Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rumah kos atau sering juga disebut dengan kos-kosan

merupakan salahsatu kebutuhan bagi para mahasiswa yang sedang

menempuh ilmu di daerah lain dari luar kampung halaman, dan rumah

kos merupakan kebutuhan utama. Pada umumnya mahasiswa yang

memiliki prekonomian tinggi akan tinggal di sebuah apartemen atau

guest house atau hotel, namun bagi mahasiswa yang memiliki kondisi

ekonomi menengah kebawah, biasanya akan tinggal di sebuh kamar

tinggal yang biasanya di sebut dengan rumah kos, atau sering juga di

sebut dengan kos-kosan.

Dari berbagai sudut pandang, rumah kos atau sering disebut dengan kos-

kosan memiliki perbedaan dengan rumah kontrakan sebagai hunian yang

biasanya menjadi objek perjanjian sewa-menyewa. Perbedaan tersebut

dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu antara lain: Pertama, bahwa jika

dilihat dari sistem pembayaran maka rumah kos atau kos-kosan melakukan

pembayaran dalam jangka bulanan atau kelipatan sedangkan rumah

kontrak jangka pembayaran yaitu tahuan atau kelipatan. Kedua, bahwa

jangka waktu sewa rumah kos atau kos-kosan yaitu terpaut bulanan,

sehingga jangka waktunya terbilang pendek sedangkan rumah kontak,

jangka waktu tahunan dan apabila belum habis jangka waktu dan penyewa

rumah kontrak bosan, maka penyewa biasanya melakukan oper kontrak

dengan pihak lain. Ketiga, bahwa garasi tempat parkir rumah kos atau kos-
kosan digunakan bersama-sama oleh para penghuni kos, sedangkan rumah

kontrak memiliki parkir pribadi. Keempat, bahwa tagihan listrik dan air di

rumah kos biasanya satu meteran digunakan oleh seluruh anak kos

sedangkan rumah kontrakan digunakan secara pribadi. Kelima bahwa,

pengawasan oleh pemilik di rumah kos atau kos-kosan maka ada yang

dinamakan ibu dan bapak kos sebagai pengelola sekaligus yang

mengawasi seluruh penghuni kos sedangkan rumah kontrak sudah seperti

milik sendiri, jadi langsung berhubungan dengan RT atau perangkat desa

setempat. Keenam, bahwa kondisi bangunan dalam hal ini rata-rata kondisi

bangunan rumah kos menyatu dengan rumah pemilik atau setidaknya

dekat dengan rumah pengelola kos, hal ini guna mempermudah dalam

mengawasi para penghuni kos, sedangkan rumah kontrak berdiri sendiri.

Ketujuh, bahwa dapur di rumah kos atau kos-kosan digunakan oleh

penghuni kos secara bersama-sama tapi rumah kontrakan memiliki dapur

pribadi seperti rumah pada umumnya. Kedelapan, bahwa kebebasan tamu

rumah kos atau kos-kosan jam dan lokasi penerimaan tamu dibatasi

biasanya dengan adanya peraturan kos-kosan, sedangkan rumah kontrak

bebas bertamu asalkan masih mematuhi norma agama dan adat setempat.

Kesembilan, yaitu kondisi penyewa rumah kos atau kos-kosan sangat

cocok untuk para pelajar, mahasiswa, atau para pekerja yang tinggal di

luar daerah, sedangkan rumah kontrak lebih cocok dengan pasangan suami

istri atau dapat disebut juga keluarga.


1.2. Peluang/Prosfek Bisnis

Belakangan ini berbisnis rumah kost adalah peluang bisnis yang

sangat menjanjikan. Apalagi di kota-kota yang notabennya sebagai kota

pelajar. Banyaknya pelajar mahasiswa yang berasal dari luar daerah

menjadikan usaha rumah kost ini semakin diminati. Selain penghasilan

yang terus mengalir setiap bulan/tahunnya, sebagai usaha jangka panjang,

yakni pemilik rumah kost dapat menikmati keuntungan dari terus naiknya

nilai tanah. Jadi dengan kata lain dengan menekuni bisnis ini kita akan

mendapatkan untung yang berlipat. Pengelolaan usaha kost-kostan ini pun

juga tidak begitu rumit. Dengan manajemen yang sangat sederhana kita

sudah bisa menjalankan bisnis ini. Bisnis rumah kost adalah bisnis klasik

untuk memenuhi permintaan rumah penginapan bagi para pendatang yang

semakin meningkat.

1.3. Tujuan (Umum,Khusus,Visi dan Misi)

Tujuan

1. Analisis tujuan pasar bertujuan untuk menilai apakah usaha kost ini akan mampu
memberikan keuntungan baik bagi pemiliknya maupun lingkungan sekitar.
2. Untuk memperoleh gambaran bagaimana cara memanfaatkan rumah kost sebagai
sarana berbisnis.
3. Untuk mengetahui prospek dari bisnis rumah kost.
4. Untuk memperoleh penghasilan yang dapat digunakan untuk menunjang
kebutuhan hidup.
5. Untuk belajar memahami apa yang saya dapatkan dari perkuliahan tentang
bisnis.
6. Untuk membantu mahasiswa yang datang dari daerah-daerah yang lain.
VISI Usaha Rumah Kost

Menjadikan rumah kost terpaporit dan yang unggul dalam pemasaran yang
menghasilkan pendapatan yang sesuai dan memiliki fasilitas yang nyaman dan
aman.

MISI Usaha Rumah Kost

 Menyelenggarakan dan memberikan fasilitas yang baik dan nyaman digunakan


dalam usaha rumah kost yang berkualitas dan efisien kepada setiap anak kost yang
berada di rumah kost ini.
 Memberikan permintaan setiap anak kost dalam memilih warna dinding kamar
yang diinginkan, memberikan 1(satu) lemari, 1(satu) meja belajar dan 1(satu)
tempat tidur.
 Melaksanakan kegiatan pengamanan dan keamanan kepada anak kost agar tidak
ada hal yang tidak diinginkan terjadi dan tidak mengganggu kehidupan
masyarakat sekitar kost-kostan tersebut.
BAB II
ALASAN MEMBANGUN BISNIS
RUMAH KOST

2.1. PERMINTAAN AKAN RUMAH KOST SANGAT TINGGI

Kebutuhan akan lokasi tinggal kost selalu meningkat setiap tahun. Hal ini
disebabkan pangsa market bisnis kos kosan, yakni mahasiswa dan karyawan tidak
jarang kali bertambah. Inilah yang mengakibatkan bisnis kos tidak jarang kali
ramai. untuk memaksimalkan profit atau deviden Anda, cobalah Anda membina
rumah kost di sekitar kampus atau pusat bisnis, sebab kedua lokasi tersebut ialah
lokasi yang sangat dibidik oleh semua penyewa kost.

2.2. BISNIS KOS KOSAN dapat memberikan pendapatan yang RUTIN


serta JANGKA PANJANG

pendapatan dari bisnis kos bersifat rutin dan jangka panjang, sebab tiap bulan
Anda bakal menerima penghasilan dari hasil sewa kos. Jangka masa-masa sewa
kos juga lumayan lama, dapat mencapai sejumlah tahun. Hal ini diakibatkan
karena mayoritas penyewa kost ialah mahasiswa yang merantau dari kota lain.
Selama si penyewa kost tsb masih dalam masa kuliah, ia bakal tetap terus sewa
kost Anda, bahkan sejumlah penyewa kost yang telah lulus kuliah memilih buat
bekerja di kota tsb.

2.3. PENGELOLAAN KOST RELATIF MUDAH

Menjalankan usaha kos kosan dapat dibilang paling mudah. Mungkin kita akan
mengalami kerepotan tapi urusan tsb terjadi hanya akan di awal mula bisnis saja,
yakni pada ketika mempersiapkan kamar-kamar kost, mulai dari desain kamar
kost, melakukan pembelian perabotan kemudahan dan perlengkapan elektronik
yang menjadi kemudahan kost, menggali asisten lokasi tinggal tangga dan petugas
keamanan, serta mempromosikan kost. Setelah langkah-langkah itu berlalu, Anda
bermukim mendelegasikan pengelolaan lokasi tinggal kost untuk orang keyakinan
Anda. Sesekali barangkali Anda perlu mengunjungi lokasi tinggal kost untuk
memeriksa suasana rumah kost, menerima duit sewa kost, serta menunaikan
tagihan-tagihan laksana listrik, air dan gaji asisten lokasi tinggal tangga dan
satpam.

2.4. PELUANG untuk MEMPEROLEH penghasilan TAMBAHAN

Alasan lain kenapa bisnis kos kosan ialah bisnis yang menguntungkan ialah
karena Anda dapat memperoleh penghasilan tambahan dari usaha ini. Di samping
dari duit sewa kos, Anda dapat mendapatkan penghasilan tambahan dari
meluangkan jasa dan memasarkan barang-barang keperluan penghuni kost. Ada
sejumlah jasa yang bisa ditawarkan untuk penghuni/penyewa kost antara beda
laundry, antar jemput dan catering. Di samping itu, kita juga dapat menawarkan
barang-barang keperluan sehari-hari laksana pulsa, air mineral dan mi instan.
Penggunaan sejumlah fasilitas tertentu contohnya AC, internet, televisi
berlangganan dan kamar mandi dalam juga dapat diperhitungkan sebagai ongkos
tambahan diluar sewa kos.

2.5. penghasilan LEBIH TINGGI DIBANDING mengkontrakan rumah

Pada saat hendak memperoleh penghasilan pasif dari suatu rumah, terdapat dua
opsi utama, yakni disewakan atau dikostkan. Karena dalil kepraktisan, pada
lazimnya orang lebih memilih mengkontrakan rumahnya. Dalam menjalankan
usaha lokasi tinggal kost memang tidak banyak lebih rumit dibanding
mengkontrakan rumah, bakal tetapi penghasilan yang didapatkan juga setimpal
dengan pengorbanan yang Anda sudah lakukan. penghasilan dari menjalankan
usaha kost jauh lebih tinggi dibanding mengkontrakan rumah, terlebih bila Anda
menyediakan kemudahan tambahan laksana yang sudah kami uraikan di atas.

2.6. KONDISI BANGUNAN LEBIH TERAWAT

Dikarenakan kita rutin mengecek rumah kost, maka situasi bangunan atau lokasi
tinggal kost pasti akan lebih terawat dikomparasikan dengan kita mengkontrakan
rumah. Sudah bukan rahasia umum bahwa penyewa lokasi tinggal tidak terlalu
menyimak perawatan rumah, sampai-sampai pada akhir masa sewa Anda bakal
menerima lokasi tinggal dalam suasana bocor atau rusak, dan Anda mesti
mengeluarkan ongkos perbaikan atau renovasi sebelum menyewakan kembali
lokasi tinggal tersebut untuk orang lain.

2.7. KENAIKAN HARGA RUMAH KOST LEBIH TINGGI

Andaikata suatu ketika Anda hendak menjual lokasi tinggal kost yang sudah Anda
kelola, maka harga lokasi tinggal kost tentu lebih tinggi bila dikomparasikan
dengan lokasi tinggal biasa. Selain sebab kondisi bangunan yang lebih terawat,
adanya penghasilan rutin dari penyewa kost pun menjadi nilai tambah. Calon
pembeli lokasi tinggal kost atau pihak lembaga finansial yang memperhitungkan
perkiraan harga lokasi tinggal akan memasukkan penghasilan rutin itu sebagai di
antara nilai positif yang dapat meningkatkan harga jual rumah.

2.8. MENJALIN RELASI

Sudah sering anda dengar kisah mengenai pensiunan yang hidup sendiri, jauh dari
anak-anaknya yang bermukim di luar kota. Mereka memilih untuk mengekostkan
lokasi tinggal tinggal mereka. Selain menyerahkan pendapatan tambahan untuk
mereka, kehadiran anak-penyewa kost pun mampu menjadi sumber keceriaan di
hidup mereka. Ada juga kisah mengenai pengelola kost yang kesudahannya
menjalin hubungan bisnis dengan penyewa kost atau orang tua dari penyewa kost.
Selain itu, Ada cerita kisah mengenai pengelola kost yang menjalin hubungan
yang erat dengan mahasiswa dari luar negeri yang mengikuti program pertukaran
pelajar. Menjalankan bisnis kos kosan tidak hanya soal uang, tetapi lebih dari itu,
menjalin hubungan dengan orang lain.
BAB III

PROSES BISNIS

3.1. Jangka Panjang

Penghasilan dari bisnis kost bersifat rutin dan jangka panjang, karena tiap bulan

Anda akan menerima penghasilan dari hasil sewa kost. Jangka waktu sewa kost

juga cukup lama, bisa mencapai beberapa tahun. Hal ini disebabkan karena

sebagian besar penyewa kost adalah mahasiswa yang merantau dari kota lain.

Selama si penyewa kost masih kuliah, ia akan tetap menyewa kost Anda, bahkan

beberapa penyewa kost yang telah lulus kuliah memilih untuk bekerja di kota

tersebut dan memutuskan untuk tetap tinggal di kost.

3.2. Finansial

Biaya Pembangunan
Kalkulasi biaya pembangunan kos ini adalah:
Tanah = 300 m2 x Rp 500.000 / m2 = Rp. 150.000.000
Bangunan = 300m2 x Rp 700.000 /m2 = Rp. 210.000.000
Tempat tidur, lemari, meja, dll= @ Rp 500.000 x 20 unit = Rp. 10.000.000
Lain-lain (perizininan, konsultan) = Rp. 10.000.000
Total biaya pembangunan = Rp. 380.000.000

Pemasukan / tahun :
Sewa kamar rata-rata Rp. 200.000/ bulan
Sewa 20 kamar kost = Rp. 200.000,00 x 20 x 12 = Rp. 48.000.000
Total Pemasukan = Rp. 48.000.000
Biaya Operasional/tahun :
Listrik = Rp. 250.000 x 12 = Rp. 3.000.000
Air = Rp. 100.000 x 12 = Rp. 1.200.000
Biaya perbaikan (cat, pompa air, keran air, dll) = Rp. 5.000.000
Total pengeluaran = Rp 9.200.000

Estimasi keuntungan bersih / tahun :


Rp 48.000.000 - Rp 9.200.000 = Rp 38.800.000

Payback Period:
Rp. 380.000.000 /Rp 38.800.000 =± 9 tahun

3.3. Fartnership/Mitra

Dalam menjalankan bisnis ini tentunya memerlukan fartnership / mitra sistem

aplikasi online untuk mepromosikan rumah kost.

3.4. Dibuka dengan Tim/showing

Membuka bisnis dengan tim merupakan pondasi suatu bisnis. Sukses tidaknya

bisnis akanbergantung pada kondisi tim . Definisi Tim adalah kerja tim, yaitu

serangkaian sikap dan perilaku dari orang-orang yang tergabung dalam sebuah

tim. Team work inilah yang nantinya akan menentukan perjalanan dari suatu

bisnis.

Manfaat yang diperoleh dengan adanya Tim/showing antara lain, dalam hal

pemecahan masalah. Adanya tim membuat suatu bisnis menjadi lebih cepat dan

lebih baik dalam mengambil keputusan. Hal ini akan diperoleh dari kerja tim yang

baik. Pada dasarnya keputusan yang diambil dari pemikiran banyak orang

hasilnya lebih baik dibandingkan pemikiran dari satu orang, dengan catatan

adanya rasa saling menghargai pendapat orang lain dan tidak egois.
Manfaat kedua adalah dalam hal menyelesaikan pekerjaan. Suatu pekerjaan akan

selesai dengan cepat jika dikerjakan secara bersama-sama. Tim yang baik akan

membagi setiap pekerjaan kepada seluruh anggota timnya sesuai dengan

kemampuan anggota masing-masing. Selain pekerjaan menjadi lebih cepat selesai,

masing-masing anggota tim juga dapat menunjukkan potensi yang ia miliki untuk

mengembangkan bisnisnya.

Manfaat yang ketiga dari sebuah Tim adalah adanya persaingan yang sehat di

dalam suatubisnis. Persaingan ini akan memotivasi setiap anggota tim untuk

melakukan pekerjaan sebaikmungkin, sehingga ia dapat menunjukkan bahwa ia

merupakan anggota tim yang unggul. Hal ini tentunya tidak hanya menimbulkan

dampak positif pada diri karyawan itu sendiri, tetapi juga bagi kehidupan bisnis

yang dijalankan.

Tim/showing juga memiliki manfaat untuk mengembangkan hubungan internal

dalam suatu bisnis. Adanya koordinasi antar anggota tim, akan menimbulkan

terbentuknya tim yang solid. Hal ini tentunya akan mengurangi timbulnya konflik

di dalam perusahaan. Sehingga diharapkan adanya team work yang baik akan

membuat bisnis dapat terus berlanjut, tanpa adanya konflik dari dalam

perusahaan.

Adanya kerja tim juga akan membantu dalam membentuk kualitas masing-

masing karyawan. Biasanya di dalam suatu Tim dilakukan pembagian kerja, dari

situlah perusahaan menjadi tahu, mana karyawan yang berpotensi, dan mana yang

kurang. Sehingga hal tersebut membuat masing-masing karyawan berlomba-

lomba menunjukkan potensi yang ia miliki.


Pentingnya Tim dalam suatu bisnis, memunculkan keinginan untuk bisa

membentuk team work yang berkualitas. Cara yang dapat dilakukan antara lain

dengan memilih anggota tim yang berkualitas. Hal pertama yang harus

diperhatikan dalam membentuk suatu tim adalah mengenai kualitas anggota tim.

Suatu tim yang dibentuk harus memiliki pemimpin yang berkompeten dan

anggota yang bisa mendukung bisnis agar berjalan dengan baik.

Selanjutnya, satukan tujuan yang ingin dicapai. Suatu tim harus memiliki tujuan

dalam bekerja. Hal ini akan membantu memotivasi seluruh anggota untuk bisa

bekerja sesuai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Team leader harus

mampu menggerakkan seluruh anggotanya untuk bisa bekerja sama mencapai

tujuan yang sudah ditentukan.

Tumbuhkan rasa kebersamaan dan kepercayaan di dalam sebuah tim. Terciptanya

rasa kebersamaan dan kepercayaan antar anggota tim, dapat mendukung

terciptanya tim yang solid. Rasa percaya akan membuat mereka mau bekerja

sama, membangun bisnis yang sedang dijalankan. Sehingga diharapkan mampu

mencapai tujuan dengan cepat.

Selalu melakukan perbaikan dan evaluasi secara periodik. Hal dilakukan untuk

mengukur sudah sejauh mana kondisi bisnis yang sudah kita jalankan. Selain itu

juga untuk mengetahui apakah Team yang dibentuk selama ini sudah berjalan

secara optimal. Serta untuk mengetahui hal apa saja yang harus diperbaiki,

khususnya di dalam team work itu sendiri, agar dapat bekerja dengan baik.

Berdasarkan uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa Team/showing adalah

penentu kesuksesan suatu bisnis. Suatu bisnis dapat bertahan lama jika memiliki

team work yang solid. Oleh sebab itu, dalam pembentukan team work harus
diperhatikan kinerja anggotanya. Orang- orang yang berada di dalam suatu team

work harus memiliki rasa kebersamaan, agar bisa bekerja sama membangun dan

mengelola bisnis yang sedang berjalan. Sehingga bisnis dapat bertahan lama.

3.5. Sosial-Budaya

Masarakat Indonesia sering kali memiliki pekerjaan yang lokasinya jauh dari

tempat dimana ia tinggal . Keadaan budaya pekerjaan orang Indonesia yang padat

hingga sore hari membuat manusia letih untuk pulang ke rumah yang jauh. ambil

contoh saja seorang karyawan kantor yang bekerja hingga sore hari bahkan

lembur hingga malam hari harus pulang ke rumah yang jauh dari kantornya tentu

akan membuat tubuh lelah. Oleh karena itu solusi untuk karyawan kantor adalah

menyewa kos-kosan untuk tempat tinggal selama hari kerja. Maka akan sangat

bermanfaat membangun rumah kost yang strategis dengan kantor,perusahaan,

universitas , sekolah dan dekat dengan pusat kota agar para karyawan kantor,

mahasiswa, dapat menerima benefit.

3.6. Lingkungan Geografi

Lingkungan geografi yang dipilih adalah daerah pusat kota, karna daerah ini

berdekatan target pasar yang dituju, yaitu daerah sekitar universitas, perkantoran

dan sekolah-sekolah.
3.7. Prioritas

Prioritas atau sasaran pasar dari usaha ini adalah pelajar, mahasiswa, karyawan

dan pemuda atau pemudi yang memiliki tempat tinggal jauhi dari aktivitas sehari-

harinya.
BAB IV

BISNIS UTAMA

4.1. Model Unbundling

Devisi Marketing (Pelanggan – Konsumen)

Dalam Unbundling Hubungan dengan Pelanggan pemisahaan ini

berfokus pada kebutuhan untuk memuaskan pelanggan. Dalam devisi

marketing ini yang menjadi Costumer Segments atau segment

pelanggannya adalah pelajar,mahasiswa, karyawan perusahaan yang

lebih khususnya membutuhkan tempat tinggal yang dekat dengan

sekolah, kampus, ataupun kantor, tidak mengenal usia dari pelajar,

mahasiwa sampai karyawan pun masuk dalam segmen pelanggan bisnis

ini, tidak mengenal gender atau jenis kelamin.

Dalam menjalin hubungan dengan pelanggan usaha ini atau (Costumer

Relationship) maka kami menyediakan fasilitas rumah kost yang

memadai bagi para pelanggan, tujuannya adalah membuat konsumen

merasa nyaman dan puas. Untuk mendapatkan atau mencari pelanggan,

kami menggunakan iklan sebagai Channels dalam usaha ini.

Value Proposition atau nilai lebih dari usaha kami adalah sesuai dengan

komitmen visi dan misi adalah membantu mahasiswa/karyawan yang

datang dari daerah daerah lain.


Key Activities atau kegiatan kunci yang dilakukan dalam usaha ini

adalah melakukan promosi tentang rumah kost dan fasilitas di dalamnya..

Promosi dilakukan menggunakan media social, iklan diberbagai koran,

radio, dll.

Key Resources atau asset dalam usaha ini tentu saja rumah kost yang

lebih unggul dari rumah kost lainnya.

Key Partnership atau mitra dalam devisi marketing ini adalah

perusahaan-perusahaan aplikasi promosi online agar bisa mengetahui

rumah kost yang strategis.

Cost Structure atau biaya yang dikeluarkan adalah biaya promosi dan juga

biaya iklan yang digunakan guna menunjang kebersahilan pemasaran

usaha ini.

Sedangkan Revenue Stream adalah biaya yang diterima dari biaya sewa

rumah kost tersebut.

- Devisi inprastruktur- propertis (sarana pendukung)

Infrastruktur merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan

sekumpulan fasilitas yang sengaja dibuat untuk mendukung aktivitas

kehidupan manusia. Infrastruktur biasanya sengaja dibangun untuk bisa


membantu dan mempermudah suatu kegiatan tertentu seperti transportasi,

pendataan penduduk, dan berbagai macam kegiatan lainnya.

Menurut Stone (1947), “Infrastruktur adalah berbagai fasilitas fisik yang

dibutuhkan dan dikembangkan oleh agen-agen public yang bertujuan

untuk memenuhi tujuan sosial dan ekonomi serta fungsi-fungsi

pemerintahan dalam hal transportasi, tenaga listrik, penyediaan air, dan

pelayanan-pelayanan lainnya yang serupa.”

Sarana pendukung pada usaha peralatan olahraga ini adalah kendaraan

untuk sarana transportasi.

4.2. Model Long Tail

 Permintaan

Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada

berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Singkatnya

permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu

pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan

tertentu dan dalam periode tertentu. Dalam mengukur permintaan atas jasa

pelayanan usaha ini, Tim mencoba melakukan survey lapangan dengan

menggunakan metode sampel terhadap beberapa karyawan, mahasiswa,

dan pelajar di kawasan Bandar Lampung.

- Penawaran

Pengertian penawaran (supply) diartikan sebagai kesediaan pemilik kost

untuk mempromosikan fasilitas fasilitas yang menunjang orang berminat


pada rumah kost. Penawaran juga dapat diartikan sebagai jumlah komoditas

atau output, baik berupa jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen.

Selama keadaan ceteris paribus, hanya perubahan harga barang yang

memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan. Faktor-faktor yang

memengaruhi penawaran, diantaranya:

 Biaya produksi

 Kemampuan perusahaan berproduksi

 Harapan perusahaan

 Ketersediaan sumber-sumber produksi

- Keseimbangan

Keseimbangan adalah adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan

kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas

keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli

(konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan

yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai,

biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan

pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.

di mana keseimbangan di dapat dari garis temu antara permintaan dan

penawaran peralatan olahraga di mana penawaran di lakukan oleh produsen

penjual peralatan olahraga dan permintaan di lakukan oleh konsumen .


 Jenis Produk Long Tail

Pada usaha bisnis kami ini jenis long tailnya dari produk, oleh karenak itu

biaya sewa harus di sesuaikan dengan modal pembangunan kost tersebut.

 Model Bisnis Gratis

Model bisnis gratis yaitu dalam pola ini setidaknya satu segmen

pelanggan utama terus – menerus merasakan manfaat penawaran gratis.

Pelanggan yang tidak membayar di danai oleh bagian model bisnis lain

atau segmen pelanggan lain.

Dalam metode model bisnis gratis, kami mempromosikan jika

membayar kost tepat waktu pada bulan-bulan awal maka akan ada

kompromi tentang pembayaran di bulan bulan berikutnya.

 Model Bisnis Terbuka

Bisnis ini merupakan bisnis yang tebuka untuk para pengusaha lain atau

mitra usaha untuk berkolaborasi, pengusaha penyedia jaringan WIFI

yang menurut kami paling cocok untuk berkolaborasi, melihat kebutuhan

penyewa kost membutuhkan internet dalam menunjang aktivitasnya.


BAB V

BISNIS MODEL

5.1. BISNIS MODEL KANVAS

5.1.1 Customer Segments (segmen pelanggan)

Kelompok target konsumen yang akan menjadi pelanggan kita dan kita

harus benar-benar bisa mendefinisikan secara spesifik siapa segment target

yang cocok, yaitu anak sekolah, mahasiswa, karyawan kantor yang berasal

dari daerah lain yang membutuhkan tempat tinggal yang dekat dengan

tempat ia melakukan aktivitas sehari-hari .Tentunya dengan cara

sosialisasi langsung dan membagikan brosur di tempat-tempat umum juga

memasang iklan pada media cetak dan media sosial.

5.1.2 Value propositions (proposisi nilai)

Bisnis ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan tempat tinggal bagi

masyarakat. Oleh karena itu tempat tinggal adalah salah satu kebutuhan

masyarakat untuk beristirahat secara jasmani dan rohani dan sebagai

tempat singgah setelah melakukan aktivitas-aktivitas sehari-hari.

5.1.3. Channels ( saluran menuju pelanggan)

Pada bisnis ini kami akan menyebarkan info ini ke tempat-tempat umum,

seperti sekolah, kawasan perkantoran atau perusahaan, kemudian

membagikan brosur, memasang iklan di media sosial.


5.1.4 Customer relationship ( hubungan dengan pelanggan )

Kami menerapkannya dengan cara memberikan pelayanan dengan

bersikap ramah dan sopan, berpakaian dengan rapih, berbicara dengan

bahasa yang baik dan sopan agar dapat terjalin serta customer merasa

terlayani dengan puas dengan layanan rumah kost

5.1.5 Revenue streams ( aliran pendapatan)

Aliran pendapatan usaha adalah dari pembayaran sewa kost per bulan

ataupun per tahun.

5.1.6 Key resources ( sumber daya kunci )

Kami menempatkan rumah kost di tempat yang strategis yaitu di tengah

pusat kota agar orang mudah terjangkau dan dekat dengan universitas,

perusahaan, pasar, mall dan lain sebagainya.

5.1.7 Key activities ( kegiatan-kegiatan kunci )

Aktivitas yang dilakukan dalam bisnis ini adalah terus melakukan

promosi rumah kost secara rutin untuk menarik minat masyarakat dengan

melampirkan fasilitas fasilitas .


5.1.8 Key partnership ( mitra kunci )

Mitra kami dalam membangun bisnis ini adalah investor-investor yang

berminat dengan rumah kost.

5.1.9 Cost structure ( struktur biaya-biaya )

Struktur biaya yang dikeluarkan berhubungan semua dengan 8 elemen

diatas seperti biaya pemasaran (promosi), biaya iklan, biaya perawatan,

dll.
5.2. Kerangka Model Canvas
5.3. Analisis SWOT

Strengh (Kekuatan)

1. Lokasi rumah kost sangat strategis karena dekat dengan mesjid, pasar,

perpustakaan, dan tidak jauh dari lokasi kampus Unsyiah, Stik Pantekulu dan Uin

Ar-raniry

2. Fasilitas rumah kost yang menarik dan lengkap

3. Akses jalan yang baik, lancar dan bebas dari macet

4. Air menggunakan air PDAM dan sumur

5. Harga relatif terjangkau

Weakness (kelemahan)

1. Mahalnya harga tanah karena lokasi cukup strategis

2. Kapasitas listrik yang terbatas sehingga pemakaiannya harus sehemat

mungkin

Opportunities (Peluang)

1. Menjamurnya tempat kos namun tidak memiliki faslitas penunjang kepuasan

konsumen.

2. Kurangnya tempat kos yang menyediakan fasilitas-fasilitas yang bagus namun

memiliki harga yang terjangkau.

3. Tempat yang stretegis untuk membuka usah rumah kos karena masih dalam

area kampus
Threats (Ancaman)

1. Banyaknya rumah kos yang harganya lebih murah meski fasilitasnya kurang lengkap.

2. Banyak rumah kos yang memiliki akses menuju kampus yang lebih dekat.

3. Para pengguna sering menyalahgunakan rumah kost tersebut, misalnya sebagai

tempat prostitusi terselubung, penjualan narkoba, atau persembunyian teroris.

4. Perawatan fasilitas kost kurang diperhatikan oleh para penghuninya.

5.4. Desain Bisnis

Wawasan Pelanggan

Penyewa rumah kos biasanya membutuhkan kamar yang bisa membuat meraka
merasa nyaman saat dihuni oleh karena itu fasilitas kamar menjadi yang
terpenting dalam menjaga kenyamanan.
- Pembentukan Ide

Key Activities Costumer


Value Relationship
Key Proposition Costumer
Partnership Segments

Key Channel
Resources

Cost Structur Revenue Stream

Hubungan Costumer Segment dengan Key Activities, Key Resources, Cost

Structur dan Revenue Stream adalah Pelanggan adalah target dari kegiatan kunci

yang dilakukan, untuk melaksanakan kegiatan dibutuhkan juga sumber daya kunci

yang menunjang kegiatan kunci yang dilakukan. Untuk melakukan kegiatan kunci

di butuhkan struktur-struktur biaya yang dikeluarkan, tujuannya adalah untuk

menarik pelanggan, sedangkan aliran pendapat di dapat dari biaya sewa kamar

kost.

Hubungan Key Partnership dengan Value Proposition adalah patner kunci adalah

salah satu kunci yang menentukan proposisi nilai.


Hubungan Costumer Segment dengan Value Proposition adalah pelanggan adalah

target dari nilai lebih (proposisi nilai) yang ditawarkan oleh kami.

Hubungan Value Proposition dengan Cost Structure dan Revenue Streams adalah

untuk membuat nilai lebih (proposisi nilai) yang diinginkan, diperlukan juga

struktur biaya yang digunakan untuk membuat nilai lebih tersebut. Sedangkan

aliran pendapatan di dapat dari nilai lebih yang ditawarkan kepada pelanggan.

Hubungan Cost Stucture dan Revenue Streams dengan Key Partnertship, Value

Proposition dan Channels adalah sebagai berikut, biaya yang dikeluarkan untuk

mitra kunci, nilai lebih (porposisi nilai) yang ditawarkan dan juga untuk saluran

menuju pelanggan akan berdampak juga untuk mendatangkan aliran pendapatan

dalam usaha ini.

Hubungan Key Partnersip dengan Revenue Streams dan Costumer Segments adalah

dengan bekerja sama dengan mitra kunci maka akan menarik minat pelanggan dan

pastinya juga akan mendatangkan keuntungan atau aliran pendapatan.

Anda mungkin juga menyukai