Anda di halaman 1dari 20

BAB I

TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mengetahui indeks massa tubuh dan kebutuhan energi harian.


2. Mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi BMR.
3. Mengkaji kebutuhan diet seseorang.
4. Menentukan saran nutrisi berdasarkan problem klinis yang dialami

1
BAB II
HASIL PRAKTIKUM

I. Tabel Indeks Massa Tubuh


Tujuan : Mengukur indeks masa tubuh
No Berat Tinggi BMI
Nama/NRP
. Badan Badan (kesimpulan)
1 Yolanda Olivia Cahyasari 23,90
65 kg 165 cm
(110117198) (Kegemukan)
2 Devina Erawati Santoso 19,36
54 kg 167 cm
(110117199) (Normal)
3 Fatwa Hakim Kharisma 20,07
55 kg 165 cm
(110117201) (Normal)
4 Griselda Celine Ezar (110117202) 19,15
46 kg 155 cm
(Normal)
5 Windi Presika Liemianti 21,17
47 kg 149 cm
(110117216) (Normal)
6 Lanny Gregorius (110117217) 25
64 kg 160 cm
(Kegemukan)
7 Dhea hasna fairuz (110117219) 20,04
49 kg 155 cm
(Normal)

II. Tabel Kebutuhan Energi

Jenis Kebutuhan energi


No Nama/NRP
Kelamin H-benedict Shofield
Yolanda Olivia Cahyasari
1 P 1.486,7 kkal/hari 1.447 kkal/hari
(110117198)
Devina Erawati Santoso
2 P 1.389,4 kkal/hari 1.284,2 kkal/hari
(110117199)
Fatwa Hakim Kharisma
3 L 1.581,1 kkal/hari 1.624 kkal/hari
(110117201)
4 Griselda Celine Ezar (110117202) P 1.291 kkal/hari 1.301,8 kkal/hari
Windi Presika Liemianti
5 P 1.289,8 kkal/hari 1.315,1 kkal/hari
(110117216)
Lanny Gregorius (110117217)
6 P 1.472,8 kkal/hari 1.241,2 kkal/hari
Dhea hasna fairuz (110117219)
7 P 1.319,8 kkal/hari 1.341.7 kkal/hari
2
III. Tabel Massa Otot Rangka
Tujuan : Mengukur masa otot rangka

Lingkar Pergelangan
No Nama/NRP Penilaian
Tangan Pinggang
Yolanda Olivia Cahyasari
1 15 cm 74 cm Resiko : Rendah
(110117198)
Devina Erawati Santoso
2 15 cm 63 cm Resiko : Rendah
(110117199)
Fatwa Hakim Kharisma
3 16 cm 70 cm Resiko : Rendah
(110117201)
Griselda Celine Ezar
4 14 cm 70 cm Resiko : Rendah
(110117202)
Windi Presika Liemianti
5 13,5 cm 66 cm Resiko : Rendah
(110117216)
6 Lanny Gregorius (110117217) 15 cm 80 cm Resiko : Rendah
7 Dhea hasna fairuz (110117219) 13,5 cm 71 cm Resiko : Rendah

IV. Spektrum Kondisi Klinis Nutrisi dan Jenis Diet

3
Spectrum kondisi
No Nama / NRP Pengaturan nutrisi
klinis
- Mengonsumsi makanan rendah
kalori (daging tanpa lemak)
1 Obesitas - Menghindari kandunganlemak
jenuh yang berlebih ( babi,
kepiting)
- Meningkatkan pola makan tinggi
2 Konstipasi serat
- Banyak minum air putih
- Mengurangi konsumsi susu yang
mengandung laktosa dan diganti
3 Intoleransi laktosa
susu dari lemak nabati (susu
kedelai)
- Mengonsumsi makanan berserat,
Operasi Besar berkarbohidrat, protein, buah
4
Abdomen dan sayur

- Mengkonsumsi makanan yang


5 Penyakit Coeliac bebas gluten

- Mengkonsumsi makanan dengan


vitamin b12 (dari hewani :
6 Anemia Perniciosa
daging, ikan, keju)

- Makan ssecara teratur yang


7 Anoreksia
mengandung karbohidrat

4
BAB III
PEMBAHASAN

I. Indeks Massa Tubuh dan Kebutuhan Energi


Indeks massa tubuh (IMT) adalah nilai yang diambil dari perhitungan antara berat badan
(BB) dan tinggi badan (TB) seseorang. IMT dipercayai dapat menjadi indikator atau
mengambarkan kadar adipositas dalam tubuh seseorang. IMT yang biasanya digunakan
sebagai indikator obesitas ternyata berpengaruh terhadap massa otot. Semakin besar
nilai IMT, maka semakin banyak massa otot yang dimiliki (Nasrulloh,2009).
Kelebihan Indeks Massa Tubuh :
a. Pengukuran sederhana dan mudah dilakukan.
b. Dapat menentukan kelebihan dan kekurangan berat badan.
Kekurangan Indeks Massa Tubuh :
a. Hanya dapat digunakan untuk menentukan status gizi orang dewasa (usia 18 tahun ke
atas).
b. Tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan.
c. Tidak dapat digunakan untuk menentukan status gizi bagi orang yang menderita sakit
edema, asites, dan hepatomegali.
Adapun cara penilaian menggunakan formulasi berikut :
Berat Badan(Kg)
IMT =
Tinggi Badan(M 2)
Tabel Indeks Massa Tubuh (IMT)
IMT Kategori Berat Badan
<18,5 Kurang
18,5-24,9 Normal
25,0-29,9 Lebih
30,0-34,9 Obesitas 1
35,0-39,9 Obesitas 2
>39,9 Sangat obes
(Sumber : Buku Ilmu Gizi (Korelasi Gizi, Kesehatan, dan Produksi Kerja))
5
Indeks Massa Tubuh & Lingkaran Pergelangan Tangan
90
80
70
60

50
40
30
20
10

0 BMI Lingkar Pergelangan tangan


Celine Fatwa Windy Pinggang
Lingkar Devina Dhea Lanny Yolanda

Berdasarkan data indeks massa tubuh menunjukkan bahwa Celine, Fatwa, Windy,
Devina, Dhea berada di batas normal. Sedangkan Lanny dan Yolanda berada di batas
kegemukan.
Untuk mengetahui status gizi responden dengan menggunakan indeks masa otot dalam
satuan sentimeter (cm). Dinyatakan KEK (kurang energi kronis) apabila hasil
pengukurannya < 23,5 cm dan tidak KEK (kurang energi kronis) apabila >23,5 cm.
Dalam beberapa hal, masalah gizi remaja serupa dengan (merupakan kelanjutan dari)
masalah gizi anak, yaitu anemia defisiensi besi, kelebihan dan kekurangan berat badan.
Masalah ini berpangkal pada genetic, kegemaran yang tidak lazim dan lupa makan.
Pada masa remaja belum sepenuhnya matang, baik secara fisik, kognitif, dan
psikososial. Remaja cepat sekali berpengaruh kedapa lingkungan. Kegemaran yang tidak
lazim, seperti pilihan untuk menjadi vegetarian atau food faddism, merupakan sebagai
contoh keterpengaruhan ini. Kecemaan akan bentuk tubuh membuat remaja sengaja tidak
makan, dan akan berujung pada anoreksia nervosa. Kesibukan menyebabkan mereka
memilih makan diluar, atau hanya menyantap kudapan.
Penelitian membuktian masih banyak remaja (89%) yang meyakini kalau sarapan
memang penting. Namun mereka yang sarapan secara teratur hanya 60 %. Remaja putri
malah melewatkan dua kali waktu makan dan lebih memilih kudapan. Sebagian besar
kudapan bukan hanya hampa kalori, tetapi juga sedikit sekali mengandung zat gizi, selain

6
dapat menganggu ataupun menghilangkan nafsu makan. Mengudap sebetulnya tidak
dilarang, asal mengetahui cara memilih kudapan yang kaya gizi.
Persamaan Hariis-Benedict :

Pria

Kebutuhan energi (kkal/hari)= 66,5 + 13,8 (BB dalam kg) + 5,0 (tinngi badan dalam cm) –
6,8 (umur dalam tahun)

Wanita

Kebutuhan energi (kkal/hari)= 65,5 + 9,6 (BB dalam kg) + 1,8 (tinngi badan dalam cm) –
4,7 (umur dalam tahun)

Intensitas kerja internal orang muda lebih besar daripada orang tua, dalam hal
kecepatan metabolik dasarnya (basal metabilic rate/ BMR) akan terus berlangsung
menurun sampai pada umurnya yang tua. Hal ini dikarenakan makin tua orang itu, maka
tonus ototnya yang merupakan jaringan aktif akan makin mengendor.
Harris dan Benedict telah menunjukan bahwa pada laki-laki dewasa, tiap umur
bertambah 1 tahun, maka energi basal metabolismenya akan turun sekitar 7-15 kalori per
hari, sedangkan pada wanita penurunan itu berkisar 2-3 kalori.

Persamaan Shofield :

Usia (tahun) Pria Wanita


15-18 17,6 x BB (kg) + 656 13,3 x BB (kg) + 690
18-30 15,0 x BB (kg) + 690 14,8 x BB (kg) + 485
30-60 11,4 x BB (kg) + 870 8,1 x BB (kg) + 842
>60 11,7 x BB (kg) + 585 9,0 x BB (kg) + 656

Angka metabolisme basal juga dapat dihitung menggunakan persamaan Shofield.


Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengeluaran energi menurut persamaan Shofield
ialah berat badan dan usia. Semakin bertambah berat badan, maka energi yang dikeluarkan
akan semakin besar. Demikian pula dengan faktor usia, semakin bertambah usia sampai
usia tertentu maka pengeluaran energi akan semakin besar. Menurut FAO/WHO/UNU
7
(2001) komposisi dan ukuran tubuh dapat mempengaruhi angka metabolisme basal
sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pengeluaran energi.

Kebutuhan Energi
1,800
1,600
1,400
1,200
1,000
800
600
400
200
0
Celine Fatwa Windy Devina Dhea Lanny Yolanda

H-benedict Column1

Data diatas adalah perhitungan kebutuhan energi yang kita butuhkan dalam sehari-
hari. Jumlah kalori yang kita konsumsi harus seimbang dengan yang dibutuhkan tubuh,
agar kelebihan kalori tidak menumpuk menjadi lemak yang lama-kelamaan akan
berpengaruh pada indeks massa tubuh kita.
Dalam standar Atwater sebanyak 3500 kalori cukup untuk orang dewasa laki-laki yang
diasumsikan kerja sedang 10 jam/hari.
Pada standar Luks kecukupuan energi rata-rata orang laki-laki dewasa melakukan
kerja sedang 8 jam/hari ditaksir sebesar 3000 kalori. Standar yang diajukan oleh The
League of Nation sebesar 2400 kalori untuk orang dewasa laki-laki yang bekerja ringan
dan yang bekerja sedang kecukupan energinya menjadi 3000 kalori.
Kecukupan energi yang diajukan oleh National Research Council (NRC), USA. Untuk
orang dewasa laki-laki berat 70 kg yang melakukan kegiatan fisik adalah 3000 kalori.

II. Faktor yang Mempengaruhi BMR


Beberapa faktor yang mempengaruhi energi basal metabolisme :
Energi Basal Metabolisme atau energi minimal yang diperlakukan untuk
mempertahankan proses-proses hidup utama yang pokok itu ternyata dalam
kemanfaatannya untuk melakuakn geraka-gerakan tadi selalu dipengaruhi oleh beberapa
faktor sebagai berikut:
8
a. Faktor jaringan aktif dalam tubuh
Adanya kontraksi otot dan demikian pula dengan kelenjar yang merupakan
alat-alat gerak aktif menjelaskan bahwa dalam tubuh manusia terdapat jaringan aktif.
Mekanisme gerak tulang dipengaruhi oleh bentuk sendi yang menghubungkan tulang
yang satu dengan tulang yang lain, yang disebabkan karena adanya kontraksi otot.
Dengan demikian kalau otot itu adalah jaringan aktif (demikian pula halnya dengan
kelenjar) maka tulang merupakan jaringan tidak aktif (sama halnya dengan lemak).
Otot dan kelenjar sebagai jaringan aktif tentunya akan lebih banyak memerlukan
energi agar masing-masing dapat berfungsi dengan baik dibanding dengan tulang dan
lemak jaringan aktif.
b. Besar dan luas bidang permukaan tubuh
Tubuh yang besar dengan bidang permukaan yang luas tentunya jaringan aktif
yang terdapat dalam tubuh tersebut akan lebih besar dan luas. Jika orang yang
bertubuh besar dan orang yang bertubuh kecil melakukan gerakan-gerakan fisik yang
sama, biasanya BMR (Basal Metabolic Rate) dari orang yang bertubuh besar akan
lebih besar daripada yang bertubuh kecil.
c. Komposisi tubuh
Dua orang yang memiliki berat tubuh yang sama, akan tetapi yang seseorang
bertubuh gemuk (banyak lemak) dan seseorang lagi bertubuh olahragawan
menandakan banyak kegiatan yang dilakukan dibandingkan dengan bertubuh gemuk.
Maka energi minimal yang diperlukan oleh orang yang banyak melakukan kegiatan
akan lebih besar dibandingkan dengan orang yang gemuk yang kurang melakukan
gerakan/kegiatan. .
d. Jenis kelamin
Seorang laki-laki dan perempuan dengan berat badan yang sama, biasanya
wanita lebih banyak mengandung lemak di dalam tubuhnya (lebih banyak jaringan
tidak aktif). Dengan demikian maka BMR (Basal Metabolic Rate) pada tubuh wanita
lebih rendah dibandingkan dengan BMR pada tubuh laki-laki. Biasanya energi
minimal yang diperlukan wanita lebih rendah daripada yang diperlukan laki-laki.
e. Perbedaan usia
Menurunnya intensitas kerja organ dalam tubuh orang tua dikarenakan
mengendornya tonus otot (jaringan aktif). Nilai energi dasar pada tubuh seseorang
memang pada permulaannya akan selalu meningkat. Ketika masih bayi akan

9
berlangsung peningkatan dan pada usia 1 sampai 2 tahun mencapai titik optimum,
setelah itu mulai terjadi penurunan. Sejak umur dewasa dengan bertambahnya umur 1
tahun, pada laki-laki akan terjadi penurunan energi minimal sekitar 7 sampai 15 kalori,
dan dengan demikian seterusnya, sedangkan pada perumpuan dengan bertambahnya
umur 1 tahun terjadi penurunan sekitar 2 sampai 3 kalori.
f. Sekresi hormon
Kita perhatikan sekarang hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid
yang fungsinya mengatur metabolisme karbohidrat, mempengaruhi pertumbuhan,
perkembangan dan diferensiasi jaringan tubuh. Sekresi hormone ini yang berlebihan
ditandai dengan meningkatnya metabolisme tubuh, denyut jantung, emosional, dan
lain-lain tentunya mengakibatkan nilai energi dasar metabolisme meningkat hingga
75%. Sebaliknya apabila sekresi hormon ini terlalu sedikit maka nilai energi dasar
metabolisme menurun hingga 30%.
g. Kondisi emosional dan mental
Keperluan terhadap energi minimal atau energi metabolisme akan terpengaruh
oleh kondisi emosi dan mental manusia. Pada waktu manusia berada dalam keadaan
beremosi akan berlangsung sekresi adrenalin sehingga terjadi pemacuan aktivitas
jantung, peningkatan tekanan darah, dan lain-lain, dan tentunya keadaan demikian
akan lebih banyak memerlukan energi. Demikian pula keadaan mental pada suatu
waktu (takut, kaget, malu, marah, gembira, dll) dapat menyebabkan tonus lebih tinggi
dan tentunya memerlukan energi lebih dari biasanya.
h. Gerakan tubuh yang berat
Proses oksidasi dalam sel akan berlangsung dengan aktif selama seseorang
aktif pula melakukan gerak fisiknya. Pada waktu orang tersebut melakukan gerak fisik
yang lebih berat maka proses oksidasi berlangsung lebih aktif, yang tentunya
memerlukan tambahan/peningkatan sejumlah energi basal metabolisme (energi
minimal). Keadaan sebaliknya (penurunan keperluan energi basal metabolisme) akan
terjadi waktu orang tersebut bersemedi, mengurangi gerak fisiknya selama beberapa
hari, ataupun juga selama orang tadi melakukan puasa dalam beberapa hari (dalam hal
ini akan berlangsung penyesuaian gerakan dalam tubuh dengan keterbatasan energi
yang dihasilkan sehubung dengan pengurangan pemasukan makanan ke dalam
tubuhnya).
i. Kehamilan

10
Energi basal yang diperlukan seorang ibu yang sedang hamil akan menjadi
lebih tinggi dari pada yng diperlukan ketika tidak hamil. Menjadinya keperluan ini
lebih tinggi adalah sejalan dengan kenaikan berat tubuhnya, rata-rata sekitar 4 %.
j. Kondisi tubuh yang tidak sehat
Kondisi tubuh yang tidak sehat yang diikuti dengan kenaikan suhu didalam
tubuh banyak berpengaruh pula terhadap keperluan basal/energi minimal didalam
tubuh. Menurut penelitian para pakar, setiap terjadinya kenaikan suhu tubuh 1 0C
diperlukan peningkatan energi basal sekitar 13%.
III. Kebutuhan Diet & Saran Nutrisi Berdasarkan Problem Klinis yang Dialami
1) Obesitas
Obesitas adalah ketidakseimbangan antara jumlah kalori yang dikonsumsi dengan
kebutuhan tubuh. Untuk mencegah agar tidak mengalami obesitas maka dianjurkan
untuk makan sedikit lemak (25-30% x total kalori). Mengurangi makanan tinggi
karbohidrat dan memperbanyak serat. Serta mengonsumsi makanan yang memenuhi
kecukupan gizi sesuai kebutuhan energi.
2) Konstipasi
Konstipasi merupakan dimana terjadi penurunan motilitas (pergerakan) usus, yang
ditandai dengan kesulitan buang air besar (BAB). Setiap orang memang memiliki
kapasitas motolitas usus sendiri, namun bila setelah 3 hari, masih sulit BAB, maka
kotoran akan menjadi keras dan makin sulit dikeluarkan. Untuk mencegah agar tidak
terjadinya konstipasi maka dianjurkan makan makanan yang tinggi serat karena serat
dalam makanan akan membentuk massa feses sehingga mengembang dan mudah
dikeluarkan. Minum minimal 8 gelas sehari. Sedangkan apabila sedang terjadi
konstipasi maka dianjurkan minum 2-4 gelas air hangat terutama pagi hari, serta
menambahkan buah-buahan dalam diet. Bisa dicoba juga dengan minum susu untuk
meningkatkan pergerakan usus.
3) Intoleransi laktosa
Intoleransi laktosa adalah berkurangnya kemampuan untuk mencerna laktosa,
yang disebabkan karena kurangnya enzim laktase. Untuk mencegah terjadinya hal-hal
yang tidak diinginkan akibat intoleransi laktosa, penderita dapat mengkonsumsi produk
susu fermentasi seperti keju matang, yoghurt atau mentega karena jenis makanan ini
umumnya ditoleransi lebih baik dibanding susu. Dan minum susu yang mengandung
banyak lemak susu, karena lemak dapat memperlambat transportasi susu dalam saluran
pencernaan sehingga dapat menyediakan waktu yang cukup untuk enzim laktase
11
memecah gula susu. Serta konsumsi produk susu yang diolah dengan proses pemanasan
(seperti susu bubuk), karena pada pemanasan laktosa akan dipecah menjadi glukosa dan
galaktosa sehingga produk seperti ini akan ditoleransi lebih baik. Dan konsumsi produk
kedelai karena produk kedelai bebas laktosa dan merupakan sumber kalsium yang bagus
dan baik untuk menggantikan susu dan produk lainnya.
4) Operasi abdomen besar
Operasi perut adalah klasifikasi luas untuk beragam tindakan pembedahan
yang dilakukan di daerah perut untuk melakukan diagnosa atau mengobati suatu
penyakit. Diet untuk orang yang melakukan operasi abdomen besar yaitu dengan
mengonsumsi minuman cair seperti jus atau sari buah, mengonsumsi bubur atau
kentang yang dihaluskan, setelah operasi dan berlangsung sembuh dianjurkan
mengonsumsi makanan yang tinggi serat seperti gandum, beras merah, kacang-
kacangan, sayur dan buah.
5) Penyakit Coeliac
Penyakit celiac adalah kondisi di mana pencernaan seseorang mengalami
reaksi negatif saat mengonsumsi gluten. Gluten sendiri adalah protein yang bisa
ditemukan pada beberapa jenis sereal seperti gandum, jelai (barley), dan gandum
hitam. Sehingga tidak dianjurkan seseorang yang mempunyai penyakit coeliac
mengonsumsi gluten.
6) Anemia pernisiosa
Anemia pernisiosa adalah anemia yang disebabkan oleh berkurangnya produksi
sel darah merah yang diakibatkan oleh defisiensi vitamin B 12 dan asam folat. Untuk
mencegah akibat dari anemia pernisiosa maka penderita harus mengkonsumsi vitamin
B12 karena vitamin itu berperan dalam menjaga sel-sel agar berfungsi normal
terutama sel-sel saluran pencernaan, system saraf, serta sumsum tulang. Dalam
sumsum tulang koenzim vitamin B12 sangat diperlukan untuk sintesis DNA.
7) Anoreksia
Anoreksia adalah suatu bentuk penyimpangan perilaku makan yang
mengakibatkan penurunan berat badan dan jumlah makanan yang dikonsumsi secara
drastis serta penurunan berat badan yang tidak sehat (Sarafino, 2006). Maka untuk
penderita anoreksia segera diberikan nutrisi enteral (pemberian asupan nutrisi melalui
saluran cerna dengan menggunakan feeding tube, kateter, atau stoma langsung
melintas sampai ke bagian tertentu dari saluran cerna) sehingga kebutuhan nutrisi

12
tubuh dapat tercukupi, yang meliputi asupan makronutrien (karbohidrat,
lemak,protein) dan mikronutrien (vitamin). Dan bisa juga diberikan nutrisi parenteral
apabila keadaan penderita tidak memungkinkan untuk mendapatkan dukungan nutrisi
enteral (pemberian asupan nutrisi yang diberikan melalui pembuluh darah dan masuk
dalam sirkulasi darah).

BAB IV
KESIMPULAN

13
1. Indeks massa tubuh (IMT) adalah nilai yang diambil dari perhitungan antara berat
badan (kg) dibagi kuatrat tinggi badan (m) seseorang. Pada data diatas Berdasarkan
data diatas, menunjukkan bahwa Celine, Fatwa, Windy, Devina, Dhea termasuk dalam
kategori Normal karena IMT nya masuk ke rentang Nornal yaitu 17-23. Sedangkan
Lanny dan Yolanda termasuk dalam kategori Kegemukan karena IMT-nya masuk ke
rentang Kegemukan yaitu 23-27.
2. Lingkar pergelangan tangan digunakan untuk mengetahui gambaran status gizi.
Kelompok kami tidak ada yang mengalami kekurangan energi kronik (KEK)
3. Kebutuhan energi dibutuhkan untuk mengetahui berapa kalori yang dibutuhkan tubuh
kita, karena setiap orang memiliki kebutuhan energi berbeda-beda.
4. Kebutuhan energi didapat dari karbohidrat, lemak, protein, dan air yang sangat penting
juga saat kita melakukan diet.
5. Kondisi seseorang yang memliki penyakit tertentu, maka penanganan nutrisinya
berbeda-beda sesuai yang dibutuhkan penderita.

Daftar Pustaka

1. Arisman, MB. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta


14
2. Mahardikawati, Roosita. 2008. Jurnal Gizi Dan Pangan Aktivitas Fisik, Asupan
Energi Dan Status Gizi Wanita Pemetik Teh. Bandung
3. Marsetyo, H dan Kartasapoetra.2005. Ilmu Gizi (Korelasi Gizi, Kesehatan, Produksi
Kerja). PT Rineka Cipta, Jakarta.
4. Pekik Irianto, Djoko.2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan Ed I.
Yogyakarta
5. Suhardjo dan Clara M. Kusharto. 2000. Prinsip-prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta

Lampiran

15
Tugas Baca

1. Tuliskan kajian kebutuhan diet, di table berikut !

No Kebutuhan diet Sumber Besar asupan

-Karbohidrat : (roti
gandum, beras
merah,oatmeal, Pria : 2400-2800
brokoli, sayuran kkal/hari
1 Energi hijau)
-Lipid : (tahu, tempe, Wanita : 2000-2200
ikan salmon, alpukat, kkal/hari
minyak zaitun)
-Protein

-Kalsium Pria : 800 g/hari


2 Mineral
-Zat Besi Wanita : 1500 g/hari

Pria : >50 tahun =


30 g/hari
-Sayur
<50 tahun = 38
3 Serat -Buah
g/hari
-Air
Wanita : 25-40
g/hari

Kajian kebutuhan diet :


1) Energi, yang bersumber dari karbohidrat dan lipid (lemak)
Dalam tubuh kita, walaupun dalam keadaan diet tetap membutuhkan karbohidrat
untuk :
Regulasi metabolisme lemak
Membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus dan
memberi bentuk pada feses
Melancarkan ekskresi sisa makanan
Komponen penyusun tubuh
16
Sedangkan lipid berguna untuk :
Penghasil lemak esensial
Pembangun/pembentuk struktur tubuh, sebagai insulator,dan pelindung
bagian tubuh yang penting
Pembawa vitamin yang larut lemak
2) Air, yang bersumber dari air minum dan buah-buahan
Tubuh membutuhkan air, untuk :
Pelarut zat-zat gizi lalu membawanya keseluruh sel yang membutuhkan
Mengangkut sisa-sisa metabolisme
Katalisator dalam berbagai reaksi biologi dalam sel termasuk di dalam saluran
cerna
3) Serat, yang bersumber dari buah, sayur, dan kacang-kacangan
Tubuh membutuhkan serat, untuk :
Mengontrol berat badan atau kegemukan (obesitas)
Penanggulangan Penyakit Diabetes
Mencegah Gangguan Gastrointestinal

2. Tuliskan standar BMI untuk wanita!

BMI Kategori Berat Badan


<17 Kurus
17-23 Normal
23-27 Kegemukan
>27 Obesitas

3. Tuliskan standar BMI untuk pria!

BMI Kategori Berat Badan


<17 Kurus
17-23 Normal
23-27 Kegemukan
>27 Obesitas

Analisis Kasus

17
1. Nyonya T, 29 tahun mengeluh tidak tahan panas, banyak keringat, jantung berdebar-debar
dan gemetar. Sejak 3 bulan ini berat badannya turun dratis walaupun pola makan tidak
berubah dan nafsu makannya baik. Hasil pemeriksaan fisik denyut jantungnya 116
kali/menit, kulit terasa hangat, tremor dan kelihatan gelisah. Kelenjar tiroid tampak
membesar dan dokter meminta dilakukan pemeriksaan fungsi tiroid. Hasil pemeriksaan
menunjukan bahwa nyonya T mengalami Hipertiroidisme. Jelaskan hubungan
Hipertiroidisme dengan keluhan yang dialami ny T dari sisi biokimia!
Jawab :
Hipertiroidisme adalah kondisi terlalu banyaknya hormon tiroksin yang dihasilkan
oleh kelenjar tiroid di dalam tubuh. Pada hipertiroidisme, konsentrasi TSH plasma
menurun, karena ada sesuatu yang “menyerupai” TSH, Biasanya bahan-bahan ini adalah
antibody immunoglobulin yang disebut TSI (Thyroid Stimulating Immunoglobulin), yang
berkaitan dengan reseptor yang mengikat TSH. Bahan-bahan tersebut merangsang
aktivasi CAMP dalam sel, dengan hasil akhirnya adalah hipertiroidisme. Karena itu pada
pasien hipertiroidisme konsentrasi TSI meningkat. Tingginya sekresi hormon tiroid yang
disebabkan oleh TSI selanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh kelenjar hipofisis
anterior. Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid “dipaksa” mensekresikan hormon hingga
diluar batas, sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel sekretori kelenjar tiroid
membesar.
Efek hipertiroid :
- Penurunan berat badan karena peningkatan hormon tiroid menyebabkan metabolisme
tubuh cepat sehingga tubuh memerlukan energi dan asupan makanan lebih banyak.
- Gemetar/tremor : Otot-otot badan terus berkontraksi akibat dari stimulasi hormon
tiroid yang berlebih.
- Tubuh terasa panas : tubuh melakukan metabolisme berlebih oleh karena itu tubuh
memerlukan proses yang lebih tinggi dari biasanya dan mengekspresikannya lebih
banyak zat yang tidak diperlukan oleh tubuh.

2. Jelaskan yang termasuk hormon tiroid dan berapa nilai normalnya!


Jawab :
- Tiroid memproduksi hormon T3 (Triodotiroksin) dan T4 (Tiroksin) yang dikendalikan
oleh TSH (Tiroid Stimulating Hormon)
- Nilai Normal

18
T4 : Sekitar 8kg/dL (103nmol/L), kisaran 5-12 kg/dL atau 65-150nmol/L
T3 : Sekitar 0,5 kg/dL (2,3 nmol/L), kisaran 0,08-0,22 kg/dL atau 1,2-3,2 nmol/L
TSH : Kadar plasma rerata 2 MU/L (kisaran normal = 0,4-0,8 MU/L)
3. Seorang teman dari fakultas lain mengajak anda berdiskusi mengenai rencananya untuk
menurunkan berat badan dengan cara diet vegetarian yang terdiri dari banyak sayuran
tanpa daging, telur dan susu. Selain itu dia juga akan melakukan olahraga teratur.
Bagaimana menurut anda rencana diet tersebut? Apakah semua kebutuhan nutrisi terutama
asam amino untuk sintesis protein dalam tubuh terpenuhi ?
Jawab :
Kurang tepat, karena program diet ideal untuk menurunkan berat badan harus
mengandung semua kelompok makanan, tanpa menyingkirkan salah satunya ( misal diet
rendah karbohidrat ). Program ini mencakup sajian harian buah-buahan dan sayur-sayuran
dan produk olahan susu dan susu bebas lemak/ rendah lemak serta dari makanan yang
mengandung pati (roti, nasi, pasta) dan kentang, polong-polongan, sumber protein yang
memadai seperti daging sapi tanpa lemak, unggas, ikan, telur, dalam diet asupan protein
nabati hewan yang memadai sangat penting mempertahankan bobot tubuh. Di dalam diet
penurunan berat badan asupan protein harus dipertahankan sebesar 0,8-1,5 gram/kg (0,36-
0,68 g/lb) berat badan per hari. Penurunan tidak boleh melampaui 500-1000 kkal per hari
karena orang tersebut tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, sehingga
kebutuhan akan asam amino untuk sintesis protein tidak dapat dipenuhi.
Asupan asam amino dalam menu harian sangatlah penting. Asam amino merupakan
unit pembentuk protein, yakni zat yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme dan
memperbaiki sel yang rusak. Dari 20 jenis asam amino, ada jenis asam amino yang dapat
dibuat oleh tubuh (asam amino non esensial) dan ada pula asam amino yang tidak dapat
dibuat oleh tubuh (asam amino esensial). Kandungan asam amino dalam kacang-kacangan
seringkali tidak selengkap yang ada pada bahan makanan hewani. Oleh karena itu, tidak
disarankan untuk hanya mengonsumsi satu macam sumber protein nabati. Perlu kombinasi
beberapa jenis bahan makanan nabati agar kebutuhan asam amino esensial terpenuhi.
4. Respon metabolik terjadi saat seseorang mengalami trauma. Salah satu bentuk respon
metabolik adalah peningkatan protein C-reaktif (CPR) dan komplemen. Apakah tujuan
peningkatan protein C-reaktif dan komplemen saat trauma? Jelaskan tujuan penggunaan
CPR !
Jawab :

19
CPR adalah protein yang ditentukan dalam darah yang mengikat sebagai respon terhadap
peradangan. Peran fisiologisnya adalah mengikat fosfokolin yang diekspresikan pada
permukaan sel-sel mati. Untuk mengaktifkan komplemen melalui kompleks C14 (disintesis
dihati). Tujuan peningkatan tersebut adalah untuk berpartisipasi dalam pembersihan sel
nekrosis dan apoptosis dengan cara meningkatkan fosfokolin pada mikroba dan sel-sel
rusak, serta meningkatkan fagositosis oleh makrofag sebagai sistem pertahanan awal
terhadap infeksi.

20

Anda mungkin juga menyukai