Anda di halaman 1dari 15

1.

1 Hasil Pendataan Penduduk

a. Jumlah
Dusun 3 Desa Bojong memiliki jumlah kepala keluarga 524 Kartu Keluarga
yang terdiri dari 3 RW dan 11 RT. 3 RW tersebut adalah RW 5, RW 6, dan RW 7.
RW 5 terdiri dari 3 RT yaitu,RT 1 Kampung Jangkar, RT 2 Kampung Jangkar II, dan
RT 3 Cimenyan. Dilihat berdasarkan jumlah Kepala Keluarga (KK) yang telah
diobservasi, RT 1 yang terdiri dari 52 KK, RT 2 yang terdiri dari 28 KK, sedangkan
RT 3 terdiri dari 63 KK, sehingga jumlah RW 5 adalah 143 KK.
RW 6 terdiri dari 4 RT, yaitu RT 1 Kampung CIpadung, RT 2 Kampung
Cipadung dan Kampung Cileleus, RT 3 Kampung CIpadung dan Kampung Sindang
Heula, dan RT 4 Kampung Cipadung dan Kampung Sindang Heula. Berdasarkan
jumlah Kartu Keluarga (KK) nya RT 1 terdiri dari 26 KK, RT 2 yang terdiri dari 36
KK, RT 3 yang terdiri dari 41 KK dan RT 4 yang terdiri dari 28 KK, sehingga jumlah
RW 6 adalah 131 KK.
RW 07 juga terdiri dari 4 RT, yaitu RT 1 Kampung Ciwindu, RT 2 Kampung
Baros, RT 3 Kapung CImanggu dan RT 4 Kampung CIdatar. Berdasarkan jumlah
Kartu Keluarga (KK), RT 1 terdiri dari 41 KK, RT 2 terdiri dari 24 KK, RT 3 terdiri
dari 32 KK, dan RT 4 terdiri dari 54 KK, sehingga jumlah RW 7 sebanyak 151.
Berdasarkan data diatas, jumlah seluruh Kepala Keluarga di Dusun 3 Desa Bojong
yang telah diobservasi sebanyak 425 Kepala keluarga.

b. Jenis Kelamin
Distribusi Frekuensi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Dusun 3
Desa Bojong

Jenis Frekuen Presenta


Kelamin si se
Laki-
Laki 1 1032 53%
Perempu
an 2 926 47%
Jumlah 1958 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk berjenis


kelamin laki – laki di Dusun 3 Desa Bojong sebanyak 1032 jiwa dengan presentase
53%, sedangkan jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan di Dusun 3 Desa
Bojong sebanyak 929 dengan presentase 47%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa di
Dusun 3 Desa jumlah penduduk berjenis kelamin laki - laki lebih banyak
dibandingkan jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan. Berikut rincian per RT
di Dusun 3 Desa Bojong mengenai distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan
jenis kelamin:

c. Tingkat Pendidikan
Tabel 1.3 Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan tingkat
Pendidikan terakhir di Dusun 3 Desa Bojong
Frekuens Persentas
Pendidikan i e
Tidak Sekolah 0 209 11%
Belum Sekolah 1 101 5%
Sedang PAUD 2 2 0%
Sedang TK 3 0 0%
Sedang SD 4 235 12%
Sedang Madrasah Ibtidaiyah 5 0 0%
Tamat SD 6 1083 56%
Tamat Madrasah Ibtidaiyah 7 0 0%
Sedang SMP 8 65 3%
Sedang Tsanawiyah 9 0 0%
1
Lulus SMP 0 190 10%
1
Lulus Madrasah Tsanawiyah 1 0 0%
1
Sedang SMA 2 14 1%
1
Sedang SMK 3 0 0%
1
Sedang Madrasah Aliyah 4 0 0%
1
Lulus SMA 5 22 1%
1
Lulus SMK 6 0 0%
1
Lulus Madrasah Aliyah 7 0 0%
1
Sedang DI 8 0 0%
1
Tamat DI 9 0 0%
2
Sedang DII 0 0 0%
2
Lulus DII 1 1 0%
2
Sedang DIII 2 0 0%
2
Lulus DIII 3 0 0%
2
Sedang Strata I 4 2 0%
2
Tamat Strata I 5 3 0%
2
Sedang Strata II 6 0 0%
2
Tamat Strata II 7 0 0%
2
Berdasarkan data dalam tabel diatas dapat dilihat bahwa pendidikan terakhir warga
Dusun 3 Desa Bojong yaitu yang tidak sekolah berjumlah 209 orang atau 11%, belum
sekolah berjumlah 101 orang atau 5%, sedang PAUD sebanyak 2 atau 0%, sedang SD
sebanyak 235 orang atau 12%, tamat sd sebanyak 1083 atau 56%, Sedang SMP sebanyak 65
atau 3%, lulus SMP sebanyak 190 orang atau 10%, sedang SMA sebanyak 14 orang atau 1%,
lulus SMA sebanyak 22 orang atau 1%, lulus DII atau sebanyak 1 orang atau 0%, sedang
Strata I atau sebanyak 2 atau 0%, Tamat Starta I sebanyak 3 orang atau 0%.

1.2 Hasil Pendataan Mengenai Tingkat Kesejahteraan Keluarga


1. Kebutuan Dasar Keluarga
a. Pola makan sehari – hari
Tabel 1.2.1
pola makan keluarga sehari – hari
Frekuens Persentas
Pola makan keluarga i e
makan nasi dalam sehari 1x 1 0 0%
makan nasi sehari 2 kali 2 101 24%
makan nasi sehari 3 kali 3 318 75%
makan nasi sehari > 3 kali 4 7 2%
belum tentu sehari makan nasi 1 kali 5 0 0%
    426 100%

b. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda


Tabel 1.2.2
Pakaian yang berbeda

Pakaian yang berbeda Frekuensi Persentase


tidak mempunyai 1 2 1%
mempunyai untuk masing - masing 1 stel / pasang 2 156 37%
mempunyai untuk masing - masing 2 stel / pasang 3 268 63%
    426 100%

c. Rumah yang ditempati keluarga


Tabel 1.2.3
Kondisi atap rumah
Frekuen Persentas
Kondisi atap rumah si e
Tidak layak 1 2 0%
kurang layak 2 148 35%
layak 3 271 64%
    421 100%

Tabel 1.2.4
Kondisi dinding rumah

kondisi dinding rumah Frekuensi Persentase


Tidak layak 1 2 0%
kurang layak 2 164 39%
layak 3 257 61%
    423 100%

Tabel 1.2.5
Kondisi lantai rumah

kondisi lantai rumah Frekuensi Persentase


Tidak layak 1 4 1%
kurang layak 2 145 34%
layak 3 274 65%
    423 100%

d. Anggota keluarga yang sakit


Tabel 1.2.6
Ada keluarga yang sakit
Frekuens
Ada yang sakit i Persentase
Rumah sakit 1 26 6%
Puskesmas 2 367 90%
Puskesmas membantu 3 2 0%
Balai Pengonatan 4 7 2%
Apotrk 5 1 0%
Poliklinik 6 1 0%
Dokter Praktek 7 5 1%
Bidan Desa 8 0 0%
Mantri Kesehatan 9 0 0%
Membeli obat di warung 10 0 0%
dukun / pengobatan alternatif 11 1 0%
tidak diobati 12 0 0%
    410 100%

e. Peserta KB
Tabel 1.2.7
Peserta KB
Frekuens
Peserta KB i Persentase
menjadi peserta 1 250 61%
tidak menjadi peserta 2 158 39%
    408 100%

f. Pelayanan Kontrasepsi bagi peserta KB

Tabel 1.2.8
Pelayanan Kontrasepsi

Tempat Kontrasepsi Frekuensi Persentase


Rumah sakit 1 4 2%
Puskesmas 2 222 87%
Puskesmas membantu 3 0 0%
Balai Pengonatan 4 1 0%
Apotrk 5 2 1%
Poliklinik 6 0 0%
Dokter Praktek 7 4 2%
Bidan Desa 8 0 0%
Mantri Kesehatan 9 23 9%
1
Membeli obat di warung 0 0 0%
1
dukun / pengobatan alternatif 1 0 0%
1
tidak diobati 2 0 0%
    256 100%

g. Bersekolah (Umur 7 – 15 tahun)


Tabel 1.2.9
Jumlah anak sekolah

Sekolah Frekuensi Persentase


Semua anak sekolah 1 345 89%
1 anak skeolah 2 19 5%
2 anak sekolah 3 12 3%
tidak semua sekolah 4 13 3%
    389 100%

2. Kebutuhan Psikologis
a. Ibadah
Tabel 1.2.10
Ibadah
Frekuens
Ibadah i Persentase
tidak pernah 1 0 0%
pernah 2 0 0%
kadang 3 0 0%
sering 4 0 0%
selalu 5 426 100%
    426 100%

b. Makan daging/ikan/telur
Tabel 1.2.11
Makan daging/ikan/telur

Konsumsi Frekuensi Persentase


Setiap hari 1 10 2%
Dua hari sekali 2 15 4%
tiga hari sekali 3 87 21%
satu minggu sekali 4 241 58%
dua minggu sekali 5 43 10%
satu bulan sekali 6 20 5%
    416 100%

c. Stel Pakaian Baru


Tabel 1.2.12
Stel Pakaian Baru

Pakaian Baru Frekuensi Persentase


Tidak membeli 1 17 4%
Masing - masing membeli 1 stel 2 164 39%
masing = masing membeli 2 stel 3 216 51%
masing - masing membeli 3 stel 4 24 6%
    421 100%

d. Luas Lantai

Luas Lantai Frekuensi Persentase


15 24 1 0%
25 34 73 17%
35 44 306 72%
45 54 16 4%
55 64 16 4%
65 74 5 1%
75 84 2 0%
85 94 0 0%
95 104 1 0%
105 114 3 1%
    423 100%

Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa seluruh warga di Dusun 3 Desa
Bojong memiliki luas tanah lebih dari 8 m2

e. Keadaan Sehat
Frekuens
keadaan sehat i Persentase
Tidak layak 1 382 90%
kurang layak 2 38 9%
layak 3 6 1%
    426 100%

f. Ada yang bekerja mencari penghasilan


g. Seluruh Anggota bisa baca tulis
h. Alat/obat kontrasepsi
3. Kebutuhan Pengembangan
a. Pengetahuan Agama
b. Tabungan
c. Makan Bersama
d. Ikut dalam Kegiatan Masyarakat
e. Memperoleh Informasi dari surat Kabar
4. Aktualisasi diri
a. Sumbangan
b. Anggota Keluarga Aktif Kepengurusan

1.3 Bentuk Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat


Gambaran Umum Karakteristik dan Masalah-Masalah yang Ada di Dusun
Desa Bojong berlokasi di Kecamatan Banjarwangi Kabupaten Garut. Di Desa Bojong
terdiri dari 3 Dusun. Kelompok ditugaskan selama KKL 40 hari di Dusun 3. Dusun 3 Desa
Bojong adalah dusun yang memiliki wilayah paling luas dibandingkan dengan Dusun 1 dan
2. Jika dilihat dari keberadaan jumlah RT dan RW saja di Dusun 3 Desa Bojong sudah terdiri
dari 3 RW dan 11 RT.

Selain dari jumlah RW dan RT, penduduk di Dusun 3 Desa Bojong juga cukup banyak.
Jumlah Kepala Keluarga Dusun 3 kurang lebih mencapai 524 Kepala Keluarga. Adapun jika
dari kampung yang terdiri lebih dari sejumlah RT yaitu 11. Bahkan dalam 1 RT saja terdapat
lebih dari satu kampung, seperti misalnya RW 05 RT 03 terdapat 3 kampung yaitu Cimenyan,
Ciceuri, Hegar Manah. Kampung Ciceuri RT 03 RW 07 juga merupakan lokasi posko
kelompok selama KKL.

Berdasarkan penjelasan di atas maka masalah-masalah yang ditemui di Dusun 3 Desa


Bojong yaitu meliputi fasilitas yang tersedia di masjid kurang memadai, akses jalan rusak,
MCK umum yang kurang layak, hasil tani yang belum secara maksimal dimanfaatkan.
Sedangkan masalah yang diupayakan oleh kelompok melalui pengabdian kepada masyarakat
yaitu merenovasi sumur air dan fasilitas MCK dan membangun saung serbaguna.

1. Analisis Sosial – Masalah untuk Melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Di area posko kelompok tinggal yang mana fasilitas MCK perlu diperbaharui. Kondisi
MCK jika diuraikan seperti bilik yang sudah rapuh, closet yang sudah kotor dan rusak, pintu
kamar mandi yang menggunakan papan dengan celah-celah yang cukup besar. Maka program
usulan pertama yang dilakukan kelompok adalah renovasi MCK posko. Ini juga sebagai
bentuk terima kasih kelompok kepada pemilik rumah karena telah menerima kelompok untuk
tinggal di rumah beliau selama KKL berlangsung.

Adapun di RW 05 Dusun 3 Desa Bojong terdapat sumur dan fasilitas MCK umum.
Sumber air yang digunakan untuk MCK tersebut adalah dari sumur. Tetapi, sumur tersebut
kurang layak untuk digunakan oleh warga sekitar. Hal ini dikarena tempatnya yang rata
dengan tanah sehingga kotoran dapat masuk ke dalam sumur tersebut, yang menyebabkan air
menjadi kotor oleh air hujan dan tanah-tanah yang ada disekitarnya.

Selain itu, sulitnya akses air juga menjadi kendala untuk masjid di daerah Kampung
Ciceuri yang mana lokasinya juga tidak jauh dari sumur. Masjid merupakan tempat yang
penting bagi warga Dusun 3 Desa Bojong karena selain menjadi tempat ibadah dan kegiatan
keagamaan yang rutin digunakan setiap hari oleh warga sekitar. Tetapi juga sebagai tempat
kegiatan keagaaman lainnya seperti pengajian dan pertemuan jika ada suatu informasi
penting yang harus disampaikan kepada warga oleh Bapak Ketua RT ataupun RW.

Oleh karena itu, dengan pertimbangan waktu, biaya, dan urgensi masalah tersebut maka
kelompok menilai masalah ini dapat diupayakan oleh kelompok agar dapat teratasi melalui
program pengabdian kepada masyarakat. Hal yang dilakukan adalah menyediakan pompa air
untuk dapat menyalurkan air ke masjid yang sumbernya berasal dari sumur. Hal ini karena air
sumur tersebut selalu tersedia walaupun di musim kemarau. Dengan adanya pompa air ini
diharapkan juga air di masjid selalu tersedia. Sehingga masyarakat sekitar dapat
memanfaatkan ketika ingin beribadah atau menggunakan kamar mandi.

Dekat lokasi sumur juga ada MCK umum yang dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar
Kampung Ciceuri. Kondisi MCK tersebut juga kurang layak karena bambu-bambu dan bilik
yang digunakan juga sudah rapuh. Jarak antara sumur dan MCK juga cukup jauh sehingga
cukup menguras tenaga pengguna fasilitas tersebut. Hal ini karena setelah menimba air warga
masih perlu membawa tempat air tersebut ke MCK. Dengan begitu, melalui program
pengabdian kepada masyarakat kelompok juga selain mengusulkan untuk renovasi sumur
melainkan juga MCK.

Berdasarkan hasil observasi saat melakukan pendataan di Dusun 3, dari 3 RW yang ada
semua tidak memiliki Poskamling dan Posyandu. Beberapa tahun lalu, dekat dengan lokasi
posko RW 05 Dusun 3 Desa Bojong pernah memiliki poskamling tetapi sudah roboh karena
bangunan sudah rapuh. Di Dusun 3 Desa Bojong, poskamling biasanya juga dijadikan tempat
penyelenggaraan Posyandu. Oleh karena itu, semenjak poskamling roboh warga kesulitan
untuk mencari tempat pelaksanakan kegiatan tersebut. Sementara ini kegiatan Posyandu
diadakan di rumah warga yang bertugas sebagai kader. Selain itu, poskamling biasanya
digunakan oleh warga sebagai tempat singgah sementara bagi mereka yang sakit, ibu – ibu
yang akan melahirkan, atau orang yang meninggal untuk menunggu kendaraan yang datang
menjemput. Hal ini dikarenakan jarak yang jauh dan kondisi jalan yang rusak dan cukup
terjal.

Dengan pertimbangan biaya, waktu, urgensi masalah, dan diskusi dengan warga sekitar
Kampung Ciceuri maka kelompok mengusulkan program pengadian masyarakat untuk
membangun pos. Berbagai fungsi yang dapat digunakan dari pos tersebut seperti ronda dan
posyandu, maka kelompok mengusulkan untuk diberi nama “Saung Serbaguna” atau Saserba.
Diharapkan dengan dibangun Saserba dapat mewujudkan lingkungan yang aman dan
pelayanan kesehatan yang nyaman.

4.3 Program pengabdian kepada masyarakat


4.3.1 Nama program kegiatan:
Berdasarkan hasil survei data kependudukan dan hasil diskusi dengan warga di
Dusun 3 Desa Bojong, kelompok kami menemukan bahwa terdapat banyak potensi
dari sumber daya alam yang ada di dusun ini untuk dijadikan sumber pendapatan
warga. Potensi-potensi yang dimaksud adalah seperti kopi, kapulaga, singkong, ikan,
kelapa, gula aren, dll. Kelompok kami melihat bahwa berbagai potensi alam tersebut
dapat dikembangkan melalui program pemberdayaan dengan harapan potensi alam
yang ada dapat dimanfaatkan dan dikembangkan secara berkelanjutan. Selain potensi
alam, berdasarkan hasil diskusi dengan warga, kelompok kami juga menemukan
bahwa fasilitas umum seperti sumur air, MCK, posyandu, dan poskamling di Dusun
3 ini berada dalam kondisi kurang layak. Maka dari itu, kelompok kami memutuskan
untuk memperbaiki fasilitas umum tersebut karena fasilitas-fasilitas umum tersebut
merupakan kebutuhan utama warga dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian,
kelompok kami mengajukan tiga program sebagai bentuk pengabdian kepada
masyarakat Dusun 3 Bojong. Proram pertama adalah Renovasi MCK, program kedua
adalah Renovasi Sumur Air, dan program ketiga adalah Saserba atau Saung
Serbaguna.
4.3.2 Tujuan

Ketiga program yang diajukan oleh kelompok kami memiliki tujuannya masing-
masing, yaitu:

- Pertama: Renovasi MCK bertujuan untuk mewujudkan lingkungan yang aman


dan nyaman bagi masyarakat di Dusun 3 Bojong. Lalu, untuk mewujudkan
pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat, dan untuk membangun Saung
Serbaguna yang kuat di Dusun 3 Bojong.
- Kedua: Renovasi Sumur Air bertujuan agar warga Dusun 3 Bojong tidak
kesulitan mengakses air.
- Ketiga: Saung Serbaguna memiliki tiga tujuan utama. Yang pertama untuk
mewujudkan lingkungan yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Lalu yang
kedua untuk mewujudkan pelayanan kesehatan. Dan yang terakhir untuk
menyediakan tempat singgah sementara bagi orang sakit, Ibu yang akan
melahirkan, dan orang meninggal di Dusun 3 Bojong.

4.3.3 Bentuk kegiatan


- Renovasi MCK: Merenovasi MCK
- Renovasi Sumur: Merenovasi Sumur air umum yang berlokasi di Ciceri
- Saung Serbaguna (Saserba): Membangun Saung Serbaguna yang berfungsi
sebagai tempat pelayanan kesehatan dan keamanan di RW 05 dengan nama
“Saserba”.
4.3.4 Kelompok sasaran
Kelompok sasaran dari tiga program pengabdian yang dilakukan ini adalah
setiap warga Dusun 3 Bojong khususnya bagi mereka yang tidak memiliki MCK
pribadi, air, dan pelayanan kesehatan, serta untuk keamanan seluruh warga.

4.3.5 Indikator capaian/keluaran

- Renovasi MCK: Warga Dusun 3 Bojong dapat memiliki MCK yang bersih,
layak, dan nyaman.
- Renovasi Sumur: Seluruh warga memiliki sumur yang bersih, layak, dan bisa
memompa air untuk keperluan warga baik mandi, cuci, maupun kakus, serta
untuk keperluan wudhu di mushola.
- Saung Serbaguna: Saung yang dibangun dengan bahan dasar semen ini dapat
berdiri dengan kokoh. Saserba digunakan untuk menjaga keamanan warga
setempat serta dapat digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan sekaligus
dapat menjadi tempat singgah bagi orang sakit, Ibu hamil yang akan
melahirkan, dan orang meninggal.
4.3.6 Jadwal kegiatan pelaksanaan pengabdian
- Renovasi MCK:
 25 Juni 2019 → membeli bahan material, membongkar MCK yang
sebelumnya dan memasang bahan material MCK baru
 26 Juni 2019 → melanjutkan pengerjaan renovasi MCK
- Renovasi Sumur:
 15 Juli 2019 → membeli bahan material, membersihkan sumur air
 16 Juli 2019 → pasang sanyo
 17 Juli 2019 → pasang pipa ke warga
 18 Juli 2019 → lanjutkan pekerjaan renovasi sumur
- Saung Serbaguna:
 11 Juli 2019 → membeli bahan material, membersihkan lahan untuk
pembuatan Saserba
 12 Juli 2019 → membangun Saserba
 13 Juli 2019 → melanjutkan pengerjaan Saserba.

4.3.7 Rancangan biaya kegiatan pengabdian:


- Renovasi MCK:

Sumber dana
No Nama barang volume Harga satuan Jumlah
Prodi Masyarakat
1. Keramik 25 x 25 2 pax 65.000 130.000 V
2. Closet jongkok 1 buah 100.000 100.000 V
3. Kabel untuk lampu 3 meter 15,000 45.000 V
4. Fitting lampu 1 buah 10.000 10.000 V
5. steker 1 buah 7.000 7.000 V
6. Semen tiga roda 1 sak 55.000 55.000 V
7. Paku 1 kg 15.000 15.000 V
8. pasir 1 m3 185.000 185.000 V
9. GRC/versaboard 4.0 5 lembar 60.000 300.000 V
10. Gayumg 1 buah 20.000 20.000 V
Total 500.000 367.000

- Renovasi Sumur:

Sumber dana
No Nama barang volume Harga satuan Jumlah
Prodi Masyarakat
1. Pompa air 1 500.000 500.000 V
Pipa fitting 10 3.000 30.000 V
3. Pipa ¾ inch 20 lente 15.000 300.000 V
4. Kabel 50 m 4.500 225.000 V
5. Kayu 10 batang 5.000 50.000 V
6. GRC/versaboard 4.0 4 lembar 65.000 260.000 V
7. Asbes 4 lembar 55.000 220.000 V
8. Torrent 500 L 1 buah 500.000 500.000 V
9. Semen 3 sak 60.000 180.000 V
10 Bata 250 buah 1.000 250.000 V
.
11 Pasir 2 bak 200.000 400.000 V
.
12 Batu 1 m3 185.000 185.000 V
.
13 Cat 1 ½ kg 90.000 90.000 V
.
14 Filter Air 1 buah 40.000 40.000 V
.
15 Kran AIr 4 buah 15.000 60.000 V
.
16 Paku 3 kg 16,000 48.000 V
.
Total 2.453.000 885.000

- Saung Serbaguna:
Sumber dana
No Nama barang volume Harga satuan Jumlah
Prodi Masyarakat
1. Kayu 10 batang 45.000 450.000 V
2. Bambu 20 batang 10.000 200.000 V
3. Asbes 9 buah 55.000 495.000 V
(180x105
mm)
4. Paku 4 1½ kg 10.000 10.000 V
5. Paku 7 1 ½ kg 10.000 10.000 V
6. Paku 10 1 kg 7.000 7.000 V
7. GRC/versaboard 4 lembar 60.000 240.000 V
4.0
8. Semen 2 sak 60.000 120.000 V
9. Cat Kayu 2 buah 35.000 70.000 V
10. Cat Tembok 2 kaleg 50.000 100.000 V
11. Paralon 1 buah 100.000 100.000 V
12. Steker 1 buah 10.000 10.000 V
13. Kabel 3m 15.000 45.000 V
14. Fitting lampu 1 buah 10.000 10.000 V
15. Lampu 18 watt 1 buahh 30.000 30.000 V
16. Pasir 1 m3 185.000 185.000 V
Total 982.000 865.000
5 Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
Sesuai dengan jadwal yang telah dibuat oleh kelompok, pelaksanaan program pengabdian
masyarakat ini dimulai pada 25-26 Juni dan dilanjutkan pada 11-18 Juli 2019. Namun,
ketika program pengabdian mulai dilaksanakan, ada sedikitnya dua faktor yang menjadi
kendala sehingga membuat program berjalan tidak sesuai jadwal kegiatan pelaksanaan.
Faktor-faktor yang dimaksud berupa kurangnya Sumber Daya Manusia dan cuaca. Dusun
3 Bojong ini sebagian besar ditempati oleh ibu-ibu, anak-anak, dan bapak-bapak yang
sudah lanjut usia. Para anak muda laki-laki di sini hampir semua pergi merantau ke kota.
Dengan demikian, program pengabdian di Dusun 3 mulai dari renovasi MCK sampai
saung serbaguna hanya dikerjakan oleh paling banyak empat orang dewasa (bapak-bapak)
dan ada bantuan dari beberapa anak laki-laki setempat. Selain itu bertepatan dengan
pelaksanaan program renovasi sumur, di Cimenyan juga sedang dilaksanakan proyek
pembangunan Bak Air sehingga membutuhkan bantuan semua warga termasuk bapak-
bapak dan anak-anak yang bekerja untuk program sumur kelompok kami. Faktor
selanjutnya yang menjadi kendala adalah cuaca yang mana ketika hari pertama
pembangunan Saserba, seharian turun hujan sehingga membuat pekerjaan tidak berjalan
dengan produktif. Faktor-faktor inilah yang menjadi kendala untuk melaksanakan
program pengabdian sesuai dengan jadwal yang telah kami susun.

6 Hasil akhir kegiatan pengabdian kepada masyarakat


Hasil akhir dari kegiatan pengabdian masyarakat Dusun 3 Bojong adalah terealisasinya
ketiga program pengabdian yaitu MCK dan Sumur yang telah direnovasi, serta Saserba.
Saserba sendiri merupakan saung yang berfungsi sebagai pos keamanan dan sebagai
tempat singgah bagi orang-orang yang membutuhkan pelayanan kesehatan dari beberapa
kampung yang jauh seperti Cidatar, Cipadung, Jangkar, dll. Ketiga program tersebut
dapat terlaksana karena kontribusi warga setempat dan pada akhirnya fasilitas umum
dapat digunakan oleh setiap warga Dusun 3 Bojong yang membutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai