Anda di halaman 1dari 2

Tugas Perpajakan B

Edra Fibryant / 2016320118

Badan Usaha Tetap (BUT) : Bentuk usaha yang di pergunakan subjek pajak luar negeri oleh
orang pribadi atau badan yang menjalankan atau melakukan kegiatan usaha di Indonesia,
dengan pengertian lain BUT adalah cabang atau perwakilan perusahaan luar negeri yang
didirikan di Indonesia.

Badan Usaha Tetap dibuat untuk perusahaan penanaman modal asing yang menjadi wajib
pajak dalam negeri. Hal ini terjadi seiring bertambahnya investor asing di Indonesia yang
masuk menggunakan pola Joint Venture dengan bekerja sama dengan perusahaan asing
lainnya maupun perusahaan lokal.

Menurut pasal 2 ayat (5) Undang-undang (UU) Nomor 36 Tahun 2008 tentang pajak
penghasilan yaitu, Bentuk Usaha Tetap adalah bentuk usaha yang di pergunakan oleh orang
pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia
lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan dan badan yang tidak didirikan dan tidak
bertempat tinggal kedudukan di Indonesia untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan
di Indonesia.

Contoh Badan Usaha Tetap : Perusahaan PT. Shell Indonesia


Royal Dutch Shell atau yang dikenal sebagai Shell merupakan perusahaan minyak dan gas
yang berpusat di Belanda dan Inggris, Perusahaan ini merupakan perusahaan minyak dan gas
terbesar di dunia. Badan Usaha Tetap pertama kali didirikan di indonesia pada tahun 1928,
dan dinamai dengan PT. Shell Indonesia , saat itu Shell mulai mengoprasikan SPBU di
Indonesia pada tahun 2005 di Lippo Karawaci, Tangerang dan mulai membuka cabang
lainnya di Slipi, Jakarta. Di Indonesia sudah sejak lama memang dikenal sebagai salah satu
negara penghasil minyak dan gas bumi. Sektor migas merupakan penyumbang penerimaan
negara bukan pajak pada tahun 2009 yang rencananya dapat mencapai Rp.162 Triliun, dan
sektor migas juga dapat diperoleh penerimaan negara berupa pajak penghasilan (PPh) dengan
penerimaan negara tahun 2009 mencapai Rp.357 Triliun dari Rp. 725,8 Triliun total
penerimaan negara berupa pajak.
Ada Beberapa peraturan perundang-undangan dan peraturan-peraturan teknis lainnya yang
menjadi dasar dikenakannya PPh dan mengenai pajak-pajak lainnya untuk Badan Usaha
Tetap di sektor usaha migas kepada kontraktor , antara lain:
1. Undang-Undang No. 6 tahun 1984 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan UU
No. 16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
2. UU No. 7 tahun 1984 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan UU No. 36 tahun
2008 tentang Pajak Penghasilan.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 1994 tentang Syarat-Syarat dan Pedoman
Kerja sama Kontrak Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi.
4. Keputusan Menteri Keuangan No. 242/PMK.011/2008 tentang Pajak Pertambahan
Nilai ditanggung Pemerintah atas Impor Barang untuk usaha eksplorasi hulu minyak dan gas
bumi serta panas bumi tahun anggaran 2009.
5. Surat Edaran Menteri Keuangan No.SE-24/PJ.6/1999 perihal Petunjuk Pengenaan
PBB Sektor Pertambangan Minyak dan Gas Bumi.

Hingga saat ini Badan Usaha Tetap PT. Shell Indonesia masih berjalan dan masih akan
menambah beberapa cabang SPBU di kota-kota besar di Indonesia, Kontribusi Shell di
Indonesia ialah Shell Indonesia memiliki komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan di
wilayah-wilayah dan komunitas dimana Shell melakukan aktivitas bisnisnya. Aktivitas sosial
ini didorong oleh komitmen terhadap pembangunan yang berkelanjutan dan keyakinan bahwa
kesuksesan bisnis jangka panjang kami akan bergantung pada kemampuan kami untuk
menciptakan keseimbangan yang tepat antara pertumbuhan ekonomi, kepedulian kepada
lingkungan, dan pembangunan kemasyarakatan yang merata.

Anda mungkin juga menyukai