Anda di halaman 1dari 16

REFREAT NEUROLOGI

“HERNIA NUKLEUS
PULPOSUS LUMBALIS”

Di susun oleh:
Septiana Ayu Anggraeni
18360149

Pembimbing :
dr. Luhu A Tapiheru, Sp.S
 
 
 
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR (KKS) SMF
ILMU NEUROLOGI
RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN
SUMATERA UTARA
TAHUN 2020
BAB I
Pendahuluan
 Secara anatomik pinggang adalah daerah tulang belakang L-1 sampai seluruh
tulang sacrum dan otot-otot sekitarnya. Daerah pinggang mempunyai fungsi
yang sangat penting pada tubuh manusia. Fungsi penting tersebut antara lain,
membuat tubuh berdiri tegak, pergerakan, dan melindungi beberapa organ
penting.

 Hernia Nukleus Pulposus merupakan salah satu dari sekian banyak “Low Back
Pain” akibat proses degeneratif. Penyakit ini banyak ditemukan di masyarakat,
dan biasanya dikenal sebagai ‘loro boyok’. Penderita penyakit ini sering
mengeluh sakit pinggang yang menjalar ke tungkai bawah terutama pada saat
aktifitas membungkuk ( sholat, mencangkul ). Penderita mayoritas melakukan
suatu aktifitas mengangkat beban yang berat dan sering membungkuk.

 HNP lumbalis paling sering ( 90% ) mengenai diskus intervertebralis L5-S1 dan
L4-L5.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi

Diskus Intervertebralis terdiri dari dua bagian pokok; nukleus pulposus ditengah dan anulus
fibrosus di sekelilingnya. Diskus dipisahkan dari tulang yang di atas dan dibawahnya oleh dua
lempengan tulang rawan yang tipis. Nukleus pulposus adalah bagian tengah diskus yang bersifat
semigelatin, nukleus ini mengandung berkas-berkas serat kolagen, sel-sel jaringan penyambung
dan sel-sel tulang rawan. Zat ini berfungsi sebagai peredam benturan antara korpus vertebra yang
berdekatan. Selain itu. juga memainkan peranan penting dalam pertukaran cairan antara diskus dan
pembuluh-pembuluh darah kapiler.
Definisi
Hernia adalah protrusi atau penonjolan dari sebuah organ atau jaringan melalui
lubang yang abnormal. Nukleus pulposus adalah massa setengah cair yang terbuat dari
serat elastis putih yang membentuk bagian tengah dari diskus intervertebralis.
Hernia Nukleus Pulposus(HNP) merupakan suatu gangguan yang melibatkan
ruptur annulus fibrosus sehingga nukleus pulposis menonjol (bulging) dan menekan
kearah kanalis spinalis.

Prevalensi
Usia yang paling sering adalah usia 30 – 50 tahun. Pada penelitian HNP paling
sering dijumpai pada tingkat L4-L5; titik tumpuan tubuh di L4-L5-S1.

Etiologi
 Peningkatan usia=> terjadi degeneratif => kurang lentur dan tipisnya nucleus
pulposus.
 Angulus Fibrosus akan mengalami perubahan=> biasa pada daerah lumbal dapat
menyembul atau pecah.
 Trauma derajat sedang yang berulangmengenai discus intervertebralis=> annulus
fibrosus sobek.
Trauma
Trauma Stress
Stress Fisik
Fisik Proses
Proses Degeneratif
Degeneratif

Kompresi
Kompresi dan
dan Ligamen
Ligamen longitudinal
longitudinal posio
posio Respon
Respon Kadar
Kadar protein
protein dan
dan air
air
Fraksi
Fraksi nukleus
nukleus lateral
lateral menyempit
menyempit beban
beban berat
berat nucleus pulposus 
nucleus pulposus 

Pemisahan
Pemisahan lempeng
lempeng tulang
tulang
Annulus
Annulus Fibrosus
Fibrosus 
 Intradistal
Intradistal
Sobek
Sobek rawan
rawan

Ruptur
Ruptur pada
pada
Serabut
Serabut annulus
annulus robek
robek annulus
annulus
Nukleus
Nukleus Lumer
Lumer

Nukleus
Nukleus pecah
pecah
Nukleus
Nukleus keluar
keluar

HNP
HNP

Servikal
Servikal Lumbal
Lumbal
Lanjutan…..

Gangguan
Gangguan Saraf
Saraf sensorik
sensorik Menekan
Menekan spinal
spinal cord
cord Gangguan
Gangguan saraf
saraf otonom
otonom Gangguan
Gangguan saraf
saraf motorik
motorik

Mati
Mati Rasa,
Rasa, Hilang
Hilang
Sensitivitas
Syok
Syok Spinal
Spinal Gangguan
Gangguan fungsi
fungsi Kelumpuhan
Sensitivitas Kelumpuhan
rectum
rectum dan
dan kandung
kandung
kemih
kemih
Cemas
Cemas Nyeri
Nyeri punggung
punggung
bawah
bawah sampai
sampai kaki
kaki Gangguan
Gangguan
mobilitas
mobilitas
Kurang
Kurang Gangguan
Gangguan pola
pola
Pengetahuan
Pengetahuan Nyeri
Nyeri eliminasi
eliminasi
Faktor
Faktor Resiko
Resiko

Faktor
Resiko
Tidak
Dapat
dapat
diubah
diubah

Umur : makin
bertambah Jenis
umur risiko kelamin: Riwayat Pekerjaan Olahraga yang
makin tinggi laki-laki cedera dan tidak teratur Merokok Batuk lama dan
lebih banyak punggung aktivitas berulang
dari wanita atau HNP Berat badan
sebelumnya berlebihan
Manifestasi Klinis
• Gejala yang sering ditimbulkan akibat ischialgia adalah :
 Nyeri punggung bawah.
 Nyeri daerah bokong.
 Rasa kaku atau tertarik pada punggung bawah.
 Nyeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum dan dapat disertai baal, yang
dirasakan dari bokong menjalar ke daerah paha, betis bahkan sampai kaki,
tergantung bagian saraf mana yang terjepit.
 Rasa nyeri sering ditimbulkan setelah melakukan aktifitas yang berlebihan,
terutama banyak membungkukkan badan atau banyak berdiri dan berjalan.

Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis umum,
pemeriksaan neurologik dan pemeriksaan penunjang.
Lanjutan…..

Mula timbul nyeri


Riwayat keluarga
dapat dijumpai pada
Sifat Nyeri
artritis rematoid dan
osteoartritis

Nyeri berpindah-
pindah dan tidak
Lokasi Nyeri
wajar mungkin
nyeri psikogenik

anamnesis
Adakah gangguan
fungsi miksi dan
defekasi, fungsi
Hal-hal yang
genitalia, siklus
meringankan atau
haid, penggunaan
memprovokasi nyeri
AKDR ( IUD ),
fluor albus, atau
jumlah anak
Nyeri bersifat
Klaudikasio
stasioner mungkin
intermitens
karena gangguan
Adanya demam dibedakan atas jenis
mekanik kronik;
selama beberapa vaskuler dan
bila progresif
waktu terakhir neurogenik
mungkin tumor
menyokong adanya
infeksi, misalnya
spondilitis
Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik
Fisik Umum
Umum

Posisi
Posisi Berdiri
Berdiri Posisi
Posisi Duduk
Duduk Posisi
Posisi Berbaring
Berbaring

Perhatikan
Perhatikan cara
cara penderita
penderita Perhatikan
Perhatikan cara
cara penderita
penderita
berdiri dan sikap berdirinya
berdiri dan sikap berdirinya berbaring
berbaring dan
dan sikap
sikap
berbaringnya.
berbaringnya.
Perhatikan
Perhatikan cara
cara penderita
penderita
Perhatikan
Perhatikan bagian
bagian belakang
belakang duduk dan sikap
duduk dan sikap Pengukuran
Pengukuran panjang
panjang
tubuh
tubuh duduknya.
duduknya. ekstremitas
ekstremitas inferior.
inferior.
Derajat
Derajat gerakan
gerakan (( range
range of
of Pemeriksaan
Pemeriksaan abdomen,
abdomen,
motion
motion )) dan
dan spasmus
spasmus otot.
otot. rektal,
rektal, atau
atau urogenital.
urogenital.

Hipersensitif
Hipersensitif denervasi
denervasi (( piloereksi
piloereksi
Adanya
Adanya nyeri
nyeri (( tenderness
tenderness ))
terhadap
terhadap hawa
hawa dingin
dingin ).). pada kulit
pada kulit
Harus
Harus dicari
dicari refleks
refleks patologis
patologis seperti
seperti
babinski,
babinski, terutama bila
terutama bila ada
ada
Palpasi
Palpasi untuk
untuk mencari
mencari trigger
trigger zone,
zone, hiperefleksia
nodus Perhatikan
Perhatikan bagian
bagian hiperefleksia yang
yang menunjukkan
menunjukkan
nodus miofasial,
miofasial, nyeri
nyeri pada
pada sendi
sendi adanya
adanya suatu
suatu gangguan
gangguan upper
upper motor
motor
sakroiliaka,
sakroiliaka, dan
dan lain-lain.
lain-lain. belakang
belakang tubuhnya.
tubuhnya. neuron
neuron (( UMN
UMN ).).
Dari
Dari pemeriksaan
pemeriksaan refleks
refleks ini
ini dapat
dapat
Perhatikan
Perhatikan cara
cara penderita
penderita membedakan
membedakan akan
akan kelainan
kelainan yang
yang
berjalan/gaya jalannya.
berjalan/gaya jalannya. berupa
berupa UMN
UMN atau
atau LMN.
LMN.
Pemeriksaan
Pemeriksaan neurologik
neurologik

Pemeriksaan
Pemeriksaan
motorik
motorik àà dicari
dicari
Pemeriksaan
Pemeriksaan apakah
apakah ada
ada
sensorik
sensorik kelemahan,
kelemahan,
atrofi
atrofi atau
atau
fasikulasi
fasikulasi otot
otot

Pemeriksaan
Pemeriksaan yang
yang sering
sering Pemeriksaan
Pemeriksaan
dilakukan
dilakukan
• Tes untuk meregangkan saraf ischiadikus (tes Laseque, tes Bragard, tendon
tendon
tes Sicard)
• Tes untuk menaikkan tekanan intratekal ( tes Nafzigger, tes Valsava )
• Tes Patrick dan Tes Contra Patrick
• Tes Distraksi dan Tes Kompresi
Pemeriksaan neurofisiologi. Terdiri
dari: Elektromiografi ( EMG )

Somato Sensoric Evoked Potential


( SSEP )

Myelogram

MRI tulang belakang

Pemeriksaan Radiologi

Myelo-CT untuk melihat lokasi HNP

Pemeriksaan Laboratorium klinik


Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan lain, misalnya; biopsi,
termografi, ‘zygapophyseal joint
block‘
Penatalaksanaan

Pada prinsipnya penanganan LBP dapat mencakup :


A. Medikamentosa
Pemberian obat anti inflamasi non steroid ( OAINS ). Pada tahap awal,
apabila didapati pasien dengan depresi premorbid atau timbul depresi
akibat rasa nyeri, pemberian anti depresan dianjurkan. Untuk pengobatan
simptomatis lainnya, kadang-kadang memerlukan campuran antara obat
analgesik, antiinflamasi, OAINS, dan penenang.
B. Penanganan operatif 
Tindakan operatif pada HNP harus berdasarkan alasan yang kuat yaitu
berupa:
• Skiatika dengan terapi konservatif selama lebih 4 minggu:
nyeri berat/intractable/ menetap/ progresif.
• Defisit neurologik memburuk 
• Sindroma kauda ekuina. Stenosis kanal; setelah terapi konservatif
tak  berhasil.
• Terbukti adanya kompresi radiks berdasarkan pemeriksaan
neurofisiologik dan radiologi.
Lanjutan…..
C. Rehabilitasi Medik
a. High frequency current ( HFC CFM)
Arus kontinu elektromagnetik ( CEM ) berfrekuensi 27 MHz dan panjang
gelombang 11,06 m, dapat memberikan efek lokal antara lain :
Mempercepat resolusi inflamasi kronik
Mengurangi nyeri
Mengurangi spasme
Meningkatkan ekstensibilitas jaringan fibrous
b. Traksi Mekanik
Traksi merupakan proses mekanik menarik tulang sehingga sendi saling
menjauh. Efek mekanis traksi pada tulang belakang adalah :
Mengulur otot-otot paravertebralis, ligamen dan kapsul sendi
Peregangan terhadap diskus intervertebralis
Peregangan dan penambahan gerakan sendi apofisial pada prosesus artikularis.
Mengurangi nyeri sehingga efek relaksasi akan lebih mudah diperoleh
Lanjutan…..
c. Bugnet Exercises
Bugnet exercises ( terapi tahanan sikap ) adalah metode pengobatan
berdasarkan kesanggupan dan kecenderungan manusia untuk mempertahankan
sikap badan melawan kekuatan dari luar.
Tujuan terapi ini:
• Memelihara dan meningkatkan kualitas postur tubuh dan gerakan tubuh
• Mengoreksi sikap tubuh yang mengalami kelainan
• Memelihara dan meningkatkan kekuatan dan kemampuan fisik dan psikis
sehingga tidak mudah lelah melalui perbaikan sirkulasi darah dan pernafasan.
• Mengurangi nyeri.

d. Pembedahan
Merupakan tindakan yang paling jarang di lakukan. Pada umumnya
dilakukan bila nyeri karena tonjolan discus ( hernia nucleus pulposus – HNP).
Bila nyeri tidak teratasi dan kelemahan tungkai beranjak memburuk, karena
tekanan pada saraf.
Pencegahan
• Latihan Punggung Setiap Hari
• Berhati-Hatilah Saat Mengangkat
• Lindungi Punggung Saat Duduk dan Berdiri
• Tetaplah Aktif dan Hidup Sehat

Prognosis
Dubia ad Bonam

Anda mungkin juga menyukai