Definisi
Dementia adalah suatu sindroma klinik yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan
ingatan/memori sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-hari
(Brocklehurst and Allen, 1987).
Secara garis besar dementia pada usia lanjut dapat dikategorikan dalam empat golongan,
yaitu:
Etiologi
D – Drugs (obat-obatan)
N – Nutritional
I – Infeksi
gagal jantung)
Klasifikasi
Rata-rata lama penyakit sejak didiagnosa awal sampai klinik, dimana diagnose
dibuat dengan menyingkirkan diagnosa lain. Diagnosa pastihanya dapat dibuat dengan
otopsi dan biopsy otak. Harus di ingat bahwa dapatan atrofi otak pada skan tomografi
atau MRI tidak didiagnostik atau spesifik untuk dementia, karena dapatan tersebut
dapat terjadi pada proses penuaan normal.
Gangguan Kognitif Ringan (= Mild Cognitive Impairment=MCI)
Akhir-akhir ini dikalangan para ahli terdapat pendapat menyatakan adanya suatu
bentuk transisi antar keadaan normal dan dementia Alzheimer, yang disebut sebagai
“mild cognitive impairment” (ganguan kognitif ringan) dengan kriteria sebagai
berikut (Petersen, 1999) :
Keluhan gangguan memori, lebih baik dikemukkan oleh keluarga atau
perawat.
Adanya gangguan memori pada pemeriksaan obyektif
Fungsi kognitif secara umum baik
AHS/ADL intak
Tidak mengalami dementia
Walaupun tidak semua dengan MCI akan menjadi dement, banyak diantara nya yang
berkembang menjadi dementi Alzheimer, perubahan menjadi Alzheimer ini
dilaporkan antara 2-31% /tahun (Bruscholi,Livestone, 2004) perubahan ini lebih
banyak terjadi pada mereka yang dirawat diklinik disbanding mereka yang tinggal
dimasyarakat.
2. Dementia multi-infark
Dementia ini merupakan jenis kedua terbanyak setelah penyakit
Alzheimer.didapatkan sebagai akibat /gejala sisa dari stroke kortikal atau subkortikal
yang berulang. Dapatan yang khas adalah bahwa gejala dan tanda menunjukan
penurunan bertingkat (stepwise), dimana setiap episode menurunkan keadaan
kognitifnya. Sedangkan pada Alzheimer gejala dan tanda akan berlangsung progresif.
Dengan MRI, lesi sering bisa dideteksi. Pemeriksaan dengan skor hachinsky dapat
membantu penegakkan diagnosis.
4. Dementia fronto-temporal
Sindroma dementia bisa diakibatkan oleh suatu proses degenerative di region korteks
anterior otak. Pencitraan neurologic fungsional menunjukan penurunan metabolism
otak di daerah lobus temporal anterior dan frontal. Gambaran klinik menggambarkan
distribusi topografik daereah korteks temporal yang terkena, bisa unilateral dan
bilateral. Secara klinis menunjukkan gambaran gangguan perilaku yang luas dengan
awitan yang menyelinap dan biasanya terjadi antara usia 40-70 tahun.
Diantara faktor resiko dementia adalah penuaan yang menyebabkan terjadinya perubahan
anatomi dan biokimiawi disusunan syaraf pusat.
Medikamentosa
Non-medikamentosa
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan yaitu masalah aktivitas sehari-hari agar
mandiri, meningkatkan fungsi, beradaptasi dan belajar keterampilan, serta meminimalkan
bantuan. Oleh karena itu intervensi dibagi menjadi 3 kelompok :
1. Mempertahankan fungsi
- Mengadopsi strategi untuk meningkatkan kemandirian
- Memelihara fungsi kognitif
2. Manajemen perilaku sulit : agitasi, agresi, dan psikosis
3. Mengurangi gangguan emosional komorbid
Pencegahan