Jikalau kita mau me-list masalah – masalah pada kehamilan dan masa menyusui, pastilah
sangat banyak. Nah, tinggal bagaiman kita sebanyak – banyaknya mencari info untuk
diterapkan guna mencegah, atau jika memang telah terjadi yaa bagaimana kita mencoba
menangani. Salah satu masalah yang kerap muncul pada masa menyusui adalah
peradangan payudara atau bahasa keren medisnya Mastitis. Karena pengetahuan saya
lumayan minim mengenai mastitis, saya sempat sedikit panik ketika mastitis tidak
kunjung sembuh dan mengira masalah yang saya alami bukan mastitis biasa (*halah),
kepikiran hingga apa iyaa ini kanker payudara. Saat itu yang saya rasakan antara lain
badan rasanya meriang, lelah luar biasa hingga merasa ndak kuat gendong si kecil, nyeri,
demam, serta beberapa tanda fisik yang mirip dengan gejala kanker payudara. Bukannya
tidak berdasar loh sampai saya kepikiran kanker. Sebab, ada beberapa kemiripan
symptoms antara mastitis dan kanker payudara. Berikut penjelasannya, hasil searching –
searching saya di dunia maya.
Mastitis merupakan peradangan payudara yang ditandai oleh keras dan bengkaknya
payudara, serta memerahnya warna kulit di sekitar payudara. Tanda ini diikuti rasa panas
dan nyeri, serta biasanya diikuti demam. Gejala lain yang muncul adalah flu like
symtomps seperti demam lebih dari 38 derajat celcius, menggigil atau meriang, dan
kelelahan yang luar biasa. Berdasarkan penyebabnya, mastitis dapat dikategorikan
menjadi infektif dan non-infektif. Mastitis infektif penyebabnya adalah bakteri yang
masuk melalui mulut atau hidung bayi ketika sedang menyusu, sedangkan mastitis non-
infektif terjadi akibat posisi menyusui yang salah atau saluran air susu yang tersumbat.
Penanganan mastitis oleh dokter biasanya akan diberikan antibiotik,. sedangkan
penanganan oleh si ibu dapat dilakukan pengompresan payudara dan istirahat cukup.
Pencegahan mastitis bisa dilakukan dengan makan makanan seimbang dan istirahat
cukup agar tubuh tidak rentan infeksi. Perincian ringkasan saya tentang mastitis ini bisa
dibaca disini.
Persoalan penyakit jangan sampai disepelekan… entah itu hanya mastitis ataukah se-level
kanker. Pun mastitis, bisa jadi sangat berbahaya pula. Sebab, menurut dokter dari rumah
sakit yang saya datangi pada saat pemeriksaan mastitis atau bukan, menyebutkan jika
mastitis dibiarkan … air susu yang “mandeg” di salurannya akan mengeras sebab ASI
kan mengandung kalsium. Nah, disinilah bahayanya jika kalsium mengeras maka akan
menyebabkan adanya batu kalsium yang jelas – jelas harus diangkat. Jadi, mulailah aware
dari sekarang, Moms !! (nasehat untuk diri sendiri )
Referensi :