Anda di halaman 1dari 23

GASTROENTERITIS Pembimbing :

dr. Ade Rahmat Yudianto, M.Ked (Ped), Sp.A (K)

Nabilah Tarisa
20360089
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI RUMAH SAKIT UMUM HAJI
MEDAN 2020
Definisi ? 1

Gastroenteritis merupakan peradangan pada saluran


gastrointestinal yang menimbulkan berbagai kondisi patologis
2
Kondisi patologis dapat berkisar dari gangguan perut ringan
selama sehari atau dua hari dengan diare ringan, sedang sampai
berat dan disertai muntah-muntah selama beberapa hari atau
lebih lama
Peradagan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti 3
faktor infeksi (bakteri, virus, parasit) dan bahkan faktor yang
non-infeksi

4
M
Epidemiologi ?

Menurut data dari World Health Organization (WHO) dan UNICEF, T


terdapat 1,87 juta orang meninggal akibat kasus gastroenteritis
setiap tahunnya di seluruh dunia. Selain itu gastroenteritis masih
merupakan penyebab kematian anak diseluruh dunia, meskipun
X
tatalaksana sudah maju.

Menurut hasil survey di Indonesia, insiden dari gastroenteritis


akibat infeksi mencapai 96.278 insiden dan masih menjadi peringkat
pertama sebagai penyakit rawat inap di Indonesia, dengan angka T
kematian pada gastroenteritis sebesar 1,92% (Depkes RI, 2012).

F
M
Etiologi ?

1. Faktor Infeksi 2. Faktor Non - Infeksi


X
Virus Malabsorpsi
Bakteri Immunodefisiensi
Parasit Terapi obat T

F
M
Etiologi - Faktor Infeksi ?

Virus Bakteri Parasit


T
Diarrheagenic
Rotavirus Eschericia coli Protozoa : Cryptosporidium parvum,
Giardia L, Entamoeba histolytica, dan
Cyclospora cayetanensis
Campylobacter X

Human Caliciviruses
Shigella Species
Cacing : Stongiloide stecoralis,
Angiostrongylus C., Schisotoma Mansoni, S. T
Adenovirus Vibrio Cholera
Japonicum

Salmonella
F
M
Etiologi - Faktor Non-Infeksi ?
a. Malabsorpsi/ maldigesti
Kurangnya penyerapan seperti : Karbohidrat, Lemak, Asam amino, Protein,
Vitamin dan mineral. T

b. Imunodefisiensi
Kondisi seseorang dengan imunodefisiensi yaitu hipogamaglobulinemia,
panhipogamaglobulinemia (Bruton), penyakit granulomatose kronik, X
defisiensi IgA dan imunodefisiensi IgA heavy combination.

c. Terapi Obat
Orang yang mengonsumsi obat- obatan antibiotic, antasida dan masih
kemoterapi juga bisa menyebabkan gastroenteritis akut. T

d. Lain-lain
Tindakan gastrektomi, terapi radiasi dosis tinggi, neuropati diabetes sampai
kondisi psikis juga dapat menimbulkan gastroenteritis akut. F
M
Faktor Risiko ?
1. Tidak memberikan ASI secara penuh untuk 4 – 6 bulan pertama
kehidupan bayi
T
2. Tidak memadainya penyediaan air bersih
3. Pencemaran air oleh tinja
4. Kurangnya sarana kebersihan (MCK)
5. kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk
X
6. penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak higienis
7. cara penyapihan yang tidak baik
8. Gizi buruk
9. Imunodefisiensi
10. Berkurangnya keasaman lambung T
11. Menurunnya motilitas usus
12. Menderita campak dalam 4 minggu terakhir
13. Faktor genetic
F
Gejala Klinis ?
• Diare
• Nyeri perut
• Mual dan Muntah
• Demam
• Kesadaran menurun, rewel, gelisah
• Pasien terlihat sangat lemas lelah
• Nyeri otot
• Haus
• Gemuruh usus (borborigimus)
• Anus lecet
• Tidak nafsu makan
• Penurunan berat badan
• Pada kondisi lanjut akan didapatkan tanda dan gejala dehidrasi
M
Diare :

T
Diare adalah buang air besar
(defekasi) dengan tinja
berbentuk cair atau setengah X
cair akibat peningkatan
kandungan air pada tinja yaitu
lebih dari 200 gram atau 200 ml
dalam 24 jam. T

F
M
Diare :

F
Patofisiologi ?

F
M
Diagnosis ?
Anamnesa Pemeriksaan Fisik
T
1. Diare : 1. Menilai tingkat dehidrasi
• frekuensi buang air besar (BAB) 2. Pemeriksaan perut untuk
• lamanya diare terjadi (berapa hari) menilai nyeri
• Karakteristik feses 3. Pemeriksaan retal  terdapat X
2. Muntah  virus atau infeksi darah, nyeri dubur, dan
bakteri konsistensi feses
3. Gejala demam, tenesmus, feses 4. Tanda-tanda gizi buruk
berdarah  bakteri 5. Periksa vital sign  peningkatan
4. Riwayat makanan dan riwayat denyut jantung dan tanda-tanda T
berpegian sebelumnya vital lain yang abnormal seperti
5. Riwayat sakit terdahulu dan penurunan tekanan darah dan
riwayat minum antibiotik peningkatan laju nafas
F
Derajat Dehidrasi
M
Diagnosis ?
Pemeriksaan Penunjang
T
1. Tes darah lengkap : anemia / trombositosis mengarahkan dugaan
adanya penyakit kronis. Albumim yang rendah bisa menjadi patokan
untuk tingkat keparahan penyakit namun tidak spesifik.
2. Kultur feses lengkap : peningkatan jumiah lekosit di feses  diare X
inflamasi, dan dapat mengidentifikasi organisme penyebab (Bakteri
C.difficile ditemukan pada 5% orang sehat. Oleh karenanya diagnosis
di tegakan berdasarkan adanya gejala disertai temuan toksin, bukan
berdasar ditemukanya organisme saja.) T
3. Foto polos abdomen : foto polos abdomen bisa terlihat kalsifikasi
pankreas, walaupun diduga terjadi insufiensi pankreas, sebaiknya
diperiksa dengan endoscopic retrograde cholangiopancreatography
(ERCP) atau CT pancreas. F
Penatalaksanaan ?
1. Rehidrasi : pemberian Cairan Rehidrasi Oral (CRO) atau ORS (Oral
rehydration solution)
2. Terapi Rehidrasi Oral (TRO) : dilakukan pada semua pasien, kecuali jika
tidak dapat minum atau diare hebat yang membahayakan jiwa
memerlukan hidrasi intravena
3. Pengobatan Kausal : diberikan setelah diketahui pasti penyebabnya,
bakteri  antibiotik (GEA biasanya bersifat self-limiting)
4. Pengobatan Sistemik : obat antidiare, adsorben, stimulan, anti emetik,
dan antipiretik
5. Pengendalian Dehidrasi : diberikan oralit sesuatu dengan derajat
dehidrasi, zinc dan diberikan ASI
6. Probiotik : Meningkatkan jumlah Lactobacillus dan Bifidobacteria /
Saccharomyces boulardi di saluran cerna agar menghasilkan efek positif
7. Antibiotik : Pemberian untuk diare dengan indikasi infeksi
Diare Tanpa Dehidrasi :
M

F
Diare Tanpa Dehidrasi :
M

F
Diare Dehidrasi Ringan/Sedang
M

F
Diare Dehidrasi Ringan/Sedang
M

F
Diare Dehidrasi Berat :
Diare Dehidrasi Berat :
M
Preventif ?
1. Mencegah penyebaran kuman patogen penyebab diare.
T
a. Pemberian ASI yang benar
b. Memperbaiki penyiapan & penyimpanan MPASI
c. Penggunaan air bersih yang cukup
d. Mencuci tangan dengan sabun sehabis BAB & sebelum makan. X
e. Penggunaan jamban yang bersih & higienis oleh seluruh anggota
keluarga
2. Memperbaiki daya tahan tubuh pejamu ( host ). T
a. Memberi ASI paling tidak sampai usia 2 tahun.
b. Meningkatkan nilai gizi MPASI dan memberi makan dalam jumlah
yang cukup
c. Imunisasi campak F
Thanks !

Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons


by Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai