Covid-19 di Indonesia, namun faktanya masih banyak ditemukan masyarakat yang abai terhadap
protokol kesehatan tersebut. Kepatuhan masyarakat untuk menaati protokol kesehatan
berdampak pada tingkat penyebaran Covid-19. Namun sayang, belum semua masyarakat
Indonesia menyadari pentingnya mematuhi protokol kesehatan. Kejadian tersebut tentu memiliki
banyak faktor penyebab yang saling berkaitan dan perlu cepat diselesaikan.
Faktor ekonomi merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya tingkat disiplin
masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan. Hal ini dikarenakan adanya desakan
ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ketidakpatuhan masyarakat ini banyak
ditemukan pada masyarakat dengan pendapatan ekonomi rendah. Keterbatasan gerak dalam
protokol kesehatan menurunkan pendapatan masyarakat ekonomi rendah. Hal ini dikarenakan
Sebagian besar mereka adalah pekerja informal dengan pendapatan yang tak menentu. Semisal,
pedagang kaki lima, ojek daring, dan beberapa lainnya sehingga mereka terpaksa mengabaikan
protokol kesehatan. Pemerintah juga tidak dapat memberikan solusi yang tepat kepada
masyarakat dengan ekonomi rendah selain menghimbau untuk mengikuti protokol kesehatan.
Peraturan dan kebijakan yang diturunkan juga sering berubah-ubah, hal ini
menyebabkan banyak masyarakat malas untuk mengikuti peraturan yang baru, logikanya,
peraturan lama saja belum dapat dijadikan acuan atau kebiasaan oleh masyarakat, namun
pemerintah sudah merubah peraturan dengan yang baru. Artinya aturan yang diberlakukan
seharusnya tidak ambigu. Ambiguitas peraturan yang diketahui atau dilihat oleh warga
masyarakat terdidik dapat dijadikan celah untuk tidak ditaati. Contohnya seperti dalam
penggunaan masker. Sejak Covid-19 ini pertama kali pada awal tahun, aturan mengenai
penggunaan masker memang tidak konsisten. Awalnya, masker diutamakan untuk dipakai oleh
mereka yang sedang sakit dan para petugas kesehatan yang berjuang di garis depan. Pada masa
ini, banyak orang yang berjaga-jaga dan tetap menggunakan masker, sehingga pada saat itu
kebutuhan akan masker menjadi sangat tinggi. Beberapa waktu kemudian, Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) menambahkan aturan baru, yang mana setiap orang yang berada di tempat ramai
wajib memakai masker, tak perlu masker medis, tetapi masker kain.