Anda di halaman 1dari 6

PELAYANAN P2P : KEGIATAN PENAPISAN TB

Tanggal 23 Agustus 2022


Judul Laporan SKRINING TUBERKULOSIS PADA SISWA/SISWI SAAT KEGIATAN GERBONG PESEK
(Gerakan Rombongan Pemeriksaan Kesehatan Di Sekolah) DI (SD/SMP/SMA)
KECAMATAN PANCA JAYA KABUPATEN MESUJI LAMPUNG BULAN AGUSTUS
TAHUN 2022
Identitas Pasien Sdr A // 16 Tahun // Mukti Karya // Pelajar Kelas 12 // MIN 1 Mukti Karya
Latar Belakang Penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat ketiga
setelah India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu
per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. Untuk menemukan dan
mengobati kasus tersebut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI
berencana melakukan skrining besar-besaran yang akan dilaksanakan tahun
ini.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM)


Kemenkes RI, Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes mengatakan dari estimasi
824 ribu pasien TBC di Indonesia Baru 49% yang ditemukan dan diobati
sehingga terdapat sebanyak 500 ribuan orang yang belum diobati dan
berisiko menjadi sumber penularan.

Keberhasilan pengobatan tuberculosis tergantung pada pengetahuan pasien


dan dukungan dari keluarga. Tidak ada upaya dari diri sendiri atau motivasi
dari keluarga yang kurang memberikan dukungan untuk berobat secara
tuntas akan mempengaruhi kepatuhan pasien untuk mengkonsumsi obat.
Apabila ini dibiarkan, dampak yang akan muncul jika penderita berhenti
minum obat adalah munculnya kuman tuberculosis yang resisten terhadap
obat, jika ini terus terjadi dan kuman tersebut terus menyebar pengendalian
obat tuberculosis akan semakin sulit dilaksanakan dan meningkatnya angka
kematian terus bertambah akibat penyakit tuberculosis. Di indonesia sendiri
tuberkulosis masih memiliki stigma yang buruk, sehingga pasien malu
untuk memeriksakan diri maupun berobat.

Gambaran Pelaksanaan GAMBARAN PELAKSANAAN


Kegiatan dilakukan di MIN 1 Mukti Karya Kecamatan Panca Jaya Kabupaten
Mesuji pada tanggal 23 Agustus 2022 pukul 09.00 sampai dengan selesai. Skrining
dilakukan di SMP Kelas 11 & 12 Sebanyak 30 murid bersama pemegang program
TB ibu Siti halimah. Pasien dengan keluhan batuk lama atau batuk lebih dari 2
minggu akan mendapatkan pot dahak dan secara langsung diambil sampel dahak
pasien tersebut untuk dilakukan pemeriksaan di Puskesmas Adi Luhur.
Sebelumnya juga diberikan konseling atau penyuluhan mengenai tubrkuloasis
sehingga dapat memperbaiki pandangan masyarakat yang menganggap bahwa
tuberkulosis merupakan penyakit yang memalukan serta memperbaiki
kesalahpahaman yang ada di masyarakat.
MONITORING DAN EVALUASI
Pasien yang memiliki keluhan batuk lama dengan suka rela melaporkan pada
petugas kesehatan. Setelah itu dilakukan pencatatan dan kontak pasien disimpan
untuk nantinya dimonitoring.

Tanggal 23 Agustus 2022


Judul Laporan SKRINING TUBERKULOSIS PADA SISWA/SISWI SAAT KEGIATAN GERBONG PESEK
(Gerakan Rombongan Pemeriksaan Kesehatan Di Sekolah) DI (SD/SMP/SMA)
KECAMATAN PANCA JAYA KABUPATEN MESUJI LAMPUNG BULAN AGUSTUS
TAHUN 2022
Identitas Pasien Sdr I // 16 Tahun // Mukti Karya // Pelajar Kelas 12 // MIN 1 Mukti Karya
Latar Belakang Penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat ketiga
setelah India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu
per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. Untuk menemukan dan
mengobati kasus tersebut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI
berencana melakukan skrining besar-besaran yang akan dilaksanakan tahun
ini.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM)


Kemenkes RI, Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes mengatakan dari estimasi
824 ribu pasien TBC di Indonesia Baru 49% yang ditemukan dan diobati
sehingga terdapat sebanyak 500 ribuan orang yang belum diobati dan
berisiko menjadi sumber penularan.

Keberhasilan pengobatan tuberculosis tergantung pada pengetahuan pasien


dan dukungan dari keluarga. Tidak ada upaya dari diri sendiri atau motivasi
dari keluarga yang kurang memberikan dukungan untuk berobat secara
tuntas akan mempengaruhi kepatuhan pasien untuk mengkonsumsi obat.
Apabila ini dibiarkan, dampak yang akan muncul jika penderita berhenti
minum obat adalah munculnya kuman tuberculosis yang resisten terhadap
obat, jika ini terus terjadi dan kuman tersebut terus menyebar pengendalian
obat tuberculosis akan semakin sulit dilaksanakan dan meningkatnya angka
kematian terus bertambah akibat penyakit tuberculosis. Di indonesia sendiri
tuberkulosis masih memiliki stigma yang buruk, sehingga pasien malu
untuk memeriksakan diri maupun berobat.

Gambaran Pelaksanaan GAMBARAN PELAKSANAAN


Kegiatan dilakukan di MIN 1 Mukti Karya Kecamatan Panca Jaya Kabupaten
Mesuji pada tanggal 23 Agustus 2022 pukul 09.00 sampai dengan selesai. Skrining
dilakukan di SMP Kelas 11 & 12 Sebanyak 30 murid bersama pemegang program
TB ibu Siti halimah. Pasien dengan keluhan batuk lama atau batuk lebih dari 2
minggu akan mendapatkan pot dahak dan secara langsung diambil sampel dahak
pasien tersebut untuk dilakukan pemeriksaan di Puskesmas Adi Luhur.
Sebelumnya juga diberikan konseling atau penyuluhan mengenai tubrkuloasis
sehingga dapat memperbaiki pandangan masyarakat yang menganggap bahwa
tuberkulosis merupakan penyakit yang memalukan serta memperbaiki
kesalahpahaman yang ada di masyarakat.

MONITORING DAN EVALUASI


Pasien yang memiliki keluhan batuk lama dengan suka rela melaporkan pada
petugas kesehatan. Setelah itu dilakukan pencatatan dan kontak pasien disimpan
untuk nantinya dimonitoring.

Tanggal 23 Agustus 2022


Judul Laporan SKRINING TUBERKULOSIS PADA SISWA/SISWI SAAT KEGIATAN GERBONG PESEK
(Gerakan Rombongan Pemeriksaan Kesehatan Di Sekolah) DI (SD/SMP/SMA)
KECAMATAN PANCA JAYA KABUPATEN MESUJI LAMPUNG BULAN AGUSTUS
TAHUN 2022
Identitas Pasien Sdr R // 15 Tahun // Mukti Karya // Pelajar Kelas 11 // MIN 1 Mukti Karya
Latar Belakang Penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat ketiga
setelah India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu
per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. Untuk menemukan dan
mengobati kasus tersebut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI
berencana melakukan skrining besar-besaran yang akan dilaksanakan tahun
ini.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM)


Kemenkes RI, Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes mengatakan dari estimasi
824 ribu pasien TBC di Indonesia Baru 49% yang ditemukan dan diobati
sehingga terdapat sebanyak 500 ribuan orang yang belum diobati dan
berisiko menjadi sumber penularan.

Keberhasilan pengobatan tuberculosis tergantung pada pengetahuan pasien


dan dukungan dari keluarga. Tidak ada upaya dari diri sendiri atau motivasi
dari keluarga yang kurang memberikan dukungan untuk berobat secara
tuntas akan mempengaruhi kepatuhan pasien untuk mengkonsumsi obat.
Apabila ini dibiarkan, dampak yang akan muncul jika penderita berhenti
minum obat adalah munculnya kuman tuberculosis yang resisten terhadap
obat, jika ini terus terjadi dan kuman tersebut terus menyebar pengendalian
obat tuberculosis akan semakin sulit dilaksanakan dan meningkatnya angka
kematian terus bertambah akibat penyakit tuberculosis. Di indonesia sendiri
tuberkulosis masih memiliki stigma yang buruk, sehingga pasien malu
untuk memeriksakan diri maupun berobat.

Gambaran Pelaksanaan GAMBARAN PELAKSANAAN


Kegiatan dilakukan di MIN 1 Mukti Karya Kecamatan Panca Jaya Kabupaten
Mesuji pada tanggal 23 Agustus 2022 pukul 09.00 sampai dengan selesai. Skrining
dilakukan di SMP Kelas 11 & 12 Sebanyak 30 murid bersama pemegang program
TB ibu Siti halimah. Pasien dengan keluhan batuk lama atau batuk lebih dari 2
minggu akan mendapatkan pot dahak dan secara langsung diambil sampel dahak
pasien tersebut untuk dilakukan pemeriksaan di Puskesmas Adi Luhur.
Sebelumnya juga diberikan konseling atau penyuluhan mengenai tubrkuloasis
sehingga dapat memperbaiki pandangan masyarakat yang menganggap bahwa
tuberkulosis merupakan penyakit yang memalukan serta memperbaiki
kesalahpahaman yang ada di masyarakat.

MONITORING DAN EVALUASI


Pasien yang memiliki keluhan batuk lama dengan suka rela melaporkan pada
petugas kesehatan. Setelah itu dilakukan pencatatan dan kontak pasien disimpan
untuk nantinya dimonitoring.

Tanggal 23 Agustus 2022


Judul Laporan SKRINING TUBERKULOSIS PADA SISWA/SISWI SAAT KEGIATAN GERBONG PESEK
(Gerakan Rombongan Pemeriksaan Kesehatan Di Sekolah) DI (SD/SMP/SMA)
KECAMATAN PANCA JAYA KABUPATEN MESUJI LAMPUNG BULAN AGUSTUS
TAHUN 2022
Identitas Pasien Sdr F // 15 Tahun // Mukti Karya // Pelajar Kelas 11 // MIN 1 Mukti Karya
Latar Belakang Penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat ketiga
setelah India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu
per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. Untuk menemukan dan
mengobati kasus tersebut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI
berencana melakukan skrining besar-besaran yang akan dilaksanakan tahun
ini.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM)


Kemenkes RI, Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes mengatakan dari estimasi
824 ribu pasien TBC di Indonesia Baru 49% yang ditemukan dan diobati
sehingga terdapat sebanyak 500 ribuan orang yang belum diobati dan
berisiko menjadi sumber penularan.

Keberhasilan pengobatan tuberculosis tergantung pada pengetahuan pasien


dan dukungan dari keluarga. Tidak ada upaya dari diri sendiri atau motivasi
dari keluarga yang kurang memberikan dukungan untuk berobat secara
tuntas akan mempengaruhi kepatuhan pasien untuk mengkonsumsi obat.
Apabila ini dibiarkan, dampak yang akan muncul jika penderita berhenti
minum obat adalah munculnya kuman tuberculosis yang resisten terhadap
obat, jika ini terus terjadi dan kuman tersebut terus menyebar pengendalian
obat tuberculosis akan semakin sulit dilaksanakan dan meningkatnya angka
kematian terus bertambah akibat penyakit tuberculosis. Di indonesia sendiri
tuberkulosis masih memiliki stigma yang buruk, sehingga pasien malu
untuk memeriksakan diri maupun berobat.

Gambaran Pelaksanaan GAMBARAN PELAKSANAAN


Kegiatan dilakukan di MIN 1 Mukti Karya Kecamatan Panca Jaya Kabupaten
Mesuji pada tanggal 23 Agustus 2022 pukul 09.00 sampai dengan selesai. Skrining
dilakukan di SMP Kelas 11 & 12 Sebanyak 30 murid bersama pemegang program
TB ibu Siti halimah. Pasien dengan keluhan batuk lama atau batuk lebih dari 2
minggu akan mendapatkan pot dahak dan secara langsung diambil sampel dahak
pasien tersebut untuk dilakukan pemeriksaan di Puskesmas Adi Luhur.
Sebelumnya juga diberikan konseling atau penyuluhan mengenai tubrkuloasis
sehingga dapat memperbaiki pandangan masyarakat yang menganggap bahwa
tuberkulosis merupakan penyakit yang memalukan serta memperbaiki
kesalahpahaman yang ada di masyarakat.

MONITORING DAN EVALUASI


Pasien yang memiliki keluhan batuk lama dengan suka rela melaporkan pada
petugas kesehatan. Setelah itu dilakukan pencatatan dan kontak pasien disimpan
untuk nantinya dimonitoring.

Tanggal 23 Agustus 2022


Judul Laporan SKRINING TUBERKULOSIS PADA SISWA/SISWI SAAT KEGIATAN GERBONG PESEK
(Gerakan Rombongan Pemeriksaan Kesehatan Di Sekolah) DI (SD/SMP/SMA)
KECAMATAN PANCA JAYA KABUPATEN MESUJI LAMPUNG BULAN AGUSTUS
TAHUN 2022
Identitas Pasien Sdr A // 15 Tahun // Mukti Karya // Pelajar kelas 11 // MIN 1 Mukti Karya
Latar Belakang Penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat ketiga
setelah India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu
per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. Untuk menemukan dan
mengobati kasus tersebut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI
berencana melakukan skrining besar-besaran yang akan dilaksanakan tahun
ini.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM)


Kemenkes RI, Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes mengatakan dari estimasi
824 ribu pasien TBC di Indonesia Baru 49% yang ditemukan dan diobati
sehingga terdapat sebanyak 500 ribuan orang yang belum diobati dan
berisiko menjadi sumber penularan.

Keberhasilan pengobatan tuberculosis tergantung pada pengetahuan pasien


dan dukungan dari keluarga. Tidak ada upaya dari diri sendiri atau motivasi
dari keluarga yang kurang memberikan dukungan untuk berobat secara
tuntas akan mempengaruhi kepatuhan pasien untuk mengkonsumsi obat.
Apabila ini dibiarkan, dampak yang akan muncul jika penderita berhenti
minum obat adalah munculnya kuman tuberculosis yang resisten terhadap
obat, jika ini terus terjadi dan kuman tersebut terus menyebar pengendalian
obat tuberculosis akan semakin sulit dilaksanakan dan meningkatnya angka
kematian terus bertambah akibat penyakit tuberculosis. Di indonesia sendiri
tuberkulosis masih memiliki stigma yang buruk, sehingga pasien malu
untuk memeriksakan diri maupun berobat.

Gambaran Pelaksanaan GAMBARAN PELAKSANAAN


Kegiatan dilakukan di MIN 1 Mukti Karya Kecamatan Panca Jaya Kabupaten
Mesuji pada tanggal 23 Agustus 2022 pukul 09.00 sampai dengan selesai. Skrining
dilakukan di SMP Kelas 11 & 12 Sebanyak 30 murid bersama pemegang program
TB ibu Siti halimah. Pasien dengan keluhan batuk lama atau batuk lebih dari 2
minggu akan mendapatkan pot dahak dan secara langsung diambil sampel dahak
pasien tersebut untuk dilakukan pemeriksaan di Puskesmas Adi Luhur.
Sebelumnya juga diberikan konseling atau penyuluhan mengenai tubrkuloasis
sehingga dapat memperbaiki pandangan masyarakat yang menganggap bahwa
tuberkulosis merupakan penyakit yang memalukan serta memperbaiki
kesalahpahaman yang ada di masyarakat.

MONITORING DAN EVALUASI


Pasien yang memiliki keluhan batuk lama dengan suka rela melaporkan pada
petugas kesehatan. Setelah itu dilakukan pencatatan dan kontak pasien disimpan
untuk nantinya dimonitoring.

Anda mungkin juga menyukai