Anda di halaman 1dari 2

A.

      Sejarah Taksonomi Bloom


Benjamin Samuel Bloom, lahir di Lansford, Pennsylvania, 21 Februari 1913 – meninggal 13
September 1999 pada umur 86 tahun, adalah seorang psikolog pendidikan dari Amerika
Serikat, dengan kontribusi utamanya adalah dalam penyusunan taksonomi tujuan
pendidikan dan pembuatan teori belajar tuntas.
Ia menerima gelar sarjana dan magister dari PennsylvaniaState University pada
tahun 1935 dan gelar doktor dalam pendidikan dari University of Chicago pada
bulan Maret 1942. Ia menjadi anggota staff Board of Examinations di University of Chicago
dari tahun 1940 sampai 1943. Sejak tahun 1943 ia menjadi pemeriksa di universitas sampai
kemudian mengakhiri jabatan tersebut tahun 1959. Pekerjaan sebagai pengajar di Jurusan
Pendidikan University of Chicago dimulai tahun 1944 untuk kemudian ditunjuk
sebagai Distinguished Service Professor pada tahun 1970. Ia menjabat sebagai
presiden American Educational Research Association dari tahun 1965 sampai 1966. Ia
menjadi penasihat pendidikan bagi pemerintahan Israel, India, dan beberapa bangsa lain.
Kata Taksonomi  diambil dari bahasa Yunani Tassein yang berarti untuk
mengklasifikasidan nomos yang berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan sebagai klasifikasi
berhirarki dari sesuatu, atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Hampir semua ( benda
bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian ) dapat diklasifikasikan menurut beberapa skema
taksonomi.
Dalam pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan pendidikan. Dalam hal
ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain, yaitu: kognitif, afektif, dan
psikomotor. Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan
subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang
sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat
diasumsikan menyetarakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah. Taksonomi ini
pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan pada tahun 1956, sehingga
sering pula disebut sebagai "Taksonomi Bloom".
B. S. Bloom bersama rekan-rekannya yang berpikir sehaluan, menjadi kelompok pelopor
dalam menyumbangkan suatu klasifikasi tujuan instruksional (educational objectives). Pada
tahun 1956, terbitlah karya “Taxonomy of Educational Objectives”, Cognitive Domain”.
Pada tahun 1964, terbitlah karya “Taxonomy of Educational Objectives, Affective
Domain”. Kelompok pelopor ini tidak berhasil menerbitkan suatu taksonomi yang
menyangkut tujuan instruksional di bidang psikomotorik (psychomotor domain). Orang
lainlah yang mengembangkan suatu klasifikasi di bidang ini, antara lain E. Simpson pada
tahun 1967 dan A. Harrow pada tahun 1972.
Adapun suatu taksonomi adalah merupakan suatu tipe system klasifikasi yang khusus, yang
berdasarkan data penelitian ilmiah mengenai hal-hal yang digolong-golongkan dalam
sistematika itu. Misalnya klasifikasi atas genus dan species terhadap tumbuh-tumbuhan dan
binatang, sebagaimana dikembangkan dalam ruang lingkup Biologi, sesuailah dengan apa
yang diketahui tentang tumbuh-tumbuhan dan binatang. Sistematika pembagian /
penggolongan itu tidak berdasarkan suatu sistematika yang ditentukan sendiri (yang bersifat
arbitrer), sebagaimana terjadi dalam kartotek perpustakaan, yang mengklasifikasikan buku-
buku menurut urutan abjad nama-nama pengarang, menurut urutan abjad judul-judul buku
atau menurut topik-topik yang dibahas dalam buku-buku itu. Taksonomi-taksonomi di tiga
rana kognitif, afektif, dan psikomotorik, yang dikembangkan oleh kelompok pelopor ini dan
beberapa orang lain, memang disebut “taxonomy”, tetapi menurut pendapat beberapa ahli
psikologi belajar, mungkin tidak seluruhnya memenuhi tuntutan suatu taksonomi
sebagaimana dijelaskan diatas, khususnya dalam rana kognitif. Meskipun demikian, nama
taksonomi akan tetap dipertahankan di sini, sesuai dengan sumber-sumber yang asli, kecuali
untuk sistematika yang dikembangkan oleh Simpson dalam rana psikomotorik yang
menggunakan nama/judul “klasifikasi” (classification).

Tujuan Taksonomi Bloom


Secara teoritis, menurut taksonomi Bloom ini, tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga
domain, yaitu:

1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang


menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan
keterampilan berpikir. 
2. Affective Domain (Ranah Afektif), berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek
perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. 
3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor), berisi perilaku-perilaku yang
menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang,
dan mengoperasikan mesin.

Taksonomi Bloom mengalami dua kali perubahan perubahan yaitu Taksonomi yang
dikemukakan oleh Bloom sendiri dan Taksonomi yang telah direvisi oleh Andreson dan
KartWohl. Untuk pembahasan masing-masing dijelaskan sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai