Makalah Konsep Dasar Ips Titania Noviana
Makalah Konsep Dasar Ips Titania Noviana
Dosen Pengampu :
Prof. Drs. H. Khairinal, Dpt. BA., M.Si.
Disusun Oleh :
TITANIA NOVIANA
A1A119074
Penuis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................i
KATA PENGANTAR.................................ii
DAFTAR ISI..............................................iii
BAGIAN I PERKEMBANGAN
DEMOKRASI INDONESIA......................1
1.1 Sejarah perkembangan demokrasi
di Indonesia ...........................................1
1.2 Landasan lalsafah demokrasi di
Indonesia............................................... 2
1.3 Sistem Demokrasi yang dianut
oleh Negara RI.......................................3
1.4 Konsep-Konsep Demokrasi...................5
1.5 Perkembangan Demokrasi di Indonesia.7
BAGIAN II DAMPAK CORONA...........25
2.1 Sisi Keberhasilan Belajar Online.........25
2.2 Sisi Kegagalan Belajar Online.............32
2.3 Sisi Keberhasilan Ekonomi..................36
2.4 Sisi kegagaglan Ekonomi.....................38
2.5 Sisi Keberhasilan Silaturahmi
Keluarga...............................................41
2.6 Sisi Kegagalan Silaturahmi Keluarga. .43
DAFTAR PUSTAKA................................46
ii
BAGIAN I
PERKEMBANGAN DEMOKRASI
INDONESIA
1.1 Sejarah Perkembangan Demokrasi di
Indonesia
(Sumber:sistempemerintahannegaraindonesia.blog
spot.com)
3
Perwujudan dari sistem Demokrasi
Pancasila adalah dalam hal-hal sebagai
berikut ( Krisantono, 1976:28).
1. Putusan-putusan penting harus
ditentukan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat atau dengan
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
2. Hasil suatu Pemilihan umum, yang
menentukan komposisi kekuatan social
politik dalam Dewan Perwakilan
Rakyat dan Majelis Permusyawaratan
Rakyat harus dijadikan landasan
pergantian-pergantian pemerintah.
3. Pemerintah harus bersikap terbuka
(adanya openbaarheid van bestuur).
4. Dimungkinkan rakyat yang
berkepentingan menyampaikan
keluhannya mengenai tindakan-
tindakan pejabat yang dianggap
merugikan.
5. Setiap putusan yang diambil harus
memperhatikan kepentingan-
kepentingan golongan minoritas.
4
1.4 Konsep-konsep Demokrasi
5
B. Ada 2 model demokrasi dari segi
pelaksanaannya yaitu :
6
C. Dan dari segi dasar wewenang dan
hubungan antara alat kelengkapan
Negara demokrasi terbagi menjadi 2
(dua), yaitu :
7
...Sistem demokrasi di Indonesia dibagi
menjadi 5 (lima) periode demokrasi, yaitu:
(Sumber : www.matapollitik.com)
Tahun 1945 – 1950, Indonesia masih
berjuang menghadapi Belanda yang ingin
kembali ke Indonesia. Pada saat itu
pelaksanaan demokrasi belum berjalan
dengan baik. Hal itu disebabkan oleh masih
adanya revolusi fisik. Pada awal
kemerdekaan masih terdapat sentralisasi
kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan
Peralihan UUD 1945 yang berbnyi sebelum
MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD
ini segala kekuasaan dijalankan oleh Presiden
denan dibantu oleh KNIP. Untuk
menghindari kesan bahwa negara Indonesia
8
adalah negara yang absolut pemerintah
mengeluarkan :
(Sumber: gurupendidikan.com)
9
Masa demokrasi liberal yang parlementer
presiden sebagai lambang atau berkedudukan
sebagai Kepala Negara bukan sebagai kepala
eksekutif. Masa demokrasi ini peranan
parlemen, akuntabilitas politik sangat tinggi
dan berkembangnya partai-partai politik.
Terdapat sistem dan mekanisme
kompetisi di bidang politik yang berintikan
kompetisi di antara partai politik yang ada
(Zamroni, 2013):
a) Terdapat kebebasan individu dalam
berbagai aspek kehidupan, dengan
segala cara dan hak-hak untuk
mengekspresikannya;
b) Terdapat sistem dan mekanisme
peralihan kekuasaan yang jelas serta
terbuka dan senantiasa didasarkan pada
kosntitusi yang ada;
c) Terdapat pengakuan adanya batas
antara masyarakat sipil dan kekuasaan
negara;
d) Terdapat jaminan atas hak-hak yang
dijamin oleh undang-undang untuk
melakukan oposisi atas kebijakan
pemerintah; dan
10
e) Sistem dan mekanisme kerja negara,
pemerintah dan partai politik
berdasarkan konstitusi.
11
(sumber : kompas.com)
13
Pasal I menyatakan: Dr. Ir. HAJI
SOEKARNO (BUNG KARNO), Pemimpin
Besar Revolusi Indonesia, yang kini menjabat
Presiden Republik Indonesia, dinyatakan
dengan karunia Allah untuk menjadi:
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
SEUMUR HIDUP!
Namun, demokrasi Terpimpin dan
Soekarno sebagai Presiden seumur hidup
tidak berlangsung lama. Tragedi G.30 S/PKI
(Gerakan 30 September/Partai Komunis
Indoensia) yang membuat semuanya
berakhir. Pasca tragedi G 30 S/PKI, Soekarno
jatuh dari kursi kepresidenan.
Adapun Penyimpangan masa demokrasi
terpimpin antara lain:
a) Mengaburnya sistem kepartaian,
pemimpin partai banyak yang
dipenjarakan
b) Peranan Parlemen lembah bahkan
akhirnya dibubarkan oleh presiden dan
presiden membentuk DPRGR
c) Jaminan HAM lemah
d) Terjadi sentralisasi kekuasaan
14
e) Terbatasnya peranan pers
f) Kebijakan politik luar negeri sudah
memihak ke RRC (Blok Timur)
Masa demokrasi terpimpin banyak
memberikan bahan-bahan berharga sebagai
pelajaran dan pengalaman untuk pelaksanaan
demokrasi mungkin lebih dari pada periode-
periode sebelumnya, karena dalam periode
tersebut terdapat suatu pola yang
dilaksanakan secara konsekuen, walaupun
dengan meninggalkan nilai-nilai demokrasi
dan nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Dan kita
tidak usah mengingkari, bahwa boleh
dikatakan sebagian besar masyarakat dan
bangsa Indonesia seolah-olah terpesona dan
terseret di dalamnya.
4. Demokrasi di Era Orde Baru (1966-
1998)
(sumber : liputan6.com)
15
Ketika pemerintah Orde Baru ini naik ke
pentas politik nasional, negara Indonesia
sedang menghadapi krisis luar biasa dalam
bidang politik dan ekonomi. Dalam bidang
politik krisis itu ditandai dengan berbagai
demonstrasi mahasiswa, pelajar dan ormas-
ormas onderbouw parpol yang hidup dalam
tekanan ketika era demokrasi terpimpin.
Sedangkan dibidang ekonomi ditandai oleh
sulitnya didapat keperluan sehari-hari dan
melonjaknya harga-harga secara luar biasa,
kekuasaan selama masa Orde Baru yang
menggambarkan wajah buram demokrasi.
Dalam perjalanan sejarah, Soekarno tetap
menjadi Presiden sampai munculnya Orde
Baru atau runtuhnya Demokrasi Terpimpin,
yang dibangun Soekarno sendiri. Meski
bentuk atau sistem pemerintahannya
berganti-ganti, Soekarno tetap menjadi
presiden. Seperti terlihat bahwa ketika sistem
pemerintahan berganti dari presidensil ke
parlementer melalui Maklumat Wakil
Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945,
dengan kedudukan sebagai kepala negara
16
yang tidak mempunyai kekuasaan
pemerintahan, bersifat simbolik dan
seremonial. Begitupun ketika bentuk negara
Indonesia berubah dari Republik menjadi
negara Federal (serikat) yang berdasarkan
UUD RIS 1949 dan kembali menjadi negara
kesatuan berdasarkan UUD Sementara 1950,
Soekarno dan Moh. Hatta juga tetap menjadi
Presiden dan Wakil Presiden.
Sejak Surat Perintah sebelas Maret 1966
sampai sekarang, yang kita sebut periode
demokrasi Pancasila.Demokrasi Pancasila
ialah Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan, yang merupakan sila keempat
dari Dasar Negara Pancasila, seperti yang
tercantum dalam alinea keempat Pembukaan
UUD 1945. Penerapan demokrasi Pancasila
harus dijiwai oleh sila-sila Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab, Persatuan Indonesia dan Keadilan
Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pelaksanaan demokrasi Pancasila di
Indonesia diatur dalam Ketetapan MPR No.
17
I/MPR/1983 tentang Peraturan Tata Tertib
Majelis Permusyawaratan Rakyat, yang dapat
pula diterapkan pada lembaga-lembaga tinggi
negara, lembaga-lembaga lainnya, dan
lembaga-lembaga kemasyarakatan di
Indonesia.
Jatuhnya orde lama yang digantikan orde
baru, yang ditandai dengan ikutsertanya para
teknorat dari dunia akademis di
pemerintahan, pada dalam kehidupan politik
di Indonesia. Namun, akibat inkonsistensi
dalam sikap dan pemikiran dalam
menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, pada
akhirnya orde baru terseret dalam praktik-
praktik pemerintahan pragmatis dan otoriter.
Proses lembaga Konstituante mengalami
kegagalan karena dipicu berbagai
pertimbangan politik sehingga pada tanggal 5
Juli 1959 dikeluarkan Dekrit Presiden yang
isinya membubarkan Konstituante dan
kembali ke UUD 1945, dapatlah diyakini
bahwa ada tuduhan yang kuat dan sah,
ternyata UUD 1945 sejak ditetapkan sampai
dengan periode Orde Baru tahun 1966 selalu
18
dibawah tekanan/paksaan politik kekuasaan
yang kuat saat itu. Artinya proses
penerimaannya sebagai UUD (konstitusi)
tidak dengan cara-cara konstitusional dan
terencana secara matang dan transparan. Hal
ini tentu memiliki pengaruh yang negatif bagi
penegakannya.
Konfigurasi politik Orde Baru sampai
dengan Pasca Pemilu 1997 adalah tidak
demokratis atau cenderung otoriter dengan
tumpuan kekuatan pada Presiden Soeharto,
ABRI, Golkar dan Birokrasi. Terjadi
pemusatan kekuasaan pada satu tangan
dengan dalih membangun stabilitas nasional
sebagai prasyarat kelancaran pembangunan
ekonomi.
Periode Orde Baru (1966-1998)
menampilkan konfigurasi politik non
demokratis. Dengan catatan, pada awal
perjalanannya ada toleransi bagi penampilan
konfigurasi yang demokratis. Namun
kemudian berlangsung sangat otoriter dan
represif, sehingga pemerintahan tidak
berjalan secara demokratis.
19
Tidak dipungkiri bahwa setelah 5 (lima)
kali pemilihan, yaitu Pemilihan Umum 1971,
1977, 1982, 1987 dan 1992, menampakkan
kelemahan pokok yaitu seolah-olah
menyempitnya ruang demokrasi. Salah satu
hal yang penting diperhatikan adalah adanya
pergeseran nilai politik berupa menguatnya
peran DPP (Dewan Pimpinan Pusat)
organisasi sosial politik peserta pemilihan
umum terhadap anggota DPR. Lembaga
perwakilan rakyat seolah-olah menjadi wakil
orsospol. Ini satu kemunduran dari hasrat
demokrasi 1969.
Perjalanan demokrasi pada masa orde baru
ini dianggap gagal sebab:
Rotasi kekuasaan eksekutif hampir
dikatakan tidak ada
Rekrutmen politik yang tertutup
Pemilu yang jauh dari semangat
demokratis
Pengakuan HAM yang terbatas
Tumbuhnya KKN yang merajalela
21
5. Demokrasi di Era Reformasi (1998-
Sekarang )
(Sumber : Eni.id)
22
tataan kehidupan kenegaraan di era Orde
Baru.
Berakhirnya masa orde baru ditandai
dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden
Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada
tanggal 21 Mei 1998.
Masa reformasi berusaha membangun
kembali kehidupan yang demokratis antara
lain:
Keluarnya Ketetapan MPR RI No.
X/MPR/1998 tentang pokok-pokok
reformasi
Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang
pencabutan tap MPR tentang
Referandum
Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang
penyelenggaraan Negara yang bebas dari
KKN
Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998
tentang pembatasan Masa Jabatan
Presiden dan Wakil Presiden RI
Amandemen UUD 1945 sudah sampai
amandemen I, II, III, IV
23
Pada Masa Reformasi berhasil
menyelenggarakan pemiluhan umum
sudah dua kali yaitu tahun 1999 dan
tahun 2004.
Demokrasi yang diterapkan Negara kita
pada era reformasi ini adalah demokresi
Pancasila, namun berbeda dengan orde baru
dan sedikit mirip dengan demokrasi
perlementer tahun 1950 1959. Perbedaan
demokrasi reformasi dengan demokrasi
sebelumnya adalah:
Pemilu yang dilaksanakan (1999-2004)
jauh lebih demokratis dari yang
sebelumnya.
Rotasi kekuasaan dilaksanakan dari
mulai pemerintahan pusat sampi pada
tingkat desa.
Pola rekruitmen politik untuk pengisian
jabatan politik dilakukan secara terbuka.
Sebagian besar hak dasar bisa terjamin
seperti adanya kebebasan menyatakan
pendapat
24
BAGIAN II
DAMPAK CORONA
2.1 SISI KEBERHASILAN BELAJAR
ONLINE
25
segala kemungkinan yang akan terjadi.
Termasuk di dunia pendidikan.
2. Relasi personal
Dalam kondisi serba darurat ini,
ternyata telah menghasilkan relasi
personal yang baik antara guru dan dosen
dengan para siswa dan mahasiswa.
Sepintas terlihat dan dirasakan komunikasi
yang terjadi makin intim secara personal,
karena kalau tidak, dapat tertinggal dalam
pelajaran atau guru dan dosen tidak dapat
memantau perkembangan siswa dan
mahasiswa.
Dalam kondisi normal, mungkin relasi
personal ini untuk sebagian orang menjadi
barang langka atau mewah sehingga tidak
mudah diperoleh. Mudah-mudahan
pengamatan ini benar, bahwa telah
28
menghasilkan relasi erat antara guru dan
murid. Demikian juga keterlibatan
orangtua memantau putera dan puterinya
dalam belajar secara online, ternyata juga
makin erat.
Sebagian orangtua yang
melaksanakan pekerjaan dari rumah telah
bergabung dengan anak-anak mereka
terutama yang masih sekolah di
pendidikan dasar. Orangtua telah ambil
bagian menjadi perantara guru dan murid
untuk belajar.
Tugas-tugas dari guru diberikan
melalui group orangtua yang kemudian
menyampaikan kepada putera dan puteri
mereka. Orangtua membantu dan
memantau anak-anak belajar di rumah,
kemudian membantu menyampaikan tugas
yang telah dikerjakan kepada guru. Relasi
yang sangat dekat dan saling memberikan
perhatian ini sangat penting bagi
perkembangan anak-anak mereka. Bahkan
ada sebagian orangtua yang lebih giat
belajar dan mengerjakan tugas sekolah
daripada anaknya sendiri.
29
3. Sisi humanis
Yang paling menarik ketika guru atau
dosen memberikan kuliah tatap muka
dengan menggunakan media
teleconference. Kekacauan dan kelucuan
terjadi karena baik guru/dosen dan
mahasiswa dapat tampil apa adanya di
tempat masing-masing. Komunikasi sering
memperoleh gangguan karena sinyal atau
malah paket data internet yang tiba-tiba
habis. Sebagian mahasiswa tidak ingin
tampil dalam video sehingga
menonaktifkan videonya. Pengalaman di
lapangan setelah meminta mahasiswa
tersebut menampilkan dirinya dalam
video, ternyata ada mahasiswa sedang
tiduran, sedang di taman, sedang bermain
dengan binatang kesayangan atau bahkan
belum mandi dan terlihat apa adanya.
Di sini tampil sosok-sosok yang
humanis, apa adanya tidak dibuat-buat,
tetapi tetap ingin belajar bersama dalam
teleconference. Bahkan mungkin akan
terdengar suara bintang peliharaan, anak
30
kecil sedang menangis atau panggilan
orang tua untuk mengajak makan kepada
anaknya.
Situasinya menjadi luar biasa karena
memang belajar dalam situasi tidak biasa.
Sisi humanis lainnya adalah kepedulian
guru/dosen dengan menyapa satu satu
setiap murid yang tampil dalam
teleconference, menanyakan kabar dan
apakah dapat memahami pelajaran dengan
baik. Pada situasi normal belajar di kelas
tata muka, mungkin sebagian guru/dosen
jarang memberikan sapaan secara personal
karena asik dengan pembelajaran bahan
ajar.
Namun impiannya sekarang yaitu
adanya hubungan personal antara guru dan
dosen dengan para siswa dan
mahasiswanya dapat terus dilanjutkan,
sehingga diharapkan menghasilkan proses
pembelajaran bermutu.
Demikian pula orangtua juga dapat
terus mengambil bagian dalam proses
pendidikan anak bersama dengan guru
31
untuk keberhasilan anak dalam pendidikan
mereka.
Disini dapat kita lihat bahwa adanya
demokrasi antar pemerintah dengan
masyarakat.Pemerintah memberikan layanan
pendidikan yang baik sedangkan peserta
didik siap beradaptasi dengan perubahan
pembelajaran yang diatur oleh sekolah dan
universitas. sehingga tercapailah kesuksesan
pembelajaran daring ini.
32
tua pun banyak yang mengeluhkan akan
sistem pembelajaran ini. Dan akhirnya akan
berdampak pada kualitas para peserta didik.
Selain itu, dalam pembelajaran sistem ini
guru diharapkan memberikan pengarahan dan
bimbingan terhadap peserta didik agar
mereka melaksanakan tugasnya dengan baik,
memberikan arahan yang tepat dan cepat.
Guru tidak boleh memberikan tugas secara
mendadak dalam sistem pembelajaran ini.
Dikarenkan mungkin dari sebagian
Murudnya terkendalan oleh faktor Signal dan
sebagainya. Peran guru dalam membimbing
secara sabar harus diperlukan agar para
peserta didik mengerjakan tugas dan
mengumpulkan tugasnya sesuai dengan
jadwal yang ditentukan.
Kegagalan belajar online dalam masa
penyebaran virus corona-19 ini membawa
dampak negative bagi peserta didik seperti :
1. Membutuhkan Infrastruktur yang
Memadai
33
(Sumbernya :https://koinworks.com/blog/e-learning-
bukan-pilihan/)
(Sumber: News.microsoft.com)
34
(Sumbernya : https://koinworks.com/blog/e-learning-
bukan-pilihan/ )
(Sumb
er:https://koinworks.com/blog/e-learning-
bukan-pilihan/)
35
5. Mereka terkadang lupa akan tugas
yang diberikan oleh gurunya atau
pematerinya.
(Sumber: rijalog.com)
(Sumber : netralnes.com)
36
2.3 Sisi Keberhasilan Ekonomi
37
memperkuat ekonomi dalam negeri. Di saat-
saat seperti ini, pemerintah dipaksa
memprioritaskan untuk senantiasa fokus
memperkuat daya beli di dalam negeri
ketimbang menarik keuntungan dari luar
negeri.
41
benar penting.Hal tersebut bertujuan untuk
menekan angka penyebaran virus
corona.Bahkan ada beberapa daerah yang
telah memberlakukan pembatasan sosial
berskala besar (PSBB) hingga beberapa
negara yang menerapkan lockdown.
43
sekarang kita hanya bisa jaga jarak akibat
wabah ini.
Selain itu wabah ini mengakibatkan kita
tidak bisa lagi bersilaturahmi semana
biasanya kita lakukan seperti, kebiasaan kita
berkumpul, arisan, undangan, kegiatan
kegiatan kemasyarakatan, beribadah bersama
dan lain lain. waktu dulu kegiatan itu jadi hal
yang rutin, sekarang jadi hal yang sangat
dirindukan bahkan diimpikan. sementara ini
kita harus lebih banyak berdiam diri di
rumah, keluar bila benar benar ada keperluan.
Apalagi saat ini bulan puasa yang mana
umat muslim memang diwajibkan untuk
menjaga hubungan silaturahmi dengan
sesama. Namun, dengan adanya pandemi
virus Corona Covid-19 ini, dalam menjaga
silaturahmi tersebut harus melalui cara yang
sedikit berbeda dengan cara pemanfaatan
teknologi yang ada. Yang mana seperti biasa
umat muslim selalu mudik dan bertemu
dengan sanak saudara dikampung sekarang
tidak bisa lagi.
44
Tetapi di balik kehebohan wabah ini
yang berdampak pada sosial dan budaya
masyarakat kita ,tidak selamanya negatif.
Coba kita pikirkan, yang dulu kita tidak
dibuat betah di rumah ,dan selalu ada saja
alasan keluar rumah untuk inilah dan untuk
itulah. Sekarang harus wajib berusaha betah
di rumah agar tidak terkena virus corona ini.
45
DAFTAR PUSTAKA
Amin Rais. 1986. Pengantar Dalam
Demokrasi dan Proses Politik. LP3ES.
Jakarta. hal. 5.
Emdievi Y.G. Alejandro . 2007. Diktator
Zaman Modern: Mengejar Ambisi
Menuai Tragedi. Jakarta: Visi Media
Pustaka. h. 199
Gultom Lodewijk . 2007. Eksistensi
Mahkamah Konstitusi dalam Struktur
Ketatanegaraan Indonesia. Bandung:
CV. Utomo, h. 116
Kansil & Christine Kansil. 2011. Sistem
Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Bumi
Aksara. h. 108
46
Krissantono. 1976. Pandangan Presiden
Soeharto tentang Pancasila. CSIS.
Jakarta.
Luky Sandra Amalia & Syamsudin Haris.
2016. Evaluasi Pemilihan Presiden
Langsung di Indonesia. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. h. 29
Ni’matul Huda.2007. Hukum Tata Negara
Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo. h. 249
Tamrin Amal Tomagois. 2006. Republik
Kapling. Yogyakarta: Resisi Book. h.
204
Zamroni. 2013. Pendidikan Demokrasi pada
Masyarakat Multikultur. Yogyakarta:
Penerbit Ombak, h. 71
Kaban, ramon. 2000. Perkembangan
Demokrasi Indonesia. Jurnal
Perkembangan demokrasi Indonesia.
volume vii no.3. Akses 26-04-2020.
Irawan Bambang Benny. 2006.
Perkembangan demokrasi di negara
indonesia. Jurnal. Demokrasi, Negara
47
Indonesia. VOL. 5 NO.1. Akses 26-04-
2020.
http://studyandlearningnow.blogspot.com/2013/0
6/sejarah-perkembangan-demokrasi-di.html
https://krizi.wordpress.com/2009/09/30/makalah-
perkembangan-demokrasi-di-indonesia/
http://herdiladania.blogspot.com/2017/11/sejarah-
demokrasi-di-indonesia.html
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-
bisnis/d-4920132/ada-dampak-positif-buat-
ekonomi-ri-di-balik-wabah-corona-apa-itu
https://sukabumiupdate.com/detail/bale-
warga/opini/68505-Dampak-Covid-19-
Terhadap-Perekonomian-dan-Kebijakan-
Pemerintah-Indonesia
48
49