62jurnal Ilmiah PDF
62jurnal Ilmiah PDF
Selviana (selvi.lie93@gmail.com)
Rika Lidyah (rika_msi@yahoo.com)
Jurusan Akuntansi
STIE MDP
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan PPN mengenai perhitungan,
pelaporan serta Pajak Masukan dan Pajak Keluaran yang dapat menimbulkan Pajak Lebih / Kurang
Bayar. Adapun metode yang digunakan yaitu deskriptif dan kualitatif. Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa penerapan PPN hampir telah sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. Baik dari
segi perhitungan, penyetoran dan pelaporannya. Walaupun masih terdapat beberapa kendala seperti
terlambatnya melakukan pelaporan PPN .
Kata kunci : Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Masukan, Pajak Keluaran.
Abstract : The purpose of this study is to know whether the application of VAT, calculation, reporting
input tax and output tax generate VAT Less / More Pay. In this study used description and qualitative
method. Conclusion is the application of VAT was almost in accordance with the VAT Act Applied. Both in
terms of calculating, depositing and reporting. Although there are still some problems such as delay in
reporting.
1 PENDAHULUAN
Hal - 1
2.2 Definisi Pajak Pertambahan Nilai 4. Apabila Pajak Masukan lebih besar
daripada Pajak Keluaran maka
Menurut peraturan UU No. 42 Tahun selisihnya merupakan kelebihan Pajak
2009, “ Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak Masukan yang dapat diminta kembali
atas konsumsi barang dan jasa di Daerah ke masa pajak berikutnya.
Pabean yang dikenakan secara bertingkat 5. Pajak Masukan yang dapat dikreditkan
disetiap jalur produksi dan distribusi.” adalah Pajak Masukan untuk Barang
kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang
2.3 Mekanisme PPN berhubungan langsung dengan kegiatan
usaha melakukan penyerahan kena
Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai, antara pajak.
lain: 6. Meskipun berhubungan langsung
1. Saat pajak terutang adalah pada saat dengan kegiatan usaha menghasilkan
pembayaran. penyerahan kena pajak, dalam hal-hal
2. Pembayaran dengan valuta asing. tertentu tidak dapat dikreditkan.
3. Jumlah pembayaran yang dilakukan
Bendaharawan Pemerintah dan Kas b. Pajak Masukan yang Tidak Dapat
negara termasuk jumlah pajak yang dikreditkan
terutang. 1. Pajak Masukan bagi pengeluaran untuk
4. Pada saat PKP rekanan mengajukan perolehan BKP atau JKP sebelum
tagihan, wajib membuat Faktur Pajak pengusaha dikukuhkan sebagai
dan SSP. Pengusaha Kena Pajak
5. Faktur Pajak dan SSP merupakan bukti 2. Pajak Masukan bagi pengeluaran untuk
pemunggutan dan penyetoran PPN dan perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa
PPnBM. Kena Pajak yang tidak berhubungan
6. Pemunggut PPN wajib memunggut langsung dengan kegiatan usaha
pajak yang terutang pada saat 3. Pajak Masukan bagi pengeluaran untuk
pembayaran (bukan pada saat pembelian atau pemeliharaan kendaraan
penyerahan). bermotor berbentuk sedan, jeep, dan
7. Penyetoran yang dipunggut. kombi kecuali sebagai barang dagangan
8. Pelaporan pajak yang telah dipunggut atau disewakan.
dan disetor. 4. Pajak Masukan atas pemanfaatan
9. Penghitungan pajak terutang. Barang Kena Pajak tidak berwujud atau
Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar
2.4 Mekanisme Pengkreditan Daerah Pabean di Daerah Pabean,
sebelum pengusaha dikukuhkan sebagai
Dalam Pasal 9 UU PPN 1984 prinsip Pengusaha Kena Pajak.
dasar pengkreditan Pajak Masukan dirinci 5. Pajak Masukan yang tercantum dalam
secara garis besar sebagai berikut: Faktur Pajak Sederhana.
a. Prinsip Dasar Pengkreditan Pajak Masukan 6. Pajak Masukan yang tercantum Faktur
1. Pajak Masukan dalam suatu masa pajak Pajak sederhana tidak memenuhi
dikreditkan dengan Pajak Keluaran ketentuan sebagaimana dimaksud
untuk masa pajak yang sama. dalam Pasal 13 ayat (5).
2. Dalam hal belum ada Pajak Keluaran 7. Pajak Masukan yang pembayarannya
dalam suatu masa pajak, maka Pajak ditagih menggunakan surat ketetapan
Masukan dapat dikreditkan. pajak.
3. Apabila dalam suatu masa pajak, 8. Pajak Masukan yang tidak dilaporkan
jumlah Pajak Keluaran lebih besar dalam surat pemberitahuan masa PPN
daripada jumlah Pajak Masukan, maka yang ditemukan dalam pemeriksaan.
selisihnya merupakan PPN yang wajib 9. Pajak Masukan untuk perolehan Barang
dibayar oleh PKP. Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak
digunakan untuk kegiatan usaha yang
Hal - 2
menghasilkan penyerahan yang 3.3 Pemilihan Informan Kunci
dibebaskan dari pengenaan pajak.
Dalam penelitian kualitatif data yang
2.5 Subjek Pajak digunakan masih bersifat sementara dan akan
berkembang setelah memasuki objek
Dari ketentuan yang mengatur tentang penelitian. Jadi peneliti merupakan instrumen
objek PPN dalam Pasal 4, 16C dan 16D UU kunci dalam penelitian kualitatif. (Sugiyono
PPN 1984 dapat diketahui bahwa subjek PPN 2012, h.223). Penulis memilih bagian divisi
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: administrasi perpajakan yaitu dengan Bu Sari
1. Pengusaha Ningsih, untuk dapat mencari informasi
2. Pengusaha Kena Pajak (PKP) berkaitan dengan data yang akan diteliti.
3. Pengusaha Kecil
3.4 Jenis Data
2.6 Objek Pajak
Penulis menggunakan data sekunder
Adapun yang menjadi objek pajak, yaitu: yang dapat mendukung penelitian yaitu
1. Barang Kena Pajak (BKP) dengan menggunakan data rekapitulasi
Barang berwujud menurut sifat atau perhitungan pajak PPN pada CV. Kusuma
hukumnya dapat berupa barang bergerak Agung Mandiri periode 2011-2012.
yang dikenakan PPN atau barang tidak
bergerak yang dikenakan PPN. 3.5 Teknik Pengumpulan Data
Hal - 3
4 HASIL PENELITIAN DAN 4.3 Analisis Perhitungan PPN
PEMBAHASAN
1 Pajak Keluaran
4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV. Kusuma Agung Mandiri
memperoleh penjualan pada tahun 2011
CV. Kusuma Agung Mandiri sebesar Rp 696.635.214,- dan pada tahun
merupakan sebuah perusahaan perdagangan 2012 sebesar Rp 802.979.775,-. Dapat
bahan material yang terletak di Jalan Kolonel disimpulkan bahwa jumlah penjualan yang
Atmo No. 54 A Palembang. dilakukan oleh CV. Kusuma Agung Mandiri
mengalami peningkatan sebesar 86,8% dari
1 Visi Perusahaan total penjualan Tahun 2011 sampai 2012.
Hal - 4
1 Analisis Penyetoran PPN 5.2 Saran
Dari analisis yang dilakukan penulis [2] Goutama, Sartika Dewi 2011, Analisis
dapat menyimpulkan bahwa : Penerapan Pajak Pertambahan Nilai
1. Penerapan PPN pada CV. Kusuma Agung pada PT. Kreasi Sejati Hexa Lestari,
Mandiri selama tahun 2011 dan 2012 telah Skripsi, Binus, Jakarta.
sesuai dengan UU yang berlaku baik dalam (Diakses Tanggal 16 September 2013,
hal perhitungan, penyetoran dan pelaporan. http://thesis.binus.ac.id).
2. Dalam melakukan kewajiban Penyetoran
dan Pelaporan SPT Masa PPN, hampir [3] Herrina 2013, Analisis Perhitungan dan
memenuhi peraturan UU yang berlaku. Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai
Namun terjadi keterlambatan pada pada CV. Family, Skripsi, STIE MDP,
penyetoran yang dilakukan perusahaan Palembang.
pada bulan Februari 2011 dan bulan (Diakses Tanggal 16 September 2013,
September 2012, sehingga menyebabkan http://eprints.mdp.ac.id/716/).
sanksi dan denda di KPP.
3. Dalam penerapan PPN pada pembelian dan [4] Mardiasmo 2006, Perpajakan Edisi
penjualan BKP yang dipunggut sehingga Revisi 2006, Andi, Yogyakarta.
terjadi selisih antara Pajak Masukan
dengan Pajak Keluaran menghasilkan [5] PakPahan, H. Andre 2009, Penerapan
Pajak Kurang atau Lebih Bayar. Pajak Pertambahan Nilai pada PT Enam
Enam Group Medan, Skripsi, USU,
Medan.
Hal - 5
(Diakses Tanggal 16 September 2013,
http://repository.usu.ac.id).
Hal - 6