Kation golongan II tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan
denganhidrogen sulfide dalam suasana asam mineral encer. Ion-ion golongan ini adalah
Merkurium (II), Tembaga, Bismut, Kadnium, Arsenik (II), Arsenik (V), Stibium (III),
Stibium(V), Timah (II), Timah (III), dan Timah (IV). Keempat ion yang pertama merupakan
subgolongan 2A dan keenam yang terakhir sub golongan 2B. Sementara sulfida dari
kationdalam golongan 2A tak dapat larut dalam amonium polisulfida. Sulfida dari kation
dalamgolongan 2B justru dapat larut. Kation golongan III tidak bereaksi dengan asam
kloridaencer ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun,
kationini membentuk endapan dengan amonium sulfida dalam suasana netral atau
amoniak.Kation-kation golongan ini adalah Cobalt (II), Nikel (II), Besi (II), Besi (III),
Aluminium,Zink, dan Mangan (II). Kation golongan IV tidak bereaksi dengan reagensia
golongan I, II,dan III. Kation-kation ini membentuk endapan dengan amonium karbonat
dengan adanyaamonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kationkation
golongan iniadalah Kalsium, Strontium, dan Barium. Kation-kation golongan V merupakan
kation-kation yang umum tidak bereaksi dengan reagensia golongan sebulumnya. Yang
termasukanggota golongan ini adalah ion-ion Magnesium, Natrium, Kalium, Amonium,
Litium, danHidrogen(Vogel,1985:203-204).
Kation Golongan V
Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan regensia-regensia golongan
sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir. Kation golongan V disebut juga
golongan sisa, yang meliputi : Mg, K, NH4+. Untuk menentukan adanya kation NH4+harus
diambil dari larutan analit mula-mula. Untuk kotion-kation Ca2+, Ba2+, Sr2+, Na+, dan K+.
Identifikasi dapat dilakukan dengan uji nyala. Dalam identifikasi kation golongan V dapat
digunakan Amonium, karena golongan sisa dalam ini terdapat dalam bentuk filtrat (cairan).
2. Anion
Anion adalah ion negatif yang terbentuk ketika atom nonlogam memperoleh satu atau
lebih elektron. Anion dinamakan demikian karena mereka tertarik ke anoda (bidang
positif) dalam medan listrik. Atom biasanya mendapatkan elektron sehingga mereka
akan memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia.
Anion itu sendiri digolongkan menjadi dua,penggolongan anion ini berdasarkan reaksi
dengan zat tertentu, yaitu
Golongan A
Golongan B
Anion golongan A adalah jenis golongan anion yang dapat menguap bila bereaksi dengan
asam , yaitu
Golongan anion yang menghasilakn gas bila bereaksi dengan asam klorida encer dan
asam sulfat encer seperti : karbonat, sulfit, tiosulfat, nitrit, Hypoklorit, sianida dan sianat
Golongan anion yang menghasilkan gas bila bereaksi dengan asam sulfat pekat seperti
semua anion A(1) dan Fluorida, Klorida, Bromida, Iodida, Nitrat, Borat, Format, Asetat,
dan Oksalat, Perklorat, Permanganat: Bromate, Heksacyanoferrat(II) dan (III), Tiosianat,
Tartrat, dan Sitrat
Anion golongan B adalah kelompok anion yang bereaksi di dalam larutan,
Ion Br- dengan gas Cl2 menjadikan larutan bewarna kuning. Jika larutan dikocok dengan
karbon disulfide, Br2 yang terjadi akan larut dalam karbon disulfide dan warna larutan akan
berubah menjadi cokelat.
Ion Cl– dengan larutan perak nitrat terjadi endapan putih, yang larut dalam larutan amoniak.
Ion CO32- dengan larutan asam klorida menghasilkan gas karbon dioksida. Jika gas ini
dialirkan ke dalam air kapur Ca(OH)2, dapat mengeruhkan air kapur.
ion yodida – I–
Untuk mengidentifikasi adanya ion yodida, mak kita harus mengetahui ciri dari ion todida
tersebut. Ion I– dengan gas Cl2menjadikan larutan bewarna kuning. Jika dikocok dengan
karbon disulfide, I2 yang terjadi larut dalam karbon disulfide dan warna larutan akan berubah
menjadi ungu.
Ion NO3– dengan asam sulfat pekat dan larutan besi(II) sulfat pekat akan menghasilkan
suatu cincin cokelat.
3Fe2+(aq) 3Fe3+(aq) + e–
—————————————————————————-
ion bromat BrO3¯
Tiosianat SCN–
Tiosianat SCN–
Klorida Cl–
Bromida Br –
Iodida I–
Nitrat NO3–
Borat BO33-,B4O72-,BO2–