Anda di halaman 1dari 6

PENGELOLAAN KANTUNG STOMA

Definisi

Stoma usus adalah pembukaan usus pada dinding perut anterior yang dibuat dengan
pembedahan. Prosedur yang dilakukan secara umum termasuk kolostomi dan ileostomi. 1

Tujuan

Tujuannya adalah agar pasien tetap dapat mengeluarkan tinja dan gas dari saluran
cerna (kentut) dari dalam tubuh. 1

Indikasi

Indikasi utama ileostomi termasuk cedera usus besar yang menghalangi anastamosis
primer seperti obstruksi usus peritonitis lama, radiasi enteritis iskemia dan penyakit radang usus
dan penyebab rektal Kolostomi digunakan pada obstruksi kolon (terutama karena kanker kolon
distal / rektum), perforasi dengan peritonitis , fistula rektovaginal dan sepsis perianal. 1

Anatomi Terkait
1. Usus Halus
Bagian dari saluran pencernaan yang mengikuti lambung adalah usus halus; di
sinilah sebagian besar pencernaan dan penyerapan makanan terjadi. Ada tiga bagian
yang berhubungan dengan usus kecil: Bagian pertama, duodenum, terhubung ke
lambung Bagian kedua adalah jejunum Bagian ketiga adalah ileum dan ini menempel
pada usus besar saluran pencernaan bagian bawah, untuk Informasi lebih lanjut Usus
halus dipersarafi dengan saraf simpatis (dari saraf vagus) dan parasimpatis (dari saraf
splanknikus toraks). Ini menerima suplai darah arteri dari arteri mesenterika superior dan
darah mengalir ke vena mesenterika superior dan kemudian ke vena portal hepatik
menuju hati.2

2. Duodenum
Duodenum menghubungkannya ke lambung dan panjangnya sekitar 25 cm,
sedangkan ukuran usus halus secara keseluruhan sekitar 6,5 meter (Herlihy, 2014).
Duodenum dimulai dengan bola duodenum, dibatasi oleh sfingter pilorus, menandai
ujung bawah lambung, sebelum menuju ke aspek berikutnya dari usus kecil, jejunum.
Duodenum terutama bertanggung jawab atas pemecahan makanan di usus kecil ,
dengan penggunaan enzim. Dinding bagian dalam duodenum tipis dan memiliki luas
permukaan yang besar; ini memungkinkan penyerapan terjadi dengan cepat dan efisien.
Dinding bagian dalam dilapisi dengan vili kecil (lihat Gambar 5). Ini menonjol,
memberikan luas permukaan yang besar; mereka juga mengandung kapiler darah yang
membawa molekul makanan yang diserap. Duodenum mengontrol kecepatan
pengosongan perut.2

3. Ileum
Segmen terakhir dan terpanjang dari usus kecil adalah ileum. Ileum secara
khusus bertanggung jawab untuk penyerapan vitamin B12 dan reabsorpsi garam
empedu terkonjugasi. Panjang ileum sekitar 4 meter, membentang dari jejunum ke katup
ileocaecal; ini kemudian bermuara di usus besar. Itu digantung dari dinding perut oleh
mesenterium (lipatan membran serosa). Ileum lebih tipis dari dinding bagian usus
lainnya; kontraksi peristaltiknya lebih lambat.2

4. Kolon
Istilah usus besar terkadang digunakan untuk merujuk pada seluruh usus besar.
Usus besar terdiri dari empat bagian: Sekum, Kolon, Rektum, dan Anus.Usus besar
lebih lebar tetapi lebih pendek dari usus kecil dan panjangnya sekitar 1,5 meter. Ini
memiliki dinding bagian dalam yang halus. Di bagian atas usus besar, enzim dari usus
kecil menyelesaikan proses pencernaan, dan bakteri menghasilkan vitamin B. 2
Mukosa usus besar mengandung sejumlah besar sel yang mengeluarkan lendir;
ini untuk memudahkan lewatnya feses dan untuk melindungi dinding usus besar.
Dinding anus mengeluarkan lendir sebagai respons terhadap kompresi feses; ini
melindungi saluran anus. Sisa makanan dari ileum adalah cairan saat memasuki sekum
yang mengandung sangat sedikit nutrisi. Usus halus menyerap sebagian air dari isi yang
lewat, tetapi fungsi utama usus besar adalah menyerap air, mengubah sisa makanan
menjadi tinja setengah padat. Usus besar juga menyerap beberapa vitamin, mineral,
elektrolit, dan obat-obatan.3

Kontraindikasi

kondisi patologis, termasuk anomali kongenital, obstruksi usus besar, penyakit radang
usus, gangguan traumatis pada saluran usus, atau keganasan gastrointestinal, ketika
pemulihan kontinuitas usus merupakan kontraindikasi atau tidak dapat segera dilakukan
mengingat kondisi klinis pasien. 1

Prosedur Pemasangan 4

1. Persiapan alat:
 Kantong stoma sesuai permintaan pasien (one piece / two piece, dan closed
end/draina-ble, serta transparant / opaque)
 Stoma guide
 Klip
 Spidol
 Gunting yang bengkok
 Bengkok
 Pasta untuk stoma
 Kantong plastik hitam
 Sarung tangan
 Kassa kecil secukupnya
 Kapas secukupnya
 Lidi kapas
 Cairan fisiologis (NaCl / Aqua Bides)
 Bethadin secukupnya (bila perlu)
 Powder (bila perlu)
 Perlak gulung yang kecil
 Tissue secukupnya / handuk kecil
 Sepasang pinset anatomis + chirurgie
 Gunting jahitan (bila perlu)

2. Prosedur pemasangannya:
 Atur posisi pasien
 Pasang perlak gulung di bawah lokasi stoma
 Letakan bengkok di atas perlak
 Pasang plastik hitam di atas bengkok dalam kondisi terbuka
 Siapkan kapas/kassa lembab yang telah dicampur dengan cairan fisiologis
menggunakan sepasang pinset
 Klip dibuka di atas plastik hitam dengan hati-hati (jangan dibuang dan cuci kembali
 Buka kantong stoma, dan langsung dimasukkan ke dalam plastik hitam
 Angkat base plate dengan perlahan-lahan menggunakan remouval wipe /cairan
fisiologis(dimulai dari bagian yang jauh dari jahitan luka terlebih dahulu)
 Jika sudah terangkat semua, masukkan ke dalam plastik hitam
 Pakai sarung tangan
 Bersihkan stoma, dan kulit sekitar stoma menggunakan kapas/kassa + cairan
fisiologis sampai dengan diameter 10 – 15 cm
 Bersihkan jahitan disekeliling stoma menggunakan lidi kapas yang diberi bethadin 2-
3 x, dan setelah 10 menit dibersihkan kembali dengan cairan fisiologis
 Kulit sekitar stoma dibersihkan dengan kassa kering (pada pasca operasi hari ke 7,
jika kondisi luka jahitan tidak ada masalah, maka dapat dibersihkanmenggunakan
tissue / handuk)
 Tutup lubang stoma menggunakan kassa lembab sementara waktu sambil memper-
siapkan pola pada base plate baru yang akan dipasang menggunakan stoma guide-
Setelah base plate dipola sesuai ukuran stoma, selanjutnya digunting sesuai pola
tersebut
 Buka kertas pengalasnya dan berikan pasta disekeliling pinggiran lubang pola
tersebut, kemudian dirapihka menggunakan jari telunjuk yang telah dicelupkan
dalam cairan fisiologis
 Pasangkan base plate tersebut pada kulit sekitar stoma dimulai dari posisi stoma
bagian bawah terlebih dahulu Tekan dengan hati-hati seheliling base plate tersebut
menggunakan jari-jari tangan beberapa kali
 Tangkupkan / pasangkan stoma bag pasangannya sambil mengangkat tissue yang
berada di atas lubang stoma
 Pasangkan klipnya di bagian bawah stoma bag + 2 cm
 Lihat respon pasien

Komplikasi
Dermatitis peristomal, penempatan stoma yang buruk, keluaran tinggi, iskemia, retraksi,
pembentukan hernia parastomal, stenosis stomal, perdarahan, dan prolaps. 5

Prognosis
Tingkat komplikasi stomal berkisar dari 14 hingga 79%. Dermatitis peristomal adalah
komplikasi yang paling umum. 5

Referensi
1. Ahmad, Qamar & Saeed, M & Muneera, Mah & Ahmed, M & Khalid, Kamran. (2010).
INDICATIONS AND COMPLICATIONS OF INTESTINAL STOMAS – A TERTIARY
CARE HOSPITAL EXPERIENCE. Biomedica. 26.
2. Peate, I. (2018). Anatomy and physiology, 9. The gastrointestinal system. British Journal
of Healthcare Assistants, 12(3), 110–114. doi:10.12968/bjha.2018.12.3.110 
3. Waugh A, Grant A. Ross and Wilson anatomy and physiology. 12th edn. Edinburgh:
Churchill Livingstone; 2014
4. Setyorini. 2007. Pemilihan Kantong Stoma yang Tepat bagi Ostomate. Fakultas Ilmu
Keperawatan UNPAD
5. Rodrigues, Francielle & Novaes, Jane & Pinheiro, Marcela & Martins, Paula & Cunha-
Melo, José. (2019). Intestinal Ostomy Complications and Care.
10.5772/intechopen.85633.

Anda mungkin juga menyukai