MENOPAUSE
Penyaji :
Perseptor:
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Referat :
MENOPAUSE
Penyaji, Perseptor,
2020
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada usia 40 sampai 50 tahun, siklus seksual biasanya menjadi tidak teratur, dan
ovulasi sering tidak terjadi. Sesudah beberapa bulan sampai beberapa tahun, siklus
terhenti sama sekali. Periode ketika siklus terhenti dan hormon-hormon kelamin wanita
menghilang dengan cepat sampai hampir tidak ada disebut sebagai menopause. [1]
merasakan menopause sebagai masalah atau gangguan, sedangkan 25% lainnya tidak
menopause yang cukup parah sehingga dapat mempengaruhi aktivitas mereka sehari-
hari yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup mereka. [7]
kehidupan seksual seorang wanita, kira-kira 400 folikel primordial tumbuh menjadi
folikel matang dan berovulasi, dan beratus-ratus dari ribuan ovum berdegenerasi. Pada
usia sekitar 45 tahun, hanya tinggal beberapa folikel primordial yang akan dirangsang
oleh FSH dan LH, produksi estrogen dari ovarium berkurang sewaktu jumlah folikel
meningkat tiap tahunnya. Sensus penduduk tahun 2000 jumlah perempuan berusia
diatas 50 tahun baru mencapai 15,5 juta jiwa atau 7,6 % dari total penduduk, sedangkan
tahun 2020 jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 30,0 juta jiwa atau 11,5 % dari
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Menopause
2.1.1 Definisi
4
Pramenopause yaitu 4-5 tahun sebelum menopause, mulai ada keluhan
klimakterium tetapi estrogen masih dibentuk. Pascamenopause yaitu 3-5 tahun
setelah menopause.[4, 5, 7]
2.1.2 Epidemiologi
Menopause alami biasa terjadi pada usia 45-55 tahun. Pada negara-
negara Industri, rata-rata wanita mengalami menopause yaitu pada usia 51 tahun.
Terdapat sedikit variasi usia pada beberapa negara namun biasanya tidak jauh
2.1.3 Etiologi
5
Gambar 1. Sekresi estrogen sepanjang kehidupan seks perempuan [2]
6
2.1.4 Klasifikasi
7
berhenti memproduksi estradirol, sehingga kelenjar hipofisa berusaha
merangsang ovarium untuk menghasilkan estrogen. Kemudia menyebabkan
kadar FSH, LH dan estrogen bervariasi meningkat dan menurun, kadar FSH,
LH dan estrogen yang bervariasi ini menyebabkan wanita mulai merasakan
geala vasomotor atau keluhan menopause. [3]
2. Menopause
Masa menopause yaitu saat haid terakhir atau berhentinya
menstruasi. Menopause biasanya terjadi antara usia 56-60 tahun. Dikatakan
menopause jika dalam 12 bulan terakhir tidak mengalami menstruasi dan
tidak disebabkan oleh hal patologis. jumlah folikel yang mengalami atresia
terus meningkat sampai tidak tersedia lagi folikel yang cukup dan produksi
estrogen berkurang dan tidak terjadi haid lagi. Pada fase menopause kadar
FSH akan tinggi dan kadar estradirol rendah. [3]
3. Pasca menopause
Pascamenopause yaitu ketika seseorang wanita telah mampu
menyesuaikan dengan kondisinya, berlangsung kurang lebih 3-5 tahun
setelah menopause, antara usia 60 tahun. Fase post menopause ovarium tidak
berfungsi lagi dan kadar gonadropin akan meningkat, sehingga
menyebabkan produksi inhibin berhenti akibat tidak tersedianya jumlah
folikel yang cukup. [3]
2.1.6 Patofisiologi
8
Pada wanita menopause hilangnya fungsi ovarium secara bertahap akan
usia, jumlah folikel tersebut akan semakin berkurang. Pada usia 40-44 tahun
rata-rata jumlah folikel primordial menurun sampai 8300 buah, yang disebabkan
oleh adanya proses ovulasi pada setiap siklus juga karena adanya apoptosis yaitu
usia sekitar 50 tahun fungsi ovarium menjadi sangat menurun. Apabila jumlah
folikel mencapai jumlah yang kritis, maka akan terjadi gangguan sistem
proses penuaan dan terjadinya sklerosis pada sistem pembuluh darah ovarium
peningkatan 10-20 kali lipat pada kadar FSH dan 3 kali lipat pada kadar LH,
kadar FSH dan LH saat ini dalam kehidupan adalah bukti dari terjadinya
9
kegagalan ovarium. Meskipun perubahan ini mulai terjadi 3 tahun sebelum
meningkat, FSH biasanya akan lebih tinggi dari LH sehingga rasio FSH/LH
menjadi lebih besar dari satu. Hal ini disebabkan oleh hilangnya mekanisme
umpan balik negatif dari steroid ovarium dan inhibin terhadap pelepasan
gonadotropin.[2]
10
insufficiency adalah keadaan sementara atau permanen saat tubuh kehilangan
fungsi ovarium sehingga memicu amenorrhea saat umur <40 tahun. Kondisi ini
di alami 1%wanita di seluruh dunia. Menopause dini merupakan menopause
yang dialami wanita antara rentang umur 40-45 tahun dan kejadian ini dialami
oleh 5% wanita di seluruh dunia. Prematur menopause merupakan kasus
definitif yang dialami sebelum umur 40 tahun karena sebab-sebab tertentu
seperti pengangkatan kedua ovarium. [10]
2.1.6 Gejala
sebagai berikut.[5]
atau justru hipermenore, frekuensi haid yang tak teratur dan kemudian diakhiri
dispareuni dan pruritus karena atrofi vulva, introitus dan vagina atrofi, atrofi
kulit secara umum, gangguan berkemih seperti urgensi, uretritis dan sistitis
2. Hot flushes
11
dimulainya kulit kepala, leher, dan dada kemerahan secara mendadak disertai
banyak. Lamanya bervariasi dari beberapa detik hingga beberapa menit bahkan
satu jam walaupun jarang. Frekuensinya dapat jarang, sehingga berulang setiap
beberapa menit. Lebih sering dan berat di malam hari (menyebabkan sering
terbangun dari tidur) atau saat saat stres. Di cuaca dingin lebih larang, lebih
ringan dan lamanya lebih pendek dibandingkan di lingkungan yang lebih hangat.
pascamenopause akan menjadi 20%. Angka kejadian ini bervariasi setiap bangsa
ataupun ras.[5]
3. Atrofi Genitourinaria
merupakan gejala lanjutan dari penipisan mukosa uretra dan kandung kemih.
akan mendatar dan lenyap. Relaksasi vagina dengan sistokel, rektokel, prolapsus
uteri, dan distrofi vulva bukan konsekuensi dari penurunan estrogen. Penurunan
pada kandungan kolagen kulit, elastisitas, dan ketebalan kulit yang terjadi oleh
12
4. Gangguan psikiatrik
depresi, iritabilitas, nyeri sendi dan otot, pusing berputar, dan berdebar-debar.
estrogen. Pada usia ini baik laki-laki maupun perempuan yang mengalami
yang buruk, hot flushes sendiri berdampak buruk pada kualitas tidur.
paling sering karena depresi yang memang sudah ada sebelumnya, walaupun ada
hormonal.[5]
memori verbal. Akan tetapi, pada perempuan sehat efeknya tidak mengesankan,
nilai klinisnya kecil. Perempuan tiga kali lebih banyak yang menderita
13
Alzheimer), meningkatkan pertumbuhan sinaps dan neuron khususnya densitas
6. Osteoporosis
dari sel-sel induk mesenkimal, dan osteoklas dari turunan sel darah putih
besar terhadap PTH. Kadar PTH berapa pun, lebih banyak kalsium yang diambil
14
Osteoporosis adalah masalah tulang yang paling menonjol, berkurangnya
massa tulang dengan rasio mineral terhadap matriks yang normal, menyebabkan
A. Faktor patofisiologik: umur, ras, kekurangan estrogen, berat badan, dan berbagai
penyakit.
B. Faktor lingkungan:
3) Gaya hidup: merokok, kurang bergerak. Kerangka tulang terdiri dari dua
macam. Tulang kortikal (tulang rangka perifer) bertanggung jawab pada 80%
dari seluruh tulang, sedangkan tulang trabekuler (tulang rangka aksial): kolumna
yang dipenuhi oleh sumsum tulang dan lemak, sehingga mengakibatkan luas
Risiko fraktur akibat osteoporosis akan tergantung pada massa tulang saat
total 1–1,5% per tahun. Percepatan kehilangan ini berlangsung menumn selama
5 tahun, tetapi tetap berlanjut sesuai dengan penuaan. Seiama 20 tahun pertama
15
setelah menopause reduksi tulang trabekuler 50%dan reduksi tulang kortikal
30%.[5]
penurunan tinggi badan dan mobilitas, fraktur pada korpus vertebra, humerus,
femur atas, lengan atas sebelah distal, dan iga. Nyeri punggung adalah geiala
klinis mayor dari fraktur fraktur kompresi vertebra, nyeri pada fraktur bersifat
akut, dan kemudian mereda setelah 2 - 3 bulan. Namun, berlanjut sebagai nyeri
waktu 6 bulan, kecuali bila ada fraktur multipel yang menyebabkan nyeri
permanen.[5]
2.1.7 Diagnosis
A. Penilaian sendiri
Harus ditanyakan kapan seorang wanita pertama kali merasakan gejala-
gejala menopause. Hal ini harus berdasarkan persepsi mereka dengan adanya
kekhawatiran akibat perubahan pada tubuh mereka.
B. Gejala
Gejala klimakterik terutama merupakan keluhan vasomotor seperti hot
flashes dan keringat malam. Gejala lain adalah akibat berfluktuasinya kadar
hormon estrogen dan progesteron seperti vaginal dryness, keinginan seksual
yang berubah, inkontinensia urine, depresi, ketegangan syaraf dan iritabilitas
serta gangguan tidur.
C. Riwayat medis dan riwayat keluarga
1. Usia menopause orang tua
Faktor genetic tampaknya menjadi faktor predisposisi bagi wanita
untuk mengalami menopause lebih cepat. Pada penelitian ditemukan
16
bahwa wanita dengan riwayat keluarga yang mengalami menopause
sebelum usia 46 tahun beresiko tinggi untuk terjadi menopause yang
lebih cepat.
2. Status histerektomi
Wanita dengan conservation ovarium pada histerektomi
mengeluh adanya gangguan vasomotor lebih banyak, vaginal dryness,
dan keluhan lain dibandingkan dengan wanita yang tidak menjalani
histerektomi.
D. Tanda fisik
1. Indeks maturase
Penilaian terhadap defisiensi estrogen vagina adalah evaluasi
terhadap indeks pematangan epitel vagina. Prosedur ini dilakukan
dengan cara pengambilan sel pada batas atas dan sepertiga tengah
dinding samping vagina menggunakan sikat. Dibuat slide dan dilakukan
pengecatan dengan tehnik Papanicolaou kemudian persentase dari sel
parabasal, intermediat dan superfisialis dihitung. Meskipun indeks
maturasi berubah secara bermakna setelah terapi pengganti estrogen,
diagnosis tidak dapat membandingkan indeks maturasi dengan
karakteristik siklus haid.
2. pH vagina
Beberapa peneliti mengatakan bahwa peningkatan pH vagina
(6,0- 7,5) dimana tidak ditemukan bakteri patogen menjadi alasan
adanya penurunan kadar estradiol serum. Uji ini dilakukan secara
langsung dengan kertas pH pada dinding lateral vagina. Perubahan pH
dapat diakibatkan oleh berubahnya komposisi dari sekresi vagina yang
menyertai atropi.
3. Ketebalan kulit
Estrogen menstimulasi pertumbuhan epidermal, pembentukan
kolagen, dan asam hialuronik sehingga turgor dan vaskularisasi kulit
bertambah. Selama klimakterik, berkurangnya kadar estrogen
mengakibatkan epidermis menjadi tipis dan atrofi.
17
E. Uji laboratorium
1. Pengukuran FSH
Pengukuran kadar plasma FSH telah dilakukan untuk mencoba
mengidentifikasi wanita perimenopause dan postmenopause. Kadar FSH
yang tinggi menunjukkan telah terjadi menopause yang terjadi pada
ovarium. Ketika ovarium menjadi kurang responsif terhadap stimulasi
FSH dari kelenjar pituitari (produksi estrogen sedikit), kelenjar pituitari
meningkatkan produksi FSH untuk mencoba merangsang ovarium
menghasilkan estrogen lebih banyak.
2. Estradiol
Penelitian melaporkan bahwa wanita dengan early
perimenopause (perubahan dalam frekuensi siklus) kadar estradiol
premenopause terjaga sedangkan pada perimenopause lanjut (tidak haid
dalam 3-11 bulan sebelumnya) dan wanita postmenopause terjadi
penurunan secara bermakna dari kadar estradiol. Estradiol dapat diukur
dari plasma, urine dan saliva. Seperti halnya FSH, kadar estradiol
mempunyai variasi yang tinggi selama perimenopause.
Diagnosis menopause dapat ditegakkan bila kadar FSH lebih dari 30 IU/ml.
wanita usia reproduksi pada setiap fase dari siklus haidnya. Pada wanita
hati, ginjal, otak, kelenjar adrenal, dan jaringan adipose. Proses aromatisasi
yang terjadi di perifer berhubungan dengan berat badan wanita. Wanita yang
18
setelah menopause adalah sekitar 10-20 pg / mL, yang sebagian besar berasal
A. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan tidak secara langsung berhubungan dengan
kesehatan. Tetapi tingkat pendidikan secara signifikan mempengaruhi
tingkat pengetahuan wanita mengenai menopause, sehingga mempengaruhi
pula respon wanita. Wanita yang berpendidikan tinggi lebih mudah
menerima informasi tentang masalah kesehatan, dimana pengetahuan yang
lebih tentang menopause akan membantu wanita dalam memahani dan
mempersiapkan dirinya menjalani masa menopause serta akan membantu
wanita dalam melakukan pencegahan terhadap keluhan-keluhan yang
muncul. [13]
B. Tingkat Sosial Ekonomi
Keadaan sosial ekonomi memengaruhi faktor fisik, kesehatan, dan
lingkungan. Apabila faktor-faktor diatas cukup baik akan mengurangi beban
fisiologis dan psikologis seorang wanita. Keadan ekonomi uga berkontrubusi
secara tidak langsung terhadap kesakitan wanita pada masa-masa
menopause.
C. Gaya Hidup
1. Merokok
Nikotin dalam rokok dapat memengaruhi metabolisme estrogen,
sebagai hormon yang salah satu tugasnya mengatur siklus haid, kadar
estrogen harus cukup dalam tubuh. Gangguan pada metabolisme akan
menyebabkan haid tidak teratur dan lebih cepat memasuki masa
menopause.
Berdasarkan penelitian dokter dari Universitas Oslowanita yang aktif
merokok akan lebihmengalami menopause dini dibandingkan dengan
yang tidak merokok.[14]
19
2. Konsumsi Alkohol
Alkohol mempunyai efek langsung dan tidak langsung pada tulang
melalui regulasi mineral, seperti metabolit vitamin D, dan hormon
paratiroid. konsumsi alkohol pada wanita masa menopause lebih dari 200
ml/hari selama lebih dari 12 bulan meningkatkan kehilangan masa tulang
dan risiko terjadinya fraktur. [14]
3. Konsumsi Kafein
Konsumsi atau minuman yang mengandung kafeinseperti kopisecara
berlebihan terbukti dapat meningkatkan hormon andrenalin dalam darah
yang menyebabkan peningkatan aktivitas otot jantung dalam memompa
darah dan meningkatkan tekanan darah, sehingga aliran darah ke
berbagai organ tubuh menigkat, hal inilah yang mendasari meningkatkan
potensi hot flushes. [15]
D. Budaya dan Lingkungan
Gejala masa menopause bukanlah fenomena biologis semata, tetapi
merupakan interaksi dari fenomena sosiologis, lingkungan dan kultural.
Wanita menopause di Eropa dan Amerika mempunyai keluhan psikologis
yang tinggi, hal ini disebabkan karena memliki kebudayaan menonjolkan
nilai kecantikan dan daya tarik seksual. Wanita menopause Arab dan
Pakistan memiliki keagamaan kuat dan tidak menonjolkan seksualitas
keluhan psikologis masa menopause jarang didapatkan. Pengaruh budaya
dan lingkungan sudah dibuktikan sangat mempengaruhi wanita untuk dapat
atau tidak dapat menyesuaikan diri dengan fase klimakterium dini. [14]
E. Usia Haid Pertama Kali (Menarche)
Beberapa ahli yang melakukan penelitian menemukan adanya
hubungan antara usia pertama kali mendapat haid dengan usia seorang
wanita memasuki menopause. Kesimpulan dari penelitian-penelitian ini
mengungkapkan, bahwa semakin muda seseorang mengalami haid pertama
kalinya, semakin tua atau lama seorang wanita memasuki masa menopause.
Pada saat wanita memasuki masa pubertas, sejumlah folikel akan
diaktivasi dari follicle pool tersebut sebagai respon terhadap kehadiran
20
hormon FSH di setiap siklus reproduksi. Proses ini dikenal sebagai initial
recruitment dan dipengaruhi oleh Anti-Mullerian Hormone (AMH) yang
mempunyai peranan sebagai inhibitor proses initial recruitmen. AMH akan
membuat habisnya persediaan dalam follicle pool secara prematur dan
membuat menopause terlalu dini, selain itu pengaruh paritas terhadap usia
menopasue dikendalikan oleh reseptor hormon AMH.
Seiring dengan perubahan hormonal menjelang paritas, kadar
progesteron yang terlalu tinggi terbukti akan meningkatkan ekspresi reseptor
AMH di jaringan. AMH yang terlalu tinggi akan memperkuat efek inhibisi
proses initial recruitment dari folikel perimordial sehingga memperlambat
kejadian menopause. [15]
F. Usia Melahirkan
Penelitian yang dilakukan Beth Israel Deaconess Medical Center in
Boston mengungkapkan bahwa wanita yang masih melahirkan diatas usia 40
tahun akan mengalami menpause yang lebih tua. Penyebabnya karena
kehamilan da persalinan akan memperlambat sistem kerja organ reproduksi.
Bahkan akan memperlambat penuaan tubuh.
G. Keturunan
Beberapa penelitianmenunjukkanbahwa ibudananak perempuannya
cenderung mengalami menopause pada usia yang sama. Salah satunya yaitu
sebuah studi adanya riwayat keluarga pada ibu seorang wanita yang
mengalami menopause dini. Beberapa hasil penelitian telah berhasil
mengindentifikasi gen yang turut menentukan menopause seorang wanita,
gen tersebut dijumpai pada kromosom 9 quantive-trait loci. Tapi diperlukan
beberapa penelitian untuk mengatahui apakah genetika menjadi faktor kunci
dalam menentukan usia menopause.
H. Status Gizi
Faktor yang juga mempengaruhi menopause lebih awal biasanya
dikarenakan konsumsi yang sembarangan. Jika ingin mencegah menopause
lebih awal dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat seperti
berhenti merkok, serta mengkonsumsi makanan yang baik misalnya sejak
21
masih muda rajin mengkonsumsi makanan seperti kedelai, kacang merah,
bengkoang, atau pepaya.
I. Menerapkan Pola makan yang sehat
Terdapatsejumlah zat gizi yang sangat penting saat wanita mengalami
menopause, diantara lain:
1. Kalsium
Pada masa premenopause kalsium mengalami penurunan,
kalsium penting untuk kekuatan tulang agar tetap kuat dan sehat
berhubungan dengan meningkatnya risiko wanita menopause
mengalami osteoporosis. Sumber kalsium yang baik antara lain dari
produk susu, misalnya susu, keju, yogurt, kuning telur.
2. Vitamin D
Vitamin D sangat baik untuk membantu penyerapan kalsium
pada tulang sehingga baik dikonsumsi bersamaan dengan kalsium
untuk menghambat terjadinya osteoporosis. Suplemen vitamin D dan
kalsium bisa mengurangi tetapi tidak bisa mencegah terjadinya
pengeroposan tulang saat premenopause, menopause, dan pasca
menopause. Sebagian besar vitamin D diperoleh dari kulit kita yang
terpapar sinar matahari, tetapi dalam jumlah kecil akan diperoleh dari
makanan yang kita peroleh. Sumber vitamin D yang baik antara lain
minyak ikan, ikan sardin, ikan makarel, hati, dan telur.
3. Vitamin E
Vitamin E melindungi wanita menopause dari masalah jantung
dan juga dapat mengatasi hot flush (rasa panas) danberkeringatdi
malamhari. Vitamin E dapat diperoleh darimakanan seperti kacang-
kacangan, biji-bijian, minyak sayur, dan sereal. [16]
4. Fitoestrogen
Fitoestrogen terdiri dari 3 komponen utama yaitu isoflavon,
coumstan, dan lignan. Isoflavon merupakan salah satu fitoestrogen
yang banyak diteliti. Beberapa studi menunjukan fitoestrogen
memiliki manfaat berkaitan dengan penyakit kardiovaskuler,
22
osteoporosis, dan gejala-gejala menopause. Sumber isoflavon dapat
diperoleh dari kacang merah, kecambah, atau kedelai (olahan kedelai
seperti susu, tahu, tempe). Kedelai dapat memperbaiki lipoprotein
dalam darah dan dap dapat menurunkan kadar kolesterol jahat.
5. Mengkonsumsi makanan yang mengandung serat
Serat penting karena menyerap air dan meningkatkan bakteria
yang bermanfaat dalam usus. Proses ini akan membentuk kotoran
dalam jumlah besar, dan membuat usus bekerja dengan baik, serta
mengurangi resiko penyakit usus besar. Demikian yang
terdapatdalam sayuran segar seperti bayam, kentang, kol, dan
kacang-kacangan. [16]
2.1.9 Penatalaksanaan
Semua wanita harus memahami bahwa pemberian Terapi Sulih Hormon (TSH)
bukan bertujuan untuk memperlambat menopause atau untuk mencegah agar
tidak tua, melainkan bertujuan untuk mengurangi, menghilangkan, dan
mencegah keluhan ataupun penyakit akibat kekurangan estrogen. Seorang
wanita harus memahami untung rugi penggunaan TSH dan penggunaannya pun
harus berdasarkan indikasi yang jelas. Wanita yang direkomendasikan untuk
diberikan TSH adalah :
23
tinggi badan, pemeriksaan ginekologik, palpasi payudara sampai pemeriksaan
mamografi, palpasi kelenjar tiroid, dan papsmear. Sedangkan pemeriksaan yang
dilakukan berdasarkan indikasi adalah uji kehamilan, uji progesterone, kadar
hormon progesterone, estradiol, FSH dan prolaktin, USG transvaginal, dilatasi
dan kuretase, metabolisme karbohidrat dan lemak, hemostasis,
osteodensitometer, dan fungsi kelenjar tiroid.
Bila akan mulai dengan TSH, hal-hal berikut ini perlu diperhatikan :
A. Jelaskan kegunaan TSH. Berikan informasi terutama terhadap :
- lamanya TSH yang harus digunakan.
- Dapat terjadi perdarahan
- Pemberian TSH dapat menimbulkan beberapa efek samping
- Hubungan TSH dengan kanker payudara.
B. Pemeriksaan dasar
Pada saat pasien datang, perlu dilakukan pemeriksaan seperti :
- pemeriksaan panggul : perlu diketahui ada tidaknya mioma uteri. TSH
memicu pertumbuhan mioma uteri
- palpasi payudara : adanya benjolan pada payudara merupakan indikasi
mutlak untuk dilakukan mamografi/ USG payudara dan kalau perlu
dilanjutkan dengan biopsy. Kecurigaan akan kanker payudara merupakan
kontraindikasi pemberian TSH.
- Pemeriksaan tekanan darah : hipertensi bukan merupakan kontraindikasi
pemberian TSH, tetapi pasien memerlukan pengawasan dan TSH
diberikan bersamaan dengan obat antihipertensi.
- Pemeriksaan densitometer tidak mutlak dilakukan dan lebih diutamakan
bagi pasien dengan faktor resiko osteoporosis
C. Tindak lanjut
Satu bulan kemudian pasien diminta datang untuk mengetahui hasil
pemberian TSH dan kemungkinan munculnya efek samping. Perdarahan
bercak umumnya terjadi pada 6 bulan pertama pemberian TSH dan lambat
laun akan hilang. Bila pada bulan pertama tidak ada masalah maka pasien
24
diminta datang 3 bulan kemudian. Lalu pasien diminta untuk datang rutin
setiap 6 bulan.
25
3-6 bulan dilakukan pengawasan ketebalan endometrium dengan USG. Berikut
terdapat jenis estrogen, dosis, dan cara pemberiannya.
Oral 17- estradiol 1-2 mg
Estradiol valerat 1-2 mg
Estrogen equin konjugasi 0.3 – 0.625 mg
Estriol 1-4 mg
Estropipete 0.625- 1.25 mg
Transdermal Estradiol (plester) 0.05-0.1 mg
Estradiol (gel) 0.5-1 mg
Semprotan hidung Estradiol hemihidrat 150-450 ug
Vaginal krem Estriol 0.5 mg
Estradiol 0.025 mg
Intramuskuler Estradiol valerat 4 mg
26
Dienoges (sintetik) 2 mg
Transdermal Noretisteron asetat (sintetik) 0.25 mg
Intrauterine Levonorgestrel 0.02 mg
27
penyebab terjadinya perdarahan. Apabila timbul perdarahan banyak maka perlu
dilakukan kuretase dan pemeriksaan PA untuk menyingkirkan keganasan. Bila
hasil PA menunjukkan hyperplasia maka pengobatan dilanjutkan dengan
pemberian progesterone dengan dosis 2x50 mg selama 3 bulan. Setelah 3 bulan
dilakukan kuretase ulang, bila sembuh pengobatan dilanjutkan selama 3 bulan
lagi untuk mencegah residif. Bila ternyata kambuh lagi maka sebaiknya
pertimbangkan histerektomi. [3]
Terapi tambahan
Terdiri dari diet dan olahraga. Sebagian besar pasien dengan sindroma
klimakterium mengalami hipokalsemia, hiperkolesterolemia serta memiliki
risiko terjadinya kanker endometrium. Untuk mencegah hipokalsemia, perlu
intake kalsium 1.000-1.500 mg/hari (setara dengan 1liter susu perhari), olahraga
rutin. Pemberian preparat estrogen selama beberapa tahun akan menurunkan
kejadian patah tulang 50-60% dan mencegah penyakit kardiovaskuler 45-50%.
[5,6]
28
BAB III
KESIMPULAN
Menopause merupakan salah satu fase kehidupan normal seorang wanita. Pada
masa menopause, reproduksi seorang wanita berhenti dan terjadi sejumlah perubahan
fisiologis. Perubahan fisiologis ini memang tidak mematikan namun dapat mengganggu
kualitas hidup sehari-hari. Menopause sendiri adalah masa berhentinya haid yang
permanen akibat dari hilangnya aktivitas folikuler ovarium dan terjadi sesudah 12 bulan
berturut-turut tidak mendapat haid dan tidak ada penyebab patologis atau fisiologis lain
yang nyata. Menopause alami biasa terjadi pada usia 45-55 tahun dengan rata-rata usia
29
Pada wanita yang mengalami menopause, biasa terjadi perubahan-perubahan
fisiologis seperti perubahan pola haid, hot flushes, atrofi genitourinaria , gangguan
menopause dapat dilakukan uji laboratorium seperti pengukuran FSH dan estradiol.
Terapi yang dapat diberikan untuk wanita menopause yaitu Terapi Sulih
Hormon namun pemberian terapi ini bukan bertujuan untuk memperlambat menopause
kekurangan estrogen.
DAFTAR PUSTAKA
1. Guyton AC, Hall JE. Endokrinologi dan reproduksi dalam Buku Ajar Fisiologi
30
3. Professor E. Barrett-Connor, Professor H. Burger, et al. Research on the
Kandungan Edisi ke-3. Jakarta:. PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Juli
2011.
5. Loho, M.F. Gangguan dalam masa menopause dan senium dalam Buku Ilmu
Kandungan Edisi Ketiga. PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Juli 2011.
6. Rosyada, M.A., dkk. 2016. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Usia
31