Anda di halaman 1dari 14

MODUL PERKULIAHAN

Perenc. dan
Pengendalian
Produksi
Perencanaan Agregat

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

05
Teknologi Industri Teknik Industri MK16022 Defi Norita ST, MT

Abstract Kompetensi
Menjelaskan tentang metode Mahasiswa dapar menjelaskan kembali
peramalan produksi berdasarkan jenis dan mengerti metode peramalan dalam
permintaan produksi
Perencanaan Agregat
Teknik perencanaan agregat adalah sebuah metodologi yang dibutuhkan oleh departemen
Perencanaan dan Pengendalian Produksi untuk membuat jadwal induk. Agregat berarti
penjadwalan dilakukan secara keseluruhan dari semua produk yang menggunakan
sumberdaya terbatas yang sama. Perencanaan agregat ditujukan agar mendapatkan
utilisasi maksimal sumberdaya manusia dan peralatan.
Untuk menjadwalkan sebuah produk, diperlukan data berapa pekerja yang dibutuhkan,
kapasitas produksi, kelompok produk, dan lainnya. Pada intinya, dibutuhkan sebuah jadwal
yang dapat memenuhi demand yang berfluktuasi dari waktu ke waktu.
Sebagai gambaran, terdapat beberapa pilihan, misalnya yang pertama adalah dengan
memproduksi lebih banyak produk daripada demand pada waktu demand rendah, dan
bekerja sesuai standar pada waktu demand tinggi. Pendekatan ini menghasilkan tingkat
produksi yang relatif konstan tetapi memerlukan biaya penyimpanan. Pilihan lainnya adalah
dengan mempekerjakan dan menghentikan karyawan tepat sesuai dengan demand saat
tersebut. Shift dapat ditambah atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan. Dengan
pendekatan ini, biaya penyimpanan rendah, tetapi biaya karyawan menjadi tinggi.
Pendekatan lainnya adalah dengan menggunakan lembur. Tetapi ada peraturan yang
membatasi waktu lembur. Pilihan lainnya adalah melakukan subkontrak pada saat demand
tinggi dengan biaya lebih mahal daripada membuat sendiri. Seorang penjadwal produksi
dapat menggunakan kombinasi pendekatan ini untuk dapat membuat sebuah perencanaan
agregat yang baik.
 Contoh - untuk memberikan gambaran awal perencanaan agregat. Pabrik kecil membuat
beberapa model video player.

 Tabel – Contoh Rencana Agregat

‘20 PPIC
2 Defi Norita ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kapasitas pabrik adalah 38 produk per hari. Setiap unit yang tidak dikirim dikenai biaya
penyimpanan $10 per bulan. Setiap unit back-order dikenai biaya $25 per bulan hingga unit
tersebut dikirimkan. Biaya produksi adalah $800 per unit pada waktu regular dan $1000
dengan menggunakan lembur. Tabel berikut menggambarkan satu perencanaan agregat
yang dapat digunakan untuk memenuhi demand yang telah diramalkan untuk produk
tersebut. Demand ramalan terlihat pada kolom 2, bervariasi dari 400 hingga 1500 unit per
bulan. Kolom 3 merupakan demand kumulatif bulanan. Jumlah hari produksi yang tersedia
untuk waktu reguler dan lembur terdapat pada kolom 4 dan 5. Kapasitas produksi bervariasi
bergantung kepada panjang bulan. Pada bulan Agustus, kapasitas rendah karena terdapat
hari libur. Satu perencanaan agregat yang mungkin diberikan pada kolom 6 dan 7. Pada
bulan Januari, untuk memproduksi 836 unit dibutuhkan waktu produksi reguler sebanyak 38
unit per hari selama 22 hari. Pada bulan Oktober, November dan Desember, jadwal
memproduksi lebih sedikit dari waktu produksi regular, yang berimplikasi pada penghentian
beberapa orang karyawan pada bulan-bulan tersebut. Produksi kumulatif jadwal produksi
diberikan pada kolom 8. jika produksi kumulatif pada suatu bulan melebihi demand
kumulatif, kelebihan unit disimpan dan menghasilkan biaya penyimpanan. Jika demand
kumulatif melebihi produksi, maka demand yang tidak dapat terpenuhi tersebut harus di
back-order. Kolom 9 dan 10 memperlihatkan jumlah unit yang disimpan dan back order pada
setiap bulan. Lima kolom terakhir memberikan gambaran biaya, dalam ribuan dollar, yang
digunakan untuk mengevaluasi jadwal potensial ini. Kolom 11 adalah biaya produksi regular.
Untuk bulan Januari, biaya waktu regular adalah $668,800 yang dihasilkan dari 836 unit
dikalikan $800 per unit. Kolom 12 adalah biaya lembur. Kolom 13 adalah biaya

‘20 PPIC
3 Defi Norita ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
penyimpanan yang terjadi, yang sama dengan $10 untuk setiap unit yang disimpan. Kolom
14 memberikan biaya back-order, yang sama dengan $25 dikalikan dengan unit yang harus
di back-order. Kolom terakhir memberikan biaya produksi total untuk setiap bulan. Total
biaya untuk jadwal ini adalah $7,814,270.

 Gambar – Representasi Grafis Rencana Agregat

Jadwal dibuat dengan cara memetakan demand kumulatif sebagai garis terputus. Kapasitas
waktu regular ditambah dengan waktu lembur digambarkan sebagai garis tebal. Setiap
jadwal yang berada di bawah garis kapasitas ini feasible untuk dilaksanakan. Salah satu dari
jadwal feasible yang ada adalah garis bertitik, yang mewakili sebuah jadwal untuk
memproduksi pada kapasitas maksimum hingga bulan Agustus dan kemudian lebih rendah
dari kapasitas regular dan lebih rendah lagi selama bulan Desember.
Pertanyaan yang timbul: apakah ada jadwal lain yang memberikan biaya lebih rendah?
Apakah ada model lain yang menghasilkan solusi berbiaya minimum? Apakah ada
pendekatan heuristic yang sederhana yang mudah digunakan dan akan menghasilkan solusi
yang mendekati biaya minimum? Terdapat beberapa pendekatan. Misalnya pendekatan
secara grafis/tabel seperti yang ditunjukkan di atas. Menggunakan analisis empiris model
yang disederhanakan, yang kemudian dapat diselesaikan dengan teknik yang telah
diketahui seperti pemrograman linier. Menggunakan model yang lebih realistis dan lengkap
yang diuji menggunakan computer untuk mengevaluasi solusi alternatif yang sangat banyak.
Tidak ada jaminan bahwa yang terbaik yang ada dalam sampel merupakan solusi optimal.
Walaupun demikian, jika hasil mendekati optimal, pendekatan tersebut sangat mungkin
dapat berjalan dengan baik pada dunia nyata.
Manufaktur seperti GE, Yamaha, dsb menghadapi keputusan yang berat ketika berusaha
untuk menjadwalkan produk seperti alat pendingin, jet ski, dsb. di mana permintaan sangat
bergantung pada variasi musiman. Jika perusahaan meningkatkan output dan pada saat

‘20 PPIC
4 Defi Norita ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
tersebut musim panas lebih hangat daripada biasanya, maka mereka dapat meningkatkan
penjualan dan pangsa pasar. Bagaimanapun, jika musim panas agak dingin, maka bisa jadi
banyak produk mahal yang tertahan tidak terjual. Mengembangkan rencana yang dapat
memperkecil biaya yang berkaitan dengan peramalan adalah satu fungsi utama manajer
produksi.

Perencanaan agregat (juga dikenal sebagai penjadwalan agregat) memperhatikan


penentuan kuantitas dan waktu produksi pada jangka menengah, biasanya antara 3 hingga
18 bulan ke depan. Para manajer produksi berusaha untuk menentukan jalan terbaik untuk
memenuhi permintaan yang diramalkan dengan menyesuaikan nilai produksi, tingkat tenaga
kerja, tingkat persediaan, pekerjaan lembur, tingkat subkontrak, dan variabel lain yang dapat
dikendalikan. Pada umumnya, tujuan perencanaan agregat adalah memperkecil biaya pada
perioda perencanaan. Bagaimanapun, terdapat isu strategis lain yang mungkin lebih penting
daripada biaya rendah. Strategi tersebut mungkin untuk memperlancar tingkat
ketenagakerjaan, menekan tingkat persediaan, atau memenuhi tingkat pelayanan yang lebih
tinggi.

Perencanaan agregat menghubungkan sasaran strategis perusahaan dengan rencana


produksi

Empat hal yang diperlukan untuk perencanaan agregat:

 Keseluruhan unit yang logis untuk mengukur output dan penjualan, seperti unit alat
pendingin pada GE.
 Peramalan permintaan untuk suatu perioda perencanaan jangka menengah yang layak
pada selang waktu agregat tersebut.
 Metoda untuk menentukan biaya yang didiskusikan.
 Model yang mengkombinasikan peramalan dan biaya sehingga keputusan penjadwalan
dapat dibuat untuk perioda perencanaan.
Dalam keputusan perencanaan agregat, ditunjukkan bagaimana rencana agregat
berhubungan dengan perencanaan proses keseluruhan, dan dijelaskan beberapa teknik
yang digunakan para manajer ketika mengembangkan sebuah rencana agregat.

Proses Perencanaan
Peramalan permintaan menjawab permasalahan pada jangka pendek, menengah, dan
jangka panjang. Peramalan jangka panjang membantu para manajer berhadapan dengan
isu kapasitas dan strategis dan menjadi tanggung jawab manajemen puncak, sebagaimana

‘20 PPIC
5 Defi Norita ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ditunjukkan pada gambar. Manajemen puncak merumuskan pertanyaan yang terkait dengan
kebijakan, seperti perluasan dan penempatan fasilitas, pengembangan produksi baru,
pembiayaan riset, dan investasi dalam perioda beberapa tahun.

Perencanaan jangka menengah dimulai setelah keputusan kapasitas jangka panjang dibuat.
Perencanaan tersebut menjadi pekerjaan seorang manajer produksi.

Penjadwalan keputusan mengatasi permasalahan dalam menyesuaikan produktivitas


terhadap permintaan yang berubah-ubah. Rencana tersebut harus konsisten dengan
strategi jangka panjang manajemen puncak dan bekerja dengan sumberdaya yang
dialokasikan oleh keputusan strategis sebelumnya. Perencanaan jangka menengah dapat
dipenuhi dengan membuat sebuah rencana produksi agregat.

Perencanaan jangka pendek dapat diperpanjang hingga satu tahun tetapi pada umumnya
kurang dari 3 bulan. Rencana tersebut adalah juga merupakan tanggung jawab karyawan
produksi, yang bekerja dengan para penyelia dan mandor untuk "menguraikan"
perencanaan jangka menengah menjadi jadwal mingguan, harian, dan jam-an. Taktik untuk
berhadapan dengan perencanaan jangka pendek meliputi pemuatan, pengurutan,
percepatan, dan pengiriman.

Pada gambar ditunjukkan horison waktu dan fitur untuk perencanaan jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka panjang.

Sifat Alami Perencanaan Agregat


Sebagaimana tersirat pada istilah agregat, perencanaan agregat berarti mengkombinasikan
sumberdaya yang sesuai ke dalam jangka waktu keseluruhan. Dengan peramalan
permintaan, kapasitas fasilitas, tingkat persediaan, ukuran tenaga kerja, dan input yang
saling berhubungan, perencana harus memilih tingkat output untuk suatu fasilitas selama 3
hingga 18 bulan yang akan datang. Rencana tersebut dapat digunakan mungkin bagi
perusahaan manufaktur seperti GE, Whirpool, dan sebagainya.

 Contoh - IBM atau Hewlett-Packard, yang masing-masing memproduksi model komputer mikro
yang berbeda. Mereka membuat (1) laptop (2) desktop (3) komputer notebook, dan (4) mesin
teknologi unggul dengan chip berkecepatan tinggi. Untuk setiap bulan pada tiga triwulan yang akan
datang, perencanaan agregat untuk "keluarga" komputer mikro IBM atau Hewlett-Packard mungkin
memiliki output berikut (dalam unit produksi):

‘20 PPIC
6 Defi Norita ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep

150,000 120,000 110,000 100,000 130,000 150,0001 180,000 150,000 140,000

 Gambar - Perencanaan Tugas dan Tanggung-Jawab

Eksekutif puncak

Perencanaan jangka panjang (lebih dari satu tahun)

Penelitian & Pengembangan

Rencana produk baru

Penanaman modal

Lokasi/perluasan fasilitas

Manajer produksi

Perencanaan Jangka Menengah (3 hingga 18 bulan)

Perencanaan penjualan

Perencanaan produksi dan anggaran

Menentukan tingkat ketenagakerjaan, persediaan, level subkontrak

Menganalisis rencana produksi

Manajer produksi, para penyelia, mandor

Rencana jangka pendek (hingga 3 bulan)

Penugasan pekerjaan

Pemesanan

Penjadwalan kerja

Pengiriman

Lembur

Bantuan paruh waktu

‘20 PPIC
7 Defi Norita ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tanggung jawab

Perencanaan tugas dan horizon

Perhatikan bahwa rencana produksi dalam agregat, tidak diuraikan per produk. Demikian
juga, sebuah rencana agregat untuk GM menunjukkan pada pabrik berapa banyak mobil
yang akan dibuat, tetapi bukan berapa banyak mobil dua-pintu atau empat-pintu atau
berapa banyak mobil berwarna merah atau hijau. Hal tersebut menunjukkan pada Nucor
Steel berapa banyak ton baja yang akan diproduksi, tetapi tidak membedakan kelas
bajanya.

Perencanaan agregat menjadi bagian dari suatu sistem perencanaan produksi yang lebih
besar. Oleh karena itu sangat bermanfaat untuk dapat memahami hubungan antara rencana
dan beberapa faktor internal dan eksternal. Manajer produksi tidak hanya menerima input
dari peramalan permintaan bagian pemasaran, tetapi harus pula berhadapan dengan data
keuangan, personil, kapasitas, dan ketersediaan bahan baku, sebagaimana ditunjukkan
pada gambar. Di dalam sebuah lingkungan manufaktur, proses untuk menguraikan rencana
agregat secara lebih terinci disebut disagregasi. Disagregasi menghasilkan sebuah master
production schedule, yang menyediakan input bagi sistem perencanaan kebutuhan
material (MRP). Master production schedule menangani pembelian atau memproduksi
komponen yang diperlukan untuk membuat produk akhir. Jadwal rencana kerja yang terinci
bagi orang-orang dan penjadwalan prioritas bagi produk menghasilkan tahap akhir sistem
perencanaan produksi

 Gambar - Hubungan Perencanaan Agregat

Pasar Komputer

Pasar dan permintaan

Keputusan produk

Riset dan Teknologi

Peramalan permintaan, pesanan

Keputusan perencanaan proses dan kapasitas

Rencana agregat untuk produksi

‘20 PPIC
8 Defi Norita ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tenaga kerja

Ketersediaan bahan mentah

Kapasitas eksternal (subkontraktor)

Persediaan

Master production schedule dan sistem MRP

Jadwal kerja terinci

Strategi perencanaan agregat

Ketika membuat sebuah rencana agregat, manajer produksi harus menjawab beberapa
pertanyaan:

1. Perlukah persediaan digunakan untuk mengantisipasi perubahan permintaan selama


perioda perencanaan?
2. Perlukah perubahan diakomodasi dengan memvariasikan jumlah tenaga kerja?
3. Perlukah para pekerja paruh waktu dikaryakan, atau perlukah lembur dan waktu kosong
menyerap fluktuasi?
4. Perlukah para subkontraktor digunakan pada pesanan yang berubah-ubah sehingga
kestabilan tenaga kerja dapat terjaga?
5. Perlukah harga atau faktor lain diubah untuk mempengaruhi permintaan?
Semua tersebut adalah strategi perencanaan yang benar. Strategi-strategi tersebut
melibatkan manipulasi persediaan, nilai produksi, tingkat tenaga kerja, kapasitas, dan
variabel lain yang dapat dikendalikan. Sekarang akan diuji delapan pilihan secara lebih
terinci. Lima pilihan yang pertama disebut pilihan kapasitas sebab pilihan tersebut tidak
berusaha untuk mengubah permintaan tetapi untuk menyerap fluktuasi dalam permintaan.
Tiga pilihan yang terakhir adalah pilihan permintaan di mana perusahaan berusaha untuk
memuluskan perubahan pola permintaan selama perioda perencanaan.

Pilihan Kapasitas
Sebuah perusahaan dapat menentukan pilihan kapasitas dasar (produksi) berikut:

1. Mengubah tingkat persediaan. Para manajer dapat meningkatkan persediaan selama


perioda permintaan rendah untuk memenuhi permintaan yang tinggi di masa datang. Jika
strategi tersebut dipilih, maka biaya-biaya yang berkaitan dengan penyimpanan, asuransi,

‘20 PPIC
9 Defi Norita ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
penanganan, keusangan, pencurian, dan modal yang diinvestasikan akan meningkat. Biaya-
biaya tersebut pada umumnya berkisar 15% hingga 40% dari nilai sebuah barang setiap
tahunnya. Pada sisi lain, ketika perusahaan memasuki masa di mana permintaan terus
meningkat, maka kekurangan yang terjadi dapat mengakibatkan penjualan yang hilang
disebabkan lead-time yang lebih panjang dan pelayanan pelanggan yang lebih buruk.

2. Meragamkan ukuran tenaga kerja dengan cara mengkaryakan atau memberhentikan.


Salah satu cara untuk memenuhi permintaan adalah dengan mengkaryakan atau
memberhentikan para pekerja untuk menyesuaikan tingkat produksi. Bagaimanapun, sering
karyawan baru memerlukan pelatihan, dan rata-rata produktivitas menurun untuk sementara
sehingga mereka menjadi terbiasa. Pemberhentian atau PHK, tentu saja, menurunkan moral
semua pekerja dan dapat mendorong ke arah produktivitas yang lebih rendah.

3. Meragamkan tingkat produksi melalui lembur atau waktu kosong. Terkadang tenaga kerja
dapat dijaga tetap konstan dengan meragamkan waktu kerja yang bermacam-macam,
mengurangi banyaknya jam kerja ketika permintaan rendah dan menambah jam kerja pada
saat permintaan naik. Sekalipun begitu ketika permintaan sedang tinggi, terdapat
keterbatasan seberapa banyak lembur yang dapat dilakukan. Upah lembur memerlukan
lebih banyak uang, dan terlalu banyak lembur dapat membuat titik produktivitas pekerja
secara keseluruhan merosot. Lembur juga dapat menyiratkan naiknya biaya overhead yang
diperlukan untuk menjaga agar fasilitas dapat tetap berjalan. Pada sisi lain, pada saat
permintaan menurun, perusahaan harus menyerap waktu kosong pekerja—yang biasanya
merupakan proses yang sulit.

4. Subkontrak. Sebuah perusahaan dapat memperoleh kapasitas sementara dengan


melakukan subkontrak pekerjaan selama perioda permintaan tinggi. Bagaimanapun,
subkontrak, memiliki beberapa kekurangan. Pertama, mungkin mahal; kedua, membawa
risiko dengan membuka pintu klien bagi pesaing. Ketiga, seringkali susah mendapatkan
pemasok subkontrak yang sempurna, yang selalu dapat mengirimkan produk bermutu tepat
waktu.

5. Penggunaan karyawan paruh waktu. Karyawan paruh waktu dapat mengisi kebutuhan
tenaga kerja tidak terampil.

Pilihan Permintaan
Dasar pemilihan permintaan adalah sebagai berikut:

1. Mempengaruhi permintaan. Ketika permintaan rendah, sebuah perusahaan dapat

‘20 PPIC
10 Defi Norita ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mencoba untuk meningkatkan permintaan melalui iklan, promosi, kewiraniagaan, dan
potongan harga.  Contoh – AC pendingin udara paling murah dijual pada waktu musim
dingin. Bagaimanapun, bahkan iklan khusus, promosi, penjualan, dan penetapan harga tidak
selalu mampu menyeimbangkan permintaan dengan kapasitas produksi.

2. Tunggakan pesanan selama perioda permintaan tinggi. Tunggakan pesanan adalah


pesanan yang diterima perusahaan tetapi tidak mampu (secara sengaja atau kebetulan)
untuk dipenuhi pada saat itu. Jika pelanggan mau menunggu tanpa kehilangan kehendak
baik mereka ataupun pesanannya, tunggakan pesanan adalah strategi mungkin untuk
dijalankan. Banyak perusahaan melakukan tunggakan pesanan, tetapi pendekatan tersebut
sering mengakibatkan hilangnya penjualan.

3. Bauran produk yang counterseasonal. Suatu teknik penghalusan yang secara luas
digunakan para manufaktur adalah mengembangkan sebuah bauran produk yang terdiri dari
barang counterseasonal.  Contoh - perusahaan yang membuat keduanya: tungku
perapian dan alat pendingin atau mesin pemotong rumput dan peniup salju. Bagaimanapun,
perusahaan yang mengikuti pendekatan tersebut dapat mendapati diri mereka terlibat
dengan produk di luar area keahlian mereka atau di luar target pasar mereka.

Delapan pilihan dengan keunggulan dan kerugian dirangkum pada tabel.

Pencampuran Pilihan untuk Mengembangkan Sebuah Rencana


Walaupun setiap pilihan dari lima pilihan kapasitas dan tiga pilihan permintaan dapat
menghasilkan sebuah perencanaan agregat yang efektif, beberapa kombinasi di antara
pilihan kapasitas dan pilihan permintaan mungkin lebih baik.

Banyak manufaktur berasumsi bahwa penggunaan pilihan permintaan telah diteliti benar
oleh bagian pemasaran dan pilihan yang layak itu digabungkan dengan peramalan
permintaan. Kemudian manajer produksi membuat rencana agregat berdasarkan pada
peramalan itu. Bagaimanapun, dengan menggunakan lima pilihan kapasitas dalam
otoritasnya, manajer produksi masih memiliki banyak kemungkinan rencana. Rencana
tersebut dapat terdiri, pada satu sisi, sebuah strategi perburuan dan di sisi lainnya, sebuah
strategi penjadwalan bertingkat. Tentu saja bisa berada di antara keduanya.

Strategi Perburuan
Sebuah strategi perburuan mencoba untuk mencapai tingkat output bagi setiap perioda
yang memenuhi peramalan permintaan untuk perioda tersebut. Strategi tersebut dapat
terpenuhi dengan berbagai jalan. Contoh - manajer produksi dapat memvariasikan tingkat

‘20 PPIC
11 Defi Norita ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
tenaga kerja dengan merekrut atau menghentikan karyawan, atau dapat memvariasikan
produksi dengan mengubah waktu lembur, waktu kosong, karyawan paruh waktu, atau
subkontrak.

Strategi Bertingkat
Sebuah strategi bertingkat (atau penjadwalan bertingkat) adalah sebuah rencana agregat di
mana produksi sehari-hari tetap sama dari perioda ke perioda.  Contoh -Perusahaan
seperti Toyota dan Nissan mempertahankan tingkat produksi pada tingkatan yang seragam
dan mungkin (1) membiarkan persediaan barang naik atau turun sebagai penyangga di
antara produksi dan permintaan atau (2) menemukan pekerjaan alternatif bagi karyawan.
Filosofi mereka adalah bahwa tenaga kerja yang stabil menuju ke produk yang lebih
bermutu, lebih sedikit ketidakhadiran dan perputaran karyawan, dan karyawan yang lebih
memiliki komitmen pada tujuan perusahaan. Penghematan lain mencakup karyawan yang
lebih berpengalaman, pengawasan dan penjadwalan yang lebih mudah, dan lebih sedikit
startups dan shutdowns yang dramatis. Penjadwalan bertingkat akan bekerja dengan baik
ketika permintaan stabil.

 Tabel - Pilihan Perencanaan Agregat: Keunggulan dan Kerugian

‘20 PPIC
12 Defi Norita ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
PILIHAN KEUNGGULAN KERUGIAN BEBERAPA
KOMENTAR

Mengubah tingkat Mengubah sumberdaya Biaya menahan Diterapkan terutama


persediaan. manusia secara persediaan dapat untuk produksi
bertahap atau tidak meningkat.
sama sekali; tidak Kekurangan
memerlukan perubahan persediaan dapat
produksi. menyebabkan
kehilangan penjualan.

Meragamkan ukuran Menghindari biaya Biaya perekrutan, PHK Digunakan di saat


tenaga kerja dengan alternatif lain. dan pelatihan mungkin jumlah angkatan kerja
merekrut atau berjumlah besar. besar.
memberhentikan
karyawan.

Meragamkan tingkat Menyesuaikan fluktuasi Upah lembur mahal; Memungkinkan


produksi melalui waktu musiman tanpa biaya karyawan lelah; fleksibilitas dalam
lembur atau waktu perekrutan/pelatihan. mungkin tidak dapat rencana agregat.
kosong. memenuhi permintaan.

Subkontrak. Membolehkan adanya Kehilangan Diterapkan terutama


fleksibilitas dan pengendalian mutu; dalam penentuan
memuluskan output mengurangi produksi.
perusahaan. keuntungan;
kehilangan bisnis di
masa datang.

Menggunakan Lebih murah dan lebih Biaya Baik untuk pekerjaan


karyawan paruh waktu. fleksibel daripada pelatihan/perputaran bagi tenaga kerja tidak
karyawan penuh waktu. karyawan tinggi; sulit terampil dengan
membuat penjadwalan. jumlah tenaga kerja
sementara yang
banyak.

Mempengaruhi Mencoba untuk Permintaan tidak pasti. Menciptakan ide


permintaan. menggunakan Sulit untuk pemasaran. Sering
kapasitas berlebih. menyesuaikan digunakan overbook
Potongan harga permintaan pada dalam beberapa jenis
menarik konsumen pasokan secara tepat. usaha.
baru.

Tunggakan pesanan Dapat menghindari Pelanggan harus mau Banyak perusahaan


selama perioda lembur. Menjaga menunggu, tetapi melakukan tunggakan

‘20 PPIC
13 Defi Norita ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
permintaan tinggi. kapasitas tetap kehendakbaik akan pesanan.
konstan. hilang.

Bauran produk Sumberdaya yang Mungkin membutuhkan Sangat berisiko untuk


counterseasonal. dimanfaatkan secara keahlian atau peralatan menemukan produk
penuh; menjadikan di luar keahlian dengan pola
tenaga kerja stabil. perusahaan. permintaan yang
berlawanan.

Daftar Pustaka
1. Pardede, P.M, 2003, Manajemen Operasi dan Produksi, Andi Yogyakarta
2. Kusuma, H, 2009 Perencanaan dan Pengendalian produksi, Andi Yogyakarta.
3. Oden, H.W. Handbook of Material and Capacity Requirement Planning. McGraw Hill,
2001.
4. Sipper & Bulfin, Jr. Production Planning, Control, and Integrations. McGraw Hill, 2007.
5. Gaspersz, Vincent, Production Planning & Inventory Control Berdasarkan Pendekatan
Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT menuju Manufacturing 21, Jakarta : PT.Gramedia
Pustaka Utama, 2004

‘20 PPIC
14 Defi Norita ST, MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai