Bab 6 - Sisi
Bab 6 - Sisi
Perusahaan juga telah melakukan kerja sama dan memasukkan produk di tujuh
toko konsinyasi, yaitu Mom n Jo Bumi Serpong Damai, Mom n Jo Gading Serpong,
UC Yoga Villa Melati Mas, Etoile Dance Center Gading Serpong, Jewel Beauty Alam
Sutera, Anton Salon Gading Serpong, dan Carin Align Yoga School Villa Melati Mas.
282
Lasty juga menyarankan melakukan partnership dengan perusahaan ternama
untuk memperoleh exposure yang besar di pasar. Aktivitas yang berujung pada
pembelian harus dilakukan, tetapi dengan mengetahui terlebih dahulu berapa
cost per acquisition-nya. Kemudian, jika ingin memasukkan produk ke toko farmasi
atau retail, seperti Watson, Guardian, dan Aeon, perusahaan harus siap dengan
biaya listing dan aktivitas pemasaran lainya, karena akan menjadi percuma jika
produk hanya diletakkan saja tanpa melakukan apa-apa. Oleh karena itu, Lasty
tidak merekomendasikan untuk memasuki retail jika belum sanggup. Sebaiknya,
produk dijual melalui media daring terlebih dahulu dan mengikuti acara/ bazar
untuk meningkatkan brand awareness dan engaged the customer first. Oleh sebab
itu, Mirinae tidak menyasar distribusi retail dalam jangka waktu satu tahun
mendatang karena ingin membangun konsumen terlebih dahulu dan mengurus
BPOM. Hingga 10 Juli 2018, Mirinae telah berjalan selama tiga bulan dengan total
penjualan mencapai 267 botol.
Membuat konten sosial media yang Membuat konten Instagram dan situs web yang menarik
very enganging and powerful agar serta membuat Instagram story mengenai peringatan hari-
menjadi top of mind pasar sasaran. hari besar.
Mengikuti tren pasar untuk Tren perawatan dari Korea yang sedang viral dibicarakan,
mendapatkan word of mouth. sehingga Mirinae membuat konten dengan Korean style.
Menjalin kerja sama dengan partner Belum bisa dilakukan karena keterbatasan modal kelompok.
ternama. Namun, Mirinae menjalin kerja sama dengan berbagai toko
konsinyasi dan komunitas.
Memperbanyak activity lead to trials Melakukan promosi gratis jasa pengiriman dengan minimal
dengan memperhitungkan cost per pembelian produk.
acquisitionnya.
Menggunakan media daring sebagai Menggencarkan pemasaran media online seperti memasuki
sarana utama pemasaran dan e-commerce, situs web, media sosial, dan tidak memasukkan
mengikuti acara/ bazar untuk produk ke dalam retail store dahulu.
mendapatkan exposure pasar terlebih
dahulu sebelum masuk retail.
Sumber: Mirinae (2018)
283
6.2 Analisis dan Gap Rencana dan Realisasi Pemasaran
Target penjualan selama 90 hari launching adalah sebesar 350 produk. Hingga 10
Juli 2018, Mirinae telah berhasil menjual sebanyak 267 produk. Penjualan produk
sebanyak 89 persen berasal dari reseller yang telah menjual total 237 produk, 13
produk terjual via langsung, 15 produk terjual via daring, dan 2 produk terjual via
konsinyasi. Setelah melakukan evaluasi terhadap rencana dan realisasi target
penjualan, diketahui bahwa reseller melakukan pendekatan penjualan kepada
konsumen dengan melakukan edukasi mengenai sabun yang baik untuk kesehatan
dan risiko dari sabun dengan bahan kimia berbahaya. Selain edukasi, reseller juga
memberikan hasil review dan testimoni positif dari orang-orang yang telah
mencoba Mirinae untuk meyakinkan calon konsumen agar mau mencoba produk
Mirinae.
Melihat keberhasilan penjualan Mirinae yang didominasi via reseller, cara tersebut
terbukti cukup efektif dan menarik banyak konsumen baru untuk membeli produk
Mirinae. Pada 92 hari sejak launch, Mirinae baru mengikuti satu bazar, sehingga
penjualan via langsung belum dapat dimaksimalkan. Penjualan via daring dan
konsinyasi belum dapat dimaksimalkan karena penjualan via reseller yang
melebihi perkiraan, sehingga produk yang tersedia diutamakan untuk penjualan
via reseller terlebih dahulu.
Untuk memenuhi target penjualan Mirinae pada kuartal berikutnya, Mirinae akan
lebih aktif dalam mencari event-event bazar, sehingga dapat meningkatkan
penjualan langsung. Rencana penjualan juga akan disesuaikan dengan realisasi
penjualan yang telah ada, sehingga semua jalur penjualan dapat dimaksimalkan
secara merata. Selain berusaha mempertahankan penjualan via reseller, untuk ke
depannya, pemasaran via daring juga akan lebih digencarkan agar informasi
mengenai penjualan produk Mirinae via daring dan konsinyasi dapat tersampaikan
dengan baik kepada konsumen.
284
Mirinae melakukan rekap data konsumen dengan membagikan formulir data diri
kepada tiap konsumen yang telah membeli Mirinae. Saat ini, telah terkumpul 172
data konsumen, di mana dari data tersebut dapat diidentifikasi karakteristik orang
yang tertarik membeli produk Mirinae. Berikut merupakan rincian dari data
konsumen berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan domisili.
Berdasarkan jenis kelamin, dari 172 orang diketahui terdapat 130 perempuan (76
persen) dan 35 laki-laki (20,5 persen) yang membeli produk Mirinae, sedangkan
enam orang lainnya (3,5 persen) tidak diketahui jenis kelaminnya karena tidak
mengisi formulir pada bagian jenis kelamin.
Berdasarkan usia, dapat dilihat bahwa pembeli produk Mirinae datang dari
berbagai macam usia. Pada mulanya pembeli diperkirakan memiliki kisaran usia
25-49 tahun. Namun, berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan diketahui
bahwa terdapat cukup banyak orang dengan usia di bawah 25 tahun dan di atas
49 tahun yang membeli produk Mirinae. Diketahui bahwa pembeli Mirinae banyak
didominasi oleh orang-orang dengan kisaran usia 21 dan 22 tahun. Selain itu
terdapat juga pembeli Mirinae yang berada dalam usia lebih dari 49 tahun.
285
55 tahun 1
70 tahun 1
58 tahun 1
26 tahun 1
37 tahun 1
33 tahun 1
35 tahun 1
38 tahun 1
69 tahun 2
46 tahun 2
19 tahun 2
24 tahun 2
45 tahun 3
48 tahun 3
47 tahun 4
50 tahun 5
23 tahun 5
25 tahun 6
20 tahun 8
21 tahun 19
22 tahun 46
Sementara itu, dari segi pekerjaan, pembeli paling banyak berasal dari kalangan
mahasiswa. Terdapat juga IRT, wiraswasta, guru, karyawan swasta, konsultan,
dokter, dan instruktur yoga. Namun, dari 172 data yang berhasil terkumpul, 48 di
antaranya menolak untuk mengisi formulir pada bagian pekerjaan.
Dokter 1
Konsultan 2
Instruktur yoga 3
Guru 3
Wiraswasta 13
Karyawan Swasta 14
IRT 16
Tidak mengisi 48
Mahasiswa 71
286
Untuk domisili, 62 dari 172 orang pembeli Mirinae berdomisili di daerah
Tangerang Selatan. Selain Tangerang Selatan, terdapat pula Kota Tangerang dan
Kabupaten Tangerang. Namun, tidak sedikit juga yang memiliki berdomisili di
daerah Jakarta, seperti Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta
Utara. Selain Jakarta, terdapat pembeli Mirinae yang berdomisili di provinsi lain,
seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, dan lain sebagainya.
Sumatera Utara 1
Denpasar 1
Jakarta Pusat 2
Lampung 2
Jakarta Selatan 3
Jakarta Utara 7
Jawa Tengah 7
Tangerang 10
Jawa Barat 11
Jakarta 14
Jakarta Barat 15
Kabupaten Tangerang 18
Tidak mengisi 18
Tangerang Selatan 62
Data pembeli yang terkumpul tidak selengkap yang direncanakan. Terdapat 172
data konsumen yang terkumpul, enam di antaranya tidak mengisi data jenis
kelamin, 61 di antaranya tidak mengisi data usia, 48 di antaranya tidak mengisi
data pekerjaan, 18 di antaranya tidak mengisi data domisili, dan 60 di antaranya
tidak mengisi data kontak yang dapat dihubungi. Setelah dilakukan evaluasi,
diketahui bahwa usia, pekerjaan, dan kontak yang dapat dihubungi merupakan hal
yang paling dihindari oleh konsumen, sehingga tidak sedikit konsumen yang
menolak untuk mengisi data. Oleh karena itu, untuk ke depannya, Mirinae
mempertimbangkan untuk memberikan keuntungan pada konsumen yang
bersedia mengisi formulir data diri secara lengkap dengan memberikan semacam
bonus atau insentif seperti potongan harga.
287
Tabel 6.2.1 Tabel Perbandingan Data Konsumen yang Terisi dan yang Tidak
Persentase
Tidak Persentase Data
Jumlah Data Konsumen Terkumpul Total Terisi Data Tidak
Terisi Terisi
Terisi
Pada kuartal pertama, Mirinae menargetkan untuk menambah dua reseller selain
anggota dari Mirinae. Per tanggal 10 Juli, Mirinae telah menambah satu reseller,
sehingga total sudah memiliki enam reseller termasuk lima di antaranya
merupakan anggota Mirinae. Reseller merupakan orang yang memiliki kepedulian
terhadap kesehatan, sehingga dalam keseharian mereka menjalankan hidup sehat
dengan rajin berolahraga. Ia merupakan anggota tetap dari komunitas olahraga di
The Springs Club yang berada di Gading Serpong, Tangerang. Selain aktif dalan
288
komunitas olahraga, reseller juga aktif dalam komunitas Gereja. Reseller sukses
melakukan penetrasi pengenalan produk Mirinae dalam kalangan komunitasnya.
Hal tersebut dilihat dari jumlah penjualan selama 92 hari yang di dominasi via
reseller. Reseller mengatakan bahwa produk Mirinae banyak dibeli oleh teman-
teman yang berada dalam komunitas yang sama dengannya. Hal ini dapat menjadi
masukan untuk ke depan agar Mirinae dapat melakukan penetrasi pengenalan
produk melalui komunitas.
Penambahan toko konsinyasi terdapat dua tempat, yakni Anton Salon di Gading
Serpong, dan Carin Align Yoga School di Villa Melati Mas. Anton Salon menjadi
toko konsinyasi Mirinae pada Mei 2018 dan Carin Align Yoga School pada Juli 2018.
Pada data pembeli ditemukan pola karakteristik konsumen yang cukup janggal dan
berbeda dari pola karakteristik konsumen yang diperkirakan melalui segmenting
dan targeting yang telah dibuat. Dari segi demografis bagian targeting,
ditargetkan usia konsumen berada pada rentang usia 25-49 tahun. Namun, dapat
dilihat bahwa terdapat banyak konsumen yang memiliki usia di bawah 25 tahun
maupun di atas 49 tahun. Selain itu, tidak sedikit juga dari kalangan mahasiswa,
guru, atau dokter yang membeli produk Mirinae. Terdapat orang-orang yang
berdomisili di luar provinsi Banten yang mau membeli produk Mirinae. Hal ini
menandakan bahwa dari segi usia, pekerjaan, dan domisili, pola konsumen yang
dapat disasar oleh Mirinae masih belum dapat ditentukan atau tersebar-sebar.
Namun, terdapat satu pola yang menjadi kesamaan dari masing-masing konsumen
yang telah membeli produk Mirinae, yakni dari sifat mereka yang memiliki
kemauan dan tidak ragu mencoba produk-produk baru, serta merupakan individu
yang aktif dalam sebuah komunitas yang bergerak berdasarkan kesamaan
kegiatan yang dilakukan dan nilai-nilai yang dianut. Hal ini sesuai dengan persona
VALS yang ditargetkan oleh Mirinae, yakni experiencers selaku individu yang
memiliki kemauan dan tidak ragu untuk mencoba hal-hal baru; believers yang aktif
289
dalam komunitas; dan strivers yang bergerak berdasarkan opini, perilaku, dan
tanggapan dari orang-orang di sekitarnya. Selain itu, mereka juga memiliki
ketertarikan terhadap sabun mandi natural, sehingga terdapat dorongan untuk
membeli produk Mirinae.
290
Produksi Mirinae dibagi menjadi tiap batch dengan kuantitas tiap batch-nya 100
liter. Selama proses produksi, divisi operasional selalu menjalin komunikasi
dengan perwakilan pemasok untuk memantau proses setiap harinya dan meng-
update informasi. Hal ini berguna agar produk yang dihasilkan sesuai dengan
keinginan Mirinae. Mirinae telah melakukan satu kali batch produksi sebesar 60
liter highly energetic dan 40 liter purely elegant pada bulan April 2018 dengan
jumlah 216 unit highly energetic 250ml; 60 unit highly energetic 100ml; 144 unit
purely elegant 250ml; dan 40 unit purely elegant 100ml.
Jumlah varian teh hijau lebih banyak dibandingkan dengan varian lavender pada
produksi batch pertama karena hasil dari penelitian tes beta menunjukkan bahwa
konsumen lebih menyukai varian teh hijau. Namun, pada pelaksanaannya cukup
banyak pula konsumen yang menyukai varian lavender, khususnya wanita dewasa
atau orangtua.
Sesuai dengan tujuan dan sasaran pada Tabel 5.3.1.1, setelah dikirimkan oleh
pemasok produksi, divisi operasional, dan seluruh anggota lainnya melakukan
kontrol kualitas untuk memastikan produk sesuai standar yang ditetapkan pada
subbab 5.3.3.1. Apabila produk lolos kontrol kualitas, maka produk menjadi stok
dan masuk ke gudang. Namun, apabila tidak lolos, maka akan diretur ke pemasok.
Dari jumlah produk yang dikirimkan, masih terdapat produk cacat yang akhirnya
diretur dengan biaya ditanggung sepenuhnya oleh pemasok. Mayoritas produk
291
cacat disebabkan penempelan stiker yang tidak rapi dan botol yang mengalami
kerusakan/ penyok, yaitu sejumlah 73 unit highly energetic 250ml; dua unit highly
energetic 100ml; 43 unit purely elegant 250ml; dan lima unit purely elegant 100ml.
Jadi, produk yang masuk ke stok Mirinae hanyalah sejumlah 86 unit highly
energetic 250ml; 59 unit highly energetic 100ml; 69 unit purely elegant 250ml; dan
36 unit purely elegant 100ml.
Kekurangan produksi pada batch pertama telah dikirimkan pada Selasa, 12 Juni
2018. Proses produksi batch kedua akan dilakukan pada akhir bulan Juni 2018
dengan proporsi 50 liter highly energetic dan 50 liter purely elegant dengan jumlah
140 unit highly energetic 250ml; 150 unit highly energetic 100ml; 140 unit purely
elegant 250ml; dan 150 unit purely elegant 100ml.
Rencana awal adalah menerapkan reorder point Mirinae sebesar 30 persen untuk
melakukan produksi kembali. Namun, pada kenyataannya, pemasok mengalami
permasalahan yang telah dijelaskan, sehingga proses produksi terhambat dan stok
di gudang Mirinae terbatas. Stok yang ada dibagi menjadi stok gudang dan stok
tempat konsinyasi. Namun, karena Mirinae mengalami kekurangan stok, stok
personal terpaksa harus ditarik dari setiap anggota dan harus meminjam stok dari
tempat konsinyasi, serta menerapkan sistem pre-order karena kekurangan
produksi baru sampai pada 12 Juni yang lalu.
292
Berikut merupakan SOP pengemasan Mirinae: (i) memastikan tutup botol tertutup
rapat; (ii) mengocok cairan sabun hingga terbentuk marble visualization; (iii)
memeriksa kembali label stiker dan memastikan bagian dasar cairan tidak
terdapat endapan/ kotoran; (iv) membalut produk menggunakan bubble wrap dan
lakban sebanyak 2-3x balutan hingga cukup tebal dan kencang, sehingga produk
terlindungi; (v) memasukkan greeting card Mirinae; (vi) membalut lagi dengan
kantong kertas hingga tidak terdapat celah; (vii) menuliskan nama, alamat
lengkap, nomor telepon penerima, dan identitas pengirim (Mirinae) pada secarik
kertas dan menempelkannya pada bagian luar kantong; dan (viii) menempelkan
stiker Mirinae pada sisi lain kantong.
Mirinae kini telah bekerja sama dengan total tujuh tempat konsinyasi yaitu Mom
n Jo Bumi Serpong Damai, Mom n Jo Gading Serpong, UC Yoga Villa Melati Mas,
Etoile Dance Center Gading Serpong, Jewel Beauty Alam Sutera dan yang terbaru
adalah Anton Salon Gading Serpong, serta Carin Align Yoga School Villa Melati
Mas. Divisi operasional juga telah menghubungi beberapa tempat konsinyasi
untuk jangka panjang setelah Mirinae memperoleh sertifikasi BPOM, seperti
Natural Farm dan Ecozest, serta mengirimkan katalog produk Mirinae dan sample
untuk di-review oleh masing-masing perusahaan tersebut.
293
kecuali Bahasa Indonesia juga ikut dicantumkan, sehingga Mirinae harus merevisi
secara total label kemasan yang akan memakan waktu lebih lama lagi. Hal ini
sangat berlawanan dengan pemasok lain yang masih memperbolehkan
penggunaan bahasa asing pada label kemasannya.
Selain itu, Mirinae juga mengalami kendala selama 10 bulan berinteraksi dengan
PT Adev Natural Indonesia, seperti banyaknya produk yang harus diretur karena
penempelan stiker yang kurang rapi, lamanya waktu produksi, dan seringkali staff
tertentu mengambil jatah cuti atau tidak dapat dihubungi pada saat diperlukan.
Apabila Mirinae tetap melakukan pendaftaran BPOM melalui PT Adev Natural
Indonesia, maka secara tidak langsung Mirinae akan dikontrak sepenuhnya oleh
PT Adev Natural Indonesia dalam hal produksi sabun, yang sejauh ini belum
merasakan adanya kecocokan terhadap cara kerja pemasok.
Target memasukkan produk ke Aeon Mall, Watsons, Guardian, dll tetap akan
dilakukan sebagai rencana jangka panjang setelah memperoleh sertifikasi BPOM
dengan pemasok produksi yang sesuai. Hal ini sejalan dengan tujuan Mirinae, yaitu
bukan hanya sebatas business project saja, tetapi juga akan berlanjut untuk ke
depannya. Sesuai target dan sasaran awal, divisi operasional pun telah
menghubungi dua alternatif pemasok produksi yang memang kompeten di
bidangnya dan dapat membantu proses pendaftaran BPOM dengan lebih baik,
yaitu CV Citra Marvella dan PT Maxima Astawisesa.
294
Sementara itu, keunggulan PT Maxima Astawisesa adalah salah satu anggota
memiliki hubungan baik dengan anak dari pemilik PT Maxima Astawisesa, sehingga
mempermudah proses komunikasi. Selain itu, pemilik PT Maxima Astawisesa juga
memiliki pengetahuan yang sangat mendalam di bidang kimia, sehingga
mempermudah Mirinae dalam melakukan konsultasi produk. PT Maxima
Astawisesa juga dapat mempelajari komposisi dari PT Adev Natural Indonesia,
serta menghasilkan produk sesuai dengan permintaan Mirinae dan memberikan
kisaran harga yang fleksibel sesuai dengan kemampuan Mirinae, yaitu
memberikan alternatif komposisi bahan yang berkualitas dengan harga yang
sesuai. Sejak bulan Mei 2018, divisi operasional telah mengirimkan contoh produk
Mirinae untuk dipelajari oleh CV Citra Marvella. Namun, karena terhambat libur
Lebaran, pada bulan Juli 2018 ini, hasil trial sample dari CV Citra Marvella baru
selesai dan akan segera dikirimkan kepada Mirinae. Proses trial sample Mirinae
juga akan segera dilakukan oleh PT Maxima Astawisesa pada bulan Juli sembari
Mirinae meningkatkan brand awareness secara online.
Di lain pihak, Mirinae memiliki alternatif pemasok ekstrak teh hijau dan essential
oil, yaitu Cipta Kimia yang berada di Surakarta, Solo. Pemasok ini menjual berbagai
macam essential oil dan ekstrak yang telah memiliki sertifikasi COA dengan harga
yang sesuai dengan Mirinae. Hanya saja, lokasi pemasok yang berada di Solo
menjadi kendala karena cukup jauh, sehingga biaya kirim akan sedikit lebih besar.
Namun, pemotongan harga dapat saja terjadi apabila Mirinae melakukan
pembelian dengan jumlah tertentu. Mirinae juga sempat menghubungi Cipta
Kimia untuk bertanya-tanya mengenai produk yang tersedia.
Sementara itu, untuk alternatif percetakan stiker terdapat Jakarta Copy Center
yang berada di sebelah lokasi PT Multi Kreasi Prima Cipta. Sebelumnya, Mirinae
pernah menggunakan jasa dari Jakarta Copy Center dan menyukai hasil stiker dan
pemotongan yang dilakukan. Namun, Mirinae memutuskan untuk memilih PT
Multi Kreasi Prima Cipta karena faktor relasi dan harga yang lebih bersahabat.
295
Jakarta Copy Center memiliki mesin khusus untuk memotong stiker, sehingga hasil
dapat rapi dan akurat, hanya saja untuk biayanya kerap berbeda-beda tergantung
staff yang sedang berinteraksi dengan Mirinae. Namun, hal ini dapat diatasi
dengan melakukan perjanjian dengan staff yang tepat. Apalagi jumlah pesanan
Mirinae juga tergolong banyak, sehingga dapat diberikan harga yang lebih
terjangkau. Namun, sejauh ini Mirinae masih bertahan dengan percetakan yang
sekarang karena faktor relasi dan juga kualitas yang baik.
Selanjutnya, untuk alternatif pemasok botol tester dipilih D3M Shop di DKI Jakarta
karena mempertimbangkan dekatnya lokasi dengan Mirinae, harga yang
terjangkau, dan minimal pembelian yang tergolong kecil. Selain itu, D3M Shop juga
mau memberikan sampel produk kepada Mirinae secara cuma-cuma.
Pada bulan April, Mirinae telah melakukan uji laboratorium untuk kedua varian,
yaitu highly energetic dan purely elegant dari batch pertama, yang hasilnya telah
keluar pada bulan Mei. Hasil uji laboratorium dari kedua varian tersebut dapat
digunakan untuk membuktikan keamanan dan kelayakan pakai Mirinae bagi
konsumen. Uji yang dilakukan mencakup uji pH, bobot jenis, alkali bebas, dan ALT
(bakteri). Hasil menunjukkan bahwa pH yang dimiliki oleh kedua varian Mirinae
termasuk dalam golongan pH yang baik untuk sabun mandi, yaitu 5,61 untuk
varian highly energetic dan 5,58 untuk varian purely elegant, yang artinya klaim
pH balanced dapat dicantumkan.
296
Hasil laboratorium juga membuktikan bahwa kedua varian Mirinae terbebas dari
kandungan bakteri dan memiliki kandungan asam bebas yang tergolong normal.
Pada rencana awal, hanya dianggarkan dana sebesar lima juta rupiah untuk
sertifikasi BPOM. Namun, pada realisasinya, sertifikasi BPOM belum dilakukan
karena biayanya melebihi anggaran, sehingga dilakukan alternatif berupa
pengajuan sertifikasi PUSPIPTEK seharga Rp550.000,00 untuk kedua varian.
6.4 Analisis dan Gap Rencana dan Realisasi Sumber Daya Manusia
Realisasi divisi SDM sesuai dengan perencanaan awal, di mana telah dilakukan
pertemuan kelompok minimal dua minggu sekali, follow up secara personal ke
setiap anggota mengenai apa yang harus diperbaiki/ ditingkatkan, melakukan
penilaian kinerja untuk bulan Mei, dan team building.
297
Penilaian kinerja setiap divisi juga telah dilakukan melalui hasil KPI dan kompetensi
untuk bulan Mei. Penilaian ini dilakukan dengan metode peer ratings, di mana
semua mendapatkan kesempatan yang sama dalam menilai anggota lainnya pada
aspek kompetensi. Kemudian, skor kompetensi dijumlahkan dan diimbangi
dengan KPI secara 50:50, sehingga didapatkan skor akhir. Penilaian ini tidak bisa
dijadikan dasar yang akurat disebabkan lingkup perusahaan yang masih kecil,
sehingga keberhasilan satu divisi pasti melibatkan divisi lainnya. Saling keterkaitan
ini tidak lepas dari performa yang diberikan oleh masing-masing individu, sehingga
pada bab 7 aspek pembelajaran, setiap anggota menuliskan aktivitas yang selama
ini dilakukan dan pembelajaran apa saja yang diperoleh melalui keberlangsungan
bisnis Mirinae. Lembar penilaian setiap divisi dapat dilihat di Lampiran 6.4.1 dan
berikut merupakan ringkasan hasil skor total kinerja pada bulan Mei 2018:
Namun pada realisasinya, penilaian kinerja tidak dapat dilakukan setiap bulan
disebabkan belum adanya perubahan yang signifikan dan terukur, khususnya pada
bulan yang memiliki periode libur yang panjang. Menyesuaikan dengan target
penjualan divisi business development, penilaian kinerja selanjutnya akan
dilakukan periode per kuartal yang jatuh pada akhir bulan Agustus.
298
Gaji pokok yang diterima setiap individu memiliki perhitungan 40 jam kerja/ bulan,
mendapatkan upah Rp 12.500,00/ jam; sehingga setiap anggota menerima
Rp500.000,00. Selain sebagai karyawan, anggota kelompok juga merupakan
reseller yang mendapatkan insentif dari setiap penjualan dan berikut adalah
hasilnya selama penjualan dari awal launch business hingga 90 hari berjalan:
299
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
300
Tabel 6.5.1.1 Laporan Laba Rugi Realisasi
Mirinae
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir pada 30 April – 10 Juli 2018
Dalam Rupiah
Kemudian, laba ditahan dari bulan April hingga 10 Juli 2018 selalu bernilai negatif
karena akumulasi kerugian yang dialami lebih besar dibandingkan dengan
akumulasi keuntungan yang diperoleh. Laba ditahan per 10 Juli 2018 adalah
Rp8.039.052,00. Sempat terjadi peningkatan laba ditahan dari Rp(7.630.074,00)
pada bulan April menjadi Rp(6.684.880,00) pada bulan Mei karena Mirinae
memperoleh laba bersih yang positif sebesar hampir satu juta rupiah, serta sedikit
kenaikan di bulan Juli karena memperoleh laba yang positif sebesar hampir 100
ribu rupiah. Belum ada pembagian dividen hingga saat ini karena laba ditahan
masih negatif.
301
Tabel 6.5.1.2 Laporan Laba Ditahan Realisasi
Mirinae
Laporan Laba Ditahan
Untuk Periode yang Berakhir pada 30 April – 10 Juli 2018
Dalam Rupiah
Selanjutnya, dalam hal arus kas, seluruh perubahan kas perusahaan pada bulan
April dan Mei 2018 berasal dari kegiatan operasional perusahaan, serta investasi
sertifikat Puspiptek di bulan Juni 2018. Arus kas terbesar terletak pada pembelian
stok di bulan April, sehingga saldo kas akhir mencapai titik terendahnya di angka
27 juta rupiah. Sementara itu, saldo kas akhir tertinggi terjadi di bulan Mei senilai
Rp33.824.378,00 karena Mirinae banyak melakukan penjualan di bulan tersebut.
Di sisi lain, saldo kas kembali turun hingga Juli 2018 karena penjualan juga
menurun dan harus melunasi biaya produksi batch pertama. Rincian arus kas
dapat dilihat pada tabel berikut.
302
Tabel 6.5.1.3 Laporan Arus Kas Realisasi
Mirinae
Laporan Arus Kas
Untuk Periode yang Berakhir pada 30 April – 10 Juli 2018
Dalam Rupiah
Sementara itu, total aset yang dimiliki Mirinae stabil di kisaran 42-43 juta rupiah
dan terus mengalami peningkatan hingga mencapai nilai tertinggi di bulan Juni
2018. Peningkatan jumlah aset terbesar terjadi dari bulan April ke Mei sebesar
2,23 persen dari Rp42.369.926,00 pada 30 April menjadi Rp43.315.120,00 pada 31
Mei, sesuai dengan laba bersih yang diperoleh perusahaan pada bulan tersebut.
303
Tabel 6.5.1.4 Laporan Neraca Realisasi
Mirinae
Laporan Neraca
Per 30 April - 10 Juli 2018
Dalam Rupiah
Seluruh realisasi keuangan, mulai dari pendapatan, laba bersih, laba ditahan, saldo
kas akhir, dan total aset terangkum dalam tabel di bawah ini. Pada tabel tersebut
dapat dilihat bahwa total aset, laba bersih, dan laba ditahan relatif stabil bila
dibandingkan dengan penjualan dan saldo kas akhir perusahaan. Namun, laba
bersih perlu ditingkatkan karena selama ini masih berada di kuadran bawah
(negatif), kecuali di bulan Mei dan Juli, sehingga laba ditahan juga dapat
304
meningkat. Di sisi lain, penjualan cukup fluktuatif karena hanya gencar di bulan-
bulan tertentu saja. Sementara itu, saldo kas akhir perusahaan mengalami sedikit
tren kenaikan apabila ditarik garis lurus. Hal ini disebabkan perusahaan belum
mengeluarkan dana besar untuk kembali melakukan produksi.
305
Tabel 6.5.2.1 Gap Laporan Laba Rugi
Mirinae
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir pada 30 April – 10 Juli 2018
Dalam Rupiah
306
Sumber: Mirinae (2018)
Gambar 6.5.2.1 Perbandingan Rencana dan Realisasi Penjualan, Biaya Operasional, dan Laba Bersih
307
Tabel 6.5.3.1 Gap Laporan Arus Kas
Mirinae
Laporan Arus Kas
Untuk Periode yang Berakhir pada 30 April – 10 Juli 2018
Dalam Rupiah
308
Sumber: Mirinae (2018)
Di lain pihak, berbeda dengan rencana, pada realisasinya, ternyata Mirinae memiliki
hutang jangka pendek berupa hutang usaha, di mana Mirinae belum melunasi biaya
produksi batch pertama hingga bulan Juni karena vendor belum memberikan tagihan.
Sementara itu, ekuitas yang dimiliki masih tetap sama, yakni 50 juta rupiah karena belum
ada penanaman modal tambahan hingga kini. Akumulasi laba ditahan lebih besar
dibandingkan rencana, sesuai dengan realisasi laba bersih yang didapat, sehingga gap
total liabilitas dan ekuitas juga mengikuti gap laba bersih. Hingga 10 Juli 2018, secara
akumulasi, Mirinae mengalami gap total aset maupun liabilitas dan ekuitas senilai
Rp6.492.099,00 atau sebesar 18,3 persen. Perbandingan antara rencana dengan realisasi
laporan neraca 10 April – 10 Juli 2018 beserta dengan gap-nya dapat dilihat pada tabel
berikut.
309
Tabel 6.5.4.1 Gap Laporan Neraca
Mirinae
Laporan Neraca
Per 30 April – 10 Juli 2018
Dalam Rupiah
310
Sumber: Mirinae (2018)
311
Tabel 6.6.1.1 Analisis Payback Period
Menurut hasil analisis di atas, diperoleh hasil bahwa Mirinae akan mencapai
payback period pada tahun ke-4,91. Waktu tersebut terbilang cukup lama bila
dibandingkan dengan beberapa industri lainnya karena industri beauty and
personal care yang termasuk dalam kategori produk retail atau FMCG banyak
mengeluarkan biaya di awal untuk memperoleh sertifikasi BPOM dan juga untuk
membangun brand yang kuat di masyarakat.
312
Payback period 4,91 tahun tersebut masih tergolong wajar bagi industri FMCG
karena berdasarkan data yang diperoleh dari situs web Outlook Money India
(2018), beberapa perusahaan FMCG di bidang sejenis, mengalami payback period
di kisaran lima hingga 23 tahun.
313
Dari total penjualan 2.366 unit tersebut, dibuat rincian penjualan untuk masing-
masing varian per saluran penjualan sebagai berikut:
Varian 100ml
Q1 = 15,07% Q = 357 unit
Online = 10% Q1 = 36 unit
Langsung = 10% Q1 = 36 unit
Reseller = 70% Q1 = 250 unit
Konsinyasi = 10% Q1 = 36 unit
Varian 250ml
Q2 = 84,93% Q = 2.010 unit
Online = 10% Q2 = 201 unit
Langsung = 10% Q2 = 201 unit
Reseller = 70% Q2 = 1.407 unit
Konsinyasi = 10% Q2 = 201 unit
Setelah dilakukan penghitungan, diperoleh BEP dalam unit adalah 2.366 unit atau
total pendapatan Rp163.038.957,00. Jumlah tersebut diproyeksikan akan dicapai
pada kuartal ke 6,15 atau tahun kedua bisnis berjalan.
314
6.6.3 Analisis Rasio Keuangan yang Dibutuhkan
Untuk menganalisis kinerja perusahaan dari 10 April hingga 10 Juli 2018,
digunakan beberapa rasio keuangan yang terangkum dalam Tabel 6.6.3.1. Secara
keseluruhan, realisasi kinerja keuangan perusahaan lebih baik daripada rencana,
kecuali rasio perputaran total aset, di mana tingkat perputaran total aset realisasi
lebih rendah 0,35 (46,5 persen) dibandingkan dengan rencana. Hal ini disebabkan
total aset pada akhir periode (10 Juli 2018) lebih tinggi dibandingkan rencana,
sehingga proporsi penjualan terhadap rata-rata total aset menjadi lebih kecil. Hal
ini mengindikasikan bahwa seluruh aset yang dimiliki perusahaan belum efisien
dalam menghasilkan penjualan. Di sisi lain, tingkat perputaran aset tetap lebih
tinggi 0,51 (7,14 persen) dari rencana karena realisasi jumlah aset tetap lebih
rendah, sehingga perbandingan antara penjualan terhadap rata-rata total aset
tetap menjadi lebih besar. Hal ini berarti aset tetap perusahaan lebih efisien dalam
menghasilkan penjualan.
Kemudian, realisasi periode inventory lebih cepat 30,71 hari (37,23 persen)
dibandingkan rencana karena stok pada akhir periode jauh lebih sedikit dan HPP
lebih rendah daripada rencana, sehingga tingkat perputaran stok juga lebih tinggi
0,3 (20,13 persen). Waktu tersebut cukup cepat karena produk sabun merupakan
FMCG, di mana perputaran persediaan cepat. Apalagi untuk sabun natural yang
ukurannya tidak terlalu besar, yaitu 250ml, di mana akan lebih cepat habis,
sehingga konsumen akan lebih cepat membeli lagi. Selanjutnya, marjin profit lebih
tinggi 24,83 persen dari rencana sesuai dengan laba bersih yang diperoleh,
sehingga ROA, ROE, dan ROI juga lebih tinggi. Gap ROA, ROE, dan ROI cukup tinggi
karena realisasi laba bersih jauh lebih tinggi dibandingkan rencana. Namun, marjin
profit, ROA, ROE, dan ROI masih perlu ditingkatkan karena masih bernilai negatif.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan penjualan dan menekan
biaya.
315
Tabel 6.6.3.1 Analisis Rasio Keuangan
316