Anda di halaman 1dari 6

KONSUMEN SEBAGAI PEMBELI

(Mata Kuliah Pendidikan Konsumen)

Disusun Oleh :

DESSY RIYANA WATI

(17050394027)

Dosen Pengampu :

Drs. Ec. Mein Kharnolis, M.SM.

Dra. Niken Purwidiani, M.Pd

S1 PENDIDIKAN TATA BOGA 2017

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2019
KONSUMEN SEBAGAI PEMBELI

Pengertian pembelian :

Pembelian merupakan suatu kegiatan transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dalam
memenuhi kebutuhan produk atau bahan baku produk yang didapat dari pemasok atau
supplier. Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan
perlengkapan. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin
yang konsisten dengan kualitas dan jasa yang dipersyaratkan.

Motif-motif Pembelian :

Para pembeli memiliki motif-motif pembelian yang mendorong mereka untuk melakukan
pembelian. Mengenai buying motives ada 3 macam:
1. Primary buying motive, yaitu motif paling dasar dalam kehidupan manusia, seperti
kebutuhan untuk makan dan minum, kesejahteraan, kebahagiaan, dll. Karena
kebutuhan ini konsumen termotivasi untuk menggunakan barang dan jasa sebagai
pemenuhannya.
2. Selective buying motive, yaitu pemilihan terhadap barang, ini berdasarkan ratio.
Misalnya, apakah ada keuntungan bila membeli karcis. Seperti seseorang ingin pergi
ke Jakarta cukup dengan membeli karcis kereta api kelas ekonomi, tidak perlu kelas
eksekutif. Berdasarkan waktu misalnya membeli makanan dalam kaleng yang mudah
dibuka, agar lebih cepat. Berdasarkan emosi, seperti membeli sesuatu karena meniru
orang lain. Jadi selective dapat berbentu Rational Buying Motive, emotional buying
motive atau impulse (dorongan seketika)
3. Patronage buying motive. Ini adalah selective buying motive yang ditujukan kepada
tempat atau toko tertentu. Pemilihan ini bisa timbul karena layanan memuaskan,
tempatnya dekat, cukup persediaan barang, ada halaman parkir, orang-orang besar
suka berbelanja ke situ dsb. ( Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran
Jasa Halaman 97)

Kebiasaan-kebiasaan membeli :
Kebiasaan membeli para konsumen selalu berubah-ubah. Oleh karena itu setiap penjual atau
manajer pemasaran harus mengikuti perkembangan dan mempelajari kebiasaan konsumen
dalam membeli barang dan jasa.
Perilaku para pembeli merupakan tindakan yang langsung menyangkut pencapaian dan
penggunaan produk termasuk keputusan di dalam pembelian suatu produk yang dibutuhkan
dan diinginkan. Dalam kebiasaan membeli suatu produk biasanya mencakup kapan waktu
pembelian, berapa jumlahnya dan dimana pembelian itu akan dilakukan.
Adapun faktor yang mempengaruhi kebiasaan dan perilaku konsumen dalam membeli suatu
produk adalah faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologi.

Tahapan proses pembelian konsumen terhadap suatu barang


a. Timbulnya kebutuhan terhadap barang dan jasa.
b. Pencarian informasi terhadap barang dan jasa yang dibeli.
c. Evaluasi perilaku konsumen.
d. Keputusan konsumen untuk membeli barang dan jasa.
e. Perilaku konsumen setelah membeli barang dan jasa.

Tempat-tempat pembelian
Tempat atau lokasi memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian,di mana jika
lokasinya tepat, maka sebuah gerai atau usaha akan lebih sukses di bandingkan gerai lainnya
yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama.
Barang dan jasa yang akan di perjual belikan tentu saja membutuhkan tempat untuk
memperjualkannya.
Ada banyak contoh tempat pembelian baik secara grosir maupun ecer :
1. Pusat Perbelanjaan (Mall)]
2. Supermarket
3. Mini market
4. Pasar tradisional
5. Toko-toko kecil
Terdapat beberapa faktor mendasar dalam pemilihan lokasi yaitu: Dekat dengan
bahan baku, tersedianya fasilitas pengangkutan, terjaminnya pelayanan umum, dan kondisi
iklim dan lingkungan yang menyenangkan. Maka dari itu dalam kaitanya dengan pemasaran,
lokasi yang baik untuk swalayan antara lain di pusat kota, dekat dengan persimpangan jalan
sehingga mudah di lihat oleh calon konsumen, dekat dengan pasar sebagai pusat
pembelanjaan.
Buchari Alma (2003:103) mengemukakan bahwa ”Lokasi adalah tempat perusahaan
 beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa
yang mementingkan segi ekonominya”. Pemilihan lokasi menurut Buchari Alma (2003:105)
memilih lokasi usaha yang tepat sangat menentukan keberhasilan dan kegagalan usaha
dimasa yang akan datang. Menurut Buchari Alma (2003:105) untuk menentukan lokasi yang
strategis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:
1. Karakteristik demografi konsumen
Dalam karakteristik demografi konsumen itu pihak produsen harus mengetahui
segmentasi yang cocok untuk produk yang akan dijualnya tersebut.
2. Kondisi ekonomi setempat,
3. Keadaan penduduk setempat
4. Persaingan
5. Iklim sosial dan perdagangan

Cara-cara pembelian
Engel et al (2006) mengemukakan lima tahapan perilaku konsumen dalam pengambilan
keputusan pembelian yang menjadi landasan pembeli, yaitu :
1. Pengenalan Kebutuhan
Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah. Biasanya
seorang konsumen melakukan pembelian atas dasar kebutuhan atau untuk
menyelesaikan keperluan, masalah dan kepentingan yang dihadapi. Jika tidak ada
pengenalan masalah terlebih dahulu maka seorang konsumen tidak akan tahu produk
manakah yang harus dibeli dan dibutuhkan.
2. Pencarian Informasi
Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan
tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengonsumsi suatu produk. Setelah
mengetahui permasalahan yang dialami, maka saat itu seorang konsumen akan
mencari tahu tentang bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut. Konsumen
akan mencari informasi yang tersimpan dalam ingatannya (internal) dan mencari
informasi dari luar (eksternal)
3. Evaluasi Alternatif
Setelah konsumen mendapatkan berbagai macam informasi yang dibutuhkan dalam
pengambilan keputusan, maka hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah
mengevaluasi segala keputusan atau informasi yang diperoleh. Proses mengevaluasi
pilihan produk dan merek, dan memilihnya sesuai dengan keinginan konsumen. Pada
proses ini konsumen membandingkan berbagai merek  pilihan yang dapat
memberikan manfaat kepadanya serta masalah yang dihadapinnya.
4. Keputusan Pembelian
Setelah tahap-tahap di atas dilakukan, seorang konsumen akan menentukan sikap
dalam  pengambilan keputusan apakah ia harus membeli suatu produk tersebut atau
tidak. Jika memilih untuk membeli  produk, dalam hal ini konsumen dihadapkan pada
beberapa alternatif pengambilan keputusan seperti produk, merek, penjual, kuantitas,
dan waktu pembelian.
5. Hasil
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan
atau ketidak puasan. Tahap ini dapat memberikan informasi penting bagi perusahaan
apakah produk dan layanan yang telah dijual memuaskan pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/390493837/Memahami-Konsumen-Sebagai-Pembeli
https://www.slideshare.net/andinaprincess/konsumen-sebagai-pembeli?from_action=save
https://beesarangika.wordpress.com/2014/05/25/motif-motif-pembelian-buying-motives/
https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2017/09/kebiasaan-membeli-buying-habits.html
https://subiz.com/blog/enam-tahap-dalam-proses-pembelian-oleh-konsumen.html

Anda mungkin juga menyukai