Anda di halaman 1dari 6

RESUME MANAJEMEN

“LINGKUNGAN ORGANISASI”

DISUSUN OLEH :

Khoirun Nisa’ (17050394030)

DOSEN PEMBIMBING :

Drs. Ec. Mein Kharnolis, M. SM.

PRODI S1 PENDIDIKAN TATA BOGA

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

TAHUN AJARAN 2019/2020


RESUME

Manajemen sering mempunyai masalah tidak efektifnya komunikasi. Padahal


komunikasi yang efektif adalah penting bagi para manajer, paling tidak untuk dua alasan.
Pertama, komunikasi adalah proses melalui mana fungsi-fungsi manajemen perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat dicapai. Kedua, komunikasi adalah
kegiatan untuk mana para manajer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka.
Proses komunikasi memungkinkan manajer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Jadi,
manajer dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen mereka hanya melalui interaksi dan
komunikasi dengan pihak lain.

Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau
informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari
sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi,
titik putus vokal dan sebagainya. Dan perpindahan yang efektif memerlukan tidak hanya
transmisi data, tetapi bahwa seseorang mengirimkan berita dan menerimanya sangat
tergantung pada keterampilan-keterampilan tertentu (membaca, menulis, mendengar,
berbicara, dan lain-lain) untuk membuat sukses pertukaran informasi.
Komunikasi, sebagai suatu proses dengan mana orang-orang bermaksud memberikan
pengertian-pengertian melalui pengiringan berita secara simbolis, dapat menghubungkan para
anggota berbagai satuan organisasi yang berbeda dan bidang yang berbeda pula, sehingga
sering disebut rantai pertukaran iniformasi. Konsep ini mempunyai unsur-unsur : 1) suatu
kegiatan untuk membuat seseorang mengerti, 2) suatu sarana pengaliran informasi dan 3)
suatu sistem bagi terjalinnya komunikasi di antara individu-individu.

Proses Komunikasi
Model Komunikasi Antar Pribadi
Model proses komunikasi yang paling sederhana yaitu :

Pengirim Berita Penerima


Dari model diatas, jika salah satu unsur hilang, komunikasi tidak dapat berlangsung.
Meskipun modelnya sederhana, proses komunikasi adalah kompleks. Sebagai suatu
gambaran kompleksnya proses komunikasi adalah “telephone”, dimana pengirim
menyampaikan suatu berita, tetapi penerima mungkin mendengar atau menerima berita bukan
yang di maksudkan pengirim.
. p
era6
b
m
u
e n
p
itrj em
.d
ke5
j jad
en
gam
kb
ah
ru
gietm

igsn
b
an
girm
. aliku
6
e irm
p
lirj5 an
tkem su
u atn
tgr ki
en
b
m

k.
h
li
b
.b
1
d
tg
su
p
,fo
. en
4
m
n
ra
esi n
ab
p cy
ik
m
e
4 h
l-5
agp kap
l- d
o
b
sm
caird
. iterd
2

rim kep
erakn
er ka
m
o l
b
im
5
. jem
2
kau
kaed alm
o
b
sim
b ikrm
.ism
3
d
atu
gtu p
sb
ad
aisn
d

l-sap an
o
km
rtd
aib
lktr h

en
tu o
-sib
kan
i- n
d

g rim
lkat-u
lik
o
b
akn
et a

Komunikasi Organisasi
Raymond V. Lesikar telah menguraikan 4 faktor yang mempengaruhi efektifitas
organisasi yaitu :
1. Saluran komunikasi formal
2. Struktur organisasi
3. Spesialis jabatan
4. Pemilikan informasi

Saluran Komunikasi Dalam Organisasi

1. Komunikasi Vertikal
Komunikasi vertikal terdiri atas komunikasi ke atas dan ke bawah sesuai rantai
perintah. Komunikasi ke bawah (downward communication) dimulai dari manajemen
puncak kemudian mengalir ke bawah melalui tingkatakan-tingkatan manajemen
sampai ke karyawan lini dan personalia paling bawah. Maksud utama komunikasi ke
bawah adalah untuk memberi pengarahan, informasi, instruksi, nasehat/saran dan
penilaian kepada bawahan serta memberikan informasi kepada para anggota
organisasi tentang tujuan dan kebijaksanaan organisasi. Fungsi utama komuniksasi ke
atas (upward communication) adalah untuk mensuplai informasi kepada tingkatan
manajemen atas tentang apa yang terjadi pada tingkatan bawah.
2. Komunikasi Lateral atau Horizontal
Komunikasi lateral atau horizontal meliputi hal-hal berikut ini :
A. Komunikasi di antara para anggota dalam kelompok kerja yang sama.
B. Komunikasi yang terjadi antara dan di antara departemen-departemen pada
tingkatan organisasi yang sama.
3. Komunikasi Diagonal
Merupakan komunikasi yang memotong secara menyilang diagonal rantai
perintah organisasi. Hal ini sering terjadi sebagai hasil hubungan-hubungan
departemen lini dan staf.

Hambatan-hambatan terhadap Komunikasi Efektif


1. Hambatan-hambatan organisasional
a. Tingkatan hierarki
b. Wewenang manajerial
c. Spesialisasi
2. Hamabatan-hambatan antar pribadi
a. Persepsi selektif
b. Status dan kedudukan komunikator
c. Keadaan membela diri
d. Pendengaran lemah
e. Ketidak tepatan penggunaan bahasa.

Pedoman komunikasi yang baik


1. Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum dikomunikasikan.
2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.
3. Pertimbangkan keadaan phisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi akan
dilakukan.
4. Konsultasikan dengan pihak-pihak lain, bila perlu dalam perencanaan komunikasi.
5. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai isi dasar berita selama
berkomunikasi.
6. Ambil kesempatan, bila timbul, untuk mendapatkan segala sesuatu yang membantu
atau umpan balik.
7. Ikuti lebih lanjut komunikasi yang telah dilakukan.
8. Perhatikan konsistensi komunikasi.
9. Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi.
10. Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk dimengerti tetapi
untuk mengerti.
DAFTAR PUSTAKA

Handoko, Hani T.Manajemen, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta, 2013

Anda mungkin juga menyukai