Bisnis
Bisnis berasal dari kata business, busy yang berarti sibuk. Yakni sibuk dalam
mengerjakan pekerjaan yang mengahsilkan keuntungan suatu organisasi, yang menjual
barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya (ilmu ekonomi). Sedangkan
Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan
institusi yang memproduksi barang& jasa dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,
Bisnis sebagai suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan
kebutuhan masyarakat (bussinessis then simply a system that produces goods and
service to satisfy the needs of our society) [Huat, T Chwee,1990]. Bisnis juga merupakan
suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan [Griffin & Ebert].
Jadi kami dapat menyimpulkan bahwa pengertian bisnis adalah kegiatan yang
dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai
(create value) melalui penciptaan barang dan jasa (create of good and service) untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi .
Dengan melihat perkembangan atau tren yang ada saat ini, komunikasi bisnis
lintas budaya sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis di antara
mereka. Bagaimanapun diperlukan suatu pemahaman bersama antara dua orang atau
lebih dalam melakukan komunikasi lintas budaya, baik melalui tulisan maupun lisan.
Semakin banyaknya pola kerja sama maupun kesepakatan ekonomi di berbagai
kawasan dunia saat ini akan menjadikan komunikasi bisnis lintas budaya semakin
penting.
Protokol Bisnis yaitu sifat dasar. Dasar yang membantu untuk memulai
hubungan bisnis antara lain :
Appointment seeking: atau hubungan awal dapat dilakukan dengan
mengirimkan emai, telpon, menulis suart formal, atau menggunakan seorang
perantara
Greeting Behavior: merupakan cara menyapa misalnya di Amerika dilakukan
secara informal dan bersahabat, Cina lebih formal dari Amerika dan orang
Cina selalu menyapa orang yang lebih senior terlebih dahulu, india dengan
sapaan Namaste dan tangan diletakkan di dada seperti orang berdoa, Jepang
dilakukan dengan cara membungkukkan badan dan Meksiko dengan berjabat
tangan.
Penampilan Pribadi: menggunakan pakaian yang pantas dan sesuai dengan
kegiatan bisnis seperti halnya di Asia lebih diutamakan ketika melakukan
kegiatan bisnis itu dengan menggunakan pakaian formal dan berbeda dengan
Amerika.
Pemberian hadiah: bagi pebisnis yang pergi keluar negeri, penting untuk
diketahui tidak hanya pandangan local tentang pemberian hadiah, namun
juga hadiah apa yang pantas dalam budaya dan dimana bisnis akan dilakukan
dan kapan diberikan
Topik pembicaraan yang tabu: berbeda Negara maka beda pula topic
pembicaraan yang dilakukan misalnya Amerika, topic basa-basi mereka yang
paling popular adalah tentang cuaca, atau lingkungan fisik seputar dan tidak
tabu bagi pembisnis di Amerika untuk menanyakan pertanyaan pribadi
seperti keadaan keluarga, apakah sudah menikah. Tetapi tidak demikian
dengan Arab yang menganggap hal itu adalah tabu.
Manajemen Antar Budaya:
Gaya kepemimpinan:
Di Negara Amerika Serikat, manajer AS membuktikan bahwa mereka
menghargai prestasi dan inisitatif pribadi, tindakan serta akibat dan
berusaha mengurangi perbedaan status. Di Negara Jepang merupakan
budaya kolektif dan juga merupakan budaya hierarki. Rasa hormat
terhadap atasan dianggap sebagai ukuran komitmen terhadap suatu
organisasi dan misinya. Ketika seorang manajer menekankan prestasi
kelompok, pada saat yang sama juga berusaha untuk mendapatkan rasa
hormat. Di Negara Jerman, pemimpin bukanlah seorang pahlawan
kebudayaan, faktanya orang jerman tidak mempunyai konsep menejemen
yang sangat kuat. Alasannya adalah jerman mempunyai sejarah
terhormat bahwasannya pekerja adalah orang yang layak dan mempunyai
keahlian yang luar biasa. Seperti contoh, jerman memiliki system magang
yang mementingkan keahlian yang diakui Negara.
Gaya pengambilan keputusan :
Pengambilan keptusan merupakan peranan utama manajer. Pengambilan
keputusan dapat terjadi dalam konteks yang sangat berbeda seperti
manajemen personalia, perkembangan produkbaru, perluasan pasar,
inisiatif penjualan. Keputusan pada umumnya dibuat oleh sekelompok
eksekutif yang dianggap memiliki tanggung jawab penuh dalam
pengambilan keputusan atas perusahaan.Di Amerika Serikat, Arab, dan
Nigeria untuk membuat keputusan penting oleh mereka yang memiliki
posisi yang paling tinggi di perusahaan, di Jepang dan Jerman lebih
menyukai proses pengambilan keptusan secara berkelompok
dibandingkan dengan pendekatan pribadi.
Negosiasi:Di Eropa barat, negosiasi juga berkembang dengan menggunakan cara
yang berbeda. Gaya negosiasi Jepang, menghabiskan banyak waktu untuk
membahas isu penting, mengatakan posisi awal sehingga ada ruangan untuk
bernegosiasi, berusaha menghindari konflik dan konfrontasi, mencari
persetujuan, mulai dengan pembahasan untuk “mencairkan suasana” sebelum
memulai negosiasi yang sebenarnya. Gaya negosiasi Amerika, mendukung
suatu posisi sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat, terlalu
menekankan posisi pertama, tidak menghindaari posisi yang berlawanan,
mencoba untuk mengurangi formalitas, mencari kemenangan dibandingkan
kompromi dan menggunakan komunikasi langsung. Di Jerman, dunia bisnis juga
bersifat sangat formal dengan perhatian yang cukup baik, perencanaan, dan
jadwal-jadwal. Karena sangat pelannya proses bermetode ini, menjadikan hal
tersebut menjadi sifat yang baik yang mungkin bisa menungkatkan suatu proses
jual beli transaksi.
Jaga pikiran untuk tetap terbuka, ketika terlibat dalam sebuah konflik kita harus
tetap berpikran secara terbuka karena dengan hal tersebut memudahkan kita
dalam mengahadapi konflik.
Jangan terburu-buru dalam menyelesaikan masalah ketika berinteraksi dengan
anggota dari budya kolektif. Kita harus belajar untuk memperlambat seluruh
proses negosiasi ketika timbulnya sebuah konflik.
Jagalah konflik agar berpusat padaide bukan pada orangnya.
Mengembangkan teknik untuk menghindari konflik1.
Ada kemungkinan daya inovasi industri Jerman sekali lagi akan terbukti sebagai
penggerak pemulihan ekonomi. Jerman mengeluarkan sekitar 2,6 persen produk
domestik brutonya untuk penelitian dan pengembangan (P&P), angka yang jelas lebih
tinggi daripada angka rata-rata di UE, yaitu 1,9 persen (2008). Pemerintah Federal
bersama negara bagian dan pihak industri berniat untuk meningkatkan pengeluaran
untuk penelitian dan pengembangan sampai tiga persen dari produk domestik bruto.
Dengan 49 miliar dolar AS, Jerman juga menempati peringkat tinggi pada pengeluaran
P&P yang didanai oleh perusahaan. Semangat penemu pun tidak pudar: Investor dan
perusahaan dari Jerman mendaftarkan kurang lebih 11 persen dari semua paten pada
tahun 2009 – peringkat ketiga pada daftar paten sedunia.
Oleh karena itu Jerman termasuk negara terkemuka di sejumlah cabang
teknologi yang berprospek baik. Termasuk di antaranya bioteknologi, nanoteknologi
dan teknologi informasi, di samping ranah teknologi tinggi seperti biometri,
penerbangan dan kedirgantaraan, elektroteknik dan logistik. Posisi yang sangat baik
ditempati oleh industri Jerman yang bergerak di bidang teknologi lingkungan (energi
angin, fotovoltaik, biomassa). Produsen instalasi kincir angin untuk pembangkit listrik
mempunyai andil sebesar hampir 28 persen dalam pasaran dunia (lihat Bab 6).
Teknologi informasi dan komunikasi termasuk cabang industri terbesar, di samping
industri otomotif/konstruksi mesin dan industri elektronika. Cabang industri tersebut
tumbuh dengan jauh lebih pesat daripada industri secara keseluruhan. Sudah sejak
bertahun-tahun Jerman menempati peringkat atas di Eropa di bidang bioteknologi dan
teknologi gene. Potensial pengetahuan di bidang nanoteknologi pun tinggi.
Dasar untuk daya saing di dunia internasional tidak hanya terbentuk oleh ke-30
perusahaan besar yang terdaftar dalam indeks saham Jerman (DAX), seperti Siemens,
Volkswagen, Allianz, SAP atau BASF, melainkan juga oleh puluhan ribu perusahaan kecil
dan madya dengan 500 karyawan di sektor-sektor industri hilir, khususnya konstruksi
mesin, produksi komponen, tetapi juga nanoteknologi dan bioteknologi yang sering
bekerja sama dalam kelompok setempat. Sebagai tulang punggung perekonomian
Jerman dianggap perusahaan madya. Dengan mempekerjakan 25 juta orang lebih,
perusahaan madya menyediakan jumlah terbesar tempat kerja, begitu pula bagian
terbesar tempat pendidikan kerja bagi orang muda. Biar begitu, perusahaan industri
besar merupakan sokoguru penting bagi perekonomian Jerman. Dibandingkan dengan
negara industri lain seperti Inggris atau Amerika Serikat, basis industri itu luas dan
jumlah pekerjanya besar – ada lima juta orang yang bekerja di perusahaan industri.
Tidak ada negara ekonomi tradisional lain di mana produksi industri klasik memegang
peranan pokok yang dapat dibandingkan dengan peranannya di Jerman. Andilnya dalam
hasil ekonomi Jerman mencapai sekitar 37 persen.
Spesialisasi Jerman adalah pengembangan dan pembuatan barang industri
canggih, terutama barang investasi dan teknologi produksi yang inovatif. Cabang-
cabang industri terpenting ialah industri mobil, konstruksi mesin, elektroteknik dan
kimia. Keempat cabang industri itu saja mempekerjakan 2,9 juta orang yang
menghasilkan omzet sebesar 800 miliar Ero lebih. Industri mobil juga berperan sebagai
penggerak inovasi: Sekitar 30 persen dari seluruh pengeluaran P&P intraperusahaan di
Jerman berasal dari cabang industri tersebut. Dengan keenam perusahaan VW, Audi,
BMW, Daimler, Porsche (VW) dan Opel (General Motors), Jerman tergolong negara
produsen mobil terbesar di samping Jepang, Cina dan AS – dengan pangsa pasar besar
di kelas menengah atas dan kelas atas. Walau begitu industri mobil terpukul juga oleh
krisis penjualan yang melanda seluruh dunia. Untuk mempersiapkan diri bagi masa
depan, seluruh industri otomotif kini sibuk mengembangkan unit penggerak yang
ramah lingkungan, misalnya mesin diesel generasi baru, motor hibrida, dan elektrifikasi
lebih jauh dari sistem penggerak.
Dengan andil sebesar 13 persen lebih pada omzet, ke-6.000 perusahaan
konstruksi mesin berperingkat kedua setelah industri otomotif. Sebagai pemberi kerja
paling besar dalam industri (965.000 tempat kerja) dan cabang industri pengekspor
terpenting, konstruksi mesin menempati posisi kunci dalam perekonomian Jerman.
Industri kelistrikan mengalami pertumbuhan dan tergolong sektor industri paling kuat
dan sangat inovatif. Lebih dari 20 persen dari investasi yang dilakukan di Jerman untuk
penelitian dan pengembangan terjadi di industri kelistrikan. Industri kimia, yang untuk
sebagian dimiliki oleh perusahaan asing melalui pengambilalihan atau peleburan,
terutama menghasilkan bahan baku. Dengan pabrik BASF di Ludwigshafen, Jerman
memiliki perusahaan kimia terbesar di dunia.
Lebih dari 29 juta orang bekerja di sektor jasa – sekitar 12 juta di antaranya pada
usaha jasa swasta dan publik, 10 juta di bidang-bidang perdagangan, perhotelan dan
restoran, angkutan, serta tujuh juta dalam sektor pendanaan, penyewaan dan jasa untuk
perusahaan. Fungsi penunjang di sektor jasa dipegang oleh bidang perbankan dan
asuransi. Cabang industri ini terpusatkan di Frankfurt am Main, kota tempat domisili
bank terpenting di Eropa kontinental yang juga merupakan tempat kedudukan Bank
Sentral Eropa (ECB), Bundesbank (Bank Sentral Jerman) dan Bursa Saham Jerman.
Berdasarkan survei yang dilakukan Eurobarometer, Jerman memiliki peringkat
terendah di antara 25 anggota Uni Eropa dalam hal kebanggaan nasional (national
pride). Sedangkan survei yang dilakukan majalah Spiegel terhadap 1.000 responden
bulan Maret 2005 menunjukkan bahwa nilai ”kesadaran nasional” (national
consciousness) merupakan nilai yang paling rendah (26-31 persen) di antara nilai-nilai
lainnya yang dianggap penting dalam kehidupan rakyat Jerman. Nilai yang tertinggi
peringkatnya adalah kejujuran dan integritas (81-83 persen).