Anda di halaman 1dari 2

om’s Journal 4 : Mastitis & Kanker Payudara

January 10, 2012 by mirrian

diambil dari www.patient.co.uk

Jikalau kita mau me-list masalah – masalah pada kehamilan dan masa menyusui, pastilah
sangat banyak. Nah, tinggal bagaiman kita sebanyak – banyaknya mencari info untuk
diterapkan guna mencegah, atau jika memang telah terjadi yaa bagaimana kita mencoba
menangani. Salah satu masalah yang kerap muncul pada masa menyusui adalah
peradangan payudara atau bahasa keren medisnya Mastitis. Karena pengetahuan saya
lumayan minim mengenai mastitis, saya sempat sedikit panik ketika mastitis tidak
kunjung sembuh dan mengira masalah yang saya alami bukan mastitis biasa (*halah),
kepikiran hingga apa iyaa ini kanker payudara. Saat itu yang saya rasakan antara lain
badan rasanya meriang, lelah luar biasa hingga merasa ndak kuat gendong si kecil, nyeri,
demam, serta beberapa tanda fisik yang mirip dengan gejala kanker payudara. Bukannya
tidak berdasar loh sampai saya kepikiran kanker. Sebab, ada beberapa kemiripan
symptoms antara mastitis dan kanker payudara. Berikut penjelasannya, hasil searching –
searching saya di dunia maya.

Mastitis merupakan peradangan payudara yang ditandai oleh keras dan bengkaknya
payudara, serta memerahnya warna kulit di sekitar payudara. Tanda ini diikuti rasa panas
dan nyeri, serta biasanya diikuti demam. Gejala lain yang muncul adalah flu like
symtomps seperti demam lebih dari 38 derajat celcius, menggigil atau meriang, dan
kelelahan yang luar biasa. Berdasarkan penyebabnya, mastitis dapat dikategorikan
menjadi infektif dan non-infektif. Mastitis infektif penyebabnya adalah bakteri yang
masuk melalui mulut atau hidung bayi ketika sedang menyusu, sedangkan mastitis non-
infektif terjadi akibat posisi menyusui yang salah atau saluran air susu yang tersumbat.
Penanganan mastitis oleh dokter biasanya akan diberikan antibiotik,. sedangkan
penanganan oleh si ibu dapat dilakukan pengompresan payudara dan istirahat cukup.
Pencegahan mastitis bisa dilakukan dengan makan makanan seimbang dan istirahat
cukup agar tubuh tidak rentan infeksi. Perincian ringkasan saya tentang mastitis ini bisa
dibaca disini.

Lalu, apa yang disebut Kanker Payudara?


Kanker merupakan kondisi dimana sel tumbuh secara abnormal. Gejalanya antara lain
adanya benjolan (tidak terasa nyeri ketika ditekan), kulit payudara memerah kemudian
menjadi coklat dan seperti kulit jeruk, puting susu masuk ke dalam, kulit sekitar payudara
terasa panas terbakar, nyeri yang hilang timbul (jika tumor semakin membesar), keluar
cairan lain atau darah selain air susu. Penyebab kanker tidak bisa disebutkan secara pasti,
sebab kanker merupakan pertumbuhan sel yang abnormal. Penyebabnya hanya bisa
diterka atau ditelusuri dengan faktor risiko seseorang bisa mengidap kanker. Faktor –
faktor risiko tersebut bisa berasal dari pola makan yang tidak sehat, gaya hidup yang
tidak sehat (misal stres,kurang olahraga,dsb), genetik atau ada riwayat keluarga yang
mengidap kanker, paparan radiasi, hingga faktor sistem pertahanan tubuh yang kurang
baik. Bicara tentang kanker, banyak sekali yang seharusnya dibahas dan tidak akan ada
habisnya karena penelitian terus berkembang, dan jenis kanker itu sendiri sangat banyak.
Nah, menindaklanjuti judul postingan kali ini… jadi, apa hubungannya mastitis dengan
kanker payudara?
Mastitis yang dibiarkan semakin kronis dapat menjadi mastitis karsinoma yang
frekuensinya jarang terjadi tapi bisa terjadi. Dan karena tanda – tanda fisiknya terkadang
mirip (sebab pada mastitis, ada bagian payudara yang keras dan biasa disalahpersepsikan
sebagai benjolan), maka diagnosis mastitis dan kanker perlu benar – benar dipastikan
dengan melakukan pemeriksaan secara teliti (bukan begitu pak,bu dokter?).

Persoalan penyakit jangan sampai disepelekan… entah itu hanya mastitis ataukah se-level
kanker. Pun mastitis, bisa jadi sangat berbahaya pula. Sebab, menurut dokter dari rumah
sakit yang saya datangi pada saat pemeriksaan mastitis atau bukan, menyebutkan jika
mastitis dibiarkan … air susu yang “mandeg” di salurannya akan mengeras sebab ASI
kan mengandung kalsium. Nah, disinilah bahayanya jika kalsium mengeras maka akan
menyebabkan adanya batu kalsium yang jelas – jelas harus diangkat. Jadi, mulailah aware
dari sekarang, Moms !! (nasehat untuk diri sendiri )

Referensi :

Mastitis Laktasi diambil dari www.bayisehat.com


Mastitis (Breastfeeding) diambil dari www.nhs.uk
Kanker Payudara diambil dari www.kankerpayudara.org

Anda mungkin juga menyukai