BIOTA AIR.
1. OKSIGEN
Oksigen terlarut adalah jumlah oksigen dalam miligram yang terdapat dalam satu
liter air (ppt). Oksigen terlarut umumnya berasal dari difusi udara melalui
permukaan air, aliran air masuk, air hujan, dan hasil dari proses fotosintesis
plankton atau tumbuhan air. Oksigen terlarut merupakan parameter penting karena
dapat digunakan untuk mengetahui gerakan masssa air serta merupakan indikator
yang peka bagi proses-proses kimia dan biologi . Kadar oksigen yang terlarut
bervariasi tergantung pada suhu, salinitas, turbulensi air, dan tekanan atmosfer.
Kadar oksigen terlarut juga berfluktuasi secara harian (diurnal) dan musiman,
tergantung pada pencampuran (mixing) dan pergerakan (turbulence) massa air,
aktivitas fotosintesis, respirasi, dam limbah (effluent) yang masuk ke badan air.
Selain itu, kelarutan oksigen dan gas-gas lain berkurang dengan meningkatnya
salinitas sehingga kadar oksigen di laut cenderung lebih rendah daripada kadar
oksigen di perairan tawar. Peningkatan suhu sebesar 1oC akan meningkatkan
konsumsi oksigen sekitar 10. Atmosfer bumi mengandung oksigen sekitar 210
ml/liter. Oksigen merupakan salah satu gas yang terlarut dalam perairan, kadar
oksigen yang terlarut di perairan alami bervariasi, tergantung pada suhu, salinitas,
turbulensi air dan tekanan atmosfer, semakin besar suhu dan ketinggian serta
semakin kecil tekanan atmosfer, kadar oksigen terlarut semakin kecil
Oksigen terlarut yang terkandung di dalam air, berasal dari udara dan hasil
proses fotosintesis tumbuhan air. Oksigen diperlukan oleh semua mahluk yang
hidup di air seperti ikan, udang, kerang dan hewan lainnya termasuk
mikroorganisme seperti bakteri.Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen =DO)
dibutuhkan oleh semua jasad hidup inilah beberapa manfaatnya :
• Untuk pernapasan
• Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal sari suatu proses difusi dari
udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut.
• Sumber oksigen terlarut dapat berasal dari difusi oksigen yang terdapat di
atmosfer (sekitar 35%) dan aktivitas fotosintesis oleh tumbuhan air dan
fitoplankton
Difusi oksigen dari atmosfer ke dalam air dapat terjadi secara langsung pada
kondisi air diam, difusi juga dapat terjadi karena agitasi atau pergolakan massa air
akibat adanya gelombang atau ombak dan air terjun. pada hakikatnya difusi
oksigen dari atmosfer ke perairan berlangsung relatif lambat, meskipun terjadi
pergolakan massa air. oleh karena itu, sumber utama oksigen di perairan adalah
fotosintesis. Oksigen di perairan akibat proses respirasi tumbuhan dan karena
oksigen dimanfaatkan oleh mikroba untuk mengoksidasi bahan organik.
Kecepatan difusi oksigen dari udara, tergantung sari beberapa faktor, seperti :
- kekeruhan air
- suhu,
- salinitas
- pergerakan massa, air dan udara seperti arus, gelombang dan pasang surut.
Kadar oksigen dalam air laut akan bertambah dengan semakin rendahnya
suhu dan berkurang dengan semakin tingginya salinitas. Pada lapisan permukaan,
kadar oksigen akan lebih tinggi, karena adanya proses difusi antara air dengan
udara bebas serta adanya proses fotosintesis. Dengan bertambahnya kedalaman
akan terjadi penurunan kadar oksigen terlarut, karena proses fotosintesis semakin
berkurang dan kadar oksigen yang ada banyak digunakan untuk pernapasan dan
oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik Keperluan organisme terhadap
oksigen relatif bervariasi tergantung pada jenis, stadium dan aktifitasnya.
Kebutuhan oksigen untuk ikan dalam keadaan diam relatif lebih sedikit apabila
dibandingkan dengan ikan pada saat bergerak.
2. KARBONDIOKSIDA
3. NITROGEN
Nitrogen dan senyawanya tersebar secara luas dalam biosfer, lapisan atmosfer
bumi mengandung sekitar 78% gas nitrogen, bebatuan juga mengandung nitrogen,
pada tumbuhan dan hewan, senyawa nitrogen ditemukan sebagai penyusun
protein dan klorofil, nitrogen terjadi di laut baik sebagai senyawa dan gas terlarut,
molekul nitrogen adalah bentuk paling berlimpah (64-95%) di perairan, tetapi
tidak dapat langsung digunakan oleh tumbuhan dan hewan.
1. Sulfida (S2-)
2. Hidrogen sulfida (H2S)
3. Ferro sulfida (FeS)
4. Sulfur dioksida (SO2)
5. Sulfit (SO3)
6. Sulfat (SO4)