Anda di halaman 1dari 38

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................. 3

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Pengertian pengetahuan................................................... 6

2.1.2 Tingkatan pengetahuan..................................................... 7

2.3 Kesehatan Gigi dan Mulut

2.1.1 Pengertian kesehatan gigi dan mulut .............................. 8

2.1.2 Akibat dari kesehatan gigi dan mulut buruk .................... 9

2.1.3 Cara menjaga kesehatan gigi dan mulut .......................... 10 – 13

BAB III KERANGKA KONSEP .......................................................... 14

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 15 - 19

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................... 20 - 24

1
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 26 - 27

LAMPIRAN ............................................................................................ 28 - 38

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sangat erat hubungannya

dengan perilaku dan untuk mengubah perilaku dibutuhkan peran serta

masyarakat dimana individu berada. Lingkungan terdekat di mana individu

berada yaitu lingkungan keluarga dan lebih luas lagi yaitu lingkungan sekolah.

Pengetahuan dan pendidikan yang diberikan orang tua dan guru sangat

membantu pembentukan perilaku anak.1

Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana

diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan

semakin luas pula pengetahuannya. Upaya kesehatan gigi perlu ditinjau dari

aspek lingkungan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran masyarakat dan

penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan perawatan. Kesehatan

gigi adalah bagian integral dari kesehatan umum, sehingga perlu bagi

kesehatan gigi untuk senantiasa meningkatkan kemampuan sesuai dengan

perkembangan kesehatan pada umumnya. Penyebab timbulnya masalah

kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat salah satunya adalah faktor perilaku

atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. 2

Untuk meningkatkan pengetahuan ini dapat dilakukan dengan

pendidikan kesehatan atau penyuluhan. Dilihat dari segi usia rentannya anak

yang terkena penyakit, maka penyuluhan terutama ditujukan pada golongan

yang rawan terhadap gangguan kesehatan gigi dan mulut yaitu anak usia

sekolah dasar. Oleh karena usia sekolah dasar yaitu usia 6-12 tahun

3
merupakan usia transisi atau pergantian gigi desidui dengan gigi permanen

(masa gigi bercampur). Disamping itu, anak usia sekolah dasar masih kurang

dapat menjaga kebersihan gigi dan mulutnya. Upaya pemeliharaan kesehatan

gigi dan mulut serta pembinaan kesehatan gigi pada anak usia sekolah dasar

perlu mendapat perhatian khusus sebab pada usia ini anak sedang menjalani

proses tumbuh kembang.3 Keadaan gigi sebelumnya akan berpengaruh

terhadap perkembangan kesehatan gigi pada usia dewasa nanti.3

Penyakit gigi masih menjadi penyakit yang sering terjadi terutama

karies gig yang secara tidak langsung berhubungan dengan perilaku

memelihara kesehatan gigi dan mlut anak dan sisi lainnya pendidikan berperan

dalam mengubah perilaku anak. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

megetahui tingkat pengetahuan pada siswa kelas V dan VI di SDN 01 Pejaten

Barat mengenai kesehatan gigi dan mulut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan bahwa

masalah penelitian, yaitu :

- Bagaimana tingkat pengetahuan pada siswa kelas V dan VI di SDN 01

Pejaten Barat terhadap kesehatan gigi dan mulut?

1.3 Tujuan Penelitian

Agar mengetahui tentang tingkat pengetahuan pada siswa kelas V dan

VI di SDN 01 Pejaten Barat terhadap kesehatan gigi dan mulut.

4
1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Institusi Pendidikan

Diharapkan penelitian ini dapat mengetahui seberapa tingkat

pengetahuan pada siswa kelas V dan VI di SDN 01 Pejaten Barat

terhadap kesehatan gigi dan mulut.

1.4.2 Bidang Kemasyarakatan

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi kepada

masyarakat seberapa tingkat pengetahuan pada siswa kelas V dan VI di

SDN 01 Pejaten Barat terhadap kesehatan gigi dan mulut.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh dari pendidikan, pengalaman diri

sendiri maupun pengalaman orang lain, media massa dan lingkungan.4

Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan,

dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang

tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Upaya kesehatan gigi

perlu di tinjau dari aspek lingkungan, pengetahuan, pendidikan,

kesadaran masyarakat dan penanaganan kesehatan gigi termasuk

pencegahan dan perawatan. 4

Menurut Notoatmodjo dalam bukunya Wawan Dan Dewi

(2010: 11) pengetahuan merupakan sebuah hasil (tahu) setelah

seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Penginderaan terhadap suatu obyek dapat terjadi melalui panca indra

diantaranya indra penglihat, pendengar, pencium, perasa dan raba.

2.1.2 Tingkatan Pengetahuan

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain terpenting bagi

terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang disadari oleh

pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak disadari

6
oleh pengetahuan (Notoatmojo, 2003). Sedangkan menurut Maulana

(2012), pengetahuan tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6

tingkatan yaitu, Tahu, Memahami, Aplikasi, Analisis, Sintesis dan

Evaluasi.4 Penjelasan mengenai tingkatan tersebut dijelaskan dibawah

ini:

a. Pengetahuan (knowledge) ialah kemampuan untuk menghafal,

mengingat, atau menggulangi informasi yang pernah diberikan

b. Pemahaman (comprehension) ialah kemampuan untuk

menginterprestasi atau mengulang informasi dengan menggunakan

bahasa sendiri.

c. Aplikasi (application) ialah kemampuan menggunakan informasi,

teori dan aturan pada situasi baru.

d. Analisis (analysis) ialah kemampuan mengurai pemikiran yang

kompleks dan mengenau bagian-bagian serta hubungannya.

e. Sintesis (synthesis) ialah kemampuan mengumpulkan komponen

yang sama guna membentuk satu pola pemikiran yang baru.

f. Evaluasi (evaluation) ialah kemampuan membuat pemikiran

berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

7
2.2 Kesehatan Gigi dan Mulut

2.2.1 Pengertian Kesehatan Gigi dan Mulut

Semua orang menginginkan kehidupan yang sehat dan terbebas

dari berbagai penyakit. Sehat menurut World Health Organization

(WHO) mencakup sehat jasmani, rohani dan sosial ekonomi.6

Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian dari kesehatan dasar yang

harus diketahui dan diupayakan oleh setiap orang. (DepKes RI, 2009). 7

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan jasmani

yang tidak dapat dipisahkan satu dan lainnya karena akan

memengaruhi tubuh secara keseluruhan. 6

Kesehatan mulut merupakan komponen integral dari kesehatan

umum. Hal ini juga menjadi jelas bahwa faktor-faktor penyebab dan

risiko penyakit mulut sering sama dengan yang terlibat dalam penyakit

umum. Kesehatan secara keseluruhan, kesejahteraan, pendidikan dan

pengembangan anak, keluarga dan masyarakat dapat dipengaruhi oleh

kesehatan mulut.5 Secara umum, kebersihan gigi dan mulut penting

bagi kesehatan dan kesejahteraan tubuh karena dapat mempengaruhi

fungsi bicara, pengunyahan, dan rasa percaya diri. 8

Kebanyakan masyarakat tidak menyadari awal mula timbulnya

penyakit gigi dan mulut bersumber dari kesehatan rongga mulut secara

menyeluruh. Hal ini dipengaruhi oleh faktor perilaku masyarakat yang

kurang peduli akan kebersihan gigi dan mulut yang dijadikan suatu

kebiasaan dan budaya.8 Kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak

merupakan faktor penting yang harus diperhatikan sedini mungkin,

sebab kerusakan gigi yang terjadi pada usia anak-anak, dapat

8
mempengaruhi pertumbuhan gigi pada usia selanjutnya. Selain itu

masa anak merupakan awal dari pembentukan perilaku, oleh sebab itu

diharapkan mendidik anak untuk berprilaku yang benar terhadap

kesehatan gigi dan mulutnya.8

2.2.2 Akibat dari Kesehatan Gigi dan Mulut Buruk

Pemeliharan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu

upaya meningkatkan kesehatan. Salah satu penyebab seorang

mengabaikan masalah kesehatan gigi dan mulutnya adalah faktor

pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut yang kurang. 9 Akibat

dari kesehatan gigi dan mulut yang buruk dapat menimbulkan masalah-

masalah di dalam rongga mulutnya, penyakit gigi dapat berupa

kerusakan gigi (karies) dan penyakit gusi. Secara teknis, penyakit gusi

dibagi menjadi dua kategori yaitu radang gusi (bentuk awal dan ringan

dari penyakit gusi), dan periodontitis (infeksi pada jaringan lunak dan

tulang di sekitarnya). Sedangkan penyebab dasar dari kerusakan gigi

dan penyakit gusi adalah kebersihan mulut ang buruk dan faktor-faktor

lain misalnya diet, merokok, kekurangan vitamin, dan zat beracun

seperti merkuri. Diantara dua penyakit tersebut, penyakit gusi

merupakan penyakit gigi yang paling berbahaya bagi kesehatan

umum.10

Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga

(SKRT) – Survei Kesehatan Nasional (Surkenas) tahun 2001

menunjukkan, dari 10 kelompok penyakit terbanyak yang dikeluhkan

masyarakat, penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama (60%).

Penyakit gigi dapat menyebabkan penyakit gusi, perdarahan, abses,

9
kerusakan gigi, kehilangan gigi dan bau nafas. Penyakit gigi

mengakibatkan sress sehingga dapat menciptakan kecemasan, nyeri

dan ketidaknyamanan. 10

2.2.3 Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Kesehatan berawal dari rumah. Kata-kata bijak ini dapat

memberikan motivasi kepada keluarga-keluarga di seluruh masyarakat

indonesia, untuk selalu memperhatikan kesehatan gigi dan mulut.

Peranan orang tua, terutama ibu, sebagai salah satu sosok yang dekat

dengan anak semenjak bayi, menjadi sosok yang diharapkan untuk

selalu memberikan dorongan kepada anak untuk selalu menjaga

kesehatan gigi semenjak dini. Dengan memberikan pengertian-

pengertian tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut, anak bisa

dibiasakan untuk selalu menggosok gigi semenjak pagi dan sebelum

tidur. Selain menjaga kesehatan gigi di rumah, anak juga perlu

dikenalkan dengan pelayanan kesehatan gigi yang ada di pelayanan

kesehatan masyarakat, seperti puskesmas, rumah sakit dan beberapa

layanan kesehatan lainnya yang terkadang ada di dekat rumah atau kota

setempat.11 Hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan gigi

dan mulut antara lain :12

 Diet makanan

Orang dewasa apalagi anak-anak sangat menyukai yang

namanya permen, chiki, atau makanan yang mengandung coklat

baik berupa wafer ataupun coklat biasa. Sebenarnya bukan tidak

boleh mengonsumsi makanan tersebut, tetapi sebaiknya setelah

selesai mengonsumsi makanan yang manis, minimal kumur-kumur

10
dengan air putih dan lebih bagus lagi melakukan penyikatan gigi,

apalagi bila makanan tersebut lengket dan menempel di gigi seperti

karamel dan chiki.

Makanan yang lengket dan menempel pada permukaan gigi

sejalan dengan waktu dan saliva (air liur) dan adanya bakteri, akan

terurai menjadi asam dan akan melarutkan jaringan keras email

sehingga bakteri mudah masuk kedalam jaringan gigi. Apabila hal

tersbut telah terjadi maka giginya akan berlubang, dengan gejala-

gejala mulai dari linu saat minum air dingin, panas atau pada saat

makan makanan manis. Berlanjut sampai sakit berdenyut dan

bahkan sampai bengkak pada gusi. Bila sudah demikian, maka

perawatannya menjadi lebih lama dan kompleks.

Makanan yang bagus untuk kesehatan gigi juga kesehatan

tubuh secara keseluruhan ialah makan yang banyak mengandung

serat, seperti buah-buahan dan sayuran. Selain bagus untuk

pencernaan, makanan yang berserat juga secara tidak langsung

dapat membersihkan sisa makanan yang lengket yang menempel

pada gigi.

 Menyikat gigi

Dalam hal menyikat gigi tehnik apapun yang dipergunakan,

harus diperhatikan adalah cara menyikat gigi tersebut jangan

sampai merusak struktur gigi. Tehnik penyikatan yang baik adalah

dngan mempergunakan bulu sikat yang halus dan arah penyikatan

dari arah gusi ke arah gigi. Dengan demikian, selain melakukam

pembersihan terhadap plaks yang menempel pada permukaan ggi,

11
juga melakukan pemijatan terhadap gusi yang akan memperlancar

peredaran darah disekitar gusi dan menjadi lebih sehat. Posisi dari

bulu sikat tehadap peumkaan gigi bersudut 45 derajat. Tetapi

apabila telah terbentuk karang gigi maka harus kontrol ke dokter

gigi untuk dilakukan pembersihan karang gigi.

Pembersihan gigi yang kurang baik dapat menyebabkan

terjadinya akumulasi plak. Salah satu cara menghilangkan plak

yaitu dengan menyikat gigi. Plak adalah lapisan tipis, tidak

berwarna mengandung kumpulan bakteri, melekat pada permukaan

gigi dan selalu terbentuk di dalam mulut dan bila bercampur

dengan gula yang ada dalam makanan akan membentuk asam.

Plak akan terlihat satu sampai dua hari apabila tidak ada langkah –

langkah pembersihan mulut.13

 Penambalan gigi

Penambalan gigi terhadap gigi yang berlubang sebaiknya

dilakukan sedini mungkin sebelum kelainannya menjadi lebih berat

lagi. Apabila penambalan dilakukan sedini mungkin, kunjungan ke

dokter gigi menjadi lebih sedikit. Apabila kelainannya sudah lebih

berat, maka gigi tersebut harus dilakukan perawatan terlebih dahulu

sehingga memerlukan kunjungan yang lebih banyak.

 Pencabutan gigi

Pencabutan gigi dilakukan apabila gigi tersebut sudah tidak

dapat lagi dipertahankan dan apabila gigi tersebut menjadi

12
penyebab dari infeksi di dalam rongga mulut dan dapat

menyebabkan kelainan ke organ yang lainnya.

 Kontrol 6 bulan sekali

Kontrol tiap enam bulan sekali dilakukan meskipun tidak

ada keluhan. Hal ini dilakukan untuk memeriksa apakah terdapat

gigi lain yang berlubang selain yang telah ditambal, sehingga dapat

dilakukan perawtan sedini mungkin. Selain itu juga untuk melihat,

apakah telah terdapat kembali karang gigi dan kelainan-kelainan

lainnya yang mungkin ada.

13
BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep

Siswa di SDN 01 Pejaten Tingkat pengetahuan tentang


Barat kesehatan gigi dan mulut

3.2 Variabel Penelitian

Variabel bebas: siswa di SDN 01 Pejaten Barat

Variabel tergantung: tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi

dan mulut

3.3 Definisi Operasional

Alat Skala
No Variabel Definisi Cara Mengukur
Ukur Pengukuran
1. Tingkat Pengetahuan Tinggi = X ≥ M + SD Kuesione Interval
pengetahuan merupakan Sedang = M – SD < X< M r
sebuah hasil + SD
(tahu) setelah Rendah = X < M - SD
seseorang
melakukan
penginderaan
terhadap suatu
obyek
tertentu.

BAB IV

14
METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan data yang dipakai

adalah data primer. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh

perorangan / kelompok langsung melalui objeknya.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian : SDN 01 Pejaten Barat.

Waktu penelitian : 19 September 2017.

4.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

4.3.1 Kriteria Inklusi

1. Siswa dan siswi SDN 01 Pejaten Barat kelas V dan VI tahun

ajaran 2017

2. Sudah bisa membaca dan menulis

3. Mengerti cara mengisi kuesioner

4. Bersedia mengikuti penelitian

4.3.2 Kriteria Eksklusi

1. Belum bisa membaca dan menulis

2. Tidak bersedia mengikuti penelitian

4.4 Populasi dan Sampel

15
4.4.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah siswa di SDN 01 Pejasten

Barat kelas V dan VI yaitu berjumlah 138 siswa.

4.4.2 Sampel

Sampel penelitian diperoleh berdasarkan kriteria inklusi dan

dihitung dengan menggunakan rumus Slovin:

Keterangan:

n= Besarnya sampel.

N= Populasi sampel

e = Derajat ketepatan yang diinginkan yaitu 0,1.

Perhitungan besar sampel:

n= 138
1 + 138(0,1)2
n = 58 (dibulatkan)

Jadi, besar sampel yang akan digunakan adalah sebanyak 58

subyek penelitian. Penjelasan secara rinci mengenai jumlah populasi

dalam sampel dapat dilihat pada tabel, berikut ini :

Kelas
Nama SD Kelas V Kelas VI Jumlah
Putra Putri Putra Putri
SDN 01 Pejaten
21 19 9 9 58
Barat

Tabel 1. Jumlah siswa kelas V dan VI SDN 01 Pejaten Barat


tahun pelajaran 2017

4.5 Subyek Penelitian

16
Subyek penelitian adalah siswa SDN 01 Pejaten Barat kelas V dan VI

yang sesuai dengan kriteria inklusi dan dipilih secara purposive sampling

dengan catatan tidak termasuk kriteria eksklusi serta bersedia mengikuti

penelitian.

4.6 Alat Penelitian

Alat yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah sbb :

1. Alat tulis

2. Lembar kuesioner

4.7 Cara Kerja

1. Sebelum kuesioner dibagikan, peneliti menjelaskan kepada siswa dan

siswi bagaimana cara mengisi kuesioner tersebut.

2. Kuesioner dibagikan secara serentak kepada siswa dan siswi dan

dijawab oleh siswa dan siswi.

3. Kuesioner yang sudah selesai diisi oleh siswa dan siswi dikumpulkan

kembali dan setelah itu dilakukan pengumpulan data oleh peneliti.

4.8 Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis deskriptif dengan menggunakan persentase. Penilaian dari hasil

kuesioner dibagi menjadi 3 penilaian yaitu tinggi, sedang dan rendah.

Sedangkan untuk pengakategorian menggunakan acuan 3 batas normal, yaitu

seperti tercantum dalam tabel berikut ini:

17
No. Rentangan Normal Kategori
1. X ≥ M + SD Tinggi
2. M – SD < X< M + SD Sedang
3. X < M – SD Rendah

Keterangan :

X = Skor

M = Mean hitung

SD = Standar deviasi hitung

Setelah diketahui kategori tingkat pengetahuan pada siswa kelas V

dan VI di SDN 01 Pejaten Barat terhadap kesehatan gigi dan mulut yang

termasuk dalam kategori tinggi, sedang dan rendah, maka dapat menentukan

besar persentase dari setiap kategori penilaian. Dengan rumus :

Keterangan :

% = persentase

4.9 Alur Penelitian

Sampel Penelitian

18
Pengisian kuesioner
oleh subyek penelitian

Analisis data
penelitian

Kesimpulan penelitian

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Gambaran Umum

19
Penelitian ini dilakukan di SDN 01 Pejaten Barat pada hari

selasa tanggal 19 September 2017. Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui tingkat pengetahuan pada siswa SDN 01 Pejaten Barat

kelas V dan VI mengenai kesehatan gigi dan mulut. Penelitian ini

dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh subyek penelitian yang

sesuai dengan kriteria inklusi berjumlah 58 orang, dengan jumlah laki-

laki sebanyak 30 orang dan perempuan sebanyak 28 orang.

5.2 Penjabaran Hasil Penelitian

Hasil penelitian mengenai besarnya pengetahuan tentang

kesehatan gigi dan mulut pada siswa kelas V dan VI di SDN 01

Pejaten Barat diperoleh hasil, yaitu nilai sum = 1313; mean = 22,63;

nilai maksimum = 29; nilai minimum = 17; median = 23 ; standar

deviasi = 2,68. deskripsi mengenai besarnya pengetahuan tentang

kesehatan gigi dan mulut pada siswa kelas V dan VI di SDN 01

Pejaten Barat dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

No Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase


1 X > 25,31 Tinggi 7 siswa 12 %
2 19,95 < x < 25,31 Sedang 40 siswa 69 %
3 X < 25,31 Rendah 11 siswa 19 %
Jumlah 58 siswa 100 %

Tabel 2. Distribusi Frekeuensi Tingkat Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut
pada Siswa Kelas V dan VI di SDN 01 Pejaten Barat tahun ajaran 2017
Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram terlihat pada

gambar 1 dibawah ini :

20
Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan
Mulut pada Siswa Kelas V dan VI di SDN 01
Pejaten Barat
60 40
(69 %)
40
7
11
20 (19 %)
(12 %)
0
Rendah Sedang Tinggi

Gambar 1. Histogram Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut


pada Siswa Kelas V dan VI di SDN 01 Pejaten Barat

Berdasarkan tabel dan gambar diatas diketahui bahwa besarnya

pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut pada siswa kelas V dan

VI di SDN 01 Pejaten Barat, untuk kategori “tinggi” sebanyak 7 siswa

atau sebesar 12 %; kategori “sedang” sebanyak 40 siswa atau sebesar

69 %; dan kategori “rendah” sebanyak 11 siswa atau sebesar 19 %.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai besarnya pengetahuan

tentang kesehatan gigi dan mulut di SDN 01 Pejaten Barat secara per

kelas, yaitu sebagai berikut :

1. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut kelas V SDN 01 Pejaten

Barat

Deskripsi mengenai besarnya pengetahuan tentang kesehatan

gigi dan mulut pada siswa kelas V di SDN 01 Pejaten Barat dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

No Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase


1 X > 25,31 Tinggi 6 siswa 15 %
2 19,95 < x < 25,31 Sedang 29 siswa 72,5 %

21
3 X < 25,31 Rendah 5 siswa 12,5 %
Jumlah 40 siswa 100 %

Tabel 3. Distribusi Frekeuensi Tingkat Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut pada
Siswa Kelas V di SDN 01 Pejaten Barat tahun pelajaran 2017

Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram terlihat pada

gambar 2 dibawah ini :

Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi


dan Mulut pada Siswa Kelas V di SDN
01 Pejaten Barat
40 29
6 (72,5 %) 5
20 (15 %) (12,5 %)
0
Rendah Sedang Tinggi

Gambar 2. Histogram Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut


pada Siswa Kelas V di SDN 01 Pejaten Barat

2. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut kelas VI SDN 01 Pejaten

Barat

Deskripsi mengenai besarnya pengetahuan tentang

kesehatan gigi dan mulut pada siswa kelas VI di SDN 01

Pejaten Barat dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

No Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase


1 X > 25,31 Tinggi 1 siswa 6%
2 19,95 < x < 25,31 Sedang 11 siswa 61 %
3 X < 25,31 Rendah 6 siswa 33 %
Jumlah 18 siswa 100 %

Tabel 4. Distribusi Frekeuensi Tingkat Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut
pada Siswa Kelas VI di SDN 01 Pejaten Barat tahun pelajaran 2017
Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram terlihat pada gambar 3

dibawah ini :

22
Pengetahuan tentang Kesehatan
Gigi dan Mulut pada Siswa Kelas
VI di SDN 01 Pejaten Barat
20 11 6
1 (61 %) (33 %)
10 (6 %)
0
Rendah Sedang Tinggi

Gambar 3. Histogram Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut


pada Siswa Kelas VI di SDN 01 Pejaten Barat

5.3 Pembahasan

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrument dalam

bentuk kuesioner mengenai tingkat pengetahuan siswa kelas V dan VI di

SDN 01 Pejaten Barat mengenai kesehatan gigi dan mulut. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa :

1. Kategori “tinggi” ada sebanyak 7 siswa atau sebesar 12 % dari

keseluruhan 58 siswa kelas V dan VI di SDN 01 Pejaten Barat. Hasil

tersebut menjelaskan bahwa ada 7 siswa yang sudah baik dalam

menyadari akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut.

2. Kategori “sedang” ada sebanyak 40 siswa atau sebesar 69 % dari

keseluruhan 58 siswa kelas V dan VI di SDN 01 Pejaten Barat. Hasil

tersebut menjelaskan bahwa ada 40 siswa secara umum belum cukup

baik dalam memahami tentang kesehatan gigi dan mulut.

3. Kategori “rendah” ada sebanyak 11 siswa atau sebesar 19 % dari

keseluruhan 58 siswa kelas V dan VI di SDN 01 Pejaten Barat. Hasil

tersebut menjelaskan bahwa ada 11 siswa yang pengetahuannya

sangat minim mengenai kesehatan gigi dan mulut. Selain itu 11 siswa

23
belum menyadari dan memahami manfaat dari kegiatan secara rutin

dalam merawat kesehatan giginya.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

24
6.1 Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya pengetahuan

tentang kesehatan gigi dan mulut pada siswa kelas V dan VI di SDN 01

Pejaten Barat, untuk kategori “tinggi” sebanyak 7 siswa atau sebesar 12

%; kategori “sedang” sebanyak 40 siswa atau sebesar 69 %; dan

kategori “rendah” sebanyak 11 siswa atau sebesar 19 %. Kategori

“sedang” ada sebanyak 40 siswa atau sebesar 69 % dari keseluruhan 58

siswa kelas V dan VI di SDN 01 Pejaten Barat. Hasil tersebut

menjelaskan bahwa secara umum belum cukup baik dalam memahami

tentang kesehatan gigi dan mulut karena masih sebagian anak yang

mengerti tentang kesehatan gigi dan mulut sehingga masih perlunya

materi / kegiatan mengenai kesehatan gigi dan mulut.

6.2 Saran

1. Guru – guru di SDN 01 Pejaten Barat agar mengoptimalkan jam

pelajaran yang ada dengan memberikan pelajaran tentang hidup

sehat terutama mengenai merawat gigi.

2. Siswa hendaknya agar memiliki pengetahuan dalam bidang

kesehatan seperti tentang perilaku hidup sehat mengenai

perawatan gigi dan dapat diterapkan secara rutin dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

25
1. Sutjipto, Chrisdiwanto et al. Gambaran Tindakan Pemeliharaan Kesehatan

Gigi dan Mulut Anak Usia 10-12 Tahun di SD Kristen Eben Haezar 02

Manado. Jurnal eBM. 1(1): 2013; 697-706

2. H Hestieyonini, et al. Perilaku Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada

Santri Pondok Pesantren Al – Azhar Jember. Stamtognatic (J.K.G UNEJ).

10(2): 2013; 17-20

3. Sumantri, Dedi et al. Effects of Changes in The Level of Knowledge of Oral

Health in 7-8 Years Old Students in Two Elementary School Mandiangin Koto

Selayan District of Bukittinggi City Dentistry Education Through Games.

Andalas Dental Journal. 39-48

4. Tambuwun Samuel, et al. Hubungan Pengetahuan Cara Memelihara

Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Karies Gigi pada Siswa Kelas I SMP

Muhammadiyah Pone Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo.

JUIPERDO. 3(3): 2014; 51-8

5. Ramadhan Azhary, et al. Hubungan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi dan

Mulut Terhadap Angka Karies Gigi di SMPN 1 Marabahan. Dentino Jurnal.

1(2): 2016; 173-6

6. Lossu Fara M, et al. Hubungan Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut

dengan Indeks Gingiva Siswa SD Katolik 03 Frater Don Bosco Manado.

Jurnal e-Gigi. 3(2). 2015; 647-653

7. Purwati, Dwi Eni, et al. Pengaruh PenyuluhanKesehatan Gigi dan Mulut

Terhadap Pengetahuan dan Sikap Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SDN

kandangan I dan II Mergodadi Seyegan Sleman Yogyakarta. Jurnal Gigi dan

Mulut. 3(1): 2016; 11-6

26
8. Agusta, Maria Victa, et al. Hubungan Pengetahuan Kesehatan Gigi dengan

Kondisi Oral Hygiene Anak Tunarungu Usia Sekolah. Medali Jurnal. 2(1); 64-

68

9. Gede, YI, Karel Pandelaki dan Ni Wayan Mariati. Hubungan Pengetahuan

Kebersihan Gigi dan Mulut dengan Status Kebersihan Gigi dan Mulut pada

Siswa SMA Negeri 9 Manado. Jurnal e-Gigi. September 2013; 1(2) : 84-8

10. McGuire, T., 2000, The Relationship of Oral Health to Overall Health and

Longevity.

11. Kesehatan Gigi dan Mulut. Diakses pada 24 September 2017 di

http://jurnalsehat.id/pengertian-kesehatan-gigi-dan-mulut/

12. Malik, Isnaniah. Kesehatan Gigi dan Mulut. Diakses papda 24 September

2017 di http://pustaka.unpad.ac.id/wp-

content/uploads/2009/06/kesehatan_gigi_dan_mulut.pdf

13. Pantow Claudiette Brigita, et al. Pengaruh Penyuluhan Cara Menyikat Gigi

Terhadap Indeks Plak Gigi pada Siswa SD Inpres Lapangan. E-Journal

UNSRAT. 2014

27
LAMPIRAN

28
Lampiran 1. Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN

Nama Siswa :
Kelas :

A. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah setiap butir pernyataan dengan benar dan seksama
2. Berilah tanda check list () pada salah satu jawaban sesuai dengan
tanggapan anda pada kolom disamping pernyataan
3. Keterangan tentang jawaban :
B = Benar
S = Salah

B. Judul Penelitian
“ Tingkat Pengetahuan Siswa dan Siswi SDN 01 Pejaten Barat terhadap
Kesehatan Gigi dan Mulut”

A. Faktor Pengetahuan Fungsi Gigi dan


Jawaban
Penggunaannya Secara Benar
No Fungsi Gigi Benar Salah
1 Fungsi gigi salah satunya adalah untuk mengunyah
dan menghaluskan makanan.
2 Fungsi gigi yang lain adalah sebagai salah satu organ
penting untuk berbicara.
3 Banyaknya gigi yang tanggal tidak akan mengganggu
kefasihan (kejelasan) ejaan kata-kata yang keluar dari
mulut.
No Penggunaan Gigi Secara Benar Benar Salah
4 Membuka tutup botol dengan gigi tidak akan
berdampak buruk bagi kesehatan gigi.
5 Memecahkan biji-bijian keras dengan
gigi,berdampak buruk bagi kesehatan gigi.
6 Kebiasaan memecahkan tulang ayam dengan gigi
untuk mengambil sumsumnya tidak akan berdampak
buruk pada gigi.
7 Mengupas kelapa dengan gigi seperti yang sering
tayang di televise merupakan kebiasaan buruk yang
dapat merusak gigi.

29
No Melatih Kekuatan Gigi Benar Salah
8 Untuk melatih kekuatan gigi pada anak-anak, dapat
dilakukan dengan cara menyelang-nyeling pemberian
makanan dengan seperti kacang-kacangan atau
jagung.
9 Anak-anak sebaiknya dilatih mengunyah makanan
yang agak keras secara bertahap.
10 Mengunyah makanan sebaiknya dilakukan secara
sempurna sampai makanannya lembut.
B. Makanan Yang Baik Untuk Pembentukan dan
Jawaban
Pertumbuhan Gigi
No Makanan yang Baik Untuk Pembentukan dan Benar Salah
Pertumbuhan Gigi
11 Bila makanan yang dikonsumsi tidak atau kurang
mengandung kalsium, maka pertumbuhan gigi akan
terganggu.
12 Makanan tidak atau kurang mengandung fosfor akan
mengganggu pertumbuhan gigi.
13 Kekurangan vitamin D akan mengakibatkan
gangguan pada pembentukan gigi-gigi.
14 Kekurangan vitamin C juga akan mengakibatkan
gangguan pada pembentukan gigi-gigi.
15 Bila Bayi kekurangan vitamin D, maka munculnya
gigi-gigi akan terlambat dan urutan keluarnyapun
tidak seperti biasanya.
No Makanan yang Buruk Bagi Kesehatan Gigi Benar Salah
16 Makanan makanan yang manis-manis tidak akan
merusak gigi, walaupun setelah makan giginya tidak
dibersihkan.
17 Makanan yang panas-panas tidak akan berpengaruh
buruk terhadap kesehatan gigi.
No Pola Makan Yang Buruk Bagi Kesehatan Gigi Benar Salah
18 Sisa makanan yang manis-manis apabila tidak segera
dibersihkan, akan menjadi tempat pertumbuhan
bakteri-bakteri yang dapat merusak gigi.
19 Bila sering makan setelah makan makanan yang
panas kemudian minum minuman yang dingin (es),
maka email gigi akan retak dan gigi-gigi akan lebih
mudah rusaknya.
20 Terlalu sering makan kembang gula (permen) dapat
menyebabkan kerusakan gigi.
C. Faktor Pengetahuan Tentang Pentingnya Kebersihan dan
Jawaban
Pemeriksaan Gigi
No Makanan yang Baik untuk Pembentukan dan Benar Salah
Pertumbuhan Gigi.
21 Secara teori membersihkan gigi harus sebelum tidur
dan sesudah bangun tidur, bukan sesudah makan.
No Makanan yang Baik untuk Pembentukan dan Benar Salah
Pertumbuhan Gigi

30
22 Tusuk gigi dapat menghilangkan makanan yang ada
dalam celah-celah antara gigi-gigi, tetapi tidak dapat
menghilangkan sisa-sisa yang ada pada
permukaannya.
23 Akibat penggunaan tusuk gigi adalah dapat merusak
email bila menggunakannya terlalu kasar.
24 Cara membersihkan gigi dengan sikat gigi yang
dianjurkan adalah dari kiri ke kanan.
25 Cara membersihkan gigi dengan sikat gigi yang
dianjurkan adalah dengan cara menggerak-gerakkan
ke atas-ke bawah dan gerak-gerak putar untuk
membersihkan permukaan-permukaan gigi yang
datar
26 Sikat gigi juga digosok-gosokkan sehingga lapisan
makanan yang ada pada permukaan gigi dapat
dihilangkan
27 Jangan lupa juga membersihkan pula bagian gigi
yang berbatasan dengan lidah.
28 Membersihkan gigi dengan batu merah yang
ditumbuk halus tidak baik, karena sebetulnya tidak
dapat menghilangkan sisa-sisa makanan yang ada di
celah-celah gigi, juga tentu akan merusak email gigi.
29 Setelah selesai membersihkan gigi, sudah barang
tentu sikat itu harus disimpan di tempat yang bersih
dan kering dan harus sering-sering didesinfeksikan.
No Makanan yang Baik untuk Pembentukan dan
Benar Salah
Pertumbuhan Gigi
30 Pemeriksaan gigi seyogyanya dilakukan secara rutin
minimal 6 bulan sekali di Puskesmas, rumah sakit,
atau di dokter gigi.

*** TERIMAKASIH ***

KUNCI JAWABAN

No Jawaban No Jawaban
1 B 16 S
2 B 17 S
3 S 18 B
4 S 19 B
5 S 20 B
6 S 21 S
7 B 22 B
8 B 23 B
9 B 24 S
10 B 25 B
11 B 26 B

31
12 B 27 B
13 B 28 B
14 S 29 B
15 B 30 B

Lampiran 2. Data Penelitian

Jenis Jawaban
No Nama Kelas Skor
Kelamin Benar Salah
1 Haifa P V 24 6 24
2 Ray L V 19 11 19
3 Nabil L V 23 7 23
4 Haris L V 21 9 21
5 Aulia P V 22 8 22
6 Lerata P V 20 10 20
7 Anita P V 25 5 25
8 Sarah P V 25 5 25
9 Daniela P V 26 4 26
10 Afifah P V 21 9 22
11 Tazoya P V 25 5 25
12 Askia P V 25 5 25
13 Putri P V 25 5 25
14 Nanda P V 22 8 22
15 Rayhan L V 23 7 23
16 Faiz L V 24 6 24
17 Regine P V 19 11 19
18 Aria L V 22 8 22
19 Cipto L V 18 12 18
20 Kafa L V 18 12 18
21 Imam L V 24 6 24
22 Ariq L V 24 6 24
23 Calvin L V 24 6 24
24 Anwar L V 24 6 24
25 Robi L V 24 6 24
26 Farel L V 24 6 24
27 Alif L V 25 5 25
28 Putriani P V 24 6 24
29 Adrian L V 20 10 20
30 Aqeel P V 23 7 23
31 Kezya P V 25 5 25
32 Nina P V 25 5 25
33 Habibah P V 22 8 22
34 Fahrezi L V 26 4 26

32
35 Fadil L V 22 8 22
36 Rafi L V 26 4 26
37 Muzakki L V 19 11 19
38 Naula P V 26 4 26
39 Yashinta P V 26 4 26
40 Gibran L V 29 1 29
41 Andini P VI 27 3 27
42 Yusuf L VI 21 9 21
43 Jenny P VI 23 7 23
44 Putri P VI 21 9 21
45 Arkan L VI 18 12 18
46 Fitri P VI 19 11 19
47 Rahmadani L VI 23 7 23
48 Latifatus P VI 23 7 23
49 Sari P VI 19 11 19
50 Bintang P VI 23 7 23
51 Ihsan L VI 24 8 24
52 Fahim L VI 20 10 20
53 Adit L VI 24 6 24
54 Naila P VI 17 13 17
55 Adri L VI 19 11 19
56 Nadhia P VI 23 7 23
57 Faiz L VI 20 10 20
58 Dimas L VI 19 11 19

33
Lampiran 3. Statistik Penelitian

Frekuensi

Statistics
VAR00001
N Valid 58
Missing 0
Mean 22.6379
Std. Error of Mean .35190
Median 23.0000
Std. Deviation 2.68000
Range 12.00
Minimum 17.00
Maximum 29.00
Sum 1313.00

Tabel frekuensi
Pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut pada siswa kelas V dan VI di
SDN 01 Pejaten Barat

VAR00001
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 17.00 1 1.7 1.7 1.7
18.00 3 5.2 5.2 6.9
19.00 7 12.1 12.1 19.0
20.00 4 6.9 6.9 25.9
21.00 3 5.2 5.2 31.0

34
22.00 6 10.3 10.3 41.4
23.00 8 13.8 13.8 55.2
24.00 11 19.0 19.0 74.1
25.00 8 13.8 13.8 87.9
26.00 5 8.6 8.6 96.6
27.00 1 1.7 1.7 98.3
29.00 1 1.7 1.7 100.0
Total 58 100.0 100.0

Lampiran 4. Pengkategorian tingginya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan

mulut pada siswa kelas V dan VI di SDN 01 Pejaten Barat.

Jenis
No Nama Kelas Nilai Kategori
Kelamin
1 Haifa P V 24 Sedang
2 Ray L V 19 Rendah
3 Nabil L V 23 Sedang
4 Haris L V 21 Sedang
5 Aulia P V 22 Sedang
6 Lerata P V 20 Sedang
7 Anita P V 25 Sedang
8 Sarah P V 25 Sedang
9 Daniela P V 26 Tinggi
10 Afifah P V 22 Sedang
11 Tazoya P V 25 Sedang
12 Askia P V 25 Sedang
13 Putri P V 25 Sedang
14 Nanda P V 22 Sedang
15 Rayhan L V 23 Sedang
16 Faiz L V 24 Sedang
17 Regine P V 19 Rendah
18 Aria L V 22 Sedang
19 Cipto L V 18 Rendah
20 Kafa L V 18 Rendah
21 Imam L V 24 Sedang
22 Ariq L V 24 Sedang
23 Calvin L V 24 Sedang
24 Anwar L V 24 Sedang
25 Robi L V 24 Sedang
26 Farel L V 24 Sedang
27 Alif L V 25 Sedang
28 Putriani P V 24 Sedang
29 Adrian L V 20 Sedang
30 Aqeel P V 23 Sedang

35
31 Kezya P V 25 Sedang
32 Nina P V 25 Sedang
33 Habibah P V 22 Sedang
34 Fahrezi L V 26 Tinggi
35 Fadil L V 22 Sedang
36 Rafi L V 26 Tinggi
37 Muzakki L V 19 Rendah
38 Naula P V 26 Tinggi
39 Yashinta P V 26 Tinggi
40 Gibran L V 29 Tinggi
41 Andini P VI 27 Tinggi
42 Yusuf L VI 21 Sedang
43 Jenny P VI 23 Sedang
44 Putri P VI 21 Sedang
45 Arkan L VI 18 Rendah
46 Fitri P VI 19 Rendah
47 Rahmadani L VI 23 Sedang
48 Latifatus P VI 23 Sedang
49 Sari P VI 19 Rendah
50 Bintang P VI 23 Sedang
51 Ihsan L VI 24 Sedang
52 Fahim L VI 20 Sedang
53 Adit L VI 24 Sedang
54 Naila P VI 17 Rendah
55 Adri L VI 19 Rendah
56 Nadhia P VI 23 Sedang
57 Faiz L VI 20 Sedang
58 Dimas L VI 19 Rendah

No Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase


1 X > 25,31 Tinggi 7 siswa 12 %
2 19,95 < x < 25,31 Sedang 40 siswa 69 %
3 X < 25,31 Rendah 11 siswa 19 %
Jumlah 58 siswa 100 %

36
Lampiran 5. Dokumentasi

37
38

Anda mungkin juga menyukai