Anda di halaman 1dari 10

MODUL PERKULIAHAN

Bahasa
Indonesia
Fungsi dan Kedudukan
Bahasa Indonesia

Fakultas Program Studi E learning Kode MK DisusunOleh

03
Desain dan Seni Desain Produk 90008 Dewi Ambarsari, S.Sos., M.IKom
Kreatif

Abstract Kompetensi
1. Sejarah Bahasa Indonesia Mahasiswa mampu memahami sejarah
2. Fungsi Bahasa Indonesia bahasa Indonesia, memahami fungsi
3. Bahasa Indonesia sebagai dan kedudukan bahasa Indonesia
Bahasa Ilmu Pengetahuan, sebagai ilmu pengetahuan, teknologi
Teknologi dan Seni dan seni, mampu memahami politik
4. Politik Bahasa Nasional dan bahasa nasional dan undang-undang
Undang-undang Bahasa bahasa
Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia
 

Sejarah Bahasa Indonesia

Peresmian Nama Bahasa Indonesia


Pada tanggal 28 Oktober 1928, parapemuda Indonesia mengikrarkan Sumpah Pemuda.
Naskah Putusan Kongres Pemuda Indonesia Tahun 1928 itu berisi tiga butir kebulatan tekad
sebagai berikut :

 Pertama: Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu,
tanah Indonesia
 Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia
 Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa
Indonesia

Dengan diikrarkannya Sumpah Pemuda, resmilah bahasa Melayu, yang sudah dipakai sejak
pertengahan Abad VII itu, menjadi bahasa Indonesia. Dengan demikian, bahasa Indonesia
mempunyai sejarah jauh lebih panjang daripada Republik ini sendiri. Saat itu bahasa
Indonesia menjadi bahasa pergaulan antar etnis (lingua franca) yang mampu merekatkan
suku-suku di Indonesia.Dalam perdagangan dan penyebaran agama-pun, bahasa Indonesia
mempunyai posisi yang penting.

2020 Bahasa Indonesia


2 Priyo Dwi Anggoro S. Pd., M. Pd
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Perkembangan Bahasa Indonesia
Tahun-tahun penting yang mengandung arti sangat menentukan dalam sejarah
perkembangan bahasa Indonesia, yaitu :
1) Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukan dalam
perkembangan bahasa Indonesia karena pada hari itu diikrarkan Sumpah Pemuda
2) Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres bahasa Indonesia di Solo.
Putusannya adalah bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah
dilakukan oleh cendekiawan dan budayawan kita.
3) Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatangani Undang-Undang Dasar 1945, yang salah
satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahwa bahasa Indonesia berkedudukan
sebagai bahasa negara
4) Kongres II Bahasa Indonesia di Medan pada tanggal 28 Oktober – 2 Nopember 1954
memutuskan bahwa bangsa Indonesia bertekad untuk terus menerus
menyempurnakan bahasa Indonesia
5) Tanggal 16 Agustus 1972 Presiden RI meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan yang dikuatkan pula dengan Putusan Presiden
No.57, tahun 1972. EYD tersebut merupakan pengganti Ejaan Soewandi (Ejaan
Republik, 19 Maret 1947)
6) Kongres III Bahasa Indonesia yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 28
Oktober – 2 Nopember1978 memutuskan untuk terus berusaha memantapkan
kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia. Sejak itu, secara konsisten setiap lima
tahun sekali diadakan Kongres Bahasa Indonesia, yaitu Kongres IV tahun 1993,
Kongres V Tahun 1988, Kongres VI tahun 1993, Kongres VII tahun 1998, Kongres
VIII tahun 2003 dan Kongres IX tahun 2008
7) Kongres IX Bahasa Indonesia diadakan di Jakarta, tanggal 20 Oktober – 1
Nopember 2008. Kongres-kongres tersebut bermuatan tekad yang makin
memantapkan kemajuan dan posisi Bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi
nasional dan bahasa ilmu.

Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia


Bahasa nasional kita, yang dinamakan bahasa Indonesia, berasal dari bahasa Melayu, yakni
salah satu rumpun bahasa daerah di bumi nusantara ini. Bahasa Indonesia dipergunakan
sebagai salah satu alat untuk mempersatukan bangsa yang terdiri dari berbagai ragam
suku. Bahasa Indonesia dipergunakan sebagai alat pemersatu dalam perjuangan fisik
maupun diplomasi pada saat era penjajahan Belanda.

2020 Bahasa Indonesia


3 Priyo Dwi Anggoro S. Pd., M. Pd
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
A Teeaw dalam Minto Rahayu menjelaskan bahwa bahasa Indonesia ialah bahasa
perhubungan yang telah berabad-abad tumbuh dengan perlahan-lahan di kalangan
penduduk di kawasan asia selatan, dan setelah bangkitnya pergerakan rakyat Indonesia
pada abad XX, dengan insyaf diangkat dan dimufakati serta dijunjung sebagai bahasa
persatuan.
Sedangkan Amin Singgih dalam Minto Rahayu menjelaskan bahwa bahasa Indonesia
adalahbahasa yang dibuat, dimufakati, dan diakui serta digunakan oleh masyarakat seluruh
Indonesia sehingga sama sekali bebas dari unsur-unsur daerah yangbelum umum dalam
bahasa kesatuan kita. Dengan kata lain, bahsaIndonesia ialah bahasa Melayu yang sudah
menyatu benar dengan bahasa suku-suku bangsa yangadadi kepulauan nusantara. Adapun
bahasa daerah yang disumbangkan, betul-betul telah menyatu dan tidak lagi terasa sebagai
bahasa daerah.
Lebih jauh lagi Purbatjaraka dalam Minto Rahayu mengatakan bahwa bahasa Indonesia
ialah bahasa yang sejak kejayaan Sriwijaya telah menjadi bahasa pergaulan atau
linguafranca di seluruh kawasan Asia Tenggara.
Penyebutan pertama istilah “Bahasa Melayu” sudah dilakukan pada masa sekitar 683-868
M, yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa prasasti berbahasa Melayu Kuna dari
Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti ini ditulis dengan Aksara Pallawa atas perintah
raja Sriwijaya, kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7 dan ke-8. Wangsa Syailendra
juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuna di Jawa Tengah. Keping Tembaga
Laguna yang ditemukan di dekat Manila juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan
Sriwijaya.

Ada tiga faktor utama yang menjadi penyebab bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa
Indonesia, yaitu :
1) Bahasa Melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan,
dan bahasa perdagangan
2) Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa ini tidak
dikenal tingkatan bahasa, seperti dalam bahasa Jawa (ngoko, kromo) atau
perbedaan bahasa kasar atau halus, seperti dalam bahasa Sunda (kasar, lemes)
3) Suku Jawa, suku Sunda, dan suku-suku yang lain dengan sukarela menerima
bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional.

Disamping itu, ketika penjajah Jepang mulai masuk ke Indonesia, mereka semakin
mendorong penggunaan bahasa Indonesia. Pada tahun 1953, Poerwodarminta
mengeluarkan Kamus Bahasa Indonesia yang pertama. Disitu tercatat jumlah lema (kata)
dalam bahasa Indoneesia mencapai 23.000. Pada tahun 1976, Pusat bahasa menerbitkan

2020 Bahasa Indonesia


4 Priyo Dwi Anggoro S. Pd., M. Pd
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kamus Bahasa Indonessia, dan terdapat 1.000 kata baru. Artinya, dalam waktu 23 tahun
hanya terdapat 1.000 penambahan kata baru. Tetapi pada tahun 1988, terjadi loncatan yang
luar biasa. Dari 24.000 kata, telah berkembang menjadi 62.000. Selain itu, setelah bekerja
sama dengan Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei, berhasil dibuat 340.000 istilah di
berbagai bidang ilmu. Malahan sampai hari ini, Pusat Bahasa menambah 250.000 kata
baru. Dengan demikian, sudah ada 590.000 kata di berbagai bidang ilmu. Sementara kata
umumtelah berjumlah 78.000.

Fungsi Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia mempunyai dua fungsi utama, yakni sebagai Bahasa Nasional dan
sebagai Bahasa Negara. Sebagai Bahasa Nasional, moment yang tidak boleh kita lupakan
adalah Sumpah Pemuda.

Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :


(1) Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional
Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesiasebagai bahasa nasional
dibuktikan dalam bulir-bulir Sumpah Pemuda.
Sebagai identitas nasional, para Duta Besar, Menteri Luar Negeri, Presiden dan lain-
lain, wajib menggunakan Bahasa Indonesia ketika mereka berpidato untuk
merefleksikan kepentingan nasional Indonesia.
(2) Bahasa Indonesia sebagai LambangKebanggaan Bangsa
Kedudukan kedua dari kedudukan BahasaIndonesia sebagai bahasa nasional
dibuktikan dengan masih digunakannya Bahasa Indonesia sampai sekarang ini.
Berbeda dengan negara-negara lain yang terjajah, mereka harus belajar dan
menggunakan bahasa negara persemakmurannya. Contohnya India, Malaysia,
Australia, Amerika dan lain-lain yang harus bisa menggunakan Bahasa Inggris.
(3) Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi
Kedudukan ketiga dari kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional
dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam berbagai macam media
komunikasi, misalnya buku, koran, acara pertelevisian, siaran radio, website, dan
lain-lain. Karena Indonesia adalah negara yang memiliki beragam bahasa dan
budaya, maka harus ada bahasa pemersatu diantarasemua itu. Hal ini juga berkaitan
dengan kedudukan keempat Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional sebagai
alat pemersatu Bangsa yang berbeda suku, ras, adat istiadat dan Budaya.
(4) Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa yang berbeda suku, agama, ras,
adat istiadat dan budaya

2020 Bahasa Indonesia


5 Priyo Dwi Anggoro S. Pd., M. Pd
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
(1) Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan.
Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara
dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi
kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailan bahasa Indonesia dalam segala
upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.
(2) Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
Kedudukan kedua dari Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara
dibuktikan dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di
lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk
media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan
menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Cara
ini akan sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia
sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
(3) Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.
Kedudukan ketiga dari kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara
dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan
pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan
itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media
komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan
cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
(4) Bahasa Indonesia sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, ilmu dan
Teknologi.
Kedudukan keempat dari kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara
dibuktikan dengan penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-
buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak
lainnya. Karena sangatlah tidak mungkin bila suatu buku yang menjelaskan tentang
suatu kebudayaan daerah, ditulisdengan menggunakan bahasa daerah itu sendiri,
dan menyebabkan orang lain belum tentu akan mengerti.

Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni


Sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, bahasa Indonesia wajib digunakan
sebagai bahasa pengantardi seluruh lembaga pendidikan. Sebagai konsekuensi logisnya

2020 Bahasa Indonesia


6 Priyo Dwi Anggoro S. Pd., M. Pd
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
semua jenjang pendidikan di Indonesia, wajb mengajarkan mata pelajaran bahasa Indonesia
ini dari Taman Kanak-kanak sampai dengan Perguruan Tinggi.
Dan untuk itu beberapa payung hukumnya sudah jelas, mulai dari UUD 1945, UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sisdiknas, Permen No. 22 tentang Standar Isi sampai dengan SK
Dirjen Dikti No. 43 Tahun 2006 tentang Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian.
Sebagai konsekuensi pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantardi lembaga
pendidikan, maka materi pelajaran yangberbentuk media cetak hendaknya juga berbahasa
Indonesia.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa Ilmu, Alex dan Ahmad HP menyampaikan bahwa
bahasa Indonesia berfungsi sebagaipendukung ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
kepentingan pembangunan nasional. Penyebarluasan teknologi dan pemanfaatannya
kepada perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Negara dilakukan dengan
menggunakan bahasa Indonesia. Penulisan dan penerjemahan buku-buku teks serta
penyajian pelajaran dan perkuliahan ddi lembaga-lembaga pendidikan untuk masyarakat
umum dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia. Dengan demikian masyarakat
Indonesia tidak lagi sepenuhnya bergantung kepada bahasa asing dalam upaya mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Politik Bahasa Nasional


Politik bahasa nasional adalah pengelolaan penggunaan bahasa nasional, untuk diteliti dan
dikembangkan sesuai dengan kedudukan dan fungsinya. Dalam upaya pengelolaan dan
pengembangan bahasa Indonesia ini perlu payung hukum yang harus diprakarsai oleh
keputusan – keputusan politik. Kongres Bahasa Indonesia dan Undang-undang Bahasa,
adalah piranti politik bahasanasional yangsangat strategis untuk pengembangan bahasa ke
depan.
Menurut Dendy Sugono, Politik bahasa nasional adalah kebijakan dibidangkebahasaan dan
kesastraan secaranasional, yaitu kebijakan yangmeliputi bahasa Indonesia,bahasadaerah,
dan penggunaan bahasa asing.
Kebijakan bahasa nasional itu perlu dirumuskan berdasarkan penelitian berbagai aspek
bahasa dan sastra, baik masa lalu (diakronis) maupun masa kini (sinkronis).Hasil penelitian
itu diolah untuk kodifikasi sebagai acuan pengguna bahasa, yang digarap dalam telaah
bahasa adalah kosa kata dan tata bahasa yang kemudian telaah itu berkembang ke aspek
fonologi setelah para ahli bahasa memanfaatkan ilmu fisika.
Pada perkembangan selanjutnya sosiologi pun memengaruhi telaah bahasa sehingga telaah
bahasa tidak hanya berkaitan dengan kata dan tata cara penggunaannya untuk berpikir,
berekspresi, dan berkomunikasi serta bagaimana menghasilkan bahasa, tetapi mencakup
masyarakat pengguna bahasa yang bersangkutan.

2020 Bahasa Indonesia


7 Priyo Dwi Anggoro S. Pd., M. Pd
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Minto Rahayu menyampaikan bahwa dalam penetapan politik bahasa nasional, beberapa
hal yang harus diperhatikan adalah :
(1) LatarBelakang Penutur Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia digunakan oleh seluruh bangsaIndonesia yang memiliki
keanekaragaman alam bahasa Ibu, adat istiadat, budaya,pendidikan, bahkan
kepentingan.
(2) Bahasa Indonesia Lisan dan Tulis
Bahasa Indonesia mengenalbentuk lisan dan bentuk tulis, yangmemiliki karakteristik
perbedaan. Bahasa lisan di setiap daerah memiliki dialek/corak yang tersendiri
karena pengaruh adat dan kebudayaan setempat. Bahasa lisan jauh lebih sulit
dibakukan daripada bahasa tulis.
(3) Kosa kata Bahasa Daerah
Perekayasaan bahasa Indonesia oleh bahasa daerah dan bahasa asing telah
menyerap berbagai unsur fonologi, morfologi dan sintaksis serta kosa kata yangtidak
sedikit jumlahnya. Bahasa daerah hendaknya diajarkan sebagai pendukung bahasa
nasional
(4) Peranan Bahasa Asing
Bahasa Indonesia perlu diperkaya dan disempurnakan dengan berbagai istilah agar
dapat mengikuti laju perkembangan ilmu dan teknologi modern. Perlu penetapan
kebijaksanaan tentang kedudukan bahasa asing dalam kepentingan nasional dan
tujuan yang hendak dicapai dalam Pengajaran bahasa asing.

Sekilas tentang Undang-Undang Bahasa


Sejak 9 Juli 2009 keberadaan dan penggunaan bahasa Indonesia sudah diatur dalam
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang “Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara,
serta Lagu Kebangsaan”. Ada sembilan belas pasal yang mengatur tentang bahasa. Akan
tetapi tidak ada satu pasal-pun yang mengatur tentang sanksi terhadap pelanggarannya.
Hal ini sangat kontradiktif dengan aturan pasal-pasal dalam bendera dan lambang negara
yang begitu keras dan tegas sanksi pelanggarannya.
Bahasa Indonesia dalam Undang-undang ini disebut sebagai jati diri bangsa dan
kebanggaan nasional, juga dikukuhkan sebagai bahasa resmi kenegaraan. Dengan
demikian, bahasa Indonesia “wajib”digunakan dalam pidato resmi parapejabatnegara,
“wajib” digunakan sebagai bahasa pengantar pendidikan nasional, “wajib”digunakan dalam
pelayanan administrasi, “wajib” digunakan dalam komunikasi resmi di lingkungan kerja

2020 Bahasa Indonesia


8 Priyo Dwi Anggoro S. Pd., M. Pd
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pemerintah dan swasta, dan “wajib”digunakan dalam informasi tentang produkbarang atau
jasa produksi dalam negeri atau luar negeri atau luar negeri yang beredar di Indonesia.
Bahasa Indonesia juga “wajib” digunakan untukpenunjuk jalan, fasilitas umum dan rambu
umum, serta “wajib”digunakan dalam informasi yang disampaikanmelalui media massa.
Pemerintah pun “wajib” mengembangkan, membina, dan melindungi bahasa dan sastra
Indonesia.

2020 Bahasa Indonesia


9 Priyo Dwi Anggoro S. Pd., M. Pd
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
DaftarPustaka

Alex dan Achmad HP. 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta. Kencana
Prebada Media Group

E. Zainal Arifin dan S. Amran Tasai (2012). Bahasa Indonesia sebagai Mata kuliah
Pengembangan Kepribadian, Pustaka Mandiri

Satata, Sri, dkk (2012). Bahasa Indonesia, Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian, Mitra
Wacana Media, Jakarta

2020 Bahasa Indonesia


10 Priyo Dwi Anggoro S. Pd., M. Pd
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai