Anamnesa:
Pandangan kabur hingga hilang penglihatan, kabur terutama jarak dekat
Silau di siang hari
Bila didahului uveitis, terdapat nyeri dan mata kemerahan
Bila didahului uveitis, bisa didapatkan mata kemerahan dan nyeri periokular
Diplopia
Riwayat diabetes mellitus
Riwayat penggunaan kortikosteroid dalam waktu lama
2. Adanya katarak yang disertai satu atau lebih penyakit yang mendasari (uveitis,
glaukoma akut, ablasio retina, dan seterusnya).
3. Kekeruhan lensa yang biasanya didapat di bagian cortex posterior.
4. Pada pemeriksaan slit lamp, biasanya batas katarak bersifat ireguler yang
berekstensi sampai nukleus lensa.
1
2) Penatalaksanaan katarak komplikata
I. Uveitis : Pada uveitis, katarak timbul pada subkapsul posterior akibat gangguan
metabolisme lensa bagian belakang. Kekeruhan juga dapat terjadi pada tempat
iris melekat dengan lensa, yang dapat berkembang mengenai seluruh lensa.
Katarak yang disebabkan oleh uveitis bersifat reversibel.
II. Glaukoma : Pada serangan glaukoma akut dapat mengakibatkan gangguan
keseimbanan cairan lensa sehingga menyebabkan gangguan metablisme lensa
subkapsular anterior. Katarak oleh karena glaukoma bersifat reversibel juga,
dan dapat hilang apabila tekanan bola mata sudah terkontrol.
III. Ablasio : Dilakukan tindakan bedah apabila kekeruhannya sudah mengenai
seluruh bagian lensa (lihat indikasi dilakukannya bedah).
IV. Katarak diabetes: karena faktor utama dari terbentuknya katarak pada pasien
diabetes adalah adanya gula reduksi yang kemudian diubah menjadi sorbitol
pada lensa, maka penting bagi pasien untuk mengontrol gula darahnya sebelum
hingga sesudah tindakan pada kataraknya.
V. Katarak karena steroid: katarak karena steroid merupakan suatu hasil dari
proses yang lama, dan tergantung dosis. Semakin lama penggunaan dan
semakin besar dosis, kataraknya akan semakin parah. Bila akan diterapi
kataraknya, pasien perlu konsultasi dengan dokter untuk mengontrol /
menghentikan penggunaan steroidnya terlebih dahulu.
Secara umum penatalaksanaan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu non-bedah dan
bedah.
2
dilakukan pada fase-fase awal saja, dengan tetap mengedukasi pasien tentang sifat
progresif dari penyakit kataraknya.
3
Bila emetrop tidak bisa dicapai, biasanya dipilih atau ditargetkan
menjadi myopia derajad ringan. Jarang ditargetkan menjadi
hipermetrop karena pasien akan kesulitan melihat jarak jauh maupun
dekat.
C. Teknik pembedahan :
1) ICCE (Intracapsular Cataract Extraction) : Prosedur ini mengeluarkan massa
lensa serta kapsul. Namun cara ini mulai ditinggalkan karena mempunyai
komplikasi yang relatif tinggi oleh karena lebar insisi yang dibutuhkan cukup
lebar.
2) ECCE (Extracapsular Cataract Extraction) : Pada prosedur ini, massa lensa
dikeluarkan dengan merobek kapsul bagian anterior dan meninggalkan kapsul
bagian posterior. Kapsul bagian posterior memungkinkan menjadi tempat
implantasi lensa buatan.
3) MSICS (Manual Small Incision Cataract Surgery): Teknik ini adalah lanjutan
dari ECCE, dimana seluruh lensa dikeluarkan dari mata melalui scleral tunnel.
Keuntungan dari teknik ini adalah tidak dibutuhkannya penjahitan.
4) Phacoemulsification (Phaco) : Adalah teknik paling sering digunakan di
negara berkembang. Dimana membutuhkan alat khusus untuk
mengemulsifikasi lensa. Setelah di emulsifikasi, lensa akan mudah di aspirasi.
Keuntungannya tentu lebar insisi lebih pendek.
4
Gambar . Teknik pembedahan katarak phacoemulsification
E. Komplikasi operasi :
1) Ruptur dari kapsul posterior : komplikasi ini bersifat serius karena dapat
terjadi resiko kehilangan vitreous body, yang bisa menyebabkan perdarahan
dan lepasnya retina.
2) Suprachoroidal Haemorrhage
3) Endophtalmitis
F. Prognosis pembedahan
Baik, pada 90% pasien yang menjalani pembedahan menunjukkan peningkatan
visus secara signifikan.