Anda di halaman 1dari 8

MOTIVASI MAHASISWA MASUK PROG.

STUDI PENJAS DAN


REKREASI UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2015/2016

Oleh :
Drs. Akor Sitepu, M.Pd,
Ardian Cahyadi, M.Pd
Drs. Herman Tarigan, M.Pd.

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana motivasi dan latar belakang mahasiswa Pendidikan
Jasmani dan rekreasi masuk program studi Pendidikan Jasmani dan Rekreasi FKIP Universitas Lampung Tahun
Ajaran 2015

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan teknik pengumpulan data dengan
menyebarkan angket kepada semua mahasiswa yang sedang kuliah di Program Studi Penjas rekreasi Universitas
Lampung angkatan 2015. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket yang terdiri dari
pertanyaan tentang motivasi mahasiswa masuk program studi Penjas-rek Universitas Lampung tahun 2014 dan
pertanyaan tambahan tentang latar belakang mahasiswa, asal sekolah dan data-data tentang orang tua
mahasiswa. Bentuk Insrumen adalah berbentuk pilihan ganda dengan beragam pilihan hal ini memberi
kesempatan kepada mahasiswa untuk memilih sesui dengan keadaan sebenarnya Sampel penelitian ditentukan
secara sensus, yaitu semua mahasiswa S-1 Penjas-rek Universitas Lampung tahun 2015 yang terdiri dari 66
mahasiswa S-1 yang sedang aktif mengikuti kuliah.

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa motivasi masuk FKIP Program studi Penjaskesrek Universitas
Lampung tahun 2015 lebih banyak masuk melalui PMDK Akademik dibandingkan penerimaan melaliu SPMB
dan PMDK Prestasi dan Bakat. Dari jumlah tersebut sebahagian mahasiswa masuk ke program studi penjas
termotivasi karena ingin jadi guru, masuk ABRI atau pelatih. Dari keadaan yang demikian diharapkan akan
tumbuh minat mereka dalam membina cabang-cabang olahraga yang diminati dan dari merekalah diharapkan
keberhasilan dalam meningkatkan prestasi olahraga baik di tingkat daerah maupun tingkat nasional.

KATA KUNCI : Motivasi, Mahasiswa, Penjasrek


1. PENDAHULUAN tingkah laku, faktor keperibadian yang
lain, jenis kelamin dan umur. Lebih
Banyak faktor yang menentukan hasil lanjut Agus Sunyoto (1985)
belajar mahasiswa. F.X. Sudarsono mengatakan: kekuatan dinamik yang
mengutip pendapat Madaus berserta mendorong seseorang untuk
tim penelitian. (1985:10) yang berprestasi. Dari beberapa faktor dan
mengidentifikasikan 82 ubahan pendapat yang di sebutkan di muka,
perediktor mengkategorikan faktor- tulisan ini hanya menyoroti dari faktor
faktor yang menentukan hasil belajar motivasi saja.
mahasiswa ke dalam lima blok, yaitu :
(a) blok individual siswa yang menurut T. Hani Handoko (1987 : 252)
meliputi ubahan, seperti jenis kelamin, motivasi adalah sebagai keadaan dalam
umur, sikap terhadap sekolah dan pribadi seseorang yang mendorong
akademik, dan konsep aku, (b) blok keinginan individu untuk melakukan
lingkungan sekolah mencakup ubahan kegiatan-kegiatan tertentu guna
lokasi sekolah, tekanan sosial mencapai tujuan. Dari uraian di atas
kelompok, jumlah waktu untuk dapat di simpulkan bahwa motivasi
mengerjakan pekerjaan, rumah, dan memegang peranan yang penting
sebagainya, (c) blok latar belakang dalam usaha manusia mencapai suatu
siswa, mencakup ubahan yang tujuan. Seberapa besar peranan
berkaitan dengan status sosial motivasi dalam menentukan
ekonomi, besarnya jumlah anggota keberhasilan seseorang, Setyo Nugroho
keluarga, jumlah saudara kandung, dalam tulisanya yang berjudul
urutan kelahiran, dan sebagainya, (d) “Analisis tentang motifasi dan
komposit ubahan kelas dan individu peranannya dalam peningkatan prestasi
siswa, dan (e) sekor tes inteligensi. keolahragaan “ menyimpulkan sebagai
berikut ( 1985 : 24 ) :
Sedangkan prestasi belajar yang 1. Banyak istilah yang sering di gunakan
berhubungan dengan keterampilan dan mempunyai makna yang sama
motorik menurut Setyo Nugroho yang dengan motivasi, namun dari sekian
mengutip buku motor Learning and banyak batasan serta istilah dapatlah
Human Performance karangan Siregar ditunjukan bahwa di dalam motivasi
( 1985 : 4 ) ditentukan oleh tiga faktor terkandung sesuatu kekuatan atau daya
penting, yaitu siswa ( anak didik ), yang menyebabkan seseorang
faktor proses belajar, dan faktor-faktor terdorong untuk melakukan aktivitas
situsional. Lebih lanjut Siregar tertentu dalam rangka memenuhi
kebutuhan.
2. Pada mulanya motivasi di terangkan
mengindetifikasikan faktor-faktor dengan konsep homeostatis, namun
personal yang membedakan satu disebabkan kondisi personal dan sosial
dengan yang lainya sehingga memegang peran penting terhadap
mempengaruhi hasil belajarnya. tinkah laku olahragawan sehingga
Adapun faktor-faktor tersebut adalah: motivasi saat ini dipandang atau
ketajaman, persepsi, inteligensi, dijelaskan dengan teori kebutuhan.
ukuran tubuh pengalaman yang 3. Motivasi intristik dan ekstristik
mempengaruhi, emosi, motivasi, keduanya mempunyai kekuatan untuk
mewujutkan prestasi keolahragaan. faktor-faktor dan proses-proses yang
Namun, pendidik ataupun coach yang bermaksud untuk mendorong orang
propesional penanaman motivasi dari beraksi atau untuk tidak beraksi dalam
(self motivation) kepada diri anak didik berbagai situasi.
adalah merupakan tanggung jawab
moral yang harus di lakukan untuk Dalam usaha meningkatkan mutu
mencapai tujuan yang diharapkan. tenaga kependidikan maka pemerintah
4. Motivasi berpengaruh positif atau telah menetapkan Pedoman
negatif terhadap aktivitas motorik Pelaksanaan Pola Pembangunan
sehingga generalisasi tidak dapat di Sistim Tenaga Kependidikan (Dikti :
lakukan bagi seluruh keadaan, namun 1981:1) yang melibatkan semua
secara umum peningkatan motivasi di lembaga pendidikan seperti perguruan
atas rata-rata sangat menguntungkan tinggi dan lembaga-lembaga
bagi tercapinya prestasi keolahragaan. pendidikan lainnya. Arah
5. Motivasi tinggi menguntungkan untuk pembaharuan tersebut adalah untuk
tugas-tugas motorik termasuk olahraga menunjang pembangunan kualitas
yang melibatkan unsur-unsur speed, pendidikan pada khususnya dan
strength dan endurance ( gross motor ) peningkatan kualitas hidup umat
di samping itu berguna untuk tugas- manusia pada umumnya. Arah
tugas motorik yang tingkatnya pembaharuan seperti ini
sederhana (simple motor tasks ). mengharuskan perhatian pemerintah
6. Motivasi tinggi akan menghambat secara khusus terhadap sasaran-
prestasi yang berhubungan dengan sasaran sebagai berikut :
gerak-gerak halus ( fine motor ), 1.Pengadaan tenaga kerja, LPTK harus
koordinasi, steadiness ( ketenangan ) mampu menghasilkan tenaga
dan koordinasi, juga menghambat kependidikan dalam jumlah dan
proses belajar yang berhubungan kualifikasi yang tepat. Tenaga
dengan tugas-tugas motorik yang kependidikan disamping sebagai
kompleks. pekerja yang terampil juga harus
Dilihat dari latar belakang mahasiswa sebagai tenaga profesional yamg
yang masuk Program studi mampu mengembangkan dunia
Penjaskesrek, masing-masing pendidikan.
mahasiswa mempunyai motivasi yang 2. Pengembangan ilmu pendidikan,
berbeda hal ini akan dapat dilihat dari LPTK harus memperhatikan
hasil penelitian ini. Motivasi pengembangan dan pembaharuan Ilmu
seseorang memilih karier sebagai kependidikan yang mampu menjawab
pelatih bermacam-macam,. ada tantangan pembangunan yang semakin
mahasiswa yang memilih karier meningkat. Kegiatan-kegiatan
tersebut oleh karena dengan menjadi pendidikan harus ditangani secara
pelatih dia akan dapat mengamalkan profesional.
pengetahuan dan keterampilannya
kepada orang lain; ada yang karena Dari pengalaman dan pengamatan
senang menolong atlet dan yang dilakukan selama tiga tahun
memperoleh kepuasan kalau atletnya program pendidikan jasmani dan
memperlihatkan peningkatan dalam rekreasi di Universitas Lampung
prestasinya (Harsono, 1988). Secara ternyata hasilnya belum
umum Cratty (1973) mengatakan mengembirakan, hal ini dapat dilihat
istilah motivasi mengacu kepada dari kemampuan mahasiswa dibidang
akademik rata-rata sedang, dari tiga dalam penyelesaian tepat waktu atau masa
angkatan mahasiswa hanya beberapa mukim di Program studi Penjas
mahasiswa saja yang memiliki indeks Universitas Lampung. Motivasi disamping
prestasi baik selebihnya rata-rata mempunyai peran sebagai salah satu unsur
sedang. Dari keberagaman mahasiswa penentu di dalam usaha-usaha seseorang,
Pendidilakn Jasmani hanya sebagian diperkirakan juga mempunyai peran yang
yang dapat di banggakan sebagai atlit lain di dalam proses menghasilkan tenaga
andalan Lampung dan sebahagian kependidikan, Nugroho Notosusanto
lainnya hanya melakukan mensinyalir bahwa sudah sejak beberapa
kewajibannya sebagai mahasiswa tahun terahir ini mulai banyak norma-
Penjas. Berbagai alasan dapat norma tata krama yang dilanggar siswa.
dikemukakan sebagai perkiraan Norma yang paling dasar seperti menyapa
penyebab terjadinya keadaan tersebut, gurunya sudah mulai sering ditinggalkan,
yaitu : demikian juga cara berpakaian sudah ada
a. Masukan yang kebanyakan tidak mahasiswa yang mengarah kepada cara
berasal dari SMA IPA, tetapi dari seperti artis yakni dengan berpakaian ketat
SMA IPS atau dari SMTA lain yang bagi mahasiswa wanita dan memakai kaos
tidak begitu dibekali untuk mengikuti oblong bagi mahasiswa laki-laki
perkuliahan di S-1 Pendidikan (Depdikbud 1984 :1). Dengan sendirinya
Jasmani. motivasi yang tinggi untuk menjadi guru
b. Siswa yang memasuki Program Studi atapun pelatih pada diri siswa ketika
Penjas dan Rekreasi hanya karena memasuki program studi pendidikan
senang olahraga yang tidak mengira jasmani dan rekreasi Universitas
bahwa kuliah di Penjaskesrek juga Lampung, diharapkan akan memperlancar
mendapatkan kuliah teori yang cukup proses belajar mengajar, dan akan
berat misalnya mata kuliah yang mempermudah usaha LPTK di dalam
berhubungan dengan IPA. membawa mahasiswa ke norma-norma
c. Kurangnya bakat di dalam olahraga tata krama yang diperlukan bagi seorang
sehingga untuk mencapai guru yang harus diteladani oleh murid-
keterampilan minimal berbagai muridnya.
macam olahraga yang diharuskan
terlalu banyak tenaga yang berakibat 2. METODE
mereka kehabisan tenaga untuk 2.1 Metode Penelitian
menyerap mata kuliah teori. Metode yang digunakan dalam
d. Tingkat kecerdasan cenderung kurang penelitian ini adalah metode survey
karena kebanyakan mereka berasal dengan teknik ata dengan
dari keluarga yang tingkat menyebarkan angket kepada semua
ekonominya pas-pasan. mahasiswa yang sedang kuliah di
e. Faktor yang tidak kalah pentingnya Program Studi Penjas rekreasi
yang turut menentukan hasil proses Universitas Lampung angkatan 2015.
belajar mengajar mahasiswa menurut
2.2 Instrumen Penelitian
peneliti adalah motivasi, dan justru
Instrumen yang digunakan dalam
motivasi inilah yang akan menjadi
penelitian ini adalah berupa angket yang
objek dalam penelitian ini.
terdiri dari pertanyaan tentang motivasi
mahasiswa masuk program studi Penjas-
Dalam suatu kegagalan usaha manusia,
rek Universitas Lampung tahun 2014 dan
motivasi dalam mengikuti mata kuliah
pertanyaan tambahan tentang latar
tidak jarang dijadikan penyebab kegagalan
belakang mahasiswa, asal sekolah dan PMPAP.Selanjutnya hasil lengkap
data-data tentang orang tua mahasiswa. penelitian adalah sebagai berikut :
Bentuk Insrumen adalah berbentuk pilihan :
ganda dengan beragam pilihan hal ini Penjaskes
memberi kesempatan kepada mahasiswa Program Studi rek
untuk memilih sesui dengan keadaan Tahun Masuk : 2015
sebenarnya. Sebelum dilaksanakan tes : 66
kepada mahasiswa terlebih dahulu Jumlah Mahasisw
diberikan penjelasan yang berhubungan Responden a
dengan cara-cara menjawab pertanyaan : 15
yang diajukan agar tidak terjadi kesalahan Jumlah Pertanyaa
dalam pengisiannya seperti mahasiswa Pertanyaan n
tidak perlu mencantumkan identitas agar
hasil yang diperoleh lebih valid. Jalur Masuk ke Univ.
2.3 Populasi dan Sampel Lampung
Sampel penelitian ditentukan secara
sensus, yaitu semua mahasiswa S-1 No Jalur JUMLAH
Penjas-rek mpung tahun 2015 yang RESPON PRESEN
terdiri dari 66 mahasiswa S-1 yang DEN TASE (%)
1 SNMP 27 40.909090
sedang aktif mengikuti kuliah.
TN 91
2.4 Teknik Analisa Data
2 SBMP 23 34.848484
enelitian ini dilakukan dengan cara
TN 85
diskripsi yang perhitungannya
3 MAnd 14 21.212121
dilakukan dengan persentasi.
iri 21
. 4 PMPA 2 3.0303030
3. HASIL P 3
TOT   66
A. Hasil Penelitian AL 100
Dari 70 angket yamg telah dibagikan
kepada responden pada hari Senin tanggal
Jumlah mahasiswa yang diterima pada
12 September 2016 akhirnya ditarik
program studi Pendidikan Jasmani dan
kembali 66 angket dari mahasiswa S-1
Rekreasi tahun 2015 adalah berjumlah 72
FKIP Program studi Penjaskesrek
orang namun yang mengembalikan angket
Universitas Lampung Tahun Ajaran 2015.
hanya 66 mahasiswa yang berarti lebih dari
Setelah diperiksa ternyata dari 66 angket
50% sehingga penelitian ini dapat dikatakan
yang kembali ternyata semua angket
sudah mewakili mahsiswa Penjaskes dan
memenuhi syarat pengisian yang telah
Rekreasi tahun 2015.
dicantumkan dalam petunjuk pengisian.
Dari 66 mahasiswa Penjasker dan Rekreasi 27
Jumlah angket yang diproses adalah
orang atau 40 % diterima melalui SNMPTN,
berjumlah 66 angket dan setelah dihitung
23 orang atau 34,84 % diterima melalui
secara manual ternyata 27 orang atau
SBMPTN, 14 orang mahasiswa atau 21,21 %
40,90 % mahasiswa masuk melalui jalur
diterima melalui Mandiri dan 2 orang atau
SNMPTN, 23 orang atau 34,84 %
3,03 % mahasiswa diterima melalui PMPAT
mahasiswa masuk melalui SBMPTN
Mahasiswa yang masuk melalui Kuliah B. Pembahasan
Mandiri sebanyak 14 mahasiswa atau Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa
21,21 % dan 2 orang atau 3,03 % motivasi masuk FKIP Program studi
mahasiswa masuk melalui Penjaskesrek Universitas Lampung tahun 2015
lebih banyak masuk melalui PMDK Akademik Hasi penelitian ini masih dapat dibuktikan
dibandingkan penerimaan melaliu SPMB dan kebenarannya melalui penelitian-penelitian
PMDK Prestasi dan Bakat. Dari jumlah selanjutnya karena banyak faktor lain yang
tersebut sebahagian mahasiswa masuk ke menentukan keberhasilan studi mahasiswa.
program studi penjas termotivasi karena ingin
jadi guru, masuk ABRI atau pelatih. Dari 4. KESIMPULAN
keadaan yang demikian diharapkan akan a. Kesimpulan
tumbuh minat mereka dalam membina cabang- Dari 66 mahasiswa yang kuliah di program
cabang olahraga yang diminati dan dari studi penjas terdapat keragaman dalam
merekalah diharapkan keberhasilan dalam penerimaan mahasiswa sebagai berikut :
meningkatkan prestasi olahraga baik di tingkat
b. Saran
daerah maupun tingkat nasional. Sedangkan
Seperti telah disinggung dalam tujuan
yang mempunyai motivasi karena senang
olahraga lebih sedikit dari keinginan jadi guru penelitian, penelitian ini baru merupakan
hal ini akan menguntungkan pemerintah penelitian dasar, dengan demikian
daerah dalam pencapaian prestasi olahraga penelitian masih perlu dilanjutkan dan
yang optimal melalui pendidikan jasmani di dikembangkan seterusnya untuk mengkaji
sekolah-sekolah, dari hasil yang demikian hal-hal yang masih merupakan prakiraan-
berarti situasi di program studi penjaskesrek prakiraan dalam penelitian ini. Sebagai
sudah sesuai dengan jiwanya dimana penjas contoh, perlu dibuktikan apakah motivasi
berada dibawah naungan jurusan ilmu tertentu dapat menghasilkan prestasi yang
pendidikan. diharapkan.
Dari latar belakang sekolah, orang tua dan
olahraga diharapkan akan turut menentukan DAFTAR PUSTAKA
hasil studi mahasiswa selama kuliah di
Penjaskesrek Universitas Lampung. Hal-hal Atmosudirdjo, Prayudi (1979). Dasar-dasar
yang menguntungkan studi mahasiswa adalah : Ilmu Administrasi Jakarta : Ghalia Indonesia.
1. Tempat tinggal mahasiswa kebanyakan
F.X Sudarsono dalam Agusmanaji (1990)
berasal dari daerah propinsi Lampung Faktor Penentu Keberhasilan Belajar,
2. Mahasiswa masuk di program studi Yokjakarta : Institut Keguruan dan Ilmu
Penjaskesrek rata-rata atas dasar karena Pendidikan Yokjakarta.
ingin jadi guru, ABRI atau pelatih hal ini
dapat dilihat dari latar belakang orang tua,
saudara kandung dan famili yang kurang Gellerman, Soul (1963). Motivation and
Productivity. Amcom A Diviation Of
berminat dalam olahraga. American Management Assocciation, New
3. Orang tua mahasiswa lebih banyak bekerja York.
sebagai pegawai negeri, hal ini
memungkinkan anak-anak mereka
Maslow, Abraham .H (1954) Motivation and
mengikuti jejak orang tua sebagai pegawai Personality New York, Harper and Brow.
negeri.
4. Asal sekolah mahasiswa rata-rata berasal Republik Indonesia (1984) Rencana
dari SMA, atas dasar latar belakang Pembangunan Lima Tahun Keempat
pendidikan mahasiswa diharapkan akan 1984/1985 – 1988/ 1989 Jakarta. Percetakan
lebih cepat menyelesaikan pendidikannya Negara Republik Indonesia.
pada program studi penjas FKIP
Setyo Nugroho (1985) Analisis tentang
Universitas Lampung.. Motivasi dan Peranannya dalam Peningkatan
5. Latar belakang olahraga mahasiswa yang Prestasi Keolahragaan Yokjakarta: FPOK
baik yang dialami pada waktu di SMTA. Yokjakarta.

Anda mungkin juga menyukai