Anda di halaman 1dari 31

CRITICAL BOOK REPORT

Dikerjakan untuk memenuhi Mata Kuliah

“PENGANTAR EKONOMI MAKRO”

Dosen Pengampu :
Muammar Rinaldi, S.Pd., M.Si

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7

 ARIEF PRASETYO DWI JULIANTO (7193220030)


 BELLA TASYA SYLVIA (7193520028)
 NADYA LUMBAN TOBING (7193220031)
 SHOFY MAZAYA SIREGAR (7193520033)
 UMMU SALMAH TANJUNG (7193520050)

AKUNTANSI C 2019

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena berkat dan
anugerah Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya penulis dapat
menyelesaikan tugas Critical Book Report ini tepat pada waktunya.

Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari dosen pengampu kami Bapak―Muammar Rinaldi, S.Pd., M.Si‖ dalam mata kuliah
―Pengantar Ekonomi Makro‖.

Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis berharap, dengan adanya tugas ini
dapat memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun
pembaca.

Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan waktu yang dimiliki. Maka dari itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar menjadi panduan dalam penyusunan
makalah kami berikutnya.

Medan, 20 Mei 2020

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1


1.2 Tujuan penulisan ............................................................................................ 1
1.3 Manfaat penulisan ......................................................................................... 1

BAB II ISI BUKU

2.1 Identitas Buku ................................................................................................ 2


2.2 Ringkasan Buku Utama.................................................................................. 3
2.3 Ringkasan Buku Pembanding ........................................................................ 10

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan Buku ............................................................................................. 26


3.2 Kekurangan Buku .......................................................................................... 26

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 27


4.2 Saran ............................................................................................................. 27

Daftar Pustaka ............................................................................................................ 28

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah buku sudah pastinya memiliki kelebihan ataupun kekurangan. Seperti halnya pada
buku Pengantar Ekonomi Makro dan E-Book Macroeconomics adanya perbandingan kedua
buku ini tentunya sangat bermanfaat, guna lebih dapat memperoleh kajian yang memiliki
kualitas penulisannya. Selain menonjolkan sisi kelebihan dan kekurangannya, makalah ini
juga sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro.

Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Review untuk mempermudah pembaca
dalam memilih buku referensi, terkhusus pada pokok pembahasan pengantar ekonomi makro.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Untuk memenuhi tugas Critical Book Review dari Mata Kuliah Pengantar Ekonomi
Makro

2. Untuk mengetahui lebih rinci tentang berbagai analisis Makro Ekonomi

3. Untuk membandingkan dan menganalisis 2 buku Makro Ekonomi

1.3 Manfaat Penulisan

1. Agar para pembaca dapat lebih mengetahui lebih mendalam tentang ilmu makro
ekonomi dari 2 buku tersebut.

2. Agar pembaca dapat mengetahui perbedaan isi dari 2 buku makro ekonomi.

1
BAB II

ISI BUKU

2.1 IDENTITAS BUKU

a. Buku Utama

1. Judul Buku : Pengantar Ekonomi Makro

2. Pengarang : Kelompok Dosen Bidang Kajian Pengantar Ekonomi Makro

3. Penerbit : Universitas Negeri medan

4. Tahun Terbit : 2019

5. Kota terbit : Medan

6. Harga Buku : Rp70.000

b. Buku Pembanding

1. Judul Buku : Macroeconomics

2. Pengarang : N. Gregory Mankiw

3. Penerbit : A Macmillan Education Imprint New York

4. Tahun Terbit : 2016

5. Kota Terbit : New York

6. Harga Buku :-

7. ISBN : 978-1-4641-8289-1

8. Edisi :9

2
2.2 RINGKASAN BUKU UTAMA

BAB 1

KONSEP DASAR EKONOMI MAKRO

Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana masyarakat memilih penggunaan


sumber-sumber daya produktif yang langka yang mempunyai beberapa alternatif
penggunaan, untuk menghasilkan berbagai jenis komoditi, dan mendistribusikannya kepada
berbagai kelompok. Makro ekonomi adalah studi tentang perekonomian secara menyeluruh,
termasuk pertumbuhan dalam pendapatan, perubahan dalam kerja dan tingkat pengangguran.
Para ekonomi makro berusaha menjelaskan peristiwa ekonomi dan memikirkan kebijakan
kebijakan untuk meningkatkan kinerja ekonomi.

Kebijakan fiskal adalah meliputi langkah-langkah pemerintah membuat perubahan


dalam bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud untuk mempengaruhi
pengeluaran agregat dalam perekonomian. Sedangkan kebijakan moneter adalah meliputi
langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh Bank Sentral (Bank Indonesia/BI) untuk
mempengaruhi (merubah) penawaran uang dalam perekonomian atau merubah tingkat bunga,
dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat.

Persoalan pokok dalam perekonomian secara makro :

a. Pertumbuhan ekonomi yang tidak teguh


b. Ketidakstabilan kegiatan ekonomi
c. Pengangguran dan inflasi yang tinggi
d. Neraca perdagangan dan neraca pembayaran yang pasif.

Kemunduran ekonomi yag berlangsung secara terus menerus secara dunia dan
terbitnya buku John Maynard Keynes tahun 1936 ―The General Theory of Employment,
Interest, and Money‖ merupakan landasan permulaan ekonomi makro.

BAB 2

PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT SERTA FUNGSI KONSUMSI

Permintaan agregat mewakili total kuantitas output yang ingin dibeli tingkat harga
tertentu (cateris parebus). Komponen-komponen pengeluarannya adalah : Konsumsi (C)

3
tergantung besarnya pendapatan disposiable, Investasi (I) tergantung besarnya output
sekarang, tingkat suku bunga dan pajak, pengeluaran pemerintah (G) untuk barang dan jasa
dan ekspor netto yang tergantung pada output, harga luar dan dalam negreri serta kurs valuta
asing.Kurva permintaan agregat berbeda dengan kurva permintaan dalam analisa mikro
ekonomi.

Kurva AD berhubungan dengan keseluruhan pengeluaran untuk semua komponen


output pada tingkat harga keseluruhan dengan kebijakan dan variabel eksternal dianggap
konsisten. Kurva AD mempunyai slope negatif adalah terutama karena efek penawaran uang
yang terjadi pada saat peningkatan harga-harga dengan penawaran uang nominal tetap yang
tentu akan mengurangi penawaran uang nyata berkurang. Penawaran agregat (AS)
menerangkan hubungan antara output yang ingin dihasilkan oleh dunia usaha dengan tingkat
harga keseluruhan dimana hal lain dianggap tetap.

Faktor-faktor yang mengubah AD adalah :

a. Kebijakan-kebijakan makro ekonomi yaitu fiskal dan moneter


b. Variabel eksternal yaitu aktivitas ekonomi luar negeri, harga minyak internasional,
pasar modal internasional.

Faktor-faktor yang mengubah AS adalah :

a. Output potensial yaitu tenaga kerja, sumber daya alam, dan teknologi
b. Biaya-biaya input upah, harga bahan baku, harga minyak dan lain-lain.

Konsumsi rumah tangga adalah pengeluaran untuk pembelian barang-barang dan jasa
akhir guna mendapatkan kepuasan atau memenuhi kebutuhannya. Tabungan adalah bagian
dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Fungsi konsumsi menghubungkan
tingkat konsumsi dengan tingkat pendapatan disposable. Fungsi tabungan menghubungkan
jumlah tabungan dengan pendapatan disposable.

Kecenderungan mengkonsumsi marginal (MPC) adalah jumlah tambhan konsumsi


yang diakibatkan oleh tambahan pendapatan. Secara grafik bahwa MPC merupakan
kemiringan fungsi konsumsi. Kecenderungan menabung marginal (MPS) adalah jumlah
tambahan tabungan yang diakibatkan oleh satu unit tambahan pendapatan. Secara grafis MPS
adalah merupakan kemiringan fungsi tabungan.

4
RUMUS :

I = MPC + MPS

MPS = I – MPC

MPC = I – MPS

BAB 3

PENDAPATAN NASIONAL

Produk Domestik Bruto (PDB) adalah mengukur pengeluaran total dari suatu
perekonomian terhadap berbagai barang dan jasa yang baru diproduksi pada suatu saat atau
tahun tertentu, serta pendapatan total yang diterima dari adanya seluruh produksi barang dan
jasa tersebut. Lebih ringkasnya GDP (PDB) adalah nilai pasar dari semua barang jadi dan
jasa yang diproduksi di suatu negara dalam kurun waktu tertentu.

Gdp (PDB) dapat dipilah menjadi empat komponen utama pengeluaran, yaitu : konsumsi (C),
investasi (I), pengeluaran pemerintah (G) dan ekspor netto (X – M) => GDP = C + I + G + (X
– M).

 Konsumsi mencakup semua pengeluaran rumah tangga atas berbagai barang dan jasa
(kecuali perumahan baru)
 Investasi mencakup seluruh pengeluaran untuk alat-alat produksi investasi atau
persediaan dagang serta struktur usaha, termasuk didalamnya pembelian rumah baru
oleh rumah tangga.
 Pengeluaran pemerintah adalah menghimpun semua pengeluaran barang dan jasa
yang dilakukan pemerintah dalam semua tingkatan (pusat, provinsi, kota, kabupaten,
kecamatan, dll)
 Ekspor netto adalah nilai pembelian oleh pihak asing atas berbagai barang dan jasa
yang diproduksi di dalam negeri (ekspor) dikurangi dengan pembelian penduduk
setempat atas berbagai barang dan jasa yang diproduksi di luar negeri (impor).

GDP (PDB) nominal menggunakan harga yang tengah berlaku untuk menilai produksi
barang dan jasa dari suatu perekonomian. GDP riil menghitung nilai produksi barang dan jasa
berdasarkan harga dasar (harga satuan) atau harga yang berlaku pada tahun dasar.

Pendekatan dalam penghitungan pendapatan nasional melalui pendekatan pengeluaran,


pendapatan, dan pendekatan produksi.
5
BAB 4

TABUNGAN DAN INVESTASI

Fungsi tabungan menghubungkan jumlah tabungan dengan pendapatan disposable.


Kecenderungan menabung marjinal (MPS) adalah jumlah tambahan tabungan yang
diakibatkan oleh satu unit tambahan pendapatan, MPS merupakan kemiringan (slope) skedul
tabungan.

Tabungan adalah pendapatan yang dikonsumsikan berarti ditabung. Maka :

MPS = I – MPC

Investasi merupakan fungsi dari tingkat suku bunga dimana I = f(i). Hubungan antara suku
bunga dengan investasi adalah negatif. Kalau tingkat suku bunga tinggi maka investasi
rendah, demikian sebaliknya.

BAB 5

KESEIMBANGAN PENDAPATANNASIONAL

Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor perusahaan
dan rumah tangga. Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai jika Y = AE. Sehingga
syarat keseimbangan pada perekonomian dua sektor adalah Y = C + I. Pada setiap
pendapatan nasional berlaku persamaan Y = C + S. Sehingga berlaku persamaan Y = C + I

Y = C + S – S = I –> sehingga syarat keseimbangannya S = I

Pendekatan penghitungan pendapatan nasional keseimbangan dengan dua cara, yaitu :

a. Pendekatan keseimbangan Y = C + I
b. Suntikan = bocoran : I = S
Angka pengganda pada perekonomian dua sektor adalah investasi.

Perekonomian tiga sektor adalah suatu ekonomi dimana pelaku-pelaku ekonominya


dibedakan atas tiga golongan, yaitu perusahaan, rumah tangga, dan pemerintah.
Perekonomian tidak melakukan aktivitas ekspor dan impor. Keseimbangan pendapatan
nasional pada perekonomian tiga sektor adalah keadaan dimana pengeluaran agregat yang
berlaku adalah sama dengan penawaran agregat atau pendapatan nasional.

6
Pendekatan perhitungan pendapatan nasional keseimbangan dengan dua cara, yaitu :

a. Pendekatan keseimbangan Y = C + I
b. Suntikan = bocoran : I = S

Dimana Yd = Y + Tr – Tx

BAB 6

KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI

Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah untuk


mengelola/mengarahkan perekonomian pada kondisi yang lebih baik atau yang diinginkan
dengan cara mengubah-ubah (memanipulasi) penerimaan dan pengeluaran pemerintah yaitu
T dan G.

Kebijakan fiskal ekspansi dapat menutup kesenjangan kontraksi dengan meningkatkan


belanja pemerintah atau dengan menurunkan tingkat. Karena slope kurva penawaran jangka
pendek menaik, meningkatnya permintaan agregat akan meningkat baik output dan tingkat
harga dalam jangka pendek. Kebijakan fiskal yang ditujukan untuk menurunkan permintaan
agregat dalam rangka menutup kesenjangan ekspansi akan menurunkan output dan tingkat
harga.

Kebijakan moneter adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke


kondisi yang diinginkan (kondisi yang lebih baik dengan mengendalikan uang yang moral
persuaision).

BAB 7

UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN

Uang sebagai perantara dalam kegiatan perdagangan perlu diterima masyarakat. Oleh
karenanya benda yang digunakan sebagai uang perlu mempunyai sifat khusus. Syarat benda
uang adalah nilainya tetap, mudah dibawa-bawa, tahan lama, jumlahnya terbatas dan
kualitasnya harus seragam. Pada awalnya benda uang itu adalah benda-benda penting yang
digunakan oleh masyarakat primitif. Perkembangan berikutnya emas, perak dijadikan benda
uang. Masa sekarang penggunaan uang adalah uang kertas dan uang giral.

Perekonomian yang menggunakan uang bahwa fungsi uang adalah :

a) Melancarkan kegiatan tukar-menukar

7
b) Sebagai penentuan nilai barang
c) Pembayaran tertunda
d) Penyimpan kekayaan

Institusi yang paling penting dalam suatu sistem keuangan adalah bank sentral dan bank-bank
umum. Bank sentral adalah bank yang didirikan pemerintah dan diberi tanggung jawab untuk
mengawasi kegiatan berbagai institusi keuangan dan pasaran keuangan.

Fungsi utama bank sentral adalah

 Sebagai bank kepada pemerintah


 Sebagai bank kepada bank umum
 Menyediakan uang kartal
 Mengatur jual beli mata uang asing
 Mengawasi kegiatan bank umum dan institusi keuangan lain
 Menjalankan kebijakan moneter.

Keseluruhan jumlah uang yang ada dalam perekonomian yang dinamakan penawaran uang
dapat didefinisikan secara sempit dan dinamakan M1 dan secara luas dinamakan M2.

M1 terdiri dari uang kartal dan tabungan, sedangkan M2 terdiri dari M1 ditambah deposito
berjangka dan tabungan dalam bank umum. Tabungan dan deposito berjangka dinamakan
juga sebagai uang kuasi atau uang hampir tunai.

BAB 8

INFLASI DAN PENGANGGURAN

Inflasi adalah gejala ekonomi yang menunjukkan kenaikan harga secara umum dan
terus-menerus. Inflasi tarikan permintaan (demandfullinflation) terjadi karena apabila terlalu
banyak permintaan atas barang yang terlalu sedikit yang menyebabkan kurva permintaan
agregat tergeser naik ke kanan. Akibatnya adalah tingkat upah dan harga naik dipasar.

Inflasi desakan biaya (costpushinfaltion) merupakan gejala baru dalam sistem perekonomian
industri modern. Kejadian ini terjadi bila biaya-biaya produksi naik walaupun dalam periode
pengangguran tinggi dan kapasitas menganggur. Jadi secara grafis inflasi desakan biaya
terjadi bila kurva penawaran agregat naik. Tingkat pengangguran sama dengan jumlah tenaga

8
kerja dibagi dengan jumlah angkatan kerja. Tingkat pengangguran secara umum
mengaburkan perbedaan tingkat pengangguran kelompok. Tingkat yang paling rendah adalah
pada kelompok orang dewasa. Pengangguran perlu diatasi untuk menyediakan lapangan
pekerjaan, meningkatkan tarif hidup masyarakat dan memperbaiki distribusi pendapatan.

BAB 9

PERDAGANGAN LUAR NEGERI

Melaksanakan perdagangan luar negeri akan memberikan kesempatan pada berbagai negara
untuk berkembang lebih cepat. Melalui spesialisasi dan perdagangan kemakmuran
masyarakat berbagai negara dapat ditingkatkan.

Ada empat kebaikan perdagangan internasional :

1. Dapat memperoleh barang yang tidak dihasilkan di dalam negeri.


2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui spesialisasi.
3. Memperluas pasar dari pada produk domestik.
4. Memperoleh barang modal yang lebih baik, dana modal yang lebih banyak, serta
tenaga ahli dari luar.

Valuta asing (Valas) adalah mata uang asing sebagai alat pembayaran yang digunakanuntuk
membiayai transaksi keuangan internasional yang mempunyai catatan kurs resmi pada bank
sentral.

Faktor-faktor yang mempengaruhi valuta asing adalah

1. Permintaan dan penawaran valas


2. Tingkat inflasi
3. Tingkat suku bunga
4. Tingkat pendapatan dan produksi
5. Neraca pembayaran internasional
6. Pengawasan pemerintah
7. Ekspektasi, spekulasi.

9
2.4. RINGKASAN BUKU PEMBANDING

BAB 1

Ilmu Ekonomi Makro

Ekonomi makro adalah ilmu yang mempelajari ekonomi secara keseluruhan, termasuk
pertumbuhan pendapatan, perubahan harga, dan tingkat pengangguran. Makroekonomi
berupaya menjelaskan peristiwa ekonomi dan merancang kebijakan untuk meningkatkan
kinerja ekonomi. Untuk memahami ekonomi, para ekonom menggunakan model — teori
yang menyederhanakan realitas untuk mengungkapkan bagaimana variabel eksogen
memengaruhi variabel endogen. Seni dalam ilmu ekonomi terletak pada penilaian apakah
suatu model menangkap hubungan ekonomi penting untuk masalah yang dihadapi. Karena
tidak ada model tunggal yang dapat menjawab semua pertanyaan, ahli makroekonomi
menggunakan model yang berbeda untuk melihat masalah yang berbeda.

Fitur utama dari model ekonomi makro adalah apakah diasumsikan harga fleksibel atau
lengket. Menurut sebagian besar ahli ekonomi makro, model dengan harga fleksibel
menggambarkan ekonomi dalam jangka panjang, sedangkan model dengan harga kaku
menawarkan deskripsi ekonomi yang lebih baik dalam jangka pendek. Mikroekonomi adalah
studi tentang bagaimana perusahaan dan individu membuat keputusan dan bagaimana para
pembuat keputusan ini berinteraksi. Karena peristiwa ekonomi makro muncul dari banyak
interaksi ekonomi mikro, semua model ekonomi makro harus konsisten dengan yayasan
mikroekonomi, bahkan jika yayasan tersebut hanya implisit.

BAB 2

Data Ekonomi Makro

Produk domestik bruto (PDB) mengukur pendapatan setiap orang dalam


perekonomian dan, ekuivalennya, total pengeluaran untuk output barang dan jasa ekonomi.
GDP nominal menghargai barang dan jasa dengan harga saat ini. GDP riil menilai barang dan
jasa dengan harga konstan. PDB riil naik hanya ketika jumlah barang dan jasa meningkat,
sedangkan PDB nominal dapat naik baik karena output meningkat atau karena harga
meningkat. Deflator PDB adalah rasio nominal terhadap PDB riil dan mengukur tingkat
harga keseluruhan.

10
PDB adalah jumlah dari empat kategori pengeluaran: konsumsi, investasi, pembelian
pemerintah, dan ekspor neto. Hubungan ini disebut identitas akun pendapatan nasional.
Indeks harga konsumen (CPI) mengukur harga sekeranjang barang dan jasa yang dibeli oleh
konsumen pada umumnya dibandingkan dengan keranjang yang sama pada tahun dasar.
Seperti deflator PDB dan deflator pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), CPI mengukur
keseluruhan tingkat harga, tetapi tidak seperti deflator, CPI tidak memungkinkan keranjang
barang dan jasa berubah seiring waktu karena konsumen merespons perubahan harga relatif .
Tingkat partisipasi angkatan kerja menunjukkan sebagian kecil orang dewasa yang bekerja
atau ingin bekerja. Tingkat pengangguran menunjukkan sebagian kecil dari mereka yang
berada dalam angkatan kerja yang tidak memiliki pekerjaan.

BAB 3

Penghasilan Nasional: Dari Mana Datang Dan Ke Mana Pergi

Faktor-faktor produksi dan teknologi produksi menentukan output barang dan jasa
perekonomian. Peningkatan salah satu faktor produksi atau kemajuan teknologi
meningkatkan output. Perusahaan yang kompetitif dan memaksimalkan laba mempekerjakan
tenaga kerja sampai produk marginal tenaga kerja sama dengan upah riil. Demikian pula,
perusahaan-perusahaan ini menyewakan modal sampai produk modal marjinal sama dengan
harga sewa riil. Oleh karena itu, setiap faktor produksi dibayar produk marjinalnya. Jika
fungsi produksi memiliki skala pengembalian konstan, maka menurut teorema Euler, semua
output digunakan untuk mengkompensasi input.

Output ekonomi digunakan untuk konsumsi, investasi, dan pembelian pemerintah.


Konsumsi sangat bergantung pada pendapatan yang bisa dibuang. Investasi bergantung
secara negatif pada tingkat bunga riil. Pembelian dan pajak pemerintah adalah variabel
eksogen kebijakan fiskal. Tingkat bunga riil menyesuaikan untuk menyeimbangkan pasokan
dan permintaan untuk output ekonomi — atau, ekuivalen, penawaran dana pinjaman
(tabungan) dan permintaan dana pinjaman (investasi). Penurunan tabungan nasional,
mungkin karena peningkatan pembelian pemerintah atau penurunan pajak, mengurangi
pasokan dana pinjaman, mengurangi jumlah investasi ekuilibrium, dan menaikkan tingkat
bunga. Peningkatan permintaan investasi, mungkin karena inovasi teknologi atau insentif
pajak untuk investasi, meningkatkan permintaan dana pinjaman dan menaikkan suku bunga.

11
BAB 4

Sistem Moneter: Apa Artinya dan Bagaimana Cara Kerjanya

Uang adalah stok aset yang digunakan untuk transaksi. Ini berfungsi sebagai
penyimpan nilai, unit akun, dan alat tukar. Berbagai jenis aset digunakan sebagai uang:
sistem uang komoditas menggunakan aset dengan nilai intrinsik, sedangkan sistem uang fiat
menggunakan aset yang fungsinya hanya berfungsi sebagai uang. Dalam ekonomi modern,
bank sentral seperti Federal Reserve bertanggung jawab untuk mengendalikan pasokan uang.
Sistem perbankan cadangan fraksional menciptakan uang karena setiap dolar cadangan
menghasilkan banyak dolar giro.

Untuk memulai bank, pemilik harus menyumbangkan sebagian dari sumber daya
keuangan mereka sendiri, yang menjadi modal bank. Namun, karena bank memiliki leverage
tinggi, penurunan kecil dalam nilai aset mereka berpotensi berdampak besar pada nilai modal
bank. Regulator bank mewajibkan bank memiliki modal yang cukup untuk memastikan
bahwa deposan dapat dilunasi. Pasokan uang tergantung pada basis moneter, rasio cadangan-
deposito, dan rasio mata uang-deposito. Peningkatan basis moneter mengarah ke peningkatan
proporsional dalam jumlah uang beredar. Penurunan rasio cadangan-setoran atau dalam rasio
mata uang-setoran meningkatkan pengganda uang dan dengan demikian jumlah uang beredar.
Federal Reserve mempengaruhi jumlah uang beredar baik dengan mengubah basis moneter
atau dengan mengubah rasio cadangan dan dengan demikian pengganda uang. Ini dapat
mengubah basis moneter melalui operasi pasar terbuka atau dengan memberikan pinjaman
kepada bank. Ini dapat mempengaruhi rasio cadangan dengan mengubah persyaratan
cadangan atau dengan mengubah tingkat bunga yang dibayarkan bank untuk cadangan yang
mereka miliki.

BAB 5

Inflasi: Penyebabnya, Efeknya, dan Biaya Sosial

Teori kuantitas uang mengasumsikan bahwa perputaran uang stabil dan


menyimpulkan bahwa PDB nominal sebanding dengan persediaan uang. Karena faktor-faktor
produksi dan fungsi produksi menentukan PDB riil, teori kuantitas menyiratkan bahwa
tingkat harga sebanding dengan jumlah uang. Oleh karena itu, tingkat pertumbuhan dalam
jumlah uang menentukan tingkat inflasi. Seigniorage adalah pendapatan yang diperoleh
pemerintah dengan mencetak uang. Ini adalah pajak untuk memegang uang. Meskipun

12
seigniorage kecil secara kuantitatif di sebagian besar perekonomian, ia sering menjadi sumber
utama pendapatan pemerintah di negara-negara yang mengalami hiperinflasi. Suku bunga riil
adalah suku bunga nominal (suku bunga seperti biasanya dilaporkan) dikoreksi untuk efek
inflasi. Tingkat bunga riil ex post didasarkan pada inflasi aktual, sedangkan tingkat bunga riil
ex ante didasarkan pada inflasi yang diharapkan. Efek Fisher mengatakan bahwa tingkat
bunga nominal bergerak satu-ke-satu dengan inflasi yang diharapkan. Tingkat bunga nominal
adalah biaya peluang memegang uang. Dengan demikian, orang mungkin mengharapkan
permintaan uang tergantung pada tingkat bunga nominal. Jika ya,

Biaya inflasi yang diharapkan termasuk biaya shoeleather, biaya menu, biaya
variabilitas harga relatif, distorsi pajak, dan ketidaknyamanan membuat koreksi inflasi. Selain
itu, inflasi yang tidak terduga menyebabkan redistribusi kekayaan yang sewenang-wenang
antara debitor dan kreditor. Salah satu manfaat yang mungkin dari inflasi adalah
meningkatkan fungsi pasar tenaga kerja dengan memungkinkan upah riil untuk mencapai
tingkat keseimbangan tanpa memotong upah nominal. Selama hiperinflasi, sebagian besar
biaya inflasi menjadi parah. Hiperinflasi biasanya dimulai ketika pemerintah membiayai
defisit anggaran besar dengan mencetak uang. Mereka berakhir ketika reformasi fiskal
menghilangkan kebutuhan untuk seigniorage. Menurut teori ekonomi klasik, uang netral:
jumlah uang beredar tidak mempengaruhi variabel nyata. Karena itu, teori klasik
memungkinkan kita untuk mempelajari bagaimana variabel nyata ditentukan tanpa referensi
pada jumlah uang beredar. Keseimbangan dalam pasar uang kemudian menentukan tingkat
harga dan, sebagai akibatnya, semua variabel nominal lainnya. Pemisahan teoritis variabel
nyata dan nominal ini disebut dikotomi klasik.

BAB 6

Ekonomi Terbuka

Ekspor neto adalah perbedaan antara ekspor dan impor. Mereka sama dengan
perbedaan antara apa yang kita produksi dan apa yang kita tuntut untuk konsumsi, investasi,
dan pembelian pemerintah. Arus modal keluar neto merupakan kelebihan tabungan domestik
atas investasi domestik. Neraca perdagangan adalah jumlah yang diterima untuk ekspor
barang dan jasa bersih kami. Identitas akun pendapatan nasional menunjukkan bahwa arus
modal keluar neto selalu sama dengan neraca perdagangan. Dampak kebijakan apa pun pada
neraca perdagangan dapat ditentukan dengan memeriksa dampaknya pada tabungan dan

13
investasi. Kebijakan yang meningkatkan tabungan atau menurunkan investasi menyebabkan
surplus perdagangan, dan kebijakan yang menurunkan tabungan atau meningkatkan investasi
menyebabkan defisit perdagangan.

Nilai tukar nominal adalah tingkat di mana orang memperdagangkan mata uang suatu
negara dengan mata uang negara lain. Nilai tukar riil adalah tingkat di mana orang
memperdagangkan barang yang diproduksi oleh kedua negara. Nilai tukar riil sama dengan
nilai tukar nominal dikalikan dengan rasio tingkat harga di kedua negara. Karena nilai tukar
riil adalah harga barang domestik relatif terhadap barang asing, apresiasi nilai tukar riil
cenderung mengurangi ekspor neto. Kurs riil ekuilibrium adalah kurs di mana jumlah ekspor
neto yang diminta sama dengan arus modal keluar neto. Nilai tukar nominal ditentukan oleh
nilai tukar riil dan tingkat harga di kedua negara. Lain hal yang sama, tingkat inflasi yang
tinggi mengarah ke mata uang yang terdepresiasi.

BAB 7

Pengangguran dan Pasar Tenaga Kerja

Tingkat pengangguran alami adalah tingkat pengangguran kondisi-mapan. Itu


tergantung pada tingkat pemisahan pekerjaan dan tingkat penemuan pekerjaan. Karena
membutuhkan waktu bagi pekerja untuk mencari pekerjaan yang paling sesuai dengan
keterampilan dan selera masing-masing, beberapa pengangguran friksi tidak dapat dihindari.
Berbagai kebijakan pemerintah, seperti asuransi pengangguran, mengubah jumlah
pengangguran friksional. Pengangguran struktural terjadi ketika upah riil tetap di atas tingkat
yang menyeimbangkan penawaran tenaga kerja dan permintaan tenaga kerja. Peraturan upah
minimum adalah salah satu penyebab kekakuan upah. Serikat pekerja dan ancaman serikat
pekerja adalah hal lain. Akhirnya, teori upah-efisiensi menunjukkan bahwa, karena berbagai
alasan, perusahaan mungkin mendapati untungnya menjaga upah tetap tinggi meskipun
pasokan tenaga kerja berlebih.

Apakah kita menyimpulkan bahwa sebagian besar pengangguran adalah jangka


pendek atau jangka panjang tergantung pada bagaimana kita melihat data. Sebagian besar
mantra pengangguran pendek. Namun sebagian besar minggu pengangguran disebabkan oleh
sejumlah kecil pengangguran jangka panjang. Tingkat pengangguran di antara kelompok-
kelompok demografis berbeda secara substansial. Secara khusus, tingkat pengangguran untuk

14
pekerja yang lebih muda jauh lebih tinggi daripada pekerja yang lebih tua. Ini hasil dari
perbedaan dalam tingkat pemisahan pekerjaan daripada dari perbedaan dalam tingkat mencari
pekerjaan. Orang-orang yang baru saja memasuki angkatan kerja, termasuk pendatang baru
dan reentran, merupakan sepertiga dari pengangguran. Transisi masuk dan keluar dari
angkatan kerja membuat statistik pengangguran lebih sulit untuk ditafsirkan. Pasar tenaga
kerja Amerika dan Eropa menunjukkan beberapa perbedaan yang signifikan. Dalam beberapa
tahun terakhir, Eropa telah mengalami lebih banyak pengangguran daripada Amerika Serikat.
Selain itu, karena pengangguran yang lebih tinggi, minggu kerja yang lebih pendek, lebih
banyak hari libur, dan pensiun sebelumnya, orang Eropa bekerja lebih sedikit daripada orang
Amerika.

BAB 8

Pertumbuhan Ekonomi I: Akumulasi Modal dan Pertumbuhan Penduduk

Model pertumbuhan Solow menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, tingkat


tabungan ekonomi menentukan ukuran stok modalnya dan dengan demikian tingkat
produksinya. Semakin tinggi tingkat tabungan, semakin tinggi persediaan modal dan semakin
tinggi tingkat output. Dalam model Solow, peningkatan tingkat tabungan memiliki efek
tingkat pada pendapatan per orang: itu menyebabkan periode pertumbuhan yang cepat, tetapi
pada akhirnya pertumbuhan itu melambat ketika kondisi mapan baru tercapai. Jadi, meskipun
tingkat tabungan yang tinggi menghasilkan tingkat output kondisi-mapan yang tinggi,
tabungan itu sendiri tidak dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang persisten.

Tingkat modal yang memaksimalkan konsumsi kondisi-mapan disebut tingkat Aturan


Emas. Jika suatu ekonomi memiliki lebih banyak modal daripada dalam kondisi mapan
Kaidah Emas, maka mengurangi tabungan akan meningkatkan konsumsi di semua titik
waktu. Sebaliknya, jika ekonomi memiliki modal lebih sedikit daripada kondisi mapan
Golden Rule, maka mencapai Golden Rule memerlukan peningkatan investasi dan karenanya
konsumsi yang lebih rendah untuk generasi sekarang. Model Solow menunjukkan bahwa
tingkat pertumbuhan populasi suatu ekonomi merupakan faktor penentu jangka panjang lain
dari standar kehidupan. Menurut model Solow, semakin tinggi tingkat pertumbuhan populasi,
semakin rendah tingkat steady-state modal per pekerja dan output per pekerja. Teori-teori lain
menyoroti efek lain dari pertumbuhan populasi. Malthus menyarankan bahwa pertumbuhan
populasi akan menyaring sumber daya alam yang diperlukan untuk menghasilkan makanan;
Kremer menyarankan bahwa populasi besar dapat mempromosikan kemajuan teknologi

15
BAB 9

Pertumbuhan Ekonomi II: Teknologi, Empiris, dan Kebijakan

Dalam kondisi stabil dari model pertumbuhan Solow, tingkat pertumbuhan


pendapatan per orang ditentukan semata-mata oleh tingkat kemajuan teknologi yang eksogen.
Banyak studi empiris telah meneliti sejauh mana model Solow dapat membantu menjelaskan
pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Model ini dapat menjelaskan banyak hal yang kita
lihat dalam data, seperti pertumbuhan seimbang dan konvergensi kondisional. Studi baru-
baru ini juga menemukan bahwa variasi internasional dalam standar kehidupan disebabkan
oleh kombinasi akumulasi modal dan efisiensi penggunaan modal.

Dalam model Solow dengan pertumbuhan populasi dan kemajuan teknologi, kondisi
stabil Aturan Emas (pemaksimalan konsumsi) ditandai oleh persamaan antara produk
marjinal modal bersih dan tingkat pertumbuhan total pendapatan dalam kondisi mapan.
Dalam ekonomi AS, produk marjinal modal bersih jauh melebihi tingkat pertumbuhan, yang
menunjukkan bahwa ekonomi AS memiliki tingkat tabungan yang lebih rendah dan modal
yang lebih sedikit daripada yang ada dalam kondisi stabil Aturan Emas. Pembuat kebijakan di
Amerika Serikat dan negara-negara lain sering mengklaim bahwa negara mereka harus
mencurahkan persentase lebih besar dari output mereka untuk tabungan dan investasi.
Meningkatnya tabungan publik dan insentif pajak untuk tabungan pribadi adalah dua cara
untuk mendorong akumulasi modal. Pembuat kebijakan juga bisa mempromosikan ekonomi
tumbuh dengan mendirikan lembaga hukum dan keuangan yang tepat untuk mengalokasikan
sumber daya secara efisien dan dengan memastikan insentif yang tepat untuk mendorong
penelitian dan kemajuan teknologi. Teori-teori modern tentang pertumbuhan endogen
berupaya menjelaskan laju kemajuan teknologi, yang menurut model Solow sama
eksogennya. Model-model ini mencoba menjelaskan keputusan yang menentukan penciptaan
pengetahuan melalui penelitian dan pengembangan.

BAB 10

Pengantar Fluktuasi Ekonomi

Ekonomi mengalami fluktuasi jangka pendek dalam aktivitas ekonomi, diukur secara
luas oleh PDB riil. Fluktuasi ini terkait dengan pergerakan dalam banyak variabel ekonomi
makro. Khususnya, ketika pertumbuhan PDB menurun, pertumbuhan konsumsi turun

16
(biasanya dengan jumlah yang lebih kecil), pertumbuhan investasi turun (biasanya dengan
jumlah yang lebih besar), dan pengangguran meningkat. Meskipun para ekonom melihat
berbagai indikator utama untuk memperkirakan pergerakan dalam perekonomian, fluktuasi
jangka pendek ini sebagian besar tidak dapat diprediksi.

Perbedaan penting antara cara ekonomi bekerja dalam jangka panjang dan cara
kerjanya dalam jangka pendek adalah bahwa harga fleksibel dalam jangka panjang tetapi
kaku dalam jangka pendek. Model penawaran agregat dan permintaan agregat menyediakan
kerangka kerja untuk menganalisis fluktuasi ekonomi dan melihat bagaimana dampak dari
kebijakan dan peristiwa bervariasi pada horizon waktu yang berbeda. Kurva permintaan
agregat miring ke bawah. Ini memberitahu kita bahwa semakin rendah tingkat harga, semakin
besar jumlah agregat barang dan jasa yang diminta. Dalam jangka panjang, kurva penawaran
agregat adalah vertikal karena output ditentukan oleh jumlah modal dan tenaga kerja dan oleh
teknologi yang tersedia tetapi tidak oleh tingkat harga. Oleh karena itu, pergeseran
permintaan agregat mempengaruhi tingkat harga tetapi tidak pada output atau kesempatan
kerja. Dalam jangka pendek, kurva penawaran agregat bersifat horizontal, karena upah dan
harga bersifat kaku pada tingkat yang telah ditentukan.

Oleh karena itu, perubahan permintaan agregat mempengaruhi output dan kesempatan
kerja. Guncangan terhadap permintaan agregat dan penawaran agregat menyebabkan
fluktuasi ekonomi. Karena Fed dapat menggeser kurva permintaan agregat, ia dapat mencoba
untuk mengimbangi guncangan ini untuk mempertahankan output dan kesempatan kerja pada
tingkat alami mereka.

Bab 11

Permintaan Agregat I: Membangun Model IS-LM

Salib Keynesian adalah model dasar penentuan pendapatan. Dibutuhkan kebijakan fiskal
dan investasi terencana sebagai eksogen dan kemudian menunjukkan bahwa ada satu tingkat
pendapatan nasional di mana pengeluaran aktual sama dengan pengeluaran yang
direncanakan. Ini menunjukkan bahwa perubahan kebijakan fiskal memiliki dampak berlipat
ganda terhadap pendapatan.
Teori preferensi likuiditas adalah model dasar penentuandari tingkat bunga. Dibutuhkan
jumlah uang beredar dan tingkat harga sebagai sesuatu yang luar biasa dan mengasumsikan

17
bahwa tingkat bunga menyesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan
untuk keseimbangan uang riil. Teorinya menyiratkan bahwa peningkatan dalam jumlah uang
beredar menurunkan tingkat bunga.
Setelah kami membiarkan permintaan keseimbangan uang riil bergantung pada pendapatan
nasional, teori preferensi likuiditas menghasilkan hubungan antara pendapatan dan tingkat
bunga. Tingkat pendapatan yang lebih tinggi meningkatkan permintaan keseimbangan uang
riil, dan ini pada gilirannya meningkatkan tingkat bunga. Kurva LM yang miring ke atas
merangkum hubungan positif antara pendapatan dan tingkat bunga ini.
Model IS – LM menggabungkan unsur-unsur dari salib Keynesian danunsur-unsur
teori preferensi likuiditas. Kurva IS menunjukkan titik-titik yang memenuhi keseimbangan di
pasar barang, dan kurva LM menunjukkan titik-titik yang memenuhi keseimbangan di pasar
uang. Antar bagian kurva IS dan LM menunjukkan tingkat bunga dan pendapatan yang
memenuhi ekuilibrium di kedua pasar untuk tingkat harga tertentu.

Bab 12

Permintaan Agregat II: Menerapkan Model IS-LM

Model IS-LM adalah teori umum permintaan agregat untuk barang dan jasa. Variabel
eksogen dalam model adalah kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan tingkat harga. Model
ini menjelaskan dua variabel endogen: tingkat bunga dan tingkat tingkat pendapatan nasional.
Kurva IS mewakili hubungan negatif antara bunga tingkat dan tingkat pendapatan yang
muncul dari ekuilibrium di pasar untuk barang dan jasa. Kurva LM mewakili hubungan
positif antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul dari keseimbangan di pasar
untuk keseimbangan uang riil. Keseimbangan dalam model IS-LM — perpotongan kurva IS
dan LM — mewakili secara simultan keseimbangan di pasar untuk barang dan jasa dan di
pasar untuk keseimbangan uang riil.

Kurva permintaan agregat merangkum hasil dari model IS-LM dengan menunjukkan
pendapatan ekuilibrium pada setiap tingkat harga tertentu. Kurva permintaan agregat miring
ke bawah karena tingkat harga yang lebih rendah meningkatkan saldo uang riil, menurunkan
tingkat bunga, merangsang investasi pengeluaran, dan dengan demikian meningkatkan
pendapatan ekuilibrium. Kebijakan fiskal ekspansif — peningkatan pembelian pemerintah
atau penurunan pajak — menggeser kurva IS ke kanan. Pergeseran kurva IS ini
meningkatkan tingkat bunga dan pendapatan. Peningkatan pendapatan mewakili pergeseran

18
ke kanan dalam kurva permintaan agregat. Demikian pula, kebijakan fiskal kontraktif
menggeser kurva IS ke kiri, menurunkan tingkat bunga dan pendapatan, dan menggeser kurva
permintaan agregat ke kiri. Kebijakan moneter ekspansif menggeser kurva LM ke bawah.
Pergeseran ini dalam kurva LM menurunkan tingkat bunga dan meningkatkan pendapatan.
Peningkatan pendapatan merupakan pergeseran ke kanan dari kurva permintaan agregat.
Demikian pula, kebijakan moneter kontraktif menggeser kurva LM ke atas, menaikkan
tingkat bunga, menurunkan pendapatan, dan menggeser kurva permintaan agregat ke kiri.

Bab 13

Ekonomi Terbuka Direvisi: Model Mundell – Fleming dan Rezim Nilai Tukar

Model Mundell – Fleming adalah model IS-LM untuk ekonomi terbuka kecil. Dibutuhkan
tingkat harga seperti yang diberikan dan kemudian menunjukkan apa yang menyebabkan
fluktuasi pendapatan dan nilai tukar. Model Mundell-Fleming menunjukkan bahwa kebijakan
fiskal tidak memengaruhi pendapatan agregat di bawah nilai tukar mengambang. Ekspansi
fiskal menyebabkan mata uang terapresiasi, mengurangi ekspor neto dan mengimbangi
dampak ekspansi biasa pada pendapatan agregat. Kebijakan fiskal memang memengaruhi
pendapatan agregat di bawah nilai tukar tetap.
Model Mundell-Fleming menunjukkan bahwa kebijakan moneter tidak memengaruhi
pendapatan agregat di bawah nilai tukar tetap. Setiap upaya untuk memperluas jumlah uang
beredar adalah sia-sia karena jumlah uang beredar harus menyesuaikan untuk memastikan
bahwa nilai tukar tetap pada tingkat yang diumumkan. Kebijakan moneter memang
memengaruhi pendapatan agregat di bawah nilai tukar mengambang. Jika investor berhati-
hati dalam memegang aset di suatu negara, tingkat bunga di negara itu dapat melebihi tingkat
bunga dunia dengan beberapa risiko premium. Menurut model Mundell-Fleming, jika suatu
negara memiliki nilai tukar mengambang, sebuah peningkatan premi risiko menyebabkan
tingkat bunga naik dan mata uang negara itu terdepresiasi.
Ada keuntungan untuk nilai tukar mengambang dan tetap. Mengambang nilai tukar
membuat pembuat kebijakan moneter bebas untuk mengejar tujuan selain stabilitas nilai
tukar. Nilai tukar tetap mengurangi beberapaketidakpastian dalam transaksi bisnis
internasional, tetapi mereka mungkinmenjadi sasaran serangan spekulatif jika investor
internasional percaya bank sentral tidak memiliki cadangan mata uang asing yang memadai
untuk mempertahankan nilai tukar tetap.

19
BAB 14

Penawaran Agregat dan Pengorbanan Jangka Pendek Antara Inflasi dan Pengangguran

Dua teori penawaran agregat - harga kaku dan model informasi tidak sempurna - atribut
penyimpangan output dan lapangan kerja dari tingkat alami mereka ke berbagai
ketidaksempurnaan pasar. Menurut kedua teori, output naik di atas tingkat alami ketika
tingkat harga melebihi yang diharapkan tingkat harga, dan output turun di bawah tingkat
alami ketika tingkat harga kurang dari tingkat harga yang diharapkan. Ekonom sering
menyatakan penawaran agregat dalam suatu hubungan yang disebut kurva Phillips. Kurva
Phillips mengatakan bahwa inflasi tergantung pada inflasi yang diharapkan, penyimpangan
pengangguran dari tingkat alaminya, dan guncangan penawaran. Menurut kurva Phillips,
pembuat kebijakan yang mengendalikan permintaan agregat menghadapi tradeoff jangka
pendek antara inflasi dan pengangguran.

Jika inflasi yang diharapkan tergantung pada inflasi yang diamati baru-baru ini, maka
inflasi memiliki inersia, yang berarti bahwa pengurangan inflasi memerlukan baik guncangan
penawaran yang menguntungkan atau periode pengangguran yang tinggi dan output yang
berkurang. Namun, jika orang memiliki ekspektasi rasional, maka pengumuman perubahan
kebijakan yang kredibel mungkin dapat mempengaruhi ekspektasi secara langsung dan,
karenanya, mengurangi inflasi tanpa sebuah resesi. Sebagian besar ekonom menerima
hipotesis tingkat alamiah, yang menurutnya fluktuasi permintaan agregat hanya memiliki
efek jangka pendek pada output dan pengangguran. Namun beberapa ekonom telah
menyarankan cara di mana resesi dapat meninggalkan bekas luka permanen pada
perekonomian dengan meningkatkan tingkat pengangguran alami.

BAB 15

Model Dinamis Fluktuasi Ekonomi

Model dinamis permintaan agregat dan penawaran agregat menggabungkan lima


hubungan ekonomi: persamaan untuk pasar barang, yang menghubungkan kuantitas yang
diminta dengan tingkat bunga riil; persamaan Fisher, yang menghubungkan suku bunga riil
dan nominal; persamaan kurva Phillips, yang menentukan inflasi; persamaan untuk inflasi
yang diharapkan; dan aturan untuk kebijakan moneter, di mana bank sentral menetapkan
tingkat bunga nominal sebagai fungsi inflasi dan output.

20
Keseimbangan jangka panjang model adalah klasik. Output dan tingkat bunga riil berada
pada tingkat alami mereka, tidak tergantung pada kebijakan moneter. Target inflasi bank
sentral menentukan inflasi, inflasi yang diharapkan, dan tingkat bunga nominal. Model AD-
AS yang dinamis dapat digunakan untuk menentukan dampak langsung terhadap ekonomi
dari guncangan apa pun dan juga dapat digunakan untuk melacak efek guncangan dari waktu
ke waktu.
Karena parameter aturan kebijakan moneter mempengaruhi kemiringan dari kurva
permintaan agregat dinamis, mereka menentukan apakah suatu ply shock memiliki efek lebih
besar pada output atau inflasi. Ketika memilih parameter untuk kebijakan moneter, bank
sentral menghadapi tradeoff antara variabilitas output dan variabilitas inflasi Model AD – AS
yang dinamis biasanya mengasumsikan bahwa bank sentral merespons kenaikan inflasi
sebesar 1 poin persentase dengan meningkatkan tingkat bunga nominal lebih dari 1 poin
persentase, sehingga tingkat bunga riil naik seiring baik. Jika bank sentral merespons inflasi
dengan kurang kuat, perekonomian menjadi tidak stabil. Guncangan dapat membuat inflasi
melonjak tak terkendali.

BAB 16

Memahami Perilaku Konsumen

Keynes menduga bahwa kecenderungan mengkonsumsi marjinal adalah antara nol dan
satu, bahwa kecenderungan mengkonsumsi rata-rata turun ketika pendapatan naik, dan bahwa
pendapatan saat ini adalah penentu utama konsumsi. Studi-studi tentang data rumah tangga
dan seri waktu yang pendek mengkonfirmasi hubungan Keynes. Namun, studi seri waktu
yang panjang tidak menemukan kecenderungan kecenderungan mengkonsumsi rata-rata turun
ketika pendapatan meningkat seiring waktu.
Pekerjaan konsumsi baru-baru ini didasarkan pada model konsumen Irving Fisher. Dalam
model ini, konsumen menghadapi batasan anggaran antarwaktu dan memilih konsumsi untuk
saat ini dan masa depan untuk mencapai tingkat kepuasan seumur hidup tertinggi. Selama
konsumen dapat menabung dan meminjam, konsumsi bergantung pada sumber daya seumur
hidup konsumen.
 Hipotesis siklus-hidup Modigliani menekankan bahwa pendapatan agak dapat
diprediksi selama kehidupan seseorang dan bahwa konsumen menggunakan
tabungan dan pinjaman untuk memperlancar konsumsi mereka selama masa hidup

21
mereka. Menurut hipotesis ini, konsumsi bergantung pada pendapatan dan
kekayaan.
 Hipotesis pendapatan-permanen Friedman menekankan bahwa individu
mengalami fluktuasi permanen dan sementara dalam pendapatan mereka. Karena
konsumen dapat menabung dan meminjam, dan karena mereka ingin
memperlancar konsumsinya, konsumsi tidak banyak menanggapi pendapatan
sementara. Sebaliknya, konsumsi terutama tergantung pada pendapatan permanen.

 Hipotesis jalan-acak Hall menggabungkan hipotesis pendapatan permanen dengan


asumsi bahwa konsumen memiliki harapan rasional tentang pendapatan masa
depan. Ini menyiratkan bahwa perubahan konsumsi tidak dapat diprediksi karena
konsumen mengubah konsumsi mereka hanya ketika mereka menerima berita
tentang sumber daya seumur hidup mereka. 6. Laibson telah menyarankan bahwa
efek psikologis penting untuk memahami perilaku konsumen. Secara khusus,
karena orang-orang memiliki keinginan kuat untuk kepuasan instan, mereka
mungkin menunjukkan perilaku tidak konsisten waktu dan akhirnya menabung
lebih sedikit dari yang mereka inginkan.

BAB 17

Teori Investasi

Produk marjinal modal menentukan harga sewa riil modal. Tingkat bunga riil, tingkat
depresiasi, dan harga relatif barang modal menentukan biaya modal. Menurut model
neoklasik, perusahaan berinvestasi jika harga sewa lebih besar daripada biaya modal, dan
mereka melepaskan investasi jika harga sewanya adalah kurang dari biaya modal. Berbagai
bagian dari kode pajak federal memengaruhi insentif untuk berinvestasi. Pajak penghasilan
perusahaan menghambat investasi, dan kredit pajak investasi — yang sekarang telah dicabut
di Amerika Serikat — mendorongnya.
Cara alternatif untuk mengekspresikan model neoklasik adalah dengan menyatakan
bahwa investasi bergantung pada q Tobin, rasio nilai pasar modal terpasang dengan biaya
penggantiannya. Rasio ini mencerminkan profitabilitas modal saat ini dan yang diharapkan di
masa depan. , semakin besar nilai pasar modal terpasang relatif terhadap biaya
penggantiannya dan semakin besar insentif untuk berinvestasi.

22
Ekonom memperdebatkan apakah fluktuasi di pasar saham merupakan cerminan rasional dari
nilai sebenarnya perusahaan atau digerakkan oleh gelombang optimisme dan pesimisme yang
tidak rasional. Berbeda dengan asumsi model neoklasik, perusahaan tidak selalu dapat
mengumpulkan dana untuk membiayai investasi. Batasan pendanaan membuat investasi
sensitif terhadap arus kas perusahaan saat ini. Investasi perumahan tergantung pada harga
relatif perumahan. Harga rumah pada gilirannya tergantung pada permintaan akan perumahan
dan pasokan tetap saat ini. Peningkatan permintaan perumahan, mungkin disebabkan oleh
penurunan suku bunga, menaikkan harga rumah dan investasi perumahan.

Perusahaan memiliki berbagai motif untuk menyimpan inventaris barang: memperlancar


produksi, menggunakannya sebagai faktor produksi, menghindari kehabisan stok, dan
menyimpan pekerjaan dalam proses. Berapa banyak persediaan yang dimiliki perusahaan
tergantung pada tingkat bunga riil dan kondisi kredit.

BAB 18

Alternatif Perspektif tentang Kebijakan Stabilisasi

Pendukung kebijakan aktif memandang ekonomi sebagai subjek dari seringnya


goncangan yang akan menyebabkan fluktuasi yang tidak perlu dalam output dan kesempatan
kerja kecuali jika kebijakan moneter atau fiskal merespons. Banyak yang percaya bahwa
kebijakan ekonomi telah berhasil menstabilkan ekonomi. Pendukung kebijakan pasif
berpendapat bahwa karena kebijakan moneter dan fiskal bekerja dengan kelambatan yang
panjang dan variabel, upaya untuk menstabilkan ekonomi cenderung berakhir dengan
destabilisasi. Selain itu, mereka percaya bahwa pemahaman kita saat ini tentang ekonomi
terlalu terbatas untuk berguna dalam merumuskan kebijakan stabilisasi yang sukses dan
bahwa kebijakan yang tidak layak sering menjadi sumber fluktuasi ekonomi.
Pendukung kebijakan kebijaksanaan berpendapat bahwa kebijaksanaan memberikan lebih
banyak fleksibilitas kepada pembuat kebijakan dalam menanggapi berbagai situasi yang tidak
terduga. Pendukung aturan kebijakan berpendapat bahwa proses politik tidak dapat dipercaya.
Mereka percaya bahwa politisi sering melakukan kesalahan dalam melakukan kebijakan
ekonomi dan terkadang menggunakan kebijakan ekonomi untuk tujuan politik mereka
sendiri. Selain itu, para pendukung aturan kebijakan berpendapat bahwa komitmen terhadap
aturan kebijakan tetap diperlukan untuk menyelesaikan masalah inkonsistensi waktu.

23
BAB 19

Hutang Pemerintah dan Defisit Anggaran

Utang pemerintah AS saat ini tidak luar biasa, tetapi lebih tinggi dari rata-rata
dibandingkan dengan utang negara lain atau dibandingkan dengan utang yang dimiliki
Amerika Serikat sepanjang sejarahnya sendiri. Rasio utang-PDB naik secara drastis selama
Resesi Hebat setelah krisis keuangan 2008-2009, karena penstabil otomatis dan tindakan
fiskal diskresioner meningkatkan defisit anggaran pemerintah. Ukuran standar defisit
anggaran adalah ukuran kebijakan fiskal yang tidak sempurna karena tidak mengoreksi
dampak inflasi, tidak mengimbangi perubahan kewajiban pemerintah dengan perubahan aset
pemerintah, mengabaikan beberapa kewajiban sama sekali, dan tidak memperbaiki
dampaknya. dari siklus bisnis.
Menurut pandangan tradisional tentang utang pemerintah, pemotongan pajak yang
didanai utang merangsang pengeluaran konsumen dan menurunkan tabungan nasional.
Peningkatan belanja konsumen ini mengarah pada permintaan agregat yang lebih besar dan
pendapatan yang lebih tinggi dalam jangka pendek, tetapi mengarah pada modal yang lebih
rendah stok dan pendapatan yang lebih rendah dalam jangka panjang. Menurut pandangan
Ricardian tentang utang pemerintah, pemotongan pajak yang didanai utang tidak merangsang
pengeluaran konsumen karena tidak meningkatkan sumber daya konsumen keseluruhan —
itu hanya menjadwal ulang pajak dari masa kini ke masa depan.

BAB 20

Sistem Keuangan: Peluang dan Bahaya

Tujuan utama dari sistem keuangan adalah untuk mengarahkan sumber daya penabung ke
tangan peminjam yang memiliki proyek investasi untuk dibiayai. Terkadang tugas ini
dilakukan langsung melalui pasar saham dan obligasi. Terkadang hal itu dilakukan secara
tidak langsung melalui perantara keuangan seperti bank. Tujuan lain dari sistem keuangan
adalah untuk mengalokasikan risiko di antara peserta pasar. Sistem keuangan memungkinkan
individu untuk mengurangi risiko yang mereka hadapi melalui diversifikasi.
Pengaturan keuangan penuh dengan informasi asimetris. Karena pengusaha tahu lebih
banyak tentang kualitas yang melekat dari usaha mereka daripada yang menyediakan
pembiayaan, ada masalah seleksi yang merugikan. Karena pengusaha tahu lebih banyak
tentang keputusan yang mereka ambil dan tindakan yang mereka ambil, ada masalah moral

24
hazard. Lembaga keuangan seperti bank mengurangi (tetapi tidak sepenuhnya
menyelesaikan) masalah yang timbul dari informasi asimetris.
Karena akumulasi dan alokasi modal adalah sumber pertumbuhan ekonomi, sistem
keuangan yang berfungsi dengan baik adalah elemen kunci dari kemakmuran ekonomi jangka
panjang. Krisis dalam sistem keuangan dimulai ketika penurunan harga aset, seringkali
setelah gelembung spekulatif, menyebabkan kebangkrutan di beberapa lembaga keuangan
yang sangat berpengaruh. Kebangkrutan ini kemudian menyebabkan kepercayaan yang
menurun terhadap keseluruhan sistem, yang pada gilirannya menyebabkan deposan menarik
dana. dan mendorong bank untuk mengurangi pinjaman. Krisis kredit berikutnya mengurangi
permintaan agregat dan menyebabkan resesi, yang, dalam lingkaran setan, memperburuk
masalah meningkatnya kebangkrutan dan menurunnya kepercayaan. Pembuat kebijakan
dapat merespons krisis keuangan dengan tiga cara. Pertama, mereka dapat menggunakan
kebijakan moneter dan fiskal konvensional untuk memperluas permintaan agregat. Kedua,
bank sentral dapat menyediakan likuiditas dengan bertindak sebagai pemberi pinjaman jalan
terakhir. Ketiga, pembuat kebijakan dapat menggunakan dana publik untuk menopang sistem
keuangan.
Mencegah krisis keuangan tidak mudah, tetapi para pembuat kebijakan telah mencoba
mengurangi kemungkinan krisis di masa depan dengan lebih fokus pada pengaturan bank
bayangan, dengan membatasi ukuran perusahaan keuangan, dengan mencoba membatasi
pengambilan risiko yang berlebihan, dengan mereformasi badan-badan pengatur yang
mengawasi sistem keuangan, dan dengan mengambil perspektif makroekonomi saat mengatur
lembaga keuangan.

25
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan Buku

a. Buku Utama

1. Pembahasan dibuku sangat lengkap dan sesuai dengan rps pada mata kuliah
2. Terdapat pemantapan materi pada setiap akhir bab
3. Terdapat rangkuman sehingga memudahkan mahasiswa untuk lebih memahami
materi

b.Buku Pembanding

1. Menggunakan bahasa yang baku membuat pembaca lebih mudah memahami


2. Memberikan gambar membuat si pembaca lebih mudah mengerti
3. Menggunakan bahasa internasional
4. Terdapat ringkasan materi di setiap bab sehingga membuat pembaca lebih mudah
mengerti

3.2 Kekurangan Buku


a. Buku Utama
1. Ada beberapa tulisan yang terdapat typo sehingga membuat nya terlihat tidak rapih
2. Terdapat beberapa bab yang terlalu banyak memaparkan materi sehingga membuat
pembaca tidak tertarik
3. Kurang banyak gambar gambar grafik pada materi sehingga membuat pembaca sulit
mengerti

b. Buku Pembanding
1. Terlalu banyak materinya membuat pembaca bosan untuk membaca materi
tersebut

26
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan pada kedua buku ini masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan
dan memiliki keterkaitan pada setiap bab-nya. Kegiatan ekonomi dalam suatu
masyarakat modern sangat kompleks yang meliputi berbagai jenis kegiatan produksi,
konsumsi, dan perdagangan. Didalam ekonomi modern, konsumen, pekerja, perusahaan
mempunyai fleksibilitas dan pilihan yang banyak untuk mengalokasikan sumber daya
yang langka. Karena di dalam ilmu ekonomi yang merupakan suatu studi mengenai
individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang,
denganmenggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan
dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan
mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa datang,kepada
berbagai individu dan golongan masyarakat. Kedua buku tersebut bagus dijadikan
pengantar kepada mahasiswa untuk mengetahui konsep-konsep teori ekonomi makro,
sehingga mahasiswa mengetahui dan menguasai tapi tidak menyebabkan mereka tertekan
untuk mempelajarinya karena mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro bukanlah bidang
kajian utama dalam Prodi Akuntansi.

B. SARAN
Saran penulis yaitu untuk menggunakan kedua buku ini sebagai bahan ajar agar
memperoleh informasi yang lebih spesifik guna memahami setiap kajian yang
disampaikan dosen.

27
DAFTAR PUSTAKA
Mankiw, N. Gregory. 2016. Macroeconomics. New York: A Macmillan Education
Imprint New York.
Kelompok Dosen Bidang Kajian. 2019. Pengantar Ekonomi Makro. Medan: Universitas
Negeri Medan.

28

Anda mungkin juga menyukai