Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KALIMAT EFEKTIF
Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Bahasa Indonesia, Dengan
Dosen/Asisten

Feby Inggriyani,S.Pd.M.Pd

Oleh : Kelompok 2

1. SHELA LESTARI 195060004


2. ELVA AFRILIANI 195060009
3. DEVI PUSPITAWATI 195060011
4. DILA AMALIA 195060014

KELAS 2A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas karunia-
Nya penulis bisa menyusun sebuah makalah yang berjudul " KALIMAT
EFEKTIF" dengan lancar.

Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Bahasa


Indonesia Kami berusaha menyusun makalah ini dengan segala pengakuan,
namun kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan
baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan. Oleh karena itu, kritikan saran
yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati demi perbaikan
makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai Kalimat Efektif


dan semoga bermanfaat bagi pembacanya. Akhir kata ,kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah
ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala urusan
kita. Aamiin.

Bandung, 25 Februari 2020


Penulis,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
A. Pengertian Kalimat Efektif.....................................................................................................3
B. Ciri-ciri Kalimat Efektif .........................................................................................................4
C. Struktur Kalimat Efektif.........................................................................................................5
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................................................12
B. Saran.........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia dengan
sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa berisi gagasan,
ide, pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri pembaca
Setiap gagasan, pikiran, atau konsep yang dimiliki seseorang pada
praktiknya akan dituangkan kedalam bentuk kalimat. Kalimat yang benar
(dan juga baik) haruslah memenuhi persyaratan deramatikal artinya, kalimat
itu harus disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku, seperti unsur-
unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat);
memperhatikan ejaan yang disempurnakan ; serta cara memilih kata yang
tepat dalam kalimat. Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas
akan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar. Kalimat yang demikian
disebut kalimat efektif . kalimat efektif ialah kalimat yang baik karena apa
yang dipikirkan atau dirasakan oleh si pembaca dapat diterima dan dipahami
oleh pendengar sama benar dengan apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh
si penutur atau si penulis. Kalimat efektif mampu membuat proses
penyampaian dan penerimaan berlangsung drngan sempurna. Kalmat efektif
mampu membuat isi atau maksud yang disampaikan si pembaca tergambar
lengkap dalam pikiran si penerima (pembaca/pendengar), persis seperti apa
yang disampaikanya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kalimat efektif?
2. Bagaimana ciri-ciri kalimat efektif?
3. Bagaimana struktur kalimat efektif?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui apa yang dimaksud kalimat efektif.

2. Mengetahui bagaimana ciri-ciri kalimat efektif.

3. Mengetahui bagaimana struktur kalimat efektif.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KALIMAT EFEKTIF

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2013: 609) kalimat adalah


kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan.
Atau menurut linguistik, kalimat adalah kesatuan bahasa yang secara
relative sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara actual ataupun
yang potensial terdiri atas klausa

Dengan kata lain kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian
kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap

Efektif bearti dapat membawa hasil, berhasil guna (KBBI, 2013: 352).
Dengan demikian , kalimat efektif berarti kalimat yang membawa hasil,
yakni dapat mengungkapkan suatu maksud atau menyampaikan informasi
secara tepat dan jelas sehingga mudah dipahami. Agar tujuan tersebut
tercapai maka kalimat efektif harus memenuhi syara-syarat komunikatif,
gramatika, dan sintaksis. Selain itu kalimat efektif juga harus sesuai
kaidah, ringkasan, dan enak dibaca sehingga dapat menyampaikan pesan,
gagasan, dan pikiran penulisan kepada pembaca.

2.2 CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF

Berikut ini adalah beberapa ciri yang harus ada dalam kalimat efektif.

1. Kepaduan gagasan
Kalimat efektif yang memiliki subjek, predikat, serta unsur-unsur lain
yang mendukung dan membentuk kepaduan. Kalimat yang padu tidak
panjang dan bertele-tele serta menggunakan pola aspek + agen +
verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat predikat pasif personal.
Contohnya :
1. Buku itu sudah saya beli.
Kalimat ini tidak menunjukan kepaduan karena aspek berada
diantara agen dan verbal. Bentuk efektif dari kalimat ini adalah
saya sudah membeli buku itu.
2. Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita
orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa
kemanusiaan itu yang secara tidak sadar bertindak keluar dari
keoribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang
adil dan beradab.
Kalimat ini tidak padu karena bertele-tele dan tidak
menunjukan cara berpikir yang simetris. Kalimat ini dapat
disederhanakan dengan menjadikannya beberapa kalimat
pendek sehingga menjadi kalimat efektif.
3. Didalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat
membantu keselamatan umum.
Kalimat ini tidak memiliki kelengkapan fungsi karena tidak
didukung subjek. Unsur didalam keputusan itu bukanlah
subjek, melainkan keterangan yang ditandai dengan keberadaan
kata depan didalam. Dengan demikian kalimat tersebut bukan
kalimat efektif karena tidak memiliki satuan gagasan agar
kalimat tersebut menjadi kalimat efektif maka fungsi subjek
harus dihadrikan dengan menghilangkan kata didalam sehingga
menjadi : keputusan itu merupakan kebijakan yang dapat
membantu keselamatan umum .

2. Kesejajaran atau keparalelan


Kalimat efektif harus memiliki kesejajaran atau keparalelan. Yang
dimaksud dengan kesejajaran adalah pengunaan bentukan kata atau
frasa maupun bentuknnya. Jika dalam suatu kalimat terdapat dua verba
atau lebih maka verba verba tersebut harus memiliki bentuk yang
sama. Jika verba pertama berbentuk aktif maka verba berikutnnya
berbentuk aktif atau jika verbal pertama berbentuk pasif maka verba
berikutnya harus berbentuk pasif. Demikian pula jika suatu kalimat
menggunakan nomina maka bagian berikutnya pun harus
menggunakan nomina.

Contoh
a. Anak itu mengambil bola lalu ditendangnnya bola itu ketengah
lapangan.
Kalimat ini bukan kalimat efektif. Bentuk efektif dari kalimat ini
adalah : anak itu mengambil bola lalu menendangnya ketengah
lapangan
b. Tahap awql dalam membuat karangan adalah pemilihan dan tema
menentukan judul.
Kalimat ini tika mempunyai kesejajaran karena ada dua bentuk
kata yang berbeda, yang berimbuhan pe-an yakni pemilihan dan
yang lain berimbuhan me-an yakni menentukan. Bentuk efektif
dari kalimat tersebut adalah tahap awal dalam membuat karangan
adalah pemilihan tema dan penentuan judul.
Kesejajaran dalam kalimat efektif ada dua macam yaitu :
1. Kesejajaran bentuk
Dari segi bentuknnya, kesejajaran dalam kalimat efektif dapat
menimbulkan keserasian. Sementara itu, dari segi makna, atau
gagasan yang dikemukakan, kesejajaran tersebut dapat
dijadikan informasi yang diucapkan itu sistematis sehingga
mudah dipahami. Sebaliknnya bentuk kalimat yang tidak
tersususun secara sejajar dapat yang mengakibatkannya tidak
serasi.

Contoh:
Calon pegawai itu telah dipanggil, tetapi Pak Amin tidak
menemuinnya

Kalimat diatas tidak sejajar karena menggunakan dua bentuk


kata kerja yang berbeda, yang satu berbentuk pasif, yakni
dipanggil, danyang lainnya berbentuk aktif, yakni menemui .

Agar kalimat itu menjadi sejajar maka kedua kata kerja tersebut
harus diselaraskan, yaitu dengan menjadikan keduannya bentuk
pasif atau bentuk aktif .bentuk efektif dari kalimat tersebut
adalah calon pegawai itu telah dipanggil ,tetapi tidak ditemui
oleh pak amin.

2. Kesejajaran Makna
Unsur lain yang harus di perhatikan dalam bentukan kalimat
efektif adalah penalaran atau logika. Kesejajaran makna ini
berkaitan erat dengan penalaran yang mendasari penaatan
gagasan. Penalaran penulis turut menentukan apakah kalimat
itu baik atau tidak dan apakah mudah di pahami atau tidak

Selanjutnya, kesejajaran dalam kalimat efektif memiliki beberapa ciri yang


perlu diperhatikan yaitu sebagai beikut:

1) Terdapat subjek dan predikat yang jelas


Contoh :
Bagi semua karyawan wajib memakai baju seragam.
Kata bagi seharusnya dihilangkat karena menimbulkan ketidak jelasan
subjek.
Bentuk efektif dari kalimat itu adalah :
Semua karyawan wajib memakai baju seragam.
Kejelasan subjek dan predikat dapat diperoleh dengan menghindari
penggunaan kata depan
di,dalam,bagi,untuk,pada,sebagai,tentang,mengenai,menurut,dan
sebagainya.
2) Tidak terdapat subjek ganda
Contoh :
Masalah itu saya tidak jelas
pada kalimat diatas terdapat subjek ganda, yaitu masalah itu dan saya.
Dengan demikian, kalimat itu seharusnya
masalah itu tidak jelas bagi saya.

3. Kehematan

Kehematan dalam kalimat efektif adalah tidak menggunakan kata,


frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu, yang akan
mengamburkan maksud kalimat. Berbeda halnya jika penambahan kata
atau frasa tersebut dapat lebih memperjelas kalimat.

Kehematan dalam kalimat efektif memiliki beberapa kriteria yaitu :

a. Menghindari pengulangan subjek.


Contoh :
- Karena ia tidak diundang ia tidak datang ke tempat itu.
- Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui
presiden datang.
Kalimat efektif dari dua kalimat diatas adalah :
- Karena tidak diundang, ia tidak datang ke rapat itu
- Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui presiden
datang.
b. Menghindari pemakaian superordinate pada hiponim kata.
Contoh :
- Bunga – bunga mawar, melati, dan anggrek tumbuh di
taman itu.
- Anak itu lahir pada tahun 1995.
- Di mana kamu menangkap burung pipit itu?
Kalimat efektif dari tiga kalmat diatas adalah
- Mawar, melati, dan anggrek tumbuh di taman itu.
- Anak itu lahir pada 1995.
- Di mana kamu menangkap pipit itu?
c. Menghindari kesinoniman dalam satu kalimat.
Contoh :
- Dia hanya makan nasi saja.
- Sejak dari dulu dia berperilaku seperti itu.
Kalimat efektif dari dua kalimat diatas adalah :
- Dia hanya makan nasi
- Sejak dulu dia berperilaku seperti itu
d. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk kata
para,beberapa, banyak, sebagian, dan sebagainya.
Contoh :
- Para tamu-tamu.
- Banyak mobil-mobil
- Beberapa orang-orang
Frasa yang efektif adalah
- Para tamu
- Banyak mobil
- Beberapa orang
-
4. penekanan

yang dimaksud dengan penekanan ialah suatu perlakuan


penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide
yang perlu di tonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau
penegasan pada penonjolan tersebut. Ada berbagai cara untuk
membentuk penekanan dalam kalimat.
a. Mengubah susunan kalimat dengan meletakan kata yang
ditonjolkan di awal kalimat.
Contoh :
- Kepada para siswa, pak guru yang baik hati itu
memberikan nasihat.
Penekanan pada kalimat diatas terletak pada kepada
para siswa.
- Kita diharapkan bekerja dengan baik.
Penekanan pada kalimat diatas adalah pada kita.
b. Membuat urutan kata yang bertahap.
Contoh :
- Jangankan seribu, sejuta, seratus, atau satu rupiahpun
akan dicatat
Kalimat diatas sebaiknya adalah:
Jangankan sejuta, seribu, seratus, atau seratus
rupiahpun akan dicatat.
c. Melakukan pengulangan kata ( repetisi ), yaitu dengan
mengulang-ulang bagian yang dianggap penting.
Contoh :
Saya suka aromanya, saya suka rasanya.
d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
contoh :
anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
e. Mempergunakan partikel –kah, -lah, dan –pun.
Contoh :
- Itulah yang bapa harapkan.
- Kamipun merasa tertantang untuk menyelesaikannya.
- Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam
masalah ini.

5. Kelogisan
Kalimat efektif harus mudah di pahami. Dalam hal ini, unsur-unsur
pembentukannya harus memiliki hubungan yang logis atau masuk
akala. Susunan kalimat dianggap logis apabila kalimat itu
mengandung makna yang bisa di terima akal dan bermakna sesuai
dengan kaidah-kaidah nalar secara umum.
Contoh:
-kepada bapa penceramah,waktu dan tempat saya persilahkan.
Kalimat ini tidak logis atau tidak masuk akal karena waktu dan
tempat adalah benda mati yang tidak dapat di persilahkan.
Kalimat tersebut harus diubah menjadi :
Bapak penceramah ,saya persilahkan untuk naik ke podium
- saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan

susunan yang logis kalimat diatas adalah :

saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

2.3 STUKTUR KALIMAT EFEKTIF

1. Struktur kalimat umum


Unsur-unsur yang membangun sebuah kalimat dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu: unsur wajib dan unsur tak wajib (unsur manasuka).unsur wajib
adalah unsur yang harus ada dalam sebuah kalimat (yaitu unsur S/subjek
dan P/predikat), sedangkan unsur takwajib atau unsur manasuka adalah
unsur yang boleh ada dan boleh tidak ada ( yaitu kata kerja bantu: harus ,
boleh; keterangan aspek : sudah,akan ; keterangan ; tempat, waktu, cara,
dan sebagainnya ). Unsur-unsur tersebut bias diikhtisarkan sebagai
berikut .

Keterangan : K : Kalimat
FSb : Frase subjek =FB ( Frase benda )
FPr : Frase predikat = FB ( Frase benda)
FK ( Frase kerja )
FS ( frase sifat )
FD ( Frase depan)
Fbil (Frase bilangan)
Aux :Auxilary : harus,boleh,mau
Asp :Aspek : sudah,akan,senang
Pnd :Pendesak : memang,tidak,hanya
W : Waktu : sebelum,sesudah,setelah
T : Tempat : di…..,ke…..,dari……..
C : Cara : sebab,akibat,syarat,perlawanan,keadaan
Unsur-unsur yang diapit tanda kurung disebut unsur
manasuka,sedangkan yang lainnya disebut unsur wajib.Untuk menyusun
sebuah kalimat sempurna,unsur wajib harus ada,sedangkan unsur
manasuka boleh digunakan atau tidak.
Misalnya : Dia memang sudah harus pergi sore ini ke kampus untuk
tentramen
Penjelasan : FSb : Dia
Pnd : memang
Asp : sudah
Aux : harus
FPr : pergi
W : sore ini
T : ke kampus
C : untuk tentamen
Unsur wajib kalimat diatas adalah dia dan pergi.Kedua unsur wajib
tersebut membentuk kalimat inti : Dia pergi
Tidak selamanya,unsur-unsur yang membangun kalimat dalam bentuk
yang sederhana seperti kalimat contoh.Hal ini berarti pada hakikatnya
akan sering kita jumpai bentuk kalimat yang unsur-unsurnya sudah
dikembangkan lebih jauh.

2. Struktur kalimat paralel


Yang dimaksud kesejajaran (paralelisme) dalam kalimat adalah
penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama yang dipakai dalam susunan
serial.jika sebuah ide dalam suatu kalimat dinyatakan dengan frase( kelompok
kata),maka ide-ide yang sederajat harus dinyatakan dengan frase . jika sebuah
ide dalam suatu kalimat dinyatakan dengan kata benda(misalnya pe-an, ke-an),
maka ide lain yang sederajat harus dengan kata benda juga. Demikian juga
halnya bila sebuah ide dalam suatu kalimat dinyatakan dengan kata kerja
(misalnya bentuk me-kan,di-kan),maka ide lainnya yang sederajat harus
dinyatakan dengan jenis kata yang sama kesejajaran(paralelisme) akan
membentuk memberi kejelasan kalimat secara keseluruhan.Perhatikan contoh
berikut!

(1) Penyakit Alzheimer alias pikun adalah satu segi usia tua yang paling
mengerikan dan berbahaya,sebab pencegahan dan cara pengobatannya
tidak ada yang tahu.

Dalam Kalimat tersebut,ide yang sederajat adalah kata “mengerikan dan


berbahaya” dan kata “pecegahan dengan cara mengobatinya”.Oleh sebab
itu,bentuk yang dipakai untuk kata-kata yang sederajat dalan kalimat
tersebut harus sama (paralel) sehingga kalimat kita tata kembali menjadi
kalimat berikut.

(2) Penyakit Alzheimer alias pikun adalah satu segi usia tua yang paling
mengerikan dan membahayakan,sebab pencegahan dan cara
pengobatannya tidak ada yang tahu.
(3) Ibu menimang mesra si cilik Raminra , menyanyikan lagu,mengajak
bicara,mengajak bercanda dengan senang hati.

Pada kalimat tersebut ide-ide yang sederajat dinyatakan dalam bentuk


kelompok kata (frase). Kalimat tersebut memakai kata kerja awalan me-
dalam satuan kelompok kata (frase), seperti pada menimang mesra ,
menyanyikan lagu, mengajak bicara, dan mengajak bercanda.

3. Struktur kalimat periodik.


Kalau pada kalimat umum , unsur-unsur yang dikemukakan cenderung
unsur intinya, tetapi kalau pada kalimat periodik sebaliknya, yaitu unsur-
unsur tambahan yang terlebih dahulu dikemukakan kemudian muncul
bagian intinya. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian para pembaca
atau atau pembicara terhadap pendengarnya.minsalnya:
1). Oleh mahasiswa kemarin jenazah yang busuk dikuburkan (0-K-S-P).
2). Oleh awan panas yang tersembur dari kepundan , dengan bantuan
angina yang berkecepatan tinggi , hutan lindung dilereng bukit itu terbakar
habis( 0-K-S-P).
3) Kemarin rombongan mahasiswa pkl dari unnes disambut oleh
mahasiswa jurusan PBSID Undiksha (K-S-P-0).
4. Tanggal 22 desember 2006 hari ibu dirayakan oleh dharma wanita
Undiksha (K-S-P-0).
BAB III
PENUTUP

3.1     KESIMPULAN
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat berfungsi mengungkapkan
informasi secara tepat, cepat, dan mudah dipahami dan mempunyai hubungan
kalimat, penekanan dan pengucapannya. Di mana dalam penyusunan kalimat
efektif sangat perlu diperhatikan struktur kalimat, kelugasan penyusunan kata
serta faktor-faktor lainnya agar kalimat yang disusun menjadi kalimat utuh yang
efektif.

3.2      SARAN
Pada kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat sederhana
dan simpel. Serta dalam Penyusunan makalah inipun masih memerlukan kritikan
dan saran bagi pembahasan materi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai