Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH EKSTRAKSI METALURGI

TUGAS I
“TOPIK KHUSUS DASAR-DASAR EKSTRAKSI METALURGI”

DIBUAT OLEH:

MAYA FADILLAH (03021281722032)

KELAS B (INDRALAYA)

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN DAN GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2020
RANGKUMAN

Pertemuan 1: Dasar-dasar Ekstraksi Metalurgi

Ekstraksi yaitu proses pengambilan suatu ekstrak. sedangkan metalurgi terdiri dari dua
kata yaitu metal yang berartti logam dan lurgi berarti peleburan.

Pada proses metalurgi juga terdapat sifat fisika dan kimia. Dasar Fisika Kimia Metalurgi
dapat didefinisikan yaitu Ilmu dan teknologi yang digunakan untuk pengolahan logam mulai dari
processing bijih mineral sampai pemerolehan (ekstraksi), sampai ke pengolahannya untuk
menyesuaikan sifat-sifat dan perilakunya sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam pemakaian
untuk pembuatan produk rekayasa tertentu. Sehingga diperoleh unsur atau zat yang sesuai sifat
dan karakteristik logam melalui proses-proses kimia berikut:
1. pyrometalurgy (proses ekstraksi yang dilakukan pada temperatur tinggi)
2. hydrometalurgy (proses ekstraksi yang dilakukan pada temperatur yang relatif rendah dengan
cara pelindian dengan media cairan)
3. electrometalurgy (proses ekstraksi yang melibatkan penerapan prinsip elektrokimia, baik pada
temperatur rendah maupun pada temperatur tinggi).

Sifat dasar fisika kimia ekstraksi metalurgi:


Sifat fisik dan kimia logam (dapat dilihat pada tabel periodik unsur kimia)
1. Teori Perubahan Fase dan Muai (expansi) menjelaskan pertambahan panas pada sebuah zat
akan menaikkan temperatur zat tersebut sampai pada satu titik zat tersebut mengalami
perubahan fase.
- gas  liquid/liquid  gas (kondensasi)
- gas  solid / solid  gas (retorting)
- liquid  solid/solid  liquid (smelting)

2. Teori Termodinamika
- Pada tahap preparasi diterapkan pada diagram kellogg diagram kesetimbangan logam-sulfur –
oksigen.
- Pada tahap Ekstraksi termodinamika dipakai untuk memperkirakan berlangsungnya proses
redoks logam baik menggunakan reduktor C, H2, logam lainnya berdasar data kesetimbangan
pembentukan oksida berbagai logam dpt dibentuk diagram ellingham.
4M/x + O2 = 2/x M2Ox
- Pada tahap pemurnian (ekstraksi reduksi oksidasi), unsur pengotor diubah menjadi oksida
yang secara fisik dapat dipisahkan dari logam utamanya baik sebagai oksida leleh, padatan
maupun dalam bentuk gas.
3. Teori Gas Ideal; Boyle, Gay lussac, Avogadro, Dalton, Graham dll
4. Gibbs free energy (G) adalah energi termodinamik dari suatu sistem yang dapat diubah
menjadi usaha/kerja pada T dan P konstan. Gibbs free energy mencapai nilai maksimum jika
prosesnya berupa reversible process.
G = A + PV

Mineral adalah zat padat anorganik, terbentuk secara alamiah, mempunyai susunan kimia
dan sistem kristal tertentu. Sedangkan endapan mineral adalah longgokan (akumulasi) bahan
tambang berupa mineral atau batuan yang terdapat di kerak bumi yang terbentuk oleh proses
geologi tertentu, dan dapat bernilai ekonomi.

Endapan mineral termasuk sumber energi yang tidak terbarukan yang terbentuk oleh
proses geologi (memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta penyebaran dan bentuk tidak
teratur). Nilai ekonominya sangat dipengaruhi oleh teknologi, poleksosbud, kebijakan fiskal,
industri, pasar dan geografi (infrastruktur dan lokasi). Penambangannya mempengaruhi
keadaan fisik lingkungan sehingga memerlukan tahapan kegiatan yang sistematik untuk
mengurangi risiko yang tinggi.

Pengelolaan mengenai pertambangan mineral diatur dalam :

- UU No. 3 Tahun 2020


- UU No.4 Tahun 2009
- PP 23 Tahun 2010
- PP 01 Tahun 2014
- Permen ESDM No. 1 Tahun 2014

Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya mineral dan energi dengan jumlah
yang cukup berlimpah. Sumber daya mineral dan energi merupakan salah satu modal penting
yang perlu dikembangkan dan dioptimalkan untuk menunjang pengembangan suatu wilayah.
Untuk mendukung keberhasilan usaha tersebut, perlu diketahui lokasi keterdapatan, jumlah dan
kualitas sumber daya geologi yang ada di suatu wilayah, sehingga dapat dibuat perencanaan yang
tepat dalam pengembangan wilayah tersebut. Meskipun Indonesia negara yang kaya sumberdaya
mineral, namun proses pencarian mineral memerlukan :
1. teknologi yang tinggi (high technology),
2. modal besar (capital cost) dan resiko tinggi (high risk) terhadap lingkungan, sosial/politik dan
ekonomi dan budaya
3. sumberdaya yang terbatas (unrenewable).

Pengelolaan sumberdaya alam termasuk bahan galian mempunyai tujuan akhir yaitu
kesejahteraan masyarakat (social walfare) dengan tujuan sebagai sumber devisa, pemenuhan
kebutuhan manusia, pelestarian lingkungan, pembangunan daerah/masyarakat.

Untuk menghasilkan logam dari bijihnya, diperlukan suatu proses ekstraksi metalurgi. Karena
di alam bijih logam umumnya dalam bentuk oksida dan sulfida, maka untuk menghasilkan logam
diperlukan reaksi reduksi dan oksidasi. Senyawa hasil konversi ini pada dasarnya memiliki sifat
lebih mudah untuk direduksi, atau lebih bebas dari senyawa-senyawa pengotor. Biasanya
konversi yang dilakukan adalah konversi menjadi bentuk oksida karena oksida lebih mudah
direduksi. Sebagai contohnya,

karbonat (CaCO3) diubah dengan pemanasan menjadi kalsium oksida (CaO).

CaCO3 --> CaO + CO2

Senyawa sulfida logam seperti zink sulfida (ZnS) diubah dengan pembakaran di udara menjadi
zink oksida (ZnO):

2ZnS + 3O2 --> 2ZnO + 2SO2

Bijih (ore) didalamnya mengandung unsur-unsur logam yang bernilai ekonomi (main
mineral dan aksesoris mineral) dan unsur yang tidak bernilai ekonomi (pengotor/impurities)
dalam senyawa mineral. Sehingga dilakukan suatu proses lanjutan pengolahan bahan galian
dimana konsentrat yg dihasilkan dilakukan pekerjaan metalurgi untuk mengeluarkan
/mendapatkan suatu logam dari persenyawaannya. Contoh:
•Konsentrat Fe2O3 ---------------> Fe

•Konsentrat Fe3O4 ---------------> Fe

Strategi dalam proses pengusahaan mineral:


1. Survey/ Investigasi Awal : Identifikasi daerah propek berdasarkan rekomendasi daerah
prospek (indikasi mineralisasi – sumber daya hipotetik)
2. Eksplorasi Data dan Informasi, tahapan eksplorasi dimulai dari:
- Survey Tinjau
- Prospeksi berdasarkan rekomendasi daerah prospek (indikasi mineralisasi – sumber daya
tereka).
- Eksplorasi Umum berdasarkan rekomendasi daerah prospek (indikasi mineralisasi –
sumber daya tertunjuk)
- Eksplorasi Rinci berdasarkan rekomendasi daerah prospek (sumber daya tertunjuk –
sumber daya terukur)
3. Evaluasi dan Konstruksi
4. Analisis Laboratorium Grade /COG
5. Mine Plan Design
6. Activity Mining
7. Mineral Processing
8. Ekstarksi Metalurgi
Pertemuan 2 : Ore separation technology

Ore processing technology adalah suatu teknologi pengolahan untuk memisahkan ore dari
tailing (pengotor) untuk dapat memanfaatkan mineral tersebut. Sekarang ada juga teknologi
untuk memanfaatkan tailing (reused, recycling, dan recovery) 3R. Ree = rare earthelement =
logam tanahjarang.

Secara ekonomi yang membedakan batubara dan logam yaitu:


- Batubara ditinjau dari break even stripping ratio (Coal seam/ ketebalan)
- Logam ditinjau dari break even cut off grade (Kadar/grade) yaitu kadar rata-rata yang diperoleh
yang dapat ditambang dan bernilai ekonomis
Logam dipengaruhi beberapa aspek seperti
1. teknologi yang tinggi (high technology)
2. modal besar (capital cost) dan resiko tinggi (high risk) terhadap lingkungan, sosial/politik
dan ekonomi dan budaya
3. sumberdaya yang terbatas (unrenewable)

Ore processing adalah bagian tahapan penambangan, aspek processing disini ialah
kegiatan sebelum dilakukannya peleburan atau dengan kata lain proses pengolahan untuk
meningkatkan kadar. Bahan tambang yang sudah ditambang akan dilakukan pengolahan untuk
menaikkan nilai tambah. Dari pengolahan (processing) inilah dapat diketahui mineral apa saja
yang terkandung didalam logam tersebut. Apakah masih banyak mineral ikutan didalam logam
tersebut yang apabila dilakukan peleburan kembali akan menguntungkan karena kadar yang
tinggi atau nilai jualnya yang tinggi. Bagian dari produk processing = Konsentrat; kumpulan
mineral berharga (main mineral).

Aspek Mining (Pertambangan) menjadi suatu hal yang sangat penting dikarenakan
didalamnya termasuk kegiatan survey tinjau, eksplorasi dan eksploitasi. Dari kegiatan survey
tinjau dan eksplorasi, didapatkanlah jumlah estimasi cadangan = evaluasi terakhir terhadap
kekayaan (cadangan), jenis cadangan dan kadar cadangan. Jumlah cadangan menentukan apakah
kegiatan ekstraksi dapat kontinyu (supply bahan tambang terpenuhi), sedangkan jenis cadangan
(apakah cadangan primer, sekunder, atau tersier) dan kadar (low grade deposit dan high grade
deposit) akan menentukan metode penambangan dan bagaimana cara penambangan. Untuk
dilakukan ekstraksi atau peleburan maka dipilihlah kadar yang tinggi (high grade deposit) dan
jumlah yang besar.

Hilirisasi/smelterisasi; proses untuk mendapatkan beberapa kadar, dan memerlukan capitasl cost
yang tinggi, high teknologi, dan high risk pengelolaannya diatur dalam UU No.3 2020 tentang
hilirisasi.

Geometalurgi Merupakan proses ekstraksi yang dilakukan pada mineral kualitas rendah
(low grade) yang menghubungkan ilmu geologi dan block mode ke pengolahan metalurgi dan
perencanaan produksi.

Skema kaitan antara Geometalurgi dengan ekstraksi metalurgi

Bahan Galian

Tambang Logam dll.

(Bijih, dll)

Geologi - Eksplorasi Penambangan Metalurgi

Aktifitas Terintegrasi

“ Geometalurgi ”

Material Balance adalah suatu neraca kesetimbangan pada Pengolahan Bahan Galian dimana
jumlah partikel umpan yang masuk dalam alat pengolahan hasilnya sama dengan jumlah material
yang keluar. Dengan memperhatikan teknologi yang dipakai, dan ingin mengungkapkan apa saja
keseleruhan material yang tersdia.
F=C+T
Keterangan :
 F = Berat material umpan/Feed (ton)
 C = Berat konsentrat (ton)
 T = Berat tailing (ton)
 
              Metallurgical Balance adalah neraca kesetimbangan material bijih dimana berat bijih
umpan yang masuk dengan kadarnya akan sama dengan produk dengan kadarnya.
 Ff = Cc + Tt
Keterangan :
 Ff = Kadar umpan (%)
 Cc = Kadar konsentrat (%)
 Tt = Kadar tailing (%)

Dalam bijih-bijih mineral, terkandung mineral-mineral yang dibutuhkan dan juga zat-zat
yang tidak bernilai ekonomis seperti pasir, batu, serta tanah liat yang menempel pada mineral-
mineral tersebut. Mineral sendiri didefinisikan sebagai kristal padat anorganik yang eksis di alam
secara alami dan bersifat homogen. Oleh karena itu, hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah
memisahkan mineral-mineral ini dari zat pengotornya.

- Konsentrasi Gravitasi: Pemisahan mineral berdasarkan berat jenisnya dalam suatu medium
fluida, dengan menggunakan perbedaan kecepatan pengendapan

Konsentrasi gravitasi dilakukan pada mineral-mineral yang mempunyai perbedaan massa jenis
yang menyolok sehingga terjadi :

– kelompok mineral dengan massa jenis tinggi

– kelompok mineral dengan massa jenis rendah

Salah satu dari kelompok mineral tersebut akan menjadi konsentrat.

- Berdasarkan gerakan fluida, ada tiga cara pemisahan secara gravitasi :


a. Fluida tenang, contoh : DMS (Dense Medium Separation)
b. Gerak fluida horisontal, contoh : sluice box, meja goyang, spiral
concentrator.

1. Proses pemisahan mineral berharga dari pengotornya dengan prinsip aliran tipis di atas
alat sluice box.

8 – 10 meter

Tampak atas

3-5 meter
Lumpur
umpan Riffle

Tampak samping
Tailing

2. Pada shaking table, bekerja efek sluicing yang dikombinasikan dengan riffle dan gaya
sentak yang tegak lurus arah aliran

3. Spiral Concentrator bekerja efek sluicing (peluncuran) yang dikombinasikan dengan


gerakan memutar semua komponen yang ada dalam umpan.
4. Electratic separator adalah alat untuk memisahkan campuran mineral dengan
memanfaatkan perbedaan sifat hantar listrik mineral. Klasifikasi dari material
berdasarkan sifat penghantar listriknya (konduktor dan isolator)

c. Aliran fluida vertikal, contoh : jigging.


Apabila terjadi pulsion, maka bed akan terdorong naik. Sehingga lapisan bed akan
merenggang karena adanya tekanan. Kesempatan ini akan dimanfaatkan oleh mineral berat
untuk menerobos bed masuk ke tangki sebagai konsentrat sedangkan mineral ringan akan
terbawa oleh aliran horizontal diatas permukaan bed dan akan terbuang sebagai tailing. Pada
saat terjadi suction, bed menutup kembali sehingga mineral berat berukuran besar dan
mineral ringan berukuran besar tidak berpeluang masuk ke tangki. Jadi mineral berat
berukuran besar akan mengendap diatas bed untuk menunggu kesempatan pulsion
berikutnya, sedangkan mineral ringa berukuran besar akan terbawa aliran arus horizontal.
-
Gambar skematik siklus proses jigging
(A). Pulsion
(B). Differential accelaration
(C). Hindered settling
(D). Interstitial trickling

- Prinsip Pemisahan Konsentrasi magnetik yaitu proses konsentrasi yang memanfaatkan


perbedaan sifat kemagnetan yang dimiliki oleh bahan (mineral).

- Flotasi, merupakan metoda fisika kimia untuk memisahkan mineral berharga dari yang tidak
berharga dengan cara mengapungkan salah satu mineral ke permukaan pulp. Ada pula
Dissolved air flotation yaitu merupakan proses penambahan gelembung udara ke
dalam air limbah yang tercampur dengan partikel minyak terdispersi.
Karakteristik:
1. Didasarkan pada sifat permukaan mineral apakah suka terhadap udara (takut air) atau
suka terhadap air (takut udara).
2. Mineral yang diapungkan adalah mineral yang tidak dibasahi (suka udara) → mineral
hydrophobic, sedangkan mineral yang tidak diapungkan → mineral yang dibasahi (suka
air) disebut mineral hidrophilic.
3. Kondisi utama agar proses flotasi berlangsung dengan baik → adanya partikel-partikel
tertentu (yang akan diapungkan) menempel pada gelembung udara kemudian bersama-
sama naik ke permukaan
4. (proses pengapungan)

Reagen flotasi merupakan reagen kimia digunakan dalam proses flotasi untuk menciptakan suatu
kondisi agar proses flotasi berlangsung dengan baik. Setiap reagen kimia yang ditambahkan
mempunyai fungsi yang spesifik. Ada tiga kelompok utama reagen kimia yang biasa digunakan
dalam proses flotasi yaitu kolektor, frother (pembuih), dan modifier.
Kolektor: reagen kimia yang dapat mengubah permukaan mineral yang semula hidrofilik (dapat
dibasahi) menjadi hidrofobik (tidak dapat dibasahi).

Banyaknya pemakaian (dosis) kolektor yang dipakai tergantung pada faktor-faktor berikut :
1. Total luas permukaan partikel yang akan diselimuti (merupakan fungsi dari kadar dan
ukuran partikel).
2. Ion-ion yang ada dalam pulp yang berinteraksi dengan kolektor.
3. Tingkat oksidasi permukaan mineral.

Anda mungkin juga menyukai