Perencanaan memiliki arti penting yaitu memberikan gambaran tujuan yang ingin di capai dan bagaimana tujuan di capai. perencanaan juga menjadi pedoman bagi pelaksanaan kegiatan yang ditujukan utuk mencapai tujuan tertentu, Perencanaan j dapat memperkirakan terhadap yg akan di lalui-meminimalkan ketidakpastian dan memberi kesempatan untuk memilih berbagai alternative terbaik untuk pencapaian tujuan. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang di peruntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman. Gizi adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam Pangan yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, air, dan komponen lain yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia. Jadi perencanaan pangan dan gizi merupakan pemberian gambaran tujuan yang ingin di capai di bidang pertanian, peternakan, dan berbagai sumber hayati. Perencanaan Pangan dilakukan untuk merancang Penyelenggaraan Pangan kearah Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan. 2. Identifikasih masalah pangan dan gizi Dalam mengidentifikasih masalah pangan dan gizi, kita harus memperhatikan hal-hal yang penting, dimana Untuk membuat formulasi kebijakan perlu di ketahui dan di analisis situasi yang ada, untuk mengidentifikasi masalah, mencakup macam, besar dan luasnya serta sebab-sebab terjadinya. Dengan demikian dapat ditentukan prioritas program yang akan dirancang. Biasanya masalah gizi di negara sedang berkembang dipengaruhi oleh daerah dan musim. Pola konsumsi makananan sangat berbeda dari daerah ke daerah lain, karena dipengaruhi oleh agama, adat istiadat , tingkat urbanisasi dan faktor lainnya . faktor faktor tersebut antara lain akan berpengaruh baik terhadap produksi pangan nabati maupun hewani serta pola konsumsinya. Masalah gizi pada penduduk yang tinggal di pedesaan. Penduduk miskin, biasanya mengkonsumsi makanan yang lebih murah dan menu biasanya kurang bervarisi. Sebaliknya pada penduduk yang berpenghassilan tinggi biasanya mengkonsumsi makanan yang harganya lebih tinggi, akan tetapi penghasilan tinggi tidak menjamin tercapainya gizi yang baik. Masalah gizi bqnyk terjadi pada golongan yang rawan yaitu anak-anak setelah masa penyapihan, ibu hamil dan ibu menyusui. Di negara yang sedang berkembang, kematian anak-anak berumur 1-4 tahun anatara lain di pengaruhi oleh keadaan gizi. Dan juga permasalahan pangan dan gizi pada Negara berkembang ini mencakup permasalahan Stunting, wasting dan overweight, Yang dimana seharusnya ini segera di selesaikan dengan memperhatikan pangan dan gizi di suatu Negara tersebut. 3. Penilaian status pangan dan gizi Pada penilaian status pangan dan gizi kita harus memperhatikan status dari pangan tersebut, apakah pangan tersebut baik untuk di konsumsi atau berbahaya, dalam hal ini keamanan pangan harus di utamakan, hygenitasnya, kandungan kimia yang terdapat di dalam pangan dan juga bagaiamana proses penyimpanannya agar status dari pangan tersebut layak untuk di knsumsi, bukan hanya pangannya sja tetapi zat gizi yang terdapat di dalam bahan pangan tersebut juga harus di ketahui agar nantinya ketika masyarakat sudah mengetahui status pangan dan gizi mereka bisa lebih baik dalam memilih bahan pangan untuk kebutuhan meraka. Dimana Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah Pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapa tmengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi. Mutu Pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan dan kandungan Gizi Pangan. 4. Keadaan persediaan dan konsumsi pangan Penyediaan pangan adalah pengadaan bahan makanan dari proses memilih dan mengelola makanan. Upaya untuk mencapai status gizi masyarakat yang baik atau optimal dimulai dengan penyediaan pangan yang cukup. Penyediaan pangan yang cukup dapat diperoleh dengan menggunakan produksi pangan dalam negeri melalui upaya memanfaatkan atau menggunakan hasil pertanian sendiri seperti bahan makanan pokok, lauk pauk, sayur-mayur, dan buah-buahan. Agar produksi pangan dapat dimanfaatkan setinggi-tingginya perlu diberikan perlakuan pascapanen yang sebaik-baiknya. Sedangkan keadaan persediaan pangan yaitu suatu keadaan dimana persediaan bahan makanan dari proses sampai mengolah makanan tersebut. Konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah pangan yang di makan oleh seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan individu secara biologik, psikologik, maupun sosial. Pola konsumsi pangan adalah susunan makanan yang mencakup jenis dan jumlah bahan makanan rata-rata per orang per hari yang umum dikonsumsi/dimakan penduduk dalam jangka waktu tertentu. Pola konsumsi pangan di Indonesia masih belum sesuai dengan pola pangan ideal yang tertuang dalam pola pangan harapan. Peningkatan kualitas konsumsi pangan dilakukan dengan mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan, mendorong perilaku konsumsi pangan, meningkatkan pembinaan dan pengawasan keamanan pangan, dan memfasilitasi pengembangan industri pangan UMKM. Upaya pemantapan ketahanan pangan pada saat ini menghadapi berbagai masalah dan tantangan. Para pakar pertanian dan pangan menyebutkan bahwa masalah utama ketahanan pangan adalah menyempitnya lahan pertanian terutama lahan sawah yang berdampak pada pengurangan luas panen dan produksi pangan. Maka dari itu di butuhkan upaya- upaya yang cepat untuk menangani hal ini, agar bisa segera terselesaikan.