Ikgm 1 - Top 5
Ikgm 1 - Top 5
Dosen Pembimbing:
KELAS A
Puja dan puji syukurkami haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Bahan Logam Tuang dan Logam Tempa”
dengan baik tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini telah penulis selesaikan
dengan maksimal berkat kerjasama tim dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu penulis sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah
berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan
kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, penulis menerima
segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, penulis berharap makalah ini dapat
menambah khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk
masyarakat luas.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................ i
DAFTAR ISI..................................................................................... ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Maka dari itu dalam makalah ini kami akan membahas lebih lanjut
mengenai pengertian dan determinan perubahan perubahan perilaku serta
faktor yang mempengaruhinnya, bagaimana bentuk perubahan perilaku,
strategi dalam merubah perilaku dan juga teori perubahan perilaku
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
4
Perubahan merupakan suatu proses di mana terjadinya peralihan atau
perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status tetap yang bersifat dinamis,
artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada, perubahan
dapat mencakup keseimbangan personal social maupun organisasi untuk
dapat menjadikan peribadian atau penyempurnaan serta dapat menerapkan ide
atau konsep terbaru dalam mencapai tujuan tertentu.3
3
Irwan. 2017. Etika dan Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: CV Absolute Media.
4
Sama kaya di atas
5
Sama kaya di atas
5
seringkali berperilaku berdasarkan perasaan, sedangkan orang laki-
laki cenderug berperilaku atau bertindak atas pertimbangan rasional.
c. Sifat Fisik
Kretschmer Sheldon dalam (Irwan 2014) membuat tipologi perilaku
seseorang berdasarkan tipe fisiknya. Misalnya, orang yang pendek,
bulat, gendut, wajah berlemak adalah tipe piknis. Orang dengan
ciri demikian dikatakan senang bergaul, humoris, ramah dan banyak
teman.
d. Kepribadian
Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia yang
terhimpun dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta
menyesuaikan diri terhadap segala rangsang baik yang datang. dari
dalam dirinya maupun dari lingkungannya, sehingga corak dan
kebiasaan itu merupakan suatu kesatuan fungsional yang khas
untuk manusia itu. Dari pengertian tersebut, kepribadian seseorang
jelas sangat berpengaruh terhadap perilaku sehari-harinya.
e. Intelegensia
Intelegensia adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir
dan bertindak secara terarah dan efektif. Bertitik tolak dari
pengertian tersebut, tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh
intelegensia. Tingkah laku yang dipengaruhi oleh intelegensia
adalah tingkah laku intelegen di mana seseorang dapat bertindak
secara cepat, tepat, dan mudah terutama dalam mengambil
keputusan.f)BakatBakat adalah suatu kondisi pada seseorang
yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai
suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya
berupa kemampuan memainkan musik, melukis, olah raga, dan
sebagainya.
a. Pendidikan
6
Inti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar. Hasil
dari proses belajar mengajar adalah seperangkat perubahan
perilaku. Dengan demikian pendidikan sangat besar pengaruhnya
terhadap perilaku seseorang. Seseorang yang berpendidikan tinggi
akan berbeda perilakunya dengan orang yang berpendidikan rendah.
b. Agama
Agama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan
norma dan nilai yang diajarkan oleh agama yang diyakininya.
c. Kebudayaan
Kebudayaan diartikan sebagai kesenian, adat istiadat atau
peradaban manusia. Tingkah laku seseorang dalam
kebudayaan tertentu akan berbeda dengan orang yang hidup pada
kebudayaan lainnya, misalnya tingkah laku orang Jawa dengan
tingkah laku orang Papua.
d. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.
Lingkungan berpengaruh untuk mengubah sifat dan perilaku
individu karena lingkungan itu dapat merupakan lawan atau
tantangan bagi individu untuk mengatasinya. Individu terus
berusaha menaklukkan lingkungan sehingga menjadi jinak dan dapat
dikuasainya.
e. Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya
suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga
status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi perilaku seseorang.
7
dan kebutuhan orang tersebut baik dalam kesehariannya ataupun dalam keadaan
tertentu.
8
2. 2 Teori Perubahan Perilaku
8
Irwan. 2017. Etika dan Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: CV Absolute Media.
9
Stimulus (rangsangan) yang diberikan pada organisme dapat
diterima karena efektif atau ditolak karna tidak efektif.
Stimulus yang diterima oleh organisme karna mendapat perhatian
akan dilanjutkan organisme sehingga terjadi kesediaan untuk
bertindak demi stimulus (bersikap)
Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari
lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari
individu tersebut (perubahan perilaku).
3. Teori Perubahan “Driving forces”
Teori perubahan yang dikemukakan oleh Kurt Lewin (1970)
berpendapat bahwa perilaku manusia adalah suatu keadaan yang
seimbang antara kekuatan-kekuatan pendorong (driving forces) dan
kekuatan-kekuatan penahan (restrining forces). Perilaku ini dapat
berubah apabila terjadi ketidakseimbangan antara kedua kekuatan
tersebut didalam diri seseorang. Sehingga ada 3 kemungkinan
terjadinya perubahan perilaku pada diri seseorang itu, yakni:
Kekuatan-kekuatan pendorong meningkat. Hal ini terjadi karena
adanya stimulus-stimulus yang mendorong untuk terjadinya
perubahan-perubahan perilaku. Stimulus ini berupa informasi-
informasi sehubungan dengan perilaku yang bersangkutan.
Kekuatan-kekuatan penahan menurun. Hal ini akan terjadi
karena adanya stimulus-stimulus yang memperlemah
kekuatan penahan tersebut.
Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan
menurun. Dengan keadaan semacam ini jelas juga akan terjadi
perubahan perilaku
4. Teori Perubahan Fungsi
Perubahan perilaku terjadi karena adanya kebutuhan. Oleh
sebab itu stimulus atau obyek perilaku harus sesuai dengan kebutuhan
orang (subyek). Prinsip teori fungsi:
10
Perilaku merupakan fungsi instrumental (memenuhi kebutuhan
subyek)
Perilaku merupakan pSertahanan diri dalam mengahadapi
lingkungan (bila hujan, panas)
Perilaku sebagai penerima obyek dan pemberi arti obyek (respons
terhadap gejala sosial)
Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dalam menjawab situasi.
(marah, senang).
5. Teori Perubahan Dissonance
Perilaku seseorang pada saat tertentu karena adanya
keseimbangan antara sebab atau alasan dan akibat atau keputusan yang
diambil (conssonance). Apabila terjadi stimulus dari luar yang lebih
kuat, maka dalam diri orang tersebut akan terjadi ketidak
seimbangan (dissonance). Kalau akhirnya stilmulus tersebut
direspons positif (menerimanya dan melakukannya) maka berarti
terjadi perilaku baru (hasil perubahan), dan akhirnya kembali terjadi
keseimbangan lagi (conssonance).
Rumus perubahan perilaku menurut Festinger: terjadinya
perubahan perilaku karena adanya perbedaan elemen kognitif yang
seimbang dengan elemen tidak seimbang. Contoh: Seorang ibu hamil
memeriksakan kehamilannya terjadi karena ketidak seimbangan antara
keuntungan dan kerugian stimulus (anjuran perikasa hamil).
6. Teori Lewin
Lewin mengatakan ada tiga tahap dalam sebuah perubahan,yaitu:
Tahap Unfreezing
Masalah biasanya muncul akibat adanya ketidakseimbangan
dalam sistem.
Tahap Moving
Pada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi
dan mencari dukungan dari orang-orang yang dapat
membantu memecahkan masalah.
11
Tahap Refreezing
Setelah memiliki dukungan dan alternatif pemecahan
masalah perubahan diintegrasikan dan distabilkan sebagai
bagian dari sistem nilai yang dianut. Tugas perawat sebagai
agen berubah berusaha mengatasi orang-orang yang masih
menghambat perubahan.
7. Teori Lippitt
Teori ini merupakan pengembangan dari teori Lewin. Lippitt
mengungkapkan tujuh hal yang harus diperhatikan seorang manajer
dalam sebuah perubahan yaitu:
Mendiagnosis masalah
Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah
Mengkaji motivasi dan sumber-sumber agen
Menyeleksi objektif akhir perubahan
Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah
Mempertahankan perubahan
Mengakhiri hubungan saling membantu
8. Teori Rogers
Teori Rogers tergantung pada lima faktor yaitu:
Perubahan harus mempunyai keuntungan yang berhubungan
Perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada
Kompleksitasd.Dapat dibagi
Dapat dikomunikasikan
9. Teori Havelock
Teori ini merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan
menekankan perencanaan yang akan mempengaruhi perubahan. Enam
tahap sebagai perubahan menurut Havelock
Membangun suatu hubungan
Mendiagnosis masalah
Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan
12
Memilih jalan keluar
Meningkatkan penerimaan
Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri
10. Teori Spradley
Spradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara
konstan dipantau untuk mengembangkan hubungan yang bermanfaat
antara agen berubah dan sistem berubah. Berikut adalah langkah dasar
dari model Spradley
Mengenali gejala
Mendiagnosis masalah
Menganalisa jalan keluar
Memilih perubahan
Merencanakan perubahan
Melaksanakan perbahan
Mengevaluasi perubahan
Menstabilkan perubahan
2. 3 Bentuk-bentuk Perubahan Perilaku
13
1. Perubahan alamiah (Natural change)
10
Budiharto. 2009. Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan
Gigi. Jakarta: EGC.
14
1. Pendekatan secara persuasif atau edukatif
Pendekatan secara pendidikan dengan tujuan membuat perubahan
perilaku yang lestari dalam diri sasaran pendidikan, meskipun prosesnya
memakan waktu relatif lama. Pada pendekatan secara persuasif ini dapat
dilakukan pemberian imbalan positif bagi sasaran pendidikan yang telah
berubah perilakunya seperti yang kita kehendaki, yaitu dengan memberikan
hadiah, pujian, maupun insentif tertentu. Namun, juga bisa diberikan
imbalan negatif yaitu berupa hukuman, teguran atau sanksi tertentu bagi
sasaran pendidikan yang tidak mau berubah perilakunya sesuai dengan yang
kita kehendaki.
2. Pendekatan pervasif
Pendekatan perfasiv adalah pendekatan dengan cara memberikan
contoh nyata dan pengulangan setiap peristiwa yang perlu dipelajari atau
diteladani oleh sasaran pendidikan. Disini terjadi proses imitasi yaitu
perubahan perilaku yang terjadi akibat pengulangan peristiwa atau
perbuatan. Pendekatan ini sangat cocok untuk anak-anak dan balita.
15
ancaman. Jika ancaman tidak ada lagi, sasaran pendidikan akan kembali ke
perilaku yang lama. Pelaksanaan pendekatan ini pada umumnya tidak
berdiri sendiri, tetapi sering diadakan kombinasi sesuai kondisi dan situasi
sasaran pendidikan guna tercapainya tujuan pendidikan yang optimal.
Misalnya, pendekatan untuk kelompok masyarakat militer selain
pendekatan koersif, perlu, diikuti pendekatan persuasif, pervasif atau
kompulsif.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
16
Perilaku adalah suatu kegiatan yang dapat dilihat, sedangkan
hakikatnya perilaku manusia dalah tindakan atau kegiatan manusia itu sendiri
seperti berjalan, berbicara dan lain lain. Jadi perilaku adalah tindakan atau
kegiatan yang dilakukan manusia dan dapat terlihat. Menurut Notoatmodjo,
perilaku di pengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor permudah, faktor pendukung
dan faktor penguat. Faktor pemudah seperti pengetahuan dan sikap masyarakat,
faktor pendukung mencakup kesediaan sarana dan prasarana atau fasilitas bagi
masyarakat sedangkan faktor penguat ialah sikap dan perilaku tokoh masyarakat.
Perubahan perilaku adalah hal yangat lumrah bagi setiap individu. Ada banyak
sekali bentuk perubahan perilaku pada manusia. Bentuk perubahan perubahan
perilaku manusia secara umum dibagi menjadi 3 yaitu Natural change atau
perubahan yang terjadi secara alamiah, perubahan terencana atau perubahan yang
direncanakan oleh individu itu sendiri, dank ketersediaan untuk berubah atau
perubahan yang dilakukan karena munculnya suatu hal baru yang mengharuskan
kita untuk berubah.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
6. Budiharto. 2009. Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan dan Pendidikan
Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC.
19