Oleh:
NIM : 16050394063
Pertemuan Ke 3
Manajemen pada dasarnya adalah upaya untuk menggunakan sumber daya (dalam
konteks ini uang) secara efektif sehingga mencapai tujuan. Adapun keuangan berarti
segala hal yang berkaitan dengan uang.
Adapun Bambang Riyanto, seorang ahli dari Indonesia, berpendapat bahwa pengertian
manajemen keuangan adalah semua aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan upaya
untuk mendapatkan pembiayaan yang diperlukan dengan dana seminimal mungkin dan
syarat-syarat yang menguntungkan, dan usaha untuk menggunakan dana tersebut
seefisien mungkin.
Jadi, secara kolektif, artinya adalah suatu upaya yang dilakukan untuk merencanakan,
mengatur, mengotrol, dan menyimpan dana sehingga bisa tujuan bisa tercapai (efektif)
dengan usaha seminimal mungkin (efisien).
2. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan
1. Planning atau Perencanaan Keuangan, meliputi Perencanaan Arus Kas dan Rugi
Laba.
2. Budgeting atau Anggaran, perencanaan penerimaan dan pengalokasian anggaran
biaya secara efisien dan memaksimalkan dana yang dimiliki.
3. Controlling atau Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas
keuangan dan sistem keuangan perusahaan.
4. Auditing atau Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas
keuangan perusahaan yang ada agar sesuai dengan kaidah standar akuntansi dan tidak
terjadi penyimpangan.
5. Reporting atau Pelaporan Keuangan, menyediakan laporan informasi tentang kondisi
keuangan perusahaan dan analisa rasio laporan keuangan.
Ada tujuan atau alasan perusahaan menerapkan strategi manajemen ini untuk
menumbuhkan bisnis mereka. Berikut adalah tujuannya :
1. Maksimalisasi Keuntungan
Tetapi fokus utamanya adalah bahwa individu atau departemen yang menangani masalah
keuangan perusahaan harus memastikan bahwa perusahaan yang bersangkutan
menghasilkan laba yang cukup.
2. Mobilisasi Keuangan yang Tepat
Pengumpulan dana untuk menjalankan bisnis juga merupakan bagian inti dari sebuah
sistem manajemen keuangan yang perlu ditangani manajer dengan tepat.
Setelah manajer menyimpulkan estimasi jumlah yang dibutuhkan untuk proses bisnis,
jumlah yang diperlukan kemudian dapat diminta dari sumber hukum apa pun seperti surat
hutang, saham, atau bahkan permintaan pinjaman bank. Tetapi intinya adalah bahwa harus
ada keseimbangan yang tepat antara uang yang dimiliki perusahaan dan jumlah yang
dipinjam.
Kelangsungan hidup perusahaan sangat penting. Itulah salah satu alasan manajemen
mempertimbangkan untuk mempekerjakan manajer keuangan yang tepat sejak awal.
Manajer harus membuat keputusan keuangan yang memadai untuk memastikan
perusahaan berhasil.
Harus ada pemahaman dan korporasi yang tepat antara berbagai departemen. Departemen
keuangan harus memahami dan setuju dengan departemen lain dalam perusahaan agar
bisnis berfungsi dengan lancar.
Manajer keuangan juga mencoba yang terbaik untuk mengurangi biaya modal, yang
merupakan sesuatu yang vital bagi bisnis. Mereka memastikan uang yang dipinjam
menarik sedikit suku bunga sehingga perusahaan dapat memaksimalkan keuntungan.
1. Liquidity Ratio, nilai rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi
seluruh kewajiban finansial dalam jangka pendek. Laporan berupa analisa Current
Ratio dan Working Capital to Total Asset (WCTAR).
2. Leverage Ratio , rasio untuk menilai seberapa besar dana yang diberikan oleh
pemegang saham atau owner dibandingkan dengan dana yang diperoleh dari
pinjaman dari dari pihak kreditur. Laporan berupa Total Debt to Assets (DAR),
Total Debt to Equity (DER).
3. Activity Ratio, rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen dalam
menggunakan sumber dayanya. Semua rasio aktifitas melibatkan perbandingan antara
tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aset yang dimiliki. Laporan analisa
berupa Total Asset Turn Over (ATO), Working Capital Turn Over (WCTO), Total
Equity to Total Asset (EA).
4. Rentability Ratio, rasio ini digunakan untuk menilai tingkat efektifitas manajemen
yang dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan.
Laporan analisa berupa Return on Equity (ROE), Return on Assets (ROA), Earning
Power of to Total Invesment (EPTI), Gross Profit Margin (GPM), dan Operating
Income (OI).
5. Kesimpulan
Seorang manajer keuangan memiliki peran untuk merencanakan dan mengontrol keuangan
perusahaan, menentukan komposisi modal, dan mengelola surplus. Dengan begitu,
keberlangsungan suatu perusahaan ditentukan oleh baik tidaknya pengaturan dan
pengelolaan keuangannya.