Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN OSTEOPOROSIS

Dosen pembimbing: Ns.Nina Selvia Artha, M.kep

DISUSUN OLEH :

DIKA APRIANI RAHAYU

NIM 18903

POLTEKKES KEMENKES RIAU

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN DILUAR KAMPUS UTAMA

2020
KASUS OSTEOPOROSIS

Ny.K Berusia 63 tahun Didiagnosa mengalami osteoporosis,klien mengatakan kaki


kanannya terasa sakit terutama di dengkul nya. klien mengatakan kakinya kalau pagi hari saat
baru bangun tidur terasa ngilu dan sulit bergerak lamanya kurang lebih 15 menit. Ketika
ditanya skala nyeri nya 4. Klien mengatakan untuk jalan terasa sakit dan ngilu sehingga untuk
jalan lama klien tidak kuat dan terkadang timbul bunyi seperti retak atau bunyi “krek”. Saat
berjalan gaya berjalan klien tidak normal, Klien Tampak Meringis , lutut klien terlihat
bengkak dan merah .klien mengatakan tidak tahu sakit apa yang dia alami yang dia tahu
hanya terkait tentang rasa nyerinya.Klien mengatakan kalau nyerinya timbul maka klien
memberi obat oles seperti balsem. Klien mengatakan pernah jatuh semasa kecil sehingga
menimbulkan ketidaksimetrisan antara bahu kanan. Terdapat benjolan pada bahu kanan dan
sulit digerakkan akibat jatuh.TTV : Suhu : 36,8 C, Nadi : 86 x/menit, tekanan darah : 130/80
mmHg dan pernafasan : 18 X/Menit.

Analisa Data

Data Subjektif Data Objektif


-Klien mengatakan kaki -Klien terlihat meringis
kanannya terasa sakit terutama - Pada lutut klien terdapat bengkak
dengkulnya. dan juga kemerahan.
- klien mengatakan kakinya -Tanda-Tanda Vital
kalau pagi hari saat baru Suhu : 36,8
bangun tidur terasa ngilu dan Nadi : 86 x/menit
sulit bergerak lamanya Tekanan Darah : 130/80mmHg
kurang lebih 15 menit. Pernafasan : 18x/menit
- Ketika ditanya skala nyerinya klien
mengatakan skala nyerinya 4. - Skala Nyeri : 4
- klien mengatakan untuk jalan terasa sakit - Intensitas : Muncul pagi hari dan ketika
dan ngilu sehingga untuk jalan lama klien berjalan
tidak kuat dan terkadang timbul bunyi seperti - Durasi : 15 menit
retak atau bunyi “krek”. -Terdapat benjolan pada bahu kanan
- klien mengatakan pernah jatuh dan dan sulit digerakkan akibat jatuh.
menyebabkan Ketidaksimetrisan anatar bahu - Saat berjalan gaya berjalan klien tidak
kanan normal
- mengatakan nyeri atau sakit pada lututnya
ketika berjalan

KONSEP ASKEP OSTEOPOROSIS

1. Pengkajian
a. Identitas : Nama,umur,alamat dll
b. Keluhan Utama
c. Riwayat Penyakit Sekarang
d. Riwayat Kesehatan Dahulu
e. Riwayat Penyakit Keluarga
f. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
2) Kesadaran
3) Tanda-Tanda Vital
a. Suhu meningkat
b. Nadi meningkat
c. Tekanan darah meningkat atau dalam batas normal
d. Pernafasan biasanya normal atau mengalami peningkatan
g. Pemeriksaan Reviews Of System (ROS)
1. Pola Fungsi Kesehatan
2. Pola Persepsi dan Tata Laksana Hidup Sehat
3. Pola Nutrisi
4. Pola Eliminasi
5. Pola Tidur dan Istirahat
6. Pola Aktivitas
7. Pola Hubungan dan Peran
8. Pola Sensori Kognitif
9. Pola Persepsi dan Konsep Diri
10. Pola Seksual dan Reproduksi
11. Pola Mekanisme Penanggulangan Stress dan Koping
12. Pola Tata Nilai dan Kepercayaan
h. Pemeriksaan Penunjang
1) Laboratorium
a. Led meningkat
b. Protein c reaktif : positif pada masa inkubasi.
c. Asam urat guna mengetahui apakah penyebab osteoarthritis
pada klien disebabkan karena jumlah asam urat yang berlebih.
2) Foto Rontgen
3) Serologi
4) Tes Khusus
a. Tes Fluktasi
Caranya : ibu jari dan jari telunjuk dari satu tangan diletakkan
disebelah kiri dan kanan patella. Bila kemudian suprapatellaris
itu dikosongkan menggunakan tangan lainnya, maka ibu jari dari
jari telunjuk tadi seolah-olah 44 terdorong oleh perpindahan
cairan dalam sendilutut.
b. Tes Lekuk
Caranya : dengan memakai punggung tangan, kita mengusapi
“lekuk kecil” disebelah medial patella kearah proximal, sehingga
dikosongkan dari cairannya. Kemudian kita melaksanakan
gerakkan mengusap yang sama pada patella bagian lateral, maka
lekuk kecil yang medial itu akan kelihatan terisi cairan.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut/kronis berhubungan dengan agen injuri (biologi, kimia, fisik,
psikologis) ditandai dengan klien melaporkan adanya nyeri pada persendian,
ekspresi wajah meringis.
b. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri dan ketidaknyamanan,
kerusakan neuromuskuler, kehilangan integritas struktur tulang, kekakuan sendi
atau kontraktur.
c. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpapar Informasi

3. Intervensi

NO Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi

1. Nyeri akut/kronis berhubungan Setelah dilakukan tindakan1. 1. Kaji secara komprehensif


dengan agen injuri (biologi, keperawatan tentang nyeri, meliputi:
kimia, fisik, psikologis) 3 x 24 jam diharapkan lokasi, karakteristik dan
ditandai dengan klien klien mampu mengontrol skala, durasi, frekuensi,
melaporkan adanya nyeri pada nyeri dengan KH : kualitas, intensitas/beratnya
persendian, ekspresi wajah -Klien dapat mengetahui nyeri.
meringis. penyebab nyeri, skala 2. Gunakan komunikasi
nyeri, mampu terapeutik agar klien dapat
menggunakan tekhnik non mengekspresikan nyeri
farmakologi untuk 3.Evaluasi tentang
mengurangi nyeri, dan keefektifan dari tindakan
tindakan pencegahan nyeri mengontrol nyeri yang
-Klien mampu mengenal telah digunakan.
tanda tanda pencetus nyeri 4. Berikan informasi tentang
untuk pertolongan. nyeri, seperti : penyebab,
-Melaporkan bahwa nyeri berapa lama terjadi, dan
berkurang dengan tindakan pencegahan.
menggunakan manajemen 5 . Kontrol faktor-faktor
nyeri. lingkungan yang dapat
-Klien mengatakan rasa mempengaruhi respon klien
nyaman setelah nyeri terhadap ketidaknyamanan
berkurang. (misalnya: tempratur
-Tanda-tanda vital dalam ruangan, penyinaran)
batas normal. Pemberian Analgetik
-Ekspresi wajah tenang - Tentukan lokasi nyeri,
karakteristik nyeri.
- Berikan obat prinsip 5
benar.
- Cek riwayat alergi obat
- Tentukan lokasi nyeri,
karakteristik, kualitas, dan
keparahan
sebelum pengobatan.
- Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgetik
pertama kali.
- Berikan analgetik yang
tepat waktu terutama saat
nyeri hebat.
- Evaluasi efektivitas
analgetik, tanda dan gejala
(efek samping).
i.
2. Kerusakan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan Terapi Aktivitas :
berhubungan dengan nyeri dan keperawatan 3x24 jam - Kaji kebutuhan akan
ketidaknyamanan, kerusakan diharapkan klien dapat bantuan pelayanan
neuromuskuler, kehilangan menunjukkan tingkat kesehatan dirumah dan
integritas struktur tulang, mobilitas fisik dengan kebutuhan akan peralatan
kekakuan sendi atau KH: pengobatan yang tahan
kontraktur. - Klien menunjukkan lama.
penampilan - Ajarkan dan bantu klien
yang seimbang. untuk berpindah sesuai
- Klien menunjukkan kebutuhan
penampilan (misalnya dari tempat tidur
posisi tubuh. ke kursi).
- Klien menunjukkan - Instruksikan klien atau
pergerakan pemberi pelayanan tentang
sendi. keamanan
- Klien melakukan berpindah dan tekhnik
perpindahan. ambulasi yang aman.
- Klien melakukan - Pantau penggunaan alat
ambulasi : bantu mobilitas (misalnya:
berjalan. tongkat, walker, kruk, kursi
- Klien dapat melakukan roda)
aktivitas - Ajarkan dan dukung klien
sehari-hari secara mandiri. dalam latihan ROM
- Klien meminta bantuan aktif/pasif untuk
untuk mempertahankan atau
aktivitas mobilisasi jika meningkatkan kekuatan dan
diperlukan. ketahanan otot.
3. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan Pendidikan Kesehatan :
berhubungan dengan Keperawatan 1 x 30 menit Proses penyakit
kurangnya terpapar sumber diharapkan pengetahuan -Kaji tingkat pengetahuan
informasi klien tentang penyakit pasien berhubungan dengan
meningkat dengan KH : proses
- Menjelaskan penyakitnya penyakit yang spesifik
- Menjelaskan penyebab -Tentukan motivasi klien
penyakitnya untuk mempelajari
- Menjelaskan tanda-tanda informasi-informasi
gejala yang khusus (misalnya :
penyakitnya. status psikologis, orientasi,
- Menjelaskan tindakan- nyeri, keletihan)
tindakan untuk - Berikan pengajaran sesuai
meminimalkan keluhan dengan tingkat pemahaman
selama proses penyakit. klien, mengulang informasi
bila di perlukan.
- Sediakan waktu bagi klien
untuk menanyakan beberapa
pertanyaan dan
mendiskusikan
permasalahannya.

4. Implementasi

Hari/tanggal No. dx jam Tindakan paraf


Keperawatan
Rabu, 23 sep 1 10:00 Mengkaji Dika
2020 karakteristik
nyeri
Ds:
-klien
mengatakan
kaki kanannya
terasa sakit
terutama
dengkulnya.
-klien
mengatakan
kakinya kalau
pagi hari saat
baru bangun
tidur terasa
ngilu dan sulit
bergerak
lamanya kurang
lebih 15 menit.
-Ketika ditanya
skala nyeri nya
4
Do:
- Klien terlihat
menahan sakit
- Pada lutut
klien terdapat
bengkak dan
juga
kemerahan.
-Berkolaborasi
11:30 dengan dokter
dalam
pemberian
analgetik bila
nyeri dirasa
tambah parah.
Ds: -
Do: Klien
mendapat terapi
Allupurinol 1 x
1 tablet 100mg
Kamis , 24 sep 2 12:40 -Mengkaji Dika
2020 kemampuan
aktivitas klien
Ds:
-Ny.A
mengatakan
mampu
beraktivitas
sendiri tetapi
aktifitasnya
dilakukannya
dengan
pelanpelan.
Do:
-Klien
melakukan
aktivitas dengan
pelan-pelan.
Jumat,25 sep 3 10:30 Memberikan Dika
2020 penkes terhadap
klien tentang
proses
penyakitnya

5. Evaluasi

Hari/tanggal No.dx Soap paraf


Rabu,23 sep 2020 1 S: Klien Dika
mengatakan tidak
terasa nyeri lagi
O: wajah tampak
rileks
A: Masalah teratasi
P: Intervensi
dihentikan
Kamis,24 sep 2020 2 S: klien Dika
Mengatakan bisa
beraktivitas sendiri
secara perlahan
O: klien tampak
bisa berjalan
perlahan
A: masalah teratasi
sebagian
P: intervensi
dilanjutkan
Jumat, 25 sep 2020 3 S: klien sudah Dika
memahami tentang
proses penyakitnya
O: klien tampak
memahami dan bisa
mengulang kembali
apa yang telah di
sampaikan
A: masalah teratasi
P: intervensi
dihentikan

Anda mungkin juga menyukai