PENDAHULUAN
Gastrium merupakan bagian dari alat pencernaan pada hewan non ruminansia.
Pada kucing terletak pada sisi kiri linea alba cranial abdominal, dibelakang diafragma dan
hepar. Letaknya bervariasi tergantung dari jumlah isi gastrium. Gastrotomi adalah operasi
membuka gastrium atau dinding lambung yang dilakukan untuk mengambil benda asing,
inspeksi mukosa gastrium terhadap kemungkinan ulcer, neoplasma atau hipertropi dan untuk
gastrotomi adalah kasus foreign body removal (pengangkatan benda asing) yang sering
Indikasi dilakukannya gastrotomi diantaranya adalah untuk mengeluarkan benda asing dan
bawah. Namun, prosedur ini juga sering dilakukan terhadap pengambilan sampel biopsi
lambung (phycomycosis atau gastric carcinomas case), untuk mengurangi tekanan akibat
1.2 Tujuan
Adapun tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa
yang di maksud dengan gastrotomy, serta mengetahui cara atau metode yang
digunakan dalam tindakan gastromy, serta hal hal yang perlu diperhatikan setelah
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lambung memiliki banyak suplai darah dari arteri celiac. Cabang dari
lambung sebelah kanan dan kiri, splenic dan kiri dan kanan arteri gastropoietic
Gambar 2.1 Anatomi arteri pada Lambung. Dicetak dengan izin dari Anderson S,
Gill P, Lippincott L, Somerville M, Shields S, Balfour R, Wilson E. Dimensions in
Surgery: Partial Gastrectomy. Pulse (an official publication of the Southern
California Veterinary Medical Association): May, 2002.
bagian anatominya hal ini dikarenakan dapat terjadinya gangguang saraf dan otot yang
dapat mempengaruhi post operasi lambung dan sistem biliary. Stimulasi aksi primer
berupa parasimpatetik dari saraf vagus. Cabang dorsal dan ventral vagus melalui ruang
2
kosong bagian esophagus. Cabang bagian ventral mensuplai lambung bagian lesser
curvature, pylorus, dan hati. Cabang bagian dorsal mensuplai lesser curvature, dinding
ginjal bagian ventral, lalu cabang dari celiac dan arteri arteri cranial messentric.
Stimulasi aksi lambung berupa simpatetik berasal dari fleksus celiacomesentric dengan
serabut otot diikuti dengan cabang arteri celiac lambung (Gbr 2.2). Sumsum tulang
bagian ganglia bertanggung jawab stimulasi aksi lambung dapat menjangkau dari C2
Bagian cardia dan pilorus dari lambung biasanya di fiksasi posisinya oleh
Pada hewan kecil contoh anjing dengan jenis dada yang lebih dalam, akses
menuju lambung dan pylorus akan dibatasi oleh omental dan penggantung mesenteric
termasuk ligament hepatoduodenal dan bagian dari lesser omentum. Struktur ini terdiri
dari arteri hepatic, limfatik, cabang sara vagus, vena portal dan bile duct, namun pada
3
bagian insisi memiliki resiko untuk merusak bagian tersebut (Gbr 2.3). Insisi untuk
menemukan lambung yang paling baik dengan memperpanjang dari insisi dinding
abdomen secara cranial dari bagian xiphoid ke tulang rawan sternum dan secara caudal
Eksposur abdominal dapat dilakukan dengan alat seperti Balour Abdominal Retractor.
Gambar 2.3 Anatomi bile duct. Hal yang sangat penting untuk menghindari
kerusakan dari bile duct karena posisinya transversal dengan ligament
hepatoduodenal.
4
Handling jaringan yang tidak traumatik Manajemen perawatan sakit setelah
operasi
Teknik palpasi untuk benda asing Manajemen nutrisi setelah perawatan
basa, dan gangguan elektrolit harus diperbaiki. Hewan dengan toksisitas seng
Hewan harus dicukur dan disiapkan dari bagian tengah thoraks hingga ke
bagian preputium atau pubis. Bagian juga harus disiapkan jika diperlukan tabung
enterostomi. Kancing pada tabung endotrakeal harus diperiksa untuk inflasi yang
2.3 Operasi
dieksplorasi sepenuhnya, dan setiap prosedur dilakukan secara bersih, seperti biopsi
hati, harus dilakukan sebelum membuka lambung. Sayatan pada abdomen biasanya
dimulai pada xiphoid dan diteruskan hingga ke arah kaudal sampai umbilikus.
memerlukan ligasi dan reseksi untuk mengekspos lambung. Sebelum memasuki bagian
terkontaminasi.
5
Gastrotomi untuk pengangkatan benda asing biasanya dilakukan di dalam
lambung bagian fundus sehingga daerah pilorus tidak akan terhalang saat dilakukan
yang lebih besar dan bagian lengkungan yang lebih rendah pada bagian paling sedikit
vaskular di serosa. Jahitan sederhana untuk menjaga organ berada pada tempatnya bisa
Benda asing lambung biasanya diangkat dengan gunting jaringan jenis Allis, Carmalt,
atau Kelly.
Gambar 2.4 Lokasi untuk insisi pada gastrotomi. Pastikan sayatan tidak dekat
pilorus, atau penutupan sayatan mungkin menyebabkan jaringan yang berlebihan
direngkuh ke dalam lumen lambung, mengakibatkan obstruksi aliran keluar.
Membuat tusuk sayatan ke lumen lambung dengan pisau bedah.
gastrotomi, yang dapat sembuh dengan cepat dan jarang timbul. Beberapa ahli bedah
akan menutup mukosa lambung terpisah dengan pola menerus untuk mengurangi
pendarahan intragastrik. Ahli bedah lainnya akan melakukan penutupan pembalik dua
lapis itu hanya meluas pada bagian submukosa, karena mukosa lambung akan menutup
6
sendiri. Gastrotomi di dekat pilorus harus ditutup dengan lapisan tunggal, apposisional,
pola terputus atau menerus. Penutupan biasanya dilakukan dengan 2-0 atau 3 -0 benang
dengan satu lapisan (mukosa, submukosa, muskularis, serosa) secara appositional pola
monofilamen biasanya berukuran 2-0 atau 3-0. Penjahitan dua lapisan Pertama
menjahit lapisan mukosa secara appositional lalu menjahit lapisan kedua yang terdiri
dari submucosa, muscularis dan serosa secara inverting dapat dilakukan dengan pola
seperti Cushing menerus atau Lembert. Setelah gastrotomi selesai, sarung tangan dan
instrumen diganti dan perut dibilas dan disedot untuk menghilangkan kontaminan.
7
Gambar 2.5 Teknik Menjahit A. Stay suture dibuat agar lambung dapat lebih
diekspos dan untuk mempertahankan posisi. Menggunakan blade ukuran 10, 11 atau
D. Penutupan lapisan ganda dapat dilakukan dengan langkah awal aposisi mukosa
8
2.4 Hal yang diperhatikan setelah operasi
Selama pemulihan, pertahankan agar kepala hewan tetap tinggi untuk mengurangi
refluks lambung. Hematokrit awal harus diukur, dan hematokrit serial dievaluasi jika
hematomesis, pucat, atau anemia atau melena yang signifikan terjadi. Makanan dapat
diberikan 12 hingga 24 jam setelah operasi jika hewan tersebut tidak muntah atau mual.
Muntah atau mual pasca operasi dapat terjadi akibat ileus, kelainan elektrolit (terutama
maropitan). Jika terjadi toksisitas dari timbal atau seng pada lambung mungkin karena
pneumonia aspirasi. Jika mukosa belum ditutup, hewan dapat muntah sebagian darah
yang tercerna yang terlihat seperti bubuk kopi. Hewan yang muntah secara persisten
harus dievaluasi dengan radiography atau kontras atau endoskopi untuk melihat
lambung sembuh dengan cepat dan memiliki suplai darah yang luas. Terbukanya
jahitan pada lambung dapat terjadi akibat muntah hebat atau pada hewan dengan
iskemik, neoplastik, atau perut yang sangat sakit. Penutupan gastrotomi antral dengan
jahitan yang tidak dapat diserap seperti polypropylene dapat menyebabkan peradangan
obstruksi pilorus. Obstruksi pilorus juga dapat terjadi dari jaringan yang berlebihan
9
BAB III
3.1. Materi
3.1.1. Hewan
Sebelum operasi dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan fisik secara umum
meliputi tekanan darah, frekuensi pulsus, frekuensi nafas, suhu tubuh, keadaan umum dari
anjing tersebut, dan dilakukan pemeriksaan darah rutin. Jika kucing dinyatakan memenuhi
syarat, maka operasi dapat dilaksanakan. kucing harus dipuasakan makan selama 12 jam dan
puasa minum selama 6 jam terlebih dahulu sebelum operasi dilakukan dengan tujuan agar
kondisi usus dalam keadaan kosong sehingga kucing tidak muntah dalam kondisi teranastesi.
Meja operasi didesinfeksi dengan menggunakan air sabun dan dilap sampai bersih dan
kering. Alat operasi dalam keadaan steril diletakkan dimeja khusus dan disusun secara urut
Operator dan co-operator harus dalam keadaan asepsis dan steril selama berlangsungnya
operasi. Tangan dicuci bersih dari ujung jari sampai siku dengan sabun dan disikat kemudian
dibilas dengan air bersih yang mengalir sampai bersih kemudian didesinfektan dengan
menggunakan alcohol.
Alat yang digunakan adalah infuse set, iv catheter, scalpel, blade, gunting Metzenbaum,
guntin tumpul tajam, needle holder, jarum bulat dan jarum segitiga, benang safil serta benang
10
silk, pinset anatomis dan chirurgis, allis forceps, hemostatic forceps, drapping, gawn, hairscap,
Bahan yang digunakan adalah alcohol 70%, povidone iodine, hipavix, bandage, leucoplast,
kasa,tampon, NaCL fisiologis, Ringer lactate, antibiotic, obat premedikasi (atropin sulfat ,
3.3.Metode
Sebelum melakukan operasi, baik operator maupun co – operator harus terlebih dahulu
Cuci tangan hingga mencapai siku dengan menggunakan air bersih dan sabun, setelah itu
dapat dicuci kembali dengan alkohol 70%. Kemudian operator dan co-operator menggunakan
sarung tangan dan pakaian khusus. Keadaan tersebut dipertahankan sampai operasi selesai.
Premedikasi yang digunakan adalah Atropin Sulfat dengan dosis 0,02 – 0,04 mg/KgBB
secara intramuscular. Setelah ± 10 menit dilanjutkan dengan pemberian anestesi umum yaitu
Setelah pemberian anestesi, frekuensi nafas dan denyut jantung dimonitoring setiap 5 – 10
menit sampai pembedahan selesai. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan radiograph,
Selanjutnya hewan diberikan anestesi umum dan ditempatkan pada posisi dorsal
recumbency.
Selama hewan masih teranastesi, dilakukan infus ringer laktat untuk mengganti cairan yang
Setelah itu melakukan incisi kulit pada ventral midline abdominal dari thipoid sampai
pubis.
Incisi dilanjutkan pada linea alba dan peritonium sehingga rongga abdominal terbuka.
11
Dinding abdominal dikuakkan dengan retraktor sehingga gastrointestinal terlihat. Lambung
dikeluarkan dengan membuat jahitan stay suture yang bertujuan untuk memegang dinding
lambung.
Selanjutnya melakukan incisi pada dinding lambung yang sedikit pembuluh darahnya
(bagian curvatura mayor). Incisi dibuat agar tidak dekat dengan pilorus dan incisi dilebarkan
dengan gunting.
Setelah dilakukan tindakan pada lambung (mengeluarkan benda asing, biopsi), segera
dilakukan penutupan pada serosa muskularis, dan submukosa sebagai lapis pertama dengan
pola simple interrupted selanjutnya dijahit dengan pola cushing menggunakan jarum bulat
Lambung dimasukkan ke dalam rongga perut dan dilakukan penutupan dinding perut.
Pada bagian peritoneum dan linea alba dijahit secara terputus sederhana dengan jarum bulat
Bagian suubkutan dijahit dengan jarum bulat dan benang safil menggunakan teknik
subcuticular.
Bagian kutan dijahit dengan jarum segitiga dengan benang silk dengan teknik terputus
sederhana.
Perawatan pasca operasi, hewan jangan diberi makan dan minum. Diberikan infus secara
dosis 10-20 mg/kg BB secara intramuskuler untuk menghindari adanya infeksi sekunder.
Luka bekas operasi diolesi nutimoist dan ditutup dengan kasa dan hipavix.
12
Selain itu juga dilakukan monitoring terhadap denyut jantung, pernafasan dan temperatur
tubuh. Untuk mencegah keadaan hipotermi dapat dilakukan dengan menggunakan lampu
infrared.
Setelah hewan dioperasi ditempatkan pada tempat yang kering dan bersih, luka operasi
kemudian diberikan makanan yang mudah dicerna guna mengurangi kerja gastrium selama
3 – 4 hari, kasa pada hipavix diganti setiap hari dan luka dibersihkan dengan rivanol lalu
diberikan nutrimoist dan memberikan kasa baru dan hipavix. Jahitan dapat dibuka setelah
luka operasi benar-benar kering dan sembuh serta telah tertutup, kemudian diolesi kembali
nutrimoist.
13
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Signalement
Dilakukan operasi mandiri gastrotomi pada kucing Heizer yang dilakukan pada
hari Kamis, 14 Maret 2019 di Klinik Weka dengan operator oleh Elsa Firnanda Pin
Pratama, S.KH dan co-operator Aryanto Hamid, S.KH dan Muhammad Wildan
Wiguna, S.KH dibimbing oleh drh.Ratna Widyawati, M.Vet dan drh.Desty Apritya,
M.Vet.
Nama : Heizer
14
Body weight : 3,8 kg
Body condition : Normal
Perawatan pre operasi berupa pemasangan infus Ringer Laktat secara intravena
lalu pemberian povidone iodine pada lokasi insisi, pre-medikasi dan anastesi lalu
dengan larutan Natrium Klorida 0,9% lalu pemberian antibiotic viccilin yang telah
IM.
= 0,608 ml
Atropin merupakan salah satu jenis premedikasi yang memiliki afinitas kuat
asetilkolin terikat pada tempatnya pada reseptor muskarinik. Kerja obat ini secara
umum berlangsung sekitar 4 jam kecuali bila diteteskan ke dalam mata, maka kerjanya
mengurangi aktivitas saluran cerna, sebab atropin adalah salah satu obat yang memiliki
sifat kuat dalam menghambat saluran cerna. Berefek pula pada kandung kemih dengan
15
mengurangi keadaan hipermotilitas kandung kemih. Atropin dapat menghambat kerja
kelenjar saliva sehingga timbul efek pengeringan pada lapisan mukosa mulut
(serostomia). Kelenjar saliva sangat peka terhadap atropin, bahkan kelenjar keringat
dan air mata juga dapat terganggu (Mycek et al. 2001). Atropin sulfat sebagai
premedikasi diberikan pada kisaran dosis 0,02-0,04 mg/kg, yang diberikan baik secara
atropin yaitu atropin mudah diserap, sebagian dimetabolisme di dalam hepar, dan
dibuang dari tubuh terutama melalui air seni. Adapun efek samping dari atropin
tergantung dari dosis, atropin juga dapat menyebabkan mulut kering, penglihatan
mengabur, takikardia, dan konstipasi. Efeknya terhadap sistem saraf pusat termasuk
rasa capek, bingung, dan delirium (ketidakmampuan membedakan kondisi yang nyata
dan halusinasi) yang dapat berlanjut menjadi depresi dan penyumbatan pada sistem
pernapasan bahkan kematian (Mycek et al. 2001). Atropin ini juga dapat menghambat
bradikardia yang dapat ditimbulkan oleh obat kolinergik dan tidak mempengaruhi
pembuluh darah maupun tekanan darah secara langsung, tetapi dapat menghambat
vasodilatasi oleh asetilkolin atau ester kolin yang lain. Pada dosis yang kecil
memperlihatkan efek merangsang di susunan saraf pusat dan pada dosis toksik
memperlihatkan depresi setelah melampaui fase eksitasi yang berlebihan (Syarif et al,
2011)
4.2.2. Xylazine
16
= 0,57 ml
(Booth 1995). Xylazin menyebabkan penekanan sistem saraf pusat yang diawali
dengan sedasi kemudian pada dosis yang lebih tinggi digunakan untuk hipnotis,
sehingga akhirnya hewan menjadi tidak sadar dan teranestesi (Zulfadli, 2005).
kombinasi ketamin. Obat ini bekerja pada reseptor presinapsis dan pos-sinapsis dari
sistem saraf pusat dan perifer sebagai agonis adrenergik. Xylazin menimbulkan efek
relaksasi muskulus centralis. Selain itu, xylazin juga mempunyai efek analgesi. Xylazin
menimbulkan kondisi tidur yang ringan bahkan sampai kondisi narkosis yang dalam,
agonis mengerahkan efek penghambatan pada fungsi sistem saraf pusat melalui
ditemukan di otot polos pembuluh darah arteri organ dan vena abdomen. Ketika α2
sistem saraf pusat, ginjal, sistem endokrin dan trombosit (Adams, 2001).
Obat ini banyak digunakan dalam subtansi kedokteran hewan dan sering
digunakan sebagai obat penenang (sedasi), nyeri (analgesik) dan relaksasi otot rangka
17
(relaksan otot). Pemberian xylazin sebagai preanestesi dapat memperpanjang durasi
analgesi, mengurangi dosis anestesi dan memperpendek masa pemulihan. Pada kucing
sehingga eliminasi ketamin lebih lama, hal ini menyebabkan durasi anestesi lebih
panjang (Waterman, 1983), pada kucing range dosis xylazin yang sering digunakan
yaitu 1,0-2,0 mg/kg BB secara intra muskuler (Lumley 1990) dan 1-2 mg/kg BB
peningkatan tekanan sistem saraf pusat, pengurangan sistem sistolik, depresi respirasi
(pengurangan frekuensi respirasi dan volume respirasi per menit) serta hipertensi yang
diikuti dengan hipotensi (Zulfadli, 2005). Xylazin memiliki efek farmakologis yang
sebagian besar terdiri dari penurunan cardiac output, sehingga terjadi penurunan
frekuensi setelah kenaikan di awal injeksi pada tekanan darah kemudian dalam
perjalanan dapat menyebabkan efek vasodilatasi pada tekanan darah yang juga dapat
Kontraindikasi dari xylazin adalah tidak boleh digunakan pada hewan yang
18
peningkatan sekresi saliva, meningkatkan risiko pneumonia aspirasi (pernafasan),
Efek xylazin pada fungsi respirasi biasanya tidak berarti secara klinis, tetapi pada
dosis yang tinggi dapat mendepres respirasi sehingga terjadi penurunan volume tidal
dan respirasi rata-rata (Plumb, 1991). Perubahan yang cukup jelas terlihat pada fungsi
kemudian diikuti dengan konstriksi pembuluh darah kapiler. Sebagai reflek normal
terhadap peningkatan tekanan darah dan pemblokiran saraf simpatis, frekuensi denyut
jantung akan menurun sehingga menimbulkan bradikardi dan tekanan darah menurun
mencapai level normal atau subnormal. Xylazin tidak dianjurkan pada hewan yang
memiliki penyakit jantung, darah rendah, dan penyakit ginjal (Ramadhani, 2013).
4.2.3. Ketamin
setelah 10 menit diberikan ATP dan Xylazine dari perhitungan rumus sebagai berikut:
= 1,52 ml
Ketamin adalah anestesi umum non barbiturat yang bekerja cepat dan termasuk
Domino dan Carsen pada tahun 1965. Ketamin mempuyai efek analgesi yang kuat akan
tetapi memberikan efek hipnotik yang ringan. Ketamin merupakan zat anestesi dengan
efek satu arah yang berarti efek analgesinya akan hilang bila obat itu telah
19
Anestetik ini adalah suatu derivat dari phencyclidine suatu obat anti psikosa (Drajat,
1986).
intramuskuler. Obat ini menimbulkan efek analgesia yang sangat baik dan dapat
dikatakan sempurna dengan hanya diikuti tidur yang superfisial. Hal ini dapat dilihat
pada penderita yang diberikan ketamin sering menunjukkan gerakan 9 spontan dari
titik tangkap kerjanya pada daerah kortek dari otak dibanding dengan obat anestesi
lainnya yang titik tangkap kerjanya adalah reticular actifiting system dari otak
(Dodman et al, 1984). Dosis ketamin pada kucing yaitu 10-30 mg/kg secara intra
dalam durasi yang cepat namun mata masih tetap terbuka tetapi tidak memberikan
respon rangsangan dari luar (Hilbery et al, 1992). Selain itu ketamin juga memiliki efek
Sifat-sifat ketamin, yaitu larutan tidak berwarna, stabil pada suhu kamar, dan
suasana asam (pH 3,5 – 5,5). Adapun farmakokinetik dari ketamin adalah sebagian
besar ketamin mengalami dealkilasi dan dihidrolisis dalam hati, kemudian dieksresi
terutama dalam bentuk metabolik dan sedikit dalam bentuk utuh. Ketamin dengan
pemberian tunggal bukan anestetik yang bagus, karena obat ini tidak merelaksasi
muskulus bahkan kadang-kadang tonus sedikit meningkat. Efek puncak pada hewan
umumnya tercapai dalam waktu 6-8 menit dan anestesi berlangsung selama 30-40
20
menit, sedang untuk pemulihan membutuhkan waktu sekitar 5-8 jam. (Gan, 1987;
Ketamin merupakan salah satu jenis anesthesi yang sering digunakan pada
kucing untuk beberapa jenis operasi. Adapun dosis ketamin untuk kucing adalah 10-30
mg/KgBB (Kusumawati dan Sardjana, 2004) dan 10-15 mg/kgBB (Napier and Napier,
2009). Efek ketamin dapat merangsang simpatetik pusat yang akhirnya menyebabkan
peningkatan kadar katekolamin dalam plasma dan meningkatkan aliran darah. Karena
itu ketamin digunakan bila depresi sirkulasi tidak dikehendaki. Sebaliknya, efek-efek
(Kusumawati dan Sardjana, 2004; Mycek et al, 2001). Kelemahan dari anastetika ini
pada muskulus, yang karenanya sering dikombinasikan dengan obat yang mempunyai
traumatik yang kotor pada pasien rawat jalan(Morison, 2003 dikutip dari Helm, 1978),
dan untuk mengurangi sepsis lukapada luka bakar (Morison, 2003 dikutip dari Zellner
21
Tjaydan Rahardja (2002) mendefinisikan bahwa kompleks dari ioddengan
polivinil pirolidon yang tidak merangsang dan larut dalam air. Povidon-iodine bersifat
bakteriostatik dengan kadar 640 µg/ml danbersifat bakterisid pada kadar 960 µg/ml.
Manfaat povidon iodine Tjay dan Rahardja (2002) berpendapat bahwa, Povidon-
kali dalamsehari, dan digunakan dengan konsentrasi penuh baik untuk mengoles
Terapi cairan dibutuhkan saat operasi dan setelah operasi dimana hewan
dipuasakan dari makan dan minum. Saat operasi kucing ini membutuhkan
4cc/kgBB/jam.
22
selama 1 jam operasi umumnya direkomendasikan untuk mengimbangi hipotensi dan
Cairan natrium tinggi isotonik sering disebut sebagai cairan pengganti karena
sering digunakan untuk yang cepat penggantian defisit volume ECF yang disebabkan
oleh muntah dan diare. Mereka memiliki [Na +] di dekat ECF, berkisar dari sekitar 130
mEq / L (mis., Ringer laktasi solusi [LRS]) hingga 154 mEq / L (mis., saline 0,9%).
Tabel 5-2 termasuk contoh pengganti tambahan cairan, disorot dalam warna merah.
Cairan natrium tinggi isotonik digunakan baik untuk hipovolemia maupun untuk
penurunan volume ECF yang tidak terlalu parah sebagai dehidrasi. Ketika diberikan
dengan cepat, mereka bisa terbiasa mengembalikan volume cairan intravaskular pada
kucing dengan hipovolemia. Mereka juga digunakan, bila diberikan lebih banyak
perlahan, untuk menggantikan volume ECF dalam keadaan dehidrasi isotonik yang
tidak langsung mengancam nyawa, seperti seperti yang terjadi pada pasien dengan
gastrointestinal atau kemih kehilangan cairan saat asupan oral tidak cukup untuk
menyeimbangkan kerugian.
4.2.6. Viccilin
antibiotik spektrum luas yang telah ditingkatkan aktifitasnya terhadap bakteri gram
negatif, anaerob maupun aerob. Antibiotik ini peka terhadap enzim b-laktamase yang
23
diproduksi oleh beberapa bakteri seperti Staphylococcus aureus. Ampisilin berbentuk
anhidrat atau trihidrat mengandung tidak kurang dari 900 g tiap milligram
tersedia dalam bentuk trihidrat untuk sediaan oral dan garam natrium untuk sediaan
injeksi. Potensi ampisilin trihidrat dan natrium penisilin dihitung berdasarkan basis
anhidrous. Ampisilin trihidrat berwarna putih, praktis tidak berbau , serbuk kristal, dan
larut dalam air. Ampisilin trihidrat mempunyai kelarutan dalam air sekitar 6 mg/mL
pada suhu 200 0c dan 10 mg/mL pada suhu 40 0C. Ampisilin sodium berwarna hampir
putih, praktis tidak berbau, serbuk kristal, serbuk hidroskopis, sangat larut dalam air,
mengandung 0.9% natrium klorida. Pelarutan natrium ampicilin dengan larutan yang
Ampicillin anhydrous atau trihydrate dalam bentuk kapsul dan powder untuk
penggunaan oral harus disimpan dalam suhu ruang (15-30 0c). suspensi oral akan tetap
stabil selama 14 hari dalam lemari es pada suhu 2-8 0c dan tetap dapat stabil selama 7
hari dalam suhu ruang. Ampicillin trihydrate untuk injection (Polyflex¨) tetap stabil
dalam waktu 12 bulan jika disimpan dalam lemari es dan tetap stabil selama 3 bulan
dalam suhu ruang. Ampicillin sodium untuk injection sifatnya relatif tidak stabil
setelah reconstitution dan secara umum harus digunakan dalam waktu satu jam setelah
reconstitution.semakin tinggi konsentrasi dari solution dari obat maka stabilitas dari
Resorpsinya dari usus kurang dari 50 % dan agak perlahan, baru setelah lebih
kurang 2 jam tercapai kadar puncak dalam plasma. Plasma t ½ – nya sedikit lebih lama
24
dari derivat tahan asam yaitu 1-2 jam.pengikatan proteinnya jauh lebih rendah daripada
pen-G atau pen-V, hanya 25 %, sehingga difusinya kedalam jaringan juga lebih baik.
Penetrasinya ke SSP ringan namun dengan dosis tinggi sekali ternyata efektif pada
masa kebuntingan. Absorpsi obat dalam saluran cerna kurang baik (± 30-40 %), obat
terikat oleh protein plasma (± 20 %). Kadar darah maksimalnya dicapai dalam 5 menit
setelah injeksi intravena, 1 jam setelah injeksi intramuskuler dan 2 jam setelah
pemberian per oral. Waktu paruhnya 0,5-1 jam (Plumb,2006). Ekskresi terjadi untuk
sebagian kecil melalui empedu dan untuk sebagian besar lewat ginjal dengan transport
aktif tubuler pula, yaitu 30-40 % dalam keadaan aktif utuh dan sisanya sebagai
infeksi saluran nafas, saluran pencernaan, respirasi, kulit dan urogenital. Dosis untuk
aktivitas tinggi melawan bakteri Gram negatif seperti Escherichia coli, Shigella, dan
serbuk kristal putih yang larut air. Konsentrasi dalam serum memuncak diperoleh
kurang lebih 2 jam setelah pemberian. Didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh dan
terkonsentrasi di hati dan ginjal dan diekskresikan lewat urin. Organ sasaran: alat
Pemberian parenteral, interval 24 jam, tetapi pada stadium infeksi sangat akut
dapat diberikan 2kali sehari. Garam sodium (NaCl) lebih besar larut dalam air sehingga
25
bentuk ampicillin dapat digunakan sebagai preparat parental, bagaimanapun juga
garam sodium tidak sama stabil setelah larut dalam air sehingga harus digunakan 3-4
jam. Ampicillin diberikan sebanyak 0,2 cc, untuk menangani adanya infeksi sekunder
sintesa dinding sel bakteri dengan menghambat kerja enzim transpeptidase dan
baik digunakan pada infeksi oleh Escherichia coli dan Salmonella sp. Diekskresikan
oleh ginjal dan dapat bertahan lama pada level darah pada anjing yang mengalami
anuria (Plumb,2006).
Dosis :
Anjing
Cats:
26
For susceptible infections:
Cattle:
(Plumb,2006)
27
Tolfenamic acid diberikan sebanyak 0,38 ml dari perhitungan seperti berikut :
= 0,38 ml
Merupakan salah satu agen non-steroidal anti infflamatory yaitu dari katagori
anthranilic acid (fenamat) yang secara struktur kumianya mirip dengan meclofenamic
acid. Disimpan pada pada suhu ruangan untuk semua jenis sediaan baik sediaan tablet
Kerja dari obat ini mirip dengan kerja dari aspirin yaitu sebagai potensial
inhibitor dari cyclooxigenase yang akan menghambat rilisnya prostaglandin. Obat ini
Tolfenamic acid memiliki aktivitas yang signifikan sebagai anti tromboksan, sehingga
tidak dianjurkan digunakan pada saat pre-operasi karena akan memberikan pengaruh
maupun kronis dari inflamasi dan atau rasa nyeri. Obat ini dapat digunakan baik pada
anjing maupun pada kucing. Di negara-negara eropa obat ini juga digunakan pada
Tolfenamic acid dapat diabsobrsi melalui rute oral. Pada anjing level tertinggi
dari obat adalah 2-4 jam setelah pemberian yang berarti jumlah dari obat ini paling
banyak pada serum adalah selama 2-4 jam setelah pemberian dosis yang sesuai.
Resirkulasi enteropatik dari obat ini akan meningkat setelah pemberian makanan. Hal
ini juga dapat meningkatkan bioavaibility dari obat. Terjadi variasi dari bioavaibility
dari obat setelah pemberian pakan pada anjing. Pada anjing volume distribusinya
28
adalah 1,2 L/kg dan akan dieliminasi atau memiliki waktu paruh sekitar 6,5 jam.
Durasi kerja dari obat ini adalah 24-36 jam sehingga pemberian obat ini adalah 1-2 hari
sekali (Coughland,2011).
Kontraindikasi dari tolfenamic acid tidak dapat diberikan pada hewan yang
memiliki hipersensitifitas pada obat ini maupun pada obat-obat dari kelas
meclofenamic. Seperti NSAID lainnya obat ini tidak boleh digunakan pada hewan yang
memiliki pendarahan aktif atau pada hewan yang mengalami ulserasi. Penggunaan obat
ini juga akan meningkatkan fungsi kerja hepar dan ginjal (Coughland,2011)
Efek samping umumnya obat ini sifatnya relatif aman diberikan pada anjing
dan atau kucing, diare dan muntah dapat terjadi setelah pemberian obat melalui oral.
Pada studi eksperimental tidak ditemuui pengaruh dari obat ini terhadap ginjal maupun
pada GI tract, toksisitas tidak ditemukan hingga dosis 10 kali normal. Karena sifatnya
sebagai anti-tromboksan maka akan memberikan efek pada fungsi platelet ynag
(Coughland,2011)
prosedur standar dari overdosis obat yaitu dengan mengosongkan saluran pencernaan
melalui oral dst. Pemberian treatment suportif dapat dilakukan dapat juga diberikan
diklakukan karena tolfenamic acid dapat menyebabkan efek pada ginjal dan
penanganan kegagalan fungsi ginjal juga perlu dilakukan jika kejadian cukup parah
(Coughland,2011).
29
Tolfenamic acid bersifat highly bound (berikatan erat) dengan plasma protein
sehingga penggunaan obat-obat lain juga dapat menyebabkan ikatan plasma digantikan
dengan obat–obat lainnya yang juga memiliki sifat highly bound. Peningkatan level
serum dan durasi aksi beberapa obat dapat mempengaruhi kerja tolfenamic acid
diantaranya adalah penggunaan phenitoin, valproic acid, antikoagulan oral, dan agen
antidiabetic agent dapat juga mempengaruhi aktivitas obat ini.jika tolfenamic acid
Dosis pada anjing :untuk nyeri akut diberikan 4 mg/kg BB setiap hari melaui SC,
IM atupun PO selama 3-5 hari, namun disesuakan dengan kebutuhan. Pada kucing
dengan nyeri akut diberiakn 4 mg/kg BB satu kali sehari secara SC, IM, ataupun PO
4.2.8. Floxivet
= 0,38 ml
Enrofluxcacine adalah agen antibakteri sintetis dari kelas turunan asam karboksilat
fluorokuinolon. Ini memiliki aktivitas antibakteri terhadap spektrum yang luas dari
dipahami, namun ini untuk bertindak dengan menghambat girase DNA bakteri (a
30
termasuk sebagian besar spesies berikut : Pseudomonas aeruginosa , Klebsiella , E.coli
pada hewan dengan perilaku obsesif . Orang dengan hipersensitivitas ( alergi ) untuk
terjadi hanya dengan melalui kontak.Simpan di tempat yang ketat , lampu tahan ,
pengaman wadah antara 40-86 ° F. Tidak efektif terhadap bakteri anaerob dan
tubuh dan menjadi pilihan untuk mengobati infeksi , terutama pengobatan jangka
panjang .Contoh : osteomyelitis, infeksi sinus , otitis , infeksi jaringan lunak sulit ,
Enrofloxacin dihilangkan oleh kedua metabolisme ginjal dan hati . Hewan dengan
gangguan ginjal dan fungsi hati melalui penyesuaian pemantauan dan dosis ekstra
Pada anjing itu dapat diberikan secara oral , intramuskular atau intravena .
Kelebihan enrofloxacin : diserap dengan baik dapat diberikan satu kali per hari .
enrofloxacin telah terbukti menyebabkan kelainan tulang rawan artikular ketika obat
diberikan pada dosis tingkat tinggi. Enrofloxacin terbukti aman pada anjing hamil dan
anjing menyusui.
31
Enrofloxacin dan antibiotik fluroquinolone lain dapat mengganggu perkembangan
kelainan tulang rawan . Anjing dan Kucing : efek samping GI meliputi muntah , diare
depresi , vokalisasi dan agresi . Toksisitas okular jarang dapat terjadi . Kontraindikasi
pencegahan Resistensi obat yang tinggi. Efek samping atau peringatan Enrofloxacin
1. Hewan diberikan anestesi umum dan ditempatkan pada posisi dorsal recumbency dan
memberikan infus Ringer Laktak secara IV lalu mengoleskan povidone iodine pada posisi
insisi.
2. Setelah itu meletakkan drape pada posisi insisi dan melakukan incisi kulit pada ventral
midline abdominal dari xiphoid dan diteruskan hingga ke arah kaudal sampai
umbilikus.
32
Gambar 5.2 Melakukan Insisi
3. Insisi dilanjutkan pada linea alba dan peritoneum lalu lakukan preparasi tumpul sehingga
NS lalu membuat jahitan stay suture dengan benang silk dan jarum bulat yang bertujuan
33
Gambar 5.4 Membuat Stay Suture
5. Selanjutnya melakukan incisi pada dinding lambung yang sedikit pembuluh darahnya
(bagian curvatura mayor). Incisi dibuat agar tidak dekat dengan pilorus dan incisi
6. Setelah dilakukan tindakan pada lambung (mengeluarkan benda asing, biopsi), segera
dilakukan penutupan pada serosa muskularis, dan submukosa sebagai lapis pertama
dengan pola jahitan simple interrupted selanjutnya dijahit dengan pola cushing.
34
(a) (b)
Gambar 5.6 Teknik Menjahit (a. Terputus Sederhana, b. Cushing)
7. Melakukan tes kebocoran melepaskan benang fiksasi lalu rongga abdomen dicuci dengan
larutan NS dan lambung dimasukkan ke dalam rongga perut dan dilakukan penutupan
dinding perut.
8. Pada bagian peritoneum dijahit dengan benang safil dan jarum bulat dengan teknik
terputus sederhana.
35
Gambar 5.8 Menjahit Peritonium
10. Menjahit subkutan dengan benang safil dan jarum bulat menggunakan teknik subcuticular.
36
11. Kulit dijahit dengan benang silk dan jarum segitiga dengan teknik terputus
sederhana.
menggunakan benang silk lalu luka diolesi dengan povidone iodine atau revanol lalu
diberikan nutrimoist ditutup dengan kasa steril dan direkatkan dengan hipavix kasa
diganti setiap 2 hari sekali. Untuk obat minum diberikan amoksisilin, asam mefenamat
dan imboost yang digerus dan dimasukkan dalam satu kapsul. Selama 3 hari kucing
belum diberikan pakan sehingga mengandalkan infus Ringer Laktat setelah 3 hari
kucing diberikan pakan royal canine recovery dicampur dengan royal canine
gastrointestinal serta whiskas basah tuna and white fish dan diberi minum air mineral.
Pasien diberikan sinar infra reds selama 15 menit setelah operasi hal ini
dilakukan agar suhu pasien tetap stabil setelah mengalami penurunan suhu akibat
operasi.
37
Sinar infra merah merupakan gelombang elektromagnet dengan panjang
gelombang 7.700 – 4.000.000 Angstrom. Panjang gelombang yang pendek yaitu 7.700
– 150.000 Angstrom dapat dipakai untuk pengobatan. Sinar Infra merah memiliki sifat
yang tidak nampak, Panjang gelombang lebih panjang daripada sinar merah dan
Terapi Infra Merah adalah salah satu jenis terapi dalam bidang Ilmu Kedokteran
antara spektrum gelombang cahaya yang dapat dilihat dengan gelombang microwave,
dengan daya penetrasi 0,8-1 mm. Menurut Arif Soemarjono,2015, Terapi Infra Merah
akan memberikan pemanasan superfisial pada daerah kulit yang diterapi sehingga
fisiologis tersebut berupa mengaktifasi reseptor panas superfisial di kulit yang akan
merubah transmisi atau konduksi saraf sensoris dalam menghantarkan nyeri sehingga
nyeri akan dirasakan berkurang, pemanasan ini juga akan menyebabkan pelebaran
pembuluh darah (vasodilatasi) dan meningkatkan aliran darah pada daerah tersebut
sehingga akan memberikan oksigen yang cukup pada daerah yang diterapi,
jaringan dan membuang sisa-sisa metabolisme yang tidak terpakai sehingga pada
6 Terapi pemanasan dengan infra merah ini juga dapat memberikan perasaan nyaman
dan rileks sehingga dapat mengurangi nyeri karena ketegangan otot-otot terutama otot-
38
otot yang terletak superfisial, meningkatkan daya regang atau ekstensibilitas jaringan
lunak sekitar sendi seperti ligamen dan kapsul sendi sehingga dapat meningkatkan luas
pergerakan sendi terutama sendi-sendi yang terletak superfisial seperti sendi tangan
dan kaki.
3.4.2. Amoksisilin
kerjanya yaitu mengikatkan diri pada penicillin-binding protein didekat dinding sel
bakteri, sehingga dapat menurunkan kekuatan dan kekakuan dinding sel bakteri, serta
berefek pada pembelahan dan pertumbuhan sel bakteri. Antibiotik beta laktam ini
reaksi sel bakteri kemudian terjadi lisis dinding sel akibat tekanan osmotik dalam sel
bakteri lebih tinggi. Dapat diserap cepat setelah digunakan secara oral dan bisa
diberikan bersama makanan yang tidak menimbulkan efek lain. Amoxycillin mampu
mencapai konsentrasi yang tinggi dalam serum daripada dosis oral ampicillin. Indikasi
untuk mengatasi infeksi padasaluran genito-urinari, respirasi, kulit dan jaringan lunak
pada berbagai spesies. Adapun dosis untuk kucing yaitu 7 mg/kg i.m.q12h (Tennant,
2002). Kadar puncak dalam plasma 6,75 µg/ml dengan waktu paruh eliminasi sekitar
39
1-1½ jam. Sekitar 20% obat ini terikat pada protein plasma (Ganiswarna, 1995
: Rossoff, 1994).
Toksisitas dari amoxicilin sangat rendah, kecuali pada hewan dengan alergi
spesifik terhadap B-lactam tapi jarang ditemui. Pada anjing dan kucing indikasinya
pada infeksi saluran respirasi, kulit, jaringan lunak, saluran gastrointestinal, saluran
konsentrasi dalam serum selama 1-2 hari (Brander, 1991). Kandungan Amoxicillin
1gr/10 ml = 1000 mg/10 ml = 100 mg/ml, Secara intra muskular Dosis yang digunakan
10-20 mg/kg BB (Rossoff, 1994). dosis Amoxilin yang digunakan untuk kucing yaitu
antiperik dan antiradang. Asam mefenamat mencapai kadar puncak dalam plasma
jam(Tjay dan Kirana, 2002; Katzung, 2002). Obat ini sering digunakan untuk obat
nyeri dan rema. Absorbsi obat ini melalui saluran cerna berlangsung cepat dan lengkap
yang terikat 90% pada protein plasma. Efek samping yang paling sering terjadi adalah
analgesic tapi kemungkinan efek anti inflamasinya kurang efektif dibandingkan aspirin
40
inflamasi dan antipiretik. Cara Kerja Asam mefenamat adalahseperti OAINS (Obat
an, 2007 ).
3.4.4. Imboost
mengandung Echinacea purpurea herb dry extract 20mg, Zinc Picolinate 10 mg.
asam lemak, minyak esensial, phytosterol dan mineral.23,26 Derivat asam kafeat,
secara in vitro menggunakan fresh pressed juice dan dried juice Echinacea dengan
41
konsentrasi 10μg/ml-0,012 μg/ml yang dicampur dengan makrofag darah tepi manusia
yang telah diisolasi dan dibandingkan dengan kelompok kontrol (endotoksin yang
Dari hasilnya didapatkan bahwa kultur makrofag yang telah dicampur dengan
Echinacea bermakna meningkatkan produksi IL-1, IL-6, IL-10 dan TNF-α (P<0,05),
pada semua konsentrasi yang digunakan. Bagaimana mekanisme aktivasi sistim imun
melalui jalur sitokin ini oleh Echinacea belum diketahui. Disamping itu Echinacea juga
3.4.5. Rivanol
menghambat pertumbuhan kuman) biasanya lebih efektif & pada kuman gram
positif daripada gram negatif. Sifatnya tidak terlalu menimbulkan iritasi dibandingkan
luka. Rivanol lebih bagus untuk mengkompres luka atau mengkompres bisul
rivanol berwarna kuning dengan konsentrasi sekitar berperan dalam membunuh bakte
ri namun tidak dapat digunakan untuk mengatasi kuman jenis tuberkulosis. Dengan
demikian tidak efektif untuk mengatasi infeksi kulit yang disebabkan oleh kuman
42
3.4.6. Nutrimoist
berfungsi untuk meredakan nyeri akibat luka, robekan pasca partus atau operasi cesar.
anti virus, anti bakteria dan anti jamur, melancarkan aliran darah, dan mengurangi rasa
sakit. Angelicae sinensis melancarkan aliran darah, membantu mengatasi tahap awal
Cara kerja dengan menyerap rasa panas pada luka sebagai antiseptic agen yang
akan membunuh kuman & bakteri sekaligus mencegah agar tidak beranak pinak dan
Penyembuhan luka adalah faktor penting pasca operasi yang selalu dihadapi dan
akut menyusul terjadinya kerusakan jaringan, regenerasi sel parenkim, migrasi dan
proliferasi sel parenkim, sintesis protein extracellular matrix, remodelling jaringan ikat
baru atau angiogenesis merupakan hal yang sangat penting. Tepi sel endotel pembuluh
43
darah mengalami proliferasi cepat, terjadi pertumbuhan tunas baru dari endotel
Terdapat sejumlah faktor sistemik dan lokal yang dapat mengganggu penyembuhan
luka. Faktor lokal yang berpengaruh terhadap penyembuhan luka antara lain infeksi,
faktor mekanik, benda asing, macam, lokasi dan ukuran dari luka. Faktor sistemik yang
mempengaruhi kesembuhan luka antara lain nutrisi, status metabolit, status sirkulasi
penyembuhan yang lama, terutama bila terjadi penyembuhan secara sekunder. Nyeri
menjadi stresor yang memicu timbulnya gejala klinis patofisiologis, memicu modulasi
respon imun, sehingga menyebabkan penurunan sistem imun yang berakibat pada
tingkat sel proses angiogenesis merupaka faktor yang penting dalam penyembuhan
luka. Proses ini merupakan proliferasi endotel yang terus menerus membentuk jaringan
vascular yang menunjang semua kebutuhan sel selama fase penyembuhan luka. Banyak
faktor yang mempengaruhi proses prolifesari endotel ini, baik faktor eksogen maupun
faktor endogen. Salah satu faktor endogen yang empengaruhi proliferasi adalah
Ahli bedah hewan kecil umunya membuat luka di saluran pencernaan (GI) untuk
biopsi, untuk pengangkatan benda asing atau neoplasma untuk koreksi dilatasi lambung
volvulus, atau untuk meringankan obstruksi usus dan usus. Berbeda dengan dehisensi
kulit luka, yang seringkali mudah diatasi dengan perawatan luka lokal yang tepat,
44
dehisensi dari luka pada saluran GI sering menyebabkan peritonitis bakteri umum dan
berpotensi kematian. Akibatnya, kegagalan teknis dan faktor itu menjadi negatif
Mempengaruhi penyembuhan GI sangat penting secara klinis bagi ahli bedah. Bedah
GI traktat harus dianggap paling bersih terkontaminasi, dan saat seseorang berkembang
secara alami di saluran GI, populasi bakteri meningkat. Karena itu, intraoperatif
tumpahan, luka dehiscence, atau perforasi yang terjadi di usus kecil bagian bawah atau
Usus besar cenderung dikaitkan dengan angka kematian yang lebih tinggi daripada
karena sudah ditentukan dari pendekatan klinis yang tepat dalam kasus-kasus di mana
Gumpalan fibrin memberikan kekuatan yang minimal untuk luka pada hari pertama
pasca operasi, tetapi pemberi kekuatan utama pada luka pada fase lag penyembuhan
berasal dari jahitan. Fibrin juga memiliki sifat perekat dan dapat meningkatkan risiko
obstruksi sekunder karena adhesi fibrinous ini mungkin akhirnya dikonversi menjadi
adhesi berserat. Regenerasi enterosit dimulai hampir segera setelah terluka; Namun,
epitel menawarkan sedikit biomekanik support. Fase lag atau inflamasi ini adalah
periode paling kritis selama cedera GI penyembuhan, dan kebanyakan dehisensi terjadi
3 hingga 14. Fibroplasia terjadi secara logaritma selama periode ini. Fibroblas
45
dalam kekuatan luka, tetapi ini adalah proses yang dinamis di mana sintesis kolagen
terjadi di hadapan kolagenolisis. Di perut dan usus kecil, aktivitas kolagenase pada luka
edge minimal dan keuntungan cepat dalam kekuatan tarik dan meledak terjadi. Pada
akhir 14 hari, kekuatan total dari lambung dan usus kecil sekitar 75% bahwa jaringan
normal. Sebaliknya, usus besar sembuh lebih lambat karena ditandai aktivitas
kolagenase di tepi luka dan mendapatkan kembali hanya sekitar 50% dari normal
kontaminasi feses, dan infeksi semua meningkatkan jumlah kolagenase lokal yang
silang serat kolagen. Fase ini meluas dari hari ke 14 hingga hari ke 180 dalam saluran
pencernaan anjing. Mirip dengan luka kulit, ukuran dan ketebalan mengurangi bekas
luka selama waktu ini tanpa melemahkan luka. Pematangan fase relatif tidak penting
secara klinis dalam penyembuhan luka GI, kecuali dalam kasus tersebut di mana adhesi
signifikan hadir atau dalam kasus sclerosing enkapsulasi atau peritonitis fibrosing.
46
Gambar 5.12 Kesembuhan Luka (a. Hari Pertama, b. Hari Kedua, c.Hari ketiga,
d.Hari keempat, e. Hari kelima, f. Hari keenam)
Pada hari ke-1 hingga hari ke-3 pascaoperasi terjadi peradangan atau inflamasi
pada bekas luka insisi. Reaksi inflamasi merupakan reaksi protektif setempat yang
ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan jaringan (Dorland 2002). Radang merupakan
fase pertama dari proses penyembuhan luka. Bekas luka yang bengkak, kemerahan,
terasa hangat dan nyeri adalah tanda peradangan. Respons inflamasi akut terjadi segera
setelah terjadi perlukaan yang diawali dengan vasokonstriksi pembuluh darah sehingga
terjadi sumbatan trombosit yang diperkuat oleh fibrin pada pembuluh darah yang
pecah. Jaringan yang rusak dan sel mast melepaskan histamin dan mediator inflamasi
47
lainnya yang menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan suplai darah ke jaringan luka
menyebabkan luka tampak kemerahan dan terasa hangat. Kebengkakan atau edema
lokal terjadi akibat peningkatan permeabilitas kapiler yang menyebabkan serum dan
cairan darah yang kaya protein mengalir ke dalam spasium interstitial. Selain reaksi
radang, pembersihan luka juga terjadi pembersihan jaringan dan bakteri oleh sel
polimorf dan makrofag. Proses ini terjadi dari hari pertama hingga hari ke-6
Pada hari ke-4 sampai hari ke-6 terjadi proses proliferasi yaitu jaringan yang
rusak mulai digantikan oleh jaringan baru. Pada fase ini proses peradangan sudah mulai
kolagen serta pembuluh darah baru mulai menginfiltrasi jaringan luka atau yang
disebut dengan angiogenesis. Pada hari ke-7 sampai hari ke-10 luka mulai mengalami
tahap kesembuhan akhir. Terjadi proses maturasi yang terdiri dari epitelisasi, kontraksi
(Sabiston, 1992). Pada penyembuhan luka sederhana kekuatan kolagen dan kecepatan
maturasi bervariasi pada setiap jaringan. Hal ini menjadi dasar dalam pemilihan benang
pada penjahitan luka. Benang vicryl digunakan untuk menjahit jaringan/organ dalam
dengan masa maturasi penyembuhan luka yang relatif lama, sedangkan chromic catgut
digunakan untuk menjahit organ dengan masa penyembuhan singkat. Pada hari ke-10
luka telah sembuh dengan sempurna sehingga benang jagitan dilepaskan. Pada luka
operasi jika ditangani secara tepat akan menyatu dengan sempurna antara 7-14 hari
(Grace, 2006).
48
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
kemungkinan ulcer, neoplasma atau hipertropi dan untuk mengambil spesimen biopsy.
Adapun beberapa hal yang perlu di perhatikan setelah operasi gastrotomi adalah
pertahankan agar kepala hewan tetap tinggi untuk mengurangi refluks lambung dan
makanan dapat ditawarkan 12 hingga 24 jam setelah operasi jika hewan tersebut tidak
49
DAFTAR PUSTAKA
Bojrab MJ, Ellison GW, Slocum B. 2014. Current Techniques in Small animal
Little, S. 2011. The cat: clinical medicine and management. Elsevier Health
Sciences.
Tobias, K. 2017. Manual of small animal soft tissue surgery. John Wiley & Sons.
50
LAMPIRAN
51
Rabu, Suhu : 38,4°C Appetice : + T/ Amoxicillin PO s.2.d.d
20/03/2019 HR : 120 kali/ menit Defekasi : + Ketoprofen PO s.1.d.d
CRT : <2 detik Urinasi : + Pakan + minum
Kamis, Suhu : 38,3°C Appetice : + T/ Amoxicillin PO s.2.d.d
21/03/2019 HR : 128 kali/ menit Defekasi : + Asam mefenamat PO s.2.d.d
CRT : <2 detik Urinasi : + Imboost PO s.2.d.d
Cuci luka + pemberian
nutrimoist + ganti perban
R/ Amoxicilin 95 mg
Asam mefenamat 57 mg
Imboost I tab
∫. 2dd. Cap I
Perhitungan Dosis :
Latihan kasus mandiri gastrotomy dilakukan pada hari Jumat, 08 Maret 2019
dengan operator dan co-opeartor yang bergantian oleh Elsa Firnanda Pin Pratama,
S.KH dan Aryanto Hamid, S.KH dibimbing oleh drh.Ratna Widyawati, M.Vet.
Diberikan Pramedikasi dan anastesi ATP sebanyak 0,16 ml, Xilazin sebanyak 0,31 ml
dan Ketamin sebanyak 0,42 ml lalu diberikan antibiotic berupa Viccilin sebanyak 3ml
dan Tofeldine serta Floxivet masing-masing sebesar 0,2 ml secara IM. Setelah operasi
52
diberikan obat oral yang terdiri dari Amoksisilin, Asam mefenamat, dan Imboost yang
digabung dalam satu kapsul dan diminumkan 2 kali sehari. Untuk pengobatan luka
dibersihan dengan rivanol setiap hari, diberikan nutrimoist/die daio jing dan kassa serta
hipavix diganti setiap hari. Selama 4 hari terhitung dari hari operasi hingga hari
keempat diberikan terapi cairan secara IV dan makanan dan minuman baru diberikan
hari ke 5 dengan makanan basah whiskas tuna and white fish dan air mineral.
Signalement
Nama : Gempi
Jenis Hewan : Kucing
Kelamin : Betina
Ras/Breed : Domestic Cat
Warna bulu/kulit : Hitam Putih
Umur : 6 bulan
Berat Badan : 2,1 kg
Tanda Khusus :-
Pemeriksaan Hewan (2 hari sebelum dilakukan operasi)
Temperatur : 38,9oC
Pulse : 144 kali/menit
Membrane color : Pink
Hydration : Normal
Color and consistency of feses : -
Respiration : 48 kali/menit
CRT : < 2 detik
Body weight : 2,5 kg
Body condition : Normal
53
No Gambar Keterangan
1 Hewan diberikan anestesi umum dan
ditempatkan pada posisi dorsal recumbency
dan memberikan infus Ringer Laktak secara
IV lalu mengoleskan povidone iodine pada
posisi insisi.
54
5 Selanjutnya melakukan incisi pada dinding
lambung yang sedikit pembuluh darahnya
(bagian curvatura mayor). Incisi dibuat agar
tidak dekat dengan pilorus dan incisi
dilebarkan dengan gunting.
55
9 Lalu rongga abdomen dicuci dengan larutan
NS dan lambung dimasukkan ke dalam
rongga perut dan dilakukan penutupan
dinding perut.
56
14 Kemudian luka dioles dengan iodine dan
nutrimoist lalu ditutup dengan kasa steril
dan hipavix.
57
Senin, Suhu : 38,2°C Appetice : - T/ Amoxicillin PO s.2.d.d
11/03/2019 HR : 120 kali/ menit Defekasi : + Asam mefenamat PO s.2.d.d
CRT : <2 detik Urinasi : + Imboost PO s.2.d.d
Cuci luka + pemberian
nutrimoist + ganti perban
Selasa, Suhu : 38,4°C Appetice : + T/ Amoxicillin PO s.2.d.d
12/03/2019 HR : 122 kali/ menit Defekasi : + Asam mefenamat PO s.2.d.d
CRT : <2 detik Urinasi : + Imboost PO s.2.d.d
Cuci luka + pemberian
nutrimoist + ganti perban
Makan basah + minum
Rabu, Suhu : 38,1°C Appetice : + T/ Amoxicillin PO s.2.d.d
13/03/2019 HR : 120 kali/ menit Defekasi : + Asam mefenamat PO s.2.d.d
CRT : <2 detik Urinasi : + Imboost PO s.2.d.d
Cuci luka + pemberian
nutrimoist + ganti perban
Kamis, Suhu : 38,2°C Appetice : + T/ Amoxicillin PO s.2.d.d
14/03/2019 HR : 120 kali/ menit Defekasi : + Ketoprofen PO s.1.d.d
CRT : <2 detik Urinasi : + Pakan + minum
Jumat, Suhu : 38,3°C Appetice : + T/ Amoxicillin PO s.2.d.d
15/03/2019 HR : 128 kali/ menit Defekasi : + Asam mefenamat PO s.2.d.d
CRT : <2 detik Urinasi : + Imboost PO s.2.d.d
Cuci luka + pemberian
nutrimoist + ganti perban
58
Sabtu, Hari 1, terlihat
09/03/2019 kemerahan adanya
kebengkakan.
59
Rabu, Hari 5, kemerahan sudah
13/03/2019 sangat berkurang
kebengkakan sedikit,
kulit mulai merapat,
terdapat cairan keluar
jika ditekan.
60
61