Anda di halaman 1dari 3

Nama : Vira yuniar J.

Paute

NPM : 2220192019

Tugas : Perencanaan pangan dan gizi

1. Konsep perencanaan pangan dan gizi


Perencanaan memiliki arti penting yaitu memberikan gambaran tujuan yang ingin
di capai dan bagaimana tujuan di capai. perencanaan juga menjadi pedoman bagi
pelaksanaan kegiatan yang ditujukan utuk mencapai tujuan tertentu, Perencanaan j
dapat memperkirakan terhadap yg akan di lalui-meminimalkan ketidakpastian dan
memberi kesempatan untuk memilih berbagai alternative terbaik untuk pencapaian
tujuan.
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah
maupun tidak diolah yang di peruntukkan sebagai makanan atau minuman bagi
konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan
bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau
pembuatan makanan atau minuman.
Gizi adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam Pangan yang terdiri atas
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, air, dan komponen lain yang
bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia.
Jadi perencanaan pangan dan gizi merupakan pemberian gambaran tujuan yang
ingin di capai di bidang pertanian, peternakan, dan berbagai sumber hayati.
Perencanaan Pangan dilakukan untuk merancang Penyelenggaraan Pangan kearah
Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan.
2. Identifikasih masalah pangan dan gizi
Dalam mengidentifikasih masalah pangan dan gizi, kita harus memperhatikan
hal-hal yang penting, dimana Untuk membuat formulasi kebijakan perlu di ketahui
dan di analisis situasi yang ada, untuk mengidentifikasi masalah, mencakup macam,
besar dan luasnya serta sebab-sebab terjadinya. Dengan demikian dapat ditentukan
prioritas program yang akan dirancang. Biasanya masalah gizi di negara sedang
berkembang dipengaruhi oleh daerah dan musim. Pola konsumsi makananan sangat
berbeda dari daerah ke daerah lain, karena dipengaruhi oleh agama, adat istiadat ,
tingkat urbanisasi dan faktor lainnya . faktor faktor tersebut antara lain akan
berpengaruh baik terhadap produksi pangan nabati maupun hewani serta pola
konsumsinya. Masalah gizi pada penduduk yang tinggal di pedesaan. Penduduk
miskin, biasanya mengkonsumsi makanan yang lebih murah dan menu biasanya
kurang bervarisi. Sebaliknya pada penduduk yang berpenghassilan tinggi biasanya
mengkonsumsi makanan yang harganya lebih tinggi, akan tetapi penghasilan tinggi
tidak menjamin tercapainya gizi yang baik. Masalah gizi bqnyk terjadi pada golongan
yang rawan yaitu anak-anak setelah masa penyapihan, ibu hamil dan ibu menyusui. Di
negara yang sedang berkembang, kematian anak-anak berumur 1-4 tahun anatara lain
di pengaruhi oleh keadaan gizi. Dan juga permasalahan pangan dan gizi pada Negara
berkembang ini mencakup permasalahan Stunting, wasting dan overweight, Yang
dimana seharusnya ini segera di selesaikan dengan memperhatikan pangan dan gizi di
suatu Negara tersebut.
3. Penilaian status pangan dan gizi
Pada penilaian status pangan dan gizi kita harus memperhatikan status dari
pangan tersebut, apakah pangan tersebut baik untuk di konsumsi atau berbahaya,
dalam hal ini keamanan pangan harus di utamakan, hygenitasnya, kandungan kimia
yang terdapat di dalam pangan dan juga bagaiamana proses penyimpanannya agar
status dari pangan tersebut layak untuk di knsumsi, bukan hanya pangannya sja tetapi
zat gizi yang terdapat di dalam bahan pangan tersebut juga harus di ketahui agar
nantinya ketika masyarakat sudah mengetahui status pangan dan gizi mereka bisa
lebih baik dalam memilih bahan pangan untuk kebutuhan meraka. Dimana Keamanan
Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah Pangan dari
kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapa tmengganggu,
merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi. Mutu
Pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan dan kandungan Gizi
Pangan.
4. Keadaan persediaan dan konsumsi pangan
Penyediaan pangan adalah pengadaan bahan makanan dari proses memilih dan
mengelola makanan. Upaya untuk mencapai status gizi masyarakat yang baik
atau optimal dimulai dengan penyediaan pangan yang cukup. Penyediaan pangan
yang cukup dapat diperoleh dengan menggunakan produksi pangan dalam negeri
melalui upaya memanfaatkan atau menggunakan hasil pertanian sendiri seperti
bahan makanan pokok, lauk pauk, sayur-mayur, dan buah-buahan. Agar produksi
pangan dapat dimanfaatkan setinggi-tingginya perlu diberikan perlakuan
pascapanen yang sebaik-baiknya. Sedangkan keadaan persediaan pangan yaitu
suatu keadaan dimana persediaan bahan makanan dari proses sampai mengolah
makanan tersebut.
Konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah pangan yang di makan oleh seseorang
dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan yang dimaksudkan
untuk memenuhi kebutuhan individu secara biologik, psikologik, maupun sosial.
Pola konsumsi pangan adalah susunan makanan yang mencakup jenis dan jumlah
bahan makanan rata-rata per orang per hari yang umum dikonsumsi/dimakan
penduduk dalam jangka waktu tertentu. Pola konsumsi pangan di Indonesia masih
belum sesuai dengan pola pangan ideal yang tertuang dalam pola pangan harapan.
Peningkatan kualitas konsumsi pangan dilakukan dengan mempercepat
penganekaragaman konsumsi pangan, mendorong perilaku konsumsi pangan,
meningkatkan pembinaan dan pengawasan keamanan pangan, dan memfasilitasi
pengembangan industri pangan UMKM. Upaya pemantapan ketahanan pangan
pada saat ini menghadapi berbagai masalah dan tantangan. Para pakar pertanian
dan pangan menyebutkan bahwa masalah utama ketahanan pangan adalah
menyempitnya lahan pertanian terutama lahan sawah yang berdampak pada
pengurangan luas panen dan produksi pangan. Maka dari itu di butuhkan upaya-
upaya yang cepat untuk menangani hal ini, agar bisa segera terselesaikan.

Anda mungkin juga menyukai