TUJUAN
1. Mengenal dan memahami cara pembuatan dan jenis-jenis basis sediaan ovula
2. Mengamati pengaruh basis terhadap karakteristik fisik sediaan ovula
O2N N CH3
N
Pemerian : hablur atau serbuk hablur, putih hingga kuning pucat, tidak
berbau, stabil diudara, tetapi lebih gelap bila terpapar oleh
cahaya.
Kelarutan : sukar larut dalam eter, agak sukar larut dalam air, dalam
etanol dan dalam kloroform
Jarak Lebur : antara 159o C sampai 163o C
Suhu penyimpanan : 15o C – 30o C
Susut pengeringan : tidak lebih dari 0,5% ; lakukan pengeringan pada suhu 105o C
selama 2 jam
Sisa pemijaran : tidak lebih dari 0,1%
Reabsorbsi pada usus : BA 80%
PP-nya + Ca 11%
Plasma t ½ 8 jam
Daya penetrasi melalui rectum baik
Golongan obat : obat keras
Dosis : 500-750 mg 3 kali sehari selama 5-10 hari ( DI hal 457)
Khasiat obat : antiamoeba, antitrikhomoniasis
OTT : disulfiram
Stabilitas : stabil di udara tetapi menjadi gelap bila terpapar oleh cahaya.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik dan tidak tembus cahaya
2. BAHAN PEMBAWA (HIDROFIL)
a. Gliserin (FI IV hal 413, handbook of pharmacetical excipient hal 204)
CH2OH.CHOH.CH2OH
BM 92,09
Pemerian : cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa manis, hanya
boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak), higroskopos,
netral terhadap lakmus.
Kelarutan : dapat bercampur dengan air dan etanol, tidak larut dalam
kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak
menguap.
Stabilitas : jika disimpan pada suhu rendah dapat mengkristal dan kristal
tidak dapat melebur sampai suhu dinaikan hingga 20o C.
Konsentrasi : lebih besar dari 20%
OTT : zat pengoksidasi kuat, zat besi (Fe)
Kegunaan : sebagai basis hidrofil pada ovula, antimicrobial preservative,
plasticizer, emollient
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
IV. FORMULA
METRONIDAZOL 500 mg
GLISERIN 75 %
GELATIN 15 %
AQUADEST 10 %