Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dyah Novia Nugraheni

NIM : 123011811014

LATIHAN KASUS I
Inspektorat Jenderal Departemen “Y” menerima surat pengaduan dari Masyarakat
Madani Jakarta tentang adanya pengadaan fiktif Komputer dan Printer dengan nilai
sebesarRp.235.000.000,00

Kepada Yth.
Bapak Inspektur Jenderal Departemen “Y”
Di
Jakarta

Bapak Inspektur Jenderal Departemen “Y” saya mewakili Masyarakat Madani sangat
sedih pada era reformasi sekarang ini masih ada korupsi di departemen yang seharusnya
memberikan bantuan peningkatan kesejahteraan masyarakat tetapi justru yang terjadi
adalah penggerogotan uang negara. Masalah yang saya ketahui adalah sebagai berikut:

1. Kontrak Nomor: .007/K/IV/2017 tanggal 14 April 2017, dengan nilai kontrak


seluruhnya sebesar Rp750.000.000,00, dengan rincian pengadaan 100 PC Pentium 4
dengan harga Rp.650.000.000,00 dan 50 buah Printer tipe C5280 dengan harga
Rp.100.000.000,00 antara Ditjen “X” Dep”Y” dan penyedia barang PT. MLG di
Jakarta
2. Menurut informasi yang saya peroleh barang yang diterima dari penyedia barang
hanya senilai Rp455.000.000,00 atau 70 unit PC (Komputer) dan Rp.60.000.000,00
atau 30 unit untuk printer
3. Ada kerja sama yang tidak sehat antara panitia penerima barang, petugas gudang,
penyedia barang, dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang dijabat oleh Sdr.
Slamet Waluyo, SH. PPK selalu memberikan pengarahan kepada panitia penerima
barang dan petugas gudang untuk memberikan pelayanan yang baik kepada rekanan
4. PPK selalu memberi uang kepada Sdr.Alpha, Beta dan Charli selaku Panitia
Penerima Barang setiap akhir bulan sebesar Rp400.000,00/orang. selama 7 bulan,
yaitu Juni 2017 hingga Desember 2017. Dengan adanya pengarahan dan pemberian
uang tersebut, Sdr. .Alpha, Beta dan Charli selaku Panitia Penerima Barang
seharusnya mengecek terlebih dahulu kebenaran berita acara serah-terima barang
(BASTB), dalam kenyatannya langsung menandatanganinya tanpa mengecek
kebenaran materinya. Demikian juga Sdr. Delta, sebagai petugas gudang yang
seharusnya mengecek terlebih dahulu kebenaran barang yang akan diterimanya
berdasarkan kontrak, kenyataannya langsung menandatangani faktur pengiriman
barang yang disodorkan oleh pihak ekspeditur.
5. Di lain pihak, rekanan juga memberi uang kepada Sdr. Delta, sebagai petugas
gudang sebesar Rp400.000,00/bulan selama bulan, Juni 2017 hingga Desember 2017.
6. PPK dapat memberi uang kepada Panitia Penerima Barang karena pihaknya
menerima uang dari rekanan sebesar Rp6.500.000,00/bulan dalam periode yang sama.

Diminta:
Dari surat pengaduan tersebut saudara sebagai auditor forensik Itjen diminta untuk
melakukan identifikasi awal apakah surat pengaduan tersebut layak untuk ditindak lanjuti
dengan audit investigatif/forensik.
Jawaban:

Identifikasi awal
Identifikasi Surat pengaduan tersebut dengan 5W dan 1 H (ASIADIBIBAG) sebagai
berikut:
1). Apa (What) yaitu apa masalahnya?
Jawab: Pengadaan Komputer dan Printer kurang senilai Rp235.000.000,00;

2) Siapa (Who) yaitu siapa yang diduga sebagai pelakunya?


Jawab: PPK, panitia penerima barang, petugas gudang, dan rekanan
(penyedia barang);

3) Dimana (Where) yaitu dimana kejadiannya?


Jawab: Di Ditjen “X” Dep”Y” Jakarta

4) Bilamana (When) yaitu kapan kejadiannya?


Jawab: Tahun 2007

5) Mengapa (Why) yaitu mengapa terjadi?


Jawab: Disengaja oleh PPK dan rekanan

6) Bagaimana (How) yaitu bagaimana proses kejadiannya?


Jawab: Ada kerja sama yang tidak sehat antara PPK, Rekanan dan panitia panitia
penerima barang, dan petugas gudang. PPK selalu memberikan pengarahan kepada
panitia penerima barang dan petugas gudang untuk menandatangani BASTB dan
faktur pengiriman barang tanpa melihat jumlah yang seharusnya. Untuk pengaturan
itu terdapat pemberian uang sebesar Rp.400,000.00 per bulan yang berasal dari
rekanan.

Dari identifikasi atas surat pengaduan telah terjawab dengan baik semua komponen
ASIADIBIBAG maka dapat dibuat laporan hasil telaahan awal.
Unsur-unsur dari kecurangan harus ada, jika ada yang tidak ada maka dianggap
kecurangan atau fraud tidak terjadi. Unsur tersebut adalah :
a. Bukan hanya pembuatan pernyataan yang salah, tetapi fraud adalah perbuatan
melanggar peraturan, standar, ketentuan dan dalam situasi tertentu melanggar
hukum.

b. Terdapat penyalahgunaan atau pemanfaatan kedudukan, pekerjaan, dan jabatan untuk


kepentingan dan keuntungan pribadinya.
Contoh : Ada kerja sama yang tidak sehat antara panitia penerima barang, petugas
gudang, penyedia barang, dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). PPK selalu
memberikan pengarahan kepada panitia penerima barang dan petugas gudang untuk
memberikan pelayanan yang baik kepada rekanan

c. Meliputi masa lampau atau sekarang karena perhitungan kerugian yang diderita
korban umumnya dihubungkan dengan perbuatan yang sudah dan sedang terjadi.
Contoh : Kontrak Nomor: .007/K/IV/2017 tanggal 14 April 2017 dan PPK selalu
memberi uang Panitia Penerima Barang selama 7 bulan, yaitu Juni 2017 hingga
Desember 2017

d. Kesengajaan perbuatan atau ceroboh yang disengaja (make-knowingly or recklessly),


apabila kesengajaan itu dilakukan terhadap suatu data atau informasi atau laporan
atau bukti transaksi, hal itu dengan maksud untuk menyebabkan suatu pihak beraksi
atau terpengaruh atau salah atau tertipu dalam membaca dan memahami data.
Contoh:
- PPK selalu memberi uang kepada Sdr.Alpha, Beta dan Charli selaku Panitia
Penerima Barang setiap akhir bulan sebesar Rp400.000,00/orang
- rekanan juga memberi uang kepada Sdr. Delta, sebagai petugas gudang sebesar
Rp400.000,00/bulan selama bulan
- PPK dapat memberi uang kepada Panitia Penerima Barang karena pihaknya
menerima uang dari rekanan sebesar Rp6.500.000,00/bulan
e. Pihak yang dirugikan mengandalkan dan tertipu oleh pernyataan yang dibuat salah
yang merugikan. Artinya ada pihak yang menderita kerugian, dan sebaliknya ada
pihak yang mendapat manfaat atau keuntungan secara tidak sah baik dalam bentuk
uang atau harta maupun keuntungan ekonomis lainnya.
Contoh :
nilai kontrak seluruhnya sebesar Rp750.000.000,00,
rincian pengadaan 100 PC Pentium 4 ,harga Rp.650.000.000,00
dan 50 buah Printer tipe C5280 dengan harga Rp.100.000.000,00
Menurut informasi yang saya peroleh barang yang diterima dari penyedia barang hanya
senilai Rp455.000.000,00 atau
70 unit PC (Komputer) dan Rp.60.000.000,00 atau 30 unit untuk printer

Anda mungkin juga menyukai