MENGANALISIS ISI UU NO. 14 TAHUN 2005 BAGIAN KEDUA PASAL 14 DAN 15
Pada pasal terdapat 11 ayat yaitu sebagai berikut
1. Pada ayat 1a menyatakan bahwa hal ini relevan dengan apa yang sudah diberikan oleh seorang guru terutama jasanya, karena bisa di bilang profesi guru kurang di perhatikan oleh pemerintah apalagi guru yang masih honorer hanya mendapat gaji jauh dari kata layak. Tidak sebanding dengan ilmu yang sudah di ajarkan kepada siswanya. 2. Pada ayat 1b dijelakan bahwa Mendapatkan promosi dan penghargaan prestasi kerja memang sangat perlu, jadi guru tidak hanya mengandalkan, bersaing untuk dapat masuk pegawai negeri sipil untuk kesejahteraan hidupnya. 3. Pada ayat 1c dijelakan bahwa Memperoleh perlindungan dan hak atas kekayaan intelektual, mengingat semakin kesini sudah banyak terjadi peristiwa siswa berani melawan guru bahkan murid sedikit-sedikit melapor ke pihak berwajib karena tidak terima atas perlakuan guru. Padahal pada jaman dulu perlakuan tersebut adalah hal yang biasa, dengan tujuan hanya sebatas siswa mau lebih semangat lagi. Hak atas kekayaan intelektual memang harus kita hargai, karena guru sendiri dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. 4. Pada ayat 1d. Seorang guru haruslah di beri waktu atau kesempatan untuk meningkatkan sebuah kompetensinya, karena seorang pendidik biasanya memiliki daya pikir yang luas untuk diterapkan dalam kompetisi tersebut. Janganlah di batasi untuk mengembangkan kreatifitas dan pemikiran seseorang pendidik. 5. Pada ayat 1e. Memperoleh dan memanfaatkan sarpras memang paling penting dalam melaksanakan pembelajaran, dalam pembelajaran sarpras tersebut yang paling bersinggungan langsung dengan seorang pendidik. Sarpras adalah suatu fasilitas seorang pendidik untuk melaksanakan pembelajaran. 6. Pada ayat 1f. Seorang guru harus memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian, ikut menentukan kelulusan dll, karena secara tidak langsung seorang guru lah yang paling mengerti tentang perjalanan seluk beluk para siswanya selama belajar di bangku sekolah. 7. Pada ayat 1g. Seperti yang sudah saya utarakan analisis di ayat 1c, rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas tidak bisa di pandang sebelah mata. Di Indonesia kita ketahui adalah sebagai negara hukum, karena sudah banyak sekali kasus yang sudah terjadi orang tua sebagai wali siswa menuntut seorang guru. Padahal jika di telusuri kebanyakan kasus tersebut dapat terjadi karena siswa-siswa tersebut sudah mulai luntur rasa hormatnya kepada gurunya. 8. Pada ayat 1h. Sebuah kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi juga seharusnya tidak dipermasalahkan, karena setiap orang memiliki kebebasan dalam berorganisasi. 9. Pada ayat 1i. Kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan juga masuk akal, karena paling mengerti betul bagaimana keadaan di lapangan yang sebenarnya terjadi. Tidak perlu semuanya hanya cukup perwakilan dari pihak guru tersebut. 10. Pada ayat 1j. Dalam pengembangan dan peningkatan kualifikasi akademik dan kompetensi seorang guru juga harus memperoleh kesempatan, karena dalam bidang akademik dan kompetensi seorang pendidik lah yang sebenarnya paling paham dan mengerti bagaimana perkembangannya yang berada di lapangan. 11. Pada ayat 1k. Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya ini adalah inti dari segala inti, tidak cukup hanya sebuah ijazah untuk menjadi ukuran seorang guru dapat menjadi seorang pendidik karena dengan mendapatkan sebuah pelatihan dan pengembangan profesi ilmu yang di dapat oleh guru akan lebih lengkap dan berisi.
Pasal 15 terdapat 3 auat, berikut analisisnya”
1. Pada ayat 1 disebutkan bahwa penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum disesuaikan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi, hal ini sangat relevan dengan kehidupan nyata dimasa kini sebabnya tunjangan ataupun gaji pokok disesuaikan dengan pangkat guru tersebut, sudah tersertifikasinya atau belum seorang guru. Sehingga setiap guru mempunyai penghasilan yang berbeda – beda tergantung dari tingganya golongan, 2. Pada ayat 2 menebutkan bahwa gaji guru yang diangkat oleh pemerintah disesuaikan dengan perundang – undangan sudahlah relevan karena adanya kaitannya dengan perundang undangan maka hal ini kana terikat dengan hukum dan sifatnya mutlak. Jadi semua guru yang telah menjadi PNS contohnya akan memiliki hak gaji yang sama akan tetapi penggajian di bedakan berdasarkan golongan atau pangkat. 3. Pada ayat 3 menyebutkan bahwa guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat digaji dengan perjanjian kerja. Benar saja kini guru yang diangkat berdasarkan penyelenggaraan masyarakat atau yang disebut guru honorer digaji sesuai dengan kesepakatan kerja, akan tetapi gaji yang bukanlah sepenuhnya kesepakatan karena gaji yang diberikan merupakan sebuah penawaran gaji tanpa adanya bernogisiasi gaji, hal ini sangat tidaklah sebanding dengan tugas seorang guru yang bertujuan untuk mencerdaskan generasi muda akan tetapi gaji yang didapatkan tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari – hari.