Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SISTEM

RUMAH KOST 58

Disusun oleh :

 Dedrick Kanata S. 682017001


 Kristian Mei H. 682017015
 Willy Thomas 682017038
 Diky Candra M. P. 682017136

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

2019
LATAR BELAKANG
Rumah kos atau sering juga disebut dengan kos-kosan merupakan salah satu kebutuhan
bagi para mahasiswa yang sedang menempuh ilmu di daerah lain dari luar kampung halaman,
dan rumah kos merupakan kebutuhan utama.

Indekos atau kos adalah sebuah jasa yang menawarkan sebuah kamar atau tempat untuk


ditinggali dengan sejumlah pembayaran tertentu untuk setiap periode tertentu (umumnya
pembayaran per bulan). Kata ini diserap dari frasa bahasa Belanda "in de kost". Definisi "in
de kost" sebenarnya adalah "makan di dalam", tetapi dapat pula berarti "tinggal dan ikut
makan" di dalam rumah tempat menumpang tinggal.

RUMAH KOST 58

Rumah Kost 58 ini dimiliki oleh seorang mahasiswa UKSW yang bernama Daniel
Albert. Melihat banyaknya mahasiswa lain yang kesulitan mencari kostan di sekitar kampus
Dipo. Daniel berinisiatif untuk menjadikan rumahnya sebagai tempat tinggal sewa (kost).
Selain bisa menjadi penghasilan sampingan untuk Daniel. Kost ini juga membantu
mahasiswa lain agar bisa memiliki kost-an yang dekat dengan kampus Dipo.

Daniel sendiri memiliki 2 rumah kost. Yang pertama berada di kota Semarang dan yang
satu lagi berada di jl. Cemara Salatiga yang menjadi objek observasi kami.

FASILITAS RUMAH KOST 58

Daniel mematok harga Rp.500.000 untuk satu bulannya. Dengan biaya tersebut, penyewa
mendapatkan beberapa fasilitas diantaranya adalah :

 Kamar beserta kasur dan lemari

 Wifi

 Kamar mandi luar

 Mesin cuci

 Listrik

 Air
Dengan harga sewa per-bulan yang relatif terjangkau. Daniel berhasil mengumpulkan 5
penyewa yang mengisi rumah kost nya. Para penyewa juga diberikan kunci rumah dan gembok
duplikat masing masing agar keamanan terjaga. Rumah kost Daniel ini juga tidak memiliki
aturan jam malam dimana para penyewa bebas keluar masuk kost dengan bebas kapanpun.

TEKNIK PEMASARAN

Agar rumah kost Daniel memiliki penyewa, Daniel melakukan teknik pemasaran
konvensional seperti dari mulut ke mulut saja. Walaupun begitu, rumah kost Daniel cepat penuh
dengan penyewa karena harga sewa rumah kost ini cukup terjangkau dengan seluruh fasilitas
yang diberikan.

METODOLOGI

a. Metode pengumpulan data


Metode yang dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi seputar rumah Kost
58 adalah dengan melakukan wawancara langsung dengan pemiliknya yaitu Daniel
Albert.
b. Metode pengembangan data
Metode untuk pengembangan data yang kelompok kami gunakan adalah Socialization
: Tacit to Tacit

KESIMPULAN

Rumah Kost 58 yang teretak di jl. Cemara, gang buntu no.58 ini dimiliki oleh seorang
mahasiswa UKSW yang bernama Daniel Albert. Daniel menyewakan rumahnya untuk menjadi
kost-an dengan tujuan mendapatkan penghasilan tambahan sekaligus membantu mahasiswa lain
memiliki tempat tinggal selama kuliah. Dengan biaya Rp.500.000 per bulan. penyewa mendapat
berbagai fasilitas termasuk kunci duplikat. Daniel melakukan pemasaran untuk kost nya dengan
cara konvensional seperti dari mulut ke mulut untuk mendapatkan penyewa.

Anda mungkin juga menyukai