Ekspor neto adalah perbedaan antara ekspor dan impor. Mereka sama dengan
perbedaan antara apa yang kita produksi dan apa yang kita tuntut untuk konsumsi, investasi,
dan pembelian pemerintah. Arus modal keluar neto merupakan kelebihan tabungan domestik
atas investasi domestik. Neraca perdagangan adalah jumlah yang diterima untuk ekspor
barang dan jasa bersih kami. Identitas akun pendapatan nasional menunjukkan bahwa arus
modal keluar neto selalu sama dengan neraca perdagangan. Dampak kebijakan apa pun pada
neraca perdagangan dapat ditentukan dengan memeriksa dampaknya pada tabungan dan
13
investasi. Kebijakan yang meningkatkan tabungan atau menurunkan investasi menyebabkan
surplus perdagangan, dan kebijakan yang menurunkan tabungan atau meningkatkan investasi
menyebabkan defisit perdagangan.
Nilai tukar nominal adalah tingkat di mana orang memperdagangkan mata uang suatu
negara dengan mata uang negara lain. Nilai tukar riil adalah tingkat di mana orang
memperdagangkan barang yang diproduksi oleh kedua negara. Nilai tukar riil sama dengan
nilai tukar nominal dikalikan dengan rasio tingkat harga di kedua negara. Karena nilai tukar
riil adalah harga barang domestik relatif terhadap barang asing, apresiasi nilai tukar riil
cenderung mengurangi ekspor neto. Kurs riil ekuilibrium adalah kurs di mana jumlah ekspor
neto yang diminta sama dengan arus modal keluar neto. Nilai tukar nominal ditentukan oleh
nilai tukar riil dan tingkat harga di kedua negara. Lain hal yang sama, tingkat inflasi yang
tinggi mengarah ke mata uang yang terdepresiasi.
BAB 7
14
pekerja yang lebih muda jauh lebih tinggi daripada pekerja yang lebih tua. Ini hasil dari
perbedaan dalam tingkat pemisahan pekerjaan daripada dari perbedaan dalam tingkat mencari
pekerjaan. Orang-orang yang baru saja memasuki angkatan kerja, termasuk pendatang baru
dan reentran, merupakan sepertiga dari pengangguran. Transisi masuk dan keluar dari
angkatan kerja membuat statistik pengangguran lebih sulit untuk ditafsirkan. Pasar tenaga
kerja Amerika dan Eropa menunjukkan beberapa perbedaan yang signifikan. Dalam beberapa
tahun terakhir, Eropa telah mengalami lebih banyak pengangguran daripada Amerika Serikat.
Selain itu, karena pengangguran yang lebih tinggi, minggu kerja yang lebih pendek, lebih
banyak hari libur, dan pensiun sebelumnya, orang Eropa bekerja lebih sedikit daripada orang
Amerika.
BAB 8
15
BAB 9
Dalam model Solow dengan pertumbuhan populasi dan kemajuan teknologi, kondisi
stabil Aturan Emas (pemaksimalan konsumsi) ditandai oleh persamaan antara produk
marjinal modal bersih dan tingkat pertumbuhan total pendapatan dalam kondisi mapan.
Dalam ekonomi AS, produk marjinal modal bersih jauh melebihi tingkat pertumbuhan, yang
menunjukkan bahwa ekonomi AS memiliki tingkat tabungan yang lebih rendah dan modal
yang lebih sedikit daripada yang ada dalam kondisi stabil Aturan Emas. Pembuat kebijakan di
Amerika Serikat dan negara-negara lain sering mengklaim bahwa negara mereka harus
mencurahkan persentase lebih besar dari output mereka untuk tabungan dan investasi.
Meningkatnya tabungan publik dan insentif pajak untuk tabungan pribadi adalah dua cara
untuk mendorong akumulasi modal. Pembuat kebijakan juga bisa mempromosikan ekonomi
tumbuh dengan mendirikan lembaga hukum dan keuangan yang tepat untuk mengalokasikan
sumber daya secara efisien dan dengan memastikan insentif yang tepat untuk mendorong
penelitian dan kemajuan teknologi. Teori-teori modern tentang pertumbuhan endogen
berupaya menjelaskan laju kemajuan teknologi, yang menurut model Solow sama
eksogennya. Model-model ini mencoba menjelaskan keputusan yang menentukan penciptaan
pengetahuan melalui penelitian dan pengembangan.
BAB 10
Ekonomi mengalami fluktuasi jangka pendek dalam aktivitas ekonomi, diukur secara
luas oleh PDB riil. Fluktuasi ini terkait dengan pergerakan dalam banyak variabel ekonomi
makro. Khususnya, ketika pertumbuhan PDB menurun, pertumbuhan konsumsi turun
16
(biasanya dengan jumlah yang lebih kecil), pertumbuhan investasi turun (biasanya dengan
jumlah yang lebih besar), dan pengangguran meningkat. Meskipun para ekonom melihat
berbagai indikator utama untuk memperkirakan pergerakan dalam perekonomian, fluktuasi
jangka pendek ini sebagian besar tidak dapat diprediksi.
Perbedaan penting antara cara ekonomi bekerja dalam jangka panjang dan cara
kerjanya dalam jangka pendek adalah bahwa harga fleksibel dalam jangka panjang tetapi
kaku dalam jangka pendek. Model penawaran agregat dan permintaan agregat menyediakan
kerangka kerja untuk menganalisis fluktuasi ekonomi dan melihat bagaimana dampak dari
kebijakan dan peristiwa bervariasi pada horizon waktu yang berbeda. Kurva permintaan
agregat miring ke bawah. Ini memberitahu kita bahwa semakin rendah tingkat harga, semakin
besar jumlah agregat barang dan jasa yang diminta. Dalam jangka panjang, kurva penawaran
agregat adalah vertikal karena output ditentukan oleh jumlah modal dan tenaga kerja dan oleh
teknologi yang tersedia tetapi tidak oleh tingkat harga. Oleh karena itu, pergeseran
permintaan agregat mempengaruhi tingkat harga tetapi tidak pada output atau kesempatan
kerja. Dalam jangka pendek, kurva penawaran agregat bersifat horizontal, karena upah dan
harga bersifat kaku pada tingkat yang telah ditentukan.
Oleh karena itu, perubahan permintaan agregat mempengaruhi output dan kesempatan
kerja. Guncangan terhadap permintaan agregat dan penawaran agregat menyebabkan
fluktuasi ekonomi. Karena Fed dapat menggeser kurva permintaan agregat, ia dapat mencoba
untuk mengimbangi guncangan ini untuk mempertahankan output dan kesempatan kerja pada
tingkat alami mereka.
Bab 11
Salib Keynesian adalah model dasar penentuan pendapatan. Dibutuhkan kebijakan fiskal
dan investasi terencana sebagai eksogen dan kemudian menunjukkan bahwa ada satu tingkat
pendapatan nasional di mana pengeluaran aktual sama dengan pengeluaran yang
direncanakan. Ini menunjukkan bahwa perubahan kebijakan fiskal memiliki dampak berlipat
ganda terhadap pendapatan.
Teori preferensi likuiditas adalah model dasar penentuandari tingkat bunga. Dibutuhkan
jumlah uang beredar dan tingkat harga sebagai sesuatu yang luar biasa dan mengasumsikan
17
bahwa tingkat bunga menyesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan
untuk keseimbangan uang riil. Teorinya menyiratkan bahwa peningkatan dalam jumlah uang
beredar menurunkan tingkat bunga.
Setelah kami membiarkan permintaan keseimbangan uang riil bergantung pada pendapatan
nasional, teori preferensi likuiditas menghasilkan hubungan antara pendapatan dan tingkat
bunga. Tingkat pendapatan yang lebih tinggi meningkatkan permintaan keseimbangan uang
riil, dan ini pada gilirannya meningkatkan tingkat bunga. Kurva LM yang miring ke atas
merangkum hubungan positif antara pendapatan dan tingkat bunga ini.
Model IS – LM menggabungkan unsur-unsur dari salib Keynesian danunsur-unsur
teori preferensi likuiditas. Kurva IS menunjukkan titik-titik yang memenuhi keseimbangan di
pasar barang, dan kurva LM menunjukkan titik-titik yang memenuhi keseimbangan di pasar
uang. Antar bagian kurva IS dan LM menunjukkan tingkat bunga dan pendapatan yang
memenuhi ekuilibrium di kedua pasar untuk tingkat harga tertentu.
Bab 12
Model IS-LM adalah teori umum permintaan agregat untuk barang dan jasa. Variabel
eksogen dalam model adalah kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan tingkat harga. Model
ini menjelaskan dua variabel endogen: tingkat bunga dan tingkat tingkat pendapatan nasional.
Kurva IS mewakili hubungan negatif antara bunga tingkat dan tingkat pendapatan yang
muncul dari ekuilibrium di pasar untuk barang dan jasa. Kurva LM mewakili hubungan
positif antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul dari keseimbangan di pasar
untuk keseimbangan uang riil. Keseimbangan dalam model IS-LM — perpotongan kurva IS
dan LM — mewakili secara simultan keseimbangan di pasar untuk barang dan jasa dan di
pasar untuk keseimbangan uang riil.
Kurva permintaan agregat merangkum hasil dari model IS-LM dengan menunjukkan
pendapatan ekuilibrium pada setiap tingkat harga tertentu. Kurva permintaan agregat miring
ke bawah karena tingkat harga yang lebih rendah meningkatkan saldo uang riil, menurunkan
tingkat bunga, merangsang investasi pengeluaran, dan dengan demikian meningkatkan
pendapatan ekuilibrium. Kebijakan fiskal ekspansif — peningkatan pembelian pemerintah
atau penurunan pajak — menggeser kurva IS ke kanan. Pergeseran kurva IS ini
meningkatkan tingkat bunga dan pendapatan. Peningkatan pendapatan mewakili pergeseran
18
ke kanan dalam kurva permintaan agregat. Demikian pula, kebijakan fiskal kontraktif
menggeser kurva IS ke kiri, menurunkan tingkat bunga dan pendapatan, dan menggeser kurva
permintaan agregat ke kiri. Kebijakan moneter ekspansif menggeser kurva LM ke bawah.
Pergeseran ini dalam kurva LM menurunkan tingkat bunga dan meningkatkan pendapatan.
Peningkatan pendapatan merupakan pergeseran ke kanan dari kurva permintaan agregat.
Demikian pula, kebijakan moneter kontraktif menggeser kurva LM ke atas, menaikkan
tingkat bunga, menurunkan pendapatan, dan menggeser kurva permintaan agregat ke kiri.
Bab 13
Ekonomi Terbuka Direvisi: Model Mundell – Fleming dan Rezim Nilai Tukar
Model Mundell – Fleming adalah model IS-LM untuk ekonomi terbuka kecil. Dibutuhkan
tingkat harga seperti yang diberikan dan kemudian menunjukkan apa yang menyebabkan
fluktuasi pendapatan dan nilai tukar. Model Mundell-Fleming menunjukkan bahwa kebijakan
fiskal tidak memengaruhi pendapatan agregat di bawah nilai tukar mengambang. Ekspansi
fiskal menyebabkan mata uang terapresiasi, mengurangi ekspor neto dan mengimbangi
dampak ekspansi biasa pada pendapatan agregat. Kebijakan fiskal memang memengaruhi
pendapatan agregat di bawah nilai tukar tetap.
Model Mundell-Fleming menunjukkan bahwa kebijakan moneter tidak memengaruhi
pendapatan agregat di bawah nilai tukar tetap. Setiap upaya untuk memperluas jumlah uang
beredar adalah sia-sia karena jumlah uang beredar harus menyesuaikan untuk memastikan
bahwa nilai tukar tetap pada tingkat yang diumumkan. Kebijakan moneter memang
memengaruhi pendapatan agregat di bawah nilai tukar mengambang. Jika investor berhati-
hati dalam memegang aset di suatu negara, tingkat bunga di negara itu dapat melebihi tingkat
bunga dunia dengan beberapa risiko premium. Menurut model Mundell-Fleming, jika suatu
negara memiliki nilai tukar mengambang, sebuah peningkatan premi risiko menyebabkan
tingkat bunga naik dan mata uang negara itu terdepresiasi.
Ada keuntungan untuk nilai tukar mengambang dan tetap. Mengambang nilai tukar
membuat pembuat kebijakan moneter bebas untuk mengejar tujuan selain stabilitas nilai
tukar. Nilai tukar tetap mengurangi beberapaketidakpastian dalam transaksi bisnis
internasional, tetapi mereka mungkinmenjadi sasaran serangan spekulatif jika investor
internasional percaya bank sentral tidak memiliki cadangan mata uang asing yang memadai
untuk mempertahankan nilai tukar tetap.
19
BAB 14
Penawaran Agregat dan Pengorbanan Jangka Pendek Antara Inflasi dan Pengangguran
Dua teori penawaran agregat - harga kaku dan model informasi tidak sempurna - atribut
penyimpangan output dan lapangan kerja dari tingkat alami mereka ke berbagai
ketidaksempurnaan pasar. Menurut kedua teori, output naik di atas tingkat alami ketika
tingkat harga melebihi yang diharapkan tingkat harga, dan output turun di bawah tingkat
alami ketika tingkat harga kurang dari tingkat harga yang diharapkan. Ekonom sering
menyatakan penawaran agregat dalam suatu hubungan yang disebut kurva Phillips. Kurva
Phillips mengatakan bahwa inflasi tergantung pada inflasi yang diharapkan, penyimpangan
pengangguran dari tingkat alaminya, dan guncangan penawaran. Menurut kurva Phillips,
pembuat kebijakan yang mengendalikan permintaan agregat menghadapi tradeoff jangka
pendek antara inflasi dan pengangguran.
Jika inflasi yang diharapkan tergantung pada inflasi yang diamati baru-baru ini, maka
inflasi memiliki inersia, yang berarti bahwa pengurangan inflasi memerlukan baik guncangan
penawaran yang menguntungkan atau periode pengangguran yang tinggi dan output yang
berkurang. Namun, jika orang memiliki ekspektasi rasional, maka pengumuman perubahan
kebijakan yang kredibel mungkin dapat mempengaruhi ekspektasi secara langsung dan,
karenanya, mengurangi inflasi tanpa sebuah resesi. Sebagian besar ekonom menerima
hipotesis tingkat alamiah, yang menurutnya fluktuasi permintaan agregat hanya memiliki
efek jangka pendek pada output dan pengangguran. Namun beberapa ekonom telah
menyarankan cara di mana resesi dapat meninggalkan bekas luka permanen pada
perekonomian dengan meningkatkan tingkat pengangguran alami.
BAB 15
20
Keseimbangan jangka panjang model adalah klasik. Output dan tingkat bunga riil berada
pada tingkat alami mereka, tidak tergantung pada kebijakan moneter. Target inflasi bank
sentral menentukan inflasi, inflasi yang diharapkan, dan tingkat bunga nominal. Model AD-
AS yang dinamis dapat digunakan untuk menentukan dampak langsung terhadap ekonomi
dari guncangan apa pun dan juga dapat digunakan untuk melacak efek guncangan dari waktu
ke waktu.
Karena parameter aturan kebijakan moneter mempengaruhi kemiringan dari kurva
permintaan agregat dinamis, mereka menentukan apakah suatu ply shock memiliki efek lebih
besar pada output atau inflasi. Ketika memilih parameter untuk kebijakan moneter, bank
sentral menghadapi tradeoff antara variabilitas output dan variabilitas inflasi Model AD – AS
yang dinamis biasanya mengasumsikan bahwa bank sentral merespons kenaikan inflasi
sebesar 1 poin persentase dengan meningkatkan tingkat bunga nominal lebih dari 1 poin
persentase, sehingga tingkat bunga riil naik seiring baik. Jika bank sentral merespons inflasi
dengan kurang kuat, perekonomian menjadi tidak stabil. Guncangan dapat membuat inflasi
melonjak tak terkendali.
BAB 16
Keynes menduga bahwa kecenderungan mengkonsumsi marjinal adalah antara nol dan
satu, bahwa kecenderungan mengkonsumsi rata-rata turun ketika pendapatan naik, dan bahwa
pendapatan saat ini adalah penentu utama konsumsi. Studi-studi tentang data rumah tangga
dan seri waktu yang pendek mengkonfirmasi hubungan Keynes. Namun, studi seri waktu
yang panjang tidak menemukan kecenderungan kecenderungan mengkonsumsi rata-rata turun
ketika pendapatan meningkat seiring waktu.
Pekerjaan konsumsi baru-baru ini didasarkan pada model konsumen Irving Fisher. Dalam
model ini, konsumen menghadapi batasan anggaran antarwaktu dan memilih konsumsi untuk
saat ini dan masa depan untuk mencapai tingkat kepuasan seumur hidup tertinggi. Selama
konsumen dapat menabung dan meminjam, konsumsi bergantung pada sumber daya seumur
hidup konsumen.
Hipotesis siklus-hidup Modigliani menekankan bahwa pendapatan agak dapat
diprediksi selama kehidupan seseorang dan bahwa konsumen menggunakan
tabungan dan pinjaman untuk memperlancar konsumsi mereka selama masa hidup
21
mereka. Menurut hipotesis ini, konsumsi bergantung pada pendapatan dan
kekayaan.
Hipotesis pendapatan-permanen Friedman menekankan bahwa individu
mengalami fluktuasi permanen dan sementara dalam pendapatan mereka. Karena
konsumen dapat menabung dan meminjam, dan karena mereka ingin
memperlancar konsumsinya, konsumsi tidak banyak menanggapi pendapatan
sementara. Sebaliknya, konsumsi terutama tergantung pada pendapatan permanen.
BAB 17
Teori Investasi
Produk marjinal modal menentukan harga sewa riil modal. Tingkat bunga riil, tingkat
depresiasi, dan harga relatif barang modal menentukan biaya modal. Menurut model
neoklasik, perusahaan berinvestasi jika harga sewa lebih besar daripada biaya modal, dan
mereka melepaskan investasi jika harga sewanya adalah kurang dari biaya modal. Berbagai
bagian dari kode pajak federal memengaruhi insentif untuk berinvestasi. Pajak penghasilan
perusahaan menghambat investasi, dan kredit pajak investasi — yang sekarang telah dicabut
di Amerika Serikat — mendorongnya.
Cara alternatif untuk mengekspresikan model neoklasik adalah dengan menyatakan
bahwa investasi bergantung pada q Tobin, rasio nilai pasar modal terpasang dengan biaya
penggantiannya. Rasio ini mencerminkan profitabilitas modal saat ini dan yang diharapkan di
masa depan. , semakin besar nilai pasar modal terpasang relatif terhadap biaya
penggantiannya dan semakin besar insentif untuk berinvestasi.
22
Ekonom memperdebatkan apakah fluktuasi di pasar saham merupakan cerminan rasional dari
nilai sebenarnya perusahaan atau digerakkan oleh gelombang optimisme dan pesimisme yang
tidak rasional. Berbeda dengan asumsi model neoklasik, perusahaan tidak selalu dapat
mengumpulkan dana untuk membiayai investasi. Batasan pendanaan membuat investasi
sensitif terhadap arus kas perusahaan saat ini. Investasi perumahan tergantung pada harga
relatif perumahan. Harga rumah pada gilirannya tergantung pada permintaan akan perumahan
dan pasokan tetap saat ini. Peningkatan permintaan perumahan, mungkin disebabkan oleh
penurunan suku bunga, menaikkan harga rumah dan investasi perumahan.
BAB 18
23
BAB 19
Utang pemerintah AS saat ini tidak luar biasa, tetapi lebih tinggi dari rata-rata
dibandingkan dengan utang negara lain atau dibandingkan dengan utang yang dimiliki
Amerika Serikat sepanjang sejarahnya sendiri. Rasio utang-PDB naik secara drastis selama
Resesi Hebat setelah krisis keuangan 2008-2009, karena penstabil otomatis dan tindakan
fiskal diskresioner meningkatkan defisit anggaran pemerintah. Ukuran standar defisit
anggaran adalah ukuran kebijakan fiskal yang tidak sempurna karena tidak mengoreksi
dampak inflasi, tidak mengimbangi perubahan kewajiban pemerintah dengan perubahan aset
pemerintah, mengabaikan beberapa kewajiban sama sekali, dan tidak memperbaiki
dampaknya. dari siklus bisnis.
Menurut pandangan tradisional tentang utang pemerintah, pemotongan pajak yang
didanai utang merangsang pengeluaran konsumen dan menurunkan tabungan nasional.
Peningkatan belanja konsumen ini mengarah pada permintaan agregat yang lebih besar dan
pendapatan yang lebih tinggi dalam jangka pendek, tetapi mengarah pada modal yang lebih
rendah stok dan pendapatan yang lebih rendah dalam jangka panjang. Menurut pandangan
Ricardian tentang utang pemerintah, pemotongan pajak yang didanai utang tidak merangsang
pengeluaran konsumen karena tidak meningkatkan sumber daya konsumen keseluruhan —
itu hanya menjadwal ulang pajak dari masa kini ke masa depan.
BAB 20
Tujuan utama dari sistem keuangan adalah untuk mengarahkan sumber daya penabung ke
tangan peminjam yang memiliki proyek investasi untuk dibiayai. Terkadang tugas ini
dilakukan langsung melalui pasar saham dan obligasi. Terkadang hal itu dilakukan secara
tidak langsung melalui perantara keuangan seperti bank. Tujuan lain dari sistem keuangan
adalah untuk mengalokasikan risiko di antara peserta pasar. Sistem keuangan memungkinkan
individu untuk mengurangi risiko yang mereka hadapi melalui diversifikasi.
Pengaturan keuangan penuh dengan informasi asimetris. Karena pengusaha tahu lebih
banyak tentang kualitas yang melekat dari usaha mereka daripada yang menyediakan
pembiayaan, ada masalah seleksi yang merugikan. Karena pengusaha tahu lebih banyak
tentang keputusan yang mereka ambil dan tindakan yang mereka ambil, ada masalah moral
24
hazard. Lembaga keuangan seperti bank mengurangi (tetapi tidak sepenuhnya
menyelesaikan) masalah yang timbul dari informasi asimetris.
Karena akumulasi dan alokasi modal adalah sumber pertumbuhan ekonomi, sistem
keuangan yang berfungsi dengan baik adalah elemen kunci dari kemakmuran ekonomi jangka
panjang. Krisis dalam sistem keuangan dimulai ketika penurunan harga aset, seringkali
setelah gelembung spekulatif, menyebabkan kebangkrutan di beberapa lembaga keuangan
yang sangat berpengaruh. Kebangkrutan ini kemudian menyebabkan kepercayaan yang
menurun terhadap keseluruhan sistem, yang pada gilirannya menyebabkan deposan menarik
dana. dan mendorong bank untuk mengurangi pinjaman. Krisis kredit berikutnya mengurangi
permintaan agregat dan menyebabkan resesi, yang, dalam lingkaran setan, memperburuk
masalah meningkatnya kebangkrutan dan menurunnya kepercayaan. Pembuat kebijakan
dapat merespons krisis keuangan dengan tiga cara. Pertama, mereka dapat menggunakan
kebijakan moneter dan fiskal konvensional untuk memperluas permintaan agregat. Kedua,
bank sentral dapat menyediakan likuiditas dengan bertindak sebagai pemberi pinjaman jalan
terakhir. Ketiga, pembuat kebijakan dapat menggunakan dana publik untuk menopang sistem
keuangan.
Mencegah krisis keuangan tidak mudah, tetapi para pembuat kebijakan telah mencoba
mengurangi kemungkinan krisis di masa depan dengan lebih fokus pada pengaturan bank
bayangan, dengan membatasi ukuran perusahaan keuangan, dengan mencoba membatasi
pengambilan risiko yang berlebihan, dengan mereformasi badan-badan pengatur yang
mengawasi sistem keuangan, dan dengan mengambil perspektif makroekonomi saat mengatur
lembaga keuangan.
25
BAB III
PEMBAHASAN
a. Buku Utama
1. Pembahasan dibuku sangat lengkap dan sesuai dengan rps pada mata kuliah
2. Terdapat pemantapan materi pada setiap akhir bab
3. Terdapat rangkuman sehingga memudahkan mahasiswa untuk lebih memahami
materi
b.Buku Pembanding
b. Buku Pembanding
1. Terlalu banyak materinya membuat pembaca bosan untuk membaca materi
tersebut
26
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan pada kedua buku ini masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan
dan memiliki keterkaitan pada setiap bab-nya. Kegiatan ekonomi dalam suatu
masyarakat modern sangat kompleks yang meliputi berbagai jenis kegiatan produksi,
konsumsi, dan perdagangan. Didalam ekonomi modern, konsumen, pekerja, perusahaan
mempunyai fleksibilitas dan pilihan yang banyak untuk mengalokasikan sumber daya
yang langka. Karena di dalam ilmu ekonomi yang merupakan suatu studi mengenai
individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang,
denganmenggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan
dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan
mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa datang,kepada
berbagai individu dan golongan masyarakat. Kedua buku tersebut bagus dijadikan
pengantar kepada mahasiswa untuk mengetahui konsep-konsep teori ekonomi makro,
sehingga mahasiswa mengetahui dan menguasai tapi tidak menyebabkan mereka tertekan
untuk mempelajarinya karena mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro bukanlah bidang
kajian utama dalam Prodi Akuntansi.
B. SARAN
Saran penulis yaitu untuk menggunakan kedua buku ini sebagai bahan ajar agar
memperoleh informasi yang lebih spesifik guna memahami setiap kajian yang
disampaikan dosen.
27
DAFTAR PUSTAKA
Mankiw, N. Gregory. 2016. Macroeconomics. New York: A Macmillan Education
Imprint New York.
Kelompok Dosen Bidang Kajian. 2019. Pengantar Ekonomi Makro. Medan: Universitas
Negeri Medan.
28